Topik: Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB)

  • Ekonom Sebut Rencana Pemerintah Perluas Rute Whoosh ke Surabaya Perlu Dikaji Ulang

    Ekonom Sebut Rencana Pemerintah Perluas Rute Whoosh ke Surabaya Perlu Dikaji Ulang

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom menilai rencana pemerintah dalam memperpanjang jalur Kereta Cepat Whoosh dari Jakarta-Bandung menuju Surabaya bukanlah pilihan yang tepat di tengah upaya pemerintah melakukan efisiensi. 

    Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai rencana perpanjangan jalur Kereta Cepat Whoosh dalam kondisi keuangan negara saat ini bukanlah pilihan yang baik.

    Menurutnya, berbagai kendala pembiayaan dan beban fiskal yang semakin berat membuat proyek ini perlu dikaji ulang secara mendalam.

    “Memperpanjang jalur Whoosh dalam kondisi saat ini sepertinya bukan pilihan yang tepat,” ujar Bhima kepada Bisnis, Senin (4/8/2025).

    Bhima menjelaskan jika pemerintah memaksa, negara akan menghadapi dilema besar dalam skema pembiayaan perpanjangan Whoosh.

    Jika dibiayai melalui utang pemerintah, hal ini akan semakin mempersempit ruang gerak APBN mengingat beban biaya utang jatuh tempo yang makin besar dalam beberapa tahun ke depan.

    Alternatif pembiayaan melalui penugasan ke Danantara atau BUMN juga dinilai Bhima berpotensi mempengaruhi rating utang Indonesia karena tingkat risiko likuiditas yang tinggi.

    Lembaga pemeringkat seperti Fitch Ratings telah memperingatkan risiko peningkatan liabilitas bersyarat pada neraca pemerintah jika Danantara terlalu aktif.

    Bhima menyebut satu opsi yang masih bisa dicoba adalah skema pertukaran utang (debt swap) dengan China untuk perpanjangan jalur kereta cepat, atau melalui hibah. Skema ini dinilai lebih realistis mengingat pengalaman Indonesia dengan proyek infrastruktur China sebelumnya.

    “Kecuali hibah ya atau skema utang dari China ditukar dengan perpanjangan jalur kereta cepat (debt swap) itu bisa dicoba,” ungkapnya.

    Kereta Cepat Whoosh

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan saat ini pemerintah tengah mempercepat kajian terkait usulan perluasan jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh ke Surabaya guna mempercepat mobilitas yang terintegrasi dan efisien di seluruh Pulau Jawa.  

    Menurut Menteri AHY, arahan Presiden Prabowo Subianto bukan hanya sebatas perpanjangan jalur kereta cepat. Namun, lebih dari itu, ide ini mencerminkan visi untuk menghubungkan Pulau Jawa melalui mobilitas yang lebih cepat, bersih dan lebih terintegrasi.

    Adapun Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat bahwa layanan Kereta Cepat WHOOSH Indonesia telah melayani 10 juta penumpang sejak dioperasikan secara komersial.

    Selama periode 17 Oktober 2023 hingga 25 Juni 2025, KCIC telah melayani sebanyak 10.014.707 penumpang melalui 29.786 perjalanan Whoosh yang dioperasikan dengan aman dan selamat.

    Kereta Cepat Whoosh pertama kali dicanangkan pada tahun 2015, kemudian dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pada 2016.

    Setelah melalui masa konstruksi dan serangkaian uji coba operasional, layanan Whoosh akhirnya diresmikan dan mulai beroperasi secara komersial pada Oktober 2023, menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki layanan kereta cepat.

    Bebani BUMN Karya 

    Sementara itu di balik pencapaian tersebut dan rencana perpanjangan jalur Whoosh, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) membukukan bagian rugi sebesar Rp542,31 miliar pada semester I/2025 dari entitas ventura bersama PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia atau konsorsium proyek kereta cepat Whoosh. 

    PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) merupakan perusahaan patungan yang didirikan oleh konsorsium PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), dan PT Perkebunan Nusantara I (Persero) (PTPN). 

    PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) tercatat memiliki 60% saham PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pengelola Whoosh. 

    Pada 10 Desember 2024, PSBI menerbitkan saham baru sejumlah 2.697.142 lembar saham sebesar Rp2,69 triliun yang diambil seluruhnya oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero). Setelah transaksi itu, persentase kepemilikan Wijaya Karya di PSBI terdilusi dari 39,12% menjadi 33,36%.

    “Pada 30 Juni 2025, saldo investasi ventura bersama atau penyertaan modal di PSBI adalah Rp2,38 triliun atau mencerminkan akumulasi penurunan nilai sebesar Rp4,32 triliun dibandingkan dengan total penyetoran modal awal perusahaan ke PSBI,” tulis manajemen WIKA dalam laporan keuangan semester I/2025, dikutip Senin (28/7/2025). 

    Pada semester I/2025, WIKA mencatat nilai bagian rugi tahun berjalan dari PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia sebesar Rp542,31 miliar. 

    Jumlah itu melanjutkan kondisi serupa pada semester I/2024. Kala itu, WIKA mencatat nilai bagian rugi tahun berjalan dari PSBI sebesar Rp1,57 triliun.

    Namun, WIKA mencatat rugi bersih sebesar Rp1,66 triliun pada semester I/2025. Angka ini berbalik dari kondisi laba bersih senilai Rp401,95 miliar yang diraih pada periode sama tahun lalu.

    Logo Wika di sebuah Gedung di Jakarta

    Danantara Turun Tangan

    Danantara Indonesia menyiapkan langkah strategis untuk menyelamatkan fundamental keuangan perusahaan pelat merah, yang terlibat dalam proyek kereta cepat Whoosh.

    Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, mengatakan bahwa PT Danantara Asset Management (Persero) kini sedang mengevaluasi sejumlah opsi penyelesaian atas kewajiban finansial konsorsium KCIC. 

    “Solusinya masih ada beberapa alternatif yang akan kami sampaikan kepada pemerintah mengenai penyelesaian daripada kereta cepat ini,” ujar Dony saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pekan lalu. 

    Dia mengakui bahwa beban utang PSBI selaku konsorsium cukup besar. Untuk itu, Danantara akan mengevaluasi operasional dari tiap entitas, serta menyiapkan rencana jangka panjang atas penyelesaian beban tersebut.

    Salah satu opsi yang mengemuka adalah upaya restrukturisasi. Pasalnya, berdasarkan rencana kerja Danantara Asset Management, proyek kereta cepat masuk dalam klaster restrukturisasi yang dijalankan pada semester II/2025.

    “Kereta cepat ini kan hasil konsorsium yang di dalamnya ada KAI, WIKA, kemudian Jasa Marga. Nah, ini operasionalnya sedang kami lihat, bagaimana nanti solusi jangka panjang mengenai utang-utang konsorsium ini yang cukup besar dan kami ingin penyelesaian ini berjalan komprehensif,” kata Dony. 

    Berdasarkan catatan Bisnis, Whoosh telah menelan biaya investasi hingga US$7,2 miliar. Nilai investasi tersebut mengalami pembengkakan biaya sebesar US$1,2 miliar dari target awal proyek sebesar US$6 miliar.

    Sebanyak 60% dari pembengkakan biaya atau sekitar US$720 juta akan dibayarkan oleh konsorsium dari Indonesia, sedangkan 40% sisanya atau sekitar US$480 juta ditanggung oleh konsorsium China.

  • Soroti KCJB, Bupati Bandung Barat Bilang Begini

    Soroti KCJB, Bupati Bandung Barat Bilang Begini

    Liputan6.com, Bandung – Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail mengatakan pembangunan infrastruktur sebaiknya tak hanya fokus di pusat kota, melainkan pula menjangkau wilayah pinggiran seperti Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

    Hal tersebut disampaikan Jeje saat menghadiri forum International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta Pusat.

    Jeje pun menyoroti keberadaan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Menurutnya, KCJB merupakan peluang besar dalam mendorong investasi dan pengembangan wilayah.

    “Dengan adanya KCJB di Padalarang, kami melihat peluang besar untuk menarik lebih banyak investasi ke wilayah kami,” kata Jeje dalam keterangan tertulis pada Jumat, 13 Juni 2025.

    Adapun di bawah kepemimpinannya, Jeje mengeklaim akan fokus dalam membenahi infrastuktur jalan dan konektivitas wilayah. Dia menilai, pembangunan perlu merawata, termasuk bagi daerah seperti Kabupaten Bandung Barat.

    “Konferensi ini sangat strategis untuk merencanakan dan memastikan kemajuan yang merata dan inklusif, serta menarik investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ucap Jeje.

    Sebagai informasi, KCJB atau Whoosh resmi beroperasi pada 2 November 2023. Whoosh merupakan kereta kerkecepatan tinggi pertama di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.

    Kereta yang menghubungkan Jakarta dan Bandung ini dapat melaju hingga kecepatan 350 kilometer per jam. Whoosh pun dibagi dalam tiga kelas yang memiliki kapasitas total mencapai 601 penumpang.

    Selain itu, kereta ini juga memiliki jalur sepanjang 142,3 kilometer dengan empat stasiun pemberhentian yakni Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.

    Penulis: Arby Salim

     

    Distribusi Air Bersih, Jurmat Curhat jadi Jumat Berkah

  • Viral BMW M4 Adu Cepat dengan Whoosh di Tol Layang MBZ

    Viral BMW M4 Adu Cepat dengan Whoosh di Tol Layang MBZ

    Jakarta

    Sebuah mobil berperforma tinggi, BMW M4, ngebut seakan adu cepat dengan kereta cepat Whoosh di jalan Tol Layang MBZ. Videonya sempat menjadi perbincangan warganet.

    Dalam video yang dibagika akun instagram @jk.feed terlihat dua rekaman yang berbeda. Pertama dari balik kemudi BMW M4 dan sisi lain penumpang kereta cepat Whoosh.

    “BMW M4 vs Whoosh, Tebak kecepatan?” tulis akun instagram tersebut.

    Kereta cepat, sesuai namanya, mampu meluncur dengan laju sangat tinggi sehingga jarak tempuh antar kota dapat dijangkau dalam waktu singkat.

    Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh yang mulai beroperasi pada Oktober 2023 silam bisa melaju dengan kecepatan maksimal 350 km/jam.

    Sementara itu, tidak terlihat berapa kecepatan mobil tersebut. Namun BMW M4 Competition itu terlihat bermanuver menyalip kendaraan lain di depannya.

    Di balik bonetnya, BMW M4 Competition menggunakan mesin bensin M TwinPower Turbo 6-silinder. Mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga 14kW/19hp dengan output total hingga 331kW / 450hp. Mobil bergaya sport coupe ini mampu capai 0-100 kpj hanya dalam waktu 4,0 detik.

    Korps Lalu Lintas Polri pernah mengungkap batas kecepatan maksimal di Tol Layang MBZ, yakni minimal 60 km/jam dan maksimal 80 km/jam. Kendaraan yang boleh melintas merupakan kendaraan pribadi yang memiliki maksimum tinggi 2,1 meter.

    Beberapa waktu yang lalu, praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Driving Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan mengendarai sebuah mobil berperforma tinggi tidak bisa sembarangan asal ngegas.

    “Mengemudi sport car itu harus dengan teknik yang tinggi dan harus punya emosi yang stabil. Mengingat power yang besar memancing pengemudinya untuk buka gas. Jadi nggak bisa disamakan den mobil standar,” ujar Sony kepada detikcom.

    Menurutnya, di jalan tol yang terlihat sepi justru bahayanya besar. Untuk itu, dia menyarankan agar pengemudi tetap bijaksana melajukan kendaraan dengan kecepatan sesuai aturan.

    “Di jalan tol ada aturan batas kecepatan 60-100 km/jam. Bijaksanalah dalam menentukan kecepatan kendaraan. Perhatikan 3 hal: keperluannya, keamanannya dan kemampuan pengemudinya,” sebut Sony.

    Lihat Video ‘Review BMW 520i M Sport: Fleksibilitas dan Performanya Bikin Jatuh Cinta!’:

    (riar/rgr)

  • Kenangan Berkesan Ceu Popong saat Promosikan Bajigur ke PM Mesir, Saksi Sejarah KAA 1955

    Kenangan Berkesan Ceu Popong saat Promosikan Bajigur ke PM Mesir, Saksi Sejarah KAA 1955

    PIKIRAN RAKYAT – Tahun 2025 ini genap 70 tahun sejak diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika. Namun, Popong Otje Djunjunan atau yang lebih dikenal dengan Ceu Popong masih ingat betul betapa berbedanya wajah Bandung, dan Indonesia secara keseluruhan, pada tahun 1955 ketika pertemuan tingkat tinggi bersejarah itu diadakan dengan saat ini.

    Saat itu, Ceu Popong yang masih berusia 17 tahun dan duduk di bangku SMA menjadi salah satu pemandu muda yang menyambut para pemimpin dunia di Hotel Savoy Homann, Bandung.

    Bandung menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika pertama pada 1955 yang mempertemukan para presiden, perdana menteri, dan pemimpin dari 29 negara kawasan dalam semangat bersama untuk membebaskan diri dari kolonialisme dan imperialisme.

    Menurut Popong, Indonesia telah mengalami kemajuan yang signifikan selama tujuh dekade terakhir melalui kemajuan di bidang pendidikan, ekonomi, dan transportasi, khususnya sejak hadirnya Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), hasil kerja sama Indonesia-China, telah mempersingkat waktu tempuh antara kedua kota dari empat jam menjadi hanya 30 menit.

    “Begitu pula Bandung, yang kini sudah dikenal secara global, menarik banyak sekali wisatawan mancanegara,” kata Popong kepada Xinhua baru-baru ini di rumahnya di Bandung.

    Dalam konferensi tahun 1955, Popong dan sembilan remaja lainnya mengenakan kebaya tradisional dengan rambut disanggul.

    Mereka ditugaskan untuk memperkenalkan masakan Sunda, salah satu makanan paling populer di Indonesia, termasuk minuman khas Sunda kepada para pemimpin negara dalam bahasa Inggris. Sajian yang diberikan termasuk rangginang, colenak, opak, dan minuman seperti bandrek dan bajigur.

    “Kami bertindak sebagai pemandu di hotel, menyambut para tamu,” kenang Popong. Dia dengan gembira menceritakan kembali pertemuannya dengan perdana menteri Mesir saat itu, Gamal Abdel Nasser, yang bertanya tentang apa itu bajigur.

    Para pemimpin negara-negara Asia dan Afrika menghadiri upacara penandatanganan Monumen Solidaritas Asia Afrika sebagai bagian dari Peringatan Konferensi Asia Afrika 2015 di Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada 24 April 2015.

    “Dengan tinggi badan yang hanya 150 sentimeter, saya harus menjulurkan leher selama beberapa menit untuk berbicara dengannya,” tutur Popong sambil tersenyum. Kala itu, dia pun menjelaskan resep minuman yang terbuat dari santan, jahe, dan gula aren tersebut.

    Ceu Popong menyampaikan bahwa Indonesia bukan satu-satunya negara yang telah berubah sejak saat itu. “Kolonialisme telah memudar dan kini negara-negara Asia dan Afrika sedang membangun kembali diri mereka secara ekonomi dan politik,” katanya.

    Dia menyoroti bahwa pembangunan global bergantung pada hubungan antarmanusia, khususnya hubungan lintas perbatasan. “Kerja sama internasional harus terus berlanjut, tanpa diskriminasi,” sambung sosok legendaris asal Bandung tersebut.

    Popong, yang kini berusia 87 tahun, telah mengabdi selama 25 tahun di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan spesialisasi di bidang pendidikan dan kebudayaan sebelum pensiun pada 2019.

    Dia mengajak generasi muda untuk menjunjung tinggi semangat Konferensi Asia Afrika guna berkontribusi bagi kemajuan dunia.

    “Di dunia yang mengglobal ini, kita harus belajar dari orang lain, baik itu semangat, etos kerja, maupun disiplin mereka,” kata Popong, seraya menyebut China sebagai contoh.

    “Ada pepatah berbunyi, ‘Carilah ilmu sampai ke negeri China’,” ucap perempuan yang pernah kehilangan palunya saat sidang perdana di DPR/MPR.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Konferensi Asia Afrika dalam Kenangan Saksi Hidup, Dunia yang Berubah dan Semangat Melestarikan

    Konferensi Asia Afrika dalam Kenangan Saksi Hidup, Dunia yang Berubah dan Semangat Melestarikan

    Jakarta: Tahun ini genap 70 tahun sejak diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika. Namun, Popong Otje Djunjunan masih ingat betul betapa berbedanya wajah Bandung, dan Indonesia secara keseluruhan, pada 1955 ketika pertemuan tingkat tinggi bersejarah itu diadakan. 
     
    Saat itu, Popong, yang masih berusia 17 tahun dan duduk di bangku SMA, menjadi salah satu pemandu muda yang menyambut para pemimpin dunia di Hotel Savoy Homann, Bandung.
     
    Bandung menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika pertama pada 1955, yang mempertemukan para presiden, perdana menteri, dan pemimpin dari 29 negara dan kawasan dalam semangat bersama untuk membebaskan diri dari kolonialisme dan imperialisme.
     
    Menurut Popong, Indonesia telah mengalami kemajuan yang signifikan selama tujuh dekade terakhir melalui kemajuan di bidang pendidikan, ekonomi, dan transportasi.

    Khususnya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), hasil kerja sama Indonesia-China, telah mempersingkat waktu tempuh antara kedua kota dari empat jam menjadi hanya 30 menit.
     
    Baca juga: Festival Asia Afrika Kembali Digelar
     
    “Begitu pula Bandung, yang kini sudah dikenal secara global, menarik banyak sekali wisatawan mancanegara,” kata Popong kepada Xinhua baru-baru ini di rumahnya di Bandung.
     
    Patung-patung figur para penggagas Konferensi Asia Afrika dipajang di dekat Gedung Merdeka dalam upacara peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada 24 April 2015. 
     
    Dalam konferensi tahun 1955, Popong dan sembilan remaja lainnya mengenakan kebaya tradisional dengan rambut disanggul. Mereka ditugaskan untuk memperkenalkan masakan Sunda, salah satu makanan paling populer di Indonesia, dan minuman Sunda kepada para pemimpin negara dalam bahasa Inggris. 
     

    (Patung-patung figur para penggagas Konferensi Asia Afrika dipajang di dekat Gedung Merdeka dalam upacara peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada 24 April 2015. Foto: Dok. Istimewa)
     
    Sajian yang diberikan termasuk rangginang, colenak, opak, dan minuman seperti bandrek dan bajigur. “Kami bertindak sebagai pemandu di hotel, menyambut para tamu,” kenang Popong. 
     
    Dia dengan gembira menceritakan kembali pertemuannya dengan perdana menteri Mesir saat itu, Gamal Abdel Nasser, yang bertanya tentang bajigur. 
     
    “Dengan tinggi badan yang hanya 150 sentimeter, saya harus menjulurkan leher selama beberapa menit untuk berbicara dengannya,” tutur Popong sambil tersenyum.
     
    Kala itu, dia pun menjelaskan resep minuman yang terbuat dari santan, jahe, dan gula aren tersebut. Popong menyampaikan bahwa Indonesia bukan satu-satunya negara yang telah berubah sejak saat itu. 
     
    “Kolonialisme telah memudar, dan kini negara-negara Asia dan Afrika sedang membangun kembali diri mereka secara ekonomi dan politik.”
     
    Baca juga: Konferensi Asia-Afrika: Peran Indonesia Hentikan Penjajahan dan Kekerasan
     
    Dia menyoroti bahwa pembangunan global bergantung pada hubungan antarmanusia, khususnya hubungan lintas perbatasan. “Kerja sama internasional harus terus berlanjut, tanpa diskriminasi.”
     
    Popong, yang kini berusia 87 tahun, telah mengabdi selama 25 tahun di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan spesialisasi di bidang pendidikan dan kebudayaan, sebelum pensiun pada 2019. 
     
    Dia mengajak generasi muda untuk menjunjung tinggi semangat Konferensi Asia Afrika guna berkontribusi bagi kemajuan dunia.
     
    “Kerja sama internasional harus terus berlanjut, tanpa diskriminasi,” kata Popong Otje Djunjunan, salah satu pemandu muda yang menyambut para pemimpin dunia di Hotel Savoy Homann Bandung pada 1955.
     
    “Di dunia yang mengglobal ini, kita harus belajar dari orang lain, baik itu semangat, etos kerja, maupun disiplin mereka,” kata Popong, seraya menyebut China sebagai contoh. “Ada pepatah berbunyi, ‘Carilah ilmu sampai ke negeri China’,” imbuhnya. 

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • Whoosh Sudah Angkut 7,8 Juta Orang Sejak Awal Beroperasi

    Whoosh Sudah Angkut 7,8 Juta Orang Sejak Awal Beroperasi

    Jakarta

    Sejak dioperasikan secara komersial pada 17 Oktober 2023 hingga saat ini, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh telah mengangkut sebanyak 7,8 juta penumpang. Puncak tertinggi terjadi pada 27 Januari 2025, di mana Whoosh melayani 24.350 penumpang dalam satu hari.

    General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, mengatakan, saat ini rata-rata jumlah penumpang harian Whoosh berada di kisaran 16.000 hingga 18.000 orang pada hari kerja. Sedangkan pada akhir pekan, jumlahnya meningkat menjadi 18.000 hingga 21.000 orang.

    “Melihat tren yang terus tumbuh ini, KCIC melakukan penambahan jumlah perjalanan Whoosh guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi terhadap moda transportasi cepat dan efisien,” ujar Eva, dalam keterangan tertulis, Jumat (7/2/2025).

    Penambahan jumlah perjalanan dilakukan mulai 1 Februari 2025, meningkat menjadi 62 perjalanan per hari, dari sebelumnya 48 jadwal perjalanan per hari. Eva menambahkan, kini perjalanan Jakarta-Bandung tersedia setiap 30 menit, sementara Jakarta/Bandung-Karawang tersedia setiap 1 jam sekali.

    Dengan frekuensi keberangkatan yang kini tersedia setiap 30 menit, Whoosh semakin fleksibel dalam melayani penumpang, terutama bagi masyarakat yang rutin menggunakan Whoosh sebagai moda transportasi harian. Whoosh juga menjadi solusi bagi para commuter untuk menghindari kemacetan dan menghemat waktu tempuh antara Jakarta ke Karawang, Bandung, atau sebaliknya.

    “Melihat karakteristik penumpang yang semakin meningkat dan secara rutin menggunakan Whoosh, kami terus berupaya memberikan layanan terbaik,” kata Eva.

    “Dengan penambahan jadwal perjalanan dan frekuensi keberangkatan setiap 30 menit, Whoosh kini telah menjadi layanan kereta komuter super cepat yang siap mengakomodasi kebutuhan masyarakat dengan mobilitas tinggi,” tambahnya.

    (shc/eds)

  • Whoosh Operasikan 62 Perjalanan/Hari Mulai Februari, Begini Persiapannya

    Whoosh Operasikan 62 Perjalanan/Hari Mulai Februari, Begini Persiapannya

    Jakarta

    Mulai 1 Februari, operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh akan bertambah menjadi 62 perjalanan per hari. Menjelang rencana tersebut, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan memperpanjang waktu perawatan kereta.

    General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, mengatakan KCIC akan menerapkan long window time untuk pemeliharaan prasarana pada waktu tertentu. Pemeliharaan yang semula dilakukan pada pukul 00.00-04.00 WIB, kini diperpanjang menjadi pukul 00.00-07.00 WIB.

    Eva menjelaskan, perpanjangan waktu perawatan ini dilakukan seiring dengan peningkatan jumlah perjalanan kereta cepat Whoosh dari 48 menjadi 62 perjalanan per hari. Tujuannya untuk mengoptimalkan perawatan infrastruktur demi menjaga keandalan prasarana.

    “KCIC telah mempersiapkan berbagai aspek, mulai dari operasi, sarana, hingga prasarana, untuk mendukung pengoperasian 62 jadwal perjalanan per hari. Dengan upaya ini, kami berkomitmen memberikan layanan transportasi cepat yang aman, nyaman, dan andal bagi seluruh penumpang,” ujar Eva dalam keterangan tertulis, Selasa (21/1/2025).

    Lebih lanjut Eva menerangkan, dari sisi operasional, penambahan jadwal perjalanan ini dapat dilakukan dengan aman dan lancar karena sistem pengoperasian sarana dan prasana dalam layanan Whoosh sudah saling terintergasi. Pengoperasian juga dipantau secara terpusat di Operation Control Center Depo Tegalluar.

    Sedangkan dari sisi kesiapan sarana, KCIC menyiapkan 5 rangkaian Whoosh yang dalam kondisi siap operasi untuk mengakomodir 62 perjalanan Whoosh setiap harinya. Terdapat 1 rangkaian yang akan disiagakan untuk mengakomodir kondisi darurat dan siap beroperasi sewaktu-waktu jika dibutuhkan.

    Meski ada penambahan jumlah perjalanan setiap harinya, perawatan sarana tetap akan dilakukan secara maksimal. Eva mengatakan, setiap hari pemeriksaan dilakukan oleh petugas profesional di Depo Tegalluar untuk memastikan bahwa layanan Whoosh tetap dapat berjalan dengan baik dan aman.

    (shc/ara)

  • Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rugikan Keuangan Negara, Begini Uraiannya

    Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rugikan Keuangan Negara, Begini Uraiannya

    GELORA.CO – Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat beberapa tahun lalu terindikasi merugikan keuangan negara cukup besar.

    Pakar ekonomi Anthony Budiawan mengurai cara Jokowi mengeluarkan kebijakan pembangunan proyek kereta cepat itu secara instan. Padahal, sebelum ada proyek KCJB, sudah lebih dulu ada proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

    “Jadi kalau kita lihat dari 2015, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, kebijakan ini langsung dibuatkan perpres pelaksanaan kereta cepat. Ini dasar UU-nya apa?” kata Anthony Budiawan dalam kanal Youtube Bicara DR Ahmad Yani, dikutip Minggu, 12 Januari 2025.

    “Tapi kereta cepat ini ujug-ujug saja, yang kita tahu memang sudah ada trayek yang awalnya Jakarta-Surabaya, kemudian Jokowi naik jadi Jakarta-Bandung,” ucapnya.

    Kemudian, China masuk dan mendapatkan tender untuk menggarap kereta cepat tersebut. Lantas, tender itu dianggap tidak profesional lantaran adanya evaluasi yang bisa merugikan keuangan negara cukup besar. 

    “Kalau kita perhatikan dalam tender itu, ini ada evaluasi yang tidak profesional. Sehingga diduga merugikan keuangan negara. Artinya apa, beberapa faktor yang memenangkan proyek kereta cepat Jakarta,Bandung ini, akhirnya harus dikoreksi,” jelasnya.

    “Artinya pada saat itu tidak benar, tidak benar bisa dilihat juga unsur kesengajaan, untuk memenangkan untuk memberikan proyek itu dari China,” sambung dia.

    Ia mengurai proyek dari China itu tidak memiliki garansi yang dibebankan ke negara, sedangkan dari Jepang mendapatkan garansi dalam proyek tersebut. 

    “Apa yang saya maksud. Ini selisihnya 6 miliar dan  6,2 miliar proyeknya. Yang 6 miliar ini dimenangkan karena pihak China itu tidak mewajibkan, tidak memerkukan yang namanya garansi dari negara dari APBN, Jepang sudah minta ini proyek sekian harus ada garansi dia bilang tidak ada,” bebernya.

    Yang kedua, kata Anthony, 75 persen dari proyek ini, jika biayanya sebesar 6 miliar USD, artinya sekitar 4,5 miliar USD dibiayai oleh pinjaman dari China dengan bunga 2 persen per tahun. Dari Jepang 0,1 persen per tahun.

    “Berarti 20 kali lipat lebih mahal dari Jepang. Ini tidak dimasukkan ke dalam biaya proyek. Saya menghitung kalau ini dimasukkan biaya proyek at least 10 tahun karena 10 tahun itu grass period kita gak bayar cicilan. Ini proyek yang 6 miliar ini sudah melebihi karena apa kalau kita itung2 itu bisa 700-900 juta USD artinya 6,9 vs 6,2,” tutupnya.

  • Libur Sekolah dan Tahun Baru, Whoosh Catat Peningkatan Penumpang 15 Persen – Page 3

    Libur Sekolah dan Tahun Baru, Whoosh Catat Peningkatan Penumpang 15 Persen – Page 3

    Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi bersama dengan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo meninjau Stasiun Kereta Cepat Karawang, Jawa Barat. Saat ini stasiun Karawang tersebut belum diaktifkan karena adanya beberapa masalah salah satunya akses jalan. 

    Menhub mendorong percepatan pembangunan akses jalan menuju Stasiun Kereta Cepat Karawang. Hal ini guna mendukung operasional stasiun yang diperkirakan dimulai awal tahun depan, sehingga masyarakat mendapatkan hasil yang optimal dari keberadaan stasiun tersebut.

    “Rencana operasional Stasiun Kereta Cepat Karawang ini merupakan langkah penting dalam mendukung pengembangan transportasi cepat yang terintegrasi,” kata Dudy, Jumat (13/12/2024).

    Stasiun Kereta Cepat Karawang akan menjadi salah satu titik strategis dalam pengembangan sistem transportasi cepat dan terintegrasi di Indonesia. Sehingga, ia menekankan pentingnya aksesibilitas yang memadai dari dan ke Stasiun Kereta Cepat Karawang.

    “Kami berharap ini dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Karawang dan sekitarnya,” ujar Menhub Dudy.

    Sebagai bagian dari rute Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), untuk mendukung operasional Stasiun Kereta Cepat Karawang, frekuensi perjalanan kereta akan ditingkatkan dari 48 menjadi 62 perjalanan kereta per hari. Sebanyak 31 perjalanan kereta akan berhenti di Stasiun Kereta Cepat Karawang.

    Adapun untuk mendukung konektivitas stasiun Kereta Cepat Karawang dengan daerah sekitar, stasiun ini direncanakan akan terhubung dengan moda transportasi lain seperti bus pengumpan (feeder) dan angkutan umum.

    Dalam persiapan menuju operasional, Menhub menggarisbawahi pentingnya kolaborasi erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan akses jalan dan persiapan teknis lainnya.

    Dengan rencana beroperasinya Stasiun Kereta Cepat Karawang, Kemenhub juga telah berkomitmen untuk memastikan keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung, khususnya di Stasiun Kereta Cepat Karawang. Upaya ini merupakan bagian dari visi pemerintah untuk membangun infrastruktur transportasi modern, efisien, dan berkelanjutan di Indonesia

  • Kemenhub Kebut Operasional Stasiun Kereta Cepat Karawang Awal 2025

    Kemenhub Kebut Operasional Stasiun Kereta Cepat Karawang Awal 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan mempercepat pembangunan akses jalan menuju Stasiun Kereta Cepat Karawang guna mendukung operasional stasiun yang direncanakan mulai awal 2025. Langkah ini dilakukan untuk memastikan masyarakat mendapatkan manfaat maksimal dari keberadaan stasiun tersebut.

    Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi menyampaikan bahwa stasiun ini akan menjadi salah satu titik strategis dalam pengembangan sistem transportasi cepat yang terintegrasi di Indonesia.

    “Stasiun ini akan menjadi salah satu titik strategis dalam pengembangan sistem transportasi cepat dan terintegrasi di Indonesia,” ujar Dudy dalam keterangan resmi pada Jumat (13/12/2024).

    Sebagai bagian dari rute Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), pemerintah berencana meningkatkan frekuensi perjalanan dari 48 menjadi 62 perjalanan kereta per hari. Dari jumlah tersebut, sebanyak 31 perjalanan akan berhenti di Stasiun Karawang.

    Menurut Dudy, langkah ini diharapkan mampu meningkatkan konektivitas wilayah, mengurangi kemacetan, dan mempercepat mobilitas barang dan orang, terutama antara Karawang dan Jakarta.

    “Keberadaan stasiun ini diharapkan pula menjadi pendorong utama pengembangan kawasan sekitar, menciptakan peluang ekonomi baru, dan memperkuat sektor industri di Karawang,” lanjutnya.

    Sebagai upaya memperluas konektivitas, Stasiun Karawang juga direncanakan terhubung dengan moda transportasi lain seperti bus pengumpan (feeder) dan angkutan umum. Hal ini bertujuan mempermudah masyarakat dari wilayah sekitar untuk mengakses layanan kereta cepat.