Topik: ketahanan pangan nasional

  • Mana Negara Paling Aman Secara Ekonomi Jika Perang Dunia III Terjadi, Ini Analisisnya – Page 3

    Mana Negara Paling Aman Secara Ekonomi Jika Perang Dunia III Terjadi, Ini Analisisnya – Page 3

    Beberapa negara seperti Islandia, Selandia Baru, Fiji, Swiss, dan Afrika Selatan sering disebut sebagai negara yang mungkin mengalami dampak yang relatif lebih ringan jika Perang Dunia III terjadi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang membuat negara-negara ini lebih resilient:

    Letak Geografis Terpencil: Lokasi yang jauh dari pusat konflik potensial memberikan perlindungan fisik dan mengurangi risiko kerusakan infrastruktur.

    Stabilitas Politik: Negara-negara dengan sistem politik yang stabil cenderung lebih mudah mengelola krisis dan menarik investasi.

    Kemampuan Produksi Pangan Sendiri: Kemandirian dalam memproduksi pangan mengurangi ketergantungan pada impor dan menjaga ketahanan pangan nasional.

    Namun, penting untuk diingat bahwa bahkan negara-negara ini pun tidak akan sepenuhnya kebal terhadap dampak negatif Perang Dunia III. Gangguan rantai pasokan global, inflasi tinggi, dan penurunan nilai mata uang tetap akan menjadi tantangan yang signifikan.

  • Emiten Alat Pertanian Sebar Dividen Rp 52,9 Miliar

    Emiten Alat Pertanian Sebar Dividen Rp 52,9 Miliar

    Jakarta

    Emiten alat dan produksi bahan baku pertanian PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) mengesahkan alokasi laba bersih sebesar Rp 52.941.117.000 sebagai dividen tunai, dengan sebagian laba disisihkan sebagai dana cadangan Perseroan sebesar Rp 5.000.000.000 serta sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja Perseroan.

    Selanjutnya, RUPS Luar Biasa DGWG memperoleh persetujuan Pemegang Saham untuk menjalankan kegiatan usaha Industri Bahan Baku Pemberantasan Hama (Bahan Aktif) dengan kode KBLI 20211 yang sebelumnya telah tercantum di Anggaran Dasar namun belum dijalankan.

    Serta pada agenda kedua, Perseroan juga telah memperoleh persetujuan dari Pemegang Saham atas penambahan kegiatan usaha Industri Bahan Baku Pemberantasan Hama (Bahan Aktif) dengan kode KBLI 20211 untuk ditambahkan pada anak usaha PT Dharma Guna Wibawa.

    Penambahan ini sejalan dengan akan segera dioperasikannya pabrik karbamasi Perseroan. Keputusan strategis DGWG ini juga merupakan bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional yang menjadi isu krusial, di mana pemerintah telah mengalokasikan anggaran signifikan, mencapai Rp139,4 triliun pada tahun 2025, untuk memperkuat sektor ini.

    Di tengah tantangan seperti perubahan iklim dan fluktuasi harga komoditas global, peningkatan produktivitas pertanian melalui ketersediaan dan keterjangkauan produk agro input menjadi sangat penting.

    Dengan mengembangkan bahan baku pemberantasan hama, pupuk dan alat-alat pertanian, DGWG secara tidak langsung berkontribusi dalam menjaga ketersediaan pasokan produk suplai pertanian sekaligus membantu mengatasi isu prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan akibat produktivitas yang terganggu oleh hambatan pasokan produk suplai pertanian.

    “Dividen yang kami bagikan hari ini bukan sekadar pengembalian keuntungan, melainkan cerminan dari strategi pertumbuhan yang terencana dan dieksekusi dengan baik. Kami berhasil mencapai pertumbuhan laba yang signifikan sembari tetap mempertahankan komitmen kuat kami untuk mengapresiasi loyalitas pemegang saham. Ini menunjukkan kemampuan Perusahaan untuk tumbuh sekaligus memberikan imbal hasil yang menarik,” ujar Direktur Utama DGWG, David Yaory dalam siaran pers, ditulis Selasa (24/6/2025).

    Dia menjelaskan hal ini adalah langkah penting yang akan mendorong potensi pertumbuhan revenue dan profitabilitas Perusahaan di masa mendatang secara eksponensif.

    “Ekspansi ke sektor hulu ini akan memperkuat rantai pasok kami, mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga, dan membuka peluang pasar baru yang sangat menjanjikan,” tambah David.

    Dia meyakini DGWG akan semakin kokoh di industri agro suplai nasional dan terus menciptakan nilai tambah bagi seluruh stakeholder kami.

    Dengan hasil-hasil keputusan RUPS ini, DGWG menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan memperkuat posisi di industri Agro Input yang terus berkembang di tengah perhatian pemerintah dan masyarakat global terhadap isu ketahanan pangan.

    (kil/kil)

  • Pupuk Indonesia Kenalkan NPK Nitrat, Bawang Merah & Cabai Tahan Musim Hujan

    Pupuk Indonesia Kenalkan NPK Nitrat, Bawang Merah & Cabai Tahan Musim Hujan

    Jakarta

    Pupuk Indonesia melalui anggota holding-nya, Pupuk Kujang Cikampek memperkenalkan formula baru NPK berbasis Nitrat. Pupuk dengan formulasi 15-13-18 ini dikatakan telah terbukti meningkatkan produktivitas tanaman bawang merah dan cabai meskipun pada saat musim hujan.

    Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi menyampaikan bahwa Pupuk Indonesia Grup akan terus berinovasi untuk mendukung peningkatan produktivitas petani. Ia menilai kunci peningkatan kesejahteraan petani tidak lepas dari peningkatan produktivitas.

    “Kita akan dorong pertanian modern melalui konsep precision farming, yaitu menggunakan pupuk sesuai dengan komoditas dan lokasi. Pupuk NPK Nitrat ini adalah salah satu inovasi dari Pupuk Indonesia Grup yang bisa mendukung perkembangan dari pertanian di Indonesia,” ungkap Rahmad dalam keterangannya, Senin (23/6/2025).

    Hal tersebut ia sampaikan dalam kegiatan temu tani di Kebun Riset Kujang Kampioen, di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Minggu (22/6).

    Selain itu, Rahmad mengungkapkan formula baru NPK Nitrat produksi Pupuk Kujang ini menjadi produk pupuk berbasis nitrat pertama yang diproduksi di dalam negeri. Selama ini pupuk berbasis nitrat yang dipakai petani hortikultura semuanya diperoleh dari impor dengan total sekitar 350 ribu ton dalam setahun secara nasional.

    “Ketahanan pangan bukan hasilnya saja yang naik, tapi juga inputnya. Bayangkan jika outputnya naik tapi semua inputnya impor, ketahanan pangan pun kurang kuat. Inovasi ini bukti nyata keinginan kita untuk berkontribusi secara aktif, dan terus memastikan posisi kita sebagai penopang ketahanan pangan nasional,” tuturnya.

    Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Pupuk Kujang, Maryono menjelaskan bahwa pengaplikasian pupuk nitrat oleh petani bawang merah yang didapat dari impor selama ini masih membutuhkan tambahan pupuk lain. Sementara dengan NPK Nitrat ini, pengaplikasiannya tanpa menggunakan tambahan pupuk lain, dan bisa digunakan di berbagai musim.

    “Pupuk berbasis nitrat selama ini masih membutuhkan tambahan pupuk KCl agar hasil pada bawang merah lebih optimal. Karena itu, tim di Pupuk Kujang membuat formulasi baru sehingga pengaplikasiannya lebih efektif dan efisien, serta hasilnya optimal. NPK Nitrat bisa menggantikan produk pupuk nitrat dengan campurannya,” ujarnya.

    Berdasarkan hasil demonstration plot (demplot), NPK Nitrat telah menunjukkan peningkatan produksi cabai sebesar 6% dan bawang sebesar 9%. Peningkatan keuntungan yang didapat petani mencapai 4,9% untuk cabai dan 9,5% untuk bawang.

    Diketahui NPK Nitrat memiliki spesifikasi NPK 15-13-18 dengan kandungan Nitrat (N−NO3) 5% serta dilengkapi unsur hara mikro (B, Cu, Zn). Produk ini tersedia dalam bentuk granular berwarna hijau dengan kemasan 20 kg dan 2 kg. Sasaran pupuk ini adalah tanaman hortikultura, khususnya bawang dan cabai, dengan memposisikan NPK Nitrat sebagai pupuk nitrat formula lengkap.

    Ketua Umum Asosiasi Bawang Merah di Indonesia (ABMI), Dian Alex Chandra mengungkapkan NPK Nitrat merupakan solusi bagi petani bawang merah. Karena salah satu kendala bagi petani bawang adalah penggunaan pupuk yang variatif. Misalkan pada saat kemarau petani menggunakan pupuk dengan nitrogen tinggi, kalau musim hujan nitrogennya kita kurangi.

    “Begitu juga dengan tanaman bawang merah yang ada di dataran rendah maupun dataran tinggi pemupukannya berbeda. Dengan adanya NPK Nitrat, satu kali selesai alhamdulillah,” ujarnya.

    Alex menambahkan pupuk nitrat yang selama ini didapatkan petani bawang merah di Indonesia juga dipengaruhi kondisi global, karena diperoleh dari impor. Dengan diproduksinya NPK Nitrat di dalam negeri ia berharap harga produk terjangkau.

    Ia juga mengungkapkan jika pengaplikasian NPK Nitrat mampu menjadikan tanaman bawang merah tahan terhadap cuaca ekstrem. Ini merupakan solusi atas kekhawatiran petani pada saat tanam di musim hujan.

    “Kalau ada demplot, biasanya dilaksanakan pada musim kemarau. Tapi demplot NPK Nitrat kemarin di Brebes dilakukan pada saat musim hujan. Ini tantangan luar biasa, alhamdulilah panen. Petani yang pakai pupuk lain panennya kurang bagus, sementara teman-teman yang pakai NPK Nitrat, Alhamdulillah panen berhasil,” pungkas Alex.

    Sebagai informasi, temu tani ini dihadiri oleh sekitar 250 petani hortikultura dari berbagai daerah, termasuk Karawang, Purwakarta, Subang, hingga Brebes dan Jawa Timur. Ini menandai langkah maju dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produktivitas pertanian.

    (prf/ega)

  • Kunjungan Prabowo ke SPIEF Diapresiasi Rusia, Zulkifli: Ini Momentum Modernisasi Pertanian

    Kunjungan Prabowo ke SPIEF Diapresiasi Rusia, Zulkifli: Ini Momentum Modernisasi Pertanian

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan kebanggaannya atas kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.

    Hal itu disampaikan Zulkifli kepada wartawan usai menghadiri sesi pleno forum tersebut di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, Jumat (20/6/2025).

    Zulkifli menyebut kehadiran Presiden Ke-8 RI itu mendapat sambutan hangat dan penuh kehormatan dari Presiden Rusia Vladimir Putin serta jajaran pemerintah Rusia.

    “Pemerintah sini, Presiden Putin dan seluruh jajarannya itu nampak sekali sangat gembira menyambut kita dengan penuh kehormatan. Mereka senang Bapak Presiden ke sini,” ujarnya.

    Zulkifli juga menilai keputusan Presiden Prabowo untuk menghadiri SPIEF, alih-alih forum negara-negara G7, merupakan wujud nyata dari posisi Indonesia sebagai negara non-blok yang berdaulat secara politik.

    “Kita selain berdaulat di bidang pangan, kita juga nampak sekali non-blok dan berdaulat di bidang politik. Bapak Presiden kan kita tahu ada dua pilihan undangan, tapi beliau datang ke Rusia. Itu membanggakan,” katanya.

    Dari sisi kerja sama konkret, Zulkifli menyampaikan bahwa forum ini juga menjadi ajang penjajakan dan penguatan kemitraan strategis di sektor pertanian dan pangan antara Indonesia dan Rusia.

    Dia menyebut bahwa Menteri Pertanian kedua negara telah melakukan serangkaian pertemuan sebelumnya, dan di SPIEF tercapai beberapa kesepakatan penting.

    “Ada kesepakatan mengenai pengembangan teknologi, karena kita kan dari pertanian tradisional mulai memodernisasi sistem kita. Mereka lebih advance, dan itu yang kita perlukan,” jelasnya.

    Beberapa tawaran kerja sama dari pihak Rusia antara lain mencakup bidang peternakan sapi, pasokan gandum, gula, serta pupuk. Selain itu, salah satu titik penting adalah peluang modernisasi alat pertanian dan sistem peternakan di Indonesia.

    “Yang serius tadi, modernisasi alat-alat pertanian juga dengan peternakan. Mereka menyambut baik. Kita juga menawarkan pupuk, kalau bisa,” ujarnya.

    Meski ada tantangan dari sisi logistik—misalnya jarak pengiriman ternak dari Rusia dibandingkan Australia—Zulkifli menilai semua tawaran kerja sama itu tetap membuka potensi baru untuk penguatan ketahanan pangan nasional.

    “Tentu ada keunggulan komparatif Australia soal jarak. Tapi dari sisi apa pun, saya bangga Presiden datang kemari. Bahkan ada yang telepon-telepon, tapi beliau tetap datang. Itu membanggakan,” pungkas Zulhas.

     

  • Sipasi 2.0: Inovasi UGM Bersama Kementerian PUPR untuk Irigasi Modern Indonesia

    Sipasi 2.0: Inovasi UGM Bersama Kementerian PUPR untuk Irigasi Modern Indonesia

    Liputan6.com, Yogyakarta – Mendukung ketahanan pangan nasional dan efisisensi pengelolaan sumber daya air, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) RI meluncurkan Sipasi 2.0 untuk memperkuat modernisasi sistem irigasi di Indonesia. Sipasi 2.0 adalah sistem pengelolaan irigasi berbasis web yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dan produktivitas pertanian.

    “Sistem ini bekerja dengan mengintegrasikan data real-time dari berbagai sumber, termasuk sensor curah hujan, kelembaban tanah, dan level air, untuk memberikan rekomendasi irigasi yang tepat guna,” kata Andri Prima Nugroho anggota tim peneliti kepada wartawan, Kamis 12 Juni 2025.

    Nugroho mengatakan, Sipasi 2.0 memiliki keunggulan yaitu optimasi distribusi air berdasarkan kebutuhan tanaman, pengambilan keputusan yang lebih tepat berbasis data, peningkatan produktivitas pertanian, pemantauan real-time, dan integrasi data yang komprehensif. Sipasi 2.0 yang memiliki fitur sistem pendukung keputusan (DSS), memberikan simulasi dan rekomendasi untuk perencanaan dan pengelolaan irigasi yang lebih efektif, sehingga berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan nasional. “Lewat pemanfaatan teknologi informasi dan sistem pengelolaan air yang terintegrasi,” ujarnya.

    Nugroho mengatakan ujicoba implementasi modernisasi sistem irigasi Sipasi 2.0 ini di daerah irigasi Pamukkulu dan Tabo-Tabo, Sulawesi Selatan. Hasilnya, menunjukkan peningkatan efisiensi irigasi dan produktivitas yang signifikan. “Implementasi Sipasi 2.0 di Pamukkulu dan Tabo-Tabo, yang disertai evaluasi kebijakan modernisasi irigasi, diharapkan menjadi model percontohan bagi pengembangan strategi irigasi modern di seluruh Indonesia,” katanya.

    Dekan FTP UGM, Eny Harmayani, mengatakan Sipasi 2.0 merupakan wujud komitmen akademisi dalam mendukung modernisasi irigasi melalui riset dan kepakaran. Sistem berbasis web ini dikembangkan oleh Pusat Kajian Modernisasi Irigasi dan Pertanian FTP UGM bekerja sama dengan Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR. “Sistem ini disusun untuk mengakomodasi pelaksanaan modernisasi irigasi di Indonesia sesuai dengan tuntutan masyarakat secara global untuk meningkatkan pelayanan, efisiensi, efektivitas, dan produktivitas air,” ungkapnya.

    Direktur Bina Teknik, Kementerian PU, Muhammad Rizal, mengatakan pentingnya modernisasi sistem irigasi yang telah dicanangkan sejak 1985 dan membentuk Tim Modernisasi Irigasi Indonesia sejak tahun 2011. Menurutnya, Sipasi 2.0 hadir sebagai solusi teknologi untuk menjawab tantangan modernisasi tersebut. “Dengan Sipasi 2.0, kita berharap dapat meningkatkan efisiensi irigasi secara signifikan dan berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan nasional,” ujarnya.

  • Terinfeksi bakteri berbahaya, Barantin musnahkan bibit tanaman hias 

    Terinfeksi bakteri berbahaya, Barantin musnahkan bibit tanaman hias 

    Foto: Aldi Evi/Reporter Elshinta

    Terinfeksi bakteri berbahaya, Barantin musnahkan bibit tanaman hias 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 20 Juni 2025 – 22:08 WIB

    Elshinta.com – Badan Karantina Indonesia (Barantin) kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga kelestarian sumber daya alam melalui pertahanan hayati atau `biodefense`. Melalui Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) DKI Jakarta, Barantin melakukan pemusnahan terhadap bibit tanaman hias yang terinfeksi organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK).

    Pemusnahan seratus batang bibit tanaman hias jenis ‘Dracaena fragrans’ dan ‘Dracaena colorama’, dengan cara dibakar. Pasalnya hasil pemeriksaan laboratorium, petugas menemukan OPTK jenis bakteri ‘Dickeya sp.’ dan ‘Pantoea stewartii’. OPTK tersebut dapat menimbulkan serangan penyakit di lapangan sebesar 80-85% dengan potensi kehilangan hasil mencapai 98,8% bagi tanaman penting nusantara seperti padi, jagung, bawang merah, sayur-sayuran, kentang, tomat, tanaman hias, dan jahe.

    Kepala Karantina DKI Jakarta, Amir Hasanuddin menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk ketegasan Barantin dalam menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan. Kemudian berdasarkan Keputusan Kepala Badan Karantina Indonesia Nomor 571 Tahun 2025 tentang Penetapan Jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina, Media Pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina, Dan Media Pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina Yang Dilarang. 

    “Pemusnahan dilakukan karena bibit tersebut teirnfeksi OPTK jenis bakteri. Ini adalah langkah preventif untuk mencegah potensi penyebaran penyakit tumbuhan yang dapat merugikan pertanian nasional,” jelasnya, seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Aldi Evi.

    Lebih lanjut Amir menambahkan bahwa kehadiran OPTK pada media pembawa yang masuk ke Indonesia dapat memberikan dampak serius terhadap produksi pertanian, bahkan berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi dalam jangka panjang. 

    Oleh karena itu, pengawasan karantina menjadi benteng pertama dalam memutus mata rantai penyebaran organisme pengganggu tumbuhan dari luar negeri. 

    Amir juga mengimbau seluruh pelaku usaha impor agar mematuhi seluruh ketentuan karantina yang berlaku, termasuk kelengkapan dokumen dan pemeriksaan media pembawa sebelum dilakukan pemasukan ke wilayah Indonesia. 

    “Kami terbuka untuk konsultasi teknis. Namun, kami akan tetap bertindak tegas apabila ditemukan pelanggaran terhadap regulasi karantina,” tambahnya. 

    Pemusnahan ini, Karantina DKI Jakarta kembali menegaskan peran strategisnya sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan hayati, mendukung ketahanan pangan nasional, serta melindungi keanekaragaman hayati dari ancaman OPTK.

    Proses pemusnahan ini dilaksanakan oleh petugas Karantina dan disaksikan oleh perwakilan pemilik barang, Kepolisian Sektor Sukalarang, Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Satuan Pelayanan Balai Benih Hortikultura Provinsi Jawa Barat, dan petugas Karantina DKI Jakarta.

    Sumber : Radio Elshinta

  • BRIN Beberkan Alasan Pentingnya Percepatan Adopsi Bioteknologi: Solusi Ketahanan Pangan Indonesia

    BRIN Beberkan Alasan Pentingnya Percepatan Adopsi Bioteknologi: Solusi Ketahanan Pangan Indonesia

    Jakarta: Peneliti Pusat Riset Teknologi Pengujian dan Standar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Prasetya membeberkan sejumlah alasan pentingnya percepatan adopsi bioteknologi di Indonesia.

    Bambang mengungkapkan pertanian Indonesia saat ini masih tertinggal sekitar 15-20 tahun dibandingkan dengan negara-negara tetangga dalam hal pemanfaatan benih teknologi. Karena itu, penting untuk dilakukan percepatan.

    Menurutnya bioteknologi mempunyai peran penting dalam menekan potensi kehilangan hasil panen atau gagal panen yang dihadapi petani. Selain itu, bioteknologi juga menjadi solusi terhadap tantangan krusial seperti perubahan iklim, penurunan kualitas lahan, dan serangan hama.

    “Dengan pengembangan yang bertanggung jawab dan berbasis kebutuhan lokal, teknologi ini dapat mendorong sistem pangan yang lebih tangguh dan berkelanjutan,” kata Bambang dalam diskusi bertajuk The Science Behind: Food Security di Jakarta, Rabu, 19 Juni 2025.

    Ia menambahkan untuk mempercepat adopsi tersebut perlu adanya kolaborasi lintas sektor, mulai dari lembaga riset dan sektor swasta. 

    “Dengan pengembangan yang bertanggung jawab dan berbasis kebutuhan lokal, teknologi ini dapat mendorong sistem pangan yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Kolaborasi antara lembaga riset dan sektor swasta seperti Bayer berperan penting dalam mempercepat adopsi teknologi yang aman, terbukti, dan bermanfaat langsung bagi petani di lapangan.” jelasnya. 

    “Diharapkan dengan mulai digunakannya benih jagung bioteknologi, ketahanan pangan nasional dapat terwujud.”
     

    Presiden Direktur Bayer Indonesia & Country Commercials Lead Indonesia and Malaysia, Yuchen Li yang turut hadir dalam diskusi tersebut mengungkap tantangan multidimensi yang dunia hadapi saat ini menuntut sektor pertanian untuk bertransformasi. Artinya kini cara-cara tradisional tidak lagi mencukupi.

    Karena itu diperlukan terobosan berbasis ilmu pengetahuan, salah satunya melalui pemanfaatan bioteknologi di bidang pertanian. Ini sebagaimana yang Bayer sudah lakukan, yakni  mendorong inovasi berbasis sains untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong ketahanan pangan nasional.

    “Dibandingkan dengan benih jagung konvensional, DK95R toleran terhadap herbisida. Herbisida dapat digunakan secara selektif dalam benih jagung DK95R tanpa merusak tanaman jagung. Keunggulan seperti ini menunjukkan potensi besar bioteknologi dalam mendukung praktik pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan,” kata Yuchen Li.

     

    Jakarta: Peneliti Pusat Riset Teknologi Pengujian dan Standar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Prasetya membeberkan sejumlah alasan pentingnya percepatan adopsi bioteknologi di Indonesia.
     
    Bambang mengungkapkan pertanian Indonesia saat ini masih tertinggal sekitar 15-20 tahun dibandingkan dengan negara-negara tetangga dalam hal pemanfaatan benih teknologi. Karena itu, penting untuk dilakukan percepatan.
     
    Menurutnya bioteknologi mempunyai peran penting dalam menekan potensi kehilangan hasil panen atau gagal panen yang dihadapi petani. Selain itu, bioteknologi juga menjadi solusi terhadap tantangan krusial seperti perubahan iklim, penurunan kualitas lahan, dan serangan hama.

    “Dengan pengembangan yang bertanggung jawab dan berbasis kebutuhan lokal, teknologi ini dapat mendorong sistem pangan yang lebih tangguh dan berkelanjutan,” kata Bambang dalam diskusi bertajuk The Science Behind: Food Security di Jakarta, Rabu, 19 Juni 2025.
     
    Ia menambahkan untuk mempercepat adopsi tersebut perlu adanya kolaborasi lintas sektor, mulai dari lembaga riset dan sektor swasta. 
     
    “Dengan pengembangan yang bertanggung jawab dan berbasis kebutuhan lokal, teknologi ini dapat mendorong sistem pangan yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Kolaborasi antara lembaga riset dan sektor swasta seperti Bayer berperan penting dalam mempercepat adopsi teknologi yang aman, terbukti, dan bermanfaat langsung bagi petani di lapangan.” jelasnya. 
     
    “Diharapkan dengan mulai digunakannya benih jagung bioteknologi, ketahanan pangan nasional dapat terwujud.”
     

    Presiden Direktur Bayer Indonesia & Country Commercials Lead Indonesia and Malaysia, Yuchen Li yang turut hadir dalam diskusi tersebut mengungkap tantangan multidimensi yang dunia hadapi saat ini menuntut sektor pertanian untuk bertransformasi. Artinya kini cara-cara tradisional tidak lagi mencukupi.
     
    Karena itu diperlukan terobosan berbasis ilmu pengetahuan, salah satunya melalui pemanfaatan bioteknologi di bidang pertanian. Ini sebagaimana yang Bayer sudah lakukan, yakni  mendorong inovasi berbasis sains untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong ketahanan pangan nasional.
     
    “Dibandingkan dengan benih jagung konvensional, DK95R toleran terhadap herbisida. Herbisida dapat digunakan secara selektif dalam benih jagung DK95R tanpa merusak tanaman jagung. Keunggulan seperti ini menunjukkan potensi besar bioteknologi dalam mendukung praktik pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan,” kata Yuchen Li.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Dandim 0814 Jombang Terima Penghargaan dari Bulog atas Kontribusi Program Serap Gabah

    Dandim 0814 Jombang Terima Penghargaan dari Bulog atas Kontribusi Program Serap Gabah

    Jombang (beritajatim.com) – Komando Distrik Militer (Kodim) 0814 Jombang kembali mencatatkan prestasi membanggakan dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Dandim 0814 Jombang, Letkol Kav Devid Eko Junanto, menerima penghargaan dari Perum Bulog atas kontribusi signifikan dalam mengawal dan mendampingi program serap gabah di wilayah teritorialnya.

    Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Direktur Utama Perum Bulog, Mayjen TNI Novi Helmy, dalam seremoni yang digelar di Gedung Serbaguna Oryza, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu sore (18/6/2025). Acara ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-58 Perum Bulog.

    Kodim 0814 Jombang dinilai berhasil menjalankan peran strategis dalam menyukseskan program serap gabah. Bahkan, capaian serap gabah yang diraih Kodim Jombang mencapai 100 persen dari target yang ditetapkan hingga akhir April 2025.

    “Kami mengapresiasi sinergi Kodim Jombang dalam mendukung program pemerintah, khususnya dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras. Peran aktif TNI menjadi kunci keberhasilan penyerapan gabah tahun ini,” ujar Mayjen TNI Novi Helmy.

    Terpisah, Dandim 0814 Jombang, Letkol Kav Devid Eko Junanto menyampaikan bahwa penghargaan yang diterimanya merupakan hasil kerja sama dan dedikasi banyak pihak, terutama para Babinsa yang terlibat langsung di lapangan. “Ketahanan pangan adalah ketahanan negara,” tandasnya.

    Ia menambahkan, Kodim 0814 Jombang akan terus berkomitmen mendukung ketahanan pangan sebagai bagian integral dari upaya mewujudkan ketahanan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    “Dengan adanya penghargaan ini, Kodim 0814 Jombang siap bersinergi dengan semua pihak dalam mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya di Kabupaten Jombang,” pungkasnya. [suf]

  • Bupati Bengkayang: Ekspor lewat PLBN Jagoi Babang capai Rp100 miliar pada 2024

    Bupati Bengkayang: Ekspor lewat PLBN Jagoi Babang capai Rp100 miliar pada 2024

    Bengkayang, Kalbar (ANTARA) – Bupati Bengkayang, Kalbar, Sebastianus Darwis menyebutkan nilai ekspor hasil pertanian dan perkebunan di daerahnya melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang mencapai lebih dari Rp100 miliar pada 2024.

    Menurut Bupati, hal itu menjadi gambaran penting kehadiran PLBN Jagoi Babang memberikan dampak positif bagi perekonomian di kabupatennya.

    “Hal menggembirakan bagi kita karena selain nilai ekspor dari hasil kebun, sayur mayur dan buah-buahan selama ini, Presiden juga kemarin sudah meresmikan untuk ekspor perdana jagung lewat PLBN Jagoi Babang ke Malaysia. Ini menambah daftar ekspor kita,” ujar Bupati di Bengkayang, Kalbar, Rabu.

    Darwis pun optimistis PLBN Jagoi Babang akan memberikan dampak positif yang signifikan, tidak hanya untuk jagung, tetapi juga untuk komoditas pertanian lainnya.

    PLBN Jagoi Babang menjadi jalur utama ekspor hasil pertanian dan perkebunan, termasuk sayuran seperti petai, kentang, dan cabai, serta buah-buahan seperti semangka, buah naga, dan srikaya.

    “Nilai ekspor melalui PLBN Jagoi Babang terus mengalami peningkatan signifikan, dengan data Bea Cukai menunjukkan hasil ekspor kita pada 2024 mencapai di atas Rp100 miliar,” ujarnya.

    Terlebih, kata Bupati, permintaan untuk ekspor terkhusus komoditas jagung sebanyak 20 ton per bulan dari Malaysia.

    Hal tersebut, katanya, akan mendukung program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan Presiden.

    Dia berharap kehadiran PLBN Jagoi Babang ini memberikan harapan baru bagi pertumbuhan ekonomi Bengkayang.

    Pemerintah, lanjutnya, akan terus mendorong pintu masuk dari Pemerintah Malaysia untuk segera dibuka khususnya untuk pengguna paspor.

    “Selama ini masih menggunakan pos lintas batas (PLB) dan terbatas hanya beberapa kecamatan saja, kita harap Malaysia juga segera buka,” ujar Darwis.

    Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bengkayang Esidorus menyampaikan harapannya agar ekspor hasil pertanian melalui PLBN Jagoi Babang dapat berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

    Ia juga mengingatkan dua hal penting yang perlu diperhatikan Pemkab Bengkayang yaitu memaksimalkan lahan pertanian yang ada dan menambah lahan baru untuk meningkatkan hasil produksi pertanian.

    “Kita perlu memaksimalkan semua potensi yang ada untuk kemajuan pertanian di Bengkayang,” ujarnya.

    Pewarta: Narwati
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wapres dorong inovasi dan digitalisasi sentra telur di Blitar

    Wapres dorong inovasi dan digitalisasi sentra telur di Blitar

    Blitar (ANTARA) – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendorong agar peternakan rakyat dan swasta terus memperkuat kapasitasnya dengan inovasi, bisa melalui adopsi teknologi, peningkatan manajemen produksi, serta kolaborasi dengan lembaga pendidikan vokasi dan riset.

    “Penguatan hilirisasi dan efisiensi produksi diyakini menjadi kunci dalam menjadikan Indonesia tidak hanya swasembada, tetapi juga berdaya saing dalam industri pangan global,” katanya di sela kunjungannya ke peternakan petelur modern yang dikelola oleh PT Sumber Kelapa Bekcy Farm, di Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu.

    Kunjungan ke lokasi peternakan telur ini bagian dari kunjungan kerjanya ke Blitar yang dilakukan selama dua hari, yakni Selasa-Rabu (17-18/6).

    Kunjungan ini juga menjadi bagian dari agenda kerja Wapres dalam mendukung Blitar sebagai salah satu kontributor terbesar telur ayam konsumsi nasional, yang juga relevan dengan visi besar pemerintah Presiden Prabowo Subianto dalam penguatan ketahanan pangan nasional melalui modernisasi sektor peternakan rakyat.

    Dalam kunjungan ini, Wapres meninjau langsung proses budi daya ayam, pengepulan telur, sistem pakan otomatis, serta fasilitas penyimpanan hasil panen.

    Prosedur biosekuriti juga diterapkan secara ketat di lokasi, termasuk penggunaan jas antiseptik dan sepatu boot untuk menjaga standar kebersihan dan kesehatan kandang.

    Peternakan yang dibangun sejak tahun 2019 dan mulai beroperasi pada tahun 2020 ini memiliki luas bangunan mencapai 1 hektare. Adapun populasi ayam petelur yang dipelihara sekitar 50.000 ekor ayam yang ditempatkan dalam tiga kandang berukuran masing-masing 10 x 100 meter.

    Hasil produksi telur dari peternakan ini mencapai rata-rata 2,5 ton per kandang setiap harinya, dengan distribusi utama ke wilayah DKI Jakarta.

    Pewarta: Asmaul Chusna
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.