Topik: ketahanan pangan nasional

  • Hari Pertama Ramadan, Mentan Amran Sidak Pasar: Cek Harga dan Pasokan Pangan – Halaman all

    Hari Pertama Ramadan, Mentan Amran Sidak Pasar: Cek Harga dan Pasokan Pangan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  – Memasuki hari pertama Ramadan Jumat ini, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Induk Kramat Jati dan Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta Timur.

    Sidak untuk memastikan ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat tetap aman, harga stabil, serta tidak ada komoditas yang dijual melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).

    Amran menegaskan, pemerintah bekerja maksimal agar masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang, tanpa dibayangi kekhawatiran akan lonjakan harga pangan yang kerap terjadi menjelang Ramadan.

    “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang, tanpa harus khawatir dengan harga pangan. Pasokan cukup, harga terkendali, dan distribusi kita pantau agar tidak ada yang bermain harga,” ujarnya saat berdialog dengan pedagang dan distributor di pasar.

    Amran meninjau langsung berbagai komoditas strategis seperti beras, minyak goreng, gula, daging, telur, dan bawang. Ia juga berbincang dengan para pedagang untuk mengetahui kondisi stok dan tren harga di pasaran.

    Dari hasil pemantauan, mayoritas harga bahan pokok masih dalam batas wajar, meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami sedikit kenaikan.

    Dia mengatakan, pemerintah tidak akan ragu untuk mengambil langkah tegas jika ditemukan indikasi spekulasi harga yang merugikan masyarakat.

    “Kami tidak ingin ada pihak yang memanfaatkan momentum Ramadan untuk mengambil keuntungan berlebihan. Jika ada yang terbukti memainkan harga dan merugikan masyarakat, kita akan tindak tegas,” tambahnya.

    Mentan juga memastikan bahwa Kementerian Pertanian terus bersinergi dengan kementerian terkait, Badan Pangan Nasional, BUMN pangan, serta pemerintah daerah dalam menjaga kelancaran distribusi pangan.

    Pemerintah juga telah mengantisipasi potensi lonjakan harga dengan menggencarkan operasi pasar murah di berbagai wilayah, agar masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.

    Meskipun sedang menjalankan ibadah puasa, Mentan Amran tetap turun langsung ke lapangan, meninjau satu per satu komoditas pangan, serta mendengarkan masukan dari pedagang dan pembeli.

    Mentan mencatat berbagai keluhan yang disampaikan dan langsung menginstruksikan langkah-langkah konkret untuk memastikan stabilitas harga tetap terjaga.

    Langkah cepat yang diambil pemerintah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

    Mentan menegaskan, upaya menjaga stabilitas pangan tidak hanya dilakukan saat Ramadan, tetapi menjadi komitmen berkelanjutan untuk memastikan kesejahteraan petani dan keterjangkauan harga bagi masyarakat.

    “Kami ingin Ramadan ini menjadi bulan yang penuh berkah bagi semua. Pemerintah hadir untuk memastikan ketersediaan pangan cukup, harga tetap stabil, dan tidak ada spekulan yang merugikan rakyat. InsyaAllah, dengan kerja keras bersama, kita bisa menghadapi tantangan pangan dengan baik,” tegas Mentan Amran.

  • Anggaran 2025 Dipangkas, KKP Kembangkan Sumber Pendanaan dari Investor

    Anggaran 2025 Dipangkas, KKP Kembangkan Sumber Pendanaan dari Investor

    JAKARTA – Anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk 2025 dipangkas Rp2,12 triliun dari pagu awal Rp6,22 triliun. Dengan adanya pemangkasan itu, KKP mendorong diversifikasi skema pendanaan untuk memastikan keberlanjutan pengelolaan ekosistem laut Indonesia.

    Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP Kusdiantoro menyebut, pihaknya terus mengembangkan strategi inovatif untuk mendukung konservasi laut dan ketahanan pangan nasional.

    Salah satunya melalui Impact Bond Perikanan Skala Kecil, sebuah skema pendanaan berbasis hasil (outcome-based financing) yang melibatkan investor untuk mendukung penguatan ekonomi masyarakat pesisir sekaligus mencapai target konservasi dan ketahanan pangan nasional.  

    “Adanya kebijakan efisiensi anggaran menuntut kami untuk lebih kreatif melakukan kolaborasi dan berinovasi dalam menjalankan program, termasuk mengembangkan sumber pendanaan alternatif dalam mengelola kawasan konservasi,” ujar dia dalam keterangan tertulis yang dikutip Sabtu, 1 Maret.

    Kusdiantoro menilai, pendanaan inovatif seperti Impact Bond memungkinkan investasi yang lebih terarah. Di antaranya untuk mendorong praktik perikanan berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan nelayan serta melestarikan sumber daya laut. 

    Di samping itu, kata dia, konservasi ekosistem laut memiliki peran strategis dalam menjaga keseimbangan ekologi, keberlanjutan stok ikan komersial serta mitigasi perubahan iklim. 

    Meski begitu, ancaman terhadap keanekaragaman hayati, penurunan stok ikan dan dampak aktivitas manusia menuntut langkah-langkah konservasi yang lebih inovatif dan berkelanjutan. 

    Saat ini KKP menargetkan perlindungan 30 persen wilayah laut Indonesia sebagai kawasan konservasi dan Other Effective Area-Based Conservation Measure (OECM) hingga 2045.

    “Dengan luas kawasan konservasi yang telah mencapai 29,9 juta hektare, KKP bersama mitra menyusun rencana ekspansi hingga 97,5 juta hektare serta menambah 10 juta hektare wilayah non-kawasan konservasi sebagai bagian dari OECM,” ucapnya.

    Untuk mencapai target tersebut, menurut Kusdiantoro, dibutuhkan pendanaan signifikan. Untuk menutup kesenjangan pembiayaan, lanjut dia, pihaknya terus mendorong inovasi pendanaan alternatif, termasuk penerapan debt swap for nature dengan Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan penerbitan obligasi karang (coral reef bond) bersama Bank Dunia.

  • Anggaran Dipangkas, KKP Kejar Sumber Pembiayaan dari Investor

    Anggaran Dipangkas, KKP Kejar Sumber Pembiayaan dari Investor

    Jakarta

    Anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun ini dipangkas Rp 2,12 triliun dari pagu awal Rp 6,22 triliun. Sejalan dengan itu, KKP mendorong diversifikasi skema pendanaan untuk memastikan keberlanjutan pengelolaan ekosistem laut Indonesia.

    Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, Kusdiantoro menyampaikan pihaknya terus mengembangkan strategi inovatif untuk mendukung konservasi laut dan ketahanan pangan nasional.

    Salah satunya melalui Impact Bond Perikanan Skala Kecil, sebuah skema pendanaan berbasis hasil (outcome-based financing) yang melibatkan investor untuk mendukung penguatan ekonomi masyarakat pesisir sekaligus mencapai target konservasi dan ketahanan pangan nasional.

    “Adanya kebijakan efisiensi anggaran menuntut kita untuk lebih kreatif melakukan kolaborasi dan berinovasi dalam menjalankan program termasuk mengembangkan sumber pendanaan alternatif dalam mengelola kawasan konservasi,” kata Kusdiantoro dalam keterangan tertulis, Jumat (28/2/2025).

    Menurut Kusdiantoro, pendanaan inovatif seperti Impact Bond memungkinkan investasi yang lebih terarah. Di antaranya, untuk mendorong praktik perikanan berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan nelayan, serta melestarikan sumber daya laut.

    Lebih lanjut, konservasi ekosistem laut memiliki peran strategis dalam menjaga keseimbangan ekologi, keberlanjutan stok ikan komersial, serta mitigasi perubahan iklim. Meski begitu, ancaman terhadap keanekaragaman hayati, penurunan stok ikan, dan dampak aktivitas manusia menuntut langkah-langkah konservasi yang lebih inovatif dan berkelanjutan.

    “Saat ini, KKP menargetkan perlindungan 30% wilayah laut Indonesia sebagai kawasan konservasi dan Other Effective Area-Based Conservation Measure (OECM) hingga 2045. Dengan luas kawasan konservasi yang telah mencapai 29,9 juta hektar, KKP bersama mitra menyusun rencana ekspansi hingga 97,5 juta hektar, serta menambah 10 juta hektar wilayah non-kawasan konservasi sebagai bagian dari OECM,” tambah Kusdiantoro.

    Untuk mencapai target tersebut, Kusdiantoro menilai dibutuhkan pendanaan yang signifikan. Karenanya untuk menutup kesenjangan pembiayaan, KKP terus mendorong inovasi pendanaan alternatif, termasuk penerapan debt swap for nature dengan Pemerintah Amerika Serikat dan penerbitan obligasi karang (coral reef bond) bersama Bank Dunia.

    (hns/hns)

  • Ribuan Petani di Jateng dan Jatim Perkuat Ketahanan Pangan Nasional dengan Dukungan GSN – Halaman all

    Ribuan Petani di Jateng dan Jatim Perkuat Ketahanan Pangan Nasional dengan Dukungan GSN – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ribuan petani di Jawa Tengah dan Jawa Timur semakin memperkuat ketahanan pangan nasional melalui dukungan dari Gerakan Solidaritas Nasional (GSN).

    Sebanyak 200 unit paddy reaper (mesin pemanen padi) diserahkan kepada 8.000 petani di Wonogiri, Jawa Tengah dan Ponorogo, Jawa Timur, guna mendukung efisiensi pertanian.

    Sekretaris Jenderal GSN, Bobby Gafur Umar, menegaskan bahwa bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, profitabilitas, dan kualitas hasil pertanian. 

    Hal itu disampaikan Bobby saat Panen Raya di Desa Sirnoboyo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025).

    “Modernisasi pertanian sangat bermanfaat selain akan menghemat waktu dan tenaga dalam proses panen juga mampu mengurangi kehilangan hasil panen, menekan biaya produksi dan meningkatkan produktivitas, serta menghasilkan panen yang lebih berkualitas,” ujar Bobby dalam keterangan pers dikutip Sabtu (1/3/2025).

    Menurut Bobby, dukungan ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan yang akan diperluas ke daerah lain, sebagai bagian dari program Asta-Cita pemerintahan Prabowo-Gibran. 

    “Antusiasme masyarakat Indonesia untuk saling membantu sangat luar biasa. Ini menjadi modal sosial yang sangat penting untuk meningkatkan solidaritas kemanusiaan,” lanjutnya.

    Dari 200 unit mesin yang disalurkan, 120 unit diberikan kepada petani di Wonogiri, dan 80 unit untuk petani di Ponorogo. Mesin pemanen padi ini, yang bekerja sama dengan perusahaan swasta, mampu menggarap hingga 1.000 hektar lahan, menghemat waktu dan tenaga, serta menekan biaya produksi. 

    “Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh petani penerima langsung, tetapi juga oleh sekitar 8.000 anggota keluarga mereka,” jelas Bobby.

    Selain itu, para petani akan mendapatkan pelatihan untuk merawat dan mengelola mesin tersebut dengan baik, guna memastikan keberlanjutan dan efektivitas penggunaan alat tersebut di masa depan.

    Gerakan Solidaritas Nasional Tumbuh Pesat

    Ketua Umum GSN, Rosan Roeslani, dalam deklarasi gerakan ini, menjelaskan bahwa GSN memiliki tiga keunggulan utama. 

    Pertama, GSN memiliki kemampuan untuk berkembang pesat dan memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat dan negara. 

    “GSN dibina langsung oleh Presiden ke-8 RI dan berisi seluruh elemen kekuatan bangsa,” tambahnya.

    Kedua, kekuatan utama GSN ada pada gagasan dan jaringan yang dimilikinya. 

    “Kami berharap GSN bisa menjadi organisasi yang otonom dalam memperjuangkan kebutuhan dan harapan masyarakat,” kata Rosan. 

    Ketiga, GSN berkomitmen untuk tumbuh dan mengakar di seluruh wilayah Indonesia.

    Melalui inisiatif ini, GSN berharap bisa terus mendukung ketahanan pangan Indonesia, serta memperkuat solidaritas sosial di masyarakat, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada kemajuan ekonomi nasional.

     

  • GSN serahkan 200 “paddy reaper” kepada petani Wonogiri dan Ponorogo

    GSN serahkan 200 “paddy reaper” kepada petani Wonogiri dan Ponorogo

    Ini adalah salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat dalam rangka modernisasi pertanian

    Jakarta (ANTARA) – Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) menyerahkan 200 unit “paddy reaper” (mesin pemanen padi) kepada petani di Wonogiri, Jawa Tengah, dan di Ponorogo, Jawa Timur.

    Kegiatan yang merupakan bagian dari program modernisasi alat pertanian ini adalah salah satu langkah nyata GSN yang akan diamplifikasikan di daerah-daerah lain, dalam rangka mensukseskan program-program Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran.

    Sekretaris Jenderal GSN, Bobby Gafur Umar dalam siaran pers di Jakarta, Jumat, mengatakan, bantuan ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan profitabilitas usaha tani sekaligus memperkuat program ketahanan pangan.

    “Ini adalah salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat dalam rangka modernisasi pertanian,” kata Bobby Gafur Umar yang mewakili Ketua Umum GSN Rosan Roeslani, dalam acara Panen Raya di Desa Sirnoboyo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (28/2).

    Bobby menjelaskan, pemberian bantuan ini merupakan bentuk dari kebersamaan, kesetiakawanan serta solidaritas masyarakat Indonesia.

    “Antusiasme masyarakat Indonesia dalam membantu sesama menjadi modal sosial yang sangat luar biasa untuk terus meningkatkan solidaritas kemanusiaan. Tidak hanya dari segi jumlah donasi dan banyaknya relawan yang terlibat, tapi juga tentang dampak jangka panjang yang dihasilkan. Tidak hanya bantuan yang sifatnya hit and run (sekali datang dan langsung pergi), tapi juga bantuan yang memberikan dampak panjang berkelanjutan,” katanya.

    Ia menambahkan bahwa kebersamaan dan solidaritas masyarakat tersebut menjadi komponen sangat penting untuk membantu pencapaian pertumbuhan ekonomi 8 persen seperti yang ditargetkan Presiden Prabowo.

    Bobby mengatakan, dari 200 unit mesin yang disalurkan, 120 unit diperuntukkan bagi petani di Wonogiri dan 80 unit untuk petani di Ponorogo. Penyerahan mesin pemanen padi ini merupakan kerja sama GSN, PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) dan Yayasan STAPA Center.

    Menurut Bobby, mesin ini mampu menggarap lahan hingga 1.000 hektare, menghemat waktu, tenaga, serta menekan biaya produksi.

    “Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh ribuan petani penerima langsung, tetapi juga oleh sekitar 8.000 anggota keluarga mereka,” katanya.

    Bobby menambahkan, petani nantinya akan diberi pelatihan agar mampu merawat dan mengelola mesin dengan baik. “Kami ingin memastikan mesin ini dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani dalam jangka panjang,” katanya.

    Sementara itu, Direktur Sampoerna Elvira Lianita menekankan pentingnya peran petani dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Ia berharap mesin pemanen padi dan pelatihan yang diberikan dapat mendukung pemanfaatan teknologi tepat guna di bidang pertanian.

    “Melalui teknologi tepat guna, program ini diharapkan dapat membantu petani mencapai efisiensi dan keuntungan optimal dari aktivitas panen. Selain itu, program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan swasembada pangan dengan memberdayakan petani sebagai pilar utama ekosistem pertanian Indonesia,” kata Elvira.

    Ia berharap inisiatif ini bisa terus berkembang dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi petani, sehingga dapat turut berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat kemandirian pangan Indonesia.

    Sedangkan Direktur Yayasan STAPA Center Agus Rahmatullah mengatakan, program ini dapat memberikan dampak positif bagi petani.

    “Kami berterima kasih atas dukungan dan komitmen yang diberikan oleh GSN dan Sampoerna terhadap ketahanan pangan di Indonesia,” katanya.

    Pewarta: Ahmad Buchori
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Friday Mubarak, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp75 Triliun selama Ramadan 2025

    Friday Mubarak, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp75 Triliun selama Ramadan 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) meluncurkan program Friday Mubarak dengan target mencatatkan transaksi hingga Rp75 triliun selama Ramadan 2025.

    Friday Mubarak sebuah inisiatif besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sektor ritel modern menjelang dan selama bulan Ramadan. Program yang diinisiasi oleh Aprindo ini ditargetkan mampu mencatatkan omset hingga Rp2,5 triliun per hari.

    Ketua Umum DPP Aprindo, Solihin menegaskan bahwa Friday Mubarak bukan sekadar program promosi, tetapi sebuah langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan pertumbuhan sektor ritel.

    “Momentum Ramadan selalu memberikan dampak signifikan bagi sektor ritel. Melalui Friday Mubarak, kami ingin memastikan bahwa masyarakat bisa memperoleh kebutuhan pokok dengan harga stabil,” kata Solihin dalam peluncuran Friday Mubarok di Hypermart Puri Indah, Jumat (28/2/2025).

    Dengan estimasi transaksi harian mencapai Rp2,5 triliun, program ini diproyeksikan dapat memberikan dampak luas, tidak hanya bagi sektor ritel tetapi juga bagi produsen dan pelaku UMKM yang menjadi bagian dari rantai pasok.

    Solihin menambahkan, Friday Mubarak diharapkan bisa menjadi solusi atas beberapa tantangan utama selama Ramadan, seperti fluktuasi harga, ketimpangan distribusi bahan pangan, serta meningkatnya permintaan terhadap produk halal dan bersertifikasi.

    “Kami ingin menciptakan ekosistem ritel yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan memastikan harga tetap stabil, stok pangan tersedia, dan UMKM mendapatkan akses pasar yang lebih luas, kami optimis program ini bisa memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang turut hadir dalam peluncuran, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Aprindo.  

    Airlangga menyampaikan bahwa program ini bakal memberikan diskon dan promosi yang banyak kepada masyarakat saat periode Ramadan 2025, terkhusus di hari Jumat.

    “Friday Mubarak yang diselenggarakan APRINDO kali ini akan berlangsung sampai 30 Maret 2025 dengan target penjualan Rp75 triliun. Di mana, setiap hari Jumat akan lebih banyak promosi dan diskonnya,” ucap Airlangga.

    Adapun, tidak hanya di Jakarta, acara launching Friday Mubarak juga dilakukan secara serentak di 5 (lima) lokasi lainnya yaitu Super Indo Kota Semarang, Alfamart Lampung, Indomaret Kabupaten Dairi dan Alfamart.

    Untuk memastikan keberhasilan program ini, Aprindo menggandeng berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kemenko Perekonomian RI, Kemenko Pangan, Kemendag, Kemendagri, Kemenkop UKM, Kemenperin, Kementan, Bulog, Bapanas, dan BPJPH.

  • Pemkab Cirebon dorong peningkatan produktivitas jagung

    Pemkab Cirebon dorong peningkatan produktivitas jagung

    Cirebon (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mendorong peningkatan produktivitas jagung sebagai bagian dari program ketahanan pangan nasional dengan menyediakan lahan seluas 250 hektare untuk ditanami komoditas tersebut.

    “Upaya ini menjadi komitmen kami dalam mendukung program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto,” kata Wakil Bupati Cirebon Agus Kurniawan di Cirebon, Jumat.

    Ia mengatakan Pemkab Cirebon saat ini sudah memprioritaskan peningkatan produksi jagung agar kebutuhan pangan daerah tercukupi, sekaligus membantu para petani untuk memperoleh penghasilan lebih.

    Pengembangan jagung di Cirebon, kata dia, saat ini sudah membuahkan hasil dengan dilaksanakannya panen di Desa Kedongdong Kidul yang menghasilkan sekitar 9 ton komoditas itu dari 1,5 hektare areal tanam.

    Agus menyebutkan kalau dari proses awal penanaman hingga panen jagung, sudah melibatkan kelompok tani setempat.

    “Panen raya jagung yang digagas Polresta Cirebon menjadi bagian dari strategi untuk meningkatkan hasil pertanian. Jagung yang dipanen di desa tersebut terdiri dari jenis pipil dan manis,” katanya.

    Menurut dia, komoditas jagung di Cirebon tidak hanya dikonsumsi masyarakat, tetapi dapat digunakan sebagai pakan ternak.

    Ia menekankan pentingnya ketersediaan jagung bagi para peternak, terutama peternak ayam petelur yang sangat bergantung pada pasokan jagung.

    “Dengan meningkatnya produktivitas, diharapkan para peternak tidak perlu mencari bahan pakan dari luar daerah,” tuturnya.

    Selain itu, Pemkab Cirebon juga berupaya meningkatkan kesejahteraan petani dengan mendorong penerapan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan hasil panen serta efisiensi dalam proses budi daya jagung.

    Sementara itu, Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni mengungkapkan sebelum panen di Desa Kedondong Kidul, kegiatan serupa telah dilaksanakan di Karangwareng dengan luas lahan 4 hektare.

    Sumarni menilai program ketahanan pangan ini tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan pangan, melainkan menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat lokal.

    “Para petani diharapkan bisa mendapatkan harga jual yang lebih baik dengan hasil panen yang melimpah. Dengan adanya upaya peningkatan produktivitas jagung ini, kami bersama Pemkab Cirebon berharap ketahanan pangan semakin kuat,” ujar dia.

    Pewarta: Fathnur Rohman
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mentan dan Menkeu tinjau progres cetak sawah di Wanam Merauke

    Mentan dan Menkeu tinjau progres cetak sawah di Wanam Merauke

    Ini merupakan pertama kalinya Menkeu melihat langsung kawasan lumbung pangan baru yang tengah dikembangkan di Papua Selatan

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meninjau langsung progres pembangunan lahan cetak sawah di Distrik Wanam, Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

    “Di Merauke, sudah ada lahan opla yang bisa panen dua kali setahun, selanjutnya cetak sawah kita kejar, ini pertanda baik. Kita akan percepat agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor pangan. Lahan ini adalah masa depan pangan Indonesia, bahkan dunia,” kata Mentan di Merauke, Kamis.

    Mentan bersama Menkeu turut meninjau langsung lahan yang tengah dikembangkan di daerah tersebut.

    Mentan menegaskan bahwa dukungan anggaran negara untuk cetak sawah dan irigasi merupakan faktor kunci dalam percepatan proyek ini.

    “Ini merupakan pertama kalinya Menkeu melihat langsung kawasan lumbung pangan baru yang tengah dikembangkan di Papua Selatan,” ujar Mentan dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

    Dalam kesempatan tersebut, Mentan memaparkan perkembangan proyek cetak sawah nasional seluas 1 juta hektare yang terus dipercepat.

    Sejak kembali menjabat, ia telah mengalokasikan anggaran besar melalui program optimasi lahan rawa (Oplah) dan ekstensifikasi lahan cetak sawah guna meningkatkan produktivitas pertanian.

    Pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp15 triliun untuk mendukung swasembada pangan, termasuk percepatan cetak sawah di wilayah strategis seperti Merauke.

    Pada awal 2025, pemerintah mentargetkan 100.000 hektare cetak sawah baru, ditambah 300.000 hektare optimasi lahan secara nasional. Salah satu lokasi utama pelaksanaannya adalah Kabupaten Merauke.

    “Saat ini, dari potensi 1,2 juta hektare lahan pertanian di Merauke, telah dilakukan optimasi lahan seluas 40.000 hektare yang memungkinkan peningkatan indeks tanam menjadi 2-3 kali setahun,” katanya.

    Produktivitas rata-rata juga naik menjadi 6-7 ton per hektare, berkat optimalisasi lahan dan perbaikan irigasi. Keberhasilan itu menjadi bukti bahwa proyek ini berperan strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.

    Mentan menambahkan keberhasilan ini juga dukungan dari modernisasi pertanian di Merauke

    “Alsintan dalam jumlah yang besar secara bertahap mengelola lahan disini, juga bantuan benih unggul, pupuk subsidi serta BBM bersubsidi pertanian,” ucapnya.

    Selain mendorong produksi pangan, proyek cetak sawah itu juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat setempat.

    Melalui program Brigade Pangan yang diinisiasi oleh Mentan Amran, banyak anak muda Papua kini memperoleh penghasilan hingga Rp20 juta per bulan, menjadikan sektor pertanian semakin menarik bagi generasi muda di Papua Selatan.

    “Warga Papua Selatan sangat antusias dengan Brigade Pangan karena manfaatnya sudah mereka rasakan langsung. Ke depan, Wanam akan kita siapkan menjadi salah satu lumbung pangan terbesar, bukan hanya untuk Indonesia tetapi juga dunia,” ucap Mentan.

    Menurut Mentan, dengan modernisasi pertanian dan tata kelola irigasi yang baik, lahan tersebut akan semakin produktif dan mensejahterakan masyarakat.

    Kunjungan itu juga dihadiri Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tandyo Budi R serta pejabat lainnya.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Operasi Pasar Murah Digelar, Harga Daging Rp 75.000/Kg

    Operasi Pasar Murah Digelar, Harga Daging Rp 75.000/Kg

    Jakarta

    Salah satu anggota Holding BUMN Pangan (ID FOOD), PT Berdikari, turut serta dalam operasi pasar murah. Operasi pasar ini dalam rangka menjaga stabilitas harga dan stok pangan jelang Ramadan dan Lebaran 2025.

    “PT Berdikari selalu berkomitmen mengimplementasikan asta cita program Presiden Prabowo Subianto dalam membangun ketahanan pangan nasional yang berkeadilan. Hal ini untuk memastikan masyarakat dapat memperoleh bahan pokok dengan harga yang stabil dan terjangkau,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Berdikari AS Hasbi Al-Islahi dalam keterangan tertulis, Kamis (27/2/2025).

    Berdikari bersama jaringan BUMN Pangan, asosiasi petani, dan pengusaha menyediakan pangan dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Daging kerbau beku misalnya, dijual Rp 75.000 per kilogram.

    Harga tersebut lebih rendah dari HET Rp80.000 per kilogram dan lebih murah dibandingkan harga di Malaysia.

    “Kami terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk memastikan operasi pasar ini berjalan dengan optimal dan tepat sasaran,” jelasnya.

    Sementara itu Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan bahwa ketahanan pangan nasional tetap terjaga kendati negara lain mengalami krisis. Ia bahkan mengatakan, Parlemen Malaysia sempat belajar pertanian ke Indonesia.

    “Kita patut bersyukur karena kita telah mempersiapkan diri dan bergerak cepat. Di saat negara lain mengalami krisis pangan, kita punya cadangan beras yang kuat. Bahkan parlemen Malaysia minta Kementerian Pertanian Malaysia belajar ke Indonesia. Itulah kebanggaan kita,” ujarnya.

    Sebagai informasi operasi pasar murah digelar secara serentak di 514 kabupaten/kota di 38 provinsi. Untuk memperluas cakupan OPM, pemerintah juga menggandeng PT Pos Indonesia, jaringan BUMN Pangan, dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian di berbagai daerah.

    Adapun OPM berlangsung sejak 24 Februari hingga 28 Maret 2025 dan telah berjalan di 215 Pulau Jawa dan 110 di luar Pulau Jawa, dengan target ekspansi ke 4.500 gerai. Sinergi pemerintah dan BUMN Pangan diharapkan dapat meredam lonjakan harga pangan di periode Ramadan dan memastikan distribusi yang merata di seluruh Indonesia.

    (hns/hns)

  • Kolaborasi Pemerintah-Stakeholder Kejar Target Swasembada Pangan Nasional

    Kolaborasi Pemerintah-Stakeholder Kejar Target Swasembada Pangan Nasional

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, melakukan kolaborasi dengan kementerian dan berbagai instansi untuk capai impian besar Pemerintahan Prabowo-Gibran dalam bidang pangan. Zulkifli melihat potensi hasil bumi Indonesia mampu diberdayakan untuk mencapai Swasembada Pangan.

    Diketahui, Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan, mengumumkan alokasi anggaran sebesar Rp 139,4 triliun untuk mendukung program swasembada pangan pada 2025. Dana itu, akan digunakan untuk berbagai program strategis yang dirancang untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

    Melalui anggaran tersebut, Kemenko Bidang Pangan, akan mewujudkan kemandirian pangan yang relevan dengan kondisi saat ini. Hal tersebut sejalan dengan impian Presiden Prabowo untuk menjadikan ketahanan dan kemandirian pangan sebagai daya tolak dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

    Dari sektor pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan langkah strategis guna mempercepat pencapaian swasembada pangan. Di tahun 2025, Kementan terus memperkuat cetak sawah, optimalisasi lahan (oplah), hingga dukungan sarana-prasarana produksi.

    Kementan berupaya menghadapi tantangan baru di sektor pertanian yakni kendala penurunan tenaga kerja di bidang pertanian. Fenomena pengurangan jumlah rumah tangga pertanian atau tenaga kerja di pedesaan akan menjadi tantangan tersendiri bagi Kementan dalam mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan pada masa mendatang.

    Dalam menghadapi tantangan bersama, Menko Bidang Pangan melakukan kolaborasi dengan Kementan, Bupati Ngawi, Petani, dan Bulog melahirkan pagelaran #DemiIndonesia Mandiri Pangan.

    Acara ini merupakan sebuah rangkaian perayaan yang dirancang untuk mengapresiasi hasil kerja keras para petani dalam mendukung ketahanan pangan nasional. #DemiIndonesia Mandiri Pangan akan menjadi langkah besar untuk membawa Indonesia semakin dekat dengan Swasembada Pangan.

    Acara ini tidak hanya menjadi momen syukur atas panen yang melimpah, melainkan juga wadah untuk mempererat hubungan antara pemerintah, petani, dan masyarakat luas melalui kegiatan yang berdampak untuk Swasembada Pangan.

    #DemiIndonesia Mandiri Pangan akan dilaksanakan di Lapangan Pangkur, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi, pada tanggal 3 Maret 2025 mendatang. Dengan Ngawi yang dikenal sebagai Lumbung Pangan Nasional, kegiatan ini diharapkan dapat mencerminkan kekayaan panen dan potensi lokal, sekaligus menggerakkan roda ekonomi masyarakat setempat.

    #DemiIndonesia Mandiri Pangan memiliki perbedaan khusus dari acara bertema pangan lainnya. Acara ini mempertunjukan aksi transaksi pangan secara langsung oleh Bulog dan simbolis pemberian alat bertani yang dapat melibatkan semua pihak.

    Berbagai elemen berpartisipasi mulai dari petani, pedagang, masyarakat sekitar, hingga Presiden dan Jajaran Menteri. Bersama akan menjadi saksi langkah strategis untuk mencapai Swasembada Pangan di masa mendatang.

    Acara ini akan diisi oleh berbagai rangkaian kegiatan, di antaranya Panen Raya Bersama & Live Transaksi Panen Raya, Manifesto Swasembada Menko Pangan, Talkshow, Expo Hasil Panen, Ekonomi kreatif, Panggung Pesta Rakyat, hingga jajanan lokal.

    Sebagai informasi, #DemiIndonesia Mandiri Pangan akan dihadiri sejumlah tokoh, diantaranya Menteri Koordinator Pangan, Menteri-menteri dibawah naungan Kemenko Pangan, Menteri Pertanian, Gubernur Jawa Timur, dan Bupati Ngawi.

    (prf/ega)