Topik: kereta cepat Jakarta Bandung

  • Kenangan Berkesan Ceu Popong saat Promosikan Bajigur ke PM Mesir, Saksi Sejarah KAA 1955

    Kenangan Berkesan Ceu Popong saat Promosikan Bajigur ke PM Mesir, Saksi Sejarah KAA 1955

    PIKIRAN RAKYAT – Tahun 2025 ini genap 70 tahun sejak diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika. Namun, Popong Otje Djunjunan atau yang lebih dikenal dengan Ceu Popong masih ingat betul betapa berbedanya wajah Bandung, dan Indonesia secara keseluruhan, pada tahun 1955 ketika pertemuan tingkat tinggi bersejarah itu diadakan dengan saat ini.

    Saat itu, Ceu Popong yang masih berusia 17 tahun dan duduk di bangku SMA menjadi salah satu pemandu muda yang menyambut para pemimpin dunia di Hotel Savoy Homann, Bandung.

    Bandung menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika pertama pada 1955 yang mempertemukan para presiden, perdana menteri, dan pemimpin dari 29 negara kawasan dalam semangat bersama untuk membebaskan diri dari kolonialisme dan imperialisme.

    Menurut Popong, Indonesia telah mengalami kemajuan yang signifikan selama tujuh dekade terakhir melalui kemajuan di bidang pendidikan, ekonomi, dan transportasi, khususnya sejak hadirnya Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), hasil kerja sama Indonesia-China, telah mempersingkat waktu tempuh antara kedua kota dari empat jam menjadi hanya 30 menit.

    “Begitu pula Bandung, yang kini sudah dikenal secara global, menarik banyak sekali wisatawan mancanegara,” kata Popong kepada Xinhua baru-baru ini di rumahnya di Bandung.

    Dalam konferensi tahun 1955, Popong dan sembilan remaja lainnya mengenakan kebaya tradisional dengan rambut disanggul.

    Mereka ditugaskan untuk memperkenalkan masakan Sunda, salah satu makanan paling populer di Indonesia, termasuk minuman khas Sunda kepada para pemimpin negara dalam bahasa Inggris. Sajian yang diberikan termasuk rangginang, colenak, opak, dan minuman seperti bandrek dan bajigur.

    “Kami bertindak sebagai pemandu di hotel, menyambut para tamu,” kenang Popong. Dia dengan gembira menceritakan kembali pertemuannya dengan perdana menteri Mesir saat itu, Gamal Abdel Nasser, yang bertanya tentang apa itu bajigur.

    Para pemimpin negara-negara Asia dan Afrika menghadiri upacara penandatanganan Monumen Solidaritas Asia Afrika sebagai bagian dari Peringatan Konferensi Asia Afrika 2015 di Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada 24 April 2015.

    “Dengan tinggi badan yang hanya 150 sentimeter, saya harus menjulurkan leher selama beberapa menit untuk berbicara dengannya,” tutur Popong sambil tersenyum. Kala itu, dia pun menjelaskan resep minuman yang terbuat dari santan, jahe, dan gula aren tersebut.

    Ceu Popong menyampaikan bahwa Indonesia bukan satu-satunya negara yang telah berubah sejak saat itu. “Kolonialisme telah memudar dan kini negara-negara Asia dan Afrika sedang membangun kembali diri mereka secara ekonomi dan politik,” katanya.

    Dia menyoroti bahwa pembangunan global bergantung pada hubungan antarmanusia, khususnya hubungan lintas perbatasan. “Kerja sama internasional harus terus berlanjut, tanpa diskriminasi,” sambung sosok legendaris asal Bandung tersebut.

    Popong, yang kini berusia 87 tahun, telah mengabdi selama 25 tahun di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan spesialisasi di bidang pendidikan dan kebudayaan sebelum pensiun pada 2019.

    Dia mengajak generasi muda untuk menjunjung tinggi semangat Konferensi Asia Afrika guna berkontribusi bagi kemajuan dunia.

    “Di dunia yang mengglobal ini, kita harus belajar dari orang lain, baik itu semangat, etos kerja, maupun disiplin mereka,” kata Popong, seraya menyebut China sebagai contoh.

    “Ada pepatah berbunyi, ‘Carilah ilmu sampai ke negeri China’,” ucap perempuan yang pernah kehilangan palunya saat sidang perdana di DPR/MPR.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Jalan Akses Stasiun Whoosh Karawang Menuju Tol Japek Segera Dibangun

    Jalan Akses Stasiun Whoosh Karawang Menuju Tol Japek Segera Dibangun

    Jakarta

    Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) buka-bukaan tentang update penyediaan lahan untuk jalan akses Stasiun Whoosh Karawang. Saat ini, proses penetapan lokasi (penlok) lahan telah selesai.

    Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan pengadaan lahan untuk jalan akses Stasiun Kereta Cepat Karawang. Prosesnya saat ini telah dilanjutkan ke persiapan pembangunan.

    “Sudah selesai, sudah rapat mau pembangunan. Penloknya sudah diputuskan,” kata Nusron, ditemui di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (21/4/2025).

    Dalam kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan (PTPP) Kementerian ATR/BPN Embun Sari mengatakan, penlok sudah diterbitkan. Saat ini, proses pembangunan akses jalan exit Tol Karawang Barat KM 42 di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek).

    “Jadi sekarang sedang proses yang akses Stasiun Whoosh Karawang yang ke jalan tol. Jadi mungkin itu nanti juga akan dilaksanakan bertahap, jalan lingkungannya dulu, baru nanti dihubungkan ke tol,” ujar Embun.

    Meski penlok secara keseluruhan sudah keluar, Embun mengatakan, pembangunan akan dilakukan tetap kembali lagi ke kesiapan anggaran. Hal ini termasuk juga untuk mendukung proses pembebasan lahannya.

    “Nanti kembali lagi ke kesiapan anggaran. Kan masyarakat nggak mungkin dikasih janji, harus dikasih uang ganti kerugian,” katanya.

    Sebagai informasi, pada Februari lalu Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melakukan peninjauan langsung di kawasan Sungai Cibeet yang menghubungkan Kabupaten Bekasi dengan Kabupaten Karawang. Dudy meminta agar pembangunannya dipercepat sehingga masyarakat Bekasi bisa mengakses kereta cepat dengan mudah ke Stasiun Karawang.

    “Pembangunan akses jalan dan jembatan melalui Sungai Cibeet ini dapat mempermudah masyarakat Kabupaten Bekasi dalam mengakses kereta cepat melalui Stasiun Karawang. Saya harap dalam waktu dekat akses jalan ini sudah dapat terbangun,” ujar Dudy dalam keterangannya, Selasa (25/2).

    Rencananya, akan ada 8 titik akses menuju Stasiun Kereta Cepat Karawang. Tiga titik di antaranya adalah akses di kawasan Sungai Cibeet, yakni titik jembatan Cibeet, titik jalan kawasan di sisi Kabupaten Bekasi, dan titik jalan kawasan di sisi Kabupaten Karawang.

    “Progres pembangunan konstruksi jembatan Sungai Cibeet sudah mencapai 36%. Selanjutnya, untuk akses jalan kawasannya sudah kami koordinasikan dengan Pemerintah Kabupaten Karawang, Pemerintah Kabupaten Bekasi serta seluruh pihak swasta terkait,” tutur Dudy.

    Pengerjaan proyek pembangunan kawasan Sungai Cibeet ini dilakukan oleh PT Deltamas. Rencananya, selain pembangunan jembatan Sungai Cibeet, juga akan dilakukan pembangunan jalan kawasan sepanjang 3 km, yakni di sisi Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang.

    Selain akses dari kawasan Sungai Cibeet, akses lainnya dari dan menuju Stasiun Karawang masih tetap dalam proses pembangunan. Di antaranya adalah akses Trans Heksa Karawang (THK) sisi utara dan selatan, serta akses exit tol KM 42+000 yang akan digarap oleh PT Jasa Marga. Seluruh akses ini diharapkan dapat menunjang berkembangnya Stasiun Karawang sebagai stasiun pemberhentian terbaru kereta cepat Jakarta-Bandung.

    (acd/acd)

  • Konferensi Asia Afrika dalam Kenangan Saksi Hidup, Dunia yang Berubah dan Semangat Melestarikan

    Konferensi Asia Afrika dalam Kenangan Saksi Hidup, Dunia yang Berubah dan Semangat Melestarikan

    Jakarta: Tahun ini genap 70 tahun sejak diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika. Namun, Popong Otje Djunjunan masih ingat betul betapa berbedanya wajah Bandung, dan Indonesia secara keseluruhan, pada 1955 ketika pertemuan tingkat tinggi bersejarah itu diadakan. 
     
    Saat itu, Popong, yang masih berusia 17 tahun dan duduk di bangku SMA, menjadi salah satu pemandu muda yang menyambut para pemimpin dunia di Hotel Savoy Homann, Bandung.
     
    Bandung menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika pertama pada 1955, yang mempertemukan para presiden, perdana menteri, dan pemimpin dari 29 negara dan kawasan dalam semangat bersama untuk membebaskan diri dari kolonialisme dan imperialisme.
     
    Menurut Popong, Indonesia telah mengalami kemajuan yang signifikan selama tujuh dekade terakhir melalui kemajuan di bidang pendidikan, ekonomi, dan transportasi.

    Khususnya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), hasil kerja sama Indonesia-China, telah mempersingkat waktu tempuh antara kedua kota dari empat jam menjadi hanya 30 menit.
     
    Baca juga: Festival Asia Afrika Kembali Digelar
     
    “Begitu pula Bandung, yang kini sudah dikenal secara global, menarik banyak sekali wisatawan mancanegara,” kata Popong kepada Xinhua baru-baru ini di rumahnya di Bandung.
     
    Patung-patung figur para penggagas Konferensi Asia Afrika dipajang di dekat Gedung Merdeka dalam upacara peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada 24 April 2015. 
     
    Dalam konferensi tahun 1955, Popong dan sembilan remaja lainnya mengenakan kebaya tradisional dengan rambut disanggul. Mereka ditugaskan untuk memperkenalkan masakan Sunda, salah satu makanan paling populer di Indonesia, dan minuman Sunda kepada para pemimpin negara dalam bahasa Inggris. 
     

    (Patung-patung figur para penggagas Konferensi Asia Afrika dipajang di dekat Gedung Merdeka dalam upacara peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada 24 April 2015. Foto: Dok. Istimewa)
     
    Sajian yang diberikan termasuk rangginang, colenak, opak, dan minuman seperti bandrek dan bajigur. “Kami bertindak sebagai pemandu di hotel, menyambut para tamu,” kenang Popong. 
     
    Dia dengan gembira menceritakan kembali pertemuannya dengan perdana menteri Mesir saat itu, Gamal Abdel Nasser, yang bertanya tentang bajigur. 
     
    “Dengan tinggi badan yang hanya 150 sentimeter, saya harus menjulurkan leher selama beberapa menit untuk berbicara dengannya,” tutur Popong sambil tersenyum.
     
    Kala itu, dia pun menjelaskan resep minuman yang terbuat dari santan, jahe, dan gula aren tersebut. Popong menyampaikan bahwa Indonesia bukan satu-satunya negara yang telah berubah sejak saat itu. 
     
    “Kolonialisme telah memudar, dan kini negara-negara Asia dan Afrika sedang membangun kembali diri mereka secara ekonomi dan politik.”
     
    Baca juga: Konferensi Asia-Afrika: Peran Indonesia Hentikan Penjajahan dan Kekerasan
     
    Dia menyoroti bahwa pembangunan global bergantung pada hubungan antarmanusia, khususnya hubungan lintas perbatasan. “Kerja sama internasional harus terus berlanjut, tanpa diskriminasi.”
     
    Popong, yang kini berusia 87 tahun, telah mengabdi selama 25 tahun di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan spesialisasi di bidang pendidikan dan kebudayaan, sebelum pensiun pada 2019. 
     
    Dia mengajak generasi muda untuk menjunjung tinggi semangat Konferensi Asia Afrika guna berkontribusi bagi kemajuan dunia.
     
    “Kerja sama internasional harus terus berlanjut, tanpa diskriminasi,” kata Popong Otje Djunjunan, salah satu pemandu muda yang menyambut para pemimpin dunia di Hotel Savoy Homann Bandung pada 1955.
     
    “Di dunia yang mengglobal ini, kita harus belajar dari orang lain, baik itu semangat, etos kerja, maupun disiplin mereka,” kata Popong, seraya menyebut China sebagai contoh. “Ada pepatah berbunyi, ‘Carilah ilmu sampai ke negeri China’,” imbuhnya. 

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • Kerja Sama China-Indonesia Kian Penting Saat Dunia Bergolak

    Kerja Sama China-Indonesia Kian Penting Saat Dunia Bergolak

    JAKARTA – Kementerian Luar Negeri China menyebut kerja sama antara Tiongkok dan Indonesia makin penting dan diperlukan saat dunia sedang bergejolak.

    “Kemarin menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara China dan Indonesia. Di tengah meningkatnya gejolak dalam lanskap internasional, kerja sama strategis menyeluruh antara China dan Indonesia menjadi semakin penting,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Senin, 14 April dilansir ANTARA.

    Hubungan diplomatik resmi antara Indonesia dan China dimulai pada 13 April 1950, tidak lama setelah Indonesia merdeka dan China dipimpin oleh Partai Komunis di bawah pimpinan Mao Zedong. Indonesia juga merupakan salah satu negara pertama di Asia Tenggara yang mengakui China secara diplomatik.

    “China dan Indonesia adalah negara berkembang utama dan kekuatan penting dalam kelompok ‘Global South’. Kerja sama antara kedua negara memiliki signifikansi strategis dan pengaruh global,” kata Lin Jian.

    Presiden Xi Jinping dan Presiden Prabowo Subianto, menurut Lin Jian, juga sudah bertukar pesan ucapan selamat, memuji perkembangan hubungan bilateral, dan menekankan keduanya akan saling mendukung prospek pembangunan nasional masing-masing negara.

    “Kedua pemimpin juga ingin agar dapat bersama-sama maju dalam jalur modernisasi masing-masing, dan memimpin hubungan bilateral lebih erat lagi. Kami memiliki keyakinan penuh pada masa depan yang lebih baik dari pertumbuhan hubungan China-Indonesia,” ujar Lin Jian.

    Dalam perayaan ke-75 tahun hubungan diplomatik China-Indonesia, Lin Jian mengatakan China siap bekerja sama dengan Indonesia untuk bersama-sama mewujudkan pembangunan, kemakmuran, dan stabilitas regional.

    “China juga siap untuk berkoordinasi lebih erat dengan negara-negara besar dalam menanggapi tantangan global, menjaga sistem perdagangan multilateral dan rantai industri dan pasokan tetap stabil dan lancar serta menunjukkan pengaruh komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama di kawasan dan dunia pada umumnya,” ujar Lin Jian.

    Dunia internasional saat ini menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari persoalan keamanan seperti konflik di Ukraina karena serangan Rusia, perang di Palestina hingga meruncingnya perang dagang antara China dan Amerika Serikat usai Presiden Donald Trump mengumumkan pemberlakuan tarif impor senilai 145 persen atas barang-barang asal China. China pun membalas dengan pemberlakuan pungutan impor senilai 125 persen.

    Hubungan Indonesia-China erat terjalin di bawah Presiden Soekarno sejalan dengan kesamaan ideologi anti-imperialisme dan semangat non-blok.

    Konferensi Asia Afrika tahun 1955 menjadi bentuk penguatan kerja sama, Indonesia dan China karena keduanya sama-sama menjadi pemrakarsa acara tersebut.

    Namun setelah peristiwa G30S/PKI pada 1965, hubungan diplomatik putus karena muncul tuduhan keterlibatan China dalam mendukung Partai Komunis Indonesia (PKI). Di bawah Pemerintahan Presiden Soeharto pada 1967, Indonesia membekukan hubungan diplomatik dengan China.

    Selama periode ini, hubungan hanya berlangsung sangat terbatas dan informal. Indonesia pun menjalin hubungan dengan Taiwan.

    Kemudian pada 1990, masih di bawah Pemerintahan Presiden Soeharto, Indonesia memulihkan hubungan diplomatik dengan China pada 8 Agustus 1990 dan mengakui prinsip “Satu China”, sehingga hanya mengakui Republik Rakyat China sebagai negara China satu-satunya di dunia.

    Sejak era reformasi di Indonesia, hubungan Indonesia dan China pun semakin erat. Pada 2005, kedua negara mendeklarasikan hubungan “Strategic Partnership” (Kemitraan Strategis) dan pada 2013 status hubungan tersebut ditingkatkan menjadi “Comprehensive Strategic Partnership”/”Kemitraan Strategis Komprehensif” yang mencakup bidan perdagangan, investasi, dan pertahanan.

    Di bawah Pemerintahan Presiden Joko Widodo, Indonesia ikut bergabung dalam “Belt and Road Initiative” dengan salah satu proyek infrastruktur yang berhasil dilakukan adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

    Berdasarkan catatan Bea Cukai China, perdagangan bilateral Indonesia-China pada 2024 mencapai 147,78 miliar dolar AS. Ekspor Indonesia mencapai 71,09 miliar dolar AS, sedangkan impor dari China sebesar 76,69 miliar dolar AS. China menjadi yang terbesar di atas Amerika Serikat dan Jepang.

    Sementara Investasi Asing Langsung (FDI) China di Indonesia pada 2024 tercatat sebesar 8,1 miliar dolar AS (ketiga terbesar) atau meningkat 9,4 persen dibanding 2023. Nilai tersebut masih di bawah nilai investasi dari Hong Kong (8,2 miliar dolar AS) dan Singapura (20,1 miliar dolar AS).

  • Terlalu Dekat dengan China, Indonesia Dihantam Tarif Impor 32 Persen oleh Donald Trump

    Terlalu Dekat dengan China, Indonesia Dihantam Tarif Impor 32 Persen oleh Donald Trump

    PIKIRAN RAKYAT – Kebijakan perdagangan Amerika Serikat kembali mengguncang ekonomi Asia Tenggara. Kali ini, Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif impor baru yang menargetkan sejumlah negara, termasuk Indonesia, dengan tarif sebesar 32 persen.

    Keputusan ini diumumkan dalam pernyataan resmi Gedung Putih pada Rabu malam, di mana Trump menyebut kebijakan ini sebagai “Hari Pembebasan” bagi ekonomi Amerika.

    “Hari ini, Presiden Donald J. Trump menyatakan bahwa perdagangan luar negeri dan praktik ekonomi telah menciptakan keadaan darurat nasional, dan perintahnya memberlakukan tarif responsif untuk memperkuat posisi ekonomi internasional Amerika Serikat dan melindungi pekerja Amerika,” tutur pernyataan Gedung Putih.

    Donald Trump menegaskan bahwa kebijakan tarif ini bertujuan untuk membalikkan apa yang ia klaim sebagai “kerusakan ekonomi” yang ditinggalkan oleh Joe Biden.

    “Tarif ini adalah inti dari rencana Presiden Trump untuk menempatkan Amerika di jalur menuju zaman keemasan baru,” ucap Gedung Putih.

    Mengapa Indonesia Dikenai Tarif 32 Persen?

    Menurut daftar tarif yang dirilis oleh Gedung Putih, Indonesia termasuk dalam kelompok negara Asia Tenggara yang paling terdampak kebijakan ini. Dengan tarif sebesar 32 persen, Indonesia berada di bawah Thailand (36 persen) namun lebih tinggi dibandingkan Brunei dan Malaysia (masing-masing 24 persen).

    Beberapa pengamat ekonomi menilai bahwa hukuman dagang ini tak lepas dari kedekatan Indonesia dengan China dalam berbagai aspek ekonomi. Indonesia, yang merupakan anggota Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), semakin erat bekerja sama dengan China dalam beberapa tahun terakhir.

    Investasi besar-besaran China di sektor infrastruktur Indonesia, termasuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, serta peningkatan signifikan perdagangan bilateral, menjadi salah satu faktor yang membuat Washington waspada.

    “AS melihat Indonesia semakin condong ke China dalam kebijakan ekonomi dan investasi. Tarif ini tampaknya bukan sekadar tentang defisit perdagangan, tetapi juga sebagai upaya Trump untuk memberikan sinyal kuat bahwa kedekatan dengan China memiliki konsekuensi,” kata seorang analis perdagangan internasional di Washington.

    Dampak bagi Ekonomi Indonesia

    Kenaikan tarif impor ini berpotensi memukul industri manufaktur dan ekspor Indonesia ke AS, terutama sektor tekstil, elektronik, dan produk olahan makanan. Dengan tarif yang lebih tinggi, produk Indonesia bisa kehilangan daya saingnya di pasar AS, yang selama ini merupakan salah satu tujuan ekspor utama.

    “Tarif ini bisa berdampak pada penurunan ekspor hingga miliaran dolar dalam setahun. Sektor manufaktur kita bisa terancam, dan pekerja bisa kehilangan pekerjaan jika perusahaan tidak bisa menutupi biaya tambahan akibat tarif ini,” kata seorang ekonom dari Bank Indonesia.

    Industri elektronik dan tekstil, yang sangat bergantung pada pasar ekspor ke AS, akan menjadi salah satu yang paling rentan terdampak. Sebelumnya, Vietnam yang juga memiliki hubungan erat dengan China dihantam tarif lebih tinggi, yakni 46 persen.

    “Kita harus berhati-hati agar tidak mengalami nasib yang sama,” ucapnya.

    Manipulasi Data Tarif: Benarkah?

    Dalam pernyataannya, Donald Trump mengklaim bahwa tarif yang diberlakukan mencerminkan “hambatan perdagangan dan manipulasi mata uang” yang dilakukan oleh negara-negara yang terkena dampak.

    Indonesia disebut-sebut memiliki tarif efektif sebesar 63 persen terhadap produk AS, sebuah angka yang dianggap banyak pihak sebagai “buatan Gedung Putih”.

    “Angka-angka ini tidak masuk akal. Mereka tidak mencerminkan tarif aktual, melainkan dihitung berdasarkan surplus perdagangan yang ada antara Indonesia dan AS,” ujar Mike Bird dari The Economist dalam sebuah unggahan di media sosial.

    Bahkan, Gedung Putih kemudian tampaknya mengonfirmasi bahwa metode perhitungan mereka memang didasarkan pada surplus perdagangan, bukan tarif aktual.

    “Amerika Serikat tidak akan lagi menempatkan dirinya terakhir dalam masalah perdagangan internasional dengan imbalan janji-janji kosong. Tarif timbal balik adalah bagian besar mengapa orang Amerika memilih Presiden Trump,” kata Gedung Putih dalam pernyataannya.

    Langkah Indonesia Selanjutnya

    Dengan situasi yang semakin tidak pasti, pemerintah Indonesia kini dihadapkan pada dilema besar: apakah harus tetap mempertahankan hubungan ekonomi yang kuat dengan China atau mencoba meredam ketegangan dengan AS?

    “Pemerintah harus segera mencari jalan keluar, baik dengan melakukan diplomasi dagang atau memperluas pasar ekspor ke negara-negara lain di luar AS dan China,” ucap seorang pejabat senior Kementerian Perdagangan Indonesia.

    Banyak yang memperkirakan bahwa tarif ini hanyalah bagian dari strategi negosiasi Trump, yang sering kali menggunakan kebijakan proteksionisme sebagai alat tekanan. Jika Indonesia dapat menunjukkan niat baik dalam bernegosiasi, ada kemungkinan tarif ini bisa diturunkan atau dihapus dalam perundingan mendatang.

    Namun, yang jelas, kebijakan perdagangan Trump ini menandai perubahan besar dalam hubungan ekonomi AS dengan Asia Tenggara. Dengan semakin mengabaikan prinsip perdagangan bebas dan menarik diri dari perjanjian perdagangan multilateral seperti CPTPP dan RCEP, AS tampaknya lebih memilih jalur konfrontatif dalam menghadapi negara-negara yang dianggap merugikan kepentingan ekonominya.

    “AS cukup banyak selesai secara strategis di Asia Tenggara,” ucap Evan Feigenbaum dari Carnegie Endowment for International Peace di media sosial.

    “Wilayah ini dipenuhi dengan pragmatis, yang dapat dan memang menavigasi semua jenis hal gila dari kekuatan luar. Tapi itu sangat tergantung pada para pemain yang berprinsip atau strategis – dan Washington sekarang bukan keduanya,” tuturnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Diplomat.

    Sementara itu, dalam beberapa minggu mendatang, kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Malaysia, Vietnam, dan Kamboja bisa menjadi indikasi bagaimana negara-negara ASEAN akan merespons tekanan ekonomi yang datang dari Washington.

    Jika negara-negara ini semakin erat bersekutu dengan Beijing, maka keputusan Donald Trump bisa semakin mempercepat pergeseran geopolitik di kawasan ini.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Liburan Seru Naik Whoosh! 22 Destinasi Wisata yang Bisa Kamu Kunjungi dengan Cepat dan Hemat

    Liburan Seru Naik Whoosh! 22 Destinasi Wisata yang Bisa Kamu Kunjungi dengan Cepat dan Hemat

    Jakarta: Libur Lebaran menjadi momen yang dinanti banyak orang untuk berkumpul bersama keluarga dan berwisata. 
     
    Tak heran, moda transportasi seperti Whoosh, kereta cepat Jakarta-Bandung, menjadi pilihan utama untuk bepergian dengan cepat dan nyaman.
     
    Pada H2 Lebaran (1 April 2025), okupansi Whoosh mencapai 95 persen untuk keberangkatan pagi dari Stasiun Halim menuju Bandung. 

    Sementara itu, perjalanan siang hingga sore juga mengalami peningkatan dengan tingkat keterisian mendekati 50 persen dan terus bertambah seiring penjualan tiket yang masih berlangsung.
     

    Menurut General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, terjadi perubahan pola mobilitas penumpang pasca hari raya. 
     
    Banyak yang kini menggunakan Whoosh untuk berwisata ke berbagai destinasi di Bandung dan Karawang. 
     
    Menariknya, KCIC juga menghadirkan promo spesial bagi penumpang, mulai dari tiket masuk gratis, diskon F&B hingga 25 persen, hingga potongan harga kamar hotel sampai 30 persen!
     
    “KCIC melihat adanya perubahan pola mobilitas penumpang pasca hari raya idul fitri. Kini banyak penumpang yang berangkat menuju berbagai destinasi wisata di Bandung dan Karawang dengan mengguanakan Whoosh untuk menikmati perjalanan yang lebih cepat dan nyaman,” kata Eva dalam keterangan tertulis, Selasa, 1 April 2025.
     
    Penasaran destinasi apa saja yang bisa kamu kunjungi? Berikut daftar lengkapnya!
     

    22 Destinasi Wisata yang Bisa Kamu Kunjungi dengan Whoosh

    Destinasi Wisata & Hiburan 

    Bagi kamu yang ingin menikmati suasana alam, taman hiburan, atau spot foto Instagramable, berikut tempat-tempat seru yang bisa kamu kunjungi:

    Dusun Bambu – Free tiket masuk & shuttle dari Stasiun Padalarang
    The Lodge Maribaya – Free tiket masuk + Diskon 20% F&B dan kamar
    Dago Dream Park – Free tiket masuk & shuttle dari Stasiun Padalarang
    Floating Market – Free tiket masuk
    Farmhouse – Free tiket masuk
    The Great Asia Africa – Free tiket masuk
    Tepi Kota Healing – Free tiket masuk
    Tepi Danau – Free tiket masuk
    Wahoo Waterworld – Diskon 10% tiket masuk & Buy 2 Get 1 setiap Jumat
    The Parlor Hills – 1 tiket berlaku untuk 5 orang + Diskon 20% F&B dine-in
    Trans Studio Mall Bandung – Diskon 5–50% untuk fashion & F&B di gerai tertentu

    Kulineran dan staycation di Bandung 

    Buat yang doyan wisata kuliner, jangan lupa mampir ke:

    Baker Street – Diskon 15% untuk F&B dine-in
    3. Hotel & Akomodasi dengan Diskon Menarik ????
    Nikmati penginapan nyaman dengan harga lebih hemat di beberapa hotel berikut:
    Swiss Belhotel – Diskon 15% kamar & F&B
    Zest Hotel – Diskon 15% kamar & F&B
    Crowne Plaza Hotel – Diskon 25% kamar & F&B
    Hotel Hilton Bandung – Diskon 10% kamar, 15% F&B & 15% spa
    Bobopod & Bobocabin – Diskon 10–30% pemesanan kamar
    Premier Best Western The Hive – Diskon 20% kamar & F&B

    Layanan Shuttle Gratis ke Destinasi Favorit 
    Ingin perjalanan makin praktis? Whoosh menyediakan layanan shuttle gratis ke beberapa lokasi berikut:

    Mason Pine Hotel – Shuttle Stasiun Padalarang – Hotel Mason Pine
    Jatinangor National Golf & Resort – Shuttle Stasiun Tegalluar – Jatinangor Golf
    The Grand Outlet – Shuttle Stasiun Karawang – The Grand Outlet
    Summarecon Mall Bandung – Shuttle Stasiun Tegalluar – Summarecon Mall Bandung

    “Kami berharap program ini bisa semakin mendorong masyarakat untuk berwisata menggunakan transportasi publik sekaligus mendukung sektor pariwisata di berbagai daerah,” ucap Eva.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • KCIC: Stasiun Whoosh di Halim miliki fasilitas yang mendukung WFA

    KCIC: Stasiun Whoosh di Halim miliki fasilitas yang mendukung WFA

    Bisa dibayangkan jika tidak ada WFA, semuanya akan menumpuk pada tanggal 27 dan 28 Maret 2025 untuk melakukan pergerakan keluar Jakarta.

    Jakarta (ANTARA) – Perseroan Terbatas (PT) Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengungkapkan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Halim, Jakarta, memiliki sejumlah fasilitas yang mendukung penumpang untuk melakukan work from anywhere (WFA).

    “Salah satu fasilitas yang disediakan adalah WiFi, terus kemudian tentunya kita juga saat ini sudah memiliki sangat banyak area tenan yang memang memiliki layout atau setting-nya sangat mendukung untuk memungkinkan masyarakat, calon penumpang, ataupun pekerja itu dapat melakukan kegiatan, misalnya melakukan pekerjaan, membuka laptop, dan sebagainya,” kata Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu (29/3).

    Hal ini dikarenakan kehadiran tenan-tenan di Stasiun Whoosh Halim ini sangat mendukung untuk kenyamanan penumpang untuk berada dalam waktu yang cukup lama

    “Fasilitas lainnya terdapat area yang luas dan beberapa ruangan-ruangan, artinya yang memang kami siapkan untuk rombongan, misalnya terdapat area ruang suite atau lounge,” kata Eva.

    Hal senada juga disampaikan oleh pemudik asal Jakarta bernama Tito yang hendak mudik ke Bandung menggunakan kereta cepat Jakarta-Bandung.

    Tito menilai fasilitas-fasilitas yang berada di Stasiun Whoosh Halim bagus dan membuat nyaman penumpang untuk melakukan WFA.

    “Jadi, misalnya tiba-tiba ada pekerjaan mendadak seperti harus membuka laptop atau gadget, lebih privat dan nyaman karena bisa mendapatkan tempat duduk,” kata Tito.

    Sebelumnya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengatakan bahwa strategi pemerintah menerapkan kebijakan bekerja dari mana saja (WFA) bagi aparatur sipil negara (ASN) pada tanggal 24—27 Maret 2025 berhasil mencegah penumpukan pemudik di satu waktu.

    Upaya pemerintah untuk melakukan penyebaran pemudik ini, menurut dia, berhasil. Keseluruhan pergerakan itu terpusat, biasanya H-4 dan H-3 Lebaran.

    “Ini di luar kebiasaan dari tahun-tahun sebelumnya. Bisa dibayangkan jika tidak ada WFA, semuanya akan menumpuk pada tanggal 27 dan 28 Maret 2025 untuk melakukan pergerakan keluar Jakarta,” ujar Syafrin.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dirut: KAI beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen

    Dirut: KAI beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen

    KAI terus beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen dan menerapkan strategi pemasaran digital untuk meningkatkan kepuasan pelanggan

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo mengatakan bahwa KAI terus beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen, menerapkan strategi pemasaran digital hingga berkomitmen memperkuat aspek keberlanjutan yang ramah lingkungan.

    “KAI terus beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen dan menerapkan strategi pemasaran digital untuk meningkatkan kepuasan pelanggan,” kata Didiek saat menjadi narasumber dalam Kuliah Umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) bertajuk ‘Memahami Konsumen Indonesia dan Strategi Pemasaran KAI’ di Depok, Rabu.

    Dalam pemaparannya, Didiek menjelaskan tren positif kinerja KAI Group dari 2023 ke 2024 di berbagai aspek, seperti peningkatan jumlah pelanggan, efisiensi operasional, dan inovasi layanan berbasis teknologi.

    “Selain itu, kami juga berkomitmen memperkuat aspek keberlanjutan dan menghadirkan transportasi yang lebih ramah lingkungan,” ujar Didiek.

    Salah satu indikator keberhasilan KAI dalam meningkatkan layanan adalah peningkatan On Time Performance (OTP).

    Keberangkatan dan kedatangan kereta api penumpang kini semakin tepat waktu, didukung oleh sistem pemeliharaan sarana dan prasarana yang lebih efisien serta penggunaan teknologi berbasis data.

    “Untuk mempercepat pemulihan pasca pandemi, KAI telah menerapkan strategi efisiensi biaya, pengelolaan likuiditas yang optimal, serta diversifikasi layanan, termasuk perluasan angkutan barang guna meningkatkan pendapatan perusahaan,” ucap Didiek sebagaimana keterangan di Jakarta, Rabu.

    Didiek juga memaparkan keberhasilan KAI dalam menyelesaikan proyek-proyek strategis nasional, seperti LRT Jabodebek yang diresmikan pada 28 Agustus 2023 dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang mulai beroperasi pada 2 Oktober 2023. Kedua proyek ini merupakan bukti komitmen KAI dalam menghadirkan transportasi modern, efisien, dan berkelanjutan.

    Lebih lanjut, Didiek menyoroti perubahan perilaku konsumen yang semakin mengandalkan teknologi dalam perjalanan mereka, mulai dari pemesanan tiket hingga layanan pasca perjalanan.

    Oleh karena itu, KAI terus menghadirkan inovasi digital, seperti Access by KAI, Face Recognition Boarding, serta Entertainment on Board, guna meningkatkan pengalaman pelanggan.

    “Teknologi telah menjadi elemen kunci dalam industri transportasi. Melalui digitalisasi, KAI dapat menghadirkan layanan yang lebih cepat, akurat, dan nyaman bagi pelanggan,” tambahnya.

    Sebagai perusahaan transportasi yang peduli terhadap lingkungan, KAI berkomitmen mengurangi emisi karbon melalui berbagai inisiatif, seperti penerapan Biodiesel B35, penggunaan lokomotif listrik, pemasangan panel surya, serta integrasi sistem transportasi publik yang lebih efisien.

    Selain itu, KAI telah mencantumkan informasi Carbon Footprint pada tiket penumpang dan aplikasi Access by KAI untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap jejak karbon yang dihasilkan dari perjalanan mereka.

    Dalam menghadapi era digital, KAI mengedepankan strategi pemasaran berbasis pengalaman pelanggan (customer experience), dengan inovasi layanan yang lebih personal dan interaktif. Salah satu inovasi yang sukses diterapkan adalah peluncuran Kereta Panoramic, yang menawarkan pengalaman perjalanan unik dengan jendela besar untuk menikmati panorama sepanjang perjalanan.

    “KAI terus melakukan uji coba dan eksperimen terhadap layanan baru untuk memastikan layanan tersebut relevan dengan kebutuhan pelanggan. Dengan pendekatan ini, kami dapat terus menghadirkan inovasi yang berkelanjutan,” kata Didiek.

    Didiek menegaskan bahwa masa depan transportasi akan semakin mengarah pada integrasi teknologi, keberlanjutan, serta peningkatan konektivitas antarmoda.

    “KAI akan terus berinovasi dan beradaptasi dengan tren global, termasuk dalam pengembangan transportasi berbasis energi terbarukan serta peningkatan efisiensi operasional melalui digitalisasi,” imbuh Didiek.

    Dalam sesi diskusi, mahasiswa FEB UI menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengajukan berbagai pertanyaan terkait tantangan dan prospek industri transportasi di masa depan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pembangunan Jembatan Sungai Cibeet Capai 36%, Akses ke KCIC Karawang

    Pembangunan Jembatan Sungai Cibeet Capai 36%, Akses ke KCIC Karawang

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mempercepat pembangunan jalan akses ke Stasiun Kereta Cepat Karawang, khususnya di kawasan Sungai Cibeet yang saat ini mencapai progres 36%. 

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meninjau langsung lokasi pembangunan jembatan Sungai Cibeet yang menghubungkan Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang, Selasa (25/2/2025).

    “Pembangunan akses jalan dan jembatan melalui Sungai Cibeet ini akan mempermudah masyarakat Kabupaten Bekasi dalam mengakses kereta cepat melalui Stasiun Karawang. Saya harap dalam waktu dekat akses jalan ini sudah dapat terbangun,” ujar Menhub Dudy.

    Sejak diresmikan pada 24 Desember 2024, akses jalan menuju Stasiun Kereta Cepat Karawang terus dibangun. Dari delapan titik akses yang direncanakan, tiga di antaranya berada di kawasan Sungai Cibeet, meliputi jembatan Cibeet, jalan di sisi Kabupaten Bekasi, dan jalan di sisi Kabupaten Karawang.

    “Pembangunan konstruksi jembatan Sungai Cibeet telah mencapai 36%. Sementara itu, akses jalan kawasan sudah kami koordinasikan dengan Pemerintah Kabupaten Karawang, Pemerintah Kabupaten Bekasi, serta pihak swasta terkait,” jelas Menhub Dudy.

    Pengerjaan proyek di kawasan Sungai Cibeet dilakukan oleh PT Deltamas, mencakup pembangunan jembatan dan jalan sepanjang 3 km di sisi Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang.

    Selain akses dari Sungai Cibeet, pembangunan akses lain menuju Stasiun Karawang juga terus berlangsung. Akses tersebut meliputi Trans Heksa Karawang (THK) sisi utara dan selatan, serta exit tol KM 42+000 yang digarap PT Jasamarga. Infrastruktur ini diharapkan mendukung Stasiun Karawang sebagai pemberhentian terbaru kereta cepat Jakarta-Bandung.

    Saat ini, Kereta Cepat Whoosh memiliki empat stasiun pemberhentian, yakni Halim, Padalarang, Tegalluar, dan Karawang. Dari 62 perjalanan harian, sebanyak 31 perjalanan sudah berhenti di Stasiun Karawang.

    Selama dua bulan beroperasi (24 Desember 2024 – 23 Februari 2025), total volume penumpang di Stasiun Karawang mencapai 20.268 orang, atau rata-rata 327 penumpang per hari.

  • Pembangunan Akses Stasiun Karawang Terus Dikebut, Menhub Kasih Arahan Ini

    Pembangunan Akses Stasiun Karawang Terus Dikebut, Menhub Kasih Arahan Ini

    Jakarta

    Pembangunan jalan akses stasiun Kereta Cepat Whoosh di Karawang Jawa Barat terus dikebut. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi hari ini melakukan peninjauan langsung di kawasan Sungai Cibeet yang menghubungkan Kabupaten Bekasi dengan Kabupaten Karawang.

    Dudy meminta agar pembangunannya dipercepat sehingga masyarakat Bekasi bisa mengakses kereta cepat dengan mudah ke Stasiun Karawang.

    “Pembangunan akses jalan dan jembatan melalui Sungai Cibeet ini dapat mempermudah masyarakat Kabupaten Bekasi dalam mengakses kereta cepat melalui Stasiun Karawang. Saya harap dalam waktu dekat akses jalan ini sudah dapat terbangun,” ujar Dudy dalam keterangannya, Selasa (25/2/2025).

    Rencananya, akan ada 8 titik akses menuju Stasiun Kereta Cepat Karawang. Tiga titik di antaranya adalah akses di kawasan Sungai Cibeet, yakni titik jembatan Cibeet, titik jalan kawasan di sisi Kabupaten Bekasi, dan titik jalan kawasan di sisi Kabupaten Karawang.

    “Progres pembangunan konstruksi jembatan Sungai Cibeet sudah mencapai 36%. Selanjutnya, untuk akses jalan kawasannya sudah kami koordinasikan dengan Pemerintah Kabupaten Karawang, Pemerintah Kabupaten Bekasi serta seluruh pihak swasta terkait,” tutur Dudy.

    Pengerjaan proyek pembangunan kawasan Sungai Cibeet ini dilakukan oleh PT Deltamas. Rencananya, selain pembangunan jembatan Sungai Cibeet, juga akan dilakukan pembangunan jalan kawasan sepanjang 3 km, yakni di sisi Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang.

    Selain akses dari kawasan Sungai Cibeet, akses lainnya dari dan menuju Stasiun Karawang masih tetap dalam proses pembangunan. Di antaranya adalah akses Trans Heksa Karawang (THK) sisi utara dan selatan, serta akses exit tol KM 42+000 yang akan digarap oleh PT Jasamarga. Seluruh akses ini diharapkan dapat menunjang berkembangnya Stasiun Karawang sebagai stasiun pemberhentian terbaru kereta cepat Jakarta-Bandung.

    Saat ini, Kereta Cepat Whoosh memiliki empat stasiun pemberhentian, yakni Stasiun Halim, Stasiun Padalarang, Stasiun Tegalluar, dan yang terbaru Stasiun Karawang. Dari total 62 perjalanan harian kereta Whoosh, separuhnya atau sebanyak 31 perjalanan kereta sudah berhenti di Stasiun Karawang. Selama 2 bulan beroperasi (periode 24 Desember 2024 – 23 Februari 2025), total volume penumpang Whoosh Stasiun Karawang sebanyak 20.268 penumpang atau rata-rata 327 penumpang per hari.

    (hal/kil)