Topik: La Nina

  • 3 Warga Tewas Imbas Cuaca Ekstrem Terjang Lebak

    3 Warga Tewas Imbas Cuaca Ekstrem Terjang Lebak

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Banten, menerima laporan tiga orang meninggal dunia imbas banjir dan pohon tumbang akibat cuaca ekstrem yang terjadi sejak Selasa (3/12) hingga Kamis (5/12).

    “Cuaca ekstrem, hujan deras disertai angin kencang terjadi di Lebak dari hari Selasa (3/12) sampai hari ini,” kata Kepala BPBD Lebak Febby Rizky Pratama, Kamis (5/12).

    Febby menjelaskan, warga berinisial R (64) meninggal dunia karena tertimpa pohon tumbang di Kecamatan Cibeber, Kamis (5/12). Menurut Febby, korban meninggal ketika perjalanan pulang dari kebun ke rumah.

    “Kondisi hujan deras disertai angin kencang, yang bersangkutan sedang perjalanan pulang dari kebun ke rumah. Di perjalanan itu korban tertimpa pohon dan cukup lama ditemukan warga,” jelas dia, mengutip Detik.

    Febby mengatakan korban sudah dievakuasi dan langsung dimakamkan oleh keluarga.

    “Sudah dibawa ke rumah dan sudah dimakamkan,” tuturnya.

    Selain peristiwa hari ini, Febby mengatakan bahwa BPBD Lebak juga menerima dua laporan lain terkait warga yang meninggal karena cuaca ekstrem. Warga berinisial D (13) meninggal dunia karena tenggelam ketika banjir di Kecamatan Banjarsari, Rabu (4/12).

    Sementara, warga berinisial DA (14) meninggal dunia karena tertimpa tanah longsor di Cipanas pada Selasa (3/12).

    “Cuaca ekstrem selama tiga hari ini, kita menerima laporan tiga orang meninggal,” kata dia.

    Cuaca ekstrem saat Nataru

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya juga sudah mewanti-wanti potensi cuaca ekstrem sepanjang Desember ini. Bahkan, momen libur Natal dan Tahun Baru akan dibarengi dengan curah hujan cukup tinggi karena berada di puncak musim hujan yang disertai dengan fenomena La Nina lemah.

    “Saat ini kita sedang memasuki musim hujan, dan puncak musim hujan di sebagian wilayah di Sumatera dan Jawa itu ada di bulan Desember akhir. Kemudian di sebagian wilayah tersebut mengalami puncak musim hujan di bulan Januari,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Raker Kesiapan Nataru dengan Komisi V DPR RI, Rabu (4/12).

    “Artinya selama mudik Nataru ini kebetulan berada atau menuju puncak musim hujan,” imbuhnya.

    Dwikorita mengatakan pada Desember puncak musim hujan terjadi di sebagian Jawa terutama bagian selatan. Kemudian, pada Januari itu puncak musim di Jawa terjadi di bagian tengah hingga utara.

    Oleh karena itu, Dwikorita meminta pihak terkait untuk memberi perhatian pada peningkatan curah hujan yang cukup tinggi ini karena mungkin berdampak pada mobilitas masyarakat di momen libur Nataru, khususnya di Sumatera dan Jawa.

    Selain berada pada puncak musim hujan, Dwikorita mengatakan curah hujan juga bisa semakin tinggi karena adanya fenomena La Nina lemah. Fenomena ini berpotensi meningkatkan curah hujan hingga 20 persen.

    “Musim hujan ini disertai dengan terjadinya La Nina lemah yang berdampak pada peningkatan curah hujan mencapai diprediksi 20 persen dari normalnya,” jelasnya.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Prediksi BMKG, Banten-Jabar Potensi Hujan Lebat Akhir Pekan Ini

    Prediksi BMKG, Banten-Jabar Potensi Hujan Lebat Akhir Pekan Ini

    Jakarta, CNN Indonesia

    Wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, hingga Lampung diprediksi akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat dalam periode tiga hari ke depan, mulai Jumat (6/12) hingga Minggu (8/12). Simak prediksinya.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan potensi cuaca tersebut akibat dinamika atmosfer yang terjadi di wilayah Indonesia. Salah satunya adalah dampak bibit siklon tropis 91S di Samudera Hindia sebelah barat daya Banten.

    “Khusus untuk dampak berupa ujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Bahkan diprediksi dapat mencapai sangat lebat disertai angin kencang ini diprediksi akan terjadi di wilayah Lampung, Banten, Jawa Barat hampir merata dan di Jabodetabek,” kata Dwikorita dalam konferensi pers, Kamis (5/12).

    Merujuk laporan BMKG, bibit siklon tropis 91S terpantau berada di Samudera Hindia sebelah selatan Banten, tepatnya di sekitar 9,5 derajat Lintas Selatan dan 105,0 derajat Bujur Timur dengan kecepatan angin maksimum 15 knot (28 km/jam) dan tekanan udara minimum 1006 hPa.

    Kendati begitu, menurut BMKG secara umum potensi bibit siklon tropis 91S menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan cukup rendah. Begitu juga untuk periode 48 hingga 72 jam ke depan.

    Selain itu, fenomena itu juga bisa menimbulkan angin kencang disertai dengan kilat dan petir.

    “Serta dampak langsung berupa gelombang tinggi di wilayah Indonesia,” ucapnya.

    Dwikorita menyebut ketinggian gelombang laut hingga 1,25 hingga 2,5 meter yang berpotensi terjadi di Samudra Hindia Selatan Bali hingga NTT.

    Sebelumnya Dwikorita juga telah mengingatkan potensi banjir bandang seperti yang pernah terjadi di empat tahun lalu.

    Kondisi itu karena musim hujan saat ini turut disertai fenomena La Nina meningkatkan curah hujan hingga 20 persen dari normalnya yang akan terjadi akhir tahun hingga awal 2025.

    “Saat ini kita sedang memasuki musim hujan, dan puncak musim hujan di sebagian wilayah di Sumatera dan Jawa itu ada di bulan Desember akhir. Kemudian di sebagian wilayah tersebut mengalami puncak musim hujan di bulan Januari,” kata Dwikorita kemarin.
    “Artinya selama mudik Nataru ini kebetulan berada atau menuju puncak musim hujan,” ucapnya kemudian.

    Faktor pemicu

    BMKG, dalam Prospek ‘Cuaca Mingguan Periode 3-9 Desember 2024’ memprediksi dalam beberapa hari ke depan, cuaca ekstrem diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia seiring dengan puncak musim hujan.

    BMKG melaporkan berbagai fenomena atmosfer yang aktif akan mempengaruhi pola cuaca, memicu potensi hujan dengan intensitas tinggi yang dapat menimbulkan dampak serius seperti banjir, tanah longsor, hingga banjir lahar di sekitar gunung berapi aktif.

    Salah satu faktor yang memicu kondisi ini adalah keberadaan sirkulasi siklonik di Laut Natuna dan Samudra Hindia barat daya Banten. Fenomena ini memperkuat pengangkatan massa udara, sehingga mempercepat pembentukan awan hujan dengan intensitas lebat di wilayah sekitarnya.

    Selain itu, kombinasi beberapa dinamika atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, gelombang Kelvin, serta Low Frequency juga turut memperbesar peluang curah hujan lebat di wilayah barat dan tengah Indonesia.

    “Kondisi ini berpotensi memicu hujan dengan durasi yang lebih panjang dan intensitas yang lebih tinggi,” tulis BMKG dalam keterangan resminya.

    Seiring dengan periode puncak musim hujan, beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi memiliki risiko lebih besar terhadap curah hujan yang tinggi dan dapat menyebabkan banjir, genangan air, atau tanah longsor di daerah rawan.

    Hal lain yang perlu diperhatikan adalah potensi hujan lebat yang terjadi pada daerah-daerah aliran sungai di sekitar gunung berapi yang saat ini sedang aktif, karena potensi banjir lahar hujan yang dapat ditimbulkan.

    “BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem ini dan terus memantau informasi cuaca terkini,” ujar lembaga.

    (mnf/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berlangsung hingga Maret-April 2025, Curah Hujan Meningkat 20 Persen – Page 3

    BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berlangsung hingga Maret-April 2025, Curah Hujan Meningkat 20 Persen – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk memperbarui informasi prakiraan cuaca secara berkala selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Langkah ini penting untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu kelancaran perjalanan lintas moda transportasi.

    “Seperti kata pepatah, sedia payung sebelum hujan. Kami meminta masyarakat untuk terus memantau prakiraan cuaca melalui aplikasi InfoBMKG yang selalu diperbarui. Peringatan dini akan disampaikan sepekan, tiga hari, hingga tiga jam sebelum potensi cuaca ekstrem,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati kepada wartawan, Kamis (5/12/2024).

    BMKG memprediksi cuaca ekstrem akan berlangsung hingga Maret-April 2025, dipengaruhi oleh fenomena La Nina Lemah yang meningkatkan curah hujan sebesar 20 persen. Selain itu, dinamika atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Cold Surge dari Siberia diproyeksikan aktif selama libur Nataru. Kedua fenomena ini dapat memperkuat intensitas dan volume hujan di berbagai wilayah.

    “Kondisi ini rawan memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, atau longsor. Informasi cuaca berkala sangat penting untuk mendukung keselamatan selama perjalanan atau kunjungan ke destinasi wisata,” tambah Dwikorita.

    BMKG juga mengingatkan bahwa survei Kementerian Perhubungan memproyeksikan 110,67 juta orang akan melakukan perjalanan selama Nataru, mayoritas menggunakan kendaraan pribadi yang lebih rentan terhadap dampak cuaca buruk.

    Untuk mendukung masyarakat, BMKG menyediakan fitur Digital Weather for Traffic (DWT) dalam aplikasi InfoBMKG. Fitur ini memberikan informasi cuaca untuk jalur darat, laut, udara, serta pelabuhan dan penyeberangan.”Pengguna dapat mengecek peringatan dini, cuaca jalur mudik, hingga informasi gelombang dan penerbangan melalui aplikasi ini,” jelas Dwikorita.

     

  • Prabowo Subianto Apresiasi Bapanas, Cadangan Pangan Capai 2 Juta Ton

    Prabowo Subianto Apresiasi Bapanas, Cadangan Pangan Capai 2 Juta Ton

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi kepada Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan kementerian terkait atas keberhasilan menjaga stabilitas dan cadangan pangan nasional. Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin 2 Desember, Prabowo menyoroti langkah pemerintah yang mampu menghadapi tantangan berat seperti cuaca ekstrem dan ketidakpastian geopolitik dunia.

    “Saya berterima kasih kepada Bapanas dan semua menteri terkait. Dengan dukungan Presiden Joko Widodo, kita berhasil melewati tahun yang sulit akibat El Nino, La Nina, dan dinamika geopolitik. Cadangan pangan kita mendekati 2 juta ton, pencapaian terbesar dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Presiden Prabowo.

    Badan Pangan Nasional bersama kementerian dan lembaga lain terus memperkuat kolaborasi untuk menjaga stabilitas harga pangan. Menurut Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, pemerintah gencar melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk memastikan harga tetap terjangkau, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

    “Bulan Desember ini, kami menargetkan 134 kegiatan GPM di 25 kabupaten/kota di 6 provinsi, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan BUMN Pangan,” kata Arief.

    Program GPM telah digelar lebih dari 8.750 kali di seluruh Indonesia sejak Januari hingga November 2024. Inisiatif ini melibatkan BUMN Pangan, pemerintah daerah, dan stakeholder lain untuk mengintervensi daerah yang mengalami kenaikan harga di atas acuan.

    Arief menambahkan bahwa masyarakat dapat memantau harga pangan secara harian melalui panelharga.badanpangan.go.id. Platform ini menyediakan data real-time dari seluruh Indonesia untuk memantau pergerakan harga dan membantu menentukan intervensi yang diperlukan.

    “Secara umum, harga pangan stabil. Namun, beberapa daerah mengalami kenaikan menjelang Nataru. Kami terus menggencarkan intervensi untuk menjaga keseimbangan,” jelasnya.

    Presiden Prabowo juga menyebut langkah-langkah ini sebagai bukti ketahanan Indonesia menghadapi krisis global. “Langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara terkuat dalam mengatasi tantangan pangan,” tegasnya.

  • Wanti-wanti soal Potensi Banjir Besar 2020 di Jakarta Terulang Lagi

    Wanti-wanti soal Potensi Banjir Besar 2020 di Jakarta Terulang Lagi

    Jakarta

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan ada potensi banjir besar di wilayah Jakarta. BPBD DKI Jakarta pun mengungkap rencana antisipasi bencana hidrometeorologi itu.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memaparkan musim dan cuaca selama periode liburan Natal dan tahun baru 2025. Dwikorita mewanti-wanti skenario terburuk banjir besar Jakarta yang pernah terjadi saat tahun baru 2020 bisa terjadi lagi.

    Hal itu disampaikan Dwikorita dalam rapat bersama Komisi V DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024). Dwikorita menjelaskan beberapa daerah di Indonesia sudah masuk musim penghujan.

    “Saat ini kita sedang memasuki musim hujan dan puncak musim hujan di sebagian wilayah di Sumatera dan Jawa itu ada di bulan Desember akhir. Kemudian di sebagian wilayah itu mengalami puncak musim hujan di bulan Januari,” ujar Dwikorita.

    Dwikorita menjelaskan musim hujan saat ini disertai fenomena La Nina. Kondisi itu membuat curah hujan meningkat hingga 20% dari normalnya.

    “Jadi, tadi kondisi normal menuju puncak selama Januari, kemudian bersamaan dengan potensi penambahan 20% curah hujan akibat terjadinya La Nina lemah. Itu dua fenomena,” kata dia.

    “Kemudian saat landing ke Indonesia bagian barat yaitu Jawa Barat, Lampung, Banten, DKI, ini peristiwanya mirip, kalau skenario terburuk, doa kami tidak akan, tapi skenario terburuk itu meningkatkan curah hujan dengan intensitas yang ekstrem. Contoh yang sudah terjadi di tahun 2020 di Januari kondisi terparah adalah Jabodetabek banjir saat itu akibat kami mendeteksi seruak udara dingin tadi,” ujar Dwikorita.

    “Skenario teringan, yang terjadi sekitar 2 tahun lalu saat penyeberangan Merak di Bakauheni. Tiba-tiba kapal yang sudah parkir oleng, sementara masih ada yang menyeberang, jadi waktu itu satu truk masuk ke laut, satu mobil masuk ke laut,” katanya.

    Pemprov DKI Antisipasi

    “Selain itu, teknologi pemantauan cuaca berbasis data real-time digunakan untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi deteksi dini,” kata Gottam dalam keterangannya, Rabu (4/12/2024).

    Dia mengatakan jajaran Pemprov DKI Jakarta juga terus merevitalisasi sungai, mengeruk saluran air, dan menambah kapasitas pompa untuk memperkuat infrastruktur pengendalian banjir. Selain itu, BPBD mengedukasi masyarakat soal kesiapsiagaan bencana, simulasi evakuasi, dan pelatihan tanggap darurat.

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.

  • BMKG Ungkap Skenario Terburuk Banjir Jakarta Tahun Baru 2020 Terulang Lagi

    BMKG Ungkap Skenario Terburuk Banjir Jakarta Tahun Baru 2020 Terulang Lagi

    Jakarta

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memaparkan musim dan cuaca selama periode liburan Natal dan tahun baru 2025. Dwikorita mewanti-wanti skenario terburuk banjir besar Jakarta yang pernah terjadi saat tahun baru 2020 bisa terjadi lagi.

    Hal itu disampaikan Dwikorita dalam rapat bersama Komisi V DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024). Dwikorita mulanya menjelaskan saat ini wilayah Sumatera dan Jawa memasuki musim hujan dan menuju puncak musim hujan pada akhir Desember.

    “Saat ini kita sedang memasuki musim hujan dan puncak musim hujan di sebagian wilayah di Sumatera dan Jawa itu ada di bulan Desember akhir. Kemudian di sebagian wilayah itu mengalami puncak musin hujan di bulan Januari,” ujar Dwikorita.

    Dwikorita menjelaskan musim hujan saat ini disertai fenomena La Nina yang membuat curah hujan meningkat hingga 20% dari normalnya. Dengan begitu, kata dia, periode akhir tahun hingga awal tahun 2025 akan terjadi dua fenomena sekaligus, yakni puncak musim hujan dan La Nina tersebut.

    “Dan musim hujan ini disertai dengan terjadinya La Nina lemah yang berdampak pada peningkatan curah hujan dipresdiksi mencapai 20% dari normalnya. Jadi tadi kondisi normal menuju puncak selama Januari, kemudian bersamaan dengan potensi penambahan 20% curah hujan akibat terjadinya La Nina lemah. Itu dua fenomena,” kata dia.

    Lebih lanjut, Dwikorita mengatakan fenomena itu bisa berdampak pada skenario terburuk curah hujan yang ekstrem hingga banjir bandang seperti yang pernah terjadi di Jabodetabek pada tahun baru 2020. Sementara, kata dia, skenario paling ringan yang diprediksi ialah seruak angin lebih kencang dari normalnya.

    “Skenario teringan, yang terjadi sekitar 2 tahun lalu saat penyeberangan Merak di Bakauheni. Tiba-tiba kapal yang sudah parkir oleng, sementara masih ada yang menyeberang, jadi waktu itu satu truk masuk ke laut, satu mobil masuk ke laut,” katanya.

    (fca/maa)

  • BMKG: Jalur Mudik Nataru Dibayangi Cuaca Buruk

    BMKG: Jalur Mudik Nataru Dibayangi Cuaca Buruk

    Bisnis.com, JAKARTA – Jalur darat, udara dan laut mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 dibayangi cuaca buruk seperti adanya La Nina, angin seruak Siberia, cuaca buruk serta erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki. 

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati mengatakan curah hujan hingga Januari mendatang merupakan kondisi puncak menuju puncak. 

    “Kondisi tersebut ditambah potensi 20% curah hujan akibat terjadinya La Nina lemah,” kata Dwikorita dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi V, rabu (4/12/2024). 

    Dwikorita juga mengatakan sejak minggu lalu, pihaknya telah mendeteksi potensi masuknya seruak udara dingin dari dataran tinggi Siberia. Angin tersebut diproyeksi masuk ke wilayah Indonesia pada 20-29 Desember. 

    Angin seruak serta curah hujan tersebut akan mengakibatkan tingginya kecepatan angin serta tingginya gelombang yang perlu diwaspadai oleh pelayaran terutama di laut Natuna dan bagian barat Indonesia seperti Lampung, Banten dan Jakarta. 

    Dwikorita mengatakan pihaknya menyiapkan aplikasi prakiraan cuaca dan cuaca ekstrem bagi para pengguna jalur mudik darat, laut dan maskapai penerbangan. 

    “Sehingga bagi pelayaran untuk 5 hari ke depan silakan terus memantau dan merencanakan bahkan ini bisa menentukan jalur akan berlayar,” kata dia. 

    Kemudian untuk moda transportasi udara, Dwikorita mengatakan terjadinya erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores juga wajib diwaspadai karena sebaran abu vulkanik.

  • BMKG Keluarkan Edaran Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Periode Awal Desember

    BMKG Keluarkan Edaran Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Periode Awal Desember

    Serang: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banten mengeluarkan edaran peringatan dini cuaca dan iklim periode dasarian I Desember 2024.

    Kadis BPBD Banten, Nana Suryana, membaca situasi dan menurut tinjauan parameter iklim secara umum, global maupun regional, hasil monitoring indeks IOD dan ENSO Dasarian II November 2024 menunjukan indeks IOD yang melewati batas ambang netral (-0.79) sudah berlangsung selama 4 dasarian.

    “Sementara itu anomali SST di Nino 3.4 berada pada indeks -0.13. IOD Netral
    diprediksi berlangsung mulai November 2024 hingga awal tahun 2025. Sementara
    potensi La Nina lemah diprediksi berlangsung hingga periode Februari-Maret-April
    2025,” kata Nana dalam keterangan pers, Selasa, 3 Desember 2024.
     

    Nana menjelaskan untuk prospek cuaca atau iklim Provinsi Banten hingga dasarian III November 2024 terdapat 10 ZOM yang sudah masuk musim hujan dan 3 ZOM yang masih dalam periode musim kemarau.

    Sementara prakiraan cuaca tanggal 1 – 3 Desember 2024 terjadi potensi hujan lebat di Kabupaten Lebak (Cibeber, Sobang, Lebakgedong, Cileles, Gunung
    Kencana); Kabupaten Pandeglang (Cikeusik, Angsana, Panimbang, Sumur);
    Kabupaten Serang (Pamaraya, Tunjungteja, Petir, Kopo, Jawilan); Kabupaten
    Tangerang (Panongan, Jambe, Tigaraksa, Balaraja); Kota Tangerang
    (Benda, Karawaci, Tangerang, Cipondoh, Karangtengah); Kota Tangerang
    Selatan (Pamulang, Setu, Ciputat, Serpong, Pondok Aren).

    “Prakiraan cuaca tanggal 4-6 Desember 2024 potensi hujan lebat; Kabupaten Lebak (Cibeber, Sobang, Lebakgedong, Maja, Rangkasbitung); Kabupaten Pandeglang (Sumur, Cimanggu, Cibitung, Patia, Sukaresmi, Panimbang); Kab. Tangerang (Jambe, Panongan, Tigaraksa, Balaraja, Tigaraksa); Kota Tangerang Selatan (Pamulang, Setu, Ciputat, Serpong, Pondok Aren),” jelas Nana.

    Sementara untuk Pprakiraan cuaca pada 7 – 10 Desember 2024 potensi hujan lebat terjadi di Kabupaten Lebak (Bayah, Cibeber); Kabupaten Pandeglang (Labuhan, Carita, Angsana, Sumur, Panimbang, Malingping); Kab. Serang (Cinangka,
    Anyar).

    Untuk potensi rob dan gelombang tinggi terjadi di wilayah Banten, diprediksi melanda perairan Utara Banten pada 2-6 Desember 2024. Perairan Banten dan Selatan Banten pada 1–5 Desember 2024.

    “Tidak terdapat potensi gelombang tinggi lebih dari 1.5 meter,” jelasnya.

    Sementara untuk peringatan dini curah hujan Tinggi Dasarian I Desember 2024 (tanggal 1 – 10 Desember 2024). Sehubungan dengan hal tersebut, Nana meminta  informasi ini bisa dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak ikutan dari kondisi tersebut.

    “Apabila memerlukan informasi lebih rinci terkait dengan informasi iklim,
    prakiraan cuaca dan peringatan dini, bapak/ibu dapat menghubungi Kantor Unit
    Pelaksana Teknis BMKG terdekat,” ujarnya.

    Serang: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banten mengeluarkan edaran peringatan dini cuaca dan iklim periode dasarian I Desember 2024.
     
    Kadis BPBD Banten, Nana Suryana, membaca situasi dan menurut tinjauan parameter iklim secara umum, global maupun regional, hasil monitoring indeks IOD dan ENSO Dasarian II November 2024 menunjukan indeks IOD yang melewati batas ambang netral (-0.79) sudah berlangsung selama 4 dasarian.
     
    “Sementara itu anomali SST di Nino 3.4 berada pada indeks -0.13. IOD Netral
    diprediksi berlangsung mulai November 2024 hingga awal tahun 2025. Sementara
    potensi La Nina lemah diprediksi berlangsung hingga periode Februari-Maret-April
    2025,” kata Nana dalam keterangan pers, Selasa, 3 Desember 2024.
     

    Nana menjelaskan untuk prospek cuaca atau iklim Provinsi Banten hingga dasarian III November 2024 terdapat 10 ZOM yang sudah masuk musim hujan dan 3 ZOM yang masih dalam periode musim kemarau.
    Sementara prakiraan cuaca tanggal 1 – 3 Desember 2024 terjadi potensi hujan lebat di Kabupaten Lebak (Cibeber, Sobang, Lebakgedong, Cileles, Gunung
    Kencana); Kabupaten Pandeglang (Cikeusik, Angsana, Panimbang, Sumur);
    Kabupaten Serang (Pamaraya, Tunjungteja, Petir, Kopo, Jawilan); Kabupaten
    Tangerang (Panongan, Jambe, Tigaraksa, Balaraja); Kota Tangerang
    (Benda, Karawaci, Tangerang, Cipondoh, Karangtengah); Kota Tangerang
    Selatan (Pamulang, Setu, Ciputat, Serpong, Pondok Aren).
     
    “Prakiraan cuaca tanggal 4-6 Desember 2024 potensi hujan lebat; Kabupaten Lebak (Cibeber, Sobang, Lebakgedong, Maja, Rangkasbitung); Kabupaten Pandeglang (Sumur, Cimanggu, Cibitung, Patia, Sukaresmi, Panimbang); Kab. Tangerang (Jambe, Panongan, Tigaraksa, Balaraja, Tigaraksa); Kota Tangerang Selatan (Pamulang, Setu, Ciputat, Serpong, Pondok Aren),” jelas Nana.
     
    Sementara untuk Pprakiraan cuaca pada 7 – 10 Desember 2024 potensi hujan lebat terjadi di Kabupaten Lebak (Bayah, Cibeber); Kabupaten Pandeglang (Labuhan, Carita, Angsana, Sumur, Panimbang, Malingping); Kab. Serang (Cinangka,
    Anyar).
     
    Untuk potensi rob dan gelombang tinggi terjadi di wilayah Banten, diprediksi melanda perairan Utara Banten pada 2-6 Desember 2024. Perairan Banten dan Selatan Banten pada 1–5 Desember 2024.
     
    “Tidak terdapat potensi gelombang tinggi lebih dari 1.5 meter,” jelasnya.
     
    Sementara untuk peringatan dini curah hujan Tinggi Dasarian I Desember 2024 (tanggal 1 – 10 Desember 2024). Sehubungan dengan hal tersebut, Nana meminta  informasi ini bisa dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak ikutan dari kondisi tersebut.
     
    “Apabila memerlukan informasi lebih rinci terkait dengan informasi iklim,
    prakiraan cuaca dan peringatan dini, bapak/ibu dapat menghubungi Kantor Unit
    Pelaksana Teknis BMKG terdekat,” ujarnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DEN)

  • Prabowo optimistis RI tidak impor beras lagi tahun 2025

    Prabowo optimistis RI tidak impor beras lagi tahun 2025

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Prabowo optimistis RI tidak impor beras lagi tahun 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 02 Desember 2024 – 22:10 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto optimistis Indonesia tidak lagi mengimpor beras pada tahun 2025, karena melihat produksi pangan nasional yang terus meningkat.

    “Dan sangat besar kemungkinan dan keyakinan saya tahun 2025, kita tidak akan impor beras lagi,” kata Prabowo ketika menyampaikan pengantar Sidang Kabinet Paripurna di Ruang Sidang Kabinet, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/12). 

    Dia juga menginginkan Indonesia ke depan tidak lagi mengimpor komoditas pangan, karena Kepala Negara optimistis Indonesia akan semakin kuat dalam bidang pangan.

    “Semakin ke depan kita akan tambah kuat di bidang ini (pangan). Kita nanti tidak hanya bebas dari impor beras, tapi kita harus bebas dari impor semua komoditas pangan,” kata Prabowo.

    Prabowo menyampaikan terima kasih kepada tim Menko Pangan dan semua menteri-menteri yang berurusan dengan pangan. Dalam rapat terbatas terakhir beberapa hari yang lalu, Kepala Negara mengaku mendapat paparan yang sangat menggembirakan.

    “Produksi pangan kita naik, cadangan pangan kita mungkin terbesar selama beberapa tahun ini. Yang ada di gudang kita, saya kira mendekati 2 juta ton,” kata Prabowo.

    Presiden menyampaikan cadangan pangan cukup. Menurut Kepala Negara, hal tersebut berkat kerja keras jajaran anggota kabinet dan kepala badan.

    “Apresiasi saya juga kepada Menteri Pertanian dan timnya, Bulog, Badan Pangan Nasional, semua unsur Menteri BUMN dan BUMN yang berada di bawah pengawasan Menteri BUMN. Terima kasih langkah-langkah kita di akhir tahun 2024,” jelasnya.

    Prabowo juga berterima kasih kepada Menteri Dalam Negeri yang ikut membantu mengendalikan pemantauan inflasi.

    Prabowo juga berterima kasih atas dukungan Presiden ketujuh RI Joko Widodo sebelumnya, sehingga pemerintahan saat ini mampu mengatasi tantangan tahun ini yang tidak ringan, seperti El Nino sekaligus La Nina.

    “Musim kering, tapi kita mampu mengatasi, mampu menghadapi di tengah suasana geopolitik yang tidak ringan. Masalah geopolitik berpengaruh dengan masalah pangan,” ujar Prabowo.

    Prabowo mengatakan jika terjadi suatu ketegangan dan krisis, negara-negara yang biasanya ekspor pangan akan menghentikan ekspornya.

    “Ini fenomena yang sudah terjadi berkali-kali. Karena itu, terima kasih alhamdulillah kita sekarang berada dalam posisi yang semakin kuat,” kata Prabowo. 

    Sumber : Antara

  • Tahun Depan Indonesia Tak Akan Impor Beras Lagi, Prabowo Ungkap Jasa Jokowi

    Tahun Depan Indonesia Tak Akan Impor Beras Lagi, Prabowo Ungkap Jasa Jokowi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden RI Prabowo Subianto optimistis Indonesia tak akan mengimpor beras lagi pada tahun 2025. Berdasarkan laporan yang diterimanya, cadangan beras dalam negeri di Bulog saat ini mendekati 2 juta ton.

    “Yang ada di gudang kita, saya kira mendekati 2 juta ton dan sangat besar. Kemungkinan dan keyakinan saya, tahun 2025 kita tidak akan impor beras lagi, bahkan cadangan kita cukup,” jelasnya ketika memimpin sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/12).

    Menurut dia, produksi pangan Indonesia mengalami kenaikan. Bahkan, kata Prabowo, cadangan pangan di Indonesia saat ini terbesar selama beberapa tahun terakhir.

    Walaupun ini berita yang sangat baik dan ini sekali lagi akibat kerja keras saudara. Apresiasi saya juga kepada Menteri Pertanian dan timnya, Bulog, Badan Pangan Nasional, semua unsur Menteri BUMN dan BUMN yang berada di bawah pengawasan Menteri BUMN,” tuturnya.

    Prabowo juga menyebut keberhasilan tersebut juga dukungan Presiden ketujuh RI, Joko Widodo atau Jokowi. Padahal, kata dia, Indonesia akan menghadapi El Nino dan La Nina yang dapat mempengaruhi cadangan pangan dalam negeri.

    “Terima kasih langkah-langkah kita di akhir tahun 2024 juga karena dukungan Presiden Joko Widodo sebelumnya kita mampu mengatasi tahun ini yang tidak ringan karena kita hadapi El Nino sekaligus La Nina, musim kering tapi kita mampu mengatasi, mampu menghadapi,” kata Prabowo.

    Tak hanya itu, Prabowo menyebut kondisi geopolitik juga akan mempengaruhi ketersediaan pangan. Namun, Prabowo bersyukur stok pangan Indonesia terkendali.