Topik: ketahanan pangan nasional

  • Tahun Depan SAM Air Tambah Pesawat Usai Diakuisisi Yasa Artha

    Tahun Depan SAM Air Tambah Pesawat Usai Diakuisisi Yasa Artha

    Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai penerbangan perintis PT Semuwa Aviasi Mandiri (SAM Air) bersama pengendali barunya PT Yasa Artha Trimanunggal menandatangani Non-disclosure Agreement (NDA) pengadaan 12 pesawat baru dari PT Dirgantara Indonesia. 

    Direktur Utama Yasa Artha Trimanunggal Yenna Yuniana mengatakan pihaknya bersama SAM Air telah melakukan 

    penandatanganan Non-Disclosure Agreement untuk pembelian dua unit pesawat Cassa 212 dan sepuluh unit pesawat N219 dari PT Dirgantara Indonesia.

    “Kesepakatan ini merupakan langkah awal dari rangkaian kerja sama strategis yang lebih besar, yang diharapkan dapat memperkuat ekosistem transportasi udara untuk mendukung ketahanan pangan nasional,” kata Yenna dalam keterangan resmi, Senin (25/11/2024). 

    Adapun pengiriman pesawat Cassa 212 direncanakan pada Maret 2025, sementara pesawat N219 dijadwalkan akan tiba pada pertengahan tahun 2027. 

    Kedua jenis pesawat tersebut akan digunakan secara optimal untuk mendukung suplai pangan nasional hingga ke daerah-daerah terpencil, serta menjadi moda transportasi udara bagi wilayah kepulauan Indonesia. 

    Yenna mengatakan dengan penambahan armada ini, PT Yasa Artha Trimanunggal dan SAM Air dapat lebih efektif menjangkau daerah-daerah terpencil yang sangat bergantung pada moda transportasi udara untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk pangan dan bahan pokok lainnya.

    Seperti yang diketahui, Yasa Artha Trimanunggal baru saja mengakuisisi SAM Air. Yenna mengatakan Yasa Artha Trimanunggal resmi mengakuisisi SAM Air pada 30 September 2024 lalu. 

    “Akuisisi SAM Air adalah wujud nyata dalam komitmen kami untuk terus mendukung program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan,” kata Yenna.

  • OJK tingkatkan kontribusi jasa keuangan terhadap perekonomian daerah

    OJK tingkatkan kontribusi jasa keuangan terhadap perekonomian daerah

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan OJK terus berupaya meningkatkan kontribusi sektor jasa keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, salah satunya melalui ekosistem pembiayaan peternak domba.

    Hal itu dilakukan melalui pilot project usaha peternakan domba Garut atas kolaborasi OJK dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB), Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat dan Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia.

    “Kolaborasi pengembangan usaha ternak domba ini merupakan upaya OJK dalam meningkatkan kontribusi sektor jasa keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di Jawa Barat,” kata Mahendra di Jakarta, Sabtu.

    Sejak Undang-undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) diterbitkan, OJK mendapatkan tugas meningkatkan kontribusi sektor keuangan terhadap perekonomian. Tugas tersebut antara lain diimplementasikan melalui peran kantor-kantor OJK di daerah.

    Kantor OJK di daerah akan membantu pemerintah daerah dalam memetakan potensi di daerahnya dan produk unggulan yang dapat menggerakkan perekonomian daerah tersebut. OJK juga akan mendukung pengembangan produk unggulan tersebut melalui pembiayaan di sektor jasa keuangan.

    “Caranya adalah mengembangkan produk basis ekonomi. Ekosistem dari produk tersebut harus dibangun secara solid dan kuat. Di Jawa Barat ini produk unggulannya domba. Ekosistem pengembangan domba ini harus dibangun solid,” ujarnya.

    Menurut Mahendra, ekosistem yang telah terbangun secara solid dan kuat dapat direplikasi di daerah lain yang memiliki produk unggulan yang sama. Hal itu bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan nasional dalam jangka panjang.

    Sementara Kepala OJK Provinsi Jawa Barat Imansyah menuturkan Kantor OJK Provinsi Jawa Barat telah menyusun kajian potensi ekonomi daerah dan skema akses pembiayaan sejak awal 2024.

    Berdasarkan hasil kajian tersebut, peternakan domba menjadi produk ekonomi unggulan karena produksinya mencapai 80 persen terhadap total produksi domba nasional.

    Kantor OJK Provinsi Jawa Barat bersinergi dengan Bank BJB, PT Agro, dan DKPP dalam pengembangan peternak domba di Jawa Barat itu. Pemerintah provinsi memiliki program prioritas Regenerasi Petani, PT Agro bertindak sebagai off taker dan BJB bertindak sebagai penyedia akses keuangan.

    Sebanyak 10 peternak domba dari 5.000 peternak domba menjadi pilot project pengembangan usaha ternak di Garut. Kesepuluh peternak domba tersebut telah mendapatkan pendidikan pembudidayaan ternak domba, perencanaan keuangan, dan kewirausahaan. Kemudian jika peternak tersebut telah memiliki kelayakan kandang sesuai standar off taker, maka peternak itu mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR) penggemukan domba atau pembibitan domba.

    “Program Implementasi Pengembangan Peternak Domba di Jawa Barat melalui Pilot Project telah mulai dilaksanakan sejak akhir Agustus 2024. Saat ini kami melakukan pemantauan dengan mendengarkan cerita perkembangan program pengembangan ini,” ujar Imansyah.

    Sesuai hasil pemantauan, sebanyak satu peternak domba telah menerima fasilitas kredit pada September 2024 yang digunakan untuk penggemukan domba. Sebanyak satu peternak mendapatkan surat persetujuan kredit pada Sabtu (23/11) karena peternak telah menyelesaikan kesiapan kandangnya. Rencananya, fasilitas kredit tersebut akan digunakan untuk pembiakan domba.

    Sesuai timeline program, sebanyak delapan peternak lainnya akan mendapatkan akses pembiayaan pada 2025. Penyaluran kredit tersebut bergantung kecepatan peternak dalam kesiapan kandang yang benar.

    Salah seorang peternak domba program pilot project Zilan Faliq, menuturkan saat ini masih terus melakukan perbaikan kandang dombanya agar sesuai standar sehingga mendapatkan pembiayaan usaha pembiakan atau penggemukan domba. Ia mendapat pelatihan dan kesempatan akses permodalan.

    Selain Zilan, peternak domba, Imas, juga mengaku menerima manfaat dari program pengembangan peternak domba. Usaha ternak dombanya telah menghasilkan pendapatan hingga Rp30 juta setiap panen.

    “Dalam pengembangan usaha domba ini saya tidak dilepas sendiri. Saya didampingi off taker yang mengingatkan waktu pemberian pakan, pembibitan domba, dan lainnya,” tuturnya.

    Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Komisi IV DPR dorong kolaborasi tingkatkan produksi susu nasional

    Komisi IV DPR dorong kolaborasi tingkatkan produksi susu nasional

    Ketergantungan pada impor harus dikurangi dengan memperkuat penyerapan susu lokal

    Jakarta (ANTARA) – Komisi IV DPR RI mendorong kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan produksi susu lokal, memperkuat ketahanan pangan nasional, dan memenuhi kebutuhan susu dalam negeri secara berkelanjutan demi kesejahteraan peternak.

    “Komitmen semua pihak adalah kunci untuk mewujudkan ketahanan pangan berbasis susu,” kata Ketua rombongan Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Komisi IV DPR RI menyoroti permasalahan sektor persusuan nasional dalam kunjungan kerja spesifik ke Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

    Ahmad menyatakan bahwa kunjungan itu bertujuan menggali persoalan di subsektor peternakan, khususnya produksi susu lokal sehingga mampu memenuhi kebutuhan nasional.

    “Ketergantungan pada impor harus dikurangi dengan memperkuat penyerapan susu lokal,” ujar Ahmad.

    Ahmad menegaskan pentingnya kolaborasi antara peternak, pemerintah, dan industri pengolahan susu (IPS) untuk mendongkrak produksi susu nasional.

    “Semua pihak harus berkomitmen. Tata niaga susu perlu diatur ulang agar lebih berpihak pada peternak lokal,” tutur Ahmad.

    Sebagai langkah konkret, lanjut Ahmad, Komisi IV mendorong berbagai upaya, mulai dari kemudahan mendapatkan pupuk subsidi untuk lahan hijauan pakan ternak, pelatihan bagi peternak melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), hingga revisi regulasi untuk mendukung tata niaga yang lebih baik.

    Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian Makmun mengatakan bahwa pemerintah terus memantau penyerapan susu segar dalam negeri oleh IPS.

    Ia juga mengusulkan penerapan standar minimal kandungan susu lokal seperti tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada produk susu yang disajikan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mendukung produksi nasional.

    “Model bisnis impor sapi perah juga harus melibatkan koperasi dan peternak lokal,” kata Makmun.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Ahmad Wijaya
    Copyright © ANTARA 2024

  • Wapres serahkan bantuan pupuk nonsubsidi kepada kelompok tani Jateng

    Wapres serahkan bantuan pupuk nonsubsidi kepada kelompok tani Jateng

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyerahkan bantuan pupuk nonsubsidi kepada 10 kelompok petani, saat menghadiri acara Rembuk Tani yang diselenggarakan di Semarang, Jawa Tengah, Jumat.

    Dalam acara yang diselenggarakan oleh PT. Pupuk Indonesia dan dihadiri oleh lebih dari 5.000 petani dari berbagai daerah di Jawa Tengah itu, Wapres Gibran antara lain menyerahkan bantuan pupuk kepada petani dari kecamatan Tuntang, Banyubiru, Ambarawa, Bawen, dan Tengaran.

    Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat, Wapres Gibran menyoroti pentingnya percepatan dan efisiensi distribusi pupuk bersubsidi agar tepat sasaran.

    Gibran menegaskan keberhasilan penyaluran pupuk bersubsidi merupakan langkah penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional, sebagaimana disebutkan Presiden Prabowo dalam Astacita.

    Selain menyerahkan bantuan, Wapres Gibran juga meninjau stan-stan Rembuk Tani, seperti stan program Makmur dan stan aplikasi IPubers.

    Program Makmur merupakan program peningkatan produktivitas pertanian dengan menciptakan ekosistem, mulai dari pengelolaan budidaya tanaman berkelanjutan, pendampingan budidaya, digital farming, akses permodalan, dan perlindungan risiko pertanian, hingga jaminan pasar bagi petani.

    Sementara IPubers merupakan aplikasi yang berfungsi mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi dengan pencatatan data realtime yang dilengkapi dengan geo-tagging dan timestamp guna mempermudah pencatatan transaksi yang akurat dan transparan.

    Sebagai informasi, penyelenggaraan Rembuk Tani kali ini bertujuan mendorong penebusan pupuk bersubsidi menjelang musim tanam, mengurangi potensi lebih salur penggunaan kartu tani dan i-Pubers, serta mendorong penebusan pupuk bersubsidi dengan menggunakan KTP.

    Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga, Zuhdiar Laeis
    Editor: Bambang Sutopo Hadi
    Copyright © ANTARA 2024

  • Motivasi Generasi Muda Bertani, Kementan Bentuk Brigade Pangan – Espos.id

    Motivasi Generasi Muda Bertani, Kementan Bentuk Brigade Pangan – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) yang baru dilantik, Sudaryono, berfoto bersama Menteri Pertanian, Amran Sulaiman (tengah) dan mantan Wamentan, Harvick Hasnul Qolbi (kanan), saat acara pisah sambut di Auditorium Kementan, Jakarta, Jumat (19/7/2024). (BC)

    Esposin, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) RI membentuk Brigade Pangan sebagai upaya memotivasi generasi muda terlibat pada sektor pertanian melalui pemanfaatan teknologi modern dengan peluang ekonomi yang menjanjikan.

    “Keuntungan dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci utama, pentingnya keterlibatan generasi muda dalam sektor pertanian. Alhamdulillah dalam kunjungan kerja di Kalimantan Selatan, ada lebih dari 1.000 milenial yang turun langsung pada program cetak sawah, kami bagikan mesin-mesin modern untuk mereka gunakan,” kata Mentan Andi Amran Sulaiman dalam kunjungan kerja di Desa Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Jumat (22/11/2024).

    Promosi
    Pulihkan Hutan Bekas Tambang, Kelompok Tani Selamatkan Lingkungan Bersama BRI

    Mentan menyebutkan dalam kunjungan kerja kali ini, Brigade Pangan di Kalimantan Selatan telah terbentuk sebanyak 155 brigade dengan lebih dari 2.000 anggota, brigade ini menjadi harapan baru untuk sektor pertanian.

    Melalui program ini, produktivitas pertanian dapat meningkat, sementara generasi muda mendapatkan peluang ekonomi yang menjanjikan.

    “Hari ini kami mengecek langsung persiapan optimalisasi lahan, cetak sawah, dan generasi milenial yang dilibatkan di Kalimantan Selatan,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. 

    Dia mengatakan, ada dua kunci utama yang dapat menarik generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian, yakni keuntungan yang tinggi minimal Rp10 juta per bulan dan penggunaan teknologi tinggi atau canggih.

    Dia menyebutkan salah satu contoh, yakni mekanisasi panen sebagai inovasi yang dapat menghemat waktu dan tenaga.

    Sebelumnya, proses panen secara manual dengan sabit membutuhkan waktu hingga 25 hari untuk satu hektare per orang. Namun, dengan bantuan alat modern, pekerjaan yang sama dapat diselesaikan dalam waktu hanya dua jam.

    Menurut Mentan, teknologi tinggi merupakan solusi yang tepat, kemudian pengelolaan air yang baik, dan pendapatan yang menarik.

    “Dengan langkah ini, pihaknya optimistis generasi muda dapat menjadi motor penggerak utama pertanian masa depan,” tegas Mentan Amran.

    Sementara itu, Manager Brigade Pangan Mitra Tani Rahmad Efendi menyampaikan bahwa program ini sangat potensial dan menjanjikan bagi petani muda.

    “Di wilayah ini kami mengelola 200 hektare sesuai arahan. Untuk progres, pengolahan tanah sudah mencapai 75 persen, dari sisi teknologi juga terbantu karena latar belakang kami di Unit Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA) sehingga adaptasi terhadap teknologi modern menjadi lebih mudah,” tutur Rahmad.

    Dia mengatakan, hasil analisis usaha yang menunjukkan potensi keuntungan signifikan, dari standar lima ton hasil panen, bahkan jika memakai standar di bawah itu maka keuntungan bersih masih bisa mencapai Rp10 juta hingga Rp17 juta per bulan.

    Dia menjelaskan, pendapatan ini berasal dari budidaya padi dan pengelolaan alat dan mesin pertanian. Jadi, ini sangat menguntungkan dan memberikan motivasi besar untuk terus maju pada sektor pertanian.

    Menurutnya, program Brigade Pangan menjadi salah satu langkah strategis Kementan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, menarik generasi muda, dan mendukung ketahanan pangan nasional melalui teknologi modern dan pengelolaan berkelanjutan.

    “Kami berharap program ini dapat berjalan maksimal dan berdampak positif bagi pembangunan pertanian di wilayahnya. Kami semangat, kami minta doa mudah-mudahan kami semuanya tetap bisa solid untuk mewujudkan cita-cita Presiden pada sektor pangan,” ujar Rahmad.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • Amran Sulaiman Dorong Milenial Bertani lewat Brigade Pangan

    Amran Sulaiman Dorong Milenial Bertani lewat Brigade Pangan

    Barito Kuala, Beritasatu.com  – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong milenial untuk bertani melalui pembentukan Brigade Pangan. Hal itu diungkapkan dalam kunjungan kerja ke Barito Kuala, Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk meninjau pelaksanaan program optimalisasi lahan dan cetak sawah.  

    Kunjungan ini menyoroti pentingnya keterlibatan generasi muda atau milenial dalam sektor pertanian melalui pemanfaatan teknologi modern.

    “Hari ini kami mengecek langsung persiapan optimalisasi lahan, cetak sawah, dan generasi milenial yang dilibatkan di Kalsel. Alhamdulillah, sekarang ada lebih dari 1.000 milenial turun langsung untuk bertani. Kami bagikan mesin-mesin modern untuk mereka gunakan,” ungkap Mentan Amran saat meninjau lokasi optimalisasi lahan di Desa Anjir Pasar, Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala, Jumat (22/11/2024).

    Menurut Amran Sulaiman, dua kunci utama yang dapat menarik generasi muda atau milenial terjun ke sektor pertanian adalah teknologi tinggi dan keuntungan yang jelas.

    “Milenial dan generasi Z akan turun ke pertanian jika dua hal ini terpenuhi, pertama, keuntungan minimal Rp 10 juta per bulan, kedua, penggunaan teknologi tinggi. Tanpa kedua hal ini, mustahil mereka mau terjun ke lapangan,” jelasnya.

    Mentan Amran mencontohkan, mekanisasi panen sebagai inovasi yang dapat menghemat waktu dan tenaga. Sebelumnya, proses panen secara manual dengan sabit membutuhkan 25 hari untuk satu hektare per orang. Namun, dengan bantuan alat modern, pekerjaan yang sama dapat diselesaikan dalam waktu hanya 2 jam.

    “Dahulu panen pakai sabit, sekarang dengan teknologi modern, pasti generasi muda tertarik. Mesin-mesin ini kami hibahkan dalam bentuk kelompok agar program ini bisa berjalan berkelanjutan,” tambahnya.

    Program Brigade Pangan di Kalimantan Selatan telah membentuk 155 brigade dengan lebih dari 2.000 anggota. Brigade ini menjadi harapan baru untuk sektor pertanian. Melalui program ini, produktivitas pertanian dapat meningkat, sementara milenial mendapatkan peluang ekonomi yang menjanjikan.

    “Solusinya adalah mekanisasi teknologi, pengelolaan air yang baik, dan pendapatan yang menarik. Dengan langkah ini, kami optimistis milenial dapat menjadi motor penggerak utama pertanian masa depan,” tegas Mentan Amran.

    Pada kesempatan yang sama, Manajer Brigade Pangan Mitra Tani Rahmad Efendi menyampaikan, program ini sangat potensial dan menjanjikan bagi petani muda. “Kami di sini mengelola 200 hektare sesuai arahan. Untuk progres, pengolahan tanah sudah mencapai 75%,” jelas Rahmad.

    Rahmad memaparkan hasil analisis usaha yang menunjukkan potensi keuntungan. “Dari standar 5 ton hasil panen, bahkan jika memakai standar di bawah itu, keuntungan bersih mencapai Rp 10 juta hingga Rp 17 juta per bulan. Pendapatan ini berasal dari budidaya padi dan pengelolaan alat dan mesin pertanian,” tuturnya.

    Program Brigade Pangan menjadi salah satu langkah strategis Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produktivitas pertanian, menarik generasi muda, dan mendukung ketahanan pangan nasional melalui teknologi modern dan pengelolaan berkelanjutan. 

    “Kami semangat, kami minta doa mudah mudahan kami semuanya tetap bisa solid, bisa mewujudkan cita-cita Presiden kita. Terima kasih, Terima kasih banyak Pak Menteri,” kata dia.

    Pada kesempatan itu, Rahmad menyampaikan ucapan terima kasih kepada Mentan Amran Sulaiman yang mendorong milenial bertani, sehingga diharapkan dapat mewujudkan cita-cita Presiden Prabowo, yakni Indonesia berswasembada pangan.

  • Mentan tinjau program swasembada pangan tiga provinsi di Kalimantan

    Mentan tinjau program swasembada pangan tiga provinsi di Kalimantan

    Barito Kuala, Kalsel (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman meninjau program swasembada pangan “cetak sawah” yang tersebar pada tiga provinsi di Pulau Kalimantan di antaranya Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.

    “Kunjungan kerja ini sebagai komitmen Kementan dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui optimalisasi lahan pertanian,” kata Mentan Andi dalam kunjungan kerja di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Jumat.

    Mentan menyebutkan kunjungan kerja ini merupakan perintah Presiden dalam mewujudkan swasembada pangan secepat-cepatnya.

    “Setelah dari Kalimantan, kami akan melanjutkan perjalanan ke wilayah paling timur Indonesia, yakni Merauke,” ucap Mentan Andi.

    Mentan mengatakan dalam kunjungan kerja ini, telah dilaksanakan rapat koordinasi cetak sawah Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yang berlangsung di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

    Dia menekankan pentingnya percepatan pembukaan lahan sawah baru yang produktif guna meningkatkan kapasitas produksi padi nasional, juga memastikan bahwa semua intervensi yang diperlukan seperti penyediaan sarana produksi, keterlibatan petani muda, dan teknologi pertanian modern, telah direncanakan dengan matang.

    Mentan menjelaskan rapat koordinasi dilaksanakan untuk menetapkan sasaran, menentukan target, menyiapkan sarana produksi, serta memastikan keterlibatan petani muda di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan yang kurang lebih 15.000 generasi milenial akan dilibatkan.

    Selain menghadiri rapat koordinasi, kunjungan lapangan ke Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Mentan juta melakukan kunjungan kerja di hari yang sama ke Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.

    Mentan meninjau dua lokasi tersebut untuk melihat langsung pekerjaan optimalisasi lahan dan pelaksanaan program brigade pangan yang melibatkan generasi muda sebagai motor penggerak.

    Ia juga memastikan seluruh proses berjalan sesuai rencana dengan memanfaatkan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas lahan.

    Sebelumnya, Mentan Andi berkunjung ke Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat untuk memastikan pelaksanaan optimalisasi lahan berjalan maksimal di wilayah tersebut.

    “Kalimantan Barat memiliki potensi luar biasa. Dengan optimalisasi 240 ribu hektare sawah untuk tiga kali tanam dan 300 ribu hektare lahan padi gogo, kita bisa menghasilkan surplus beras yang signifikan. Jika semua digarap maksimal, mimpi menjadi eksportir pangan pada 2025 dapat terwujud,” ujar Mentan.

    Kunjungan kerja Mentan ke tiga provinsi di Kalimantan sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mengoptimalkan potensi Kalimantan sebagai salah satu penopang utama ketahanan pangan nasional.

    “Dengan sinergi kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan petani, diharapkan swasembada pangan dapat segera tercapai sesuai dengan perintah Presiden, sekaligus memperkuat kemandirian pangan bangsa,” tutur Mentan.

    Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • Mentan Amran Sulaiman Jelajahi 3 Provinsi dalam Sehari Demi Swasembada Pangan

    Mentan Amran Sulaiman Jelajahi 3 Provinsi dalam Sehari Demi Swasembada Pangan

    Banjarmasin, Beritasatu.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelajahi tiga provinsi dalam satu hari demi swasembada pangan. Hal itu dilakukan Mentan Amran saat melakukan kunjungan kerja (kunker) maraton di tiga provinsi di Kalimantan dalam satu hari pada Kamis (21/11/2024).

    Provinsi tersebut, yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah. Kunker itu dilakukan sebagai bentuk komitmen Mentan Amran dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui optimalisasi lahan pertanian.

    “Hari ini tiga provinsi kami kunjungi, alhamdulillah, untuk menunaikan perintah Bapak Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan secepat-cepatnya. Besok kami akan melanjutkan perjalanan ke wilayah paling timur Indonesia, Merauke,” ujarnya seusai menghadiri Rapat Koordinasi Cetak Sawah untuk Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah di Banjarmasin.

    Dalam rapat tersebut, Mentan Amran menekankan pentingnya percepatan pembukaan lahan sawah baru yang produktif guna meningkatkan kapasitas produksi padi nasional. Ia juga memastikan semua intervensi yang diperlukan, seperti penyediaan sarana produksi, keterlibatan petani muda, dan teknologi pertanian modern, telah direncanakan dengan matang.

    “Rapat koordinasi ini bertujuan untuk menetapkan sasaran, menentukan target, menyiapkan sarana produksi, serta memastikan keterlibatan petani muda. Di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, kurang lebih 15.000 generasi milenial akan kita libatkan. Semua harus disiapkan dari sekarang agar program ini betul-betul berjalan dengan baik,” paparnya.

    Selain menghadiri rapat koordinasi, Mentan Amran juga dijadwalkan untuk melakukan kunjungan lapangan ke Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, dan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Di dua lokasi tersebut, ia akan meninjau langsung pekerjaan optimasi lahan dan pelaksanaan program brigade pangan, yang melibatkan generasi muda sebagai motor penggerak dalam mendukung swasembada pangan.

    Mentan Amran ingin memastikan seluruh proses berjalan sesuai rencana, dengan memanfaatkan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas lahan.

    Sebelumnya, Mentan Amran berkunjung ke Kalimantan Barat untuk memastikan pelaksanaan optimalisasi lahan berjalan maksimal di wilayah tersebut. Di Kabupaten Sambas, ia mengunjungi lahan sawah pada program optimalisasi lahan (Oplah) di Desa Singaraya, Kecamatan Semparuk. Mentan juga menghadriri rapat koordinasi optimalisasi lahan (Oplah) dan cetak sawah yang digelar di kantor Gubernur Kalbar.

    “Kalimantan Barat memiliki potensi luar biasa. Dengan optimalisasi 240.000 hektare sawah untuk tiga kali tanam dan 300.000 hektare lahan padi gogo, kita bisa menghasilkan surplus beras yang signifikan. Jika semua digarap maksimal, mimpi menjadi eksportir pangan pada 2025 dapat terwujud,” ujar Mentan Amran saat kunker di Pontianak.

    Kunker Mentan Amran ke tiga provinsi ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengoptimalkan potensi Kalimantan sebagai salah satu penopang utama ketahanan pangan nasional. Dengan sinergi kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan petani, diharapkan swasembada pangan dapat segera tercapai sesuai dengan perintah Presiden Prabowo Subianto, sekaligus memperkuat kemandirian pangan bangsa.

  • Panglima TNI dan Kapolri Tanam Jagung di Semarang: 358 ribu Hektare Lahan TNI Untuk Ketahanan Pangan

    Panglima TNI dan Kapolri Tanam Jagung di Semarang: 358 ribu Hektare Lahan TNI Untuk Ketahanan Pangan

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tinjau implementasi Asta Cita Presiden Republik Indonesia bidang Ketahanan Pangan Jawa Tengah, Kamis (21/11/2024).

    Implementasi Asta Cita tersebut dilakukan di lahan TNI yang terletak di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang Kota Semarang.

    Panglima TNI dan Kapolri tanam jagung di lahan itu.

    Panglima mengapresiasi Pangdam dan Kapolda Jateng yang telah mengimplementasikan program Presiden di bidang ketahanan pangan.

    Menurutnya di seluruh Indonesia telah mengoptimalisasikan lahan 358 ribu hektare lahan yang tersebar di seluruh Kodam. 

    TNI juga mengoptimalkan pompanisasi  untuk irigasi lahan pertanian seluas 1000 hektare. Pompa air yang disediakan sebanyak 70.629 unit.

    “TNI juga telah berhasil membangun sarana air bersih melalui pembangunan 3.036 unit pompa pada program TNI AD manunggal air 384,541 ribu kk telah menerima manfaat dari program air bersih tersebut,” tuturnya.

    Ia mengatakan  TNI juga telah menyiapkan 84 unit dapur sehat untuk mendukung makan siang bergizi bagi siswa sekolah.

    Tak hanya itu Kodam IV/Diponegoro juga telah menginisiasi pembangunan 9 jembatan gantung Merah Putih dan 2 unit jembatan dalam proses pengerjaan.

    “Hal ini untuk menghadirkan Akses masyarakat yang tinggal di desa-desa terisolir menuju ke kantor pemerintahan, Fasilitas layanan publik serta penyediaan Jalur distribusi hasil pertanian, perkebunan dan produk UMKM masyarakat,” terangnya.

    Sementara itu, Kapolri mengatakan program penanaman jagung  merupakan upaya dan komitmen TNI-Polri  mendukung terwujudnya Ketahanan Pangan nasional. Hal itu demi memberikan multiple effect pada pertumbuhan ekonomi.

    “Maka kerja sama dan sinergitas TNI-Polri diharapkan dapat dilaksanakan di seluruh jajaran agar memperoleh hasil yang maksimal,” tuturnya.

    Kapolri menuturkan Polri turut mengawasi pendistribusian pupuk bersubsidi agar tepat sasaran. Hal itu bertujuan agar program ketahanan pangan betul-betul bisa terlaksana dengan maksimal dan optimal.(rtp)

     

  • Optimalkan Swasembada Pangan, Kapolres Sragen bersama Bhayangkari Kelola Lahan P2L

    Optimalkan Swasembada Pangan, Kapolres Sragen bersama Bhayangkari Kelola Lahan P2L

    TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN- Polres Sragen berkomitmen dalam mendukung ketahanan pangan nasional, sejalan dengan program Asta Cita Presiden Republik Indonesia. 

    Untuk itu, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi bersama Ketua Bhayangkari Ny Via Petrus, terjun langsung ke ladang untuk melakukan perawatan tanaman dilahan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Bhayangkari.

    Para pejabat utama Polres Sragen, juga turut serta dalam upaya mendukung swasembada pangan, perawatan tanaman bayam, terong, tomat, kangkung serta bibit ikan lele.

    Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, namun sekaligus memanfaatkan sumber daya dan lahan yang tersedia diseputaran Mapolres Sragen.

    AKBP Petrus melakukan perawatan selain membersihkan gulma, juga pemberian pupuk tanaman, yang ditanam beberapa waktu lalu. 

    Pemberian pupuk untuk memperbaiki kondisi tanah, meningkatkan kesuburannya, serta memberikan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Karena pemberian nutrisi sangat penting untuk memastikan kualitas dan kuantitas hasil produksi yang maksimal,” kata AKBP Petrus kepada media.

    Upaya bersama ini salah satu bentuk sinergitas yang erat antara Polres Sragen dan Bhayangkari dalam mengoptimalkan lahan pertanian yang ada,” imbuhnya. 

    Usai pemberian Pupuk, AKBP Petrus beramah tamah serta mengajak keluarga besar Bhayangkari untuk berinovasi dalam memanfaatkan lahan minimalis di sekitar rumah mereka. 

    ” Dengan memanfaatkan lahan kecil sekalipun, kita dapat menanam tanaman pangan atau bahkan beternak ikan komsumsi secara mandiri, sebagai dukungan dan perkuat ketahanan pangan nasional, ” ujarnya.

    Dalam momen ini, Kapolres juga berdiskusi dengan para pejabat utamanya tentang program pemberdayaan lahan mendukung swasembada pangan.

    “Kami berharap Polres Sragen bersama Bhayangkari bisa terus berperan aktif dalam berbagai upaya menuju Polri Presisi dan Indonesia Maju,” pungkasnya.