Topik: kota metropolitan

  • Rano Karno Janji Ngantor Naik Transportasi Umum Seminggu Sekali

    Rano Karno Janji Ngantor Naik Transportasi Umum Seminggu Sekali

    Jakarta

    Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno alias Bang Doel mengaku akan naik transportasi umum saat berkantor dari rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menuju Balaikota di Gambir, Jakarta Pusat. Dia akan melakukan hal itu setidaknya sepekan sekali.

    Disitat dari Antara, Rano Karno memilih Moda Raya Terpadu alias MRT sebagai transportasi umum menuju kantor. Sebab, di dekat rumahnya, ada Stasiun MRT Lebak Bulus yang mengarah ke Bundaran HI, Jakarta Pusat.

    “Mungkin seminggu sekali saya akan naik kendaraan umum terutama MRT. Memang tidak mungkin saya setiap hari (naik kendaraan umum) karena di tengah perjalanan saya mampir juga ke tempat yang lain,” ujar Rano Karno, dikutip Rabu (26/2).

    MRT di Jakarta. Foto: Andhika Prasetia

    Dia mengatakan, rumah dinas Wagub yang akan ditempatinya masih belum sepenuhnya rampung. Walhasil, katanya, saat ini masih menempati hunian miliknya di Lebak Bulus.

    Rano juga mengklaim, transportasi umum di Jakarta saat ini jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebab, Kota Metropolitan kini sudah punya MRT, LRT dan TransJakarta yang dibuat saling terhubung.

    “Saya jauh lebih nyaman kalau saya ke kantor (Balaikota Jakarta) naik MRT. Saya naik dari (Stasiun MRT) Lebak Bulus, rumah saya di Lebak Bulus. Saya turun di (Stasiun MRT) HI, dijemput di sini (untuk lanjut ke balai kota),” ungkapnya.

    Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno Foto: Brigitta Belia/detikcom

    Diberitakan detikOto sebelumnya, usulan pejabat publik naik kendaraan umum disampaikan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI). Ide tersebut meniru pejabat-pejabat di Swedia yang ke mana-mana terbiasa naik transportasi massal.

    “Perhitungkan, sekarang setiap hari lebih dari 100-an kendaraan harus dikawal polisi menuju tempat beraktivitas, jalan-jalan di Jakarta akan semakin macet dan membikin pengguna jalan menjadi stress dengan bunyi-bunyian sirene kendaraan patwal,” kata Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Djoko Setijowarno.

    Djoko berharap, pejabat semestinya bisa menjadi contoh masyarakat untuk penggunaan transportasi publik. Khususnya bagi pejabat yang sehari-hari melintas di Jakarta. Sebab, kota metropolitan tersebut sudah punya kendaraan umum yang saling terhubung.

    “Artinya, ketersediaan layanan angkutan umum di Jakarta sudah sedemikian merata tidak jauh berbeda dengan kota dunia lainnya yang masyarakat dan pejabat sudah terbiasa menggunakan angkutan umum. Angkutan umum yang tersedia di Jakarta sudah beragam, seperti ojek, bajaj, mikrolet, bus, KRL, LRT hingga MRT,” tuturnya.

    “Untuk kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia dikhususkan cukup bagi presiden dan wakil presiden,” kata Djoko menambahkan.

    (sfn/dry)

  • Cara Menyelamatkan Dompet Generasi Sandwich dari Biaya Hidup Jakarta

    Cara Menyelamatkan Dompet Generasi Sandwich dari Biaya Hidup Jakarta

    Jakarta: Menjadi generasi sandwich itu berat. Apalagi kalau harus berjuang di kerasnya kehidupan Jakarta.
     
    Kisah pilu generasi sandwich ini diangkat lagi dalam film “1 Kakak 7 Ponakan”. Moko, seorang arsitek muda yang lagi merintis karir, harus mengubur mimpinya dalam-dalam setelah kedua kakaknya meninggal.
     
    Tanggung jawab sebagai orang tua tunggal bagi tujuh keponakannya yang masih kecil-kecil, bahkan ada yang masih bayi, kini ada di pundaknya.
     
    Hidup Moko yang notabene generasi sandwich ini pasti makin berat kalau tinggal di kota metropolitan seperti Jakarta.
     
    Kota dengan biaya hidup termahal di Indonesia ini, berdasarkan survei BPS, menelan biaya sekitar Rp14,88 juta per bulan untuk keluarga dengan anggota 2-6 orang.
     
    Angka fantastis itu bahkan belum bisa ditutupi oleh Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta 2025 yang “cuma” naik 6,5 persen menjadi Rp5.396.791.
     

    Gen sandwich vs biaya hidup Jakarta
    Generasi sandwich kayak Moko harus pintar-pintar putar otak untuk menyeimbangkan tanggung jawab keluarga dan mimpi-mimpi pribadinya.
     
    Apalagi kalau tinggal di Jakarta yang biaya hidupnya bikin dompet menjerit. Nah, buat kamu para generasi sandwich yang lagi berjuang di Jakarta, simak tips jitu berikut ini biar kamu bisa bertahan di kerasnya ibukota.

    Tips bertahan di Ibu Kota untuk generasi sandwich

    1. Komunikasi

    Ajak keluargamu ngobrol dari hati ke hati. Ceritain tujuan keuanganmu, baik yang jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan komunikasi yang baik, keluarga pasti akan mengerti dan bisa menyesuaikan diri.

    2. Bikin anggaran bulanan

    Susun daftar kebutuhan keluarga secara detail, lalu buat skala prioritas berdasarkan tingkat urgensinya. Kebutuhan makan, pendidikan anak, dan kesehatan harus jadi yang utama.
     
    Pakai prinsip 50/30/20, yaitu 50 persen untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan atau investasi. Tapi ingat, sesuaikan dengan kondisi keuangan keluargamu, ya!

    3. Investasi

    Menabung itu bagus, tapi kalau mau tujuan keuanganmu cepat tercapai, investasi adalah jawabannya! Mulai investasi dari sekarang, meskipun dengan nominal yang kecil. Misalnya, dari 20 persen alokasi tabungan dan investasi, kamu bisa pakai setengahnya untuk investasi.
     
    Pahami betul karakteristik aset investasi yang kamu pilih. Pastikan aset investasi itu sesuai dengan profil risiko kamu. Sebagai generasi sandwich, pastikan aset yang kamu pilih likuid dan mudah diakses.
     

    4. Dana darurat

    Dana darurat itu penting banget buat siapa aja, apalagi buat generasi sandwich. Dengan dana darurat, kamu punya uang yang cukup untuk menghadapi kondisi darurat tanpa harus mengorbankan tabunganmu.
     
    Besaran dana darurat tiap orang beda-beda, tergantung statusnya. Misalnya, kalau kamu masih lajang, kamu butuh dana darurat 3-6 kali pengeluaran bulanan. Kalau sudah menikah, 6-9 kali, dan berkeluarga 9-12 kali.

    5. Cari penghasilan tambahan

    Penghasilan tambahan itu penting banget buat generasi sandwich. Manfaatkan skill yang kamu punya untuk mencari penghasilan tambahan.
     
    Kamu bisa jadi freelancer, buka kelas online, jualan online, atau jadi content creator dan affiliate marketing.
     
    Selain itu, sebagai generasi sandwich, kamu juga harus tahu kondisi keuanganmu sebelum memutuskan untuk mewujudkan tujuan keuanganmu.
     
    Jadi generasi sandwich itu nggak mudah, tapi bukan berarti nggak mungkin.
     
    Dengan pengelolaan keuangan yang baik dan literasi keuangan yang mumpuni, kamu bisa kok mengendalikan pengeluaranmu dan mencapai tujuan keuanganmu. Semangat!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Deretan Gedung Tertinggi di Jakarta, Ada yang Punya 75 Lantai – Page 3

    Deretan Gedung Tertinggi di Jakarta, Ada yang Punya 75 Lantai – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Gedung-gedung pencakar langit berdiri megah di Jakarta. Di kota metropolitan ini, pembangunan gedung, jalan, dan pengembangan transportasi terus dilakukan

    Jakarta sebagai kota metropolitan terus alami perkembangan pembangunan untuk menunjang aktivitas masyarakat. Pembangunan jalan, infrastruktur transportasi hingga gedung perkantoran hingga hotel terus berjalan. Gedung-gedung pencakar langit pun berdiri megah dan mewarnai kota Jakarta. Gedung pencakar langit ini memiliki ketinggian di atas 150 meter dan biasa digunakan untuk perkantoran.

    Berikut daftar gedung tertinggi di Jakarta, yang dikutip dari berbagai sumber, ditulis Kamis (20/2/2025):

    1.Autograph Tower

    Autograph Tower memiliki ketinggian 382,9 meter dengan 75 lantai yang terletak di kawasan Thamrin Nine, Jakarta. Gedung ini memiliki ruang perkantoran, hotel mewah dan area hiburan. Di Asia, Autograph Tower berada di peringkat ke-35 dalam kategori gedung tertinggi. Sedangkan di dunia, gedung ini berada di posisi 52.

    2.Luminary Tower

    Gedung ini menambah deretan gedung pencakar langit di kota metropolitan Jakarta yang selesai dibangun pada 2023. Gedung tersebut memiliki tinggi 304 meter dan terdiri dari 64 lantai.

    3.Gama Tower

    Gama Tower berfungsi sebagai hotel dan perkantoran. Gedung ini pernah menjadi gedung tertinggi di Indonesia dari 2016-2021. Adapun Gama Tower memiliki ketinggian 288,6 meter dan 64 lantai yang terletak di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

    4.Azure Tower

    Gedung ini memiliki tinggi 288 meter dengan 77 lantai dan diharapkan menjadi salah satu ikon arsitektur modern di Jakarta.

    5.Treasury Tower

    Gedung ini selesai dibangun 2018 dan memiliki ketinggian 279,5 meter dengan 57 lantai.

    6. Jakarta Mori Tower

    Gedung tersebut memiliki tinggi 266 meter dengan 59 lantai. Gedung ini hadir sebagai gedung perkantoran di Jakarta.

    7. Wisma 46

    Wisma 46 memiliki tinggi 261,9 meter dengan 51 lantai. Gedung ini sempat menjadi gedung tertinggi di Indonesia dari 1996-2016.

    8. Menara Astra

    Menara Astra memiliki tinggi 261,5 meter dengan 49 lantai. Gedung yang selesai dibangun sekitar 2017 ini berfungsi sebagai gedung perkantoran di Jakarta.

    9.Millenium Office Tower

    Gedung ini berfungsi sebagai perkantoran dan memiliki ketinggian 254 meter dan 53 lantai

    10.Equinox Tower

    Gedung ini memiliki tinggi 254 meter dengan 56 lantai yang selesai dibangun pada 2022. Gedung ini menambag daftar gedung perkantoran di Jakarta sebagai pusat bisnis.

     

    Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang dengan memakai artificial intelligence

  • Teguh Setyabudi Kenang Perjalanan sebagai Pj Gubernur Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Februari 2025

    Teguh Setyabudi Kenang Perjalanan sebagai Pj Gubernur Jakarta Megapolitan 17 Februari 2025

    Teguh Setyabudi Kenang Perjalanan sebagai Pj Gubernur Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta,
    Teguh Setyabudi
    , menggelar acara perpisahan dalam forum ”
    Jakarta Update
    ” di
    Balai Kota Jakarta
    pada Senin (17/2/2025).
    Teguh menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas peran media dalam mengawal kebijakan serta memberikan informasi yang objektif kepada masyarakat selama masa kepemimpinannya.
    “Tapi justru yang luar biasa juga adalah teman-teman media. Saya jalani, saya enak saja ngomong. Kalau enggak bisa saya jawab, silakan teman-teman kadis, kaban, karo yang bicara. Tapi kalau saya bisa, ya saya bicara. Kalau tidak bisa, saya kembali ke norma, peraturan perundang-undangan,” ujar Teguh, Senin (17/2/2025).
    Dalam acara tersebut, Teguh juga berbagi pengalaman saat ditunjuk sebagai
    Pj Gubernur Jakarta
    pada 18 Oktober 2024, menggantikan Heru Budi Hartono.
    Ia mengingat betul bagaimana namanya tiba-tiba muncul di media saat sedang berada di Sumedang, usai mengikuti sidang DPRD.
    Teguh mengaku tidak pernah menyangka akan dipercaya untuk memimpin kota metropolitan tersebut.
    “Sedikit pun saya tidak pernah mendekati seseorang, petinggi, anggota DPR RI dan sebagainya, untuk menjadi Pj. Saya tidak tahu kenapa kok tiba-tiba jadi Pj DKI,” kata Teguh.
    Menurut dia, menjadi penjabat sebagai kepala daerah di poros pemerintahan pusat bukan hal yang mudah.
    Namun, setelah mendapat arahan dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Teguh segera mempersiapkan diri untuk amanah tersebut.
    Ia mengingat pesan Tito agar segera mempelajari seluk-beluk Jakarta.
    “Pak Menteri menekankan ke saya, ‘Pak Teguh namanya sudah muncul. Tolong siapkan, jangan sampai kalau jadi, nanti malu-maluin. Pelajari hal-hal yang terkait dengan DKI’,” ungkap Teguh.
    Selama empat bulan berkantor di Balai Kota Jakarta, Teguh merasa percaya diri dan bekerja secara profesional tanpa terbebani dengan dinamika politik.
    Baginya, komunikasi yang baik dengan jajaran Pemerintah Provinsi Jakarta serta DPRD adalah kunci agar kebijakan berjalan efektif.
    “Saya adalah PNS yang punya atasan. Saya punya pimpinan, saya loyal, dedikasi saya ke atas. Sebagai Pj, sewaktu-waktu bisa dicopot. Saya mencoba mengalir, kerja yang terbaik, masalah pemilihan adalah atasan,” ungkap Teguh.
    Setelah masa tugasnya sebagai Pj Gubernur Jakarta berakhir pada 20 Februari 2025, Teguh kini menanti keputusan selanjutnya.
    Ia mengaku siap untuk menjalani apa pun yang datang, apakah  kembali ke jabatannya sebagai Dirjen Dukcapil atau mendapat penugasan baru.
    “Kalau saya kembali dirjen dukcapil, definitif saya kembali, ya memang itu di situ. Tapi kalau ada penugasan lain, ya saya siap,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kesehatan Mental Guru di Korsel Jadi Sorotan Pasca Insiden Pembunuhan Siswa SD

    Kesehatan Mental Guru di Korsel Jadi Sorotan Pasca Insiden Pembunuhan Siswa SD

    Jakarta

    Masyarakat Korea Selatan digemparkan oleh kasus kematian tragis seorang anak berusia 7 tahun. Gadis kecil bernama Kim Ha-neul itu ditikam oleh seorang guru di sekolah dasar di Daejeon, Korea Selatan.

    Kejadian ini menyoroti kurangnya manajemen kesehatan mental yang sistematis dan perlindungan hukum bagi para pendidik di Korea Selatan.

    Laporan mengungkapkan bahwa guru tersebut telah menunjukkan gejala depresi dan perilaku agresif terhadap guru lainnya sebelum insiden terjadi. Hal ini memicu spekulasi bahwa masalah kesehatan mentalnya mungkin berkontribusi terhadap serangan tersebut.

    Namun, para ahli memperingatkan agar tidak terburu-buru mengaitkan depresi sebagai motif utama tragedi tersebut. Sebab, hal itu dapat memicu stigmatisasi orang-orang dengan masalah mental bisa menjadi penjahat juga.

    Menurut beberapa sumber di dalam sektor pendidikan, tidak ada ketentuan atau tindakan hukum yang menangani soal kesehatan mental para guru. Bahkan, tanda-tanda peringatan bisa saja sudah muncul selama proses perekrutan atau masa jabatannya.

    Dikutip dari Korea Times, guru yang menikam siswa kelas satu di Daejeon itu sempat mengambil cuti enam bulan pada bulan Desember 2024 karena depresi. Namun, guru tersebut tiba-tiba kembali bekerja setelah hanya 20 hari setelah mengajukan diagnosis rumah sakit.

    Berdasarkan peraturan yang mengatur cuti dan pemulihan guru, serta peraturan pegawai negeri sipil nasional, seorang guru yang sedang cuti sakit dapat kembali bekerja hanya dengan menyerahkan surat keterangan dokter, tanpa pemeriksaan lebih lanjut.

    Setelah itu, dilaporkan guru tersebut menunjukkan perilaku kasar pada seorang rekannya. Selain itu, sehari sebelum insiden, ia juga merusak komputer sekolah dan mengeluh tentang lambatnya akses ke portal kantor pendidikan.

    Pihak sekolah juga telah melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Pendidikan Kota Metropolitan Daejeon. Seorang inspektur datang ke sekolah dan hanya merekomendasikan tindakan pemisahan.

    Namun, tindakan atau penyelidikan langsung tidak dilakukan dengan maksimal karena adanya penolakan dari guru dan sekolah. Sampai akhirnya, tragedi itu terjadi.

    Seorang profesor psikiatri di Fakultas Kedokteran Universitas Kyung Hee, Paik Jong-woo, mengungkapkan kekecewaannya atas kurangnya tindakan yang diambil. Terlebih sudah ada laporan dan penyelidikan yang dilakukan terhadap perilaku kekerasan guru tersebut.

    “Saya yakin ada rasa penyesalan yang besar atas apakah hasilnya bisa berbeda atau tragedi itu dapat dicegah, jika seorang psikiater yang berkualifikasi telah dilibatkan dan penilaian kesehatan mental yang tepat telah dilakukan,” katanya.

    (sao/kna)

  • Ledakan Hebat Guncang Korsel, Pemerintah Warning Warga

    Ledakan Hebat Guncang Korsel, Pemerintah Warning Warga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ledakan hebat terjadi di Korea Selatan, Senin (10/2/2025). Sebuah tangki penyimpanan kargo cair di Ulsan meledak dan membuat pemerintah setempat memberikan peringatan (warning) bagi warga untuk tetap tinggal di dalam ruangan.

    Mengutip Chosun Ilbo, ledakan itu terjadi pada pukul 11:15 di tangki yang dioperasikan United Terminal Korea. Petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 11:26, sembilan menit setelah menerima laporan kebakaran.

    Petugas pemadam kebakaran mengeluarkan peringatan tanggap darurat Level 1 pada pukul 11:34, diikuti oleh peringatan tanggap darurat Level 2 empat menit kemudian. Tanggap darurat Level 2 melibatkan mobilisasi 51 hingga 80 unit dari 8 hingga 14 stasiun pemadam kebakaran.

    Hingga pukul 1:30 siang, petugas pemadam kebakaran memobilisasi 80 unit dan 124 personel untuk memadamkan api dan melakukan operasi penyelamatan. Sistem pemadam cepat berkapasitas besar yang mampu menyemprotkan 75.000 liter air per menit hingga sejauh 130 meter juga dikerahkan untuk memadamkan api besar tersebut.

    Masih belum jelas cairan mudah terbakar apa yang terkandung dalam tangki yang meledak dan berapa kapasitas tangki tersebut. Petugas pemadam kebakaran sedang menyelidiki penyebab pasti kebakaran tersebut, termasuk operasi apa yang sedang berlangsung sebelum insiden tersebut.

    Sementara itu, polisi mengatur lalu lintas di sekitar lokasi kejadian karena khawatir akan adanya ledakan lebih lanjut. Sekitar pukul 11:40 pagi, pemerintah mengirimkan pesan keselamatan bencana kepada warga sekitar yang memerintahkan mereka untuk ‘menghindari jalan di sekitar lokasi yang terbakar’.

    “Warga diimbau untuk menutup jendela dan berhati-hati agar tidak menghirup asap,” tambah peringatan itu.

    Sejauh ini, akibat ledakan tersebut, dua pekerja terluka. Satu orang mengalami luka serius sementara yang lain luka ringan, dan keduanya dibawa ke rumah sakit Ulsan National Institute of Health.

    Sementara itu, Perdana Menteri (PM) dan Menteri Strategi dan Keuangan Korsel, Choi Sang Mok, menyebut pihaknya telah menginstruksikan Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan, Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi, Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea, dan Kota Metropolitan Ulsan untuk memobilisasi semua peralatan dan personel yang tersedia untuk memadamkan api.

    “Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea harus memastikan keselamatan personel pemadam kebakaran yang terlibat dalam kegiatan pemadaman kebakaran untuk mencegah jatuhnya korban, dan Badan Kepolisian Nasional Korea dan Kota Metropolitan Ulsan harus benar-benar menerapkan langkah-langkah keselamatan seperti mengendalikan lokasi kejadian dan mengevakuasi penduduk,” pungkasnya.

    (sef/sef)

  • Airlangga Nggak Mau Naik Transportasi Umum, Ini Alasannya

    Airlangga Nggak Mau Naik Transportasi Umum, Ini Alasannya

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto merespons tantangan publik yang meminta pejabat negara ke kantor naik transportasi umum. Menariknya, dia mengaku belum mau. Apa alasannya?

    Dengan nada bercanda, Airlangga mengaku tak mau ke kantor naik transportasi umum sebelum ada mass rapid transit (MRT) yang berhenti tepat di depan kantornya. Sejauh ini, memang belum ada stasiun MRT di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

    “Soalnya MRT gak ada yang berhenti tuh di depan situ (Kantor Kemenko Perekonomian),” kelakar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (7/2).

    “Saya mau naik MRT kalau berhenti di depan situ (Kantor Kemenko Perekonomian),” sambungnya.

    Airlangga Hartarto Foto: dok. Kemenko Perekonomian

    Menko Airlangga menegaskan, dia akan menunggu sampai pembangunan MRT fase dua rampung. Setelah itu, ia memberi sinyal siap menerima tantangan menaiki transportasi umum ketika bertugas sebagai pejabat publik.

    Diberitakan detikOto sebelumnya, usulan pejabat publik naik kendaraan umum disampaikan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI). Ide tersebut meniru pejabat-pejabat di Swedia yang ke mana-mana terbiasa naik transportasi massal.

    “Perhitungkan, sekarang setiap hari lebih dari 100-an kendaraan harus dikawal polisi menuju tempat beraktivitas, jalan-jalan di Jakarta akan semakin macet dan membikin pengguna jalan menjadi stress dengan bunyi-bunyian sirene kendaraan patwal,” kata Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Djoko Setijowarno.

    Djoko berharap, pejabat semestinya bisa menjadi contoh masyarakat untuk penggunaan transportasi publik. Khususnya bagi pejabat yang sehari-hari melintas di Jakarta. Sebab, kota metropolitan tersebut sudah punya kendaraan umum yang saling terhubung.

    “Artinya, ketersediaan layanan angkutan umum di Jakarta sudah sedemikian merata tidak jauh berbeda dengan kota dunia lainnya yang masyarakat dan pejabat sudah terbiasa menggunakan angkutan umum. Angkutan umum yang tersedia di Jakarta sudah beragam, seperti ojek, bajaj, mikrolet, bus, KRL, LRT hingga MRT,” tuturnya.

    “Untuk kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia dikhususkan cukup bagi presiden dan wakil presiden,” kata Djoko menambahkan.

    (sfn/lth)

  • Melihat Jasa Penyebrangan Perahu Eretan di Kali Pesanggrahan

    Melihat Jasa Penyebrangan Perahu Eretan di Kali Pesanggrahan

    Jakarta

    Keberadaan perahu penyebrangan atau eretan di Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan, tidak tergerus zaman. Meskipun berbagai mode transportasi umum modern terus bermunculan, eretan ternyata masih menjadi andalan warga di kota metropolitan ini.

    Lokasinya ada di ujung Jalan Inspeksi, Pesanggrahan tepatnya di depan MTsN 13 Jakarta. Sejumlah warga terlihat bolak balik menyebrang menumpangi perahu yang terbuat dari kayu itu.

    Penumpang yang hendak menyebrang langsung bisa ditandai. Mereka biasannya menuruni tangga kayu yang merupakan akses satu-satunya menuju perahu.

    Mereka yang menyebrang terdiri dari berbagai usia dan tujuan. Mulai dari pelajar hingga orang dewasa.

    “Tapi kebanyakan anak-anak sekolah sama pedagang yang mau ke pasar kalau pagi. Kalau ngangkot harus dua kali, jalan lumayan jauh, makannya nyebrang lebih cepet,” ujar pengemudi perahu eretan, Hermawan (29) saat ditemui detikcom.

    Melihat ada calon penumpang, wawan langaung sigap menghampiri ke tepian. Dia tak memperhitungkan jumlah penumpang untuk bisa diantarkan menyebarang.

    Siapapun dan berapapun jumlah orangnya, pasti langsung diantarkan ke lokasi penyebrangan. Begitulah pola kerja perahu eretan itu.

    “Ya bolak-balik ada subuh sampe malam. Kalau ada yang mau nyebrang ya hayuk,” tuturnya.

    Foto: Perahu di Kali Pesanggrahan (Ondang/detikcom)

    detikcom juga berkesempatan mencoba jasa penyebrangan perahu eretan di Kali Pesanggrahan. Jarak penyebrangannya terbilang pendek dan waktu tempuhnya hanya hitungan menit.

    Perahu eretan bermaterial kayu itu memiliki bentuk sangat sederhana, namun tampak kokoh mengapung di bantaran kali dengan arus lumayan. Di bagian sisi kanan perahu ada tulisan ‘2022’ tertanda usiannya sudah tiga tahun.

    “Sebenarnya kalau di sini (Kali Pesanggrahan) dari bapak saya dulu tahun 80-an. Tapi ini udah perahu ke 12 sepertinya,” imbuh Wawan.

    (ond/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • UNESCO Pimpin Rekonstruksi Situs Sejarah yang Dirusak ISIS di Irak

    UNESCO Pimpin Rekonstruksi Situs Sejarah yang Dirusak ISIS di Irak

    Jakarta

    Pada musim gugur 2014, milisi Islamic State alias ISIS mengobarkan perang terhadap sejarah. Beragam situs kuno, tugu peringatan, gereja atau bahkan masjid di Irak dibuat rata dengan tanah karena dianggap bertentangan dengan hukum agama.

    Di negeri yang silih berganti membidani peradaban manusia itu, aksi pengrusakan para jihadis bukan cuma melumat sejarah bangsa, tapi juga warisan budaya dunia.

    Banyak bangunan dan situs budaya di Irak sejak lama telah terdaftar di bawah perlindungan UNESCO. Namun status tersebut tidak menghentikan ISIS meratakan kota kuno Hatra dan Nineveh, atau menghancurkan kota metropolitan Mosul di Irak utara, merusak tempat ibadah dan situs budaya, buku-buku dan manuskrip langka serta artefak dari perpustakaan dan museum. Ragam koleksi bersejarah dihancurkan atau dijarah untuk dijual di pasar gelap.

    Ketika militer Irak kembali merebut Mosul pada tahun 2017, tidak banyak yang tersisa. Banyak bangunan bersejarah yang hancur, beserta sekitar 130.000 rumah penduduk.

    Pembangunan kembali

    Sejak tahun 2018, UNESCO, bekerja sama dengan pemerintah Irak, Uni Emirat Arab, Uni Eropa, untuk membangun kembali monumen sejarah yang dihancurkan ISIS. Proyek ini bertujuan memulihkan keragaman budaya dan agama, serta membangun kembali kota Mosul.

    Sejauh ini, UNESCO sudah menyelamatkan bangunan Masjid Al-Nouri yang terkenal dengan Menara Al-Hadba yang miring, Biara Al-Saa’a “Bunda Maria” dan Gereja Katolik Suriah Al-Tahira, Masjid Al-Aghawat dan Sekolah Al-Ekhlass di kota tua Mosul. Lebih dari 140 juta euro diinvestasikan dalam proyek ini.

    Untuk rekonstruksi Gereja Al-Tahira, sebanyak 30 buruh direkrut dari warga lokal, kata manajer konstruksi Anas Zeyad Abdulmalek di situs web UNESCO. Tawaran ini membuat penduduk setempat merasa terlibat.

    Dia mengaku kerap ditanya mengapa pembangunan gereja dan masjid dipercepat ketimbang pembangunan gedung rumah tinggal dan rumah sakit. “Nilai gereja dan masjid adalah tempat yang damai. Orang-orang berkumpul di sini untuk berdoa. Kami ingin mengembalikan kenangan dan warisan ini kepada masyarakat.”

    Abdulmalek melanjutkan, penting bagi umat Kristen dan Muslim untuk bekerja sama memulihkan kota. “Tujuan utama proyek ini adalah rekonsiliasi dan kohesi di Mosul, dengan segala keberagamannya, baik Kristen, Yahudi, maupun Muslim, yang telah hidup bersama secara damai di sini selama berabad-abad.”

    Wadah percampuran budaya

    Biara Al-Saa’a di pusat kota juga merupakan tempat pertemuan penting keagamaan, budaya, dan sosial. Ciri khasnya adalah menara lonceng yang merupakan satu-satunya di Mosul.

    Menara itu merupakan hadiah dari istri Napoleon III, Eugenie, kepada biarawan Dominikan di biara tersebut. Ia adalah menara lonceng pertama yang pernah dibangun di Irak. Jam menara, yang dipasang pada tahun 1880, berdetak setiap jam dan memberikan irama bagi kehidupan penduduk.

    Proses pemugaran hanya berlangsung selama sebelas bulan. Menara itu juga dilengkapi tiga lonceng baru, yang lagi-lagi dibuat di Prancis, tepatnya di sebuah pabrik pengecoran di Normandia.

    Identitas bangsa

    Salah satu tantangan terbesar adalah pemulihan Menara Al-Hadba, yang merupakan bagian dari Masjid Al-Nouri. Menara miring ini, meskipun condong, tidak pernah runtuh selama berabad-abad. Al-Hadba adalah simbol dan bagian dari identitas warga Mosul.

    Kehancuran bagian utama menara tersebut diumumkan sebagai sebuah tragedi nasional. Selama pertempuran untuk membebaskan Mosul pada tahun 2017, warga setempat membentuk rantai manusia untuk mencegah kehancuran total menara tersebut.

    Menjelang proses pembangunan kembali, warga dimintai pendapat apakah reruntuhan menara seharusnya dibiarkan tetap ada dan apakah sebuah salinan dari menara itu harus dibangun di sampingnya. “94 persen responden ingin menara tersebut dibangun kembali – tepat di tempat semula, dan persis seperti dulu: Dengan dekorasi yang sama, dengan kemiringan yang sama,” kata Kepala Proyek Menara, Omar Yasir Adil Taqa, di situs web UNESCO.

    Akhirnya diputuskan untuk membangun kembali menara di atas fondasi yang masih ada, meskipun mengalami kerusakan parah. Kini menara tersebut telah berdiri kembali, disusun dengan teliti dari batu asli yang berhasil diselamatkan oleh tim pembangunan dari ribuan ton puing.

    Monumen Budaya atau Infrastruktur?

    Menurut UNESCO, upaya restorasi di Mosul telah menciptakan 6.000 lapangan pekerjaan baru. Dengan bantuan para ahli restorasi, lebih dari 1.300 pemuda dilatih dalam kerajinan tradisional seperti tukang kayu, pemahat batu, dan pelukis.

    Pada 5 Februari, Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay akan mengunjungi Mosul untuk melihat bangunan yang telah dipulihkan sebagai penutupan dari pekerjaan konstruksi tersebut. Peresmian oleh Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Sudani akan dilakukan pada waktu yang akan datang.

    Mosul masih membutuhkan banyak waktu, uang, dan tenaga untuk memulihkan infrastrukturnya sepenuhnya. Sejauh ini, pembangunan fasilitas publik seperti rumah sakit masih dalam tahap perencanaan.

    Sementara itu, Bandara Internasional Mosul diperkirakan akan dibuka kembali tahun ini, menurut seorang juru bicara Kementerian Transportasi Irak kepada kantor berita “Ina”.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • UNESCO Pimpin Rekonstruksi Situs Sejarah yang Dirusak ISIS di Irak – Halaman all

    UNESCO Pimpin Rekonstruksi Situs Sejarah yang Dirusak ISIS di Irak – Halaman all

    Pada musim gugur 2014, milisi Islamic State alias ISIS mengobarkan perang terhadap sejarah. Beragam situs kuno, tugu peringatan, gereja atau bahkan masjid di Irak dibuat rata dengan tanah karena dianggap bertentangan dengan hukum agama.

    Di negeri yang silih berganti membidani peradaban manusia itu, aksi pengursakan para jihadis bukan cuma melumat sejarah bangsa, tapi juga warisan budaya dunia.

    Banyak bangunan dan situs budaya di Irak sejak lama telah terdaftar di bawah perlindungan UNESCO. Namun status tersebut tidak menghentikan ISIS meratakan kota kuno Hatra dan Nineveh, atau menghancurkan kota metropolitan Mosul di Irak utara, merusak tempat ibadah dan situs budaya, buku-buku dan manuskrip langka serta artefak dari perpustakaan dan museum. Ragam koleksi bersejarah dihancurkan atau dijarah untuk dijual di pasar gelap.

    Ketika militer Irak kembali merebut Mosul pada tahun 2017, tidak banyak yang tersisa. Banyak bangunan bersejarah yang hancur, beserta sekitar 130.000 rumah penduduk.

    Pembangunan kembali

    Sejak tahun 2018, UNESCO, bekerja sama dengan pemerintah Irak, Uni Emirat Arab, Uni Eropa, untuk membangun kembali monumen sejarah yang dihancurkan ISIS. Proyek ini bertujuan memulihkan keragaman budaya dan agama, serta membangun kembali kota Mosul.

    Sejauh ini, UNESCO sudah menyelamatkan bangunan Masjid Al-Nouri yang terkenal dengan Menara Al-Hadba yang miring, Biara Al-Saa’a “Bunda Maria” dan Gereja Katolik Suriah Al-Tahira, Masjid Al-Aghawat dan Sekolah Al-Ekhlass di kota tua Mosul. Lebih dari 140 juta euro diinvestasikan dalam proyek ini.

    Untuk rekonstruksi Gereja Al-Tahira, sebanyak 30 buruh direkrut dari warga lokal, kata manajer konstruksi Anas Zeyad Abdulmalek di situs web UNESCO. Tawaran ini membuat penduduk setempat merasa terlibat.

    Dia mengaku kerap ditanya mengapa pembangunan gereja dan masjid dipercepat ketimbang pembangunan gedung rumah tinggal dan rumah sakit. “Nilai gereja dan masjid adalah tempat yang damai. Orang-orang berkumpul di sini untuk berdoa. Kami ingin mengembalikan kenangan dan warisan ini kepada masyarakat.”

    Abdulmalek melanjutkan, penting bagi umat Kristen dan Muslim untuk bekerja sama memulihkan kota. “Tujuan utama proyek ini adalah rekonsiliasi dan kohesi di Mosul, dengan segala keberagamannya, baik Kristen, Yahudi, maupun Muslim, yang telah hidup bersama secara damai di sini selama berabad-abad.”

    Wadah percampuran budaya

    Biara Al-Saa’a di pusat kota juga merupakan tempat pertemuan penting keagamaan, budaya, dan sosial. Ciri khasnya adalah menara lonceng yang merupakan satu-satunya di Mosul.

    Menara itu merupakan hadiah dari istri Napoleon III, Eugénie, kepada biarawan Dominikan di biara tersebut. Ia adalah menara lonceng pertama yang pernah dibangun di Irak. Jam menara, yang dipasang pada tahun 1880, berdetak setiap jam dan memberikan irama bagi kehidupan penduduk.

    Proses pemugaran hanya berlangsung selama sebelas bulan. Menara itu juga dilengkapi tiga lonceng baru, yang lagi-lagi dibuat di Prancis, tepatnya di sebuah pabrik pengecoran di Normandia.

    Identitas bangsa

    Salah satu tantangan terbesar adalah pemulihan Menara Al-Hadba, yang merupakan bagian dari Masjid Al-Nouri. Menara miring ini, meskipun condong, tidak pernah runtuh selama berabad-abad. Al-Hadba adalah simbol dan bagian dari identitas warga Mosul.

    Kehancuran bagian utama menara tersebut diumumkan sebagai sebuah tragedi nasional. Selama pertempuran untuk membebaskan Mosul pada tahun 2017, warga setempat membentuk rantai manusia untuk mencegah kehancuran total menara tersebut.

    Menjelang proses pembangunan kembali, warga dimintai pendapat apakah reruntuhan menara seharusnya dibiarkan tetap ada dan apakah sebuah salinan dari menara itu harus dibangun di sampingnya. “94 persen responden ingin menara tersebut dibangun kembali – tepat di tempat semula, dan persis seperti dulu: Dengan dekorasi yang sama, dengan kemiringan yang sama,” kata Kepala Proyek Menara, Omar Yasir Adil Taqa, di situs web UNESCO.

    Akhirnya diputuskan untuk membangun kembali menara di atas fondasi yang masih ada, meskipun mengalami kerusakan parah. Kini menara tersebut telah berdiri kembali, disusun dengan teliti dari batu asli yang berhasil diselamatkan oleh tim pembangunan dari ribuan ton puing.

    Monumen Budaya atau Infrastruktur?

    Menurut UNESCO, upaya restorasi di Mosul telah menciptakan 6.000 lapangan pekerjaan baru. Dengan bantuan para ahli restorasi, lebih dari 1.300 pemuda dilatih dalam kerajinan tradisional seperti tukang kayu, pemahat batu, dan pelukis.

    Pada 5 Februari, Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay akan mengunjungi Mosul untuk melihat bangunan yang telah dipulihkan sebagai penutupan dari pekerjaan konstruksi tersebut. Peresmian oleh Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Sudani akan dilakukan pada waktu yang akan datang.

    Mosul masih membutuhkan banyak waktu, uang, dan tenaga untuk memulihkan infrastrukturnya sepenuhnya. Sejauh ini, pembangunan fasilitas publik seperti rumah sakit masih dalam tahap perencanaan.

    Sementara itu, Bandara Internasional Mosul diperkirakan akan dibuka kembali tahun ini, menurut seorang juru bicara Kementerian Transportasi Irak kepada kantor berita “Ina”.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman