Topik: ketahanan pangan nasional

  • Cadangan Beras Capai 4 Juta Ton, Sektor Pergudangan Diprediksi Tumbuh

    Cadangan Beras Capai 4 Juta Ton, Sektor Pergudangan Diprediksi Tumbuh

    Jakarta, Beritasatu.com – Konsultan properti Knight Frank Indonesia menilai bahwa cadangan beras nasional yang mencapai 4 juta ton membuka peluang besar bagi pertumbuhan sektor pergudangan, khususnya gudang pangan berstandar tinggi.

    “Cadangan beras pemerintah yang mencapai angka 4 juta ton menjadi titik penting dalam mendorong tercapainya swasembada pangan,” ujar Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat, dikutip dari Antara, Minggu (1/6/2025).

    Menurutnya, kebutuhan akan ruang penyimpanan yang memadai semakin meningkat, dan hal ini memberikan momentum bagi berkembangnya sektor pergudangan, terutama gudang berstandar pangan.

    Ia menegaskan, gudang untuk menyimpan bahan pangan seperti beras tidak bisa sembarangan. Fasilitas tersebut harus memenuhi sejumlah kriteria seperti suhu yang terkontrol, ventilasi memadai, serta kelembaban yang stabil demi menjaga kualitas beras tetap terjaga.

    “Pelaku usaha swasta yang ingin memanfaatkan peluang ini perlu menyesuaikan spesifikasi gudangnya agar sesuai dengan standar pangan nasional,” tambah Syarifah.

    Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa gudang terpadu yang berlokasi dekat dengan pelabuhan atau stasiun logistik akan meningkatkan efisiensi distribusi dan mempercepat penyaluran bahan pangan ke berbagai wilayah.

    Dalam jangka panjang, jika surplus beras terus terjaga, maka diperlukan fasilitas penyimpanan untuk jangka waktu panjang maupun gudang pendukung aktivitas ekspor.

    Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto mencatat sejarah baru dalam manajemen ketahanan pangan nasional. Untuk pertama kalinya sejak berdirinya Perum Bulog pada 1969, cadangan beras nasional menembus angka 4 juta ton.

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut pencapaian ini sebagai tonggak penting menuju kemandirian pangan Indonesia.

    “Capaian ini bukan sekadar angka, melainkan hasil nyata dari strategi pertanian yang berpihak kepada petani. Penguatan produksi dalam negeri dan serapan hasil panen lokal terbukti efektif menjaga stabilitas pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Amran.

  • PT SHS Gandeng GP Ansor Siapkan Generasi Muda Andal Sektor Pertanian

    PT SHS Gandeng GP Ansor Siapkan Generasi Muda Andal Sektor Pertanian

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Sang Hyang Seri (SHS), anggota holding BUMN Pangan ID FOOD menjalin kerja sama strategis dengan Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan PT Alihdaya Nusantara Solusi Raya sebagai badan usaha milik GP Ansor untuk mendorong peningkatan kompetensi serta pengembangan tenaga kerja di sektor pertanian. 

    Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Gerakan Pemuda Ansor dan perjanjian kerja sama (PKS) dengan PT Alihdaya Nusantara Solusi Raya dilaksanakan di Gedung Graha Gabah, kantor pusat PT Sang Hyang Seri, Jakarta.

    Kolaborasi ini menjadi bagian dari komitmen PT Sang Hyang Seri dalam membangun ekosistem pertanian nasional yang produktif dan berkelanjutan melalui pemberdayaan sumber daya manusia, khususnya generasi muda.

    Melalui kerja sama dengan Gerakan Pemuda Ansor, PT Sang Hyang Seri akan mendorong penyelenggaraan pelatihan, pendidikan vokasi, serta program pengembangan keterampilan tenaga kerja muda di sektor pertanian. 

    Sementara itu, melalui kemitraan dengan PT Alihdaya Nusantara Solusi Raya, PT Sang Hyang Seri memperkuat upaya pemenuhan tenaga kerja kompeten yang dibutuhkan dalam operasional bisnis perusahaan.

    Direktur Utama PT Sang Hyang Seri Adhi Cahyono Nugroho menyampaikan kerja sama ini merupakan sinergi strategis dalam mencetak talenta muda pertanian yang andal.

    “Kami percaya bahwa sektor pertanian masa depan membutuhkan SDM yang adaptif, terampil, dan memiliki semangat membangun negeri. Melalui kolaborasi ini, PT Sang Hyang Seri berkomitmen mendukung regenerasi pertanian dan perluasan akses kerja bagi generasi muda,” ujar Adhi, Sabtu (31/5/2025).

    Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Addin Jauharuddin menyatakan kerja sama ini sejalan dengan semangat GP Ansor dalam menyiapkan generasi muda yang siap berkarya dan berkontribusi nyata untuk bangsa.

    “GP Ansor siap bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk BUMN seperti PT Sang Hyang Seri dalam mendorong pemberdayaan pemuda melalui sektor pertanian. Ini adalah ruang kontribusi yang strategis dan berdampak langsung bagi masa depan ketahanan pangan kita,” tegas Addin.

    Sementara itu, Direktur Utama PT Alihdaya Nusantara Solusi Raya Masykur Isnan menegaskan pihaknya siap menjadi mitra penyedia tenaga kerja yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan lapangan.

    “Kami siap mendukung PT Sang Hyang Seri melalui layanan peningkatan kompetensi tenaga kerja secara berkelanjutan, demi memenuhi standar kebutuhan industri pertanian modern,” ujar Masykur.

    Melalui kerja sama ini, diharapkan tercipta sinergi multipihak dalam menjawab tantangan regenerasi petani dan pemenuhan tenaga kerja pertanian secara terstruktur dan berkelanjutan. Langkah ini juga memperkuat kontribusi PT Sang Hyang Seri dalam misi ketahanan pangan nasional yang dicanangkan pemerintah.

  • Gerindra: Kabinet Prabowo Kompak, Asta Cita Jalan Tanpa Hambatan

    Gerindra: Kabinet Prabowo Kompak, Asta Cita Jalan Tanpa Hambatan

    Jakarta, Beritasatu.com – Partai Gerindra menegaskan jajaran kabinet Presiden Prabowo Subianto saat ini menunjukkan soliditas yang tinggi dalam menjalankan roda pemerintahan. Politikus Partai Gerindra Hendarsam Marantoko menilai, seluruh menteri bergerak dalam satu barisan untuk mewujudkan Asta Cita, visi-misi utama pemerintahan Prabowo.

    “Kalau dibilang solid, ya inilah bukti nyata solid dalam bekerja. Tidak ada program-program pribadi menteri, semua sinkron dengan agenda presiden,” kata Hendarsam dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (31/5/2025).

    Salah satu wujud kekompakan kabinet yang paling nyata, menurut Hendarsam, adalah keberhasilan implementasi program makan bergizi gratis (MBG). Program ini tak hanya dijalankan oleh satu kementerian, tetapi melibatkan kerja sama lintas sektor.

    Perinciannya, seperti TNI yang membantu distribusi, Badan Gizi Nasional (BGN) yang merancang standar gizi, serta pemerintah daerah yang bertugas sebagai pelaksana teknis di lapangan. “Ini contoh nyata kolaborasi antarkementerian yang berjalan baik. Tidak saling tabrakan, justru saling melengkapi,” tambahnya.

    Program lain yang menunjukkan kolaborasi antarinstansi adalah penguatan ketahanan pangan nasional, yang menjadi prioritas besar Presiden Prabowo. Mulai dari Kementerian Pertanian, Kementerian Pertahanan, hingga BUMN, semuanya bersinergi menciptakan lumbung pangan strategis.

    Hendarsam tidak memungkiri banyak pihak sempat meragukan efektivitas kabinet yang dinilai “gemuk” karena terdiri dari banyak partai politik dan kepentingan. Namun, ia menegaskan di bawah kepemimpinan Prabowo, perbedaan itu mampu dirajut dalam satu komando yang kuat.

    “Prabowo tahu cara menakhodai tim besar ini. Beliau panglima yang bisa menyatukan semua untuk rakyat,” ujar Hendarsam.

    Asta Cita, delapan program prioritas Prabowo, menjadi panduan kerja seluruh kementerian. Dari bidang pendidikan, pangan, kesehatan, hingga ekonomi, semuanya diarahkan untuk mencapai kemakmuran rakyat. Gerindra optimistis kekompakan ini akan terus terjaga dan mempercepat transformasi Indonesia menuju negara maju.

  • Bhabinkamtibmas Gedangan Sidoarjo Dampingi Warga Bangah Kembangkan Hidroponik

    Bhabinkamtibmas Gedangan Sidoarjo Dampingi Warga Bangah Kembangkan Hidroponik

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Demi mendukung ketahanan pangan nasional hingga ke tingkat desa, jajaran Polresta Sidoarjo turut ambil bagian dalam mendampingi warga mengembangkan pertanian modern. Pada Sabtu (31/5/2025), Bhabinkamtibmas Desa Bangah, Polsek Gedangan, Brigpol Rio F, bersama warga penggerak ketahanan pangan Asta Cita, melakukan pengecekan terhadap tanaman sayur hidroponik yang dikelola warga setempat.

    Kegiatan ini merupakan bagian dari program Polisi Cinta Petani yang sejalan dengan arahan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing. Program tersebut bertujuan memperkuat sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan lokal.

    Tanaman hidroponik yang dikembangkan warga menunjukkan pertumbuhan signifikan berkat perawatan intensif dan kolaborasi yang erat antara petani dan aparat. Inisiatif ini juga sejalan dengan program binaan Presiden Prabowo Subianto dalam upaya swasembada pangan yang berkelanjutan.

    “Program seperti ini sangat positif karena mampu memberdayakan warga sekaligus menjaga ketahanan pangan, terutama saat musim panen nanti,” ujar Brigpol Rio.

    Dengan pendekatan teknologi pertanian modern, masyarakat diharapkan tidak hanya mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga mampu menciptakan sumber penghasilan baru dari sektor pertanian ramah lingkungan. [isa/beq]

  • Ada Lagi! BPK Temukan Pemborosan Rp2,9 T Subsidi Pupuk, KPK Diminta Turun Tangan!

    Ada Lagi! BPK Temukan Pemborosan Rp2,9 T Subsidi Pupuk, KPK Diminta Turun Tangan!

    GELORA.CO –  Isu pemborosan dana subsidi pupuk sebesar Rp2,92 triliun yang terjadi sepanjang tahun 2020 hingga 2022 kembali menjadi sorotan publik.

    Angka yang fantastis ini diungkap Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam laporan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II 2024, dan sebagian besar, yakni sekitar Rp2,83 triliun, disebut melibatkan PT Pupuk Indonesia (Persero).

    Temuan ini memantik desakan dari berbagai pihak, termasuk kalangan akademisi, agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera turun tangan melakukan penyelidikan secara mendalam.

    Pasalnya, dana subsidi pupuk merupakan komponen vital yang sangat ditunggu-tunggu para petani demi menjaga ketahanan pangan nasional.

    Pakar hukum pidana dari Universitas Bung Karno, Hudi Yusuf, menganggap temuan BPK tersebut bukan sekadar persoalan administratif, melainkan bisa menjadi indikasi awal dari potensi tindak pidana korupsi yang merugikan negara.

    Menurutnya, peran dewan komisaris dan aparat penegak hukum sangat penting dalam merespons sinyal ‘lampu kuning’ dari auditor negara.

    “Menurut saya, rekomendasi BPK adalah lampu kuning. Seyogyanya, komisaris dapat bekerja sama dengan KPK sebagai upaya preventif sebelum terjadi tindak pidana atau untuk meminimalisir kerugian apabila telah terjadi, agar kerugian tidak tambah besar,” ujar Hudi dalam pernyataannya, Jumat (30/5/2025).

    Ia menekankan bahwa KPK memiliki kewenangan untuk menindaklanjuti temuan BPK tanpa harus menunggu adanya laporan dari masyarakat.

    Dengan kata lain, laporan BPK bisa menjadi pintu masuk yang sah bagi KPK dalam melakukan penyelidikan lebih lanjut atas dugaan kerugian negara dari pemborosan subsidi pupuk.

    Hudi juga menjelaskan bahwa jika nantinya ditemukan unsur penyalahgunaan wewenang, perbuatan melawan hukum, atau penerimaan gratifikasi oleh direksi Pupuk Indonesia, maka hal tersebut dapat dikategorikan sebagai tindak pidana korupsi.

    Dalam prosesnya, tanggung jawab pidana dapat dijatuhkan kepada pejabat yang terbukti melakukan tindakan tersebut.

    Namun, Hudi juga menambahkan bahwa jika dari hasil penyelidikan tidak ditemukan unsur pidana, maka kasus ini dapat digolongkan sebagai kelalaian dalam manajemen bisnis.

    Meski begitu, dewan komisaris tetap wajib memberikan peringatan keras kepada jajaran direksi sebagai bentuk tanggung jawab tata kelola perusahaan.

    “Apabila direksi, akibat kebijakannya, mengalami kerugian, itu adalah risiko bisnis akibat kelalaian atau kemampuan yang bersangkutan dalam mengelola bisnis, sehingga tidak dapat dikategorikan sebagai korupsi. Yang bersangkutan mempertanggungjawabkan perbuatannya pada saat RUPS,” jelas Hudi.

    BPK dalam laporannya menemukan adanya ketidaksesuaian dalam alokasi pupuk urea bersubsidi oleh PT Pupuk Indonesia yang tidak mempertimbangkan kapasitas produksi masing-masing anak usaha produsen pupuk.

    Lebih janggal lagi, perusahaan dengan biaya produksi lebih tinggi justru diberikan jatah produksi pupuk bersubsidi, sementara yang lebih efisien malah diarahkan memproduksi pupuk nonsubsidi.

    Auditor negara juga mencatat bahwa distribusi subsidi ini tidak mengikuti prinsip efisiensi dan justru berisiko menambah beban keuangan negara.

    Sebagai langkah tindak lanjut, BPK merekomendasikan Dewan Komisaris PT Pupuk Indonesia untuk memberikan peringatan dan arahan kepada Direktur Utama dan Direktur Pemasaran yang dinilai lalai dalam penetapan kebijakan alokasi subsidi.

    Untuk diketahui, posisi Direktur Utama Pupuk Indonesia pada periode 2020–2022 dijabat oleh Achmad Bakir Pasaman sebelum digantikan oleh Rahmat Pribadi pada Juli 2023.

    Sedangkan posisi Direktur Pemasaran saat itu dipegang oleh Gusrizal, yang kini menjabat sebagai Wakil Direktur Utama.

    Merespons temuan tersebut, PT Pupuk Indonesia menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti semua rekomendasi yang disampaikan BPK.

    “Sebagai BUMN yang patuh pada aturan keuangan negara, kami akan melaksanakan rekomendasi BPK yang tertuang dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun 2024,” ujar Vice President Komunikasi Korporat, Cindy Sistyarani, dalam keterangannya, Rabu (28/5/2025).

    Cindy juga menyampaikan bahwa Pupuk Indonesia selama ini telah melakukan berbagai upaya transformasi seperti digitalisasi, modernisasi fasilitas produksi, dan revitalisasi pabrik demi meningkatkan efisiensi serta memperkuat tata kelola perusahaan.

    “Ke depan, Pupuk Indonesia akan semakin mengakselerasi transformasi dan memastikan kebijakan yang dilaksanakan perusahaan menjunjung tinggi prinsip efisiensi dan efektivitas,” tutupnya.

    Kini, perhatian publik tertuju pada langkah KPK berikutnya.

    Apakah lembaga antirasuah tersebut akan menindaklanjuti temuan BPK dengan penyelidikan lebih dalam, atau justru menyerahkannya kembali pada mekanisme internal korporasi?***

  • Kemarau Basah Ancam Lumbung Padi, PUPR-BMKG Siaga Banjir

    Kemarau Basah Ancam Lumbung Padi, PUPR-BMKG Siaga Banjir

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menjalin kerja sama aktif dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mengantisipasi potensi banjir di daerah lumbung padi nasional akibat fenomena kemarau basah yang diprediksi berlangsung hingga Agustus 2025.

    “Jadi kita kerjasama dengan BMKG apa saja yang kami harus lakukan,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Lilik Retno Cahyadiningsih kepada Beritasatu.com, Jumat (30/5/2025).

    Melalui koordinasi tersebut, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) telah memasang sistem peringatan dini di berbagai daerah lumbung padi. Tujuannya adalah untuk memantau perkembangan curah hujan dan mengambil langkah mitigasi cepat jika diperlukan.

    “Teman-teman di BBWS dan BWS sudah memasang peringatan dini, lalu kita siapkan mitigasi, terutama di wilayah-wilayah lumbung padi,” jelas Lilik.

    Lilik menyebutkan, saat ini terdapat 14 provinsi yang menjadi fokus utama Kementerian PUPR dalam menghadapi potensi banjir selama musim kemarau basah.

    Sebelumnya, BMKG menyatakan tahun 2025 tergolong sebagai musim kemarau basah, yakni musim kemarau yang tetap disertai hujan dengan intensitas bervariasi di sejumlah wilayah Indonesia.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, curah hujan pada April umumnya tergolong menengah hingga tinggi.

    Beberapa wilayah bahkan mencatat curah hujan sangat tinggi, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, hingga Papua.

    Memasuki bulan Mei, curah hujan mulai menurun menjadi kategori rendah-menengah, tetapi masih tinggi di sejumlah daerah, termasuk sebagian Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

    Pada bulan Juni dan Juli, sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi mengalami hujan kategori rendah-menengah, tetapi potensi hujan tinggi tetap ada di kawasan timur Indonesia, seperti Sulawesi dan Papua.

    Dwikorita juga mengingatkan, mulai akhir Juli hingga Agustus, potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera bagian selatan dan Kalimantan bagian selatan diperkirakan meningkat.

    “Juli sudah memasuki musim kemarau monsunal di beberapa wilayah dengan peningkatan intensitas serta perluasan wilayah terdampak dibanding bulan sebelumnya,” ujar Dwikorita.

    Dengan kolaborasi antara Kementerian PU dan BMKG ini, pemerintah berharap dampak negatif dari perubahan pola cuaca ekstrem dapat ditekan, terutama terhadap ketahanan pangan nasional.

  • Petani Sawit Jambi Sukses Panen Perdana Padi Gogo – Page 3

    Petani Sawit Jambi Sukses Panen Perdana Padi Gogo – Page 3

    Sementara itu, Wakil Ketua RSI sekaligus Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN IV PalmCo Irwan Perangin Angin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Pertanian (Kementan) cq Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) yang telah memberikan dukungan atas penanaman padi gogo di lahan PSR.

    “Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muaro Jambi yang juga men-support kami sehingga panen perdana ini dapat terlaksana dengan baik,” kata Irwan.

    Sebagai informasi luas lahan padi di Provinsi Jambi pada 2023 seluas 61.035 hektare (ha) yang menghasilkan padi gogo sebesar 274.056 ton. Sementara itu pada 2024 meningkat menjadi 64.120 ha yang menghasilkan panen sebanyak 291.037 ton.

    Program penanaman padi ini didukung penuh Kementerian BUMN melalui kolaborasi strategis bersama Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, serta Institut Pertanian Bogor (IPB University). Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. *

  • Video: Jurus Mentan Genjot Produksi Gandum dan Kedelai RI

    Video: Jurus Mentan Genjot Produksi Gandum dan Kedelai RI

    Jakarta, CNBC Indonesia -Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengupayakan peningkatan produksi gandum dan kedelai dengan kerjasama riset berbareng perguruan tinggi hingga industri guna mendukung ketahanan pangan nasional secara berkepanjangan dan mandiri.

    Selengkapnya dalam program Property Point CNBC Indonesia, Rabu (28/05/2025).

  • BULOG Bandung Lampaui Target Serapan Gabah, Dukung Swasembada Pangan Nasional – jabarekspres.com

    BULOG Bandung Lampaui Target Serapan Gabah, Dukung Swasembada Pangan Nasional – jabarekspres.com

    JABAR EKSPRES– Perum BULOG Kantor Cabang Bandung mencatatkan pencapaian luar biasa dalam mendukung Asta Cita Program Swasembada Pangan Nasional, dengan total serapan gabah petani sebesar 30.489 ton, beras sebesar 2.358 ton, atau setara 18.633 ton beras. Ini merupakan capaian tertinggi sepanjang sejarah pengadaan gabah dan beras dalam negeri oleh BULOG Bandung.

    Pencapaian ini menegaskan posisi BULOG Bandung sebagai kontributor utama dalam mewujudkan visi ketahanan pangan yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Komitmen BULOG Bandung untuk Ketahanan Pangan

    Kepala Perum BULOG Kancab Bandung, Ashville Nusa Panata, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk petani, kelompok tani (Poktan), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, TNI AD, para penyuluh, mitra pengadaan, serta dukungan dari pemerintah pusat.

    Baca Juga:Pengamat Psikologi: Korban Kekerasan Seksual Anak Disabilitas di Bandung Perlu Pendampingan KhususDLH Cimahi Susun Peta Masalah Lingkungan, Alih Lahan hingga Udara Kotor

    “Keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama yang solid di lapangan. Kami terus berkomitmen mendukung kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional,” ujarnya.

    Strategi Jemput Gabah: Efektif Cegah Harga Di Bawah HPP

    Untuk mengoptimalkan penyerapan, BULOG Bandung menerjunkan Tim Jemput Gabah yang aktif mendatangi titik-titik panen dan langsung melakukan pembayaran kepada petani. Strategi ini terbukti efektif mencegah pembelian di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan memastikan manfaat langsung dirasakan petani.

    Dampak Positif terhadap Perekonomian dan Ketahanan Pangan

    Program ini tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga berkontribusi besar dalam mengurangi ketergantungan terhadap impor dan menjaga ketersediaan pangan pokok, khususnya di tengah tantangan perubahan iklim dan dinamika ekonomi global.

    BULOG Bandung juga berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan program dengan mengoptimalkan jaringan penggilingan padi, gudang penyimpanan, dan memperkuat sinergi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian serta instansi terkait lainnya.

    Siap Dukung Program Pemerintah

    Dengan stok beras dan komoditas pangan yang memadai, BULOG Bandung siap mendukung berbagai program stimulus ekonomi pemerintah, seperti:

  • Mentan kirim delegasi pelajari produksi gandum di Yordania dan Brasil

    Mentan kirim delegasi pelajari produksi gandum di Yordania dan Brasil

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam jumpa pers di sela Rapat Pembahasan Potensi dan Strategi Pengembangan Budidaya Komoditas Pertanian di Jakarta, Rabu (28/5/2025). ANTARA/Harianto

    Mentan kirim delegasi pelajari produksi gandum di Yordania dan Brasil
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 28 Mei 2025 – 16:33 WIB

    Elshinta.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengirim delegasi ke Yordania dan Brasil sebagai langkah awal pemerintah mempelajari produksi gandum untuk memperkuat komitmen pengembangan komoditas yang selama ini belum difokuskan di dalam negeri.

    Dalam jumpa pers di sela Rapat Pembahasan Potensi dan Strategi Pengembangan Budidaya Komoditas Pertanian di Jakarta, Rabu, Mentan mengatakan, delegasi tersebut berangkat pada Selasa (27/5) malam.

    “Gandum yang selama ini belum kita seriusi, kita akan serius. Tahun ini kami sudah kirim delegasi, tadi malam ke Yordania dan Brasil,” kata Mentan.

    Dia menyampaikan bahwa delegasi akan mempelajari kesesuaian agroclimate di negara tujuan, yang dinilai mirip dengan kondisi lingkungan pertanian di Indonesia sehingga bisa meningkatkan produksi gandum di dalam negeri.

    Amran mengungkapkan, pihaknya juga telah menemui ahli pertanian dari Yordania dan Australia, guna menjajaki peluang kerja sama dalam riset pengembangan varietas gandum tropis yang adaptif.

    Ia berharap dengan adanya delegasi yang dikirim tersebut produksi gandum nasional dapat meningkat secara signifikan, menyusul keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan produksi beras. Kendati demikian dia tidak menjelaskan lebih rinci siapa saja delegasi yang dikirim tersebut.

    “Sekarang delegasi kami sudah berangkat tadi malam (Selasa, 27/5). Insya Allah, mudah-mudahan ke depan bisa menyusul seperti produksi beras kita,” ucap Mentan.

    Sebelumnya, Mentan menyatakan pemerintah Yordania siap mendukung Indonesia dalam pengembangan budi daya gandum melalui kerja sama strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.

    Mentan di Jakarta, Kamis (17/4) mengatakan pihaknya akan mencoba mengembangkan produksi gandum di Indonesia dengan bantuan para ahli dari Yordania.

    “Ini sangat bagus dan kami (akan) undang khusus ahli-ahli dari sana (Yordania). Kemudian kita tukar informasi, tukar teknologi (untuk budi daya gandum),” kata Mentan.

    Mentan menyampaikan hal itu saat menyampaikan hasil pertemuan bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Hasyimiyah Yordania.

    Indonesia dan Yordania sebelumnya telah menjalin kerja sama yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman bersama Menteri Pertanian Kerajaan Hasyimiyah Yordania Khaled Al Henefat.

    Penandatanganan yang dilaksanakan pada Senin (14/4) itu disaksikan langsung Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein di Istana Al Husseiniya, Amman, Yordania.

    Amran menyoroti keunggulan sistem pengelolaan air di Yordania yang mampu menciptakan produktivitas tinggi meski memiliki keterbatasan air, sehingga akan menjadi fokus utama kerja sama antarkedua negara.

    “Ini terobosan baru untuk gandum. Ini kita akan mencoba, kami sudah mengecek kecocokan agroklimat di seluruh Indonesia. Kemudian mencari bibit unggul yang bisa kita kembangkan di Indonesia,” ujarnya. 

    Sumber : Antara