Topik: ketahanan pangan nasional

  • Panen Raya 236 Ton Jagung, Polres Tuban Tegaskan Dukungan untuk Ketahanan Pangan Nasional

    Panen Raya 236 Ton Jagung, Polres Tuban Tegaskan Dukungan untuk Ketahanan Pangan Nasional

    Tuban (beritajatim.com) – Polres Tuban kembali melaksanakan kegiatan panen jagung kuartal III di Desa Tegalagung, Kecamatan Semanding dan Desa Becok, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, yang juga bertepatan pada hari ini dikakukan secara serentak oleh jajaran Kepolisian seluruh Indonesia.

    Kapolres Tuban AKBP William Cornelis Tanasale mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya Kepolisian dalam mendukung agenda nasional program ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan yang tengah digalakan oleh pemerintah saat ini.

    “Panen jagung kuartal III ini merupakan wujud nyata Polres Tuban dalam mendukung program ketahanan pangan Nasional dari pemerintahan Presiden kita Bapak Prabowo Subianto,” ujar Kapolres Tuban. Sabtu (27/09/2025).

    Ia juga menyampaikan bahwa panen jagung hari ini diperkirakan mencapai 236 Ton dari lahan tanam seluas 40 hektare yang terletak di Desa Tegalagung, Kecamatan Semanding dan Desa Becok, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban.

    “Panen hari ini juga disiapkan mesin perontok atau pemisah antara jagung dengan janggel yang nantinya menghasilkan jagung pipil kering dengan kualitas kadar air 18 persen,” imbuhnya.

    Sehingga, jagung ini nanti masih perlu pengeringan lagi sampai kadar air 14 persen sehingga layak disalurkan kepada masyarakat. “Kami pastikan bahwa untuk hasil panen kali ini bisa langsung dilakukan penyerapan oleh Bulog dengan harga Rp.5.500,” terang Tanasale sapanya.

    Sedangkan, untuk jagung kering dengan kadar air 18% sedangkan jagung kering dengan kadar air 14 % seharga Rp 6.400 rupiah. “Hari ini langsung kita serahkan kepada Bulog,” imbuhnya.

    Sementara itu, untuk yang kadar airnya masih 16-20 persen harus dikeringkan lagi, belum bisa diserahkan ke Bulog. Adapun luas lahan yang ditanami jagung periode bulan juli hingga september 2025 atau kuartal III di Kabupaten Tuban mengalami peningkatan luasan tanam sebanyak 7.32% dibanding tahun 2024 dengan lahan mencapai 20.095 hektar.

    “Kami berharap dengan adanya panen raya yang digelar hari ini dapat mendukung ketahanan pangan yang sudah di rencanakan dalam program presiden,” pungkasnya. [dya/kun]

  • Polres Blitar Panen 34 Ton Jagung, Bukti Nyata Polri Jaga Kedaulatan Pangan

    Polres Blitar Panen 34 Ton Jagung, Bukti Nyata Polri Jaga Kedaulatan Pangan

    Blitar (beritajatim.com) – Kepolisian Resor (Polres) Blitar tidak hanya gencar menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, tetapi juga turun langsung ke sawah. Hari ini, Jumat (27/09/25), Polres Blitar menggelar Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III di lahan binaan mereka.

    Acara ini menjadi simbol keberhasilan sinergi lintas sektor dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Panen raya yang dipusatkan di Dusun Kemloko 7, Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, serta di Kecamatan Panggungrejo, merupakan hasil kerja sama antara Polres Blitar dengan CV Lang Buana.

    Total lahan yang dipanen mencapai 2,9 hektare, dengan rincian 1,9 Ha di Garum dan 1 Ha di Panggungrejo. Jenis jagung yang ditanam adalah Jagung F1 (konsumsi) yang berasal dari benih unggul bernama Bhayangkara.

    Keberhasilan panen kali ini sungguh luar biasa. Estimasi hasil panen diperkirakan mencapai ±12 ton per hektare, sehingga total hasil panen dari seluruh lahan mencapai sekitar 34 ton jagung glondong. Angka ini menjadi kontribusi nyata Polres Blitar dalam menjamin ketersediaan pangan lokal.

    Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, menegaskan peran aktif Polri dalam sektor pertanian. “Kami siap mengawal seluruh proses, dari tanam hingga distribusi hasil panen. Polri tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung ketahanan pangan melalui pembinaan pertanian,” tegasnya.

    Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Blitar melaporkan bahwa produktivitas jagung di wilayah ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini didukung oleh teknologi pertanian modern dan pola tanam adaptif yang diterapkan.

    Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) turut menguatkan posisi strategis Blitar. BPS mencatat wilayah ini sebagai salah satu daerah penyokong utama komoditas jagung di Jawa Timur.

    Kegiatan ini secara simbolis memperkuat ekonomi daerah, meningkatkan kesejahteraan para petani, dan menegaskan komitmen seluruh jajaran Forkopimda Blitar dalam membangun ketahanan pangan nasional.

    “Acara ini menjadi simbol kolaborasi kuat Polres Blitar dengan CV Lang Buana dalam membangun ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, serta memperkuat ekonomi daerah,” tandasnya. (owi/ian)

  • Prabowo Tegaskan AI Jadi Kunci Atasi Kemiskinan dan Perkuat Ketahanan Pangan

    Prabowo Tegaskan AI Jadi Kunci Atasi Kemiskinan dan Perkuat Ketahanan Pangan

    Y

    OlehYoga NugrahaDiperbaharui 04 Nov 2025, 07:00 WIB

    Diterbitkan 03 Nov 2025, 11:52 WIB

    Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kecerdasan buatan dan teknologi tinggi menjadi kunci untuk mempercepat mengatasi kemiskinan dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Dalam forum AELM di Gyeongju, Prabowo juga menyoroti penerapan AI di sektor pertanian serta komitmen Indonesia memperkuat pendidikan dan kerja sama teknologi di kawasan APEC.

  • Kepala BMKG Minta Petani Siap Siaga Petaka Iklim, Cara Lama “Tak Laku”

    Kepala BMKG Minta Petani Siap Siaga Petaka Iklim, Cara Lama “Tak Laku”

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, tahun 2024 tercatat sebagai tahun terpanas, dengan suhu rata-rata global mencapai 1,55 °C. Angka ini di atas suhu era pra-industri (1850-1900).

    Anomali suhu tersebut, ujarnya, melampaui ambang (1,5°C) yang telah ditetapkan tahun 2015 silam dalam perjanjian Paris. Fakta ini, imbuh dia, merupakan alarm keras bagi seluruh umat manusia. Termasuk Indonesia, salah satunya dalam hal ini menyangkut produksi pangan.

    Di Indonesia, lanjutnya, tahun 2024 juga tercatat sebagai tahun terpanas sejak pengamatan tahun 1981. Dengan suhu rata-rata 27,5 °C dan anomali 0,8 °C terhadap normal 1991-2020.

    “Tantangan perubahan iklim sudah di depan mata dan semakin terasa dampaknya pada sektor pertanian. Sepuluh tahun terakhir adalah periode terpanas dalam sejarah pencatatan iklim. Tahun 2024 bahkan menjadi tahun terpanas dengan anomali suhu global 1,55 °C di atas era pra-industri. Kondisi ini memaksa kita mengambil langkah adaptasi nyata, apalagi sektor pertanian sangat rentan,” katanya dalam keterangan di situs resmi, dikutip Kamis (25/9/2025).

    Karena itu, Dwikorita menambahkan, perlu langkah mitigasi untuk menghadapi ancaman perubahan iklim yang kian nyata. Salah satunya, sebutnya, BMKG menggencarkan Sekolah Lapang Iklim (SLI), program yang membekali petani dengan pengetahuan dan pendampingan agar siap beradaptasi.

    Melalui SLI, jelasnya, BMKG tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga langkah aksi adaptasi strategis.

    “Petani diajarkan membaca dan memahami prediksi iklim, menyesuaikan pola tanam, memilih varietas sesuai kondisi musim, hingga mengoptimalkan teknik pemanenan air hujan. Dengan begitu, risiko gagal panen dapat ditekan,” terangnya.

    “Karena perubahan iklim, saat ini titi mongso (titimangsa/ pranata mangsa/ tradisi sistem penanggalan pertanian di Jawa) menjadi tidak relevan. Padahal petani di Indonesia terbiasa dengan titi mongso,” ujar Dwikorita.

    BMKG pun telah menggelar SLI Tematik di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (22/9/2025) lalu. Disebutkan, SLI tematik ini diikuti 60 peserta yang terdiri dari petani hortikultura, penyuluh pertanian lapangan (PPL), pengendali organisme pengganggu tanaman (POPT), kelompok wanita tani, hingga petani milenial mengikuti kegiatan SLI di pendopo kalurahan Kedungpoh ini dengan antusias.

    Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Darmadi Sudibyo Direktur Layanan Iklim BMKG, Marjuki dan Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Sleman Reni Karningtyas.

    “Petani harus mampu membaca cuaca, memahami iklim, dan menyesuaikan pola tanam agar bisa mengurangi risiko gagal panen. Inilah kontribusi BMKG untuk mendukung swasembada pangan sebagaimana tercantum dalam Asta Cita Presiden,” kata Dwikorita.

    “Sekolah Lapang Iklim adalah jembatan antara data iklim dan strategi pertanian. Ini adalah aksi nyata BMKG untuk mendukung ketahanan pangan nasional di tengah tantangan perubahan iklim,” ucapnya.

    Dwikorita mengungkapkan, kini kondisi bumi cukup mengkhawatirkan akibat perubahan iklim. Apabila manusia, semua pihak, tidak berhasil mengendalikan kecepatan kenaikan suhu permukaan bumi atau memitigasi perubahan iklim tersebut.

    “Kondisi ini dipicu kombinasi pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca serta anomali iklim regional. Situasi ini menjadi tantangan serius bagi sektor pertanian yang sangat rentan terhadap iklim,” ujarnya.

    “Tidak hanya bencana yang secara intensitas dan durasi semakin bertambah, namun juga krisis air yang juga berimbas pada berbagai sektor kehidupan. Salah satunya yang terdampak adalah sektor pertanian. Food and Agriculture Organization (FAO) memprediksi dunia akan mengalami ancaman krisis pangan pada tahun 2050 mendatang” sambung Dwikorita.

    Prediksi Musim Hujan di DI Yogyakarta

    Dalam kesempatan tersebut, Dwikorita menjabarkan prakiraan awal musim hujan di DIY yang diperkirakan masuk pada dasarian ketiga Oktober 2025.

    “Dengan sifat hujan yang normal, petani bisa menyesuaikan pola tanam lebih tepat waktu sekaligus memaksimalkan pemanfaatan air hujan,” terang Dwikorta.

    Sebelumnya, Dwikorita juga telah meminta petani melakukan penyesuaian musim tanam. Menyusul adanya proyeksi terbaru mengenai musim hujan tahun 2025/2026.

    BMKG memprediksi, musim hujan tahun 2025/2026 akan tiba lebih cepat, dengan estimasi masa puncak bervariasi.

    Menurut Dwikorita, sebagian wilayah di Indonesia telah memasuki musim hujan sejak Agustus 2025. Dan bertahap akan meluas ke sebagian besar wilayah RI pada periode September-November 2025.

    Dia pun mengingatkan agar mengantisipasi dampak-dampak yang timbul saat musim hujan.

    “Secara umum, sifat hujan pada musim hujan 2025/2026 diprediksikan berada pada kategori normal (69,5%), artinya curah hujan musiman tidak jauh berbeda dengan biasanya. Namun, terdapat 193 ZOM (27,6%) yang berpotensi mengalami musim hujan dengan sifat atas normal, di antaranya sebagian besar Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, beberapa wilayah Sulawesi, serta Maluku dan Papua. Selain itu, terdapat pula 20 ZOM (2,9%) yang diprediksi mengalami musim hujan bawah normal,” kata Dwikorita dalam keterangannya, dikutip Senin (15/9/2025).

    Foto: BMKG gelar Sekolah Lapang Iklim (SLI) Tematik di Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, 22 September 2025. (Dok. BMKG)
    BMKG gelar Sekolah Lapang Iklim (SLI) Tematik di Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, 22 September 2025. (Dok. BMKG)

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prabowo: Kami Capai Swasembada Beras dan Turut Bantu Palestina

    Prabowo: Kami Capai Swasembada Beras dan Turut Bantu Palestina

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mengumumkan capaian penting Indonesia di sektor pangan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia berhasil mencapai swasembada beras dan bahkan sudah mulai mengekspor ke sejumlah negara, termasuk memberikan bantuan pangan ke Palestina.

    Dalam pidatonya di Sidang Umum PBB ke-80, Prabowo menyebut swasembada beras sebagai tonggak kemandirian yang membanggakan.

    “Kami sekarang cukup untuk diri sendiri, bahkan mulai membantu negara lain. Indonesia telah mengirimkan beras ke Palestina sebagai wujud solidaritas,” ujarnya, Selasa (23/9/2025) waktu AS.

    Lebih lanjut, dia menekankan bahwa pencapaian ini bukan hanya hasil kebijakan pertanian, tetapi juga komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

    “Beras bukan sekadar komoditas, melainkan simbol kedaulatan dan keadilan sosial,” tegasnya.

    Menurut Prabowo, keberhasilan itu dicapai berkat kombinasi modernisasi pertanian, pembangunan infrastruktur irigasi, serta dukungan langsung kepada petani.

    “Kami membangun rantai pasok pangan yang tangguh, dari desa hingga ke pasar dunia,” katanya.

    Prabowo juga menegaskan bahwa kemandirian pangan adalah salah satu syarat penting bagi stabilitas global.

    “Tanpa pangan, tidak ada perdamaian. Tanpa pangan, tidak ada keadilan,” ucapnya.

    Pengiriman beras untuk Palestina menjadi simbol solidaritas Indonesia terhadap bangsa yang masih berjuang untuk hak-haknya.

    “Kita tidak bisa berdiam diri melihat saudara-saudara kita di Palestina menderita. Indonesia akan selalu berdiri bersama mereka,” ujarnya.

    Dia menilai bahwa capaian ini menempatkan Indonesia di jalur menuju peran baru sebagai eksportir pangan dunia.

    “Kita yakin dalam beberapa tahun, Indonesia akan menjadi lumbung pangan global. Kemandirian pangan ini bukan hanya kebanggaan nasional, tapi juga kontribusi nyata Indonesia bagi perdamaian dan kemanusiaan,” tandas Prabowo.

  • GMNI Surabaya Dorong Kesejahteraan Petani Lewat Konsolidasi Hari Tani

    GMNI Surabaya Dorong Kesejahteraan Petani Lewat Konsolidasi Hari Tani

    Surabaya (beritajatim.com) – Memperingati Hari Tani Nasional, DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Surabaya menggelar konsolidasi bertema “Petani Kuat, Bangsa Berdaulat” dengan melibatkan seluruh DPK GMNI se-Surabaya. Acara ini menjadi forum strategis untuk membahas persoalan agraria dan pertanian yang hingga kini masih membelit petani di kota maupun wilayah sekitar.

    Sekretaris Jenderal DPC GMNI Surabaya, Razak Amrullah Ramadhan, menjelaskan bahwa konsolidasi ini tidak hanya berhenti pada diskusi, tetapi ditindaklanjuti dengan program nyata. Salah satunya adalah kegiatan Live In selama dua hari satu malam di kawasan pertanian Lakarsantri untuk memahami langsung kondisi dan tantangan yang dihadapi petani.

    “Agenda ini ditujukan agar kami dapat mengetahui permasalahan faktual yang dialami oleh petani di lapangan. Hasilnya akan dirumuskan dalam kajian akademik untuk kemudian diaudiensikan ke stakeholder terkait,” ujar Razak di Wisma Marinda GMNI, Rabu (24/9/2025).

    GMNI Surabaya dalam konsolidasi ini mengungkap berbagai persoalan, mulai dari ketimpangan akses tanah, konflik agraria dengan pengembang, hingga belum adanya kepastian hukum yang kuat bagi petani. Menurut Razak, hal ini menjadi hambatan serius bagi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.

    “Pemerintah perlu memperkuat implementasi Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sesuai amanat UUPA 1960. Dengan begitu, hak atas tanah petani dapat terlindungi dan sengketa agraria bisa diminimalisir,” jelasnya.

    Wakabid Politik DPC GMNI Surabaya, Mochamad Dewa Surya Fijana, menambahkan bahwa pihaknya juga berencana mengumpulkan data valid dari petani sebagai dasar untuk menyusun rekomendasi kebijakan. Data tersebut akan diserahkan kepada dinas dan lembaga terkait agar kebijakan yang lahir benar-benar sesuai dengan kebutuhan petani.

    “GMNI Surabaya menginisiasi agar pemerintah memperhatikan hak akses atas tanah petani agar kesejahteraan mereka benar-benar terwujud. Selain itu, kami juga mengajak kaum muda lebih peduli terhadap nasib petani melalui gerakan nyata,” ungkap Dewa.

    Dewa menilai keterlibatan generasi muda sangat penting dalam menjaga kedaulatan pangan nasional. Menurutnya, petani bukan hanya pelaku produksi, tetapi juga bagian dari pertahanan negara dalam bidang pangan.

    “Dengan langkah ini, kami berharap perjuangan petani mendapat perhatian serius pemerintah. Kesejahteraan mereka adalah pondasi utama dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional,” pungkasnya. [asg/ian]

  • KSAU pastikan fokus garap program ketahanan pangan nasional

    KSAU pastikan fokus garap program ketahanan pangan nasional

    Padang (ANTARA) – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono menegaskan kesatuan tersebut terus fokus menggarap dan menjalankan program ketahanan pangan yang digagas pemerintah pusat sebagai upaya menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia.

    “TNI AU fokus pada dukungan terhadap program pemerintah di bidang ketahanan pangan nasional,” kata KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Kota Padang, Rabu.

    Khusus di Sumatera Barat TNI melakukan penanaman jagung dan telah berhasil melaksanakan panen raya di Pangkalan Udara (Lanud) Sutan Sjahrir, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.

    “Keberhasilan panen raya jagung di Lanud Sutan Sjahrir merupakan wujud nyata sinergi antara TNI Angkatan Udara, khususnya Lanud Sutan Sjahrir dengan masyarakat,” kata Marsekal Tonny Harjono.

    Dalam kunjungannya ke Ranah Minang, KSAU bersama Ketua Umum PIA Ardhya Garini juga menyerahkan bibit jagung dan paket sembako kepada para petani binaan sekaligus melaksanakan panen jagung bersama para petani setempat.

    Kepada petani binaan, KSAU menegaskan TNI Angkatan Udara terus berkomitmen bersinergi dengan masyarakat dalam mendukung program pemerintah terutama di bidang ketahanan pangan. Hal ini sejalan dengan arahan kepala negara untuk mencapai swasembada pangan nasional.

    Kehadiran KSAU dalam panen raya jagung di Lanud Sutan Sjahrir sekaligus menjadi dorongan moral bagi para petani binaan untuk terus mengembangkan sektor pertanian. Selain memperkuat soliditas internal TNI AU, kegiatan ini juga mempererat kemanunggalan TNI AU dengan rakyat melalui upaya nyata mendukung ketahanan pangan.

    Eks Pangkogabwilhan II tersebut berharap kolaborasi antara TNI AU dengan masyarakat terus terjaga terutama untuk menyukseskan berbagai program pemerintah, salah satunya ketahanan pangan.

    Pewarta: Muhammad Zulfikar
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komisi IV DPR dorong penguatan fungsi hukum Karantina NTT

    Komisi IV DPR dorong penguatan fungsi hukum Karantina NTT

    “NTT adalah gudang ternak. Karena itu, keberadaan Karantina menjadi sangat penting dalam melindungi kesehatan hewan dan keamanan pangan. Ke depan, kami di Komisi IV akan mendorong penguatan laboratorium Karantina NTT agar dapat lebih optimal dalam me

    Kupang, NTT (ANTARA) – Komisi IV DPR RI menekankan pentingnya fungsi pengawasan hukum bagi Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Nusa Tenggara Timur (Karantina NTT) dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

    Wakil Ketua Tim Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan di Kupang, Rabu, mengatakan Provinsi NTT sebagai salah satu pusat produksi ternak Indonesia, sehingga perlu pengawasan berbasis regulasi.

    “NTT adalah gudang ternak. Karena itu, keberadaan Karantina menjadi sangat penting dalam melindungi kesehatan hewan dan keamanan pangan. Ke depan, kami di Komisi IV akan mendorong penguatan laboratorium Karantina NTT agar dapat lebih optimal dalam menjalankan fungsi pengawasan dan perlindungan,” ujarnya.

    Hal tersebut sejalan dengan Undang-undang (UU) Nomor 21 Tahun 2019, mencakup aspek-aspek hukum yang relevan dalam Penyelenggaraan Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.

    Ahmad Yohan menyampaikannya dalam kunjungan bersama Tim Komisi IV DPR RI saat meninjau sarana dan prasarana laboratorium dan Instalasi Karantina Hewan (IKH) Balai Karantina NTT.

    Dia menambahkan perlunya pendekatan terintegrasi agar NTT dapat mengoptimalkan potensinya sebagai gudang ternak nasional.

    Sementara itu, Kepala Karantina NTT Simon Soli menyampaikan apresiasi atas dukungan tersebut.

    “Penguatan laboratorium akan menjadi langkah penting untuk meningkatkan kapasitas Karantina NTT dalam deteksi dini hama dan penyakit, sekaligus memberikan perlindungan maksimal bagi sektor pertanian, perikanan dan peternakan di daerah khususnya NTT,” katanya.

    Selanjutnya, Tim Komisi IV DPR RI juga mengunjungi gudang Perum Bulog NTT dan Balai Penerapan Modernisasi Peternakan (BRMP) NTT di Naibonat, Kabupaten Kupang.

    “Hasil pemantauan di gudang Perum Bulog, tercatat stok cadangan pangan yang tersedia 6.000 ton beras dan 300 ton jagung. Stok tersebut menurut Perum Bulog sendiri dinilai memadai untuk menjaga kebutuhan pangan masyarakat sekaligus menopang sektor pangan di daerah,” jelas Ahmad Yohan

    Selain itu, Tim Komisi IV DPR RI bersama pemerintah pusat dan daerah membahas isu hukum strategis terkait tata kelola peternakan, pengendalian penyakit hewan, ketersediaan jagung dan beras lokal, dan isu terkait penerbitan surat izin penangkapan ikan yang kerap menjadi tantangan serius di NTT.

    “Keterlibatan banyak pihak menunjukkan bahwa ketahanan pangan dan peternakan adalah isu bersama yang membutuhkan sinergi dari semua lini,” kata Ahmad Yohan.

    Dalam diskusi tersebut, sejumlah isu strategis diangkat, mulai dari pengendalian penyakit hewan menular yang merujuk pada pengendalian penyakit ASF, pencegahan masuknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan dampak ekonominya terhadap masyarakat di NTT, serta tingginya kasus gigitan rabies, hingga upaya meningkatkan kualitas dan produktivitas peternakan rakyat.

    Ahmad Yohan menyampaikan, kunjungan kerja spesifik ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat.

    “Dengan dukungan penuh dari legislatif serta peningkatan peran Karantina NTT diyakini mampu menjadi tulang punggung ketahanan pangan ternak nasional sekaligus berkontribusi signifikan terhadap ketersediaan pangan Indonesia,” katanya.

    Pewarta: Yoseph Boli Bataona
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Poin-poin Penting Pidato Perdana Prabowo di Sidang Umum PBB ke-80

    Poin-poin Penting Pidato Perdana Prabowo di Sidang Umum PBB ke-80

    Bisnis.com, JAKARTA – Ruang Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi saksi kembalinya Indonesia di podium dunia. Setelah satu dekade absen kehadiran langsung, Presiden RI Prabowo Subianto untuk pertama kalinya hadir menyampaikan pidato perdananya pada Selasa (23/9/2025). 

    Presiden Prabowo berbicara pada sesi pertama Debat Umum dengan posisi istimewa, yakni urutan ketiga. Prabowo berpidato setelah pembukaan oleh Sekjen PBB Antonio Guterres, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Sebagai informasi, Brasil, yang sejak 1955 selalu membuka sidang sebagai tradisi diplomatik, tampil di urutan pertama. Amerika Serikat, sebagai tuan rumah, mendapat giliran kedua. Tepat setelah keduanya, Presiden Prabowo berdiri membawa suara Indonesia ke hadapan dunia.

    Kehadiran Presiden Prabowo di podium Majelis Umum PBB menandai babak baru diplomasi Indonesia. Sepuluh tahun terakhir, Presiden Joko Widodo sempat menyampaikan pidato secara daring saat pandemi Covid-19, sementara selebihnya Indonesia diwakili Wakil Presiden maupun Menteri Luar Negeri.

    Posisi pidato Presiden Prabowo juga menorehkan sejarah tersendiri. Sebelumnya, Presiden Soekarno pernah berpidato di urutan ke-46, Presiden Soeharto di urutan ke-61, dan Presiden Megawati Soekarnoputri di urutan ke-17. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tercatat tiga kali berpidato dengan urutan 20, 21, dan 16, sementara Presiden Joko Widodo dua kali hadir secara daring di urutan ke-16.

    Kini, Presiden Prabowo menempati urutan ke-3 saat pidato, salah satu posisi paling awal dan paling bergengsi yang pernah diraih Indonesia di forum Sidang Majelis Umum PBB.

    Di hadapan para pemimpin dunia yang hadir di ruang sidang Majelis Umum PBB, Presiden Prabowo membuka pidato perdananya dengan penuh penghormatan. Kepala Negara menekankan pentingnya persaudaraan universal di tengah perbedaan bangsa dan agama.

    “Sungguh suatu kehormatan besar bagi saya untuk berdiri di General Assembly Hall yang agung ini, di antara para pemimpin yang mewakili hampir seluruh umat manusia. Kita berbeda ras, agama, dan kebangsaan, namun kita berkumpul bersama sebagai satu keluarga. Kita di sini pertama dan terutama sebagai sesama manusia, masing-masing diciptakan setara, dianugerahi hak yang tidak dapat dicabut untuk hidup, kebebasan, dan mengejar kebahagiaan,” ujar Prabowo di hadapan hadirin di markas PBB, Selasa (23/9/2025). 

    Berikut Poin-poin Penting Pidato Perdana Prabowo di Sidang Umum PBB

    1. Prabowo Cerita Masa Penjajahan RI dan Penderitaan Kolonialisme 

    Presiden Prabowo Subianto menggunakan panggung Sidang Umum ke-80 PBB di New York, Amerika Serikat, Rabu (23/9/2025), untuk mengingatkan dunia bahwa Indonesia pernah mengalami penderitaan panjang akibat kolonialisme. Pesan ini disampaikan sebagai ajakan agar negara-negara bersatu melawan ketidakadilan dan penindasan global.

    “Selama berabad-abad, orang Indonesia telah hidup di bawah dominasi kolonial, penindasan, dan kejahatan. Kita diperlakukan lebih rendah dari binatang di negeri kita sendiri,” ujar Prabowo lantang.

    Pernyataan itu disambut hening penuh perhatian di ruang sidang Majelis Umum PBB. Menurut Prabowo, pengalaman Indonesia menjadi bukti nyata bahwa penjajahan hanya meninggalkan luka mendalam, kemiskinan, dan keterbelakangan bagi bangsa yang ditindas.

    Dia menambahkan, rakyat Indonesia juga tahu bagaimana rasanya ditinggalkan keadilan, hidup dalam sistem yang timpang, dan kehilangan kesempatan yang seharusnya dimiliki oleh semua manusia.

    “Kami tahu bagaimana artinya hidup dalam apartheid, bagaimana artinya hidup dalam ketidakadilan dan kekacauan,” katanya.

    Meski begitu, Prabowo menekankan bahwa perjuangan Indonesia untuk meraih kemerdekaan tak pernah dilakukan sendiri. Solidaritas dunia, kata dia, menjadi penopang penting. Banyak negara berdiri bersama Indonesia, memberikan dukungan diplomatik maupun bantuan nyata di masa-masa sulit.

    “Solidaritas dunia membantu kami dalam perjuangan untuk kemerdekaan, mengatasi penderitaan, penyakit, dan kekacauan. Dukungan itu datang dari berbagai bangsa yang peduli terhadap keadilan,” ucapnya.

    2. Prabowo Ingatkan Peran Penting PBB

    Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap multilateralisme dan peran sentral Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai benteng perdamaian dunia.

    Prabowo menyoroti bahwa dunia saat ini dipenuhi konflik, ketidakpastian, dan ketidakadilan yang mengancam masa depan umat manusia. Ia menekankan bahwa menyerah pada pesimisme bukanlah pilihan.

    “Kita tidak bisa menyerah. Kita tidak bisa menyerahkan harapan atau cita-cita kita. Kita harus mendekat, bukan menjauh,” ujar Prabowo.

    Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan pentingnya solidaritas global. Menurutnya, dunia pasca Perang Dunia II hanya bisa bertahan berkat kerja sama internasional dan institusi multilateral. PBB, lanjutnya, adalah wujud nyata dari semangat itu.

    “PBB lahir dari pengorbanan jutaan jiwa. Dia diciptakan untuk menjaga keamanan, keadilan, dan kebebasan bagi semua orang. Kita harus terus memperkuatnya,” tegasnya.

    Prabowo menyatakan Indonesia telah merasakan langsung manfaat kerja sama internasional. Melalui PBB dan lembaga-lembaganya, Indonesia mendapat dukungan penting dalam pembangunan setelah kemerdekaan. Hal itu, katanya, menjadi dasar bagi Indonesia untuk terus berkomitmen pada kerja sama multilateral.

    3. Prabowo Pamer RI Swasembada Beras

    Presiden Prabowo Subianto mengumumkan capaian penting Indonesia di sektor pangan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia berhasil mencapai swasembada beras dan bahkan sudah mulai mengekspor ke sejumlah negara, termasuk memberikan bantuan pangan ke Palestina.

    “Kami sekarang cukup untuk diri sendiri, bahkan mulai membantu negara lain. Indonesia telah mengirimkan beras ke Palestina sebagai wujud solidaritas,” ujarnya, Rabu (23/9/2025).

    Lebih lanjut, dia menekankan bahwa pencapaian ini bukan hanya hasil kebijakan pertanian, tetapi juga komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

    “Beras bukan sekadar komoditas, melainkan simbol kedaulatan dan keadilan sosial,” tegasnya.

    Menurut Prabowo, keberhasilan itu dicapai berkat kombinasi modernisasi pertanian, pembangunan infrastruktur irigasi, serta dukungan langsung kepada petani.

    “Kami membangun rantai pasok pangan yang tangguh, dari desa hingga ke pasar dunia,” katanya.

    Prabowo juga menegaskan bahwa kemandirian pangan adalah salah satu syarat penting bagi stabilitas global.

    “Tanpa pangan, tidak ada perdamaian. Tanpa pangan, tidak ada keadilan,” ucapnya.

    Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya pada Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada Selasa, 23 September 2025. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

    4. Prabowo Desak Reformasi Tata Kelola Global

    Prabowo menekankan perlunya reformasi tata kelola global yang lebih adil, inklusif, dan mencerminkan kepentingan semua negara, terutama negara-negara berkembang di belahan dunia selatan atau Global South.

    Prabowo menyoroti ketimpangan besar dalam struktur lembaga internasional yang menurutnya masih didominasi oleh negara-negara besar.

    “Tata kelola dunia saat ini seringkali tidak adil. Negara-negara berkembang masih menjadi penonton, padahal mereka paling terdampak oleh keputusan global,” ujar Prabowo, Selasa (23/9/2025).

    Dia menyebut masalah perubahan iklim, krisis pangan, energi, hingga konflik bersenjata, justru banyak membebani negara berkembang.

    “Mereka yang paling sedikit berkontribusi terhadap krisis global justru paling berat menanggung akibatnya,” tegasnya.

    Prabowo menyerukan agar lembaga internasional, termasuk PBB, direformasi agar lebih demokratis dan responsif. Dia menyinggung perlunya memperluas partisipasi negara-negara Global South dalam pengambilan keputusan strategis.

    “Tidak bisa dunia hanya dikendalikan oleh segelintir negara kaya,” katanya.

    Dalam pidatonya, Prabowo juga menekankan pentingnya solidaritas global dalam mengatasi tantangan bersama.

    “Kita tidak bisa menghadapi krisis iklim, pandemi, atau konflik hanya dengan pendekatan sepihak. Kita butuh tata kelola baru yang benar-benar bekerja untuk semua,” ujarnya.

    5. Prabowo Ingin Kirim 20.000 Pasukan Perdamaian 

    Presiden Prabowo Subianto menyampaikan tawaran besar Indonesia dalam mendukung perdamaian dunia dengan mengirimkan hingga 20.000 pasukan untuk memperkuat misi perdamaian PBB.

    Prabowo menegaskan, dunia menghadapi gelombang konflik yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan retorika. Diperlukan langkah nyata untuk melindungi warga sipil, mencegah genosida, dan menghentikan agresi bersenjata.

    “Indonesia siap memainkan peran lebih besar. Kami menawarkan hingga 20.000 pasukan terlatih untuk membantu misi penjaga perdamaian PBB, di mana pun dibutuhkan,” ujarnya tegas.

    Menurut Prabowo, kontribusi ini merupakan kelanjutan dari tradisi panjang Indonesia sebagai salah satu kontributor utama pasukan penjaga perdamaian PBB. Saat ini, Indonesia sudah menempatkan lebih dari 2.700 personel di berbagai misi, menjadikannya salah satu dari 10 besar kontributor dunia.

    “Namun situasi global saat ini menuntut lebih. Kami percaya Indonesia, dengan sejarahnya sebagai bangsa pejuang kemerdekaan dan prinsip politik bebas-aktif, memiliki legitimasi moral untuk memperluas peran di kancah internasional,” imbuhnya.

    Prabowo menyebutkan bahwa pasukan perdamaian tambahan dari Indonesia dapat dikerahkan ke sejumlah titik konflik yang paling mendesak, termasuk di Gaza, Ukraina, Sudan, dan kawasan lain yang dilanda krisis kemanusiaan.

    “Kami tidak hanya menawarkan pasukan, tetapi juga tenaga medis, insinyur, dan ahli logistik untuk mendukung stabilisasi,” jelasnya.

    6. Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Perang Israel vs Palestina

    Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara (two states solutions) dalam penyelesaian konflik di Gaza. Menurutnya, perdamaian hanya akan terwujud jika hak Palestina dan keamanan Israel diakui serta dijamin oleh komunitas internasional.

    “Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus, kita juga harus mengakui, kita juga harus menghormati, dan kita juga harus menjamin keselamatan dan keamanan Israel. Hanya dengan begitu kita bisa memiliki perdamaian sejati, perdamaian yang nyata, tanpa kebencian dan tanpa kecurigaan. Satu-satunya solusi adalah solusi dua negara,” ucapnya.

    Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara menyoroti tragedi kemanusiaan di Gaza yang makin parah dan mendesak agar dunia tidak berpaling dari tragedi tersebut.

    Presiden menegaskan bahwa jutaan orang kini menghadapi trauma, kelaparan, hingga ancaman kematian di depan mata komunitas internasional.

    “Saat ini juga, orang-orang tak bersalah menangis meminta pertolongan, menangis ingin diselamatkan. Siapa yang akan menyelamatkan mereka? Siapa yang akan menyelamatkan orang-orang tak bersalah? Siapa yang akan menyelamatkan orang tua dan perempuan? Jutaan orang menghadapi bahaya saat kita duduk di sini,” katanya.

    Presiden Prabowo kemudian mengingatkan pentingnya peran PBB sebagai pilar utama dalam menjaga tatanan internasional yang adil. Menurutnya, perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan tidak boleh hanya menjadi hak segelintir bangsa, melainkan hak semua umat manusia.

  • Lapas Mojokerto Dorong Ketahanan Pangan Lewat Program Pembinaan WBP

    Lapas Mojokerto Dorong Ketahanan Pangan Lewat Program Pembinaan WBP

    Mojokerto (Beritajatim.com) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto terus berinovasi dalam mendukung program ketahanan pangan melalui berbagai kegiatan produktif yang melibatkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Sejumlah program pembinaan kemandirian dijalankan, diantaranya budidaya lele, peternakan kambing, serta penanaman cabai dan terong.

    Budidaya lele yang dijalankan Lapas Kelas IIB Mojokerto melalui kolam Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) menjadi salah satu program unggulan karena dinilai mampu memberikan hasil signifikan. Di sisi lain, peternakan kambing dikembangkan untuk melatih keterampilan beternak sekaligus memenuhi kebutuhan konsumsi protein hewani.

    Lahan yang tersedia di lingkungan Lapas Kelas IIB Mojokerto juga dimanfaatkan untuk bercocok tanam komoditas hortikultura, seperti cabai dan terong. Hasil panen digunakan untuk memenuhi kebutuhan dapur lapas sekaligus menjadi media pembelajaran langsung bagi para WBP. Dengan berbagai kegiatan ini, Lapas Kelas IIB Mojokerto berupaya mencetak WBP yang lebih produktif, mandiri, dan siap kembali ke masyarakat.

    Inovasi tersebut juga menjadi wujud kontribusi nyata pemasyarakatan dalam mendukung visi pemerintah menuju bangsa yang sejahtera dan berdaya saing. Program tersebut tidak hanya berorientasi pada peningkatan keterampilan WBP, tetapi juga bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional

    “Kegiatan ini sejalan dengan Asta Cita Presiden dan 13 Program Akselerasi IMIPAS. Kami ingin WBP memiliki bekal keterampilan yang berguna setelah selesai menjalani masa pidana,” ungkap Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan mengatakan, Rabu (24/9/2025). [tin/ian]