Topik: ketahanan pangan nasional

  • Krisis Pangan Global, Stok Beras Indonesia Justru Melimpah

    Krisis Pangan Global, Stok Beras Indonesia Justru Melimpah

    Lumajang, Beritasatu.com – Di tengah ancaman krisis pangan global yang melanda berbagai negara, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan Indonesia berada dalam posisi aman dan siap menghadapi tekanan pangan global.

    Hal ini disampaikan Amran saat kunjungan kerja di kebun tebu produktivitas tinggi (P240T) di Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (10/6/2025).

    “Alhamdulillah, stok pangan (beras) kita saat ini tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka, yakni mencapai 4 juta ton. Ini buah dari fokus kerja kita,” tegas Amran.

    Amran mengungkapkan, sejak awal masa jabatannya, ia langsung berfokus pada pemulihan dan penguatan ketahanan pangan nasional. Langkah ini diambil seiring meningkatnya kekhawatiran global terhadap ketersediaan pangan akibat perubahan iklim, konflik geopolitik, dan gangguan distribusi global.

    “Seluruh dunia mengalami krisis pangan, tetapi Indonesia tidak. Kita bersyukur, tetapi tidak boleh lengah. Kita harus mulai membenahi sektor perkebunan juga,” ujarnya.

    Salah satu sektor yang kini menjadi perhatian khusus pemerintah adalah tebu. Menurut Amran, Indonesia masih bergantung pada impor gula, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri. Oleh karena itu, pemerintah menargetkan swasembada gula dalam 5 tahun ke depan, sekaligus sebagai bagian dari strategi jangka panjang menghadapi ketidakpastian pasokan pangan global.

    Amran menilai kolaborasi lintas sektor dan internasional penting dilakukan mengingat produktivitas tebu Indonesia saat ini masih jauh tertinggal. Ia mencontohkan, pada masa kolonial Belanda, produktivitas gula bisa mencapai 14 ton per hektare, sementara sekarang hanya sekitar 8-10 ton.

    Dalam kunjungan tersebut, Amran juga menyampaikan enam pilar utama untuk memperkuat produksi dalam negeri, yakni penyediaan benih unggul, pengelolaan pertanian yang baik, kemudahan akses pupuk dan sarana produksi, sistem irigasi modern, pengolahan tanah yang efisien, serta jaminan harga jual yang menguntungkan bagi petani.

    Ia juga menyoroti perlunya pengawasan ketat terhadap distribusi pupuk dan sarana produksi, agar tidak ada lagi praktik curang yang merugikan petani. Dengan langkah strategis ini, Amran optimis Indonesia tidak hanya mampu bertahan dari ancaman krisis pangan global, tetapi juga tumbuh menjadi salah satu kekuatan baru dalam produksi pertanian berkelanjutan.

  • Krisis Pangan Global Melanda, Mentan Andi Amran: Indonesia Aman

    Krisis Pangan Global Melanda, Mentan Andi Amran: Indonesia Aman

    Lumajang, Beritasatu.com- Di tengah krisis pangan global yang tengah melanda berbagai belahan dunia, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, menegaskan Indonesia berada dalam posisi aman dan siap menghadapi tekanan pangan global.

    Hal ini disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja di kebun tebu produktivitas tinggi di Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Selasa (10/6/2025).

    “Alhamdulillah, stok pangan kita saat ini tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka,  mencapai 4 juta ton. Ini buah dari fokus kerja kita,” ucap Mentan Amran, di Lumajang, Selasa (10/6/2025).

    Ia menyebut, sejak awal masa jabatannya, dirinya langsung fokus pada pemulihan dan penguatan ketahanan pangan nasional, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran global terkait ketersediaan pangan akibat perubahan iklim, konflik geopolitik, dan gangguan distribusi global.

    “Seluruh dunia mengalami krisis pangan, tetapi Indonesia tidak. Kita bersyukur, tapi tidak boleh lengah. Kita harus mulai membenahi sektor perkebunan juga,” tambahnya. 

    Salah satu sektor yang kini menjadi perhatian khusus pemerintah adalah tebu. Indonesia, ditekankan Amran, masih bergantung pada impor gula, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri.

    Oleh karena itu, pemerintah saat ini tengah menargetkan swasembada gula dalam lima tahun ke depan, sekaligus sebagai bagian dari strategi jangka panjang menghadapi ketidakpastian pasokan pangan global.

    Amran menyampaikan enam pilar utama untuk memperkuat produksi dalam negeri, yakni penyediaan benih unggul, pengelolaan pertanian yang baik, kemudahan akses pupuk dan sarana produksi, sistem irigasi modern, pengolahan tanah yang efisien, serta jaminan harga jual yang menguntungkan bagi petani.

    Ia juga menyoroti perlunya pengawasan ketat terhadap distribusi pupuk dan sarana produksi, agar tidak ada lagi praktik-praktik curang yang merugikan para petani.

    “Dengan langkah strategis ini, optimis Indonesia tidak hanya mampu bertahan dari ancaman krisis pangan global, tapi juga tumbuh menjadi salah satu kekuatan baru dalam produksi pertanian berkelanjutan,” pungkas Mentan Amran.

  • Anggota Komisi III DPR dukung langkah Polri wujudkan kedaulatan pangan nasional

    Anggota Komisi III DPR dukung langkah Polri wujudkan kedaulatan pangan nasional

    Sumber foto: Franky Pangkey/elshinta.com.

    Anggota Komisi III DPR dukung langkah Polri wujudkan kedaulatan pangan nasional
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 09 Juni 2025 – 18:15 WIB

    Elshinta.com – Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Gerindra Martin Daniel Tumbelaka mendukung langkah konkret Polri dalam mendukung upaya pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan nasional. 

    Martin menilai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajaran turut aktif berkontribusi dalam agenda strategis nasional.

    “Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polri yang ikut hadir dan aktif mengambil peran nyata dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan. Ini menunjukkan bahwa Polri semakin responsif dan adaptif terhadap kebutuhan bangsa,” ujar Martin, Sabtu (7/6/2025).

    Ia mengungkit kehadiran Kapolri mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam momentum panen raya jagung kuartal II di Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar), belum lama ini. Menurutnya, hal itu menjadi bukti komitmen Polri dalam menjalankan peran sebagai bagian dari instrumen pembangunan nasional.

    “Ketika institusi kepolisian hadir di tengah-tengah petani, membantu penanaman, pengelolaan lahan, hingga distribusi hasil panen, itu bukan hal kecil. Itu transformasi besar dari pendekatan keamanan menuju pendekatan kesejahteraan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontributor Elshinta, Franky Pangkey, Senin (9/6). 

    Martin menyebut langkah ini tidak hanya realistis, melainkan juga menggambarkan kemampuan institusi Polri dalam merespons persoalan riil yang dihadapi masyarakat. 

    “Ketahanan pangan adalah fondasi bagi stabilitas sosial dan keamanan nasional. Ketika Polri berkontribusi di sektor ini, itu memperkuat posisi Polri sebagai garda terdepan dalam menjaga ketahanan bangsa, bukan hanya dari sisi keamanan, tetapi juga dari aspek ekonomi rakyat,” tuturnya.

    Martin juga menyinggung bahwa Polri tercatat telah memberdayakan lebih dari 136.000 kelompok tani untuk mengelola lahan-lahan tersebut. Pada kuartal I 2025, panen jagung mencapai 118.975 ton dari 16.656 hektare lahan. 

    Sementara pada kuartal II, hasil panen meningkat signifikan, yaitu antara 1,78 hingga 2,54 juta ton. Martin menilai capaian ini bukan hanya soal angka, melainkan menunjukkan pola kerja lintas sektoral yang harus terus diperkuat ke depan.

    “Ini kerja konkret, bukan simbolik. Ini bentuk bahwa negara hadir, dan Polri menjadi bagian penting dari kehadiran itu,” ucapnya.

    Dalam mendukung produktivitas petani, Polri juga telah menyalurkan bantuan berupa 500 unit alat penguji kesuburan tanah, 50 alat pemipil jagung, 100 alat penguji kadar air, dan 100 alat pengering berkapasitas 1 ton kepada kelompok tani dan koperasi di lima wilayah Polda, yakni Kalbar, Jatim, Sulsel, NTB, dan Bengkulu. 

    Menurut Martin, sinergi antara Polri dan sektor pertanian patut diapresiasi dan terus diperluas ke daerah-daerah lainnya agar manfaatnya semakin merata di seluruh Indonesia.

    “Program ini sangat baik dan sejalan dengan semangat pemerataan pembangunan. Saya berharap sinergi seperti ini bisa terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak pihak demi memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujarnya.

    Sebelumnya, dalam kegiatan panen raya di Bengkayang, Kalbar, Kapolri menyampaikan komitmen Polri dalam mendukung program kedaulatan pangan. Ia menyebut Polri menargetkan penanaman jagung di lahan seluas 1 juta hektare selama tahun 2025.

    “Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami, di tengah padatnya tugas kenegaraan, Bapak Presiden Republik Indonesia berkenan hadir untuk menyapa langsung para petani sekaligus memberikan semangat bagi kita semua untuk mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia,” kata Kapolri.

    Ia menambahkan, saat ini terdapat 445.600 hektare lahan siap tanam serta 922.700 hektare lahan perhutanan sosial yang sedang dalam tahap verifikasi. Apabila seluruh lahan tersebut dapat dimanfaatkan, target 1 juta hektare bisa dilampaui.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Polsek Porong Sidoarjo Ajak Warga Manfaatkan Pekarangan Kosong

    Polsek Porong Sidoarjo Ajak Warga Manfaatkan Pekarangan Kosong

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Upaya meningkatkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan arahan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing terkait ketahanan pangan terus digalakkan Polresta Sidoarjo melalui jajaran Polsek Porong.

    Salah satunya terlihat dalam kegiatan Bhabinkamtibmas Desa Kebonagung yang melaksanakan pengecekan Program 1 Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) dengan metode budidaya ikan lele, Senin (9/6/2025).

    Kegiatan tersebut berlangsung di pekarangan milik Ikhya Ulumudin, yang berlokasi di Dusun Macanmati RT 14 RW 03, Desa Kebonagung, Kecamatan Porong. Hadir dalam pelaksanaan, Aiptu Satrio Wibowo selaku Bhabinkamtibmas setempat.

    Program P2B merupakan inisiatif yang bertujuan mendorong pemanfaatan lahan pekarangan rumah warga untuk menghasilkan sumber pangan bergizi, salah satunya melalui budidaya ikan lele.

    Dalam kesempatan itu, Aiptu Satrio tidak hanya melakukan pengecekan, tetapi juga memberikan pendampingan serta motivasi kepada warga agar terus mengembangkan metode budidaya ini sebagai sumber protein.

    “Budidaya lele ini tidak hanya mudah dilakukan, tapi juga bernilai ekonomis dan bisa mendukung ketahanan pangan Polresta Sidoarjo Polda Jawa Timur. Kami harap ini menjadi contoh bagi warga lain di Kebonagung,” ujar Aiptu Satrio.

    Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari pendekatan humanis Polri dalam mendukung program ketahanan pangan nasional yang berbasis komunitas, dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada di desa-desa.

    Melalui sinergi Polisi Cinta Petani, diharapkan program seperti ini mampu menginspirasi desa-desa lainnya di wilayah Sidoarjo untuk menciptakan kemandirian swasembada pangan yang berkelanjutan.(isa/ted)

  • KAI angkut 27,73 juta ton barang perkuat logistik nasional

    KAI angkut 27,73 juta ton barang perkuat logistik nasional

    Peningkatan volume angkutan ini menegaskan peran strategis KAI dalam mendukung ketahanan energi nasional, efisiensi distribusi logistik, serta pembangunan ekonomi daerah

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatatkan layanan angkutan barang mencapai 27.731.631 ton selama Januari hingga Mei 2025 guna mendukung efisiensi dan memperkuat sistem distribusi logistik nasional.

    “Pertumbuhan positif pada layanan angkutan barang selama periode Januari hingga Mei 2025 dengan total volume sebesar 27.731.631 ton, atau meningkat 3 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang berjumlah 27.013.457 ton,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba sebagaimana keterangan dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.

    Dia menyampaikan peningkatan itu mencerminkan kinerja yang konsisten dan adaptif dalam menjawab kebutuhan logistik nasional, sekaligus memperkuat kesiapan KAI menghadapi implementasi penuh kebijakan Zero Over Dimension Over Loading (Zero ODOL) pada tahun 2026 mendatang.

    “Peningkatan volume angkutan ini menegaskan peran strategis KAI dalam mendukung ketahanan energi nasional, efisiensi distribusi logistik, serta pembangunan ekonomi daerah,” ujar Anne.

    Untuk memperkuat peran tersebut, KAI telah menyusun proyeksi pertumbuhan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) hingga 2029, di mana total volume angkutan batu bara ditargetkan mencapai 111,2 juta ton, dan komoditas non-batu bara sebesar 10,9 juta ton.

    Kawasan Sumatera bagian selatan diperkirakan menjadi kontributor utama dengan potensi tambahan volume sebesar 27,8 juta ton, sementara pengembangan Terminal Tarahan II ditargetkan menyerap hingga 18 juta ton.

    Selain itu, ekspansi fasilitas operasional di Kertapati juga diproyeksikan memberikan kontribusi tambahan sebesar 7 juta ton, sehingga secara keseluruhan, pertumbuhan angkutan barang KAI diproyeksikan meningkat hingga 15 persen pada tahun 2029.

    “Pertumbuhan ini didukung oleh sejumlah keunggulan moda kereta api dibanding angkutan jalan raya, terutama dalam konteks kebijakan ODOL,” ucap Anne.

    Dari sisi kapasitas, kereta api mampu mengangkut muatan dalam skala besar secara efisien. Di Pulau Jawa, satu rangkaian kereta barang dapat membawa hingga 30 gerbong datar, masing-masing berkapasitas 42 ton.

    “Sementara di Sumatera Selatan, efisiensi lebih maksimal dengan satu rangkaian kereta batu bara yang mampu menarik hingga 61 gerbong dalam satu perjalanan,” tambah Anne.

    Dari keseluruhan angkutan selama lima bulan pertama, batu bara masih mendominasi dengan kontribusi 23.010.266 ton, atau 82,97 persen dari total volume. Komoditas ini menjadi tulang punggung dalam mendukung pasokan pembangkit listrik, sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional.

    Tak hanya itu, pertumbuhan signifikan juga tercermin pada komoditas pupuk. Selama Januari hingga Mei 2025, KAI mencatat angkutan pupuk sebesar 13.230 ton, meningkat tajam hingga 94 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 6.810 ton.

    Secara khusus, pada bulan Mei 2025 saja, volume pupuk yang diangkut mencapai 4.110 ton, naik 26,85 persen dibandingkan 3.240 ton pada Mei 2024.

    Peningkatan itu menjadi bagian penting dari dukungan KAI terhadap agenda ketahanan pangan nasional, melalui optimalisasi pengiriman pupuk ke sentra-sentra pertanian.

    Sementara itu, layanan logistik retail seperti Barang Hantaran Paket (BHP) dan Parcel juga menunjukkan kinerja positif. Volume pengiriman melalui komoditi ini tercatat sebesar 97.889 ton sepanjang Januari-Mei 2025, tumbuh 16 persen dari capaian tahun sebelumnya yang berjumlah 84.391 ton.

    Lonjakan itu mengindikasikan meningkatnya kepercayaan masyarakat, khususnya pelaku UMKM, terhadap layanan logistik kereta api yang terbukti cepat, aman, dan kompetitif untuk pengiriman antarwilayah.

    Dengan capaian kinerja yang solid dan kesiapan menghadapi implementasi penuh kebijakan Zero ODOL 2026, KAI terus memperkuat peran sebagai enabler logistik nasional yang andal untuk mendorong distribusi energi, pangan, dan komoditas strategis secara merata hingga ke pelosok negeri.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Komisi III DPR apresiasi Kapolri dan jajaran atas panen raya jagung

    Komisi III DPR apresiasi Kapolri dan jajaran atas panen raya jagung

    Jakarta (ANTARA) – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan, mengapresiasi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan jajaran atas panen raya jagung serentak pada kuartal II tahun 2025 yang menghasilkan 2,54 juta ton jagung.

    Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengatakan bahwa Polri, di bawah kepemimpinan Listyo Sigit, tidak hanya telah menjalankan tugas pokok dengan baik, tetapi juga berhasil mendukung program pemerintah pusat, termasuk membantu merealisasikan program pangan Presiden Prabowo Subianto, yang menjadi bagian dari Misi Astacita.

    “Saya sangat sependapat dengan Presiden Prabowo bahwa Pak Kapolri adalah sosok patriot sejati. Seorang patriot melakukan pengabdian melampaui tugas yang diembannya,” tutur Habiburokhman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

    Sementara itu, anggota Komisi III DPR RI Martin Daniel Tumbelaka memuji langkah konkret Polri, yang turut aktif berkontribusi dalam agenda strategis nasional, khususnya mendukung upaya pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

    Hal tersebut menunjukkan bahwa Polri semakin responsif dan adaptif terhadap kebutuhan bangsa.

    “Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polri yang ikut hadir dan aktif mengambil peran nyata dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan,” ujar Martin.

    Menurutnya, kehadiran Kapolri mendampingi Presiden Prabowo Subianto pada momentum panen raya jagung baru-baru ini menjadi bukti komitmen Polri dalam menjalankan peran sebagai bagian dari instrumen pembangunan nasional.

    Ia menambahkan kehadiran institusi kepolisian di tengah-tengah petani, dengan membantu penanaman, pengelolaan lahan, hingga distribusi hasil panen, bukan merupakan hal kecil, melainkan transformasi besar dari pendekatan keamanan menuju pendekatan kesejahteraan.

    Martin mengatakan langkah itu tidak hanya realistis, tetapi juga menggambarkan kemampuan institusi Polri dalam merespons persoalan riil yang dihadapi masyarakat.

    “Ketahanan pangan adalah fondasi bagi stabilitas sosial dan keamanan nasional. Ketika Polri berkontribusi di sektor ini, itu memperkuat posisi Polri sebagai garda terdepan dalam menjaga ketahanan bangsa, bukan hanya dari sisi keamanan, melainkan juga dari aspek ekonomi rakyat,” tuturnya.

    Ia juga menyinggung bahwa Polri tercatat telah memberdayakan lebih dari 136 ribu kelompok tani untuk mengelola lahan-lahan tersebut. Pada kuartal I tahun 2025, panen jagung mencapai 118.975 ton dari luas areal tanam 16.656 hektare.

    Sementara pada kuartal II tahun 2025, hasil panen meningkat signifikan, yaitu antara 1,78 juta hingga 2,54 juta ton.

    Martin berpendapat capaian itu bukan hanya soal angka, tetapi menunjukkan pola kerja lintas sektoral yang harus terus diperkuat ke depan.

    “Ini kerja konkret, bukan simbolik. Ini bentuk bahwa negara hadir dan Polri menjadi bagian penting dari kehadiran itu,” ucap Martin.

    Dalam mendukung produktivitas petani, disebutkan bahwa Polri juga telah menyalurkan bantuan berupa 500 unit alat penguji kesuburan tanah, 50 alat pemipil jagung, 100 alat penguji kadar air, dan 100 alat pengering berkapasitas 1 ton kepada kelompok tani dan koperasi di lima wilayah Polda, yakni Kalimantan Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Bengkulu.

    Ia juga mengapresiasi sinergi antara Polri dan sektor pertanian yang diharapkan terus diperluas ke berbagai daerah lainnya agar manfaatnya semakin merata di seluruh Indonesia.

    “Program ini sangat baik dan sejalan dengan semangat pemerataan pembangunan. Saya berharap sinergi seperti ini bisa terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak pihak demi memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujarnya.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Legislator Gerindra Dukung Peran Polri Wujudkan Kedaulatan Pangan Nasional

    Legislator Gerindra Dukung Peran Polri Wujudkan Kedaulatan Pangan Nasional

    Jakarta

    Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Gerindra Martin Daniel Tumbelaka mendukung langkah konkret Polri dalam mendukung upaya pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Martin menilai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajaran turut aktif berkontribusi dalam agenda strategis nasional.

    “Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polri yang ikut hadir dan aktif mengambil peran nyata dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan. Ini menunjukkan bahwa Polri semakin responsif dan adaptif terhadap kebutuhan bangsa,” kata Martin kepada wartawan, Sabtu (7/6/2025).

    Martin mengungkit kehadiran Kapolri mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam momentum panen raya jagung kuartal II di Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar), belum lama ini. Menurutnya, hal itu menjadi bukti komitmen Polri dalam menjalankan peran sebagai bagian dari instrumen pembangunan nasional.

    “Ketika institusi kepolisian hadir di tengah-tengah petani, membantu penanaman, pengelolaan lahan, hingga distribusi hasil panen, itu bukan hal kecil. Itu transformasi besar dari pendekatan keamanan menuju pendekatan kesejahteraan,” ujarnya.

    Martin menyebut langkah ini tidak hanya realistis, melainkan juga menggambarkan kemampuan institusi Polri dalam merespons persoalan riil yang dihadapi masyarakat. “Ketahanan pangan adalah fondasi bagi stabilitas sosial dan keamanan nasional. Ketika Polri berkontribusi di sektor ini, itu memperkuat posisi Polri sebagai garda terdepan dalam menjaga ketahanan bangsa, bukan hanya dari sisi keamanan, tetapi juga dari aspek ekonomi rakyat,” tuturnya.

    Martin juga menyinggung bahwa Polri tercatat telah memberdayakan lebih dari 136.000 kelompok tani untuk mengelola lahan-lahan tersebut. Pada kuartal I 2025, panen jagung mencapai 118.975 ton dari 16.656 hektare lahan. Sementara pada kuartal II, hasil panen meningkat signifikan, yaitu antara 1,78 hingga 2,54 juta ton. Martin menilai capaian ini bukan hanya soal angka, melainkan menunjukkan pola kerja lintas sektoral yang harus terus diperkuat ke depan.

    Dalam mendukung produktivitas petani, Polri juga telah menyalurkan bantuan berupa 500 unit alat penguji kesuburan tanah, 50 alat pemipil jagung, 100 alat penguji kadar air, dan 100 alat pengering berkapasitas 1 ton kepada kelompok tani dan koperasi di lima wilayah Polda, yakni Kalbar, Jatim, Sulsel, NTB, dan Bengkulu. Menurut Martin, sinergi antara Polri dan sektor pertanian patut diapresiasi dan terus diperluas ke daerah-daerah lainnya agar manfaatnya semakin merata di seluruh Indonesia.

    “Program ini sangat baik dan sejalan dengan semangat pemerataan pembangunan. Saya berharap sinergi seperti ini bisa terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak pihak demi memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujarnya.

    “Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami, di tengah padatnya tugas kenegaraan, Bapak Presiden Republik Indonesia berkenan hadir untuk menyapa langsung para petani sekaligus memberikan semangat bagi kita semua untuk mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia,” kata Jenderal Sigit.

    Ia menambahkan, saat ini terdapat 445.600 hektare lahan siap tanam serta 922.700 hektare lahan perhutanan sosial yang sedang dalam tahap verifikasi. Apabila seluruh lahan tersebut dapat dimanfaatkan, target 1 juta hektare bisa dilampaui.

    (fca/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Anggota DPR: Polri bertransformasi dengan wujudkan kedaulatan pangan

    Anggota DPR: Polri bertransformasi dengan wujudkan kedaulatan pangan

    …Ini menunjukkan bahwa Polri semakin responsif dan adaptif terhadap kebutuhan bangsa

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi III DPR RI Martin Daniel Tumbelaka mengapresiasi peran Polri dalam mendukung upaya pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan nasional sebagai transformasi besar dari pendekatan keamanan menuju pendekatan kesejahteraan.

    “Ketika institusi kepolisian hadir di tengah-tengah petani, membantu penanaman, pengelolaan lahan, hingga distribusi hasil panen, itu bukan hal kecil. Itu transformasi besar dari pendekatan keamanan menuju pendekatan kesejahteraan,” kata Martin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Hal itu disampaikannya merespons panen raya jagung serentak Kuartal II oleh Polri di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6).

    Dia pun mengapresiasi kehadiran Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo yang mendampingi langsung Presiden RI Prabowo Subianto dalam acara panen raya tersebut.

    Menurut dia, hal itu menjadi bukti keseriusan Polri dalam menjalankan peran sebagai bagian dari instrumen pembangunan nasional.

    Dia pun menilai di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Polri tidak hanya menjalankan fungsi penegakan hukum, tetapi juga aktif berkontribusi dalam agenda strategis nasional.

    “Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polri yang ikut hadir dan aktif mengambil peran nyata dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan. Ini menunjukkan bahwa Polri semakin responsif dan adaptif terhadap kebutuhan bangsa,” ujarnya.

    Selain itu, dia menilai langkah Polri yang menargetkan penanaman jagung seluas 1 juta hektare selama tahun 2025 tidak hanya realistis, tetapi juga menggambarkan kemampuan institusi Polri dalam merespons persoalan riil yang dihadapi masyarakat.

    “Ketahanan pangan adalah fondasi bagi stabilitas sosial dan keamanan nasional. Ketika Polri berkontribusi di sektor ini, itu memperkuat posisi Polri sebagai garda terdepan dalam menjaga ketahanan bangsa, bukan hanya dari sisi keamanan, tetapi juga dari aspek ekonomi rakyat,” tuturnya.

    Martin juga menilai capaian panen jagung yang berhasil dituai Polri pada kuartal I (118.975 ton) dan kuartal II (1,78 juta-2,54 juta ton) tahun 2025 tidak hanya soal angka, tetapi menunjukkan pola kerja lintas sektoral yang harus terus diperkuat ke depan.

    “Ini kerja konkret, bukan simbolik. Ini bentuk bahwa negara hadir, dan Polri menjadi bagian penting dari kehadiran itu,” ucapnya.

    Dia pun mengatakan sinergi antara Polri dan sektor pertanian patut diapresiasi dan perlu untuk terus diperluas ke daerah-daerah lainnya agar manfaatnya semakin merata di seluruh Indonesia.

    Hal tersebut, sambung dia, berkaca pada bantuan yang disalurkan Polri berupa alat dan mesin pertanian untuk mendukung produktivitas petani yang ada pada kelompok tani dan koperasi di lima wilayah Polda, yakni Kalimantan Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Bengkulu.

    “Program ini sangat baik dan sejalan dengan semangat pemerataan pembangunan. Saya berharap sinergi seperti ini bisa terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak pihak demi memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar dia.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Bernadus Tokan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mentan Amran kurban 62 ekor sapi saat Idul Adha 2025

    Mentan Amran kurban 62 ekor sapi saat Idul Adha 2025

    Sebanyak 62 ekor kami akan bagikan ke yatim piatu. Ada yang di Jakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan lainnya…,

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melaksanakan kurban dengan memotong sebanyak 62 ekor sapi pada Hari Raya Idul Adha 2025/1446 Hijriah untuk sejumlah daerah di Indonesia.

    Mentan mengatakan, daging hewan kurban tersebut akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk anak yatim, fakir miskin, dan kelompok rentan lainnya.

    “Sebanyak 62 ekor kami akan bagikan ke yatim piatu. Ada yang di Jakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan lainnya. Ini untuk saudara-saudara kita fakir miskin, yatim piatu, seluruh teman-teman yang membutuhkan,” kata Mentan sebagaimana keterangan di Jakarta, Jumat.

    Mentan menilai momentum Idul Adha bukan hanya tradisi tahunan, melainkan bentuk empati mendalam yang tumbuh dari pengalaman hidup dalam kesulitan dan keinginan kuat untuk membantu sesama.

    Baginya semangat berbagi di Hari Raya Kurban menjadi bagian dari komitmen Kementerian Pertanian untuk terus hadir di tengah masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan, sebagai wujud nyata kepedulian terhadap kondisi sosial ekonomi.

    Ia menuturkan pengalaman hidup dalam kesusahan membentuk dorongan kuat untuk terus memberi dan mengingatkan pentingnya berbagi, terutama kepada saudara-saudara yang kurang mampu agar tetap merasa diperhatikan dan dihargai.

    “Kami pernah merasakan apa yang dirasakan saudara-saudara kita. Kami lama hidup susah, jadi itu selalu mengingatkan kami bahwasanya saudara kami selalu ingin berbagi pada saudara kita,” ujarnya.

    Selain menyalurkan kurban, Mentan juga menegaskan komitmennya dalam melindungi petani dan menjaga ketersediaan pangan nasional.

    Ia mengungkapkan adanya upaya manipulasi data stok beras oleh oknum tertentu yang kini tengah ditindak oleh Satgas Pangan. Saat ini sementara diproses oleh Satgas Pangan, pihaknya meminta jangan mempermainkan nasib petani dan konsumen.

    “Sekarang beras kita banyak, tapi ada yang mencoba-coba memainkan data sehingga kelihatannya beras kita kurang pasokan. Ternyata setelah diperiksa, itu benar,” jelas Amran.

    Oknum yang terlibat dalam upaya manipulasi data stok pangan memang telah menyampaikan permintaan maaf namun proses hukum terhadap kasus tersebut akan tetap dilanjutkan sesuai ketentuan yang berlaku.

    Ia menekankan tindakan tegas perlu diambil karena jika manipulasi ini dibiarkan, bisa berdampak pada keputusan impor yang merugikan petani dan melemahkan semangat mereka untuk terus berproduksi dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

    “Saya tidak akan biarkan pihak-pihak yang melemahkan petani,” tegasnya.

    Mentan Amran juga menyampaikan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah terus memberi perhatian dan kemudahan bagi sektor pertanian, termasuk melalui bantuan pupuk dan kebijakan harga yang menguntungkan petani.

    “Bapak Presiden telah memberi kemudahan bagi pertanian, bantuan pupuk, memberi harga yang baik. Jadi jangan dizalimi petani. Kalau negara mau kuat, ingat petani,” tutur Mentan.

    “Petani kita, baik pangan, perkebunan, maupun peternakan, jumlahnya mencapai 150 sampai 160 juta. Nah, kalau ini diperkuat, pasti Republik ini kuat,” tambah Mentan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Gudang Ketahanan Pangan Jadi Andalan Polda Lampung Dukung Program Nasional

    Gudang Ketahanan Pangan Jadi Andalan Polda Lampung Dukung Program Nasional

    Lampug: Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika melakukan ground breaking pembangunan Gudang Ketahanan Pangan di Jalan Kota Baru, Desa Purwotani, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis, 5 Juni 2025. Pembangunan ini menjadi bagian dari upaya strategis Polda Lampung dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. 

    Helmy Santika menyampaikan pembangunan ini tidak hanya menjadi simbol kesiapan institusi dalam menghadapi tantangan pangan ke depan, tetapi juga bagian dari penguatan sistem logistik Polri di wilayah Lampung.

    “Pembangunan Gudang Ketahanan Pangan ini merupakan langkah konkret Polda Lampung dalam mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan. Selain sebagai penopang kebutuhan logistik internal, gudang ini juga diharapkan dapat berperan dalam mendukung stabilitas pangan di tengah masyarakat saat kondisi darurat atau krisis,” kata Helmy Santika di Lampung.
     

    Helmy menjelaskan hal itu juga sebagai upaya Polri untuk menunjang kelancaran distribusi dan penyimpanan hasil panen, gudang-gudang ini memiliki total kapasitas 18.000 ton dan ditargetkan akan selesai pada Agustus 2025.

    Polri menggandeng Bulog untuk membangun 18 gudang penyimpanan di lahan milik polri termasuk yang berada di provinsi lampung. Hal ini sesuai arahan Kapolri Jendral  Listyio sigit Prabowo dalam Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II 2025 di Dusun Kandasan, Desa Bange, Sanggau Ledo, Bengkayang, Kalimantan Barat.

    Yang dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan jajaran kementerian terkait. Sementara para kapolres jajaran mengikuti acara secara serentak di lokasi yang telah ditentukan masing-masing.

    Di Provinsi Lampung gudang ketahanan pangan ini dibangun di atas lahan seluas 23,7 hektare dengan bangunan utama seluas 654 meter persegi yang memiliki ukuran 21,8 meter x 30 meter. 

    Saat ini proses pembangunan telah memasuki tahap pembersihan lahan (land clearing). Ground breaking ini dilakukan secara serentak di 12 Polda di Indonesia sebagai bentuk komitmen bersama dalam menjaga stabilitas pangan nasional.

    Helmy menambahkan inisiatif ini mencerminkan sinergi antara keamanan dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, serta kesiapan Polri dalam menghadapi dinamika yang terjadi di lapangan.

    Dengan adanya gudang ini, Polda Lampung berharap mampu memberikan kontribusi nyata dalam menjaga ketersediaan bahan pangan serta memperkuat koordinasi lintas sektor dalam penanganan situasi kontinjensi di wilayah Lampung.

    Lampug: Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika melakukan ground breaking pembangunan Gudang Ketahanan Pangan di Jalan Kota Baru, Desa Purwotani, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis, 5 Juni 2025. Pembangunan ini menjadi bagian dari upaya strategis Polda Lampung dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. 
     
    Helmy Santika menyampaikan pembangunan ini tidak hanya menjadi simbol kesiapan institusi dalam menghadapi tantangan pangan ke depan, tetapi juga bagian dari penguatan sistem logistik Polri di wilayah Lampung.
     
    “Pembangunan Gudang Ketahanan Pangan ini merupakan langkah konkret Polda Lampung dalam mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan. Selain sebagai penopang kebutuhan logistik internal, gudang ini juga diharapkan dapat berperan dalam mendukung stabilitas pangan di tengah masyarakat saat kondisi darurat atau krisis,” kata Helmy Santika di Lampung.
     

    Helmy menjelaskan hal itu juga sebagai upaya Polri untuk menunjang kelancaran distribusi dan penyimpanan hasil panen, gudang-gudang ini memiliki total kapasitas 18.000 ton dan ditargetkan akan selesai pada Agustus 2025.

    Polri menggandeng Bulog untuk membangun 18 gudang penyimpanan di lahan milik polri termasuk yang berada di provinsi lampung. Hal ini sesuai arahan Kapolri Jendral  Listyio sigit Prabowo dalam Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II 2025 di Dusun Kandasan, Desa Bange, Sanggau Ledo, Bengkayang, Kalimantan Barat.
     
    Yang dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan jajaran kementerian terkait. Sementara para kapolres jajaran mengikuti acara secara serentak di lokasi yang telah ditentukan masing-masing.
     
    Di Provinsi Lampung gudang ketahanan pangan ini dibangun di atas lahan seluas 23,7 hektare dengan bangunan utama seluas 654 meter persegi yang memiliki ukuran 21,8 meter x 30 meter. 
     
    Saat ini proses pembangunan telah memasuki tahap pembersihan lahan (land clearing). Ground breaking ini dilakukan secara serentak di 12 Polda di Indonesia sebagai bentuk komitmen bersama dalam menjaga stabilitas pangan nasional.
     
    Helmy menambahkan inisiatif ini mencerminkan sinergi antara keamanan dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, serta kesiapan Polri dalam menghadapi dinamika yang terjadi di lapangan.
     
    Dengan adanya gudang ini, Polda Lampung berharap mampu memberikan kontribusi nyata dalam menjaga ketersediaan bahan pangan serta memperkuat koordinasi lintas sektor dalam penanganan situasi kontinjensi di wilayah Lampung.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DEN)