Topik: kontrak kerja

  • Kemenperin Bidik Empat Target dari Pengembangan Jasa Industri, Apa Saja? – Halaman all

    Kemenperin Bidik Empat Target dari Pengembangan Jasa Industri, Apa Saja? – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perindustrian meluncurkan Roadmap Pengembangan Jasa Industri. Dari launching tersebut, Kemenperin ingin membidik empat target.

    Target pertama adalah meningkatkan kontribusi sektor jasa industri terhadap perekonomian nasional hingga mencapai 6,04 persen pada tahun 2045. Kedua, tercapainya pertumbuhan sektor jasa industri di atas pertumbuhan PDB nasional.

    Ketiga, meningkatkan penguasaan pasar dalam negeri dan berkembangnya industri pendukung di dalam negeri. Keempat, meningkatkan jumlah tenaga kerja di sektor jasa industri yang berkualifikasi dan memiliki sertifikasi yang relevan.

    Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, mengatakan untuk mencapai sasaran tersebut, Kemenperin melakukan empat penahapan pencapaian.

    “Tahap satu atau jangka pendek dari 2025-2029) melalui pembangunan ekosistem jasa industri yang sehat dengan fokus utama pada harmonisasi regulasi dan penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan tersertifikasi,” tutur Faisol saat launching di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2024).

    Selanjutnya tahap II, jangka menengah pertama dengan waktu 2030-2034 melalui peningkatan daya saing jasa industri guna mendorong kinerja sektor industri manufaktur.

    Lalu pada tahap III atau jangka menengah kedua (2035-2039) melalui peningkatan akses sektor jasa industri ke rantai pasok global, dengan didukung oleh struktur jasa industri yang kuat, penguasaan teknologi yang handal, SDM yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

    Terakhir, tahap IV atau jangka panjang (2040-2045) yaitu pewujudan sektor jasa industri sebagai sektor yang berdaya saing, resilien, berbasiskan teknologi dan inovasi, serta mampu menjadi regional champion.

    “Tantangan yang dihadapi sektor industri saat ini semakin kompleks, tentu roadmap ini harus kita optimalkan karena akan membantu untuk mengakselerasi potensi yanga ada di jasa industri, dengan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan sektor industri,” jelas Faisol.

    Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindustrian Andi Rizaldi, menyampaikan  peta jalan jasa industri tersebut disusun atas kerja sama antara Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian dengan International Trade Analysis and Policy Studies, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (ITAPS FEM IPB).

    “Selama penyusunan, BSKJI Kemenperin bersama pihak terkait telah melakukan beberapa tahapan. Pertama, melakukan perjanjian dan kontrak kerja sama, Focus Group Discussion dan In-depth Interview dengan para pemangku kepentingan dan pakar di bidang jasa industri, Workshop terkait progres penyusunan roadmap dan terakhir dilaksanakan diseminasi hasil roadmap,” terang Andi.

    Roadmap pengembangan jasa industri tahun 2025-2045 diharapkan dapat menjadi referensi bagi Kementerian Perindustrian, kementerian/lembaga terkait, perusahaan dan asosiasi industri, perusahaan dan asosiasi jasa industri, serta para pihak maupun stakeholder jasa industri dalam melaksanakan dan mendorong peningkatan peran serta kontribusi dalam perekonomian nasional.

  • Perbandingan Gaji dan Karyawan XL-Smartfren Sebelum Merger

    Perbandingan Gaji dan Karyawan XL-Smartfren Sebelum Merger

    Bisnis.com, JAKARTA – PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Tel mengumumkan penggabungan usaha (merger) dengan nilai mencapai Rp104 triliun. 

    Penggabungan yang terjadi beberapa hari lalu ini akan membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (“XLSmart”). 

    Bergabungnya dua perusahaan ini seakan membawa peringatan pemberhentian kontrak kerja (PHK) bagi karyawan di dua entitas tersebut.

    Namun, Group CEO & Managing Director Axiata Vivek Sood menuturkan kedua pemegang saham sudah berdiskusi terkait nasib karyawan di dua perusahaan. Pihaknya mempersilakan pekerja untuk bergabung kembali. 

    “Kita akan mengajak semua orang untuk bergabung. Tidak akan ada restrukturisasi, tidak akan ada apa-apa,” kata Vivek dalam sesi konferensi pers, Rabu (11/12/2024).

    Lalu berapa jumlah karyawan yang berada di dua perusahaan tersebut?

    Jumlah Gaji dan Karyawan di XL dan Smartfren 

    Melansir dari laporan keuangan EXCL XL Axiata dan entitas anak memiliki 2.163 karyawan per kuartal III/2024 dan 2.046 karyawan pada kuartal III/2023. Angka ini naik 5,71% secara tahunan (year-on-year/yoy).

    Adapun, jumlah karyawan EXCL kuartal III/2023 juga mengalami kenaikan 5,79% yoy dibanding kuartal III/2022 yang berjumlah 1.934 karyawan.

    Jika dilihat dari sisi gaji, XL Axiata mencatat pos beban gaji dan kesejahteraan karyawan (termasuk karyawan alih daya) mencapai Rp1,2 triliun pada kuartal III/2024 dan Rp1,05 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Beban gaji yang dipikul XL Axiata naik 18,6% yoy.

    Pada kuartal III/2024 tercatat pada pos gaji dan tunjangan mencapai angka Rp1,2 triliun. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 19,8% yoy dibandingkan kuartal III/2023 yang hanya mencapai Rp1,03 triliun.

    Adapun, beban gaji dan kesejahteraan karyawan (termasuk karyawan alih daya) pada kuartal III/2023 juga mengalami kenaikan sebesar 18,7% yoy dibandingkan kuartal III/2022 yang berada diangka Rp892,8 miliar.

    Sementara itu untuk Smartfren, berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2024 jumlah karyawan tidak diaudit yang termasuk karyawan kontrak sampai 30 September 2024 mencapai 1.786 orang. Angka ini mengalami penurunan sebesar 36,7% yoy dibandingkan dengan periode yang sama ditahun sebelumnya yang mencapai 2.829 karyawan.

    Pada kuartal III/2023, jumlah karyawan Smartfren yang berjumlah 2.829 juga menurun dibandingkan periode yang sama ditahun sebelumnya 2.834 karyawan. 

    Tercatat, beban karyawan alias gaji karyawan yang ditanggung emiten telekomunikasi bersandi saham FREN mencapai Rp557,7 miliar pada 30 September 2024.

    Angka tersebut turun sekitar 36% yoy daripada periode yang sama di 2023, dimana Smartfren mampu membayar gaji karyawan mencapai Rp672 miliar.

    Adapun, penurunan beban gaji karyawan yang dibayarkan oleh Smartfren memang terus mengalami penurunan. Tercatat, beban gaji pada kuartal III/2023 juga mengalami penurunan dibanding beban gaji kuartal III/2022. Smatfren mampu membayar beban gaji karyawan pada kuartal III/2022 mencapai Rp673,9 miliar.

  • Tingkatkan Produksi Minyak dan Gas, SKK Migas Dorong Kontraktor Adopsi Teknologi dan Inovasi – Halaman all

    Tingkatkan Produksi Minyak dan Gas, SKK Migas Dorong Kontraktor Adopsi Teknologi dan Inovasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Deputi eksplorasi dan Deputi Eksplorasi Pengembangan Dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Benny Lubiantara mengatakan industri hulu migas saat ini menghadapi tantangan untuk mencapai target lifting minyak dan nasional.

    Menurutnya, SKK Migas terus mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menerapkan teknologi dan berinovasi untuk meningkatkan produksi dan lifting migas nasional yang telah ditetapkan pemerintah. 

    Hal tersebut tertuang dalam output dan kesepakatan antara SKK Migas dan KKKS dalam kegiatan Amore atau Asset Management and Optimization Review dan technology day di Bandung, 5 Desember 2024.

    Benny menyebutkan tantangan tersebut diantaranya lapangan-lapangan yang sudah mature, cadangan semakin kecil, tekanan reservoir semakin menurun serta isu kenaikan produksi air dan pasir yang berdampak terhadap produksi, keekonomian hingga kebutuhan untuk meningkarkan efisiensi operasional.

    “Situasi ini menuntut kita untuk terus berinovasi, memanfaatkan teknologi terkini dan menerapkan praktik terbaik yang telah terbukti efektif,“ ungkap Benny dalam Amore and Technology Day.

    Menurut Benny, target Long Term Plan (LTP) SKK Migas khususnya strategi  Improving exisiting Asset Value yang meliputi kegiatan lapangan eksisting merupakan salah satu upaya peningkatan produksi atau lifting migas nasional, selain percepatan proyek onstream proyek baru, “Untuk itu optimalisasi produksi dan lapangan existing merupakan hal yang sangat krusial,” kata Benny.

    Kepala Divisi Optimalisasi Cadangan SKK Migas, Sri Andaryani dalam sambutannya pada Amore and technology day mengatakan inovasi berbagai metode dan teknologi baru, penting sekali dilakukan untuk menahan laju penurunan produksi, bahkan juga untuk bisa meningkatkan produksi.

    “Outputnya harus satu yaitu produksi dan ujung-ujungnya monetisasi, saya berharap kegiatan ini bermanfaat untuk penambahan produksi migas nasional, “ Kata Sri Andaryani, Kepala Divisi Optimalisasi SKK Migas.

    Menurutnya, kolaborasi & interaksi stakeholders, sarana transfer knowledge terkait recent & future challenges, mencari solusi dan inovasi untuk kegiatan pengembangan ke depan dalam upaya mendukung pencapaian target lifting Migas nasional.

    Amore and technology day di Bandung, dihadiri sekitar 600 peserta dari pelaku dan praktisi hulu migas. Pada kegiatan ini, juga dihadirkan pameran teknologi yang menghadirkan sekitar 50 both teknologi yang mendukung eksplorasi, eksploitasi dan peningkatan produksi migas nasional. 

     

     

  • SKK Migas Dorong Kontraktor Adopsi Inovasi Teknologi untuk Kerek Lifting

    SKK Migas Dorong Kontraktor Adopsi Inovasi Teknologi untuk Kerek Lifting

    Bisnis.com, JAKARTA —  SKK Migas mendorong kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) menerapkan teknologi dan berinovasi untuk meningkatkan produksi dan lifting migas nasional yang telah ditetapkan pemerintah. 

    Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan, industri hulu migas saat ini menghadapi tantangan untuk mencapai target lifting minyak nasional. 

    Sejumlah tantangan itu di antaranya lapangan-lapangan yang sudah tua, cadangan semakin kecil, tekanan reservoir menurun serta isu kenaikan produksi air dan pasir yang berdampak terhadap produksi, keekonomian hingga kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi operasional. 

    “Situasi ini menuntut kita untuk terus berinovasi, memanfaatkan teknologi terkini dan menerapkan praktik terbaik yang telah terbukti efektif,” kata Benny dalam Amore and Technology Day di Bandung, dikutip Sabtu (7/12/2024). 

    Menurut Benny, target long term plan (LTP) SKK Migas khususnya strategi improving existing asset value yang meliputi kegiatan lapangan existing merupakan salah satu upaya peningkatan produksi atau lifting migas nasional, selain percepatan proyek onstream proyek baru. 

    “Untuk itu optimalisasi produksi dan lapangan existing merupakan hal yang sangat krusial,” kata Benny. 

    Kepala Divisi Optimalisasi Cadangan SKK Migas Sri Andaryani mengatakan, inovasi berbagai metode dan teknologi baru, penting dilakukan untuk menahan laju penurunan produksi, bahkan untuk meningkatkan produksi. 

    “Output-nya harus satu yaitu produksi dan ujung-ujungnya monetisasi, saya berharap kegiatan ini bermanfaat untuk penambahan produksi migas nasional,” kata Andaryani. 

    Menurut Andaryani, kolaborasi dan interaksi stakeholders, sarana transfer knowledge terkait recent & future challenges, mencari solusi dan inovasi untuk kegiatan pengembangan ke depan dalam upaya mendukung pencapaian target lifting migas nasional.

    Amore and Technology Day di Bandung, dihadiri sekitar 600 peserta dari pelaku dan praktisi hulu migas. Pada kegiatan ini, juga dihadirkan pameran teknologi yang menghadirkan sekitar 50 booth teknologi yang mendukung eksplorasi, eksploitasi dan peningkatan produksi migas nasional.

  • SKK Migas dorong KKKS manfaatkan teknologi untuk pacu produksi

    SKK Migas dorong KKKS manfaatkan teknologi untuk pacu produksi

    Untuk itu optimalisasi produksi dan lapangan existing merupakan hal yang sangat krusial

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk memanfaatkan teknologi sekaligus berinovasi guna meningkatkan produksi dan lifting migas nasional.

    Hal tersebut tertuang dalam output serta kesepakatan antara SKK Migas dan KKKS dalam kegiatan Amore atau Asset Management and Optimization Review and Technology Day di Bandung, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024).

    Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara dalam pernyataan di Jakarta, Jumat, menyatakan dorongan tersebut dilakukan pihaknya mengingat industri hulu migas domestik saat ini menghadapi tantangan untuk mencapai target lifting minyak, yang sebesar 635 ribu barel minyak per hari (BOPD) sesuai target yang telah ditetapkan APBN 2024.

    “Situasi ini menuntut kita untuk terus berinovasi, memanfaatkan teknologi terkini dan menerapkan praktik terbaik yang telah terbukti efektif,” kata dia.

    Benny menyatakan tantangan tersebut di antaranya lapangan-lapangan yang sudah tua (mature), cadangan semakin kecil, tekanan reservoir semakin menurun, isu kenaikan produksi air dan pasir yang berdampak terhadap produksi, serta kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi operasional.

    Dikatakan dia, target jangka panjang (Long Term Plan/LTP) SKK Migas khususnya strategi improving exisiting asset value yang meliputi kegiatan lapangan atau sumur yang ada, menjadi salah satu upaya peningkatan produksi atau lifting migas nasional, selain percepatan proyek onstream baru,

    “Untuk itu optimalisasi produksi dan lapangan existing merupakan hal yang sangat krusial,” kata Benny.

    Lebih lanjut, Kepala Divisi Optimalisasi Cadangan SKK Migas Sri Andaryani mengatakan inovasi berbagai metode dan teknologi baru penting dilakukan untuk menahan laju penurunan produksi, bahkan untuk bisa meningkatkan lifting migas.

    “Outputnya harus satu yaitu produksi dan ujung-ujungnya monetisasi,” kata dia.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Genjot Produksi LPG, Peran Swasta Bakal Dibuka Lebar

    Genjot Produksi LPG, Peran Swasta Bakal Dibuka Lebar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan pemerintah akan memperbesar keterlibatan pihak swasta untuk berkontribusi menggenjot produksi Liquefied Petroleum Gas (LPG).

    Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Percepatan Infrastruktur Migas Anggawira mengungkapkan, saat ini saja, keterlibatan pihak swasta dalam menggarap LPG dalam negeri baru mencapai 17%.

    Ke depannya, pemerintah akan menggandeng pihak swasta lebih besar lagi dalam mendorong produksi LPG.

    “Kalau kita lihat dari portofolio yang ada saat sekarang itu memang keterlibatan pihak swasta masih cukup kecil ya. Masih di range 17% walaupun memang di 30% lainnya itu adalah K3S (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) ya, tapi kan K3S itu bisa diasumsikan itu juga bagian daripada pemerintah. Karena kan itu ada SKK Migas di sana,” katanya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Kamis (5/12/2024).

    Anggawira mengungkapkan, dengan rendahnya keterlibatan sektor swasta dalam menggarap proyek LPG di Indonesia, maka pihaknya akan meningkatkan porsi kolaborasi pihak swasta lebih besar lagi, bahkan mencapai 50%.

    “Jadi kalau kita lihat dari portofolio yang ada ini pemerintah ingin meningkatkan lah. Paling tidak ada, kalau bisa ada 50:50 lah gitu ya. 50:50 sehingga memang tentunya untuk membangun ini kan butuh investasi kan,” tegasnya.

    Anggawira menilai, untuk bisa mendorong produksi LPG dalam negeri tidak bisa hanya mengandalkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal itu lantaran butuh investasi besar dan kolaborasi dengan pihak swasta hingga perbankan.

    “Butuh investasi ini kan kalau pemerintah aja atau BUMN yang berinvestasi ini kan tentunya akan sangat berat. Tapi juga kita melihat dari pihak swasta kalau ingin berinvestasi pasti butuh kepastian tadi ya. Ada kepastian IRR-nya, bagian BPP dan tentunya ini sangat-sangat juga tergantung daripada pembiayaan daripada perbankan ya, perbankan nasional,” tandasnya.

    (wia)

  • Optimalkan Produksi LPG di Dalam Negeri, Pemerintah Bakal Tarik Swasta

    Optimalkan Produksi LPG di Dalam Negeri, Pemerintah Bakal Tarik Swasta

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan pihaknya akan melibatkan peran swasta untuk mendukung peningkatan produksi Liquefied Petroleum Gas (LPG) di dalam negeri. Hal ini untuk mendukung target produksi LPG mencapai 3,5 juta ton di tahun 2030.

    Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Percepatan Infrastruktur Migas, Anggawira mengungkapkan, pihaknya sedang mengkaji berbagai model bisnis termasuk untuk swasta, supaya pihak swasta bisa tertarik untuk ikut dalam pengembangan LPG.

    “Sebenarnya kita ingin mendorong pihak swasta bisa mengoptimalkan potensi yang ada. Memang ada beberapa model bisnis yang sedang kita kaji sehingga memang potensi untuk pembangunan produksi LPG ini bisa secara ekonomi bisa membuat pihak swasta lebih tertarik ya,” jelasnya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Kamis (5/12/2024).

    Saat ini saja, kata Anggawira, pengelolaan wilayah kerja minyak dan gas bumi (migas) sebanyak 17% sudah dikelola oleh pihak swasta. Sedangkan sebanyak 36% WK lainnya digarap melalui Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Sisanya, kata dia, digarap oleh PT Pertamina (Persero).

    Di sisi lain, pemerintah terus melakukan eksplorasi untuk menemukan sumber gas baru yang bisa menghasilkan LPG. Pihaknya bahkan sudah mengidentifikasi potensi sumber gas di beberapa wilayah seperti di Jambi, Bontang, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sorong Papua, hingga di Jawa Barat.

    Lebih detailnya lagi, sumber gas tersebut berada di lapangan Meruap, Sangati, lapangan Puspa di Sumatera, kemudian di Tuban, di Kalibiru, di Papua, Salawati, di Matindok, hingga di Kalimantan, Sangata.

    “Jadi kalau untuk produksi LPG itu memang biasanya gas-gas yang kaya akan C3 dan C4. Jadi saat sekarang ini kita memang masih melakukan ekspor ya untuk LNG,” imbuhnya.

    (pgr/pgr)

  • Prabowo Bertemu Pengusaha Jepang Bahas Investasi hingga Kerja Sama Pendidikan

    Prabowo Bertemu Pengusaha Jepang Bahas Investasi hingga Kerja Sama Pendidikan

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan pengusaha Jepang yang tergabung dalam Japan-Indonesia Association (Japinda) membahas investasi hingga kerja sama pendidikan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/12/2024).  

    Prabowo didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.

    Rombongan pengusaha Jepang tiba di Istana Kepresidenan Jakarta sekitar pukul 14.29 WIB menumpang sebuah bus. Rombongan juga ditemani Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi.

    Dalam pertemuan itu, Rosan mengatakan, Prabowo mengapresiasi perusahaan-perusahaan besar Jepang yang sudah berinvestasi cukup lama di Indonesia.

    “Banyak sekali yang dibicarakan, ada health care, kesehatan, pendidikan, kerja sama pengiriman mahasiswa kita ke Jepang. Bapak Presiden Prabowo juga mengundang agar dibuka sekolah-sekolah di Jepang, sekolah-sekolah, universitas Jepang di Indonesia. Jadi pembicaraan dari health care, edukasi, dan ESG, jadi tidak hanya dari sektor ekonomi atau bisnis saja,” kata Rosan seusai pertemuan, di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.

    Selain itu, Prabowo juga mengajak perusahaan-perusahaan Jepang untuk berpartisipasi dalam pembangunan Great Giant Seawall di Jakarta. “Great Giant Seawall itu 40 km di atas Jakarta, dan sampai 600 km. Itu diharapkan partisipasi dari perusahaan-perusahaan konstruksi Jepang. Nah itu juga yang disampaikan Bapak Presiden Prabowo,” kata Rosan.

    Sementara, Japinda juga menyampaikan sejumlah investasi yang sedang dilakukan di Indonesia, termasuk program irigasi dan pengolahan lahan lainnya.

    “Tadi mereka meng-update investasi yang sedang dilakukan dan akan mereka lakukan. Tidak hanya investasi, mereka sampaikan program irigasi dan peatland (lahan gambut) 100.000 hektare (ha) manajemen yang mereka jaga selama ini, dan mereka ingin kembangkan juga,” kata Rosan.

    Selain itu, lanjut Rosan, para pengusaha Jepang juga berharap agar proyek gas abadi Masela dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Inpex Masela Ltd, terlaksana pada tahun depan.

    “Itu juga mempunyai dampak sangat besar buat Indonesia, karena mereka sampaikan proyek ini sudah sejak 2000. Jadi sudah 20 tahun lebih, harapannya Insyaallah tahun depan akan jalan,” kata Rosan.

    Menindaklanjuti pertemuan ini, Presiden Prabowo juga rencananya akan menerima pengusaha Jepang dari Japan Jakarta Club, pada Jumat (5/12/2024). 

  • Pemerintah Temukan Sumber Migas Baru di Indonesia Barat, Ini Lokasinya – Page 3

    Pemerintah Temukan Sumber Migas Baru di Indonesia Barat, Ini Lokasinya – Page 3

    Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar berupa penurunan produksi yang terus berlangsung.

    Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menegaskan perlunya kolaborasi erat antara SKK Migas, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S), serta kementerian dan lembaga terkait untuk mengatasi tantangan ini.

    “Penurunan produksi menjadi tantangan utama industri hulu migas. Kami berkomitmen bekerja keras, berkolaborasi dengan K3S dan pihak terkait untuk mendorong peningkatan produksi migas di masa depan,” ujar Djoko dalam media briefing terkait Hasil Akhir Kajian Percepatan Eksplorasi Indonesia Barat Tahap II Penawaran Minyak Indonesia Putaran ke-2 2024, di kantor SKK Migas, Jakarta, Selasa (3/12/2024).

    Langkah Strategis Melalui Studi Eksplorasi

    SKK Migas kini memperkuat studi eksplorasi migas guna menemukan cadangan baru yang dapat mendukung produksi di masa depan. Studi ini menggabungkan analisis mendalam dan pendekatan strategis untuk memberikan data akurat yang diharapkan meningkatkan probabilitas keberhasilan penemuan cadangan.

    “Studi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan keberhasilan eksplorasi, tetapi juga memberikan masukan strategis bagi investor untuk mempercepat kegiatan eksplorasi migas,” tambah Djoko.

    Selain manfaat bagi sektor energi, studi ini juga membuka peluang kerja baru bagi geolog muda dan mendukung pertumbuhan ekonomi, baik lokal maupun nasional.

    Kolaborasi dengan 40 Perusahaan Migas Internasional

    Dalam dua tahun terakhir, SKK Migas telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 40 perusahaan migas internasional untuk mempercepat eksplorasi dan mempromosikan potensi wilayah kerja migas Indonesia.

    “Upaya ini telah berhasil menarik wajah-wajah baru di industri hulu migas. Sinergi antara pemerintah, industri, dan pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan dalam mempercepat eksplorasi,” ujar Djoko.

    Hasil kajian eksplorasi terbaru diharapkan menjadi landasan bagi promosi wilayah kerja baru kepada investor. Selain itu, data ini akan digunakan sebagai dasar evaluasi dan akuisisi data eksplorasi baru, memperkuat posisi Indonesia di peta industri migas global.

    Melalui langkah-langkah strategis ini, SKK Migas bertekad memastikan keberlanjutan industri hulu migas dengan fokus pada efisiensi, inovasi, dan kolaborasi.

    “Kami optimis bahwa sinergi ini akan membawa hasil positif untuk industri migas dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan,” pungkas Djoko.

  • Pecut Penerimaan Negara dari PPK GBK dan Kemayoran, Ini yang Perlu Dilakukan

    Pecut Penerimaan Negara dari PPK GBK dan Kemayoran, Ini yang Perlu Dilakukan

    Jakarta: Indonesia Audit Watch (IAW) mendukung langkah Kementerian Sekretariat Negara  (Kemensetneg) untuk melakukan audit terhadap dua Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK), dan PPK Kemayoran. Keduanya saat ini dinilai belum memberikan hasil maksimal kepada negara. 
     
    IAW juga menekankan pemerintah melalui Kemensetneg tidak hanya berfokus pada peningkatan setoran kepada negara, melainkan pengelolaan aset harus memiliki dampak pada perekonomian secara luas. Sehingga masyarakat turut menikmati hasil atau manfaat dari pengelolaan aset tersebut.
     
    “Dua BLU ini yang mengelola aset negara sudah sewajarnya diaudit, dan harus secara rutin. Jangan sampai ada aset negara yang tidak maksimal. Bukan hanya setoran ke kas negara, tapi juga harus memberikan dampak signifikan bagi perekonomian,” kata Sekretaris Pendiri IAW Iskandar Sitorus dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 3 Desember 2024.
    Menurut Iskandar, tidak maksimalnya manfaat atau setoran kepada kas negara juga perlu ditelusuri lebih dalam. Apakah hanya tidak maksimal dari sisi harga sewa lahan, atau ada hal lainnya. Sebab menurut Iskandar, jika dilihat dari sisi sewa lahan di dua BLU tersebut para mitra atau perusahaan swasta yang menempati atau mendapat izin di lahan PPK GBK maupun PPK Kemayoran tentu akan mengikuti harga pasar yang menjadi acuan. Karena itu ia mendesak proses audit juga mencakup praktik-praktik bisnis yang selama ini berjalan. 
     
    “Proses audit menyeluruh dari proses bisnis dan kerjasama yang dilakukan oleh PPK GBK dan PPK Kemayoran menjadi sangat mendesak. Penyebab setoran negara tidak maksimal karena apa? Kontrak yang tidak sesuai pasar atau justru banyak terjadi kebocoran, sehingga banyak pendapatan yang tidak masuk kas negara,”katanya.
     
    Sebab berdasarkan informasi di lapangan, di wilayah BLU-BLU tersebut banyak berdiri koperasi-koperasi yang ikut menikmati hasil dari penyewaan lahan di BLU tersebut. “Jadi sekecil apapun jenis pendapatan dari pemanfaatan lahan milik negara, harusnya masuk atau disetorkan kepada negara, tidak terkecuali,” tegas Iskandar.
     
    Untuk itu, Iskandar menyarankan agar dibuat tim khusus ketika melakukan audit BLU-BLU tersebut agar semakin banyak pihak yang ikut mengawasi dan menjadi lebih transparan. Sehingga, tujuan akhir dalam mengelola aset negara menjadi lebih maksimal.
     

     
    Selain itu, lanjut Iskandar, penentuan perusahaan swasta yang akan mengelola aset negara tersebut juga menjadi lebih jelas dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan peruntukannya. “Jangan sampai badan atau perusahaan yang tidak memiliki kompetensi ikut mengelola. Dia harus punya expertise di situ,” katanya. 
     
    Ia juga khawatir jika ada badan atau perusahaan yang menjadi pengelola yang tidak memiliki expertise di bidangnya itu, justru hanya akan menjadi calo atau divendorkan lagi pengelolaannya kepada perusahaan lain. Hal itu pun justru akan memperpanjang alur birokrasinya. Alhasil setoran kepada negara menjadi semakin tidak maksimal karena banyak terpotong oleh setiap struktur badan atau vendor tersebut. 
     
    “Bahkan menurut saya dibuat lebih ramping sekalian, tidak perlu ada lagi BLU, dihilangkan saja. Jadi perusahaan yang mendapat mandat mengelola aset lahan di kawasan GBK dan Kemayoran langsung berhubungan dengan Kemensetneg. Pasti hasilnya akan lebih besar,” ujar Iskandar. 
     
    Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan akan melakukan audit kepada PPK GBK dan PPK Kemayoran lantaran kedua BLU tersebut belum memberikan hasil maksimal dari penyewaan lahan di kawasan yang berada di dua BLU tersebut. Diharapkan langkah ini dapat menambah pemasukan dari GBK dan Kemayoran untuk keuangan negara.
     
    “Sepintas kami pelajari bahwa perlu ada perbaikan dari sisi kontrak-kontrak kerja yang kami merasa belum banyak atau terlalu sedikit manfaat dari sisi ekonomi yang dihasilkan dan disetorkan kepada negara,” kata Prasetyo dalam rapat kerja bersama Komisi XIII DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
     
    Audit dan peninjauan ulang tersebut dapat dilakukan karena kedua BLU tersebut berada di bawah koordinasi Kemensetneg. Adapun pengelolaan BLU PPK GBK oleh Kemensetneg diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan (Kepmenkeu) Nomor 233/KMK.05/2008, sedangkan BLU PPK Kemayoran tercantum di Kepmenkeu Nomor 390/KMK.05/2011. 
     
    Mensesneg akan melihat, kontrak atau perjanjian mana saja yang dinilai belum memberikan manfaat ekonomi yang signifikan. “Untuk itu kami mohon izin dalam waktu cepat akan kami selesaikan semuanya,” ujar Prasetyo kepada Komisi XIII.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)