Topik: ketahanan pangan nasional

  • Menanam Harapan di Humbang Hasundutan, Kisah Petani dari Program Lumbung Pangan

    Menanam Harapan di Humbang Hasundutan, Kisah Petani dari Program Lumbung Pangan

    Humbang Hasundutan, Beritasatu.com – Sebuah program inovatif di Sumatera Utara, tepatnya di Kabupaten Humbang Hasundutan, memberikan angin segar bagi sektor pertanian. Program Lumbung Pangan yang berfokus pada pengembangan hortikultura kini telah mulai memberi dampak positif, tidak hanya pada produktivitas pertanian, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat setempat. Dengan melibatkan 368 petani dari tiga desa Hutajulu, Ria-ria, dan Parsingguran 1 program ini berpotensi besar memperkuat ketahanan pangan di kawasan tersebut.

    Lumbung Pangan ini dibangun di atas lahan seluas 435,08 hektar yang telah dibersihkan (land clearing), dengan melibatkan berbagai skema pengerjaan, termasuk lahan untuk riset, kerjasama dengan pihak swasta, hingga lahan milik masyarakat. Semua elemen ini diharapkan dapat memberdayakan petani lokal untuk mengelola lahan mereka tanpa harus mencari pekerjaan di luar daerah.

    Salah satu kisah inspiratif datang dari John Les Lumbuun, seorang petani berusia 42 tahun asal Desa Ria-ria. Sejak program ini dimulai pada tahun 2020, John telah menggarap lahan dengan fokus pada budidaya kentang granola dan rotasi tanaman. Hasilnya, ia dapat menjual kentang granola dengan harga yang lebih tinggi, mencapai Rp 8.000 per kilogram, jauh di atas harga kentang industri.

    “Ini adalah hasil dari pertanian mandiri yang saya lakukan. Harga jual kentang granola yang saya tawarkan saat ini lebih tinggi dari harga kentang industri,” kata John.

    Tak hanya John, petani perempuan seperti Laos Marune Rumabutar yang bekerja di lahan kentang industri milik perusahaan swasta juga merasakan dampak positif dari program ini. Laos menyatakan bahwa lumbung pangan telah membuka peluang baru bagi mereka. 

    “Ini adalah harapan kami. Kami ingin ini terus maju, agar kami tak lagi kesana-kesini cari pekerjaan, biar disini saja,” ujar Laos.

    Program Lumbung Pangan ini juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah, terutama dalam upaya mencapai ketahanan pangan nasional. Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi menjelaskan bahwa proyek ini sangat strategis mengingat Indonesia menghadapi defisit lahan pertanian hingga 40.000 hektar per tahun, serta pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat sekitar 3 juta orang per tahun.

    “Ketidakstabilan geopolitik, seperti larangan ekspor beras oleh India, juga mempengaruhi ketahanan pangan kita. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk mencapai kemandirian pangan,” ujar Dedek.

    Keberadaan lumbung pangan di Humbang Hasundutan tidak hanya berdampak pada ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani. Para petani kini tidak hanya dapat bertahan hidup, tetapi mulai menikmati peningkatan pendapatan yang signifikan. Hal ini membuktikan bahwa dengan pengelolaan yang tepat, sektor pertanian dapat menjadi pilar penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

    “Keberadaan lumbung pangan Humbang Hasundutan dapat menjadi jalan untuk mewujudkan ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal,” pungkas Dedek Prayudi.

  • Diversifikasi Pangan dan Kolaborasi Dapat Mendorong Pertanian Berkelanjutan – Halaman all

    Diversifikasi Pangan dan Kolaborasi Dapat Mendorong Pertanian Berkelanjutan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Petani lokal hingga kini masih menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan.

    Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produktivitas jagung nasional pada tahun 2023 mencapai rata-rata 5,7 ton per hektar.

    Meski begitu, angka ini masih menghadapi ancaman dari berbagai faktor seperti perubahan iklim hingga tingginya biaya produksi.

    Untuk mengatasi hambatan ini, diperlukan diversifikasi pangan dan kolaborasi strategis antara berbagai pihak guna mendorong pertanian berkelanjutan.

    Menjawab tantangan ini, Tetra Jaya Plusindo bersama Gabungan kelompok tani (Gapoktan) BPP Wilayah 7 Ciawi berhasil menggelar panen raya jagung ketan ungu di Desa Jogjogan, Cisarua, Kabupaten Bogor.

    CEO PT Tetra Jaya Plusindo, Zahra Amalina,  mengatakan, jagung ketan ungu memiliki berbagai manfaat, termasuk sebagai sumber nutrisi kaya antioksidan yang baik untuk kesehatan.

    “Kami terus berkomitmen untuk mendukung pertanian berkelanjutan di Indonesia, salah satunya di wilayah Cisarua Bogor. Kolaborasi dengan Gapoktan ini membuktikan bahwa pengelolaan pertanian yang baik dan konsisten dapat meningkatkan hasil panen sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar,” tutur Zahra dikutip Jumat (13/12/2024).

    Saat ini, Tetra Jaya Plusindo memiliki wilayah garapan sebesar 10 hektar dengan target ekspansi hingga 300 hektar pada 2025.

    Ia menyebut, Lewat diversifikasi pangan, perusahaan senantiasa memproduksi jagung pelangi, cabai, melon, dan sorgum, dengan siklus panen setiap minggu.

    Dengan begitu, kata Zahra, diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan bahan pangan strategis secara signifikan.

    Sinergi dengan petani lokal hingga kini terus menjadi fokus utama perseroan.

    “Dengan semangat inovasi dan keberlanjutan, sektor pertanian Indonesia diharapkan mampu menjadi pilar utama ketahanan pangan nasional dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi secara menyeluruh,” paparnya.

  • BUMN Perkebunan Geber Tiga Program untuk Memperkuat Swasembada Pangan – Halaman all

    BUMN Perkebunan Geber Tiga Program untuk Memperkuat Swasembada Pangan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Prabowo Subianto sudah mencanangkan swasembada pangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Untuk mendukung program tersebut, BUMN perkebunan menjalankan berbagai program strategis yang berdampak luas dan berkelanjutan seperti program Tanam Padi PT Perkebunan Nusantara (TAMPAN).

    Program ini memanfaatkan pola intercropping padi gogo di lahan peremajaan sawit rakyat.

    “Dengan target luasan 206 ribu hektare dalam lima tahun ke depan, program ini berpotensi memproduksi setengah juta ton gabah,” kata Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, di Jakarta.

    Varietas padi gogo yang digunakan, seperti Situ Bagendit, telah terbukti mampu menghasilkan produktivitas tinggi hingga 5,5 ton per hektare di lahan sawah dan 4,0 ton per hektare di lahan kering. Hasil tersebut tidak hanya menjawab kebutuhan pangan nasional, tetapi juga memberikan sumber pendapatan tambahan bagi petani sawit.

    Program penanaman padi gogo dilakukan melalui kolaborasi PTPN Group dengan Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian dan Kementerian Koordinator Bidang Pangan.

    Berdasarkan hasil kajian, potensi intercropping padi gogo di lahan PSR ini dapat mendukung swasembada beras dengan potensi nasional mampu menghasilkan tambahan 1,1 juta ton beras melalui target peremajaan seluas 400.000 hektare pertahun.

    Di industri gula, PTPN melalui PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), juga telah meluncurkan “Program Manis” – Menuju Swasembada Gula Indonesia.

    Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem industri gula nasional dengan melibatkan kolaborasi antarpetani, lembaga pemerintah, perbankan, serta BUMN lain seperti PT Pupuk Indonesia dan Himbara (BRI, Mandiri dan BNI).

    Selain merekrut agripreneur tebu kalangan generasi muda, program ini juga membentuk “Saung Manis” di berbagai wilayah, antara lain di Mojokerto, Kediri, Lumajang, Ngawi, Pekalongan, dan Bone.

    Saung Manis men jadi ruang diskusi bagi petani sekaligus wadah penyuluhan pertanian, pelatihan teknis, hingga akses pendanaan dari sektor perbankan.

    Para agripreneur terpilih akan mengelola mini estate tebu dengan luasan 50 hingga 100 hektare, memberikan mereka pengalaman praktis sekaligus memberdayakan potensi lokal.

    “Program ini diharapkan menciptakan sinergi antara peningkatan hasil produksi tebu dan peran strategis generasi muda dalam pertanian modern,” ujar Ghani.

    PTPN juga menjalankan program Makmur yang menawarkan ekosistem terpadu dari penyediaan benih, pupuk, hingga jaminan pasar bagi petani.

    Program ini telah diterapkan pada berbagai komoditas, termasuk tebu, dengan hasil yang signifikan. Di kebun tebu Mangliwetan Bondowoso, misalnya, produktivitas meningkat hingga 45 persen, dari 76 ton per hektare menjadi 110 ton per hektare.

    “Program ini tidak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga meningkatkan pendapatan petani, dengan kenaikan rendemen tebu dari 8,14% menjadi 8,94%,” tambah Ghani.

    Kemitraan dalam dairy farm juga menjadi langkah penting dalam diversifikasi pangan nasional.

    PTPN memanfaatkan asetnya untuk mendukung produksi susu dalam negeri melalui peternakan sapi perah modern. Rencananya program ini akan dikolaborasikan dengan Kementerian Pertanian khususnya Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

    Program ini selain untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, juga menciptakan rantai pasok lokal yang lebih efisien, mengurangi ketergantungan pada impor, dan mendukung keseimbangan gizi masyarakat.

    Dampak dari berbagai inisiatif ini mencakup peningkatan produktivitas pangan, penguatan kesejahteraan petani, serta dukungan terhadap ketahanan pangan nasional. 

  • Begini Lho Cara Ampuh Ciptakan Ketahanan Pangan Nasional

    Begini Lho Cara Ampuh Ciptakan Ketahanan Pangan Nasional

    Bontang: PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menegaskan kembali komitmennya dalam mendukung dan menciptakan ketahanan pangan nasional. Ada dua cara dalam menciptakan hal tersebut, yakni terus memberdayakan sumber daya manusia (SDM) dan menelurkan inovasi berkelanjutan.
     
    Hal ini ditegaskan Pupuk Kaltim saat memperingati hari ulang tahunnya yang  ke-47. Bertemakan Inspiring Generations, Creating Opportunities, tahun ini Pupuk Kaltim berfokus pada pengembangan kapasitas, kapabilitas, dan kompetensi karyawan, serta menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan kolaboratif.
     
    “Kami tidak hanya fokus pada produksi tetapi juga pada pengembangan SDM sebagai salah satu pilar utama keberlanjutan perusahaan. Dengan langkah strategis yang diterapkan, kami berupaya menciptakan individu-individu yang mampu menghadapi tantangan masa depan sekaligus mendukung pertumbuhan perusahaan dan pembangunan bangsa secara berkelanjutan,” kata Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 11 Desember 2024.
    Sepanjang 2024, Pupuk Kaltim telah mencatat berbagai pencapaian penting, termasuk peresmian pabrik amonium nitrat pertama di Indonesia pada Februari, dan revitalisasi beberapa pabrik lain. Langkah-langkah ini berhasil meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksi secara signifikan, sekaligus mendorong keberlanjutan operasional dan memperkuat posisi Perusahaan di industri.
     
    Untuk memastikan keberhasilan jangka panjang, Pupuk Kaltim telah mengimplementasikan sejumlah langkah strategis, termasuk perencanaan suksesi posisi perusahaan dan penyesuaian struktur organisasi, identifikasi talenta terbaik melalui program talent acquisition, serta pelatihan dan pengukuran kinerja.
     
    “Seiring dengan tujuan utama kami dalam mendukung ketahanan pangan nasional, Pupuk Kaltim terus berupaya memperkuat kompetensi SDM melalui program-program strategis yang mendukung pertumbuhan individu dan organisasi,” terang Soesilo.
     
    Inisiatif pelatihan yang dijalankan telah berhasil memperkuat kompetensi karyawan di berbagai bidang. Salah satu program unggulan Pupuk Kaltim adalah Operator Development Program (ODP), yang dirancang untuk meningkatkan daya saing perusahaan melalui pengembangan kemampuan teknis dan profesional operator.
     
    Program ini dilengkapi dengan kurikulum komprehensif yang terintegrasi dengan proses sertifikasi, memastikan setiap peserta memiliki peluang untuk mengembangkan karir mereka secara profesional.
     

     

    Inovasi dalam mendukung transformasi hijau

    Selain itu, Pupuk Kaltim juga terus berinovasi dalam pengembangan kompetensi yang mendukung transformasi hijau, mencakup inisiatif seperti dekarbonisasi, revamping ammonia, dan implementasi prinsip-prinsip environment, social, and governance (ESG).
     
    Inovasi ini, ucap Soesilo, menjadi bagian penting dari upaya perusahaan untuk memastikan keberlanjutan bisnis yang selaras dengan kebutuhan lingkungan.
     
    “Melalui pengembangan kompetensi dan inovasi berkelanjutan, Pupuk Kaltim menegaskan peran strategisnya tidak hanya sebagai produsen pupuk, tetapi juga sebagai pelopor transformasi hijau di industri pupuk dan petrokimia. Langkah ini menunjukkan komitmen kami terhadap keberlanjutan lingkungan dan dampak positif bagi masyarakat,” jelas dia.
     
    Perjalanan Pupuk Kaltim dalam mengembangkan sumber daya perusahaannya dan inovasi berkelanjutan, mendapatkan apresiasi baik di tingkat nasional dan internasional.
     
    Berbagai penghargaan telah diraih, termasuk Penghargaan Perusahaan Terbaik dari Kementerian Ketenagakerjaan RI, Paritrana Awards dari BPJS Ketenagakerjaan, dan Rintisan Teknologi Awards dari Kementerian Perindustrian. Penghargaan ini semakin memperkuat posisi Pupuk Kaltim sebagai perusahaan yang berkomitmen pada keunggulan dan keberlanjutan.
     
    “Sebagai pelopor transformasi hijau dalam industri pupuk dan petrokimia, kami menegaskan pentingnya inovasi berkelanjutan. Kami mengajak seluruh karyawan untuk terus mengasah keterampilan, menjawab tantangan masa depan, dan mendukung inisiatif keberlanjutan yang akan menciptakan dampak positif bagi generasi mendatang dan lingkungan global,” tutup Soesilo.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Budi Daya Padi dengan Metode Modern Seluas 90 Ha Dikembangkan di Wonosari Klaten  – Halaman all

    Budi Daya Padi dengan Metode Modern Seluas 90 Ha Dikembangkan di Wonosari Klaten  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Budidaya padi dengan sistem pertanian modern seluas 30 hektare kini sedang dikembangkan di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

    Sistem budidaya padi dengan sistem modern ini untuk membangun ekosistem pertanian yang terintegrasi sekaligus untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian serta mendukung program ketahanan pangan nasional dan swasembada beras yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

    Sistem ini dikembangkan oleh perusahaan rintisan di bidang pertanian PT Agribis Lintas Benua bekerja sama dengan PT Agri Sparta Indonesia melaui penandatanganan kerjasama yang dilakukan Senin, 9 Desember 2024.

    Kerjasama ini mencakup 3 musim tanam sehingga total luasan mencapai 90 hektar seluruhnya berada di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

    Sedangkan Agri Sparta merupakan perusahaan manajemen pertanian yang menggunakan metode pertanian modern dalam pengelolaan budidaya pertanian. Di kerjasama ini mereka akan berkontribusi dengan menyediakan benih unggul yang tahan kekeringan serta input pertanian penting lainnya.

    Agri Sparta akan menerapkan AgriPlan, sebuah platform teknologi pertanian digital dan biologis terintegrasi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan petani padi.  

    Penandatanganan kerjasama Contract Farming dilakukan oleh CEO Agribis Lintas Benua, Andre Maulana didampingi founder dan advisor Agribis Pamrihadi Wiraryo dan Made Sukarsawan, Chief Compliance Officer serta Fajri Basyir, Chief Operating Officer Agribis dengan Galang Ramadhan, Direktur Utama Agri Sparta. 

    Pamrihadi yang juga pernah memimpin BUMD Food Station Tjipinang Jaya mengatakan  kerjasama budidaya ini merupakan kerjasama strategis dua perusahaan rintisan di bidang pertanian yang mempunyai visi dan misi yang sama dalam memajukan sektor pertanian khususnya budidaya padi serta mendukung ketahanan pangan di Tanah Air.

    Target budidaya dalam 2 tahun ke depan akan dilakukan dengan luas lahan 2.000 hektar. 

    “Kami memiliki misi yang sama untuk menjaga ketahanan pangan di tengah perubahan iklim sambil meningkatkan kesejahteraan petani kecil,” ujar Galang, Co-founder dan Direktur Utama Agri Sparta.

    Hasil budidaya gabah kering panen nantinya akan diserap oleh Bulog yang sebelumnya telah melakukan kerjasama dengan Agri Sparta, sehingga dengan system Kerjasama tersebut diharapkan dapat membantu program pemerintah dalam hal menambah cadangan pangan.

    Kerjasama dengan swasta ini diharapkan akan memberikan kontribusi nyata juga bagi Bulog dalam menjaga stok beras untuk kebutuhan ketahanan pangan nasional.

  • Prioritaskan Sektor Pangan, KUR Bank Mandiri Capai Rp37,48 Triliun

    Prioritaskan Sektor Pangan, KUR Bank Mandiri Capai Rp37,48 Triliun

    Jakarta, CNN Indonesia

    Bank Mandiri ambil peran dalam penguatan ketahanan pangan nasional melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna memberdayakan para pelaku usaha sektor pangan, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari hulu ke hilir.

    Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan, KUR itu menyasar pelaku UMKM di bidang produksi dan distribusi pangan, seperti pertanian, perikanan, serta perdagangan.

    “Dengan memberikan akses permodalan melalui KUR, Bank Mandiri membantu meningkatkan kapasitas produksi pelaku usaha di sektor pertanian, perikanan, dan pengolahan makanan, yang kemudian berkontribusi pada pasokan makanan bergizi kepada masyarakat,” kata Darmawan dalam keterangan resmi, Selasa (10/12).

    Penyaluran KUR itu diakui menjadi wujud fokus Bank Mandiri terhadap ekonomi kerakyatan. Hingga akhir November 2024, Bank Mandiri mencatatkan realisasi penyaluran KUR mencapai Rp37,48 triliun kepada lebih dari 351 ribu UMKM di seluruh Indonesia.

    Darmawan menjelaskan, angka tersebut hampir mencapai plafon maksimum sesuai ketentuan pemerintah sebesar Rp37,5 triliun, di mana pada Desember 2024 telah tersalurkan sepenuhnya. Secara rinci, sektor pertanian yang menjadi pilar utama rantai pasok pangan mendapatkan alokasi sebesar Rp11,06 triliun atau 29,53 persen dari total penyaluran KUR.

    Menurut Darmawan, hal ini sejalan dengan misi Bank Mandiri terkait kontribusi dalam ketahanan pangan nasional.

    “Fokus kami adalah memastikan pelaku usaha di sektor pangan mendapatkan akses finansial yang optimal untuk meningkatkan produktivitas mereka,” ujarnya.

    Penyaluran KUR itu pun berlanjut ke sektor perdagangan yang mendapat porsi 39,79 persen atau Rp14,91 triliun, dengan realisasi penyaluran KUR senilai Rp22,56 triliun atau 60,21 persen dari total realisasi.

    Adapun sektor non-produksi yang melengkapi rantai pasok menerima alokasi sebesar Rp14,91 triliun atau 39,79 persen.

    Darmawan menambahkan, Bank Mandiri menggunakan pendekatan yang inklusif dalam mempercepat penyaluran KUR, serta berfokus pada sektor produksi unggulan. Percepatan penyaluran KUR ini juga didukung sinergi bisnis dan kolaborasi bersama nasabah wholesale.

    “Penyaluran KUR ini merupakan bagian dari strategi akuisisi berbasis ekosistem dengan pola closed loop yang kami optimalkan melalui value chain nasabah wholesale Bank Mandiri,” katanya.

    Melalui kolaborasi bersama pemerintah, Bank Mandiri memastikan penyaluran KUR berjalan tepat sasaran dengan manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Berbagai sektor prioritas KUR diharapkan mampu memperkuat ekonomi nasional yang berkelanjutan.

    “Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menciptakan dampak sosial yang signifikan. Kami percaya bahwa melalui dukungan yang berkelanjutan, pelaku usaha dapat berkontribusi lebih besar dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Darmawan.

    (rea/rir)

  • Bank Mandiri Genjot KUR Sektor Pangan, Dukung Ekonomi Kerakyatan dan Program Makan Bergizi Gratis

    Bank Mandiri Genjot KUR Sektor Pangan, Dukung Ekonomi Kerakyatan dan Program Makan Bergizi Gratis

    Jakarta: Bank Mandiri terus menunjukkan komitmen dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke sektor-sektor strategis, khususnya pangan. Langkah ini juga sebagai wujud dukungan terhadap upaya pemerintah menciptakan ekonomi kerakyatan yang tangguh, serta mendukung Program Makan Bergizi Gratis dan menjaga ketahanan pangan untuk masyarakat Indonesia.
     
    Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan dalam upaya mendukung ketahanan pangan, Bank Mandiri telah memanfaatkan penyaluran KUR untuk memberdayakan pelaku usaha di sektor pangan khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari hulu ke hilir. Terutama para pelaku UMKM di bidang produksi dan distribusi pangan seperti pertanian, perikanan hingga perdagangan.
     
    “Dengan memberikan akses permodalan melalui KUR, Bank Mandiri membantu meningkatkan kapasitas produksi pelaku usaha di sektor pertanian, perikanan, dan pengolahan makanan, yang kemudian berkontribusi pada pasokan makanan bergizi kepada masyarakat,” ujar Darmawan dalam keterangan resmi, Selasa, 10 Oktober 2024.
     

    Bank berlogo pita emas ini menyampaikan langkah tersebut merupakan bentuk kontribusi Bank Mandiri sebagai agen perubahan dan pencipta nilai yang berfokus pada ekonomi kerakyatan. Hasilnya, Hingga akhir November 2024, Bank Mandiri berhasil merealisasikan penyaluran KUR sebesar Rp 37,48 triliun kepada lebih dari 351 ribu pelaku UMKM di seluruh Indonesia. 
    Pencapaian tersebut hampir mencapai plafon maksimum yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp37,5 triliun, dan per Desember 2024 telah tersalurkan sepenuhnya. Jika dirinci dari total tersebut, sektor pertanian sebagai pilar utama rantai pasok pangan menerima alokasi signifikan sebesar Rp11,06 triliun atau 29,53 persen dari total penyaluran KUR. 
     
    “Fokus kami adalah memastikan pelaku usaha di sektor pangan mendapatkan akses finansial yang optimal untuk meningkatkan produktivitas mereka. Ini sejalan dengan misi Bank Mandiri untuk berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional,” katanya.
     
    Selain sektor pertanian, sektor perdagangan yang mendukung distribusi pangan juga menerima porsi KUR terbesar, yaitu sebesar 39,79 persen atau Rp14,91 triliun. Sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendukung sektor produksi, sebanyak 60,21 persen dari total realisasi atau senilai Rp22,56 triliun KUR Bank Mandiri telah disalurkan ke sektor tersebut. Sementara sektor non-produksi, yang melengkapi rantai pasok lainnya, menerima alokasi sebesar 39,79 persen atau Rp14,91 triliun.
     

    Darmawan menjelaskan dalam mendorong percepatan penyaluran KUR, Bank Mandiri telah menerapkan pendekatan yang inklusif dan fokus pada sektor produksi unggulan di berbagai wilayah. Hal ini didukung oleh sinergi bisnis dan kolaborasi strategis dengan nasabah wholesale. 
     
    “Penyaluran KUR ini merupakan bagian dari strategi akuisisi berbasis ekosistem dengan pola closed loop yang kami optimalkan melalui value chain nasabah wholesale Bank Mandiri,” ucapnya.
     
    Dengan kolaborasi erat bersama pemerintah, Bank Mandiri memastikan bahwa program penyaluran KUR dapat berjalan tepat sasaran dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Sektor-sektor yang menjadi prioritas, seperti pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan, diharapkan mampu memperkuat ekonomi nasional secara berkelanjutan.
     
    “Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menciptakan dampak sosial yang signifikan. Kami percaya bahwa melalui dukungan yang berkelanjutan, pelaku usaha dapat berkontribusi lebih besar dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Darmawan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Food Estate Dikritik Dunia Internasional, Hashim Tegaskan Jalan Terus

    Food Estate Dikritik Dunia Internasional, Hashim Tegaskan Jalan Terus

    Jakarta, CNN Indonesia

    Utusan Khusus Presiden Hashim Djojohadikusumo mengakui program ketahanan pangan food estate sempat mendapat pandangan negatif dari dunia internasional. Meski begitu, Hashim menegaskan program ini bakal terus berjalan demi mendukung ketahanan pangan nasional.

    Hashim mengatakan kritik dari dunia internasional terhadap program food estate itu muncul saat Indonesia hadir dalam konferensi iklim COP29 di Baku, Azerbaijan beberapa waktu lalu.

    “Saya harus mengakui, di Baku memang ada beberapa kritikan dari berbagai pihak yang ditujukan terutama kepada program pangan kita, program food estate, khususnya yang ada di Merauke, di Papua Selatan,” ujar Hashim dalam acara Launching of Bilateral Cooperation Between Indonesia and Norway for Phase 4 & Dissemination of the UNFCCC COP29 Result di Jakarta, Selasa (10/12).

    Hashim menegaskan program ini bakal terus berjalan, meski banyak mendapat kritik. Menurut dia program ini bukanlah kebijakan baru, melainkan visi lama Presiden Prabowo Subianto selama dua dekade terakhir.

    “Program pangan nasional kita tidak bisa ditawar lagi. Sudah diputuskan bahwa itu adalah salah satu program Pak Prabowo sejak 20 tahun lalu,” ujar dia.

    Menurut Hashim dampak geopolitik seperti perang di Ukraina, Gaza, dan potensi konflik di Lebanon sebagai pengingat akan pentingnya kemandirian pangan. Saat ini, Indonesia masih bergantung pada impor berbagai kebutuhan pokok seperti gandum, beras, dan gula.

    “Kita sangat rentan. Kita mengimpor beberapa juta ton beras saat kita harus melakukannya. Kita mengimpor gula. Kita mengimpor banyak sekali bahan pangan pertanian. Dalam banyak hal, kita sangat rapuh, sangat sensitif terhadap perkembangan geopolitik,” jelasnya.

    Di sisi lain, pemerintah memahami kekhawatiran, terutama terkait dampak lingkungan dari program food estate. Oleh karena itu, pemerintah akan mengimbanginya dengan program reforestasi besar-besaran seluas 12 juta hektare yang akan dikelola Kementerian Kehutanan.

    Hasyim menambahkan bahwa reforestasi ini dirancang tidak hanya untuk mengurangi dampak negatif, tetapi juga memenuhi tanggung jawab Indonesia terhadap dunia.

    “Namun, kita bisa mengurangi dampak negatifnya [Food Estate] dengan program-program baru. Salah satunya adalah reboisasi yang ingin kita lakukan. Ini akan dipercayakan kepada Menteri Kehutanan agar kita bisa mandiri dan memenuhi kewajiban Indonesia kepada dunia. Dengan lahan seluas 12 juta hektare kita bisa melakukan itu,” ujar dia.

    Hasyim menegaskan bahwa program food estate akan tetap dilanjutkan, namun diimbangi dengan reboisasi yang besar-besaran.

    “Ketahanan pangan selalu menjadi prioritas bagi Prabowo, dan hal ini akan terus berlanjut.Namun, kami akan melakukannya dengan cara yang bertanggung jawab,” pungkasnya.

    (wnu/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Menko Zulkifli Hasan Akui Sektor Pangan RI Tertinggal dari Vietnam dan Thailand, Ini Penyebabnya – Halaman all

    Menko Zulkifli Hasan Akui Sektor Pangan RI Tertinggal dari Vietnam dan Thailand, Ini Penyebabnya – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengakui Indonesia tertinggal dari tetangganya di Asia Tenggara di sektor pangan.

    Pria yang akrab disapa Zulhas itu mengatakan, selama hampir 27 tahun Indonesia reformasi, sektor pangan RI menjadi yang paling tertinggal dibanding negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand.

    Menurut dia, hal itu karena pada awal-awal Indonesia reformasi, fokus pemerintahan terletak pada pembangunan di bidang politik.

    Lalu, ketika masuk era Presiden Ketujuh RI Joko Widodo, fokusnya adalah pada pembangunan infrastruktur.

    “Jadi hampir 27 tahun memang sektor pangan agak tertinggal dibanding pada masa pemerintahan Pak Harto (Presiden Kedua RI Soeharto), zaman order baru, yang bidang pangan menjadi fokus perhatian utama,” kata Zulhas dalam acara Indonesia Marine & Fisheries Business Forum di Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2024).

    Oleh karena itu, kata dia, di era Presiden Prabowo Subianto ini Indonesia harus swasembada pangan. Hal ini sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Prabowo ketika dilantik.

    Saat itu, ketika sidang MPR usai dilantik, Prabowo menyebut Indonesia akan mencapai swasembada pangan pada 2029 mendatang.

    Namun, ketika Prabowo berbicara di gelaran APEC dan G20 beberapa waktu setelah ia dilantik, target swasembada pangan dimajukan menjadi 2027.

    Dalam mencapai swasembada pangan, kementeriannya menjadi pihak yang memegang kendali.

    Adapun baru-baru ini Prabowo turut kembali menyinggung soal target Indonesia mencapai swasembada pangan.

    Ia mendorong terciptanya swasembada pangan hingga ke tingkat kabupaten dan kecamatan, sesuai dengan kearifan lokal bangsa.

    Pasalnya, kata Prabowo, kunci utama pengendalian inflasi di masa depan adalah swasembada pangan, baik di tingkat nasional maupun daerah.

    Hal itu disampaikan Presiden saat menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024 di Sasana Bhakti Praja, Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, pada Senin, (9/12/2024).

    “Kuncinya sekali lagi adalah swasembada. Swasembada pangan dalam arti yang luas dan dalam arti yang menyeluruh. Dari dulu kita diajarkan tiap desa harus punya lumbung pangan, tiap desa. Jadi inilah strategi besar kita,” kata Prabowo.

    Prabowo turut mengapresiasi langkah beberapa daerah seperti Provinsi Sumatra Selatan yang sudah menjalankan gerakan tanam serentak.

    Menurutnya, langkah tersebut sejalan dengan strategi besar pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.

  • Presiden tekankan tiap desa punya lumbung pangan wujudkan swasembada

    Presiden tekankan tiap desa punya lumbung pangan wujudkan swasembada

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Presiden tekankan tiap desa punya lumbung pangan wujudkan swasembada
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 09 Desember 2024 – 23:23 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto menekankan agar tiap desa memiliki lumbung pangan sendiri demi mewujudkan swasembada pangan sebagai kunci dari keberlanjutan pengendalian inflasi.

    Dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024, di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin, Presiden Prabowo menekankan bahwa kunci utama pengendalian inflasi di masa depan adalah swasembada pangan, baik di tingkat nasional maupun daerah.

    “Dari dulu kita diajarkan tiap desa harus punya lumbung pangan. Tiap desa. Jadi, inilah strategi besar kita,” kata Presiden Prabowo seperti ditayangkan melalui akun YouTube Sekretariat Presiden yang disaksikan di Jakarta, Senin.

    Presiden mendorong terciptanya swasembada pangan hingga ke tingkat kabupaten dan kecamatan, sesuai dengan kearifan lokal bangsa.

    Kepala Negara turut mengapresiasi langkah beberapa daerah, seperti Provinsi Sumatera Selatan yang sudah menjalankan gerakan tanam serentak.

    Menurut Presiden, langkah tersebut sejalan dengan strategi besar pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.

    Presiden juga memuji capaian inflasi nasional yang berhasil ditekan di bawah 3 persen meski di tengah ketidakpastian global. Hal ini, menurutnya, merupakan prestasi yang patut disyukuri.

    “Tetapi secara keseluruhan sebetulnya inflasi kita yang dalam kondisi sekarang, saya kira sudah cukup bersyukur kita, di bawah 3 persen inflasi, saya kira sudah sesuatu yang prestasi,” kata Presiden.

    Dalam kesempatan itu, Presiden meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk melanjutkan mekanisme pengendalian inflasi yang sudah ada, mengingat tingkat inflasi nasional saat ini yang masih di bawah 3 persen.

    Menurut Presiden, mekanisme pengendalian inflasi yang dilakukan Indonesia akan menjadi studi kasus yang akan dipelajari oleh negara lain.

    “Saya kira suatu saat ini akan menjadi studi kasus, banyak negara akan belajar ke kita,” kata Prabowo.

    Sumber : Antara