Topik: ketahanan pangan nasional

  • Sekjen FFI: Pola Makan Sehat Sejak Dini Adalah Kunci Masa Depan Pangan Indonesia – Halaman all

    Sekjen FFI: Pola Makan Sehat Sejak Dini Adalah Kunci Masa Depan Pangan Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Future Farmers of Indonesia (FFI), Angeli Laura, menegaskan bahwa pola makan sehat sejak dini memiliki peran krusial dalam menentukan masa depan sektor pangan Indonesia. 

    Menurutnya, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan hanya sekadar inisiatif penyediaan makanan di sekolah, tetapi merupakan investasi besar bagi keberlanjutan bangsa.

    “Makan Bergizi Gratis bukan sekadar program makan gratis, tetapi inisiatif besar berdampak pada kualitas pendidikan, ketahanan pangan, hingga kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat,” kata dia dalam keterangannya pada Rabu (23/4/2025).

    Dia menjelaskan, anak-anak Indonesia sebagai masa depan sektor pangan harus membiasakan pola makan sehat sejak dini.

    “Investasi bagi keberlanjutan bangsa, dan ini adalah bentuk nyata dari konsep farm to school,” ujarnya.

    FFI melihat bahwa dengan menghubungkan produksi pangan lokal dengan konsumsi sehat di sekolah, program MBG tidak hanya memperkuat ketahanan pangan nasional, tetapi juga membangun generasi yang lebih sehat dan berdaya saing.

    “Program MBG sebagai program strategis pemerintah yang tidak hanya berdampak pada kesehatan dan pendidikan anak, namun juga berkontribusi pada ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

    Sebagai bentuk dukungan terhadap MBG yang dijalankan oleh pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN), FFI turut meluncurkan lomba bertajuk “Dokumentasi Menu Harian Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah”.

    Lomba ini diadakan sebagai wadah apresiasi bagi para penerima manfaat, sekaligus upaya edukatif dan promotif untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemenuhan gizi di kalangan pelajar.

    Peserta lomba yang terdiri dari siswa/i dan guru dari sekolah penerima manfaat Program MBG diminta untuk mengunggah dokumentasi berupa foto dan video menu harian di sekolah mereka. 

    Lomba digelar dalam dua periode, dengan total hadiah sebesar Rp8 juta untuk setiap periode, termasuk hadiah utama Rp4 juta dan voucher belanja Rp500 ribu untuk kategori favorit.

    FFI berharap lomba ini menjadi media kontrol sosial yang mendorong keterlibatan masyarakat dalam memantau pelaksanaan program secara transparan, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk terlibat aktif dalam pembangunan ketahanan pangan berkelanjutan.

    ILUSTRASI MAKANAN BERGIZI – Foto ini diambil dari Freepik pada Minggu (23/2/2025), memperlihatkan makanan bergizi seimbang. (Freepik)

    Makan Bergizi Gratis Dievaluasi

    Pemerintah bakal melakukan evaluasi terkait pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

    Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati mengatakan evaluasi akan dilakukan menyusul sejumlah masukan setelah pelaksanaan MBG pada Senin (6/1/2025).

    “Kemarin kita lihat memang ada beberapa masukan yang nantinya akan menjadi rujukan bagi Badan Gizi Nasional untuk melakukan perbaikan-perbaikan,” kata Adita, Selasa (7/1/2025).

    Adita tidak menjelaskan masukan apa saja yang dilakukan terkait pemberian MBG, namun dia menyebut hal tersebut meliputi pemilihan menu, pemilihan bahan makanan, dan jam pengantaran.

    Evaluasi ini akan terus berjalan seiring pemberian MBG yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi anak-anak sekolah, Balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

    “Setiap hari dilakukan evaluasi, dan Badan Gizi Nasional langsung berkoordinasi dengan titik-titik SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau dapur) yang ada di seluruh Indonesia,” ujarnya.

    Perihal menu yang diberikan, Adita menuturkan pemberian MBG akan tetap memperhatikan kecukupan asupan gizi dengan melibatkan ahli gizi di masing-masing SPPG.

    Dia mencontohkan pemberian menu bagi murid PAUD Al Murzaqiyah dengan siswa SDN 01 dan SDN 02 Susukan, meskipun menu diberikan sama tapi porsinya berbeda sesuai kecukupan gizi.

    “Paling penting seimbang kandungan gizinya terpenuhi sesuai dengan referensi Kemenkes dan Badan Gizi Nasional. Tentu akan dievaluasi, sekali lagi rujukannya kecukupan gizi,” tuturnya.

     

  • Kunker ke Sumsel, Prabowo Bakal Luncurkan Program Gerakan Indonesia Menanam

    Kunker ke Sumsel, Prabowo Bakal Luncurkan Program Gerakan Indonesia Menanam

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto bertolak ke Banyuasin, Sumatera Selatan, pagi ini. Prabowo akan meluncurkan Gerakan Indonesia Menanam (Gerina).

    Dikutip Biro Sekretariat Presiden, Rabu (23/4/2025), Prabowo bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Kota Palembang sekitar pukul 08.30 WIB.

    Setibanya di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Prabowo akan langsung menuju Kabupaten Banyuasin. Selain meluncurkan program Gerina, di Banyuasin, Prabowo juga diagendakan melakukan tanam raya bersama.

    “Gerina menjadi salah satu langkah nyata untuk menanam, menumbuhkan, dan memanen tanaman pangan yang dapat melibatkan seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Gerakan ini diharapkan turut mewujudkan swasembada pangan serta memperkuat ketahanan pangan nasional,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana dalam keterangan tertulisnya.

    Usai peluncuran tersebut, Prabowo dijadwalkan kembali ke Kota Palembang untuk selanjutnya lepas landas menuju Jakarta. Turut mendampingi Prabowo dalam penerbangan menuju Kota Palembang yakni Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Tampak melepas keberangkatan Prabowo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma yakni Kasdam Jaya Brigjen TNI Rachmad, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol. Djati Wiyoto Abadhy, Danlanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI Muzafar, dan Danrem 051/Wijayakarta Brigjen TNI Nugroho Imam Santoso.

    (eva/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Malaysia Ingin Impor Beras dari Indonesia

    Malaysia Ingin Impor Beras dari Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Malaysia mengajukan kerja sama dengan Indonesia untuk memperkuat ketahanan pangan negaranya, salah satunya dengan meminta bantuan impor beras dan kolaborasi dalam bidang teknologi pertanian. 

    Permintaan itu disampaikan oleh Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia Datuk Seri Mohammad Bin Sabu dalam pertemuan dengan Menteri Pertanian Indonesia Andi Amran Sulaiman.

    Amran Sulaiman merespons positif ajakan kerja sama Malaysia. Ia menegaskan Indonesia siap berbagi teknologi pertanian kepada negara-negara sahabat khususnya di kawasan ASEAN, termasuk Malaysia. Bentuk kerja sama yang ditawarkan mencakup pelatihan, riset bersama, serta demonstrasi teknologi di lapangan.

    “Semangat solidaritas antarnegara ASEAN menjadi dasar kami menyambut baik kerja sama ini, khususnya dalam transfer teknologi pertanian,” ujar Mentan Amran di kantor Kementerian Pertanian, Selasa (22/4/2025).

    Namun, terkait permintaan Malaysia soal impor beras, Amran menyampaikan Indonesia saat ini masih fokus menjaga stabilitas stok nasional sebagai prioritas utama.

    “Ada permintaan beras dari Malaysia kepada kita. Namun untuk sementara, kita harus menjaga ketersediaan dan keamanan stok dalam negeri terlebih dahulu. Ketahanan pangan nasional adalah prioritas utama. Setelah itu tercapai, baru kita dapat mempertimbangkan dukungan lebih lanjut kepada negara sahabat,” jelas Amran. 

    Mentan Amran juga memaparkan keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan produksi padi merupakan hasil dari kebijakan strategis nasional, termasuk penerapan teknologi digital, mekanisasi, penggunaan benih unggul, serta dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto.

    “Kita ingin membagikan pengalaman dan inovasi kepada negara tetangga. Jika semua negara di kawasan kuat dalam sektor pangan, maka ASEAN akan lebih siap menghadapi tantangan global,” tambah Amran.

    Dalam pertemuan tersebut, Datuk Seri Mohammad Bin Sabu juga menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari Indonesia. Ia mengaku kagum dengan kemajuan sektor pertanian Indonesia, terutama dalam hal produktivitas padi dan modernisasi teknologi pertanian.

    “Produksi padi Indonesia sudah mencukupi kebutuhan dalam negeri dan bahkan berpotensi ekspor. Ini adalah pencapaian luar biasa,” tutur mentan Malaysia yang minta impor beras dari Indonesia.

    Ia mengungkapkan produksi beras Malaysia saat ini masih tertinggal dan bergantung pada impor akibat indeks pertanaman yang rendah serta keterbatasan pasokan dalam negeri. Lonjakan harga beras menjadi salah satu tantangan yang tengah dihadapi.

    “Karena Indonesia dan Malaysia adalah dua negara jiran yang sangat dekat, seperti abang dan adik. Ada banyak kelebihan yang kami lihat di sini, kami ingin belajar dari pencapaian ini,” ucap Datuk Seri Mohammad.

    Malaysia juga menunjukkan minat kuat dalam mengadopsi pendekatan modern Indonesia dalam pengelolaan padi, jagung, dan perikanan. Ia menyoroti hasil panen padi Indonesia yang mencapai 12–13 ton per hektar di beberapa daerah, dengan rata-rata nasional mencapai 7 ton.

    Sebagai bagian dari penguatan kerja sama, Malaysia melalui lembaga riset pertaniannya Malaysian Agricultural Research and Development Institute (MARDI), siap menjalin kolaborasi dengan Kementerian Pertanian Indonesia, khususnya dalam bidang riset, inovasi teknologi, dan peningkatan kapasitas SDM.

    “Kami di ASEAN perlu bersatu dan saling mendukung, karena tantangan global ke depan semakin kompleks, termasuk ketidakpastian tarif global dari negara-negara besar,” pungkas Mohammad terkait permohonan Malaysia impor beras dari Indonesia.

  • Luas Lahan Pertanian di Kaltara Meningkat 

    Luas Lahan Pertanian di Kaltara Meningkat 

    JAKARTA – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Utara (Kaltara) Ingkong Ala, didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara Heri Rudiyono berkunjung ke Kementerian Pertanian pada Senin 21 April. 

    Wagub beserta rombongan disambut langsung Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Inneke Kusumawaty. 

    Wagub Ingkong mengatakan kunjungan ini sebagai sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan swasembada pangan 2025. 

    “Provinsi Kaltara memiliki komitmen kuat untuk mencapai swasembada pangan, berbagai upaya sedang dilakukan seperti optimalisasi lahan (oplah), penguatan Brigade Pangan, dan pendampingan intensif pada petani,” kata dia.

    “Kalimantan Utara salah satu fokusnya adalah peningkatan produksi beras melalui perluasan areal tanam dan peningkatan produktivitas,” sambungnya. 

    Menurut Wagub, tahun ini luas lahan pertanian di Kaltara capai peningkatan hingga 3 kali lipat dibanding tahun 2024. 

    “Bantuan benih padi dan bibit sayuran pun bertambah, ini juga sebagai dukungan terhadap program Presiden RI Prabowo Subianto yakni Makan Bergizi Gratis (MBG),” ujar Wagub. 

    Tapi Wagub juga mengakui masih terdapat tantangan besar bagi provinsi ke-34 ini seperti kondisi geografis dan infrastruktur yang masih belum lengkap serta memadai.

    Hal ini berdampak pada upaya mekanisasi melalui penggunaan alat pertanian modern dan digitalisasi pemanfaatan teknologi informasi. 

    “Pemprov Kaltara sebagai pembina kabupaten kota, akan terus meminta Dinas Pertanian masing – masing kabupaten/kota untuk segera bergerak mendukung target swasembada pangan di provinsi Kaltara yang kita cintai ini,” tegasnya. 

    Wagub berharap dengan dukungan yang kuat dari pemerintah pusat dan komitmen pemerintah daerah, Pemerintah Provinsi Kaltara siap menjalankan peran pentingnya dalam upaya mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan dan mendukung ketahanan pangan nasional.

  • Kualitas Beras Lokal Lebih Rendah dari Impor, Bulog Minta Bantuan Menteri Tito

    Kualitas Beras Lokal Lebih Rendah dari Impor, Bulog Minta Bantuan Menteri Tito

    PIKIRAN RAKYAT – Perum Bulog mencatat rekor baru dalam penyerapan beras domestik tahun 2025. Namun, di tengah keberhasilan itu, perusahaan pelat merah ini menghadapi tantangan terkait perbedaan kualitas beras lokal dibandingkan beras impor yang sebelumnya umum digunakan.

    Untuk itu, Bulog meminta dukungan dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, agar pemerintah daerah turut aktif menyosialisasikan perubahan ini kepada masyarakat.

    Rekor Pengadaan Beras Domestik

    Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Epi Sulandari menjelaskan bahwa penyerapan beras sepanjang Maret 2025 merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Bulog.

    Sampai akhir Maret 2025, pengadaan beras untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) telah mencapai 725 ribu ton. Angka itu terus meningkat hingga mencapai 1,27 juta ton pada 20 April 2025.

    “Ini merupakan yang terbesar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” ucap Epi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, Senin 21 April 2025.

    Sebagian besar dari beras yang diserap tersebut berasal langsung dari petani dalam bentuk gabah kering panen (GKP). Jika dikonversikan, sekitar 53 persen dari total volume pengadaan telah menjadi beras siap distribusi.

    Dengan capaian tersebut, stok CBP yang saat ini dikelola Bulog mencapai 2.775.389 ton. Di luar itu, Bulog juga memiliki stok beras komersial sebanyak 40.628 ton. Totalnya, lebih dari 2,8 juta ton beras sudah tersebar di berbagai gudang Bulog di seluruh wilayah Indonesia.

    Perbedaan Kualitas Beras: Lokal vs Impor

    Di balik keberhasilan pengadaan, Epi mengingatkan bahwa kualitas beras lokal berbeda dengan beras impor yang sebelumnya biasa disalurkan Bulog, terutama untuk program bantuan pangan dan stabilisasi harga melalui program SPHP.

    “Yang sebelumnya kita menggunakan stok eks impor dengan broken 5%. Sementara untuk pengadaan CBP dari dalam negeri kita menggunakan broken 25%,” ujarnya.

    Kadar patahan (broken) beras menjadi penanda kualitas yang cukup mencolok. Beras dengan patahan 5% cenderung lebih utuh dan penampilannya seragam, sebagaimana yang umum ditemukan dalam beras impor.

    Sementara beras lokal, terutama hasil penggilingan dari GKP yang diserap langsung dari petani, memiliki kadar patahan lebih tinggi, yakni mencapai 25%.

    Epi mengakui bahwa perbedaan ini mungkin akan memicu kebingungan di kalangan penerima bantuan atau masyarakat umum. Oleh karena itu, ia secara khusus meminta peran aktif pemerintah daerah.

    “Mohon bantuan kepada Bapak Mendagri dan Bapak/Ibu Gubernur dan Walikota, untuk mensosialisasikan atas perbedaan kualitas stok CBP,” ucapnya.

    Penugasan Resmi Berdasarkan Inpres

    Bulog tidak serta-merta beralih ke beras lokal tanpa dasar. Perubahan strategi ini dilandasi oleh penugasan resmi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), yang mengamanatkan penyerapan hingga 3 juta ton gabah dan beras dari dalam negeri sepanjang 2025.

    Penugasan tersebut diperkuat oleh Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2025 tentang pengadaan dan pengelolaan gabah dan beras dalam negeri. Melalui kebijakan ini, pemerintah pusat menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dengan mengutamakan hasil produksi petani lokal.

    Antisipasi Persepsi Masyarakat

    Meskipun beras lokal memiliki kadar patahan yang lebih tinggi, Epi memastikan bahwa kualitas dan nilai gizinya tetap memenuhi standar konsumsi. Namun, secara visual, beras lokal memang terlihat kurang menarik dibandingkan beras impor.

    Bulog berharap dukungan pemerintah daerah dapat meredam persepsi negatif dan mendorong pemahaman bahwa perbedaan tampilan tidak berarti penurunan mutu. Sosialisasi yang masif dinilai penting agar distribusi bantuan dan program stabilisasi harga berjalan lancar tanpa gangguan dari persepsi konsumen.

    Dengan stok yang melimpah dan dukungan kebijakan nasional, langkah Bulog menyerap produksi dalam negeri sekaligus memperkuat cadangan beras nasional diharapkan dapat menjaga stabilitas pangan di tengah tantangan inflasi dan gejolak cuaca yang kian tak menentu.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Mentan luruskan pernyataan ditegur wapres soal berantas mafia pangan

    Mentan luruskan pernyataan ditegur wapres soal berantas mafia pangan

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. ANTARA/HO-Humas Kementan

    Mentan luruskan pernyataan ditegur wapres soal berantas mafia pangan
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 20 April 2025 – 18:57 WIB

    Elshinta.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meluruskan informasi yang beredar terkait video pidatonya yang viral, yakni ketika menyebut dirinya pernah ditegur wakil presiden soal pemberantasan mafia pangan.

    Amran dalam keterangan dikonfirmasi di Jakarta, Minggu mengatakan bahwa pengalaman tersebut terjadi di masa lalu, bukan dalam konteks Wakil Presiden saat ini, yakni Gibran Rakabuming Raka.

    “Perlu saya klarifikasi, teguran itu terjadi dulu, bukan dari wapres saat ini. Dan dulu juga saya anggap sebagai teguran yang sangat positif. Itu justru membuat saya makin hati-hati dan makin berani dalam memberantas mafia pangan,” kata Mentan.

    Mentan Amran menegaskan bahwa Wapres Gibran justru memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah pemberantasan mafia pangan dan korupsi yang saat ini terus digencarkan oleh Kementerian Pertanian.

    “Pak Gibran sangat mendukung. Presiden dan wapres solid mendukung kita untuk bersih-bersih pangan dan membela petani,” katanya menambahkan.

    Mentan menjelaskan bahwa pernyataan dalam video itu ia sampaikan dalam konteks akademik sebagai refleksi atas pengalaman masa lalu dalam memperjuangkan ketahanan pangan nasional.

    “Saya ingin menunjukkan bahwa dalam menghadapi mafia pangan, kita harus berani, dan keberanian itu harus dibarengi dukungan dari pemimpin kita. Dan selama ini, saya mendapat dukungan penuh dari para presiden dan wakil presiden, termasuk Presiden Prabowo dan Wapres Gibran hari ini,” ujarnya.

    Ia mengungkapkan bahwa buah komitmen pemberantasan mafia pangan yang dilakukan presiden dan wakil presiden memberikan hasil signifikan di Kementan.

    Sepanjang periode sebelumnya, 784 kasus mafia pangan berhasil diungkap, dengan 411 orang ditetapkan sebagai tersangka.

    Kasus-kasus tersebut mencakup pelanggaran terkait pupuk, hortikultura, peternakan, hingga praktik curang dalam distribusi beras.

    “Di internal Kementan pun, lebih dari 1.500 pegawai telah kami kenai (beri sanksi) demosi dan mutasi karena pelanggaran disiplin dan integritas. Ini adalah gerakan bersih-bersih yang kami lakukan tanpa pandang bulu,” ujarnya.

    Dalam 130 hari pertama Kabinet Merah Putih, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Kementan melanjutkan langkah tegas, yakni tercatat 20 orang ditetapkan sebagai tersangka dan 50 perusahaan tengah diproses hukum karena merugikan negara dan petani.

    Amran mengingatkan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan potongan video tersebut untuk memecah solidaritas  pemerintah.

    “Saya tegaskan, jangan coba-coba adu domba saya dengan wapres. Semua presiden dan wapres yang pernah saya dampingi, termasuk Wapres Gibran, punya semangat yang sama bersih-bersih mafia pangan dan bela petani,” ujarnya menegaskan.

    Ia juga memberikan peringatan keras kepada para pelaku mafia dan simpatisan mereka agar tidak mengganggu stabilitas ketahanan pangan nasional.

    “Saat ini jalan menuju swasembada terang benderang. Jangan kalian para mafia dan simpatisannya mengadu domba. Kami tegak lurus pada presiden dan wapres. Kami solid untuk kedaulatan dan ketahanan pangan Indonesia,” tutur Mentan.

    Mentan menyebut bahwa Kementerian Pertanian akan terus memperkuat kerja sama dengan KPK, kepolisian, dan kejaksaan dalam membersihkan praktik mafia pangan dan menegakkan kebijakan pro-petani secara berkelanjutan di seluruh tanah air.

    Sumber : Antara

  • Mentan Amran Luruskan Pernyataan yang Viral Ditegur Wapres Terkait Mafia Pangan – Page 3

    Mentan Amran Luruskan Pernyataan yang Viral Ditegur Wapres Terkait Mafia Pangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meluruskan informasi yang beredar terkait video pidatonya yang viral, yang menyebut dirinya pernah ditegur Wakil Presiden (Wapres) soal pemberantasan mafia pangan. Mentan Amran menegaskan bahwa pengalaman tersebut terjadi di masa lalu, bukan dalam konteks Wakil Presiden saat ini, Gibran Rakabuming Raka.

    “Perlu saya klarifikasi, teguran itu terjadi dulu, bukan dari Wapres saat ini. Dan dulu juga saya anggap sebagai teguran yang sangat positif. Itu justru membuat saya makin hati-hati dan makin berani dalam memberantas mafia pangan,” ujar Amran, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (20/4/2025).

    Mentan Amran menegaskan, bahwa Wapres Gibran justru memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah pemberantasan mafia pangan dan korupsi yang saat ini terus digencarkan oleh Kementerian Pertanian. “Pak Gibran sangat mendukung. Presiden dan Wapres solid mendukung kita untuk bersih-bersih pangan dan membela petani,” tambahnya.

    Mentan Amran menjelaskan bahwa pernyataan dalam video itu ia sampaikan dalam konteks akademik sebagai refleksi atas pengalaman masa lalu dalam memperjuangkan ketahanan pangan nasional.

    “Saya ingin menunjukkan bahwa dalam menghadapi mafia pangan, kita harus berani, dan keberanian itu harus dibarengi dukungan dari pemimpin kita. Dan selama ini, saya mendapat dukungan penuh dari para Presiden dan Wakil Presiden, termasuk Presiden Prabowo dan Wapres Gibran hari ini,” ujarnya.

    Mentan Amran mengungkapkan, komitmen pemberantasan mafia pangan yang dilakukan Presiden dan Wakil Presiden memberikan hasil signifikan di Kementan. Sepanjang periode sebelumnya, 784 kasus mafia pangan berhasil diungkap, dengan 411 orang ditetapkan sebagai tersangka.

    Kasus-kasus tersebut mencakup pelanggaran terkait pupuk, hortikultura, peternakan, hingga praktik curang dalam distribusi beras. “Di internal Kementan pun, lebih dari 1.500 pegawai telah kami kenai demosi dan mutasi karena pelanggaran disiplin dan integritas. Ini adalah gerakan bersih-bersih yang kami lakukan tanpa pandang bulu,” ujarnya.

     

  • Dari Kandang ke Kampus, Bupati Bogor Yakin Anak Peternak Bisa Jadi Dokter hingga Presiden

    Dari Kandang ke Kampus, Bupati Bogor Yakin Anak Peternak Bisa Jadi Dokter hingga Presiden

    JABAR EKSPRES – Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyampaikan optimisme bahwa para peternak domba, khususnya pemenang dalam ajang Pesta Patok Domba, dapat memberikan pendidikan tinggi bagi anak-anak mereka.

    Ia menjelaskan bahwa domba-domba milik para peternak yang berhasil menjuarai kontes tersebut akan memiliki nilai jual yang jauh lebih tinggi berkat sertifikat juara yang diperoleh.

    “Sehingga walaupun satu ekor domba, dua ekor domba menang kontes. Syukur-syukur bisa nguliahin anaknya, yang bapaknya peternak anaknya bisa jadi dokter, bisa jadi jenderal, bahkan bisa jadi presiden,” kata Rudy di Area Stadion Pakansari, pada Minggu (20/4/2025).

    Rudy juga menyebutkan bahwa petani dan peternak adalah pahlawan bangsa karena berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan yang menjadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto.

    BACA JUGA: Berhasil Juara, Domba Pesta Patok Alami Kenaikan Harga Jual

    “Maka kita berprinsip, petani peternak adalah pahlawan bangsa mereka berjuang menghasilkan juga buat bangsa menjaga program ketahanan pangan dan membuat bangsa Indonesia, bisa swasembada daging,” ungkap dia.

    Lebih lanjut, Rudy menambahkan bahwa para peternak domba di Kabupaten Bogor telah mampu menghasilkan bibit-bibit unggul yang menjadi kekuatan ekonomi lokal.

    “Beberapa peternak di Kabupaten Bogor hari ini dari beberapa kandang, beberapa farm, beberapa padepokan menghasilkan bibit-bibit unggul,” kata dia.

    Meskipun ada daerah lain yang lebih dulu berkembang, Rudy tetap optimistis bahwa kualitas hasil ternak dari Kabupaten Bogor akan terus meningkat.

    “Maka walaupun wilayah lain lebih dahulu daripada kita. Kita yakin kita optimis ke depan kita petani-petani kita taraf hidup kualitas ternaknya harus berubah menjadi lebih baik lagi,” terangnya.

    BACA JUGA: Komitmen Ketahanan Pangan dan Upaya Peningkatan Ekonomi Peternak Lewat Pesta Patok Domba

    Sebagai informasi, Pesta Patok Domba merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-79 TNI Angkatan Udara yang juga bertujuan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.

    Acara ini digelar serentak di 16 kota dan kabupaten di wilayah barat Indonesia. Kontes yang berlangsung di Area Stadion Pakansari tersebut turut dihadiri oleh Panglima Koops Udara I Marsekal Muda TNI Mohammad Nurdin, perwakilan Kementerian Pertanian melalui Ditjen PKH, Bupati Bogor Rudy Susmanto, serta para kepala satuan perangkat kerja daerah (SKPD) Kabupaten Bogor.

  • Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        20 April 2025

    Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran Nasional 20 April 2025

    Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Menteri Pertanian (
    Mentan
    ) Andi
    Amran
    Sulaiman meluruskan informasi yang beredar terkait video pidato yang menyebut dirinya pernah ditegur oleh wakil presiden (wapres) soal pemberantasan mafia
    pangan
    .
    Amran mengatakan, pengalaman tersebut terjadi di masa lalu dan bukan dilakukan oleh Wapres
    Gibran
    Rakabuming Raka.
    Adapun pernyataan dalam video ia sampaikan dalam konteks akademik sebagai refleksi atas pengalaman masa lalu dalam memperjuangkan ketahanan pangan nasional.
    “Perlu saya klarifikasi, teguran itu terjadi dulu dan bukan dari wapres saat ini. Dulu juga saya anggap sebagai teguran yang sangat positif. Itu justru membuat saya makin hati-hati dan makin berani dalam memberantas mafia pangan,” ujar Amran dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (20/4/2025).
    Amran menambahkan, terkait Gibran, mantan Wali Kota Surakarta itu justru memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah pemberantasan mafia pangan.
    Gibran juga disebutkan terus mendukung upaya Kementerian Pertanian (
    Kementan
    ) yang saat ini aktif dalam memberantas korupsi.
    “Pak Gibran sangat mendukung. Presiden dan wapres solid mendukung kami untuk bersih-bersih pangan dan membela petani. Saya ingin menunjukkan bahwa dalam menghadapi mafia pangan, kita harus berani dan keberanian itu harus dibarengi dukungan dari pemimpin. Selama ini, saya mendapat dukungan penuh dari para presiden serta wapres, termasuk Pak Prabowo dan Pak Gibran,” kata Amran.
    Sejauh ini, tambah Amran, komitmen pemberantasan mafia pangan yang dilakukan oleh presiden dan wakil presiden mampu memberikan hasil signifikan di Kementan.
    Pada periode Jokowi, misalnya, sebanyak 784 kasus mafia pangan berhasil diungkap dengan 411 orang ditetapkan sebagai tersangka.
    Kasus-kasus tersebut mencakup pelanggaran terkait pupuk, hortikultura, peternakan, dan praktik curang dalam distribusi beras.
    “Di internal Kementan sendiri lebih dari 1.500 pegawai telah kami kenai demosi dan mutasi karena pelanggaran disiplin serta integritas. Ini adalah gerakan bersih-bersih yang kami lakukan tanpa pandang bulu,” terangnya.
    Sementara, dalam 130 hari pertama Kabinet Merah Putih atau di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran, Kementan kemabli melanjutkan langkah tegas.
    Dalam periode itu, sebanyak 20 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan 50 perusahaan tengah diproses hukum karena merugikan negara serta petani.
    Berkaca dari semua hasil tersebut, Amran pun mengingatkan agar tidak ada lagi pihak yang memanfaatkan potongan video untuk memecah soliditas pemerintah.
    “Saya tegaskan, jangan coba-coba adu domba saya dengan wapres. Semua presiden dan wapres yang pernah saya dampingi, termasuk Wapres Gibran punya semangat yang sama, yaitu bersih-bersih mafia pangan dan bela petani,” ucap Amran.
    Amran juga memberikan peringatan keras kepada para pelaku mafia dan simpatisannya agar tidak mengganggu stabilitas ketahanan pangan nasional.
    “Saat ini, jalan menuju swasembada pangan sedang terang benderang. Jadi, kalian para mafia dan simpatisannya jangan mengadu domba. Kami tegak lurus pada presiden dan wapres. Kami solid untuk kedaulatan dan ketahanan pangan Indonesia,” jelas Amran.
    Demi membersihkan praktik mafia pangan, Amran mengaku bahwa Kementan akan terus memperkuat kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan Kejaksaan.
    Upaya tersebut juga bertujuan untuk menegakkan kebijakan pro-petani secara berkelanjutan di seluruh Tanah Air.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gibran Dukung Berantas Mafia Pangan

    Gibran Dukung Berantas Mafia Pangan

    Makassar, Beritasatu.com – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengklarifikasi terkait viral video pidato yang menyebut dirinya pernah ditegur oleh wakil presiden soal pemberantasan mafia pangan. Amran menegaskan pengalaman itu terjadi di masa lalu, bukan masa Wapres Gibran Rakabuming Raka.

    “Perlu saya klarifikasi teguran itu terjadi dahulu, bukan dari wapres saat ini. Dan dahulu juga saya anggap sebagai teguran yang sangat positif. Itu justru membuat saya makin hati-hati dan makin berani dalam memberantas mafia pangan,” ujar Mentan Amran di Makassar dikutip dari keterangan resminya, Minggu (20/4/2025).

    Mentan Amran menegaskan Wapres Gibran justru memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah pemberantasan mafia pangan dan korupsi yang saat ini terus digencarkan oleh Kementerian Pertanian. 

    “Pak Gibran sangat mendukung. Presiden dan wapres solid mendukung kita untuk bersih-bersih (mafia) pangan dan membela petani,” tambahnya.

    Amran menjelaskan pernyataan dalam video itu ia sampaikan dalam konteks akademik sebagai refleksi atas pengalaman masa lalu dalam memperjuangkan ketahanan pangan nasional. 

    “Saya ingin menunjukkan bahwa dalam menghadapi mafia pangan, kita harus berani, dan keberanian itu harus dibarengi dukungan dari pemimpin kita, dan selama ini saya mendapat dukungan penuh dari para presiden dan wakil presiden, termasuk Presiden Prabowo dan Wapres Gibran,” ujarnya.

    Amran mengungkapkan buah komitmen pemberantasan mafia pangan yang dilakukan presiden dan wakil presiden memberikan hasil signifikan di Kementan. 

    Sepanjang periode sebelumnya, 784 kasus mafia pangan berhasil diungkap, dengan 411 orang ditetapkan sebagai tersangka. Kasus-kasus tersebut mencakup pelanggaran terkait pupuk, hortikultura, peternakan, hingga praktik curang dalam distribusi beras.

    “Di internal Kementan pun, lebih dari 1.500 pegawai telah kami kenai demosi dan mutasi karena pelanggaran disiplin dan integritas. Ini adalah gerakan bersih-bersih yang kami lakukan tanpa pandang bulu,” ujarnya.

    Dalam 130 hari pertama Kabinet Merah Putih, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran, Kementan melanjutkan langkah tegas dalam pemberantasan mafia pangan. Sebanyak 20 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan 50 perusahaan tengah diproses hukum karena merugikan negara dan petani.

    Mentan Amran mengingatkan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan potongan video tersebut untuk memecah soliditas pemerintah.

    “Saya tegaskan, jangan coba-coba adu domba saya dengan wapres. Semua presiden dan wapres yang pernah saya dampingi, termasuk Wapres Gibran, punya semangat yang sama, bersih-bersih mafia pangan dan bela petani,” tegasnya.

    Ia juga memberikan peringatan keras kepada para pelaku mafia dan simpatisannya agar tidak mengganggu stabilitas ketahanan pangan nasional.

    “Saat ini jalan menuju swasembada terang benderang. Jangan kalian para mafia dan simpatisannya mengadu domba. Kami tegak lurus pada presiden dan wapres. Kami solid untuk kedaulatan dan ketahanan pangan Indonesia,” kata Mentan Amran.

    Mentan menyebut Kementerian Pertanian akan terus memperkuat kerja sama dengan KPK, kepolisian, dan kejaksaan dalam membersihkan praktik mafia pangan dan menegakkan kebijakan pro-petani secara berkelanjutan di seluruh Tanah Air.