Topik: KEK

  • ‘Bola Depan Muka, Onana Cuma Petantang-petenteng Kek Ayam Sayur’

    ‘Bola Depan Muka, Onana Cuma Petantang-petenteng Kek Ayam Sayur’

    Jakarta

    Manchester United dipermalukan di kandangnya sendiri, kali ini oleh Brigthton dengan skor 1-3. Lagi-lagi Andre Onana jadi bulan-bulan karena kekalahan ini.

    Kiper asal Kamerun itu dianggap melakukan blunder fatal pada gol pertama Brighton. Onana gagal mengantisipasi tendangan Yakuba Minteh yang relatif mudah dijangkau.

    Tak sampai di situ, warganet pun geregetan saat sontekan tipis Kaora Mitoma ke gawang MU. Onana hanya melihatnya saja tanpa melakukan aksi apapun. Belum lagi saat Georgino Rutter, bikin netizen makin naik pitam.

    Dengan hasil ini, Manchester United tertahan di peringkat 13 klasemen usai mengoleksi 26 poin dari 22 pertandingan. Sementara nama Onana bertengger di daftar trending topik gegara banyak netizen melampiaskan emosi padanya.

    “onana ni udah tangan pendek, suka mati langkah, dan suka NGELAMUN JOROK anjeng. bisa2nya bola depan muka dia cuma petanteng petenteng kek ayam sayur begitu😭” kata @txtdrkeylie.

    “Onana dijual aja nggak sih atau lelang gratisan?” usul @slyshypeach.

    “Onana ini seniman lho, kegiatannya mematung,” ujar @flubendiamide.

    “mungkin 2020 kita membenci maguire, tapi 2024-2025 kita sepakat membenci onana,” kata @mahesswan.

    “Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada ONANA,” ungkap @MiskinTV_.

    “Onana klo tiap bulan gak bikin Blunder, bisa kejang kejang kali ya wkwkwk. Baru musim kedua, kompilasi blundernya bisa bnyak bgt klo dikumpulin,” ujar @sedangnunggu.

    (afr/afr)

  • Siap-Siap, Indonesia Bakal Kebanjiran Relokasi Pabrik Asal China – Page 3

    Siap-Siap, Indonesia Bakal Kebanjiran Relokasi Pabrik Asal China – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza meminta para pengelola kawasan industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam agar bersiap rebut peluang apabila terjadi relokasi pabrik dari China ke Indonesia, menyusul terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

    Hal itu disampaikan Wamenperin ketika berdialog bersama para pengelola kawasan industri di Kawasan Industri Batamindo, Kota Batam, Kepulauan Riau, pada Jumat (17/1/2025). Kunjungan itu juga guna melihat kesiapan 19 kawasan industri yang memungkinkan sebagai tujuan relokasi pabrik asal China.

    Menurut Wamen Faisol, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi tujuan relokasi di saat Presiden Trump berencana menetapkan hambatan tarif (barrier tariffs) impor baru untuk seluruh produk yang berasal dari Negeri Tirai Bambu.

    “Hal ini ditangkap oleh para pelaku usaha di RRT sebagai sebuah hambatan untuk melakukan ekspor langsung dari RRT ke AS. Mereka melihat kemungkinan berusaha dengan mencari lokasi-lokasi baru terutama di kawasan ASEAN, dan merelokasi pabriknya agar bisa langsung melakukan ekspor dari negara-negara produksi,” kata Wamen Faisol.

    Wamenperin mengatakan, Indonesia dipandang sebagai negara yang memiliki stabilitas ekonomi, serta strategis lokasinya sebagai tujuan investasi atau relokasi pabrik. Apalagi, berbagai kawasan industri yang berada di KEK Batam cukup siap apabila tren relokasi itu nantinya terjadi.

    “Ada beberapa sektor yang memiliki niat untuk relokasi. Oleh karena itu, persiapan dari masing-masing kawasan industri menjadi sangat penting. Selain elektronik, ada juga tekstil, alas kaki, dan otomotif yang rupanya melihat bahwa semakin sulit peluang untuk ekspor dari RRT langsung ke AS,” ujar Wamenperin.

    Selain mengunjungi Batamindo, Wamen Faisol juga mendatangi Kawasan Industri Bintan Industrial Estate (BIIE), sebagai kawasan yang didesain khusus untuk industri halal. Dengan luas mencapai 4.000 hektare, menurut Wamenperin, BIIE juga berpeluang besar dikembangkan melalui relokasi perusahaan-perusahaan yang berasal dari RRT.

    “Semua upaya relokasi ini dan kesiapan industri di KEK Batam ini dalam rangka memperkuat Indonesia sebagai negara yang bisa memproduksi barang-barang manufaktur, yang kita bangga dengan tulisan Made in Indonesia di setiap produk,” tutur Faisol.

     

  • Efek Trump Jadi Presiden, Potensi Relokasi Pabrik China ke Batam?

    Efek Trump Jadi Presiden, Potensi Relokasi Pabrik China ke Batam?

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian meminta Kawasan Ekonomi (KEK) Batam bersiap merebut peluang adanya relokasi pabrik dari China ke Indonesia, seiring dengan dampak kebijakan hambatan tarif yang akan ditetapkan Presiden terpilih AS Donald Trump. 

    Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengatakan Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi tujuan relokasi di saat Presiden Trump berencana menerapkan hambatan tarif (barrier tariffs) impor baru untuk seluruh produk yang berasal dari Negeri Tirai Bambu.

    Hal itu disampaikan Wamenperin ketika berdialog bersama para pengelola kawasan industri di Kawasan Industri Batamindo, Kota Batam, Kepulauan Riau, pada Jumat (17/1). 

    “Hal ini ditangkap oleh para pelaku usaha di China sebagai sebuah hambatan untuk melakukan ekspor langsung dari China ke AS. Mereka melihat kemungkinan berusaha dengan mencari lokasi-lokasi baru terutama di kawasan Asean, dan merelokasi pabriknya agar bisa langsung melakukan ekspor dari negara-negara produksi,” ujar Faisol, dalam keterangan tertulis, Minggu (19/1/2025).

    Menurutnya, ada beberapa sektor usaha yang berpotensi melakukan relokasi karena mengalami kesulitan ekspor dari China ke AS. Sebut saja seperti sektor elektronik, tekstil, alas kaki, dan otomotif.

    “Semua upaya relokasi ini dan kesiapan industri di KEK Batam ini dalam rangka memperkuat Indonesia sebagai negara yang bisa memproduksi barang-barang manufaktur, yang kita bangga dengan tulisan Made in Indonesia di setiap produk,” tutur Faisol.

    Kehadiran SEZ Singapura-Johor

    Di sisi lain, Kehadiran Special Economic Zone (SEZ) Singapura-Johor dinilai dapat menjadi peluang bagi pengembangan KEK Batam.

    Melansir Antara, Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait mengatakan kehadiran SEZ Singapura-Johor sebagai peluang strategis untuk menciptakan potensi ekonomi baru yang dapat mendorong pengembangan wilayah secara lebih optimal.

    KEK Batam merupakan penghubung Indonesia dengan pusat perdagangan global yang memperkuat integrasi ekonomi domestik guna mendorong konektivitas lintas wilayah.

    Saat ini BP Batam tengah mengelola tiga KEK, yakni Nongsa dan Batam Aero Technic (BAT) yang diresmikan pada 2021, serta KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam yang diresmikan pada 2024.

  • MES Kota Banjar Tukar Gagasan dengan Wali Kota Terpilih

    MES Kota Banjar Tukar Gagasan dengan Wali Kota Terpilih

    JABAR EKSPRES – Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kota Banjar menggelar pertemuan dengan Wali Kota Banjar terpilih, H. Sudarsono, pada Minggu, 19 Januari 2025.

    Pertemuan yang diadakan dalam suasana ‘Ngaliwet’ ini bertujuan untuk membahas agenda penting terkait program-program yang akan dijalankan oleh wali kota dalam lima tahun mendatang, serta keberadaan MES di Kota Banjar.

    Ketua MES Kota Banjar, H. Sudar, SIP, MM, menyatakan, “Acara ini bertujuan untuk mendukung program Walikota dan Wakil Walikota Banjar terpilih.” Dalam pertemuan tersebut, pengurus MES yang terdiri dari pengusaha, ulama, tokoh profesional, akademisi, anggota legislatif, dan ketua partai, melakukan dialog terbuka.

    BACA JUGA: Puluhan Remaja Dihukum Push Up oleh Mapolres Banjar Gara-Gara Pesta Miras

    Wali Kota Banjar terpilih, H. Sudarsono, menekankan pentingnya memahami rencana pembangunan Kota Banjar ke depan.

    “Kami ingin bertukar pemikiran untuk mewujudkan Kota Banjar Berdaya dengan semangat ‘Banjar Nu Urang’,” ujarnya.

    Acara dimulai dengan ucapan selamat dari Ketua MES, H. Sudar. Sesi dialog dibuka dengan pemaparan program pembangunan oleh Walikota terpilih.

    BACA JUGA: Dampak Kepungan Banjir di Kabupaten Cirebon, Ratusan Rumah Terdampak hingga Ribuan jadi Korban

    “Walikota akan berbagi tugas dengan Wakil Walikota. Fokus utama saya adalah di bidang ekonomi, sementara Wakil Walikota akan menangani bidang keagamaan, pendidikan, budaya, dan kemasyarakatan,” jelas H. Sudarsono.

    Dalam bidang ekonomi, terdapat tiga fokus utama yang disampaikan, yaitu berdaya pangan, berdaya lokal, dan berdaya pacu. Berdaya pangan mencakup sektor pertanian, perikanan, dan peternakan.

    “Pada tahun 2025, kami akan membangun pasar hewan beserta rumah potong hewan halal, serta tempat penitipan hewan dengan pendanaan dari pusat. Kami juga mengusulkan pembangunan 120 titik jalur irigasi dengan dana yang sama dari pusat,” tambahnya.

    BACA JUGA: Polresta Bandung Gelar Patroli KRYD, Sikat Preman dan Ribuan Botol Miras di Soreang

    Lebih lanjut, berdaya lokal akan menata potensi lokal yang akan dikembangkan, seperti Wisata Citanduy yang bekerja sama dengan BBWS, Rest Area Perhutani di tiga titik, dan pemanfaatan 700 hektar lahan untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

  • Polres Gresik Jamin Keamanan Kawasan JIIPE dan Operasional PTFI

    Polres Gresik Jamin Keamanan Kawasan JIIPE dan Operasional PTFI

    Gresik (beritajatim.com)- Keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE maupun operasional PT Freeport Indonesia (PTFI) menjadi ‘back bone’ atau tulang punggung perekonomian nasional maupun daerah. Banyaknya industri skala nasional dan internasional membuat aparat kepolisian setempat menjamin keamanan industri yang beroperasional di JIIPE.

    Sebagai tindak lanjutnya terkait dengan pengamanan obyek vital nasional. Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu beserta jajaran mengunjungi KEK JIIPE dan PTFI.

    Selain membahas pengamanan. Perwira menengah Polri itu juga membahas rencana pengembangan pos polisi subsektor di KEK JIIPE.

    “Sebagai orang baru memimpin di Gresik. Kami bersilaturrahmi di JIIPE dan PTFI. Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif, guna mendukung keberlanjutan operasional industri di Gresik,” ujar Rovan, Sabtu (18/1/2025).

    Ia menegaskan kordinasi pengawasan menyeluruh diperlukan untuk memastikan keamanan, dan kelancaran industri di KEK JIIPE. “Kerja sama antara kepolisian dan sektor industri sangat penting, terutama dalam menjaga stabilitas keamanan yang menjadi fondasi utama bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah,” ungkapnya.

    Alumni Akpol 2006 itu menambahkan, kunjungan ini menjadi wujud komitmen Polres Gresik untuk mendukung ekosistem bisnis yang aman dan kondusif.

    Perwakilan JIIPE Gresik, Agung Guritno mengapresiasi sinergi yang telah terjalin dengan Polres Gresik. Ini adalah langkah penting untuk memastikan keamanan kawasan industri. “Komitmen keamanan secara langsung mendukung keberlanjutan operasional dan pengembangan industri untuk peningkatan ekonomi lokal,” urainya. [dny/kun]

  • Tanggul Laut Raksasa: Peluang Investasi atau Jebakan Utang? – Halaman all

    Tanggul Laut Raksasa: Peluang Investasi atau Jebakan Utang? – Halaman all

    Presiden Prabowo Subianto akan membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall membentang dari pesisir Cilegon, Banten hingga Gresik, Jawa Timur. Pembangunan tanggul sepanjang 958 kilometer ini ditargetkan rampung dalam waktu 20 hingga 40 tahun.

    Tanggul ini diklaim dapat mengatasi banjir rob akibat penurunan muka tanah di pesisir pantai utara (Pantura) Jawa yang telah mencapai 1-25 cm per tahun. Di waktu yang bersamaan, kenaikan permukaan laut mencapai 1-15 cm per tahun, diperparah oleh perubahan iklim.

    Pembangunan tanggul ini sebenarnya kali pertama dimulai tahun 2014 untuk mengatasi penurunan muka tanah di kawasan pesisir Jakarta. Seiring perkembangannya, pemerintah memutuskan untuk membangun tanggul laut di sepanjang Pantura Jawa.

    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, menyebutkan total anggaran yang diperlukan diperkirakan mencapai US$50 miliar, atau setara dengan Rp816 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.328 per dolar.

    Lantaran giant sea wall ini diperkirakan akan menelan anggaran raksasa, pembangunan ini pun bukan lagi tergolong Proyek Strategis Nasional (PSN), melainkan mega infrastruktur yang sangat butuh dana segar dari swasta.

    Pemerintah tebar jaring investasi

    Merasa tidak cukup mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemerintah gencar mencari sumber dana lain, termasuk skema pendanaan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dengan pihak asing.

    Oktober 2024, Nanjing Hydrolic Resources Institute dari Cina disebut-sebut melirik peluang kerja sama dalam proyek ini. Presiden Prabowo pun turut membahas potensi pengembangan proyek ini bersama Presiden Xi Jinping saat berkunjung ke Beijing pada bulan November lalu.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru

    Pada Desember 2024, Prabowo kembali mengajak puluhan investor Jepang untuk turut terlibat dalam proyek tanggul laut raksasa ketika bertemu dengan delegasi Japan-Indonesia Association (JAPINDA) di Istana Merdeka, Jakarta.

    Meski begitu, hingga saat ini belum ada konfirmasi yang pasti dari kedua negara tersebut terkait penanaman modal dalam proyek mega infrastruktur ini.

    Dr. M. Rizal Taufikurahman, Kepala Pusat Ekonomi Makro dan Keuangan dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), menilai pemerintah belum menyiapkan rencana perhitungan yang matang bagi investor. Akibatnya, nafsu investor dalam mendanai proyek pun turun.

    “Pemerintah harus benar-benar mensortir, adakah investor yang mau di giant sea wall? Mereka harus hitung-hitungan bisnis, selama 40 tahun apa yang akan investor dapat? Dari mana return of investment-nya? Bahkan desain dan perhitungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pun belum jalan,” kata Rizal kepada DW Indonesia.

    Hingga saat ini, pemerintah belum mempublikasikan cetak biru rencana pembangunan tanggul laut secara transparan kepada publik. Terlebih, studi kelayakan proyek hingga kini masih terus berlangsung.

    “Saya minta sebenarnya beberapa data yang berkaitan proyek ini, tapi tidak dikasih dari Kementerian PUPR,” jelas Rizal.

    Sebelumnya, pemerintah menyebutkan ada 70 kawasan industri, lima Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan lima wilayah pusat pertumbuhan industri sepanjang Pantura. Pantura Jawa berkontribusi hingga 34,7 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional tahun 2023 dari sektor perikanan, transportasi dan pariwisata, yakni tiga sektor yang signifikan bagi PDB Indonesia. Hal inilah yang diprediksi menjadi daya jual proyek tanggul laut raksasa bagi para investor.

    “Kalau saya lihat, memang kemungkinan return of investment-nya adalah akan diberikan ruang ekonomi di sekitar tanggul bagi para investor,” ujar Rizal.

    Alih-alih investasi, waspadai risiko jebakan utang

    Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS), menilai bahwa proyek ini akan menambah beban fiskal negara, terlepas dari ada atau tidaknya keterlibatan investor.

    “Yang jadi pertanyaan, apakah proyek ini akan melibatkan investasi, atau lebih dibebankan kepada APBN dan APBD. Daerah di sekitar Pantura Jawa itu kan APBD-nya lebih sempit lagi, kalau menerbitkan municipal bond atau utang daerah, bisa jadi daerahnya benar-benar tidak bergerak secara fiskal,” ungkap Bhima.

    Di satu sisi, Bhima memprediksi bahwa keterlibatan swasta atau asing akan lebih condong ke pembelian surat utang. Jika berkaca pada berbagai proyek pemerintah di masa lalu yang dianggap kurang menguntungkan, mereka akan cenderung tidak mau ambil risiko dan hanya berani memberikan pinjaman.

    Pada proyek Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) misalnya, proyek ini diprediksi baru bisa balik modal dalam jangka waktu 70 hingga 100 tahun ke depan. Padahal, biaya pembangunannya menghabiskan hingga Rp108 triliun.

    “Kalau kita membandingkan KCIC dan giant sea wall, proyek tanggul ini balik modalnya akan lebih lama lagi. Secara komersial, siapa yang mau membayar secara langsung tarif dari tanggul itu?” tutur Bhima.

    Jika tidak bisa membayar kembali pinjaman, Indonesia harus memberikan jaminan lainnya, menurut pakar. Jaminan tersebut dapat berupa topangan insentif pemerintah terhadap konsesi industri maupun sektor ekstraktif. Namun lebih dari itu, ada ketakutan bahwa pinjaman tersebut justru akan berdampak pada politik Indonesia yang tidak lagi bebas aktif.

    Belajar dari tanggul laut di Jepang dan Belanda

    Sebelum rencana ekspansi sepanjang Pantura, proyek tanggul laut Jakarta adalah bagian dari masterplan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang bekerja sama dengan Belanda dan Korea Selatan. Proyek ini sendiri adalah permintaan dari pemerintah Indonesia kepada Belanda untuk membantu permasalahan pesisir di Jakarta.

    Belanda sendiri telah membangun serangkaian proyek konstruksi berupa bendungan, pintu air, dan tanggul bernama Delta Works sejak tahun 1954 untuk melindungi daerahnya dari luapan air laut.

    Meski begitu, ada beberapa perbedaan fundamental antara proses pembangunan tanggul laut Belanda dan Indonesia. Salah satunya adalah keterlibatan publik.

    “Kalau di Belanda itu daratannya ada di bawah permukaan laut, jadi mau tidak mau mereka harus membuat manajemen air yang sangat bagus dan terintegrasi antara tanggul, drainase, dan tata ruang kotanya. Selain itu, memang partisipasi publik di Belanda itu sangat kuat, terutama di dalam perencanaan proyek besar, jadi publik itu selalu ikut terlibat,” jelas Rizal.

    Sementara Suci Fitria Tanjung, Direktur Eksekutif WALHI Jakarta, menilai pemerintah tidak cukup melibatkan masyarakat sekitar dalam pembangunan tanggul.

    “Ada kekurangan dari pemerintah, yaitu tidak melibatkan masyarakat secara meaningful participation. Bagaimana kelompok perempuan, kelompok rentan, kelompok disabilitas itu betul-betul diajak untuk merancang dan mengevaluasi, apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan mereka, dan bagaimana seharusnya solusi itu dibangun secara bersama-sama,” kata Suci.

    Bukan bisnis, perlindungan warga yang harus jadi prioritas

    Selain Belanda, Indonesia juga dinilai perlu berkaca pada Jepang yang membangun tanggul sebagai mitigasi risiko tsunami. Tanggul laut sepanjang 400 kilometer dibangun di sekitar 600 lokasi di Jepang dan menghabiskan biaya sekitar ¥1,3 triliun atau setara dengan Rp138,8 triliun.

    Meski menghabiskan dana yang cukup fantastis, tanggul tersebut berhasil menyelamatkan beberapa area dari terjangan tsunami dahsyat tahun 2011.

    Menurut Bhima, negara-negara lain seperti Belanda dan Jepang tidak menjadikan proyek tanggul sebagai proyek komersial, sehingga fokus utamanya hanya untuk melindungi masyarakat.

    Sementara di Indonesia, tanggul laut dinilai tidak hanya dibangun untuk kepentingan lingkungan serta perlindungan masyarakat, tapi juga kepentingan bisnis dan investor.

    “Sebagian besar pembiayaan dari giant sea wall di Belanda dan Jepang itu lebih dominan dari dana APBN atau APBD, dan lebih bertujuan mengurangi dampak dari bencana, dibandingkan bertujuan membuat suatu daerah menjadi magnet ekonomi,” ungkap Bhima.

    Menurut WALHI, meski tanggul laut bisa menjadi solusi jangka pendek, pemerintah harus terus mencari solusi jangka panjang yang dinilai lebih efektif untuk melindungi masyarakat.

    Suci juga mengungkapkan bahwa sedikitnya 24 ribu nelayan harus direlokasi demi pembangunan tanggul di Jakarta saja. Jika dilanjutkan hingga Pantura, akan lebih banyak lagi nelayan yang harus direlokasi sehingga rawan meningkatkan angka kemiskinan dan kerentanan sosial.

     

  • Progres Pembangunan Bali International Hospital Hampir Rampung, Sudah 97 Persen – Halaman all

    Progres Pembangunan Bali International Hospital Hampir Rampung, Sudah 97 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Progres pembangunan rumah sakit berstandar interasional, Bali International Hospital (BIH) hingga 16 Januari 2025 sudah mencapai 97,63 persen.

    Rumah sakit yang digarap PT PP Tbk (PTPP) merupakan salah satu proyek strategis nasional yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali.

    Proyek BIH mencakup bangunan seluas 667.465 meter persegi di atas lahan seluas 50.000 meter persegi, dengan kapasitas 255 ruangan rawat inap. 

    Rumah sakit ini dirancang untuk layanandi lima spesialisasi utama, yakni Cardiology, Oncology, Neurology, Gastroenterohepatology, dan Orthopaedics (CONGO).

    Menteri BUMN, Bapak Erick Thohir dalam kunjungannya ke BIH beberapa waktu lalu menyampaikan, kesehatan adalah salah satu hal terpenting dalam membangun manusia Indonesia

    “Saya mengucapkan terima kasih pada PP dan IHC telah berkomitmen menjadi bagian penting dalam pembangunan ekosistem kesehatan di Indonesia,” jelasnya. 

    Selain itu, proyek ini mengedepankan konsep ramah lingkungan dengan memperoleh sertifikasi Gold dari Green Building Council Indonesia (GBCI), berkat inisiatif seperti pemanfaatan energi terbarukan, pengolahan air limbah greywater, serta ruang terbuka hijau yang mencakup lebih dari 80 persen total luas lahan. 

    Dalam kesempatan lainnya, Direktur Utama PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri berharap pembangunan BIH dapat menjadi leading international hospital untuk IHC Group dan semakin mendorong pertumbuhan dan kesuksesan transformasi kesehatan.

    Kehadiran Bali International Hospital di tengah momentum pemulihan pariwisata Bali memberikan peluang strategis bagi pengembangan medical tourism di Indonesia. 

    Wisata medis tidak hanya berpotensi mendiversifikasi sumber pendapatan pariwisata Bali, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi perekonomian daerah.

  • Mimpi Prabowo Ekonomi Tumbuh Lampaui 8%, Ingin Seperti Era Soeharto?

    Mimpi Prabowo Ekonomi Tumbuh Lampaui 8%, Ingin Seperti Era Soeharto?

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku masih mempertimbangkan sejumlah cara agar ekonomi Indonesia mampu tumbuh sesuai harapan Presiden Prabowo Subianto, yakni sebesar 8%.

    “Kan kita targetnya [pertumbuhan ekonomi] setinggi mungkin dan kita sedang melihat beberapa langkah yang bisa kita ambil,” kata Airlangga saat ditemui seusai Musyawarah Nasional (Munas) Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (16/1/2025).

    Sejumlah proyek pemerintah seperti keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) diyakini bakal mampu menurunkan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) alias indikator tingkat efisiensi investasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. 

    ICOR menunjukkan jumlah investasi yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 1%. Artinya, setiap peningkatan pertumbuhan ekonomi 1% membutuhkan peningkatan investasi sebesar 6,5%.

    Semakin tinggi nilai ICOR menunjukkan tidak efisiennya investasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Saat ini ICOR Indonesia masih di level 6,5.

    Melalui penurunan ICOR, setidaknya ke level 4, akan lebih mudah ekonomi Indonesia untuk tumbuh. 

    Apabila nilai ICOR tidak berubah, tetap 6,5, maka perlu pertumbuhan investasi hingga 52% untuk bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi Presiden Prabowo Subianto yakni 8%. Padahal, jika ICOR lebih rendah seperti negara lain yang berada di angka 3, Indonesia hanya perlu pertumbuhan investasi sebesar 19,5% demi mencapai target pertumbuhan ekonomi.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo Subianto tetap optimistis bahwa pemerintahannya dapat melewati target pertumbuhan ekonomi hingga lebih dari 8%.

    Namun demikian, Prabowo juga menyayangkan di tengah optimisme itu banyak pihak yang tidak meyakini pemerintahannya dapat mencapai hal tersebut. 

    “Mungkin banyak yang nyinyir, mungkin ini kekurangan elit Indonesia susah lihat orang senang, tidak percaya diri, jadi kita merasa kita punya suatu rasa kurang berani,” ujarnya.

    Bukan hal yang tidak mungkin, karena nyatanya ekonomi Indonesia pernah tumbuh di atas 6% hingga 8% pada tahun 1990-an atau pada akhir masa kepemimpinan Soeharto.  

    Sebut saja pada 1990, ekonomi tumbuh sebesar 7,24% (year on year/YoY). Meski mengalami tren penurunan pada 1991 hingga 1993, ekonomi mampu melesat ke 8,22% pada 1995.

    Sayangnya, menghadapi 1998, ekonomi Indonesia harus terperosok hingga -13,13% (YoY).

    Perlu diingat bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi era Orde Baru itu dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari produksi dan harga minyak, hingga kontribusi industri manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB).

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun mengenang pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7% hingga 8% hanya terjadi di era kepemimpinan Suharto.

    Sementara saat ini, RI tengah berjuang keluar dari jebakan kelas menengah alias middle income trap menuju negara berpendapatan tinggi atau high income country.

    “Status pendapatan yang tinggi hanya dapat dicapai jika Anda memiliki pertumbuhan yang lebih tinggi. Dalam 50 tahun sejarah Indonesia, pertumbuhan tertinggi sebenarnya dicapai pada tahun 1990-an ketika kita mampu mencapai sekitar 8%. Itu sama persis dengan India saat ini,” ungkapnya dalam The International Seminar and Growth Academy Asean di Aula Dhanapala Kemenkeu, Senin (23/9/2024). 

    Lantas, akankah usaha-usaha pemerintah tersebut mampu untuk membawa ekonomi Indonesia tumbuh 8% seperti era Soeharto?

  • Wajah Nagita Slavina Bengkak Viral Diduga Operasi Plastik, Istri Raffi Ahmad: Malu Banget Gue

    Wajah Nagita Slavina Bengkak Viral Diduga Operasi Plastik, Istri Raffi Ahmad: Malu Banget Gue

    TRIBUNJATIM.COM – Perubahan wajah Nagita Slavina saat liburan ke Korea Selatan (Korsel) jadi sorotan. 

    Dalam video yang beredar di media sosial, wajah istri Raffi Ahmad tersebut tampak lebam. 

    Warganet alias netizen ramai menuding artis cantik ini melakukan operasi plastik (plastik). 

    Namun hingga kini, Nagita Slavina sendiri belum buka suara mengenai apa yang terjadi pada wajahnya. 

    Hanya, Nagita Slavina mengaku malu dengan kondisi wajahnya yang tampak bengkak dan lebam. 

    Hal itu diketahui dari unggahan di akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall pada (13/01/2025).

    Di unggahan itu, Nagita Slavina tampak sedang belanja ke supermarket.

    Ia tampak sedang belanja bahan makanan.

    Sedang musim dingin, Nagita pun tampak mengenakan busana hangat.

    Ia memakai baju panjang warna merah dan jaket uper tebal warna hitam.

    Di video itu, ia tampil simple dengan rambut diikat.

    Namun tak seperti biasanya, wajah Nagita Slavina terlihat bengkak dan lebam.

    Wajah Nagita itu tampak bengkak terutama di area bawah mata dan pipi.

    Nagita sendiri mengaku malu dengan kondisi wajahnya.

    Ia juga menyebut wajahnya terlihat baru dioperasi.

    “Duh kalau di Jakarta gue malu banget muka gue kayak gini, gue kayak habis operasi,” ucapnya.

    Mengetahui hal itu, netizen langsung ramai memberi komentar.

    Ada yang menuding Nagita melakukan oplas, ada pula yang berpendapat bahwa istri Raffi Ahmad itu hanya melakukan perawatan.

    “Kok pada komen permak ?? Klo oplas ga bgutu mukanya beda ,inimah lerawatan atau dia habis suntik salmon apa gitu kayak artis siapa ya lupa ..klo oplas mah mukanya bakal biru dan di perban dlm jangka waktu tertentu ,kadang ada darahnya dikit,” tulis akun @par***.

    “Kayaknya dia cuman ngilangin kantung / kerutan mata deehh,” tambah akun @rah***.

    “Wkwk pdhal itu cuma kek disuntik2 aja, tp netizen julidnya masyaAllaaaah,” tambah akun @des***.

    “Wkwkw itu skin rejuvenation netiii bukan op,” tambah akun @ran***.

    Berita tentang Nagita Slavina lainnya

  • Menko Airlangga Ungkap Strategi Pemerintah untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 2025 – Halaman all

    Menko Airlangga Ungkap Strategi Pemerintah untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 2025 – Halaman all

    Airlangga menyebut bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah situasi global yang belum stabil.

    Tayang: Kamis, 16 Januari 2025 17:51 WIB

    Endrapta Pramudhiaz

    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ketika ditemui di sela acara Business Competitiveness Outlook 2025 di Jakarta, Senin (13/1/2025). 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi dalam pertumbuhan ekonomi 2025.

    Hal itu disampaikan Airlangga saat hadir sekaligus menjadi pembicara dalam acara Investor Daily Roundtable.

    Dalam pemaparannya, Airlangga menyebut bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah situasi global yang belum stabil.

    “Situasi global yang masih belum stabil tentunya berimplikasi terhadap beberapa sektor unggulan Indonesia. Dan saya menyampaikan sejumlah strategi pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi 2025,” kata Airlangga, Kamis (16/1/2025).

    Beberapa strategi yang disampaikan oleh Airlangga di antaranya melalui meningkatkan daya beli masyarakat, investasi asing langsung (FDI), hingga pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

    “Untuk itu kita perlu militansi dan optimisme dalam upaya mencapai berbagai target yang sudah direncanakan. Tentunya kolaborasi sebagai kunci keberhasilan” tukas Airlangga.

    Diskusi dalam acara Investor Daily Roundtable ini juga membahas outlook ekonomi Indonesia tahun 2025, dengan mengidentifikasi berbagai peluang dan tantangan di tengah tekanan global. 

    Acara ini dihadiri para pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, swasta, dan akademisi, yang turut memberikan pandangan strategis demi mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini