Topik: KEK

  • Selingkuhan Suami Agnes Jennifer Sudah Menikah

    Selingkuhan Suami Agnes Jennifer Sudah Menikah

    Jakarta, Beritasatu.com – Identitas wanita yang menjadi selingkuhan dari suami Agnes Jennifer, David Clement terungkap. Pasalnya, sahabat Agnes Jennifer, Tamara Dai membongkar tabiat dari wanita tersebut yang menyebut sudah menikah.

    Tamara Dai mengaku gerah dengan melihat tingkah laku dari selingkuhan David Clement yang mengambil suami Agnes Jennifer.

    “Kalian yang follow aing dari lama pasti tahu, aing biasanya selalu diam dan enggak pernah ikut-ikutan. Namun, kali ini enggak bisa diam. Kenapa? Karena kejadiannya itu ke teman aing sendiri,” tegas Tamara Dai dikutip dari Instagram miliknya, Sabtu (1/2/2025).

    “Yang jelas-jelas modus kegatelan buat ngacak-ngacak keluarga yag ber-value,” ungkapnya lagi.

    Tamara Dai menegaskan, paling tidak suka melihat kelakuan wanita yang paling suka mengambil suami orang lain.

    “Saya tuh paling najis sama yang namanya pelakor! Mau demi hidupin keluarga kek, carilah kerjaan yang halal dan enggak usah jual diri, enggak usah jual ap*m buat ngacak-ngacak rumah tangga orang lain,” tuturnya.

    Tidak itu saja, Tamara Dai itu pun membuka status siapa sosok wanita yang berani mengambil suami sahabatnya itu.

    “Inget, ya perselingkuhan sampai mati juga tetap enggak benar apalagi lu masih suami orang yang punya niat buat pacarin suami orang,” ungkapnya.

    “Minimal sadar diri lu. Lu saja kebanting value-nya sama cici aing @agnes_jennifer,” tutup Tamara Dai yang menyebut selingkuhan suami Agnes Jennifer sudah berkeluarga.

  • Kontribusi industri manufaktur Jatim lampaui target nasional

    Kontribusi industri manufaktur Jatim lampaui target nasional

    Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa. (ANTARA/HO-Tim Khofifah)

    Khofifah: Kontribusi industri manufaktur Jatim lampaui target nasional
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 01 Februari 2025 – 13:03 WIB

    Elshinta.com – Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa mengatakan kontribusi industri manufaktur terhadap produk domestik regional bruto di Jatim sudah mencapai 35 persen pada tahun 2024 yang berarti melampaui target nasional. Pemerintah pusat menargetkan kontribusi industri manufaktur terhadap PDB mencapai 30 persen pada tahun 2045.

    “Saat ini, Jawa Timur telah memiliki tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Pertama, KEK Gresik yang difokuskan pada teknologi dan manufaktur, terutama untuk sumber daya yang dihilirisasi. Kedua, KEK Singhasari di Malang yang difokuskan pada sektor digital. Ketiga, KEK Industri Halal di Sidoarjo,” kata Khofifah dalam keterangan diterima di Surabaya, Sabtu.

    Model KEK ini ditegaskannya terbukti cukup berhasil di Jawa Timur. Sebagai contoh, di KEK Gresik, pihaknya berhasil menarik investasi sebesar 3 miliar dolar AS untuk pembangunan smelter PT Freeport. Kabupaten lainnya juga menyatakan keinginan untuk memiliki KEK di wilayahnya. Salah satunya adalah Kabupaten Bangkalan, yang telah mengajukan permohonan.

    “Kami terus mengevaluasi dan mempertimbangkan pengembangan KEK lainnya di Jawa Timur,” katanya.

    Saat ini Provinsi Jawa Timur telah menjadi sentra industri (industrial hub) baru di Indonesia dan berhasil mengundang banyak investor luar negeri.

    “Untuk membuat Jawa Timur menjadi sentra industri, kami akan terus menonjolkan sisi strategis Jawa Timur terutama dalam mendukung perkembangan Indonesia Timur dan hilirisasi,” ujarnya.

    Fokus ini sudah berhasil melalui KEK di Gresik yang mendapat realisasi investasi Rp33,4 triliun atau 50,6 persen dari realisasi seluruh KEK di Indonesia.

    “Untuk meningkatkan strategisnya Jatim dalam industri, kami akan meningkatkan akses Jatim melalui program Trans Laut Jatim untuk meningkatkan dan membangun pelabuhan-pelabuhan di Jatim penunjang kelancaran distribusi logistik di dalam wilayah Jatim, ke provinsi lainnya serta ke berbagai negara,” ujarnya.

    Saat ini, Jatim telah menjadi hub dan menjadi gerbang baru nusantara. Sebab saat ini, dari 32 jalur tol laut di Indonesia Timur, sebanyak 27 di antaranya berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Jawa Timur. Selain itu, Jatim juga adalah 80 persen penyuplai logistik untuk kawasan Indonesia Timur.

    “Itulah mengapa kami optimistis untuk menjadikan Jatim sebagai gerbang baru nusantara,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Prabowo Akan Bangun Tanggul Laut Raksasa 700 Km dari Banten sampai Jatim

    Prabowo Akan Bangun Tanggul Laut Raksasa 700 Km dari Banten sampai Jatim

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto sudah memutuskan untuk membangun tanggul laut raksasa (giant sea wall) sepanjang 700 kilometer dari Banten sampai Jawa Timur. Pembangunannya diperkirakan memakan waktu hingga 20 tahun.

    “Pemerintah Prabowo sudah memutuskan untuk melaksanakan beberapa program, termasuk pembangunan tanggul laut raksasa sepanjang 700 km dari Banten sampai Jawa Timur,” kata Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Sujono Djojohadikusumo dikutip dari Antara, Sabtu (1/2/2025).

    Program tersebut, kata Hashim, bertujuan untuk melindungi sawah-sawah yang terletak di sisi pantai utara Pulau Jawa. Ia menyoroti kekhawatiran masyarakat ihwal peristiwa pagar laut, di mana para nelayan merasa terancam dengan kenaikan permukaan laut.

    “Ini semua disebabkan oleh masalah perubahan iklim,” ujar Hashim dalam acara bertajuk ‘ESG Sustainable Forum 2025’ pada Jumat (31/1/2025).

    Hashim memaparkan tanggul laut raksasa tersebut sudah mulai dirancang sejak 1994. Pemerintah Orde Baru saat itu sudah melihat ancaman berupa kenaikan permukaan laut. Namun, belum tereksekusi hingga saat ini.

    Hashim memperkirakan proyek pembangunan tanggul laut raksasa di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa tersebut akan memakan waktu 10 sampai 20 tahun.

    Menurut dia, tidak ada gunanya membuat food estate di Kalimantan atau Papua, apabila jutaan lahan sawah terbenam karena ditutup oleh air laut yang naik. Oleh karena itu, Hashim mengajak masyarakat untuk turut mendukung pembangunan tanggul raksasa tersebut.

    “It’s never too late (tidak pernah terlambat) bagi kita untuk bertekad melindungi jutaan hektare lahan sawah yang paling produktif dan paling subur. Itu terletak di pantai utara Pulau Jawa,” ucap Hashim.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meminta jajarannya untuk mengkaji pembangunan tanggul laut raksasa yang membentang dari Jakarta sampai Cirebon sebagai program strategis nasional (PSN) 2025.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan arahan tersebut berdasarkan hasil rapat internal yang dipimpin Presiden Prabowo tentang pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) dan penyelesaian PSN 2024–2025.

    Airlangga menjelaskan nantinya pembangunan tanggul laut raksasa Jakarta–Cirebon tersebut akan terhubung dengan tanggul pengendali banjir dan rob di Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah yang sudah dibangun.

    Dalam pembangunan tanggul laut raksasa Jakarta–Cirebon, Presiden Prabowo memberi arahan untuk disiapkan dengan pembiayaan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

    Tanggul laut raksasa ini, kata Airlangga, masuk dalam daftar PSN 2025 sebagai upaya mewujudkan ketahanan energi dan pangan.

  • Pengelola KEK Kura Kura Bali serap aspirasi warga Desa Serangan 

    Pengelola KEK Kura Kura Bali serap aspirasi warga Desa Serangan 

    Sumber foto: Eko Sulestyono/elshinta.com.

    Pengelola KEK Kura Kura Bali serap aspirasi warga Desa Serangan 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 31 Januari 2025 – 17:32 WIB

    Elshinta.com – PT Bali Turtle Island Development (BTID) selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali akhirnya angkat bicara untuk menanggapi berbagai isu dan pemberitaan di media sosial maupun media massa yang berkembang di masyarakat, khususnya soal warga masyarakat yang selama ini tinggal di kawasan Desa Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali. 

    Salah satunya munculnya isu perubahan nama Pantai Serangan yang di google map namanya menjadi Pantai Kura Kura Bali (Surf Surf by The Waves). Selain itu juga membahas terkait adanya isu perubahan nama Jalan Pulau Serangan menjadi Jalan Kura Kura Bali.

    Komisaris Utama PT. BTID, Tantowi Yahya beserta jajaran manajemen dalam kesempatan ini mengatakan bahwa pihaknya siap mendengar dan menerima berbagai aspirasi serta masukan dari warga masyarakat. 

    Ia berjanji secepatnya akan melakukan evaluasi terkait adanya sejumlah masukan dan  aspirasi masyarakat  Meurutnya dalam waktu dekat, pihaknya akan segera menyampaikan hasil kebijakan tentang masa depan pengelolaan KEK Kura Kura Bali secara transparan. 

    Hal itu disampaikan Tantowi dalam acara rapat dengar pendapat umum yang membahas tentang PT. BTID KEK Kura Kura Bali. Acara ini juga dihadiri Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP I Nyoman Parta bersama Anggota Komisi IV DPR RI I Nyoman Adi Wiryatama.

    Kemudian juga dihadiri Anggota DPD RI dari perwakilan daerah Bali, Ni Luh Jelantik dan Amggota DPRD Kota Denpasar Putu Melati Purbaningrat Yoe. Dalam pertemuan tersebut juga turut dihadiri sejumlah perwakilan masyarakat yang selama ini tinggal di Desa Serangan.

    Pertemuan yang berlangsung secara kekeluargaan dan bersifat terbuka itu juga diliput oleh para awak media cetak maupun elektronik. Acara tersebut berlangsung sekitar 4 jam di Gedung UID Bali Campus, KEK Kura Kura Bali.

    Dalam pertemuan itu, Tantowi dengan tegas juga membantah tudingan terkait adanya isu pembatasan aktivitas warga masyarakat yang ingin memancing ikan dan beribadah di sejumlah Pura yang ada di dalam KEK Kura Kura Bali.

    “Isu (KEK Kura Kura Bali)  ini terus digoreng dan kalau tidak diberikan penjelasan oleh yang menyediakan mandat, oleh pengelola, isu ini akan terus menjadi liar,” kata Tantowi Yahya, Kamis (30/1). 

    Ia juga menyikapi adanya pemberitaan yang viral terkait tudingan bahwa PT.  BTID seolah-olah dinarasikan akan menguasai Taman Hutan Rakyat (Tahura) Mangrove. Menurut Tantowi, pihaknya menyadari betul bahwa tanyanya Tahura itu bukankah milik PT. BTID. 

    Karena di dalam KEK Kura Kura Bali juga terdapat lahan tanaman mangrove seluas 30 hektar yang merupaksm milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 

    “Kita (PT. BTID) itu hanya diberikan hak untuk mengelola kawasan (Mangrove) tersebut, bukan bermaksud untuk menguasai,” tegasnya 

    Tantowi juga menyatakan bahwa Surf Surf by The Waves itu hanyalah merupakan titik koordinat dari bangunan yang ada di dalam KEK Kura Kura Bali.

    “Sekali lagi bukan kami yang bikin, bukan kami lari dari tanggungjawab, faktanya nama Pantai Serangan itu masih ada disitu dan tetap menjadi nama,” terangnya. 

    Sementara itu terkait penggunaan nama Jalan Pulau Serangan menjadi Jalan Kura Kura Bali, Tantowi mengatakam bahwa pihaknya akan secepatnya mencabut nama jalan itu dan mengembalikan namanya seperti semula.

    “Kalau soal nama Jalan Kura Kura Bali itu hanya bersifat sementara. Karena saat itu untuk memudahkan delegasi WWF (World Water Forum) datang ke Kura Kura Bali supaya gampang. Tapi setelah ini, atas usul bapak akan saya cabut lah,” tuturnya.

    Sedangkan terkait masalah adanya pelampung di tengah laut itu, Tantowi dengan tegas juga membantah adanya anggapan kalau pelanpung itu seolah-olah dinarasikan untuk menghalangi nelayan yang akan melaut atau mencari ikan di laut. 

    Sementara itu dalam pertemuan tersebut, Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan I Nyoman Parta juga sempat menyampaikan beberapa aspirasi dan masukan kepada pihak manajemen  PT. BTID selaku pengelola KEK Kura Kura Bali.

    Ia sempat mempertanyakan sejumlah klausul yang sebelumnya pernah disepakati dalam penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan perwakilan masyarakat Desa Serangan sepertinya ada yang belum dipenuhi oleh PT. BTID.

    Menuruthya, PT. BTID berjanji akan membangun kanal dan menjanjikan akan ada jembatan untuk akses lalu lintas kapal nelayan melaut. Namun sampai saat ini jembatan itu belum direalisasikan.

    “Sekarang seberapa hektar yang sudah siap. semoga prinsip kita sama, laut adalah wilayah publik dan bapak tidak punya sertifikat kawasan di atas laut,” kata Nyoman Parta seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Eko Sulestyono, Jumat (31/1). 

    Ia juga mempertanyakan apakah PT BTID juga menjanjikan lahan parkir untuk umat yang bersembahyang di Pura Sakenan seluas 4 hektar.

    Sementara itu, Head of Communication PT BTID Zakki Hakim mengatakan bahwa pihaknya tidak perbah merubah nama itu di google map. Menuruthya, nama yang dirujuk oleh pemberitaan yang beredar merupakan titik lokasi saat World Water Forum (WWF) 2024.

    “Surf Surf by the Waves itu dibuat oleh panitia penyelenggara world water forum, itu untuk kebutuhan QR Code para tamu undangan kenegaraan dan duta besar,” kata Zakki

    Ia mengatakan, saat berlangsung WWF 2024 lalu, panitia membutuhkan QR Code untuk dengan titik lokasi acara menggunakan titik dari Google Map. Menurutnya, titik tersebut mengarah di lokasi acara kegiatan dan bukan di pantai.

    “Itu kan mereka 3.000 orang undangan. Jadi mereka mengirimkan QR Code itu kepada para undangan dari mancanegara,” tegasnya. 

    Namun, setelah acara berakhir, ternyata pihak panitia WWF tidak ada yang mencabut titik penanda yang sebelumnya pernah disematkan di Google Map.

    “Biar bagaimana, Google itu kan pakai domain, siapa saja memang bisa pasang titik dan nama di situ, tapi bisa juga lapor ke google untuk mencabut titik tersebut,” ujarnya.

    Dalam kesempatan ini Zakki juga menegaskan, berbagai isu dan polemik pemberitaan di sejumlah media massa itu tidaklah benar.

    “Jadi saya tegaskan Pantai Serangan tidak berubah namanya dan nama Pantai Serangan tetap ada di Google Map,” tambahnya. 

    Ia menambahkan, PT. BTID selalu terbuka jika ada pemangku kepentingan yang akan datang untuk meninjau Pantai Serangan, terutama yang berada di dalam area KEK Kura Kura Bali.

    “BTID sebagai pengelola (KEK) Kura-Kura Bali menjunjung tinggi aturan dan adat istiadat Bali. Jadi jika ada masukan atau usulan hal-hal yang bisa diperbaiki atau dibikin lebih baik tentu saja kami terima,” pungkas Zakki.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Lanjutkan Capaian Penting Kinerja 100 Hari Bidang Ekonomi Pemerintahan Prabowo, Ketahanan Pangan dan Pertumbuhan Ekonomi Jadi Aspek Utama
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        31 Januari 2025

    Lanjutkan Capaian Penting Kinerja 100 Hari Bidang Ekonomi Pemerintahan Prabowo, Ketahanan Pangan dan Pertumbuhan Ekonomi Jadi Aspek Utama Nasional 31 Januari 2025

    Lanjutkan Capaian Penting Kinerja 100 Hari Bidang Ekonomi Pemerintahan Prabowo, Ketahanan Pangan dan Pertumbuhan Ekonomi Jadi Aspek Utama
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengusing misi dan arah kebijakan nasional Asta Cita dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. 
    Salah satu yang menjadi fokus Prabowo adalah memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. 
    Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah berupaya menggalang sinergi  nasional guna memastikan terjaganya stabilitas ekonomi serta terwujudnya  kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan global yang semakin kompleks. 
    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian
    Airlangga Hartarto
    mengatakan, dari beberapa program prioritas dari Prabowo, salah satu yang utama adalah
    ketahanan pangan

    “Ini tujuannya adalah menjaga harga pangan dan swasembada pangan,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (31/1/2025).
    Dia mengatakan itu saat memberikan arahan pada Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia-Kepolisian Republik Indonesia (TNI-Polri) Tahun 2025 bertema “Sinergisitas TNI-Polri Guna  Mendukung Terwujudnya Asta Cita” di Jakarta, Kamis (30/1/2025). 
    Catatan kinerja dalam masa 100 hari pertama Kabinet Merah Putih juga berhasil mengimplementasikan sejumlah kebijakan strategis. 
    Beberapa capaian itu, di antaranya peluncuran 15 paket stimulus ekonomi untuk kesejahteraan pada awal 2025, kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 6,5 persen, penghapusan utang macet bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan perpanjangan penyimpanan Devisa Hasil Ekspor (DHE) sumber daya alam di dalam negeri, 
    Kinerja pemerintah lainnya adalah menjaga daya beli masyarakat melalui program penurunan harga tiket hingga 10 persen saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dan program belanja murah Harbolnas, BINA, dan EPIC Sale pada akhir 2024. 
    Dengan berbagai langkah strategis yang dijalankan, pemerintah optimistis dapat mencapai target
    pertumbuhan ekonomi
    8 persen pada 2028.
    Optimisme itu seiring dengan peningkatan investasi dan diversifikasi pasar internasional. 
    Menko Airlangga menegaskan, sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan dunia usaha akan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang semakin kompleks. 
    Dia mengatakan, stabilitas nasional yang kuat akan menjadi landasan utama bagi keberlanjutan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. 
    “Saya ingin mengapresiasi setinggi-tingginya jajaran TNI dan Polri atas dedikasi luar biasa dalam menjaga stabilitas yang menjadi fondasi penting bagi pembangunan ekonomi nasional,” katanya. 
    Lebih lanjut, Menko Airlangga menyampaikan, ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi merupakan dua aspek utama yang harus diperkuat untuk menghadapi tantangan ekonomi global. 
    Pemerintah pun mengalokasikan anggaran guna memastikan ketersediaan pangan. 
    Upaya swasembada pangan juga dilakukan guna mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan produksi dalam negeri. 
    Terkait upaya pengendalian inflasi, Menko Airlangga menyampaikan, Tim  Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID) berhasil menekan inflasi pada  kisaran 1,5 persen, lebih rendah dibandingkan era sebelumnya yang mencapai 5 persen. 
    Hal tersebut juga menjadi bukti konkret kontribusi TNI-Polri dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. 
    Kontribusi sinergi TNI-Polri juga diperlukan dalam upaya pemberantasan praktik  penyelundupan yang merugikan perekonomian nasional. 
    Kolaborasi TNI-Polri diharapkan dapat mencegah masuknya barang-barang ilegal, seperti di sektor perikanan, pertanian, dan tekstil.
    Sinergi kedua lembaga itu juga diharapkan mampu menciptakan iklim usaha yang lebih sehat dan kompetitif serta berujung kepada terjaganya stabilitas perekonomian nasional. 
    Saat ini, pemerintah mengembangkan 24 Kawasan Ekonomi  Khusus (KEK) untuk menarik investasi di berbagai sektor strategis, termasuk sektor manufaktur, ekonomi digital, kesehatan, pendidikan, serta juga kegiatan dalam bentuk
    maintenance, repair
    , dan
    overhaul
    untuk pesawat. 
    Secara kumulatif, mulai dari 2012 sampai 2024, KEK mencatatkan capaian investasi sebesar Rp 256,7 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 156.208 orang dan melibatkan sebanyak 394 pelaku usaha. 
    Selain itu, keikutsertaan Indonesia dalam berbagai kerja sama ekonomi global, seperti organisasi antarpemerintah (BRICS), forum ekonomi negara-negara dunia (OECD), kemitraan perdagangan internasional (RCEP), dan kemitraan trans-Pasifik untuk perjanjian perdagangan (CPTPP), menjadi strategi utama dalam meningkatkan daya saing nasional. 
    “Sekarang Malaysia, Singapura ingin bikin lagi
    data center
    dengan KEK. Kami memerlukan speed untuk merespons lagi supaya investasi ini lari ke Indonesia,” jelas Menko Airlangga. 
    Dalam acara yang dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto tersebut, turut hadir Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Panglima TNI Jenderal TNI Agus  Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, para kapolda dan panglima Kodam, serta Staf Ahli Kemenko Perekonomian Bidang Pembangunan Daerah Haryo Limanseto.  
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tantowi Yahya setuju cabut nama Jalan KEK Kura-kura Bali

    Tantowi Yahya setuju cabut nama Jalan KEK Kura-kura Bali

    Denpasar (ANTARA) – Presiden Komisaris PT Bali Turtle Island Development (BTID) Tantowi Yahya akhirnya sepakat mencabut nama Jalan Kura-kura Bali agar kembali menjadi Jalan Pulau Serangan.

    “Nama jalan itu bersifat sementara, untuk memudahkan delegasi datang ke KEK Kura-kura Bali, supaya gampang, tapi setelah ini kami cabut, kami terima,” kata dia dalam pertemuan bersama anggota dewan dan masyarakat Pulau Serangan di Denpasar, Kamis.

    Diketahui pengelola KEK Kura-kura Bali mendapat sejumlah protes masyarakat, mulai dari penamaan Jalan Kura-kura Bali, penamaan Pantai Kura-kura Bali, pemasangan pelampung pembatas laut, hingga mewajibkan nelayan menggunakan rompi identitas jika ingin melaut di area KEK.

    Tantowi kemudian sepakat melepas identitas Jalan Kura-kura Bali mengingat izinnya tak ada, namun ia mempertanyakan seandainya izin pembuatan nama jalan itu disetujui pemerintah maka membutuhkan waktu lagi untuk mengubahnya menjadi Jalan Pulau Serangan.

    Selain itu mantan Duta Besar Selandia Baru ini melihat nama Jalan Pulau Serangan sudah digunakan di ruas jalan lain di Denpasar.

    “Bagaimana kalau dalam perjalanan izin itu turun atas nama Jalan Kura-kura Bali?, kalau memang mau diganti jadi Jalan Pulau Serangan harus melalui proses permintaan izin yang waktunya selama kurang lebih seperti yang kami alami,” ujarnya.

    “Kami cabut katakan lah besok, kembali ruas itu tidak bernama, dan kalau dikembalikan nama jalannya jadi Pulau Serangan berarti ada proses pengajuan izin dari desa ke pemerintah,” sambung Tantowi Yahya.

    Sementara itu dari pertemuan ini Tantowi hanya dapat memberi kepastian untuk persoalan nama jalan, sisanya akan dibawa ke rapat direksi yang akan digelar secepatnya sebab KEK Kura-kura Bali bukan miliknya seorang.

    Terkait nama Pantai Kura-kura Bali di peta daring juga terjawab bahwa nama pantai tetap lah Pantai Serangan, sementara Pantai Kura-kura Bali hanya koordinat untuk gedung Surf Bay The Wave titik pertemuan ribuan delegasi World Water Forum tahun lalu.

    “Kalau soal pelampung itu dari aspek kami investor perusahaan itu kan pengamanan karena pernah punya pengalaman sebelumnya di laguna pernah ada penumpukan bbm liar, petugas kami tidak bisa 24 jam disana maka pengamanan agar tidak lagi kasus serupa, bahkan lebih seram lagi narkoba dan produk haram lain kan tanggung jawabnya di kami,” kata dia.

    Kemudian terkait penggunaan rompi oranye bagi nelayan Pulau Serangan, Tantowi mengatakan tujuannya untuk memudahkan dalam memantau mereka, selain itu PT BTID ingin akses ini terbatas bagi nelayan setempat agar mereka yang mendapat dampak maksimal.

    Dalam rapat direksi nanti, selain isu yang mencuat ini, Tantowi Yahya juga berencana membahas dua janji kesepakatan KEK Kura-kura Bali dengan masyarakat pada 1998 lalu.

    Janji tersebut seperti pembuatan jembatan akses bagi nelayan, serta menyediakan lahan parkir bagi umat Hindu di Pura Sakenan.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Indonesia Infrastructure Finance Biayai PSN di 2024, Ini Daftar Proyeknya – Page 3

    Indonesia Infrastructure Finance Biayai PSN di 2024, Ini Daftar Proyeknya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) terus menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.

    Sejak didirikan pada tahun 2010, IIF telah aktif memberikan pembiayaan untuk berbagai proyek infrastruktur yang berfokus pada keberlanjutan di Tanah Air.

    Rizki Pribadi Hasan, Interim Chief Executive Officer sekaligus Chief Financial Officer IIF, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur memiliki dampak signifikan terhadap aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi.

    “Infrastruktur yang baik akan mendorong perkembangan sektor-sektor produktif, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Rizki, Kamis (30/1/2025).

    Proyek-Proyek Strategis IIF di Tahun 2024

    Dalam satu tahun terakhir, IIF telah terlibat dalam sejumlah proyek infrastruktur strategis yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas, efisiensi, dan keberlanjutan. Berikut adalah beberapa proyek unggulan yang dibiayai oleh IIF:

    Jalan Tol Cimanggis-Cibitung (Bagian dari JORR 2)

    IIF turut serta dalam pembangunan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, yang merupakan bagian dari Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2. Proyek ini termasuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional dan bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas, mengurangi kemacetan, serta menekan biaya perjalanan di wilayah Jabodetabek. Diharapkan, tol ini akan mendukung mobilitas tinggi antar kota dan memperlancar distribusi logistik.

    Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sanur, Bali

    IIF juga menandatangani perjanjian pembiayaan untuk proyek pembangunan Hotel, Convention Center, dan infrastruktur dasar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali. Proyek ini dirancang untuk mengembangkan sektor layanan kesehatan dan hospitality, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

    Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTMH) di Bengkulu

    Pada Desember 2024, IIF menyelesaikan perjanjian pembiayaan untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTMH) berkapasitas 3×2 Megawatt (MW) di Kabupaten Kaur, Bengkulu.

    Proyek ini merupakan bagian dari upaya IIF dalam mendukung transisi energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

     

  • Dongeng Anak Sebelum Tidur, Kisah Kurcaci Tua dan Anak-anaknya

    Dongeng Anak Sebelum Tidur, Kisah Kurcaci Tua dan Anak-anaknya

    Dongeng Anak Sebelum Tidur, Kisah Kurcaci Tua dan Anak-anaknya

    TRIBUNJATENG.COM – Dahulu kala, di sebuah desa kurcaci, tinggallah kurcaci tua yang sederhana.

    Ia biasa dipanggil Kek Rokoko.

    Kurcaci tua ini mempunyai tiga putra bernama Rakaka, Rikiki, dan Rekeke.

    Pada suatu hari, Kek Rokoko merasa tubuhnya semakin lemah. Ia tak bisa lagi hidup sendirian.

    “Aku akan melewati masa tuaku di antara anak-anakku,” pikirnya.
    Jadi, Kek Rokoko lalu tinggal dengan putra tertuanya, Rakaka. Mula-mula, Rakaka memperlakukan ayahnya dengan baik.

    Setiap ada tamu yang datang ke rumahnya, Rakaka selalu memperkenalkan ayahnya.

    “Aku selalu memberi ayahku makan dan minum yang sehat. Aku juga memperhatikan perlengkapan pakaiannya.

    Bulan depan, ada Festival Keluarga Kurcaci. Aku akan belikan pakaian baru untuk Ayah,” kata Rakaka pada teman-temannya.

    “Kamu memang kurcaci baik, Rakaka. Kamu sangat berbakti pada orang tuamu,” puji teman-teman Rakaka.

    Selama beberapa bulan, Rakaka sangat memerhatikan Kek Rokoko, terutama pada saat teman-temannya berkunjung ke rumah.

    Kek Rokoko terharu dan berpikir Rakaka adalah anaknya yang paling baik.

    Akan tetapi, setelah beberapa waktu kemudian, Rakaka mulai bosan bersikap ramah pada ayahnya.

    Ternyata selama ini ia hanya berpura-pura agar dianggap sebagai kurcaci baik oleh teman-temannya.

    Kini, Rakaka kadang berteriak kasar pada ayahnya. Ia juga mulai malas menyiapkan makanan untuk Kek Rokoko. Apalagi menyuapi Kek Rokoko di saat kurcaci tua itu sakit.

    Kek Rokoko sangat sedih. Akhirnya, ia pun pindah ke rumah putra keduanya. Ia berpikir Rikiki mungkin lebih baik. Namun, ternyata sikap Rikiki tidak bebeda dengan kakaknya.

    “Huh, dulu aku bisa sering pergi dengan teman-temanku. Mendaki gunung, memancing, atau berburu di hutan. Sekarang, waktuku habis di rumah karena harus mengurusi Ayah!” keluh Rikiki dengan wajah masam.

    Kek Rokoko sangat sedih. Ia meneteskan airmata dan keluar diam-diam dari rumah itu. Ia tak tahan lagi tinggal di rumah Rikiki.

    Akhirnya ia pergi ke rumah putra ketiganya, Rekeke. Namun, Rekeke pun sama saja. Mereka semua bersikap kasar pada Kek Rokoko.

    Kepala desa di desa kurcaci itu akhirnya tahu sikap ketiga kurcaci itu. Ia memanggil Rakaka, Rikiki, dan Rekeke.

    “Kalian bertiga harus memutuskan, siapa yang harus mengurusi ayah kalian yang sudah tua itu. Kek Rokoko tak mungkin tinggal sendirian,” kata Kepala Desa.

    Ketiga kurcaci itu lalu pulang. Di tengah jalan, mereka berhenti di taman dan berunding. Mereka saling melempar tanggung jawab.

    Mereka bertengkar tentang siapa yang wajib menjaga Ayah dan siapa yang tidak wajib menjaga Ayah. Masing-masing mencari alasan.

    “Kau anak tertua. Kau yang harus menjaga ayah, Rakaka!” kata Rikiki dan Rekeke.

    “Aku terlalu miskin dan rumahku kecil,” kata Rekeke.

    “Aku juga sakit-sakitan. Mana mungkin menjaga Ayah,” kata Rikiki.

    “Aku ini nelayan. Aku pergi malam dan pulang pagi. Percuma saja Ayah di rumahku karena aku tak bisa menjaganya!” kata Rakaka.

    Ketiga anak itu akhirnya menemui Kek Rokoko.

    “Ayah, pergilah ke mana pun Ayah ingin pergi. Asalkan tidak tinggal dengan kami,” kata mereka.

    Kek Rokoko sangat sedih dan menangis.

    “Ayah tidak tahu harus pergi ke mana,” katanya.

    Ketiga kurcaci itu akhirnya berunding lagi. Mereka akhirnya membuat keputusan.

    “Di tepi hutan, ada sebuah pondok bekas milik kurcaci pemburu. Pondok itu sekarang sudah kosong. Ayah tinggal saja di sana. Nanti kami bergantian mengantarkan makanan untuk Ayah ke sana,” kata mereka.

    Kek Rokoko menangis sedih. Ia tak bisa membayangkan tinggal sendirian di tepi hutan.

    Bagaimana kalau anak-anaknya lupa membawakan makanan dan minuman untuknya?

    Ia sudah terlalu tua untuk pergi berburu. Kakinya juga tak kuat untuk pergi ke sungai mengambil air.

    Namun, keputusan ketiga anaknya itu sudah bulat. Kek Rokoko pasrah dibawa ke tepi hutan.

    Pakaian dan perlengkapannya dibawa juga ke dalam pondok kecil bekas milik pemburu. Ia lalu ditinggal disana dengan makanan dan minuman secukupnya.

    Ketika hari menjelang sore, Kek Rokoko merasa sangat kesepian. Ia berjalan pelan di jalan setapak tepi hutan.

    Pada saat itu, ia berpapasan dengan sebuah kereta kuda mewah milik kurcaci bangsawan. Kek Rokoko membuka topinya dan membungkuk memberi hormat.

    Tak disangka, kereta kuda itu berhenti. Lalu, keluarlah kurcaci bangsawan dari gerobak itu.

    Pakaian kurcaci itu sangat mewah. Kek Rokoko tahu, itu adalah kurcaci Lebonbon yang terkenal kaya dan bijak.

    “Kakek Tua, apa yang kau lakukan di tepi hutan begini? Mengapa kau sendirian?”

    Kek Rokoko terharu karena bangsawan Lebonbon memerhatikannya. Ia lalu menceritakan kesedihannya.

    “Mungkin sudah begini nasibku, Tuan Lebonbon. Aku sendirian di hari tuaku karena ketiga anakku tak mau menerima aku. Mereka punya rumah sendiri-sendiri, tapi tega mengirimku ke pondok pemburu di tepi hutan ini…”

    Kurcaci Lebonbon mendengar cerita Kek Rokoko dengan tekun. Ia merasa iba pada orangtua itu. Ia tampak terdiam, berpikir beberapa saat.

    “Kakek tua, terlalu bahaya kau tinggal sendirian di tepi hutan ini. Kembalilah ke rumahmu sendiri. Aku yakin, anak-anakmu tak akan mengirimmu ke pondok pemburu lagi. Jangan menangis dan jangan takut lagi. Aku punya rencana untukmu,” katanya.

    Dengan telaten, kurcaci Lebonbon lalu menjelaskan rencananya.

    “Kakek harus lakukan semua yang aku katakan tadi. Percayalah, semua akan beres,” katanya.

    Kek Rokoko sangat gembira mendengar rencana bangsawan Lebonbon.

    Bangsawan Lebonbon lalu mengeluarkan dompetnya yang terbuat dari tenunan benang emas indah.

    Kek Rokoko mengagumi keindahan dompet itu. Itu adalah dompet mahal yang hanya bisa dimiliki kurcaci bangsawan kaya.

    “Dompet yang indah sekali…” puji Kek Rokoko kagum.

    Bangsawan Rokoko mulai mengisi dompet itu dengan beberapa helai uang besar. Ketika dompet itu sudah tebal sekali, ia memberikannya pada Kek Rokoko.

    “Ambillah dompet serta uang di dalamnya ini untukmu. Pulanglah ke rumahmu,” kata kurcaci Lebonbon.

    “Setiba di rumahmu, panggillah ketiga anakmu dan ceritakanlah apa yang kukatakan tadi. Rencana kita pasti berhasil,” katanya lagi.

    Bangsawan Lebonbon memberikan salah satu kudanya yang terbaik untuk Kek Rokoko. Kuda itu membawa Kek Rokoko kembali ke rumahnya di desa.

    Sesuai rencana bangsawan Lebonbon, Kek Rokoko mengumpulkan ketiga anaknya di rumahnya.

    “Anak-anakku, dahulu, ketika Ayah masih muda, Ayah menabung uang cukup banyak. Ayah tidak menghabiskan harta karena Ayah menabung untuk hari tua. Tadi pagi, setelah kalian pergi, Ayah pergi ke hutan dan menggali lubang di bawah pohon ek. Di situlah Ayah menyimpan tabungan Ayah.

    “Ayah tidak terlalu memerhatikan uang itu lagi, karena Ayah punya anak-anak yang baik. Namun, waktu kalian mengirim Ayah untuk tinggal di pondok di tepi hutan itu, Ayah terpaksa menggali tabungan di pohon ek itu.

    “Ayah pikir, jangan-jangan peti berisi uang perak milik Ayah itu sudah hilang. Ayah menggali tanah di bawah pohon ek itu, dan ternyata peti itu masih ada. Peti itu nantinya akan Ayah wariskan pada kalian.

    “Ayah akan menyimpannya sampai Ayah meninggal. Setelah Ayah meninggal nanti, silakan kalian berembuk.

    “Siapa saja yang paling menyayangi Ayah, yang sering menjaga Ayah, tidak menggerutu saat menyiapkan makanan, dan memberikan pakaian bersih untuk Ayah, maka anak itulah yang akan mendapatkan separuh dari uang perak di peti harta Ayah. Sisanya yang separuh, dibagi dua lagi untuk dua anak lain.

    “Jadi sekarang, anak-anakku, Ayah akan kembali ke rumah Ayah. Lalu sesekali menginap di rumah kalian. Ayah tidak akan tinggal di pondok di tepi hutan lagi. Sebagian uang sudah Ayah ambil dan akan membiayai makan dan pakaian Ayah selama Ayah hidup.”

    Kek Rokoko lalu memerlihatkan uang di dalam dompet indahnya. Ketiga putranya itu mendelik melihat uang yang banyak di dalam dompet indah ayah mereka.

    Sejak Kek Rokoko berkata begitu, ketiga putranya setiap hari berebutan meminta ayah mereka untuk menginap di rumah mereka. Rakaka, Rikiki, dan Rekeke memperlakukan ayah mereka dengan sangat baik.

    Apalagi setelah Kek Rokoko meminta bantuan ketiga anaknya itu untuk menggali tanah di bawah pohon ek di tepi hutan.

    Mereka menemukan sebuah peti harta karun. Namun, Kek Rokoko melarang peti itu dibuka sebelum ia meninggal.

    Ketiga anaknya itu menggotong peti itu ke rumah Kek Rokoko. Peti itu berat sehingga ketiga anak itu mengira uang perak di dalamnya pasti banyak sekali.

    “Rumahku rasanya sepi tanpa Ayah. Menginaplah di rumahku!” kata Rakaka.

    “Rumahku kecil, tapi menjadi ceria kalau Ayah tinggal di rumahku,” kata Rikiki.

    Rekeke juga meminta ayahnya tinggal bersamanya.

    Ke mana pun Kek Rokoko menginap, ia selalu membawa peti harta karunnya. Saat tidur, tangannya selalu ada di atas peti sehingga anak-anaknya tak bisa membuka dan melihat isinya.

    Suatu hari, ketika mereka mencoba membuka petinya, Kek Rokoko terbangun dari tidurnya. Ia hanya tersenyum dan berkata pada ketiga anaknya,

    “Setelah kematian Ayah, kalian akan memiliki isi peti ini, tapi tidak sekarang.”

    Jadi, ketiga bersaudara itu merawat ayah mereka dengan baik. Masing-masing berusaha melakukan yang terbaik.

    Kek Rokoko membiayai makanan dan pakaiannya sendiri dengan uang dari bangsawan Lebonbon. Tentu saja ia menyuruh ketiga anaknya untuk membelikan keperluannya.

    Ketiga anaknya itu memperlakukannya dengan baik sekarang. Kek Rokoko tinggal di rumah mereka bagai raja. Semua yang diperintahkannya dituruti.

    Namun, tidak lama kemudian, Kek Rokoko meninggal dunia. Sisa uang di dompetnya digunakan oleh ketiga anaknya untuk membeli banyak bunga.

    Di pemakaman, bunga-bunga indah menghiasi makamnya sehingga warga desa mengira ketiga anak itu sangat mencintai ayah mereka.

    Bangsawan Lebonbon juga hadir di pemakaman dan meneteskan air mata sedih.

    Apalagi pada saat melihat ketiga putra Kek Rokoko yang buru buru pulang karena ingin membuka peti harta karun.

    Mereka mengguncang peti itu. Terdengar bunyi gemerincing sehingga mereka mengira uang di dalamnya pasti banyak. Mereka pun membukanya.

    Betapa terkejutnya mereka karena di dalamnya ternyata hanya pecahan kaca! Mereka tidak mempercayai mata mereka. Mereka menggeledah di antara kaca, tetapi tidak ada uang sekali.

    “Kenapa!” teriak ketiga anak itu. “Kenapa Ayah membohongi kita? Kenapa ia hanya mewariskan pecahan kaca pada kita?!”

    Tiba-tiba muncul bangsawan Lebonbon. Ia berkata,

    “Sejak muda, ayah kalian sudah merawat kalian dengan baik. Setelah tua, harusnya giliran kalian yang merawatnya.

    “Dia cuma ingin tinggal bersama anak-anaknya di akhir usianya yang tak lama. Kalau saja dia tak punya anak, pasti sudah aku ajak pulang bersamaku dan akan kurawat dia dengan baik.

    “Namun, aku tak ada artinya buat dia. Dia hanya mau anak anaknya. Sayang, kalian tidak mau mengurusi ayah kalian.

    “Itu sebabnya, aku mengajarinya rencana ini! Rencana pura-pura punya harta karun. Dan ternyata berhasil. Kalian mengurusinya dengan baik setelah tahu dia punya harta karun!”

    Ketiga saudara itu sangat malu karena sifat mereka diketahui oleh bangawan Lebonbon yang dihormati di desa itu.

    “Akulah yang membohongi kalian, bukan ayah kalian! Dia hanya orang tua yang sedang sedih karena dibuang ke tepi hutan…”

    Bangsawan Lebonbon lalu pergi meninggalkan mereka.

    Rakaka, Rikiki dan Rekeke sangat malu dan sedih. Ayah mereka sampai melakukan hal itu karena mereka tak mau mengurusinya.

    Ketiga saudara itu merasa sangat menyesal telah tidak peduli pada ayah mereka. Sayangnya, ayah mereka telah meninggal. Penyesalan mereka sungguh terlambat…

    (*)

  • Kadin Indonesia Gaet Jepang Gali Potensi Energi Terbarukan – Page 3

    Kadin Indonesia Gaet Jepang Gali Potensi Energi Terbarukan – Page 3

    Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Bidang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kawasan Industri (KI) dan Proyek Strategis Nasional (PSN) Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia Akhmad Ma’ruf Maulana menyambut baik komitmen investasi Singapura untuk pengembangan energi hijau di Indonesia.

    Rencananya, Singapura berminat secara khusus untuk mengembangkan sustainable investment zone/park serta energi terbarukan di Kawasan Batam, Bintan dan Karimun (BBK) dan Kendal Industrial Park.

    Turut dibahas dalam pertemuan tersebut peluang kerjasama Indonesia dan Singapura dalam Pembangunan pelabuhan Kendal Port dan Tanjung Priok Port.

    Komitmen itu disampaikan dalam pertemuan antara Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura Gan Kim Yong dan Menteri Investasi dan Hilirisasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P Roeslani, dalam rangkaian acara World Economic Forum (Forum Ekonomi Dunia) di Davos, Swiss pada Senin 20 Januari 2025.

    Ma’ruf mengharapkan komitmen Singapura dalam berinvestasi nanti juga untuk membangun green industry, terutama Data Center di Indonesia, khususnya di Batam.

    “Dengan pasokan energi bersih itu, Singapura mendapat keuntungan berupa kredit karbon serta sertifikasi energi hijau untuk mendukung ekonomi hijau mereka,” ujar Ma’ruf melalui keterangan tertulis, Rabu (22/1/2025).

    “Kami harapkan Singapura pun memahami kebutuhan Indonesia untuk mengembangkan energi hijau di Indonesia,” sambung dia.

  • Program Senam Sehat MNC Land dan MNC di KEK MNC Lido City Diapresiasi Komunitas Senam Cigombong dan Kormi

    Program Senam Sehat MNC Land dan MNC di KEK MNC Lido City Diapresiasi Komunitas Senam Cigombong dan Kormi

    loading…

    Senam sehat yang digelar MNC Land dan MNC Peduli di KEK MNC Lido City, Kecamatan Cigombong, Bogor disambut baik oleh masyarakat dan komunitas pegiat olahraga. Foto/Putra Ramadhani Astyawan

    BOGOR – Kegiatan senam sehat yang digelar MNC Land dan MNC Peduli di Soekarno Park Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) MNC Lido City, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor disambut baik oleh masyarakat dan komunitas pegiat olahraga.

    Program ini menggandeng komunitas senam dari Kecamatan Cigombong, Caringin, dan Cicurug, serta mendapat dukungan dari Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) Kecamatan Cigombong.

    Ketua Komunitas Senam Cigombong Neneng Yulianti sangat mengapresiasi kegiatan senam bersama yang digelar oleh MNC Land dan MNC Peduli ini.

    “Alhamdulilah sangat antusias sekali masyarakat Cigombong dan sekitarnya. Kami sebagai instruktur sangat bahagia. Ini benar-benar memacu masyarakat sekitar ini ikut berpartisipasi dalam acara senam ini,” kata Neneng, Minggu (26/1/2025).

    Dia menyebut, kawasan KEK MNC Lido City sangat strategis dengan udara dan lingkungan yang nyaman. Sehingga, sangat mendukung untuk kegiatan senam ini.

    “Strategis sekali karena ini pinggir jalan, terus udaranya juga sejuk nyaman terus tempatnya nyaman dekat dengan jalan strategis. Harapannya sering-sering aja, lebih continue. Saya sebagai sebagai tim instruktur dari Kecamatan Cigombong mengucapkan terima kasih banyak kepada MNC Land dan MNC Peduli,” tuturnya.

    Sedangkan Perwakilan Kormi Kecamatan Cigombong Ani Mulyani juga mengaku senang dan berterima kasih kepada MNC Land dan MNC Peduli yang telah memfasilitasi kegiatan senam ini.