Topik: KEK

  • Bahas Ekspor & Smelter, Bos Freeport Datangi Kantor Airlangga

    Bahas Ekspor & Smelter, Bos Freeport Datangi Kantor Airlangga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas terpantau mengunjungi kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian). Diketahui, hal itu untuk membahas mengenai relaksasi izin ekspor konsentrat tembaga.

    Adapun, berdasarkan izin ekspor konsentrat saat ini, izin ekspor konsentrat perusahaan hanya berlaku hingga 31 Desember 2024. “Ini masih dibahas (perpanjangan),” kata Tony saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (3/1/2024).

    Sebagaimana diketahui, pengajuan izin ekspor konsentrat oleh Freeport lantaran fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur mengalami kebakaran.

    Maka dari itu, kata Tony, pihaknya menghentikan sementara seluruh operasional produksi katoda tembaga di Smelter yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik JIIPE, Jawa Timur. Hal tersebut menyusul insiden kebakaran di area kerja smelter yang terjadi pada Senin (14/10/2024).

    “Masih full berhenti. Kalau lagi perbaikan kan nggak mungkin produksi. Karena itu kan Capture CO2,” ungkap Tony.

    Sementara itu, Plt. Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi Kemenko Perekonomian, Elen Setiadi menjelaskan bahwa berdasarkan laporan PTFI usai insiden kebakaran, diketahui smelter PTFI baru bisa mulai berproduksi kembali di Juli 2025.

    “Katanya masih enam bulan lagi ya, pokoknya selesai. Awal ramp-up. Pokoknya semester 1 selesai,” ujarnya.

    Meski ramp-up ditargetkan dapat terlaksana di bulan Juli, namun menurut Elen smelter tidak dapat langsung berproduksi secara penuh. Setidaknya ramp up produksi smelter PTFI hanya mencapai 40%. “Juli (ramp up) 40% dari kapasitas smelter baru,” kata Elen.

    (pgr/pgr)

  • Elon Musk Mendadak Ganti Nama Jadi Kekius Maximus, Ini Artinya

    Elon Musk Mendadak Ganti Nama Jadi Kekius Maximus, Ini Artinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk tiba-tiba mengubah nama profilnya di X menjadi ‘Kekius Maximus’ pada Selasa (31/12/2024).

    Pemilik X yang juga CEO SpaceX dan Tesla ini memang terkenal sering menggunakan akun X-nya untuk mencuitkan berbagai hal.

    Akun dengan hampir 210 juta pengikut di X itu memiliki pengaruh besar, tak heran jika perubahan nama profil akun Musk menarik perhatian publik.

    Apalagi Musk akan menjadi salah satu pemimpin Department of Government Efficiency atau Departemen Efisiensi Pemerintah Amerika Serikat (AS) dalam pemerintahan Donald Trump yang akan datang.

    Selain perubahan nama akun menjadi Kekius Maximus, avatar akun X-nya menampilkan karakter online populer Pepe the Frog mengenakan pakaian Romawi kuno dan memegang kontroler video game.

    Lantas, apa arti Kekius Maximus dan avatar akun X-nya? Serta apa alasan Musk mengganti nama profil X-nya?

    Gambar dan nama Kekius Maximus tampaknya merupakan gabungan dari Pepe the Frog dan Maximus Decimus Meridius, karakter yang diperankan oleh Russell Crowe dalam film Gladiator tahun 2000.

    Pepe the Frog menjadi terkenal di situs 4chan selama kampanye kepresidenan pertama Presiden terpilih Donald Trump.

    Anti-Defamation League (ADL) memasukkan Pepe the Frog sebagai simbol kebencian pada September 2016, dan menyebutnya sebagai “meme favorit Alt Right.”

    Istilah “kek” berasal dari game online sebagai variasi dari “LOL,” yang berarti “tertawa terbahak-bahak.”

    Musk merujuk Kekius Maximus dalam sebuah posting hari Selasa di X, yang menyatakan bahwa ia akan mencapai level 80 di “Path of Exile 2,” sebuah video game yang dikenalnya.

    Setelah perubahan nama Musk, memecoin mata uang kripto yang juga disebut Kekius Maximus mengalami lonjakan nilai lebih dari 700 persen pada awal 31 Desember, menurut CoinGecko.

    Musk belum membuat referensi langsung ke memecoin Kekius Maximus – sering disingkat KEKIUS – yang beroperasi pada platform blockchain seperti Ethereum.

    Meskipun Musk sebelumnya telah menunjukkan dukungan untuk memecoin, tidak ada bukti keterlibatannya dalam mata uang kripto Kekius Maximus.

    Departemen baru yang akan dipimpin Musk, Departemen Efisiensi Pemerintah, menggunakan singkatan DOGE, sebuah referensi untuk Dogecoin, mata uang kripto favorit Musk.

    Respons Netizen

    Elon Musk memposting di X pada 31 Januari dan mengatakan “Kekius Maximus akan segera mencapai level 80 di PoE hardcore.”

    Tanggapan lalu muncul dari berbagai elemen warganet. Salah satunya politisi Pakistan Dewan Sachal yang kemudian memposting “Tuan Elon Musk membuktikan bahwa dia menggunakan akun X-nya sendiri alih-alih mendelegasikannya kepada seorang staf. Hanya dia yang bisa sebodoh itu dengan mengubah namanya menjadi Kekius Maximus.”

    Adrian Dittmann, yang diduga sebagai akun X alternatif Musk, menulis “Bayangkan Anda adalah seorang jurnalis yang menulis tentang Elon di X dan tulisannya berbunyi: ‘Elon Musk, alias Kekius Maximus, di X…’”

    Menurut pantauan CNBC Indonesia, saat ini, Kamis (2/1/2025), nama akun X Musk sudah kembali seperti semula Elon Musk.

    (fab/fab)

  • Urgensi Transformasi Ekonomi di Kalimantan Timur (Bagian VI-Habis)
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Januari 2025

    Urgensi Transformasi Ekonomi di Kalimantan Timur (Bagian VI-Habis) Regional 2 Januari 2025

    Urgensi Transformasi Ekonomi di Kalimantan Timur (Bagian VI-Habis)
    Doktor ekonomi dari UNU-MERIT/Maastricht University (Belanda). Alumni generasi pertama beasiswa LPDP master-doktor. Pernah bekerja di ASEAN Secretariat, Indonesia Mengajar, dan konsultan marketing. Saat ini berkiprah sebagai akademisi, peneliti, dan konsultan. Tertarik dengan berbagai topik ekonomi, pembangunan berkelanjutan, pembangunan internasional, Asia Tenggara, monitoring-evaluasi, serta isu interdisiplin. Bisa dihubungi di https://www.linkedin.com/in/aripmuttaqien/
    PADA
    tulisan sebelumnya telah dijelaskan potensi
    Kalimantan Timur
    pada sektor hilirisasi pertambangan dan industri manufaktur.
    Selanjutnya, sektor lain yang perlu dipertimbangkan adalah konektivitas, baik infrastruktrur fisik dan non-fisik.
    Fakta menunjukkan bahwa infrastruktur transportasi dan logistik masih menjadi tantangan besar untuk Kalimantan Timur.
    Kalimantan Timur adalah provinsi yang sangat luas, tetapi jumlah penduduknya lebih sedikit dibandingkan dengan Jakarta.
    Baca artikel awal: Urgensi Transformasi Ekonomi di Kalimantan Timur
    Jumlah penduduk Kalimantan Timur sekitar 4 juta, yang hanya sekitar 35 persen dari jumlah penduduk Jakarta. Meskipun begitu, luas wilayah Kalimantan Timur mencapai 127.000 km persegi atau 192 kali lebih besar dari Jakarta.
    Wilayah yang sangat luas ini memerlukan konektivitas yang baik, terutama dalam hal transportasi antar kabupaten/kota.
    Secara umum, biaya logistik menjadi mahal karena kondisi geografis yang menantang. Sebagai contoh, biaya pengiriman antarpulau bisa menjadi sangat tinggi, tergantung pada tingkat permintaan dan ketersediaan transportasi pengiriman kargo.
    Karena pusat konektivitas di Jawa, seperti Surabaya dan Jakarta, pengusaha cenderung memilih untuk mengirim barang melalui kota-kota tersebut. Hal ini didorong oleh kesiapan infrastruktur pelabuhan yang lebih baik di sana.
    Penulis pernah melakukan perjalanan melalui jalan
    Trans Kalimantan
    pada pertengahan tahun 2024, dan mengamati kondisi jalan raya. Perjalanan dari Balikpapan ke Samarinda relatif lebih lancar karena sudah ada jalan tol.
    Namun, perjalanan dari Samarinda ke Bontang belum memiliki jalan tol, sehingga harus melewati jalan Trans Kalimantan yang hanya memiliki satu lajur.
    Kondisi ini mengharuskan sopir untuk lebih berhati-hati saat menyalip kendaraan bermuatan berat yang cenderung bergerak lebih lambat.
    Perjalanan dari Bontang ke Sangatta lebih menantang lagi. Begitu juga dengan perjalanan dari Sangatta menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta, tempat penulis bertugas untuk melakukan kunjungan dan pengambilan data.
    Pengalaman yang paling berkesan adalah melalui jalur Trans Kalimantan. Dengan semakin padatnya jumlah kendaraan, jelas bahwa dukungan untuk jalan dengan kapasitas lebih besar sangat diperlukan.
    Peningkatan kualitas konektivitas harus menjadi salah satu prioritas utama bagi Kalimantan Timur. Banyak pengusaha yang memberikan masukan terkait pentingnya konektivitas antarwilayah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
    Tanpa perbaikan konektivitas, maka perkembangan sektor lain yang sudah direncanakan tidak dapat terlaksana dengan maksimal.
    Sebagai contoh, perencanaan hilirisasi pertanian dan pertambangan akan terhambat jika konektivitas bahan mentah dari hulu ke hilir tidak dapat berjalan maksimal.
    Perbaikan konektivitas ini mencakup transportasi darat, transportasi sungai, transportasi laut, dan transportasi udara.
    Selain konektivitas transportasi, Kalimantan Timur juga harus meningkatkan konektivitas terkait dengan dengan energi dan digital.
    Salah satu hal menarik yang patut dipertimbangkan adalah pengembangan koridor ekonomi dengan negara lain.
    Saat ini, Kalimantan Timur menjadi bagian dari Brunei Darussalam–Indonesia–Malaysia–Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA), organisasi sub-regional di ASEAN.
    BIMP-EAGA memiliki dua koridor ekonomi utama. Pertama, Koridor Ekonomi Kalimantan Barat (West Borneo Economic Corridor), yang merupakan koridor minyak dan gas yang melintasi wilayah strategis di Brunei Darussalam, Kalimantan Barat di Indonesia, serta Sarawak dan Sabah di Malaysia.
    Koridor kedua adalah Koridor Sulawesi Utara (Greater Sulu–Sulawesi Corridor), yang lebih dikenal sebagai Koridor Sulu-Sulawesi.
    Ini adalah koridor maritim yang mencakup wilayah Sulawesi Utara di Indonesia, Sabah di Malaysia, serta Mindanao dan Palawan di Filipina.
    Selain itu, ada satu koridor baru yang sedang dikembangkan, yaitu koridor yang menghubungkan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan beberapa provinsi di Kalimantan, yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, serta Sabah di Malaysia.
    Koridor ini bertujuan membuka peluang perdagangan lintas batas, investasi, pariwisata, serta memanfaatkan perpindahan ibu kota.
    Salah satu aspek penting dari pengembangan koridor ini adalah pembangunan jalan baru di Tanjung Selor, Provinsi Kalimantan Utara, yang akan menghubungkan langsung koridor ini dengan Sabah, Malaysia.
    Kalimantan Timur dapat memanfaatkan koridor ekonomi ini untuk meningkatkan arus investasi, perdagangan, dan pariwisata.
    Salah satu contoh potensial adalah kawasan pariwisata Kepulauan Derawan di Kabupaten Berau, yang memiliki daya tarik luar biasa.
    Namun, lokasi geografisnya memang menghadirkan tantangan tersendiri, terutama bagi wisatawan dari Jakarta, atau bahkan dari Balikpapan.
    Sebagai gambaran, bagi keluarga di Balikpapan, mereka mungkin lebih memilih untuk berlibur ke Bali daripada ke Pulau Derawan.
    Bali menawarkan berbagai macam destinasi wisata, mulai dari pantai hingga pegunungan, yang lebih mudah dijangkau.
    Sebaliknya, untuk menuju kawasan Derawan, pengunjung perlu persiapan lebih matang secara fisik. Dari Balikpapan, pengunjung bisa naik pesawat menuju Tanjung Redeb (ibu kota Kabupaten Berau).
    Namun, perjalanan belum selesai di situ. Dari Tanjung Redeb, wisatawan harus melanjutkan perjalanan dengan mobil menuju pelabuhan, lalu naik kapal laut menuju Pulau Derawan.
    Namun, jika rencana penerbangan langsung dari Tanjung Redeb ke Maratua terealisasi, ini akan memberikan lebih banyak pilihan transportasi bagi para wisatawan.
    Perbedaan kondisi ini membuat turis harus merogoh kocek lebih dalam. Selain itu, waktu kunjungan yang lebih lama untuk berlibur.
    Sebagai alternatif, Kalimantan Timur bisa memanfaatkan turis dari Malaysia dan Brunei Darussalam. Kedua negara tersebut memiliki pendapatan per kapita lebih tinggi dari Indonesia. Tentunya ini menjadi potensi menarik.
    Berdasarkan data kedatangan di pintu imigrasi, 62 persen kedatangan di tiga pintu (Balikpapan, Tarakan, dan Nunukan) berasal dari negara Asia Tenggara. Dari jumlah tersebut, Malaysia berkontribusi sebesar 80 persen.
    Namun, implementasi dari rekomendasi ini harus diwujudkan melalui kerja sama dengan Provinsi Kalimantan Utara.
    Selain itu, Indonesia harus bekerjasama dengan Malaysia dan Brunei Darussalam untuk menghadirkan rute konektivitas terbaru.
    Setidaknya, terdapat tiga unsur yang harus dipenuhi untuk melakukan akselerasi penguatan struktur sosio-ekonomi di Kalimantan Timur.
    Pertama, regulasi dan tata kelola yang efektif untuk menjamin kepastian hukum dan lingkungan bisnis yang kondusif.
    Kedua, investasi dan inovasi yang tepat sasaran sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
    Ketiga, pengembangan sumber daya manusia berkualitas. Unsur ini akan mendukung penciptaan tenaga kerja yang terampil dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan masa depan.
    Sebagai penutup, dengan memperhatikan tantangan dan peluang yang telah diuraikan, transformasi ekonomi Kalimantan Timur memerlukan langkah strategis yang terintegrasi, terutama penguatan sektor pertanian dan hilirisasi hasil pertanian, hilirisasi hasil pertambangan, industri manufaktur, dan konektivitas.
    Semua upaya ini akan menjadi fondasi penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif di Kalimantan Timur, setidaknya pada tingkat kawasan Indonesia Timur, atau bahkan menjadi contoh untuk tingkat nasional.
    Tulisan ini adalah serial terakhir dari rangkuman laporan studi Penguatan Struktur Sosio-ekonomi Kalimantan Timur, di mana penulis bertanggung jawab sebagai konsultan ekonom senior.
    Laporan lengkap dapat diunduh di https://pdf.usaid.gov/pdf_docs/PA0223PZ.pdf
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sebanyak 17.518 wisatawan berlibur Tahun Baru 2025 di Mandalika 

    Sebanyak 17.518 wisatawan berlibur Tahun Baru 2025 di Mandalika 

    Malam pergantian tahun di Mandalika menjadi momen tak terlupakan dengan kemeriahan Mandiri Festival Mandalika Seru pada 31 Desember 2024

    Mataram (ANTARA) – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mencatat sebanyak 17.518 wisatawan menikmati liburan Tahun Baru 2025 di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    “Malam pergantian tahun di Mandalika menjadi momen tak terlupakan dengan kemeriahan Mandiri Festival Mandalika Seru pada 31 Desember 2024,” kata Direktur Komersial ITDC Troy Warokka di Lombok Tengah, NTB, Rabu.

    Kegiatan itu berhasil menarik perhatian 17.518 wisatawan dari berbagai daerah dan wisatawan mancanegara untuk merayakan malam spesial di kawasan ikonik Lombok Tengah, NTB.

    Puncak acara ditandai dengan penampilan dari penyanyi dangdut Wika Salim, yang sukses menghidupkan suasana panggung dengan interaksi bersama penonton.

    Perayaan menuju tahun baru di tengah belasan ribu pengunjung yang datang, membuat pesta kembang api dengan 2.500 shots yang menghiasi langit Mandalika selama 30 menit menjadi spektakuler.

    “Antusiasme pengunjung benar-benar luar biasa, pengunjung memadati lokasi mulai sore hari dan semakin banyak hingga acara berakhir,” katanya.

    Rangkaian Mandiri Festival Mandalika Seru 2024 dimulai sejak sore dengan berbagai aktivitas, termasuk Journey to Green Tourism Mandalika: Road to 10.000 Trees dengan para talent, pertunjukan musik tradisional dari Cilokak Aksilirasi, tarian oleh Mandalika Insan Kreatif, serta penampilan band lokal

    “Seperti Flow Band dan Sweet Monday. Festival ditutup dengan penampilan DJ Karen, yang menghibur para pengunjung hingga dini hari,” katanya.

    Selain menyuguhkan hiburan, Mandiri Festival Mandalika Seru 2024 juga menghadirkan Bazaar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kuliner dan produk lokal.

    Bazaar ini berhasil mencatatkan total omzet mendekati ratusan juta rupiah, sekaligus menjadi wadah bagi pelaku usaha mikro binaan ITDC dan Bank Mandiri untuk mempromosikan produk mereka.

    “Melalui bazaar ini, para pengunjung tidak hanya dapat menikmati hidangan lezat dan produk berkualitas, tetapi juga turut berkontribusi dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal,” katanya.

    Ia mengatakan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan ribuan pengunjung, ITDC menyiapkan lima titik posko keamanan kawasan yang tersebar di seluruh kawasan, termasuk di kawasan beach park, Bazaar Mandalika, Pertamina Mandalika International Circuit, Bukit Merese dan Pantai Batu Kotak.

    Sebanyak 267 personel keamanan dari TNI, Polri, Badan Keamanan Desa (BKD), dan tim keamanan internal ITDC dikerahkan.

    Inisiatif ini menegaskan komitmen ITDC dalam membangun ekosistem pariwisata yang tidak hanya memikat, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.

    “Kolaborasi ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkan The Mandalika sebagai The Ultimate Lifestyle Sportstainment Destination wisata kelas dunia yang dapat memberikan warisan positif bagi lingkungan dan masyarakat,” katanya.

    Pewarta: Akhyar Rosidi
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tuding Penumpang KRL Mau Goda Suaminya, Ibu-ibu Viral Disebut Tantrum Buka Suara: Saya Kan Cinta

    Tuding Penumpang KRL Mau Goda Suaminya, Ibu-ibu Viral Disebut Tantrum Buka Suara: Saya Kan Cinta

    TRIBUNJATIM.COM – Aksi ibu-ibu memaki penumpang wanita di KRL Commuter Line karena merasa suaminya digoda, belakangan jadi sorotan.

    Penumpang KRL bernama Rose merekam momen saat dirinya dituding menggoda suami orang oleh seorang ibu-ibu.

    Saat itu ia sedang naik KRL tujuan Bogor.

    Diungkap Rose dalam unggahannya, kondisi KRL saat itu memang sedang padat alias banyak penumpang.

    Alhasil antar penumpang pun saling berdesakan lantaran memasuki jam pulang kantor.

    Saat sedang siap-siap turun menuju Stasiun Pasar Minggu, Rose pun bergerak ke arah depan pintu agar mudah untuk turun.

    Namun rupanya di momen tersebut, Rose terdorong hingga berdiri tepat di depan seorang pria yang ternyata sudah beristri.

    Melihat hal itu, istri dari pria tersebut langsung marah-marah ke Rose.

    Wanita tersebut menuduh Rose telah menggoda suaminya.

    Dituduh macam-macam, Rose tak tinggal diam.

    Wanita Sarjana Hukum yang baru lulus itu pun menjawab tuduhan ibu-ibu tersebut dengan balasan menohok.

    “Hari gini mau sama laki orang, enggak nafsu kali bu,” ucap Rose.

    “Baguslah kek gitu, nyadar diri,” balas si ibu-ibu.

    “Ya iyalah, bukan level saya juga,” timpal Rose.

    Penumpang wanita cekcok dengan ibu-ibu lantaran dituding menggoda suami orang di KRL (Istimewa)

    Tak puas, ibu-ibu tersebut semakin menghina Rose.

    Menjawab hinaan tersebut, Rose terus menimpali ucapan ibu-ibu itu dengan balasan spontan.

    Di momen itu, Rose mengaku hampir tertawa mendengar ucapan ibu-ibu tersebut.

    “Mbak, jangan sok cantik deh mbak,” kata ibu-ibu.

    “Ya emang saya cantik,” balas Rose.

    “Najis, lebih cantikan pantat gue daripada muka lu,” ucap ibu-ibu.

    “Ya udah, saya enggak pernah ngelihat pantat ibu, ngapain,” balas Rose.

    Ternyata adu mulut dengan Rose membuat ibu-ibu tersebut kian tersulut emosi.

    Ibu-ibu yang tak diketahui identitasnya ini malah mendorong Rose.

    “Ya suami ibu aja suruh geser, ngapain nyalahin orang,” ucap Rose.

    “Saya juga masih lama,” jawab si ibu-ibu.

    “Saya mau turun. Ibu kalau misal enggak suka tinggal turun aja, ribet banget,” pungkas Rose.

    Diungkap Rose, ia sebelumnya sempat bertanya ke ibu-ibu galak tersebut soal tujuannya.

    Ternyata tujuan ibu-ibu tersebut adalah di Stasiun Depok Baru.

    Alhasil Rose pun langsung maju ke depan pintu agar mudah turun.

    Namun tak disangka, hal itu malah membuat ibu-ibu itu marah.

    “Makanya kalau punya laki dijaga. Kalau enggak suka ya udah mundur,” imbuh Rose.

    “Banyak bacot deh lu,” timpal si ibu-ibu.

    “Jangan bacot-bacot, diem-diem dorong dorong,” kata Rose.

    Sepanjang perdebatan antara Rose dan ibu-ibu tersebut, suami dari wanita tersebut hanya diam saja.

    Alih-alih melerai istrinya yang cekcok, pria tersebut malah diam saja dan memilih pura-pura tak mendengar keributan itu.

    Mengetahui hal itu, Rose pun kesal.

    “Di sini lakinya posisinya diem aja ga ada geser dan ga bela istrinya padahal istrinya tantrum dilihatin banyak orang,” kata Rose.

    Alami hal mengejutkan sepulang kerja, Rose menitipkan pesan untuk ibu-ibu tersebut.

    Bahwa jangan pernah menuduh wanita lain tanpa bukti yang kuat.

    “Cape banget kalau udah seharian kerja harus ngadepin orang tantrum dan cemburu gatau tempat. Gaada maksud dan ga napsu juga ama lakinya, tipeku bukan om-om apalagi bapak-bapak bu. Malu bu sama umur, atleast kalau punya trauma diselingkuhin gausah ngerepotin stranger,” kata Rose.

    Usai aksinya viral, ibu-ibu yang disebut tantrum ini akhirnya muncul dan memberikan klarifikasi.

    Klarifikasi tersebut disampaikan ibu-ibu bernama Chica Melisa di akun TikTok pribadinya pada Senin (30/12/2024).

    “Saya sama suami saya mau klarifikasi yang sebenarnya terjadi di dalam KRL,” ucap Chica sambil mengandeng erat lengan suaminya.

    Chica Melisa lalu menjelaskan awal mula dirinya bisa cekcok dengan penumpang wanita bernama Rose di KRL.

    “Itu kan posisinya saya baru naik, terus tiba-tiba ada cewek yang nepok, katanya dia mau turun, padahal masih dua stasiun lagi,” ujarnya.

    “Kenapa enggak sabar dulu mbak, terus masih banyak space yang kosong, kenapa mesti mepet ke suami saya? Gitu aja mbak,” kata Chica Melisa.

    Chica menyebut, dirinya berusaha menegur Rose, namun wanita tersebut malah tak terima.

    Keduanya akhirnya terlibat adu mulut.

    Selama melakukan klarifikasi, suami Chica juga hanya diam saja.

    “Terus saya coba tegur mbaknya malah nyolot ke saya, ya udah saya jadi kebawa emosi,” beber Chica.

    “Wajar dong mbak kalau saya marah-marah, soalnya ini kan suami saya, bukan suami orang. Ya saya jaga suami saya, saya kan cinta,” repet dia.

    “Iya,” balas suaminya pendek, yang belakangan diketahui bernama Andrie.

    Usai mengurai klarifikasi, Chicha Melisa berharap netizen tak lagi menghujatnya.

    “Untuk para netizen yang terhormat, kita kalau seandainya ada masalah, jangan satu orang yang jadi patokan.”

    “Jadi kita klarifikasi kedua belah pihak biar tidak terjadi salah paham,” imbuh Chicha Melisa.

    Akhirnya ibu-ibu tantrum bernama Chicha Melisa yang viral karena cekcok lantaran suaminya dipepet di KRL oleh wanita bernama Rose buka suara (TikTok)

    Rose kemudian menanggapi klarifikasi Chica dan suaminya.

    Usai Chicha buka suara, Rose kembali angkat bicara.

    Wanita yang baru saja mendapat gelar Sarjana Hukum ini membantah dengan tegas semua klarifikasi yang disampaikan Chicha.

    Diungkap Rose, yang lebih dulu memulai pertikaian adalah Chicha.

    Lagipula ditegaskan Rose, ia tidak pernah ada niatan untuk menggoda atau menempel-nempel ke suami Chicha.

    Ditelisik dari laman media sosialnya, Rose diketahui telah memiliki pacar.

    “Kalau Mbak Cica Melisa ngira aku nempel-nempel suaminya. Ya mohon maaf sekali Mbak Cica Melisa, suami Mbak kaya enggak, cakep enggak, bukan tipe aku sama sekali, pinter juga enggak.

    Yang mau sama suami Mbak cuma Mbak, begitu pun si Andrie ini yang mau sama Mbak Cica Melisa cuma suami Mbak sendiri. Aku enggak ada urusan sama kalian, aku orang asing baru kenal,” ungkap Rose.

    Tak mau kalah dengan Chicha, Rose mengaku siap menempuh jalur hukum jika Chicha enggan meminta maaf kepadanya.

    “Aku berani jabanin untuk cari orang-orang di situ jadi saksi, cek cctv, atau bawa ke jalur hukum karena udah masuk tindakan tidak menyenangkan, kriminal, dan pencemaran nama baik. Atleast keluarin bukti kalau aku emang nempel ke suaminya, no pict hoax met,” ucap Rose.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • LPEI Salurkan Pembiayaan Ekspor Lebih dari Rp 7 Triliun di 2024 – Page 3

    LPEI Salurkan Pembiayaan Ekspor Lebih dari Rp 7 Triliun di 2024 – Page 3

    Saat ini, terdapat delapan program PKE yang dikelola oleh LPEI, yaitu PKE untuk mendukung ekspor ke Kawasan Afrika, Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa Timur, dan Amerika Latin, PKE Industri Farmasi serta Alat Kesehatan, PKE Trade Finance, PKE Usaha Kecil Menengah, PKE Alat Transportasi, PKE Industri Penerbangan, PKE Destinasi Pariwisata Super Prioritas, dan PKE Pariwisata Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

    Sebagai pelaksana Program PKE, LPEI ditugaskan oleh Kementerian Keuangan untuk terus mendorong industri strategis Indonesia agar mampu bersaing di pasar internasional.

    Beberapa pencapaian ekspor yang didukung oleh PKE meliputi ekspor pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) ke Filipina, Nepal, dan Senegal, ekspor gerbong penumpang dan gerbong datar buatan INKA ke Bangladesh dan Selandia Baru, serta dukungan ekspor vaksin Bio Farma ke lebih dari 160 negara.

    Program PKE juga telah membuka pasar baru di negara non-tradisional seperti Afrika, melalui ekspor semen ke berbagai negara di kawasan tersebut, dukungan proyek kontraktor Indonesia di Aljazair, dan ekspor jasa riset geoteknikal ke Kongo.

     

  • Tingkatkan Daya Saing, KEK Sanur Genjot Pengembangan UMKM – Halaman all

    Tingkatkan Daya Saing, KEK Sanur Genjot Pengembangan UMKM – Halaman all

    Sentra UMKM ini dirancang sebagai wadah yang mendukung UMKM dan memberikan peluang bagi para pengusaha lokal untuk meningkatkan daya saing UMKM Sanur

    Tayang: Senin, 30 Desember 2024 21:26 WIB

    ist

    Sentra UMKM Sanur dibangun di area seluas 973 meter persegi untuk 49 kios UMKM dan 1 balai nelayan yang dilengkapi fasilitas basement dan panoramic deck dengan sentuhan kearifan lokal Bali. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur menggenjot pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan daya saing.

    Direktur SDM dan Digital InJourney, Herdy Harman menyampaikan, InJourney Group memiliki komitmen besar dalam memajukan dan mengembangkan UMKM sebagai bagian dari potensi lokal.

    Menurutnya, adanya Sentra UMKM Sanur dengan nama Natah Antakara menjadi bukti nyata komitmen InJourney Group sebagai motor penggerak ekonomi melalui pengembangan UMKM dan pariwisata Indonesia di pasar global secara berkelanjutan.

    “UMKM sebagai bagian dari potensi lokal memiliki peluang besar untuk berkembang seiring dengan sektor pariwisata yang semakin tumbuh. Sentra UMKM Sanur diharapkan dapat menjadi wadah bagi para UMKM lokal dan kedepannya dapat memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui diversifikasi ekonomi berbasis potensi daerah yang ada” tutur Herdy.

    Sentra UMKM ini dirancang sebagai wadah yang mendukung UMKM dan memberikan peluang bagi para pengusaha lokal untuk meningkatkan daya saing UMKM Sanur dan membantu menghadapi tantangan pasar yang semakin kompetitif dengan baik dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat identitas budaya Indonesia di mata dunia.

    “Sentra UMKM ini dapat membantu menghadapi tantangan pasar yang semakin kompetitif dengan baik dan berkelanjutan” papar Herdy.

    Adapun pengembangan Sentra UMKM Sanur dilakukan di area seluas 973 meter persegi untuk 49 kios UMKM dan 1 balai nelayan yang dilengkapi fasilitas basement dan panoramic deck dengan sentuhan kearifan lokal Bali.

    InJourney Hospitality berkolaborasi bersama Pemerintah Kota Denpasar melalui Perbekel Desa Sanur Kaja untuk mengelola Sentra UMKM ini.

    Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

    A member of

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • LPEI Salurkan Pembiayaan Penugasan Khusus Ekspor Rp7 T Sepanjang 2024

    LPEI Salurkan Pembiayaan Penugasan Khusus Ekspor Rp7 T Sepanjang 2024

    Jakarta, CNN Indonesia

    Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mencatat penyaluran pembiayaan Penugasan Khusus Ekspor (PKE) mencapai lebih dari Rp7 triliun sepanjang 2024.

    Capaian ini mencerminkan komitmen LPEI dalam meningkatkan daya saing ekspor nasional dan berkontribusi pada developmental impact sebesar Rp18,3 triliun dalam ekosistem ekspor.

    Angka developmental impact tercermin dari setiap rupiah pembiayaan yang disalurkan oleh LPEI menghasilkan efek pengganda (multiplier) penciptaan devisa sebesar 2,59 kali.

    Sejak 2020 hingga Desember 2024, LPEI menyalurkan pembiayaan PKE senilai lebih dari Rp20 triliun, menjangkau lebih dari 90 negara tujuan ekspor.

    Plt Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U Norhadi menjelaskan PKE merupakan wujud kehadiran negara melalui Kementerian Keuangan RI yang disalurkan oleh LPEI, agar mendorong industri strategis sehingga dapat meningkatkan ekspor Indonesia.

    “Capaian ini diharapkan dapat meningkatkan reputasi Indonesia sebagai negara produsen berkualitas global, mendorong penerimaan devisa negara, dan menggerakkan ekosistem ekspor yang mampu menciptakan dampak pembangunan dan bisnis yang berkelanjutan,” ujar Maqin dalam keterangan resmi, Senin (30/12).

    PKE merupakan inisiatif pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan Komite PKE bersama Kementerian perdagangan serta Kementerian Perindustrian yang bertujuan untuk mendorong ekspor barang, jasa, dan kegiatan pendukung lainnya.

    Program ini menyediakan fasilitas pembiayaan untuk proyek atau transaksi yang sulit dilaksanakan secara komersial tetapi penting untuk mendukung ekspor nasional sehingga dapat bersaing di pasar global.

    Saat ini, terdapat delapan program PKE yang dikelola oleh LPEI. Rinciannya, PKE untuk mendukung ekspor ke Kawasan Afrika, Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa Timur, dan Amerika Latin, PKE Industri Farmasi serta Alat Kesehatan, PKE Trade Finance.

    Berikutnya, PKE Usaha Kecil Menengah, PKE Alat Transportasi, PKE Industri Penerbangan, PKE Destinasi Pariwisata Super Prioritas, dan PKE Pariwisata Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

    Sebagai pelaksana Program PKE, LPEI ditugaskan oleh Kementerian Keuangan untuk terus mendorong industri strategis Indonesia agar mampu bersaing di pasar internasional.

    Beberapa pencapaian ekspor yang didukung oleh PKE meliputi ekspor pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) ke Filipina, Nepal, dan Senegal, ekspor gerbong penumpang dan gerbong datar buatan INKA ke Bangladesh dan Selandia Baru, serta dukungan ekspor vaksin Bio Farma ke lebih dari 160 negara.

    (sfr/sfr)

  • Dorong Ekspor Nasional, LPEI Salurkan Pembiayaan PKE Lebih dari Rp7 Triliun pada 2024

    Dorong Ekspor Nasional, LPEI Salurkan Pembiayaan PKE Lebih dari Rp7 Triliun pada 2024

    Jakarta: Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mencatat penyaluran pembiayaan Penugasan Khusus Ekspor (PKE) sepanjang tahun 2024 lebih dari Rp7 triliun. Capaian ini mencerminkan komitmen LPEI dalam meningkatkan daya saing ekspor nasional dan berkontribusi terhadap developmental impact sebesar Rp18,3 triliun dalam ekosistem ekspor.
     
    Angka developmental impact tercermin dari setiap Rupiah pembiayaan yang disalurkan oleh LPEI menghasilkan multiplier penciptaan devisa sebesar 2,59 kali. Sejak 2020 hingga Desember 2024, LPEI telah menyalurkan pembiayaan PKE senilai lebih dari Rp20 triliun, menjangkau lebih dari 90 negara tujuan ekspor.
     
    PKE merupakan inisiatif pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan Komite PKE bersama Kementerian perdagangan, serta Kementerian Perindustrian yang bertujuan mendorong ekspor barang, jasa, dan kegiatan pendukung lainnya. Program ini menyediakan fasilitas pembiayaan untuk proyek atau transaksi yang sulit dilaksanakan secara komersial, namun penting untuk mendukung ekspor nasional sehingga dapat bersaing di pasar global.
     

    Saat ini, terdapat delapan program PKE yang dikelola oleh LPEI, yaitu PKE untuk mendukung ekspor ke Kawasan Afrika, Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa Timur, dan Amerika Latin, PKE Industri Farmasi serta Alat Kesehatan, PKE Trade Finance, PKE Usaha Kecil Menengah, PKE Alat Transportasi, PKE Industri Penerbangan, PKE Destinasi Pariwisata Super Prioritas, dan PKE Pariwisata Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
    Plt. Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi, menjelaskan PKE merupakan wujud kehadiran negara melalui Kementerian Keuangan RI yang disalurkan oleh LPEI, agar mendorong industri strategis sehingga dapat meningkatkan ekspor Indonesia.
     
    “Capaian ini diharapkan dapat meningkatkan reputasi Indonesia sebagai negara produsen berkualitas global, mendorong penerimaan devisa negara, dan menggerakkan ekosistem ekspor yang mampu menciptakan dampak pembangunan dan bisnis yang berkelanjutan,” kata Maqin U. Norhadi.
     

    Sebagai pelaksana Program PKE, LPEI ditugaskan oleh Kementerian Keuangan untuk terus mendorong industri strategis Indonesia agar mampu bersaing di pasar internasional. Beberapa pencapaian ekspor yang didukung oleh PKE meliputi ekspor pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) ke Filipina, Nepal, dan Senegal, ekspor gerbong penumpang dan gerbong datar buatan INKA ke Bangladesh dan Selandia Baru, serta dukungan ekspor vaksin Bio Farma ke lebih dari 160 negara.
     
    Program PKE juga telah membuka pasar baru di negara non-tradisional seperti Afrika, melalui ekspor semen ke berbagai negara di kawasan tersebut, dukungan proyek kontraktor Indonesia di Aljazair, dan ekspor jasa riset geoteknikal ke Kongo.
     
    Direktur Pengelolaan Risiko Keuangan Negara Kementerian Keuangan Heri Setiawan menyatakan PKE telah menunjukkan keberhasilan di berbagai sektor strategis, termasuk pesawat terbang dan transportasi, serta membuka pasar ekspor baru di negara-negara non-tradisional seperti kawasan Afrika.
     
    “Kami berharap PKE dapat terus meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global, sehingga pelaku usaha dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi yang mampu bersaing di tingkat internasional dan menciptakan lebih banyak peluang ekspor,” ujar Heri Setiawan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • MNC Land dan MNC Peduli Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga Desa Watesjaya

    MNC Land dan MNC Peduli Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga Desa Watesjaya

    loading…

    MNC Land dan MNC Peduli menggelar kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di wilayah Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Foto/SINDOnews/putra ramadahani astyawan

    BOGOR – MNC Land dan MNC Peduli menggelar kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di wilayah Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido.

    “Alhamdulillah, pada kesempatan hari ini MNC Land bersama pihak MNC Peduli mengadakan pemeriksaan kesehatan secara gratis untuk masyarakat Desa Watesjaya. Mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat buat masyarakat Desa Watesjaya yang sedang sakit maupun yang sedang masa pemulihan,” kata Kepala Desa Watesjaya Rudi Irawan, Senin (30/12/2024).

    Selain itu, diharapkan kegiatan sosial seperti ini dapat terus dilakukan oleh MNC Land dan MNC Peduli di wilayahnya. Sehingga, masyarakat dapat merasakan manfaat dan keberkahan dari KEK Lido.

    “Saya selaku Kepala Desa mengucapkan terima kasih banyak atas kegiatan perusahaan MNC Land yang berada di Desa Watesjaya. Alhamdulillah yang berobat juga dikasih sembako oleh pihak perusahaan mudah-mudahan dapat membantu warga sekitar yang membutuhkan,” ungkapnya.

    Sementara itu, salah satu warga Desa Watesjaya, Supendi mengucapkan terima kasih kepada MNC Land dan MNC Peduli atas kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di kampungnya.

    “Dapat bingkisan juga, terima kasih saya terutama. Semoga dengan kegiatan di sini ada manfaatnya terutama untuk Watesjaya berikut saya juga pribadi,” ucap Supendi.

    Senada, warga lainnya Albet juga mengaku sangat bersyukur atas kegiatan ini. Tidak hanya bermanfaat, tetapi juga memudahkan karena lokasi pemeriksaan dekat dengan tempat tinggalnya. “Alhamdulillah, menurut saya bagus jadi membantu masyarakat yang membutuhkan. Deket (rumah), daerah sini memudahkan,” tutur Albet.

    (cip)