Topik: ketahanan pangan nasional

  • Perbaiki Kesejahteraan Petani untuk Capai Swasembada Pangan

    Perbaiki Kesejahteraan Petani untuk Capai Swasembada Pangan

    PIKIRAN RAKYAT – Anggota Komisi IV DPR RI, Rokhmin Dahuri, menegaskan bahwa indikator utama ketahanan pangan nasional tidak hanya bergantung pada tingkat produksi, tetapi juga mencakup kesejahteraan petani serta keberlanjutan sistem pangan secara menyeluruh. Hal ini disampaikannya saat mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI ke Gudang Beras Bulog di Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu, (9/4/2025).

    “Indikator ketahanan pangan itu pertama, produksi nasional harus lebih besar daripada konsumsi. Kedua, petani, nelayan, peternak, dan produsen pangan lainnya harus sejahtera. Jangan sampai produksi kita melimpah tapi pelaku utamanya tetap hidup melarat. Ketiga, keberhasilan tersebut harus berkelanjutan,” ujar Rokhmin.

    Ia mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini memiliki tantangan besar dalam mewujudkan ketahanan pangan sejati. Salah satunya adalah ketidaksesuaian antara pernyataan kebijakan dan realisasi di lapangan. Ia menyinggung janji pemerintah pada akhir 2024 untuk tidak mengimpor empat komoditas pangan strategis yaitu beras, jagung, gula, dan daging. Namun nyatanya impor tetap dilakukan.

    “Bulan desember lalu pemerintah bersumpah tidak akan impor beras, jagung, gula, dan daging pada tahun 2025. Tapi nyatanya, bulan lalu kita impor 200 ribu ton. Kami di Komisi IV merasa tertampar. Kalau memang tidak bisa memenuhi, jangan buat janji yang tidak realistis,” tegasnya.

    Terkait kondisi saat ini, Rokhmin menjelaskan bahwa produksi beras nasional masih menjadi komoditas paling siap. Menurut data Kementerian Pertanian, proyeksi produksi beras tahun 2025 mencapai 33 juta ton, sementara kebutuhan nasional hanya sekitar 31 juta ton.

    “Artinya, kita surplus dua juta ton. Ditambah cadangan beras Bulog saat ini sebesar 2,4 juta ton, maka ketersediaan cukup untuk stabilisasi harga dan pasokan,” ungkapnya.

    Namun, ia menyoroti bahwa persoalan pangan tidak hanya berhenti pada aspek produksi. Komoditas lain seperti jagung, gula, dan kedelai masih menjadi pekerjaan rumah besar. Selain itu, aspek logistik, distribusi dan pergudangan juga perlu mendapat perhatian serius karena produksi pangan tidak merata di seluruh wilayah Indonesia.

    “Contohnya beras, ada daerah yang surplus seperti di pulau jawa dan sulawesi selatan, tapi ada juga daerah minus seperti NTT dan riau. Jadi penting sekali perbaikan sistem transportasi dan pergudangan agar distribusi merata,” urainya.

    Rokhmin menutup dengan menegaskan bahwa mewujudkan swasembada pangan nasional harus melibatkan tiga subsistem utama: produksi, konsumsi, dan logistik. Ia meminta pemerintah dan seluruh pihak terkait untuk tidak terjebak pada angka produksi semata, melainkan memastikan keseimbangan seluruh aspek dalam sistem pangan nasional. ***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Prabowo panen raya hingga saksikan pembelian gabah di Majalengka

    Prabowo panen raya hingga saksikan pembelian gabah di Majalengka

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Prabowo panen raya hingga saksikan pembelian gabah di Majalengka
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 07 April 2025 – 20:55 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto melaksanakan panen raya dengan menggunakan alat panen modern, hingga menyaksikan langsung transaksi pembelian gabah petani pada kegiatan Panen Raya Nasional yang dipusatkan di Desa Randegan Wetan Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin.

    Acara tersebut merupakan bagian dari panen raya serentak yang digelar di 14 provinsi dan 156 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, sebagai komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

    “Para petani adalah produsen pangan, tanpa pangan tidak ada negara, saya katakan berkali-kali, bertahun-tahun tanpa pangan tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI,” kata Presiden Prabowo menyampaikan apresiasinya di hadapan ribuan petani, seperti disaksikan dalam tayangan video yang diunggah akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin.

    Presiden Prabowo tiba di lokasi acara dan disambut oleh jajaran menteri kabinet Merah Putih yang telah hadir serta masyarakat sekitar yang telah menunggu kedatangannya.

    Dalam suasana yang hangat dan penuh semangat, Presiden Prabowo langsung turun ke sawah melakukan panen padi menggunakan alat panen modern “combine harvester”.

    Setelahnya, Presiden Prabowo juga menyaksikan secara langsung proses transaksi pembelian gabah petani oleh Perum Bulog, sebagai bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap harga dan kesejahteraan petani.

    Acara kemudian dilanjutkan dengan dialog antara Presiden Prabowo bersama para petani. Tak hanya di Majalengka, dialog ini juga terhubung secara virtual dengan petani dari 13 provinsi lainnya yang turut melaksanakan panen raya serentak.

    Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras menjaga stabilitas nasional selama bulan Ramadan hingga Idul Fitri, termasuk pengendalian harga bahan pokok.

    Presiden Prabowo juga menyoroti kinerja luar biasa dari tim sektor pertanian yang bekerja langsung di lapangan untuk memastikan pasokan dan produksi pangan tetap terjaga, bahkan meningkat di tengah tantangan global.

    “Setiap kali saya cari, beliau ada di sawah, ada di daerah, satu hari di Kalimantan Barat, besoknya di Merauke, lusanya di Lampung. Inilah menteri-menteri kabinet kita, semuanya bekerja keras, semuanya turun ke lapangan,” kata Presiden..

    Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam laporannya menyebutkan bahwa keberhasilan panen tahun ini merupakan buah dari kebijakan pro petani yang diterapkan Presiden Prabowo.

    Mentan juga menyebut bahwa serapan Bulog turut melonjak tajam di mana stok beras Nasional saat ini mencapai 2,4 juta ton dan diperkirakan menembus 3 juta ton di akhir bulan, yang merupakan angka tertinggi dalam 10 hingga 20 tahun terakhir.

    Turut hadir dalam acara tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    Sumber : Antara

  • Panen Raya Sukses, Perum BULOG Tuai Apresiasi dari Presiden Prabowo hingga Gubernur Dedi Mulyadi – Halaman all

    Panen Raya Sukses, Perum BULOG Tuai Apresiasi dari Presiden Prabowo hingga Gubernur Dedi Mulyadi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Peran Perum BULOG dalam menjaga ketahanan pangan nasional kembali mendapat sorotan positif. Saat momentum panen raya berlangsung, kinerja Bulog dinilai moncer dalam menyerap gabah petani secara optimal. Atas upaya tersebut, apresiasi pun datang dari berbagai pihak, mulai dari Presiden Prabowo Subianto hingga Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi kepada Perum Bulog setelah berhasil menyerap dan membeli gabah petani sebesar Rp 6500 per kilogram. Bukan hanya menjalankan kebijakan pemerintahan untuk membeli gabah kering panen (GKP) sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram, tetapi Perum Bulog juga menyerap dan membeli gabah basah petani langsung di lokasi-lokasi panen dengan harga yang sama. 

    Tak hanya itu, Presiden Prabowo juga memberikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam meningkatkan produksi padi nasional, terutama kepada petani, serta penyuluh pertanian di seluruh Indonesia. 

    “Saya ucapkan terimakasih kepada BULOG, terimakasih kepada para petani, penyuluh penyuluh pertanian, dan semua unsur yang telah bekerja keras,” ucap Presiden Prabowo saat melakukan panen raya padi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang merupakan bagian dari kegiatan panen serentak yang berlangsung di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, pada Senin (7/4/2025).

    Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi turut menyampaikan rasa terimakasih dari para petani Jawa Barat kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah menetapkan HPP gabah kering panen sebesar Rp 6500 per kg yang membuat para petani menjadi tersenyum karena bisa meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

    Kebijakan ini bukan hanya memberikan keuntungan langsung bagi petani, tetapi juga akan berdampak positif pada perekonomian pedesaan dan sektor pertanian secara keseluruhan. Bahkan, kebijakan tersebut sekaligus mendorong semangat para petani untuk terus memproduksi beras berkualitas tinggi.

    Bahkan, Dedi juga menyampaikan apresiasinya kepada Perum Bulog yang melakukan penyerapan gabah basah di wilayah Subang dan Karawang dengan harga Rp 6.500 per kilogram. Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan pencapaian bersejarah dalam industri pertanian di Indonesia khususnya wilayah Jawa Barat.

    “Saya sampaikan ucapan terimakasih dari para petani di Jawa Barat terutama daerah Subang dan Karawang, serapan gabah Rp 6.500 per kilogram itu untuk gabah basah bukan kering. Jadi diterima di sawah itu gabah dalam kondisi basah Pak Presiden, dan langsung diantarkan ke BULOG Pak. Jadi saya ucapkan banyak terimakasih Pak Presiden. Ini baru terjadi dalam sepanjang sejarah pertanian di Jawa Barat pak. Sekali lagi terimakasih banyak, Pak Presiden,” ujarnya.

    Selain itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) yang juga Ketua Dewan Pengawas Perum BULOG, Sudaryono memberikan apresiasi atas peran BULOG dalam mendukung petani melalui penyerapan gabah dan beras. 

    Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menegaskan bahwa kebijakan pembelian gabah kering panen (GKP) dengan harga Rp 6.500 per kilogram menunjukkan perhatian nyata pemerintah terhadap kesejahteraan petani, terutama menjelang hari raya.

    “BULOG telah membeli gabah kering panen (GKP) dari petani dengan harga Rp 6.500,-/kg. Harga ini mencerminkan bentuk kehadiran pemerintah untuk mensejahterakan petani Indonesia. Ini adalah bukti perhatian nyata Presiden Prabowo melalui Bulog. Ini kebijakan nyata. Dengan harga Rp 6.500, para petani akhirnya bisa merasakan manfaat dari hasil kerja keras mereka dan mendorong perekonomian di desa,” katanya.

    Ia juga menambahkan bahwa kebijakan pembelian dan penyerapan gabah sebesar Rp 6.500,-/kg oleh pemerintah melalui Perum Bulog ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tukar petani (NTP) dan memastikan ketersediaan pangan dalam negeri, khususnya beras.

    “Selain terus gencar melakukan sosialisasi pembelian gabah di tingkat petani dengan harga yang sesuai ketentuan pemerintah, kami juga aktif mengedukasi petani dan pemangku kepentingan terkait mengenai pentingnya melakukan panen pada waktu yang tepat. Hal ini sangat penting karena panen yang tepat akan menghasilkan gabah dengan kualitas yang lebih baik, yang tentunya akan berdampak positif bagi kesejahteraan petani,” terangnya.

    Dengan kebijakan ini, diharapkan kesejahteraan petani semakin meningkat dan ketahanan pangan nasional tetap terjaga, terutama menjelang bulan-bulan dengan permintaan pangan yang tinggi.

    Perum BULOG mencatat, hingga hari ini, telah berhasil melakukan penyerapan lebih dari 800 ribu ton setara beras yang merupakan capaian tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Angka ini sejalan dengan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan merupakan upaya nyata BULOG untuk memastikan cadangan pangan nasional tetap stabil.

  • Presiden Prabowo Apresiasi Kinerja Bulog Saat Panen Raya

    Presiden Prabowo Apresiasi Kinerja Bulog Saat Panen Raya

    Majalengka, Beritasatu.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto memberikan apresiasi kepada Perum Bulog yang berhasil menyerap dan membeli gabah petani sebesar Rp 6.500 per kilogram. Tidak hanya menjalankan kebijakan pemerintahan untuk membeli gabah kering panen (GKP) sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kilogram, tetapi Perum Bulog juga menyerap dan membeli gabah basah petani langsung di lokasi-lokasi panen dengan harga yang sama.

    Tak hanya itu, Presiden Prabowo juga memberikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam meningkatkan produksi padi nasional, terutama kepada petani, serta penyuluh pertanian di seluruh Indonesia. 

    “Saya ucapkan terima kasih kepada Bulog, terima kasih kepada para petani, penyuluh penyuluh pertanian, dan semua unsur yang telah bekerja keras,” ucap Presiden Prabowo saat melakukan panen raya padi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang merupakan bagian dari kegiatan panen serentak yang berlangsung di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, pada Senin (7/4/2025).

    Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turut menyampaikan rasa terima kasih dari para petani Jawa Barat kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah menetapkan HPP gabah kering panen sebesar Rp 6.500 per kg yang membuat para petani menjadi tersenyum karena bisa meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Kebijakan ini bukan hanya memberikan keuntungan langsung bagi petani, tetapi juga akan berdampak positif pada perekonomian pedesaan dan sektor pertanian secara keseluruhan. Bahkan, kebijakan tersebut sekaligus mendorong semangat para petani untuk terus memproduksi beras berkualitas tinggi.

    Dedi juga menyampaikan apresiasinya kepada Perum Bulog yang melakukan penyerapan gabah basah di wilayah Subang dan Karawang dengan harga Rp 6.500 per kilogram. Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan pencapaian bersejarah dalam industri pertanian di Indonesia khususnya wilayah Jawa Barat.

    “Saya sampaikan ucapan terima kasih dari para petani di Jawa Barat terutama daerah Subang dan Karawang, serapan gabah Rp 6.500 per kilogram itu untuk gabah basah bukan kering. Jadi diterima di sawah itu gabah dalam kondisi basah Pak Presiden, dan langsung diantarkan ke Bulog. Jadi saya ucapkan banyak terimakasih Pak Presiden. Ini baru terjadi dalam sepanjang sejarah pertanian di Jawa Barat. Sekali lagi terima kasih banyak, Pak Presiden,” ujarnya.

    Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) yang juga Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog Sudaryono turut memberikan apresiasi atas peran Bulog dalam mendukung petani melalui penyerapan gabah dan beras. Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menegaskan bahwa kebijakan pembelian gabah kering panen (GKP) dengan harga Rp 6.500 per kilogram menunjukkan perhatian nyata pemerintah terhadap kesejahteraan petani, terutama menjelang hari raya.

    “Bulog telah membeli gabah kering panen (GKP) dari petani dengan harga Rp 6.500/kg. Harga ini mencerminkan bentuk kehadiran pemerintah untuk menyejahterakan petani Indonesia. Ini adalah bukti perhatian nyata Presiden Prabowo melalui Bulog. Ini kebijakan nyata. Dengan harga Rp 6.500, para petani akhirnya bisa merasakan manfaat dari hasil kerja keras mereka dan mendorong perekonomian di desa,” ujarnya.

    Ia juga menambahkan bahwa kebijakan pembelian dan penyerapan gabah sebesar Rp 6.500/kg oleh pemerintah melalui Perum Bulog ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tukar petani (NTP) dan memastikan ketersediaan pangan dalam negeri, khususnya beras.

    “Selain terus gencar melakukan sosialisasi pembelian gabah di tingkat petani dengan harga yang sesuai ketentuan pemerintah, kami juga aktif mengedukasi petani dan pemangku kepentingan terkait mengenai pentingnya melakukan panen pada waktu yang tepat. Hal ini sangat penting karena panen yang tepat akan menghasilkan gabah dengan kualitas yang lebih baik, yang tentunya akan berdampak positif bagi kesejahteraan petani,” terangnya.

    Dengan kebijakan ini, diharapkan kesejahteraan petani semakin meningkat dan ketahanan pangan nasional tetap terjaga, terutama menjelang bulan-bulan dengan permintaan pangan yang tinggi.

    Perum BULOG mencatat, hingga hari ini, telah berhasil melakukan penyerapan lebih dari 800 ribu ton setara beras yang merupakan capaian tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Angka ini sejalan dengan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan merupakan upaya nyata BULOG untuk memastikan cadangan pangan nasional tetap stabil.

  • Kadang Orang Terlalu Pintar Malah Nggak Jadi Apa-apa

    Kadang Orang Terlalu Pintar Malah Nggak Jadi Apa-apa

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Prabowo Subianto kembali mengungkit soal pihak intelektual atau sebagaimana istilah yang digunakan, ‘orang yang terlalu pintar’. Ia menyinggung hal itu saat bercengkrama langsung dengan para petani di Majalengka, Jawa Barat, Senin, 7 April 2025.

    Dalam acara panen raya itu, Prabowo mengapresiasi petani berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan suatu negara.

    Kemudian, ia bicara soal kebijakan-kebijakan Kabinet Merah Putih belakangan. Menurut Prabowo, kebijakan yang diambil sangat masuk akal dan didasari oleh niat baik para penyelenggara negara.

    “Elite-elite kita mungkin tidak merasakan betapa pentingnya para petani tugasnya. Para petani adalah produsen pangan, tanpa pangan tidak ada negara. Saya katakan berkali-kali, bertahun-tahun, tanpa pangan tidak ada negara, tanpa pangan tidak ada NKRI,” kata Prabowo, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 8 April 2025.

    “Karena itu, saya sangat bahagia, saya menerima mandat (jadi presiden) Oktober (tanggal) 20, mungkin sekarang baru masuk bulan keenam. Tapi dengan niat yang baik dari semua pihak yang diberi amanat oleh rakyat, dengan kebijakan yang masuk akal, bukan kebijakan yang perlu orang terlalu pintar. Kadang-kadang orang terlalu pintar malah nggak jadi apa-apa ya kan,” ujarnya.

    Prabowo kemudian menanyakan kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, serta Menko Pangan Zulkifli Hasan mengenai latar belakang pendidikan mereka.

    Ia mengisyaratkan bahwa biarpun tokoh-tokoh petinggi bangsa tak bersekolah tinggi di luar negeri, kecintaan pada bangsa adalah kunci untuk bisa menjalankan amanat rakyat dengan optimal.

    “Ini saya lihat Kang Dedi lulusan mana? Bukan dari Amerika atau, oh bukan, oh Purwakarta. Pak Amran bukan lulusan luar negeri juga? Bukan, di kampung,” kata Prabowo.

    “Ini orang kampung semua yang kerja. Pak Zulkifli dari mana Pak Zulkifli? Lampung, ha-ha-ha…, Anda nggak (kuliah) ke Oxford? Kita butuh orang-orang pintar, banyak, tapi yang paling penting adalah mereka-mereka yang punya akal sehat dan orang-orang yang benar-benar cinta dengan rakyat kita, karena mereka benar-benar berasal dari rakyat,” tuturnya.

    Prabowo Soal Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

    Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memimpin Panen Raya Nasional di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka. Kegiatan ini merupakan bagian dari panen serentak di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota, sebagai langkah strategis pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

    Data Kerangka Sampel Area (KSA) BPS mencatat bahwa pada April 2025, potensi luas panen nasional mencapai 1.595.583 hektare, dengan estimasi produksi sebesar 8.631.204 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 4,97 juta ton beras. Secara kumulatif, produksi Januari hingga April 2025 tercatat 13.948.785 ton GKG, angka tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

    Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap capaian ini yang menurutnya merupakan hasil dari kerja keras para petani serta sinergi lintas sektor. Ia juga menekankan bahwa keberhasilan ini bukan semata capaian teknis, namun juga keberhasilan moral dan sosial.

    Presiden Prabowo Subianto (kanan) mengoperasikan mesin pemanen bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (ketiga kiri) dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (kedua kiri) saat panen raya padi di Desa Randegan Wetan, Ligung, Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025). Presiden Prabowo memimpin panen raya padi secara serentak bersama petani di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/tom. ANTARA FOTO

    “Saya ingin sampaikan terima kasih kepada seluruh unsur yang telah bekerja keras, para Menteri, Panglima TNI, Kapolri, jajaran pemerintah, dan tentu saja para petani. Saudara-saudara petani adalah tulang punggung bangsa. Tanpa pangan, tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI,” tegas Presiden Prabowo.

    Presiden juga menyatakan kebahagiaannya karena pada Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, harga-harga pangan terkendali, stabil, dan terjangkau. Ia menilai keberhasilan ini merupakan buah dari kerja nyata seluruh jajaran pemerintahan dan para petani di seluruh pelosok negeri.

    “Banyak negara saat ini kekurangan beras, harga pangan menjulang. Bahkan di negara terkaya sekalipun, telur langka. Tapi kita, Alhamdulillah, sekarang ekspor telur dan harganya turun. Ini berkat kerja keras semua pihak. Ini hasil kebijakan yang masuk akal dan kesungguhan kita untuk membela rakyat,” tambah Presiden. ****

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Wujudkan Swasembada Pangan, Wali Kota Tangerang Ajak Warga Manfaatkan Pekarangan untuk Bertani – Page 3

    Wujudkan Swasembada Pangan, Wali Kota Tangerang Ajak Warga Manfaatkan Pekarangan untuk Bertani – Page 3

    Presiden Prabowo Subianto bertolak menuju Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat dalam rangka kunjungan kerja. Prabowo bersama rombongan terbatas lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, sekitar pukul 09.45 WIB, dengan menggunakan Helikopter Caracal TNI AU.

    “Di Kabupaten Majalengka, Presiden Prabowo akan melakukan panen raya padi bersama di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jati 7,” tulis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana dalam keterangannya, Senin (7/4/2025).

    Yusuf menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari panen serentak yang diadakan di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.

    “Panen raya ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan musim tanam, tetapi juga bukti nyata dari peningkatan produktivitas pertanian nasional. Kegiatan panen raya ini pun diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta para petani dan pelaku sektor pertanian lainnya dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional,” ujar Yusuf.

    Usai panen raya, Presiden Prabowo dijadwalkan akan langsung kembali ke Jakarta.

    Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam kunjungan kali ini adalah Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Sementara itu, melepas keberangkatan Presiden Prabowo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta adalah Kasdam Jaya Brigjen TNI Rachmad, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol. Djati Wiyoto Abadhy, Danlanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI Muzafar, serta Danrem 051/Wijayakarta Kolonel Inf Nugroho Imam Santoso.

  • Yayasan Bhakti Bela Negara Ikut Panen Raya Bareng Presiden, Kembangkan Tanaman Padi Secara Organik

    Yayasan Bhakti Bela Negara Ikut Panen Raya Bareng Presiden, Kembangkan Tanaman Padi Secara Organik

    JABAR EKSPRES – Presiden Prabowo Subianto melakukan panen raya padi serentak di Majalengka, Jawa Barat, pada Senin (7/4).

    Terlihat Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, saat memanen padi di sawah.

    Kegiatan ini merupakan bagian dari panen serentak yang diadakan di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.

    BACA JUGA: Panen Raya Serentak, Rudy Susmanto Sebut Kabupaten Bogor Miliki 39 Hektar Lahan Padi

    Yayasan Bhakti Bela Negara mengusung konsep revolusi pertanian yang saat ini Demplot pengembangan tanaman padi siap panen luasan 10 Ha yang telah diolah secara organik ditanam saat 5 Januari 2025 dari 1.000 Ha yang direncanakan,diikutkan dalam program panen raya tersebut.

    Ketua Yayasan Bhakti Bela Negara, Seno Adjie mengatakan, pihaknya mendukung dan ikut serta sebagai wakil Kabupaten Pandeglang, Provisi Banten.

    Seno Adjie menyampaikan, tujuan giat ini adalah pengecekan dan evaluasi program ketahanan pangan nasional oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

    “Presiden senang bahwa semua Potensi panen sesuai dengan target dan memastikan akan terus memberikan program yang mendukung Swasembada pangan nasional dan semakin yakin Indonesia akan menjadi Negara lumbung pangan Dunia,” ujarnya.

    BACA JUGA: Pasca Lebaran, Penitipan Kucing Kembali Lengang, Namun Tantangan Masih Ada

    Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekertariat Presiden, Yusuf Permana menjelaskan panen raya ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan musim tanam.

    Tetapi, kata Yusuf, hal ini juga bukti nyata dari peningkatan produktivitas pertanian nasional.

    “Kegiatan panen raya ini pun diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta para petani dan pelaku sektor pertanian lainnya dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional,” pungkasnya.

  • Panen Raya Serentak, Rudy Susmanto Sebut Kabupaten Bogor Miliki 39 Hektar Lahan Padi

    Panen Raya Serentak, Rudy Susmanto Sebut Kabupaten Bogor Miliki 39 Hektar Lahan Padi

    JABAR EKSPRES – Bupati Bogor, Rudy Susmanto mengikuti panen raya serentak se-Indonesia bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto pada Senin (7/4).

    Ia hadir langsung di lokasi panen raya di Kampung Ciukuy, Desa Singasari, Kecamatan Jonggol.

    Kegiatan itu merupakan bagian dari panen serentak yang diadakan di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.

    BACA JUGA: Tuai Pujian! Biskita Transpakuan Kembali Beroperasi, Anggota DPRD Kota Bogor: Semoga Terus Berjalan 

    Pada kesempatan itu, Rudy menyerahkan secara simbolis bantuan pupuk dan sembako kepada warga sekitar.

    Rudy mengatakan, Kecamatan Jonggol memiliki luas lahan kurang lebih 25 hektare dari total lahan pada 39 ribu hektare di Kabupaten Bogor.

    Kata dia, dari setiap hektar hasil panen, Pemkab Bogor bisa menghasilkan 6,75 ton padi. Artinya jumlah itu dapat melampaui angka rata-rata panen nasional.

    “Jadi ini merupakan momentum kita bersama, mendukung program pemerintah pusat yaitu ketahanan pangan, terutama Kabupaten Bogor kita kembalikan lahan-lahan yang sudah tidak produktif untuk bisa kita maksimalkan kembali untuk ketahanan pangan di Kabupaten Bogor,” ujarnya.

    BACA JUGA: Pemkab Bogor Bersama Forkopimda Sudah Periksa 9 Oknum yang Bermasalah, Hasil Pemeriksaan Pekan Depan

    Menurut Rudy, dengan rata-rata panen 6,75 ton per hari itu, Kabupaten Bogor sudah membantu program pemerintah pusat yakni soal ketahanan pangan.

    Meski demikian, Rudy mengaku tidak sedikit para petani menngalami permasalahan-permasalahan pada proses bertani, diantaranya soal minimnya irigasi dan perbantuan alat pertanian.

    “Tadi pak Camat Jonggol menyampaikan ada beberapa titik lokasi yang perlu normalisasi irigasi. Tentunya kita tidak menunggu tahun depan, tahun ini juga 2025 dalam postur APBD 2025 kita akan segera melakukan perbaikan-perbaikan agar program pemerintah pusat yaitu ketahanan pangan bisa berjalan optimal di Kabupaten Bogor,” pungkasnya.

  • Titah Prabowo ke Mentan Cs: Turunkan Harga Daging dan Susu

    Titah Prabowo ke Mentan Cs: Turunkan Harga Daging dan Susu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto mengaku bangga karena Indonesia dapat mengendalikan harga-harga pangan setelah Lebaran Idul Fitri 1446 H atau 2025. Hal ini diungkap oleh Prabowo saat melakukan panen raya padi serentak di Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025).

    Namun, Prabowo tetap meminta kepada menteri dan wakil menteri terkait pangan untuk dapat menurunkan kembali harga daging, ikan, telur dan susu.

    “Saya minta ke menteri pertanian dan wakil menteri pertanian dan semua unsur bekerja keras lagi supaya harga daging, harga telur, susu bisa turun lagi,” kata Prabowo dalam pidatonya saat melakukan panen raya padi serentak di Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025).

    Adapun Prabowo meminta untuk menurunkan kembali harga ketiga pangan tersebut agar masyarakat dapat memperoleh peningkatan protein dengan harga terjangkau.

    “Supaya rakyat semuanya bisa menikmati peningkatan protein, karena protein sangat penting untuk anak-anak dan cucu-cucu kita, rakyat kita sekarang harus bisa menikmati protein dalam harga yang sangat terjangkau,” ujar Prabowo.

    Sebelumnya hari ini, Prabowo beserta Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan panen raya padi serentak di Majalengka, Jawa Barat.

    Dalam tayangan YouTube di kanal Sekretariat Presiden, terlihat Presiden Prabowo didampingi oleh Menko Pangan Zulhas dan Mentan Amran saat panen padi di sawah.

    Panen raya padi digelar di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jati 7. Kegiatan ini merupakan bagian dari panen serentak yang diadakan di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.

    Dalam kegiatan tersebut, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada jajaran yang telah berhasil mengendalikan pangan saat masa Lebaran 2025.

    “Saya ingin ucapkan terima kasih kepada semua pimpinan dari semua jenjang, mulai dari pusat, para menko, menteri, panglima TNI, kapolri, semua pihak yang bekerja keras. Sehingga bulan Ramadan, bulan puasa, bagi umat Islam di Indonesia, dan juga Hari Raya Idul Fitri, tahun ini kita nikmati dalam keadaan aman, damai. Dan juga yang saya sangat bahagia harga-harga bahan pokok terkendali, aman, dan masih terjangkau oleh rakyat Indonesia, saya sangat bahagia,” kata Prabowo.

    (ayh/ayh)

  • Presiden ke Majalengka pimpin panen raya bersama petani di 14 provinsi

    Presiden ke Majalengka pimpin panen raya bersama petani di 14 provinsi

    Presiden RI Prabowo Subianto saat bersiap bertolak menuju Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dengan menggunakan Helikopter Caracal TNI AU dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Senin (7/4/2025). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden

    Presiden ke Majalengka pimpin panen raya bersama petani di 14 provinsi
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 07 April 2025 – 11:29 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto bertolak menuju Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memimpin kegiatan panen raya bersama petani di 14 provinsi.

    “Panen raya ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan musim tanam, tetapi juga bukti nyata dari peningkatan produktivitas pertanian nasional,” ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengenai kegiatan Presiden hari ini dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

    Presiden berharap panen raya ini dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta petani dan pelaku sektor pertanian lainnya dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional Kepala Negara bersama rombongan terbatas diketahui lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta sekitar pukul 09.45 WIB dengan menggunakan Helikopter Caracal TNI AU.

    Sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, Presiden Prabowo akan melakukan panen raya padi bersama di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jati 7, Kabupaten Majalengka. Kegiatan ini merupakan bagian dari panen serentak yang diadakan di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia,

    Usai panen raya, Presiden Prabowo dijadwalkan akan langsung kembali ke Jakarta. Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam kunjungan kali ini adalah Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Sementara itu, tampak melepas keberangkatan Presiden Prabowo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, di antaranya Kasdam Jaya Brigjen TNI Rachmad, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol. Djati Wiyoto Abadhy, Danlanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI Muzafar, serta Danrem 051/Wijayakarta Kolonel Inf. Nugroho Imam Santoso.

    Sumber : Antara