Topik: KEK

  • Alih Fungsi Lahan di Jateng Tertinggi Nasional, Demi Bangun Kawasan Industri
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 Maret 2025

    Alih Fungsi Lahan di Jateng Tertinggi Nasional, Demi Bangun Kawasan Industri Regional 20 Maret 2025

    Alih Fungsi Lahan di Jateng Tertinggi Nasional, Demi Bangun Kawasan Industri
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Luas
    alih fungsi lahan
    di Jawa Tengah menjadi yang tertinggi secara nasional, seiring dengan pesatnya pembangunan kawasan industri di provinsi yang terdiri dari 35 kabupaten/kota ini.
    Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (
    Zulhas
    ), mengakui bahwa alih fungsi lahan ini menjadi perhatian serius pemerintah pusat.
    Untuk itu, pemerintah mulai membahas mengenai Lahan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan (LP2B) sebagai upaya menjaga ketahanan pangan di Indonesia.
    “Emang paling besar di Jateng. Karena ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang dan Kendal, daerah lain ada, tapi tak sebesar Jawa Tengah,” ungkap Zulhas setelah menghadiri Rakor Ketersediaan dan Harga Bahan Pokok di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kamis (20/3/2025).
    Zulhas juga menyebutkan bahwa saat ini Lahan Sawah Dilindungi (LSD) sedang dikaji kembali.
    Rencananya, aturan baru akan segera diterbitkan untuk memperkuat perlindungan terhadap lahan-lahan produksi pertanian agar tidak beralih fungsi.
    “Sebetulnya lahan sawah enggak boleh berubah. Maka dalam waktu singkat, dari LSD dilindungi, akan perkuat lagi jadi LP2B,” bebernya.
    Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono menjelaskan bahwa setiap lahan yang dialihfungsikan harus diganti dengan jumlah yang lebih banyak.
     
    Sudaryono telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mengenai hal ini.
    “Kita sudah koordinasi lahan baku sawah kita. Artinya begini, kadang-kadang kan ada orang bangun pabrik yang bagian dari hilirisasi industrialisasi, tetapi kita ingin yang berkurang itu kalau bisa berkurangnya seminimal mungkin,” kata Sudaryono.
    Menurutnya, penggantian lahan di Pulau Jawa dengan lahan di luar Pulau Jawa tidak bisa disamakan begitu saja.
    Misalnya, satu hektare lahan di Pulau Jawa tidak bisa diganti dengan lahan satu hektare di Kalimantan.
    “Jadi kita punya ide (diganti) lima kali atau 10 kali lipat gitu loh. Kita kan mau menjaga produktivitas, karena produktivitas 1 hektare antara Pulau Jawa dengan Pulau lain kan lain. Pulau Jawa kan jauh lebih tinggi,” tandasnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kunker ke Batang Presiden Prabowo Resmikan KEK Industropolis

    Kunker ke Batang Presiden Prabowo Resmikan KEK Industropolis

    Foto : Setpres

    Kunker ke Batang Presiden Prabowo Resmikan KEK Industropolis
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Kamis, 20 Maret 2025 – 14:05 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah untuk  meninjau sekaligus meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Kamis(20/3/2025). 

    “Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang merupakan transformasi dari Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), ” ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana dalam keterangan tertulisnya.

    Yusuf juga menjelaskan bahwa  KITB ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2022 tentang Percepatan Investasi melalui Pengembangan Industri Terpadu (KITB) Batang. 

    “Perubahan dari KITB menjadi KEK bertujuan untuk mendorong peningkatan investasi yang lebih besar,” tambahnya. 

    Selain KEK Industropolis Batang, Presiden Prabowo juga akan meresmikan Masjid An-Nahl yang berada di kawasan yang sama. Usai peresmian, Presiden Prabowo direncanakan akan langsung kembali ke Jakarta. 

    Penulis : Sri Lestari

    Sumber : Radio Elshinta

  • Prabowo: 20 Perusahaan Siap Investasi di KEK Batang

    Prabowo: 20 Perusahaan Siap Investasi di KEK Batang

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada 20 perusahaan yang berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang.

    Menurutnya, ini adalah perkembangan yang luar biasa dan menunjukkan bahwa Indonesia semakin siap menjadi pusat industri berdaya saing tinggi. 

    Hal ini disampaikannya usai memberikan sambutan dalam meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis (20/3/2025).

    “Tadi suadah 20 perusahaan sudah di sini, 7 yang sudah beroperasi, 7 sudah konstruksi, 13 sedang dalam perencanaan,” ujarnya kepada wartawan.

    Lebih lanjut, Kepala Negara menegaskan bahwa KEK Batang hanyalah satu dari banyak kawasan ekonomi khusus yang akan dibangun pemerintah ke depannya. Sehingga nantinya setiap Provinsi memiliki KEK masing-masing.

    “Jadi ujungnya kita harus punya 38 KEK itu yang kami ingin kami ke arah sana” katanya.

    Menurutnya melalui pembangunan KEK, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia bakal memiliki fundamental ekonomi yang kuat.

    Dengan peresmian KEK Batang, kata Presiden Ke-8 RI itu, berharap industri nasional semakin berkembang, menciptakan lapangan kerja, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.

    “Saya kira nanti kita lihat semakin ke depan semakin baik semakin kuat. fundamental ekonomi kita kuat. kalau di sana sini ada goncangan, itu goncangan dunia. tapi kita kuat. fundamental kita kuat,” pungkas Prabowo.

    Sekadar informasi, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang merupakan transformasi dari Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

    Sebelumnya, KITB ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2022 tentang Percepatan Investasi melalui Pengembangan Industri Terpadu (KITB) Batang. Perubahan dari KITB menjadi KEK bertujuan untuk mendorong peningkatan investasi yang lebih besar.

    Pemerintah menargetkan nilai investasi di KEK Industropolis Batang dalam 5 tahun ke depan sebesar Rp75,8 Triliun. Adapun target jumlah tenaga kerja yang diserap sejumlah 58.145 orang. Kegiatan usaha yang dilakukan adalah di bidang manufaktur, logistik, dan distribusi.

  • Prabowo Ingin Mantan Presiden Ikut Hadiri Peresmian KEK dan PSN

    Prabowo Ingin Mantan Presiden Ikut Hadiri Peresmian KEK dan PSN

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan KEK Batang, termasuk para pemimpin dan kabinet sebelumnya.

    Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis (20/3/2025).

    “Semua presiden sebelumnya telah bekerja keras, dan hasilnya kini mulai terlihat. Saya berharap dalam acara seperti ini, para mantan presiden juga bisa hadir untuk melihat apa yang telah mereka tanam kini membuahkan hasil,” katanya.

    Peresmian KEK Industropolis Batang ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam pembangunan ekonomi nasional.

    Menurutnya, dengan kehadiran KEK Batang, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi akan semakin pesat, kesejahteraan rakyat meningkat, dan lapangan kerja semakin terbuka lebar.

    “Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini, Kamis, 24 Maret 2025, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus Industropolis Batang, Jawa Tengah,” tandas Prabowo. 

    Sekadar informasi, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang merupakan transformasi dari Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). 

    Sebelumnya, KITB ditetapkan melalui Peraturan Presiden No. 106/2022 tentang Percepatan Investasi melalui Pengembangan Industri Terpadu (KITB) Batang. Perubahan dari KITB menjadi KEK bertujuan untuk mendorong peningkatan investasi yang lebih besar.

    Pemerintah menargetkan nilai investasi di KEK Industropolis Batang dalam 5 tahun ke depan sebesar Rp75,8 Triliun. Adapun target jumlah tenaga kerja yang diserap sejumlah 58.145 orang. Kegiatan usaha yang dilakukan adalah di bidang manufaktur, logistik, dan distribusi.

  • Presiden harap KEK Industropolis Batang didukung semua pihak

    Presiden harap KEK Industropolis Batang didukung semua pihak

    Foto: Tangkapan layar YT Sekretariat Presiden

    Presiden harap KEK Industropolis Batang didukung semua pihak
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Kamis, 20 Maret 2025 – 14:08 WIB

    Elshinta.com – Kawasan Ekonomi Khusus Batang Jawa Tengah  salah satu upaya besar pemerintah untuk melaksanakan pembangunan bangsa melalui industrialisasi dan hilirisasi melalui Kerjasama semua pihak. Hal ini disampaikan oleh Presiden Prabowo meninjau sekaligus meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025).

    “Hari ini saya mendapat kehormatan besar dapat kehormatan meresmikan Kawasan ini sebagai salah satu upaya besar kita untuk melaksanakan pembangunan bangsa melalalui industrialisasi, melalui hilirisasi,” kata Presiden. 

    Presiden juga menegaskan kemakmuran hanya bisa didapat melalui kerja keras, melalui tekat yang keras, kepemimpinan yang tegas. Menurutnya dengan kolaborasi dan Kerjasama yang baik semuanya akan berjalan dengan lancar.

    “Melalui kerjasama dengan semua pihak, melalui kolaborasi, hanya dengan kerjasama yang baik kita bisa membangun kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia,” tegasnya.

    Ditengah pembangunan puluhan Kawasan ekonomi khusus ini dengan tetap belajar dr negara lain untuk dapat mendukung kesuksesan apa yang telah dilakukan pemeirntah Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan rayat dan mengentaskan kemiskinan.

    “Kita harus berani mengejar apa yang telah dilakukan tetangga kita (red: negara tetangga). Kita tidak boleh malu untuk belajar dari yang telah berhasil. Karena tujuan kita adalah membangun kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Kita harus menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia. Itu tujuan kita,” tambah Presiden.

    Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang merupakan transformasi dari Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Sebelumnya, KITB ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2022 tentang Percepatan Investasi melalui Pengembangan Industri Terpadu (KITB) Batang. Perubahan dari KITB menjadi KEK bertujuan untuk mendorong peningkatan investasi yang lebih besar. 

    Penulis : Sri Lestari

    Sumber : Radio Elshinta

  • Resmikan KEK Industropolis Batang, Pemerintah Dukung Upaya Tingkatkan Daya Saing Industri Nasional – Halaman all

    Resmikan KEK Industropolis Batang, Pemerintah Dukung Upaya Tingkatkan Daya Saing Industri Nasional – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menghadapi tantangan ekonomi global mulai dari perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia hingga ketidakpastian kebijakan perdagangan internasional, berbagai strategi ditempuh pemerintah.

    Sejumlah langkah diambil agar tetap mampu menjaga stabilitas dan laju ekonomi domestik.

    Salah satu upaya dilakukan yakni melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang memiliki peran krusial dalam menarik investasi dan meningkatkan daya saing industri nasional.

    Menyusul sejumlah KEK yang terdapat di Indonesia, Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) juga menjadi kawasan yang ditetapkan sebagai KEK dengan nama KEK Industropolis Batang.

    Penetapan tersebut ditujukan untuk turut mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan menarik investasi strategis baik dari dalam maupun luar negeri.

    Beroperasi di lahan seluas 2.887 Ha, KEK Industropolis Batang didesain sebagai kawasan industri modern yang memiliki ekosistem terintegrasi, mulai dari industri manufaktur, logistik, hingga zona komersial dan residensial.

    “Terkait dengan penyiapan infrastruktur, KEK Industropolis Batang ini telah dilengkapi infrastruktur yang terintegrasi dengan kawasan berupa Jalan Kawasan, Simpang Susun Akses Jalan Tol, Penyediaan Air Baku, Instalasi Pengolahan Air, Instalasi Pengolahan Air Limbah, Reservoir Air Baku, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu, Instalasi Gas, Listrik, Akses Jetty, 10 Tower Rumah Susun, serta 64 Unit Bangunan Pabrik Siap Pakai, ini disediakan Pemerintah melalui Kementerian/Lembaga,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan laporan kepada Presiden Prabowo Subianto dalam acara Peresmian Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) sebagai KEK Industropolis Batang, Kamis (20/3/2025).

    Hingga saat ini, KITB sendiri telah mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp17,95 triliun dan membuka lapangan kerja bagi 7.008 orang, dengan total 27 pelaku usaha yang terdiri dari 7 tenant telah beroperasi, 7 tenant dalam tahap konstruksi, dan 13 tenant dalam persiapan pembangunan.

    Dengan penetapan menjadi KEK, Pemerintah akan menyediakan berbagai insentif fiskal dan non-fiskal bagi pelaku usaha, termasuk pembebasan pajak tertentu serta kemudahan perizinan, dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan daya tarik KEK Industropolis Batang sebagai destinasi utama investasi.

    Lebih lanjut, Airlangga juga menyampaikan bahwa negara-negara di kawasan ASEAN juga berlomba menjadikan desain KEK sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing dan meningkatkan investasi, seperti Vietnam yang memiliki 4 KEK dengan luasan lahan 1,6 Juta Ha, Malaysia memiliki 6 KEK dengan luasan lahan lebih luas yaitu 2,15 Juta Ha, Thailand terdapat 10 KEK dengan luasan 622 Ribu Ha, Filipina memiliki 419 KEK dengan luasan 70 Ribu Ha, serta Indonesia yang memiliki 24 KEK dengan luasan 21 Ribu Ha.

    Dari 24 KEK di Indonesia, fokus kegiatan utama terdapat pada industri manufaktur sebanyak 12 KEK, industri pariwisata sebanyak 8 KEK, industri digital sebanyak 3 KEK, dan jasa lainnya sebanyak 1 KEK.

    Hingga kini, realisasi investasi seluruh KEK tersebut mencapai Rp263,4 triliun dan berhasil menyerap hingga 160.874 tenaga kerja.

    Presiden Prabowo Subianto dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Pemerintah mendukung segala upaya, inisiatif, dan inovasi dari semua pihak termasuk kalangan swasta, serta pihak luar negeri dan dalam negeri.

    Indonesia merupakan negara yang terbuka, perlu partisipasi, investasi, serta kerja sama yang baik dan saling menguntungkan.

    Ke depan, Pemerintah berharap agar KEK Industropolis Batang dapat menjadi contoh keberhasilan KEK dalam meningkatkan daya saing industri nasional sehingga mampu mendukung pencapaian visi pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen.

    Pemerintah juga akan terus memastikan percepatan pembangunan dan implementasi berbagai kebijakan strategis agar KEK Industropolis Batang dapat berkembang lebih pesat dan segera memberikan dampak nyata bagi perekonomian nasional.

    Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Sejumlah Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju, Duta Besar RRT untuk Indonesia Wang Lutong, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi, Bupati Batang M Faiz Kurniawan, Para CEO Perusahaan/Investor RRT dalam skema Twin Countries Twin Parks, Para Pimpinan BUMN, Asosiasi Usaha dan Mitra Investor Kawasan Ekonomi Khusus, serta Pimpinan Badan Pengelola (BUPP) KEK Industropolis Batang. (*)

  • Kerja Sama RI-China: Two Countries Tween Park di KEK Batang Dimulai, Potensi Investasi Rp 60 Triliun

    Kerja Sama RI-China: Two Countries Tween Park di KEK Batang Dimulai, Potensi Investasi Rp 60 Triliun

    TRIBUNJATENG.COM,BATANG – Pemerintah Republik Indonesia resmi bekerja sama dengan China State Construction, mewakili Republik Rakyat China.

    Kerja sama ini bertujuan untuk mengoptimalkan program Two Countries Tween Park, dimulai dengan pengembangan lahan tahap pertama seluas 500 hektar di KEK Batang.

    Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan dan Vice President CSCEC Li Yong Ming, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto serta Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Wang Lutong menjadi saksi penandatanganan ini.

    Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menyampaikan, penandatanganan ini sebagai tahap awal dalam kerja sama Two Countries Tween Park, dengan menunjuk Kementerian Perekonomian untuk memastikan percepatan pembangunan KEK. 

    “Sebagai langkah percepatan pihak Duta Besar China menyiapkan 20 pengusaha yang siap beroperasi di Indonesia,” tuturnya saat konferemsi pers usai penandatanganan kerjasama di Galery Grand Batang City, Kamis (20/3/2025).

    Pemandangan kerja sama ini merupakan realisasi pertemuan sebelumnya antara Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Xi Jin Ping.

    “Semoga kerja sama Two Countries Tween Park, bisa meningkatkan industrialisasi yang menekankan pada padat karya sesuai harapan Presiden Prabowo,” tegasnya.

    Yang perlu diperhatikan, Two Countries Tween Park tersebar di tiga lokasi, yakni Batang, Wijayakusuma Semarang dan Bintan Utara.

    “Untuk potensi investasi di KEK Batang ini bisa mencapai Rp 60 Triliun,” pungkasnya.(din)

  • Prabowo Optimistis Cetak 8 Juta Lapangan Kerja 5 Tahun Ke Depan

    Prabowo Optimistis Cetak 8 Juta Lapangan Kerja 5 Tahun Ke Depan

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto optimistis pemerintah mampu menciptakan delapan juta lapangan kerja baru dalam lima tahun ke depan. Hal ini didorong oleh investasi yang dilakukan dalam proyek hilirisasi serta berbagai pembangunan strategis. Presiden meyakini bahwa masa depan Indonesia akan semakin cerah dan penuh harapan. 

    “Berbagai investasi yang akan kita jalankan mulai tahun ini bertujuan untuk hilirisasi, sehingga nilai tambah dari sumber daya alam kita bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat. Selain itu, dalam lima tahun ke depan, kami memperkirakan akan ada delapan juta lapangan kerja baru yang tercipta,” ujar Presiden Prabowo saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, Presiden menegaskan komitmennya untuk terus membangun bangsa, meskipun ada pihak-pihak tertentu yang berusaha meredam semangat dan harapan generasi muda.

    “Masa depan kita tetap cerah dan menjanjikan, meskipun ada berbagai upaya untuk melemahkan semangat generasi muda kita. Saya tegaskan bahwa hal itu tidak benar. Kita akan terus maju. Biarkan saja gangguan datang, kita tetap melangkah ke depan untuk membangun masa depan yang gemilang,” ucapnya.

    Peresmian KEK Industropolis Batang dihadiri sejumlah pejabat, termasuk Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono serta Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

    KEK Industropolis Batang merupakan pengembangan dari Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa pemerintah sedang membangun banyak kawasan ekonomi khusus guna mengejar ketertinggalan dari negara-negara tetangga.

    “Kami optimistis. Ini adalah salah satu dari puluhan KEK yang sedang kami persiapkan. Idealnya, setiap provinsi memiliki satu KEK, sehingga totalnya nanti bisa mencapai 38 KEK,” ungkapnya kepada wartawan seusai peresmian.

    Presiden Prabowo menambahkan KEK Industropolis Batang bisa menjadi contoh keberhasilan karena memiliki perencanaan yang matang. Ia juga mengapresiasi tujuh perusahaan sudah beroperasi, tujuh lainnya dalam tahap pembangunan, dan 13 perusahaan dalam tahap perencanaan.

  • Airlangga Hartarto: Kerja Sama RI-Tiongkok Wujud Nyata Pertemuan Prabowo-Xi Jinping – Halaman all

    Airlangga Hartarto: Kerja Sama RI-Tiongkok Wujud Nyata Pertemuan Prabowo-Xi Jinping – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah RI terus gencar melakukan penguatan kerja sama bilateral dengan berbagai negara.

    Langkah ini sekaligus menjadi upaya Pemerintah dalam meningkatkan kinerja berbagai sektor perekonomian, termasuk dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). 

    Melalui peningkatan kerja sama strategis, kolaborasi antara Pemerintah Indonesia dengan RRT tersebut salah satunya diwujudkan melalui Kerangka Kerja Sama Two Countries Twin Parks (TCTP).

    Kerja sama TCTP yang juga menjadi kerangka strategis untuk meningkatkan kerja sama bilateral, dengan fokus pada sektor-sektor utama yang mendorong integrasi ekonomi dan pertumbuhan berkelanjutan. 

    Inisiatif ini mencakup kerja sama ekonomi dan perdagangan, kolaborasi industri komprehensif, dan kemitraan sektoral strategis. 

    Selanjutnya, kerangka kerja sama TCTP tersebut juga akan diimplementasikan pada Kawasan Industri Terpadu Batang, yang telah ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang.

    “Jadi saya kira dengan adanya MoU ini mudah-mudahan bisa terealisasi, dengan adanya investasi dari negara sahabat kita, Tiongkok. Dan saya kira ini menunjukkan terwujudnya hasil dari pertemuan antara kedua Presiden kita, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jinping di bulan November tahun lalu,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Penandatanganan MoU Kawasan Industri Terpadu Batang dengan China State Construction Engineering Cooperation, Kamis (20/3/2025).

    Sejumlah perusahaan diproyeksikan untuk bergabung dalam proyek TCTP dan meliputi berbagai sektor seperti perbankan dan keuangan, infrastruktur dan logistik, energi, otomotif, baterai agrikultur, telekomuniasi, elektronik, dan perawatan-perbaikan-pemeriksaan penerbangan. 

    Dengan bergabungnya berbagai macam sektor tersebut diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi serta memperkuat daya saing industri nasional.

    Lebih jauh, penandatanganan MoU dilakukan antara KEK Industropolis Batang dengan China State Construction Engineering Cooperation yang merupakan representatif dari BUMN RRT serta menandakan disepakatinya komitmen awal dalam kerja sama investasi dan pengembangan kawasan di KEK Industropolis Batang.

    Investasi pada kerja sama TCTP diproyeksikan hingga Rp60 triliun untuk akuisisi lahan di KITB, diharapkan dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi dan memperkuat daya saing industri dalam negeri. 

    Adapun KITB telah menyiapkan lahan seluas 500 hektar yang akan digunakan dalam kerangka TCTP Indonesia-RRT, sebagai bagian dari strategi kerja sama bilateral untuk mempercepat investasi industri manufaktur dan teknologi tinggi.

    Lahan seluas 500 hektar yang disiapkan akan dikembangkan dengan berbagai infrastruktur dan fasilitas pendukung untuk mencapai standar kelayakan pada fasilitas industri.

    Dalam kesempatan tersebut, Duta Besar RRT untuk Indonesia Wang Lutong menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Pemerintah Indonesia dalam Program TCTP tersebut. 

    Penanadatanganan MoU yang dilakukan juga dinilai dapat mempererat kerja sama antara RRT dengan Indonesia, sehingga Dubes Wang Lutong berharap kerja sama kedua negara akan terus berkembang.

    Selanjutnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan mengoordinasikan proyek kerja sama TCTP tersebut untuk menjaga komitmen investasi dalam rangka menyongsong target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    Ke depan, Pemerintah juga akan melaksanakan Joint Committee pada bulan April 2025 untuk membahas beragam kebijakan kerja sama Indonesia-RRT.

    “Sebagai informasi Two Countries Twin Parks ini ada di tiga lokasi. Jadi satu di Batang, kedua Wijayakusuma di Kota Semarang, dan terakhir di Bintan. Jadi dengan ini kami berharap bahwa di kawasan ini juga akan memperoleh keberhasilan,” ujar Airlangga.

    Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kemenko Perekonomian Elen Setiadi, Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Plt. Sekjen Dewan Nasional KEK Edwin Manansang, jajaran pimpinan China State Construction Engineering Company, serta jajaran pimpinan Danareksa dan PT Kawasan Industri Terpadu Batang. 

     

  • Menko Perekonomian sebut investasi KEK Batang tembus Rp17,95 triliun

    Menko Perekonomian sebut investasi KEK Batang tembus Rp17,95 triliun

    Saat ini, sudah ada 27 perusahaan di KEK Batang, dengan tujuh perusahaan telah beroperasi, tujuh lainnya dalam tahap konstruksi dan 13 lainnya dalam persiapan.

    Batang (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa hingga saat ini realisasi investasi di kawasan tersebut telah mencapai Rp17,95 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 7 ribu orang.

    “Saat ini, sudah ada 27 perusahaan di KEK Batang, dengan tujuh perusahaan telah beroperasi, tujuh lainnya dalam tahap konstruksi dan 13 lainnya dalam persiapan,” kata Airlangga, di Batang, Jawa Tengah, Kamis.

    Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang merupakan langkah strategis dalam membangun ekosistem industri manufaktur, logistik, dan pariwisata, sehingga dengan sistem yang terintegrasi ini maka dapat menjadi motor penggerak ekonomi nasional.

    “Sistemnya mencakup industri manufaktur, logistik, komersial, hingga pariwisata, yang semuanya didukung oleh infrastruktur dasar, seperti penyediaan air baku, instalasi limbah, listrik, gas, serta 10 tower rumah susun dan 64 unit bangunan pabrik siap pakai,” katanya pula.

    Menurut dia, pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran hampir Rp4 triliun untuk pembangunan infrastruktur di Kawasan Ekonomi Khusus Industropolis Batang.

    Investasi ini, kata dia lagi, melibatkan banyak kementerian seperti Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, Kementerian Investasi, serta Kementerian Perhubungan.

    “Kami ingin memastikan bahwa kawasan ini dapat berfungsi optimal dalam menarik investasi,” katanya pula.

    Terkait adanya persaingan investasi di kawasan ASEAN, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa Indonesia masih memiliki tantangan besar dengan membandingkan luas kawasan industri di negara ini dengan negara lain.

    “Vietnam memiliki empat kawasan industri dengan luas 1,6 juta hektare, Malaysia enam kawasan dengan luas 2,15 juta hektare, Thailand 10 kawasan dengan luas 622 ribu hektare, dan Filipina 20 ribu hektare. Sementara itu, Indonesia memiliki 24 KEK dengan luas total baru 21 ribu hektare,” katanya lagi.

    Pemerintah kini fokus pada peningkatan industri manufaktur yang mencakup 12 KEK, industri pariwisata delapan KEK, industri digital tiga KEK, serta satu kawasan industri jasa lainnya.

    “Total investasi di seluruh KEK Indonesia mencapai Rp263,47 triliun dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 160.874 orang. Sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan Presiden, peningkatan investasi di KEK menjadi prioritas utama,” kata dia.

    Pewarta: Kutnadi
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025