Topik: KEK

  • Investor Tiongkok akan `serbu` bikin pabrik di Jateng

    Investor Tiongkok akan `serbu` bikin pabrik di Jateng

    Sumber foto: Joko Hendrianto/elshinta.com.

    Investor Tiongkok akan `serbu` bikin pabrik di Jateng
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 20 Maret 2025 – 17:56 WIB

    Elshinta.com – Dalam waktu dekat akan banyak investor dari Tiongkok yang menanamkan modalnya di Jawa Tengah. Delegasi Courtesy Call Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok berkunjung menemui Gubernur Jateng Ahmad Luthfi di Semarang, Rabu malam (19/03/2025) untuk membicarakan hal tersebut.

    Kunjungan itu dipimpin oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong dengan mengajak konsultan, tujuh investor di antaranya Kadin Tiongkok, Perwakilan Bank-bank Tiongkok, Wakil Presiden Investasi, dan staf kedutaan.

    “Kami berharap pemerintah Tiongkok bisa mengajak para investor untuk menanamkan investasi pada tiga proyek penting di Jateng, meliputi pengelolaan sampah yang terintegrasi, pendirian rumah sakit berskala internasional, dan tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) di Pantai Utara,” kata Luthfi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Kamis (20/3).

    Gubernur Jateng ini akan memberikan jaminan keamanan dan kemudahan kepada para investor untuk berinvestasi di Jateng. Ia ingin industri di Jateng maju seperti sejumlah provinsi di Tiongkok.

    Sementara itu, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong mengatakan, “Kami telah mencapai kesepakatan terutama tentang agenda peresmian KEK di Batang. Kami akan mendatangkan semakin banyak investor ke Indonesia, terutama Provinsi Jateng.”

    Ia menerangkan bahwa Indonesia merupakan salah satu tujuan investasi besar dari Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir. Investasi dari Tiongkok di Indonesia telah membuahkan pembangunan ribuan proyek. Untuk Jateng, Wang akan menyesuaikan apa yang dibutuhkan Provinsi Jateng.

    Dalam hal permintaan investasi di Jateng, Wang mengaku akan mengikuti dan menyesuaikan apa yang menjadi kebutuhan dari Provinsi Jateng.

    Sementara itu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Sakina Rosellasari, menambahkan, Tiongkok merupakan negara dengan investasi besar di Jateng. Dari seluruh nilai investasi sebesar Rp 88,44 triliun pada 2024, sebanyak 16 persen berasal dari investor dari Tiongkok.

    Sejumlah sektor usaha dari investasi Tiongkok di Jateng pada 2024 di antaranya, industri tekstil dengan jumlah 49 persen, karet dan plastik sebesar 15 persen, barang dari kulit dan alas kaki pada angka 10 persen, perdagangan dan reparasi sebesar 3 persen, industri kayu 3 persen, sektor lainnya 20 persen. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Investor Tiongkok akan `serbu` bikin pabrik di Jateng

    Investor Tiongkok akan `serbu` bikin pabrik di Jateng

    Sumber foto: Joko Hendrianto/elshinta.com.

    Investor Tiongkok akan `serbu` bikin pabrik di Jateng
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 20 Maret 2025 – 17:56 WIB

    Elshinta.com – Dalam waktu dekat akan banyak investor dari Tiongkok yang menanamkan modalnya di Jawa Tengah. Delegasi Courtesy Call Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok berkunjung menemui Gubernur Jateng Ahmad Luthfi di Semarang, Rabu malam (19/03/2025) untuk membicarakan hal tersebut.

    Kunjungan itu dipimpin oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong dengan mengajak konsultan, tujuh investor di antaranya Kadin Tiongkok, Perwakilan Bank-bank Tiongkok, Wakil Presiden Investasi, dan staf kedutaan.

    “Kami berharap pemerintah Tiongkok bisa mengajak para investor untuk menanamkan investasi pada tiga proyek penting di Jateng, meliputi pengelolaan sampah yang terintegrasi, pendirian rumah sakit berskala internasional, dan tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) di Pantai Utara,” kata Luthfi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Kamis (20/3).

    Gubernur Jateng ini akan memberikan jaminan keamanan dan kemudahan kepada para investor untuk berinvestasi di Jateng. Ia ingin industri di Jateng maju seperti sejumlah provinsi di Tiongkok.

    Sementara itu, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong mengatakan, “Kami telah mencapai kesepakatan terutama tentang agenda peresmian KEK di Batang. Kami akan mendatangkan semakin banyak investor ke Indonesia, terutama Provinsi Jateng.”

    Ia menerangkan bahwa Indonesia merupakan salah satu tujuan investasi besar dari Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir. Investasi dari Tiongkok di Indonesia telah membuahkan pembangunan ribuan proyek. Untuk Jateng, Wang akan menyesuaikan apa yang dibutuhkan Provinsi Jateng.

    Dalam hal permintaan investasi di Jateng, Wang mengaku akan mengikuti dan menyesuaikan apa yang menjadi kebutuhan dari Provinsi Jateng.

    Sementara itu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Sakina Rosellasari, menambahkan, Tiongkok merupakan negara dengan investasi besar di Jateng. Dari seluruh nilai investasi sebesar Rp 88,44 triliun pada 2024, sebanyak 16 persen berasal dari investor dari Tiongkok.

    Sejumlah sektor usaha dari investasi Tiongkok di Jateng pada 2024 di antaranya, industri tekstil dengan jumlah 49 persen, karet dan plastik sebesar 15 persen, barang dari kulit dan alas kaki pada angka 10 persen, perdagangan dan reparasi sebesar 3 persen, industri kayu 3 persen, sektor lainnya 20 persen. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Indonesia resmikan KEK terbesar milik negara di Batang

    Indonesia resmikan KEK terbesar milik negara di Batang

    Semarang (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto pada Kamis (20/3) meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, yang menandai langkah penting dalam upaya industrialisasi negara.

    Kawasan seluas 4.300 hektare itu, yang juga dikenal sebagai Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), merupakan KEK terbesar milik negara sekaligus komponen utama dalam inisiatif “Dua Negara, Taman Kembar” (Two Countries, Twin Parks) antara Indonesia dan China.

    “Hari ini, Indonesia memiliki suatu kawasan yang kita harapkan bisa menjadi Shenzhen-nya Indonesia,” kata Prabowo dalam pidatonya.

    Dia menyebutkan bahwa KEK selaras dengan visi Indonesia untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara tetangga dengan mengembangkan kawasan industri modern yang mampu menarik investasi besar dan menciptakan lapangan kerja.

    “Kita harus berani untuk mengejar apa yang telah dilakukan oleh tetangga-tetangga kita. Kita tidak boleh malu untuk belajar dari contoh yang berhasil, karena tujuan kita adalah membangun kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia,” katanya.

    Foto udara menunjukkan pemandangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industri Batang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada 20 Maret 2025. (Xinhua/Xu Qin)

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa dirinya yakin “sinergi antara Indonesia dan China akan semakin memperkuat sektor industri strategis dan menarik investasi yang lebih besar.”

    Duta Besar China untuk Indonesia Wang Lutong memuji KITB sebagai tonggak penting dalam inisiatif “Dua Negara, Taman Kembar”, dan menekankan perannya dalam mempererat kerja sama ekonomi bilateral.

    Wang mengungkapkan keyakinannya bahwa KITB, didukung oleh partisipasi kuat dari China, akan menjadi model bagi kerja sama bilateral di masa depan.

    Sumber: Xinhua

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Anton Santoso
    Copyright © ANTARA 2025

  • Siapa Anjing yang Prabowo Maksud? Tegaskan Konsisten dalam Program Meski Nyaring Bunyi Gonggongan

    Siapa Anjing yang Prabowo Maksud? Tegaskan Konsisten dalam Program Meski Nyaring Bunyi Gonggongan

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Prabowo Subianto kembali menggegerkan publik dengan pernyataannya yang kontroversial. Dia mengatakan akan terus melancarkan rencana pembangunan yang dikehendaki Kabinet Merah Putih meski banyak pihak yang pesimistis.

    Pidato itu sontak menuai berbagai reaksi, sebab Prabowo mengambil analogi ‘anjing menggonggong’. Melihat dari konteks, Presiden ke-8 RI ini merujuk pada pihak-pihak yang berseberangan paham dengan kebijakannya.

    Ia mengaku tidak bakal terpengaruh dengan suara-suara negatif, yang meyakini bahwa Indonesia memiliki masa depan gelap. Sebaliknya, ia menilai di depan hanya ada nasib cerah gemilang bagi bangsa ini.

    Hal ini diungkapkan Prabowo saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang di Batang, Jawa Tengah, Kamis, 19 Maret 2025.

    “Masa depan kita gemilang dan cerah walaupun ada sedikit usaha-usaha entah dari mana untuk selalu menurunkan semangat dan masa depan, semangat dan harapan daripada anak-anak muda kita,” ucap dia, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 20 Maret 2025.

    “Saya tegaskan di sini tidak benar dan kita akan maju terus, biar anjing menggonggong, kita akan maju terus. Kita akan bangun masa depan yang gemilang,” kata Prabowo.

    Presiden menyatakan bahwa pemerintah akan membangun puluhan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk mendukung proses hilirisasi dan industrialisasi, yang nantinya akan berdampak pada penciptaan banyak lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.

    Dia menjelaskan bahwa rencana-rencana tersebut sangat potensial untuk menciptakan puluhan ribu pekerjaan baru.

    Diperkirakan, sekitar 8 juta lapangan kerja baru akan tercipta dalam lima tahun mendatang.

    “Investasi-investasi yang kita akan laksanakan mulai tahun ini nanti buahnya adalah hilirisasi, supaya nilai tambah semua bahan baku kita bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Kita hitung lapangan kerja dalam lima tahun yang akan datang akan mencapai 8 juta lapangan kerja,” ujar Prabowo.

    Dia menyampaikan bahwa Indonesia harus berani mengejar apa yang sudah lebih dulu diterapkan di negara lain.

    Menurutnya, Indonesia tidak boleh merasa enggan untuk belajar dari negara-negara yang sukses, karena tujuan utamanya adalah meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

    Selanjutnya, dia menyatakan bahwa pemerintahan yang dipimpinnya menerapkan kebijakan yang bersahabat dengan semua negara.

    “Kita ingin menjadi the good neighbor, the good neighbor policy, seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak. Indonesia tegas dalam hal ini dan ini yang membawa kita ke arah masa depan yang lebih baik,” kata Prabowo. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Prabowo Resmikan Pengembangan KEK Industropolis Batang: Siap Ciptakan 8 Juta Lapangan Kerja Baru

    Prabowo Resmikan Pengembangan KEK Industropolis Batang: Siap Ciptakan 8 Juta Lapangan Kerja Baru

    JABAR EKSPRES – Presiden Prabowo Subianto, bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, meresmikan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang yang terletak di Jawa Tengah.

    Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo berharap bahwa KEK ini dapat memperkuat industrialisasi dan hilirisasi di Indonesia, serta berkontribusi pada penciptaan sekitar 8 juta lapangan pekerjaan baru dalam lima tahun mendatang.

    Proyek ini merupakan transformasi dari Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang sebelumnya diatur dalam Perpres Nomor 106 Tahun 2022, yang bertujuan untuk mempercepat investasi melalui pengembangan kawasan industri di Provinsi Jawa Tengah.

    Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa pengembangan KEK Industropolis Batang adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

    Menurutnya, KEK ini tidak hanya akan memenuhi kebutuhan industri, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui peningkatan konektivitas, penyediaan lapangan pekerjaan, dan peningkatan daya saing regional.

    BACA JUGA: Sanrio Perkuat Perlindungan Kekayaan Intelektual di Kawasan Asia Tenggara Melalui Peluncuran Kampanye Lintas Negara

    “Proyek Strategis Nasional yang ditetapkan melalui Perpres 109/2020 dan Perpres 106/2022, pengembangan KEK Batang dirancang sebagai kawasan ramah investasi dengan harga kompetitif dan proses perizinan yang lebih mudah. Dengan lahan seluas ±4.000 hektare yang disiapkan di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, kawasan ini siap menjadi pusat pertumbuhan industri unggulan di Indonesia,” ujarnya.

    Sebagai bagian dari dukungan terhadap pengembangan kawasan ini, Kementerian Pekerjaan Umum mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,85 triliun.

    Adapun sebagian besar dana tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan sepanjang 50,2 km yang mencakup anggaran Rp1,82 triliun, pembangunan akses jetty senilai Rp194,1 miliar, dan pematangan lahan seluas 400 hektare dengan biaya Rp514,3 miliar.

    Semua proyek ini bertujuan untuk mendukung kelancaran dan efisiensi rantai pasok industri, sehingga meningkatkan daya tarik investasi di kawasan tersebut.

    Dalam hal pengelolaan sumber daya air, Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana juga telah menyelesaikan pembangunan drainase utama (long storage) berkapasitas 105.000 m³ yang berfungsi untuk mengendalikan banjir di area seluas 450 hektare.

  • Presiden nilai harga sembako masih terkendali jelang Lebaran

    Presiden nilai harga sembako masih terkendali jelang Lebaran

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Presiden nilai harga sembako masih terkendali jelang Lebaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 20 Maret 2025 – 19:11 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto menilai harga-harga sembako masih terkendali menjelang Hari Lebaran yang diperkirakan jatuh pada 31 Maret 2025.

    “Alhamdulillah saya lihat kurang seminggu Lebaran ya saya kira harga-harga pangan sembako terkendali ya. Kami sudah rencanakan yang baik,” kata Presiden Prabowo selepas meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis.

    Presiden melanjutkan pemerintah berupaya keras memberi berbagai kemudahan bagi masyarakat, terutama mereka yang akan mudik ke kampung halaman.

    “Transportasi kita sudah turunkan, harga pesawat kita sudah turunkan, tiket kereta api, jalan tol juga akan kita turunkan. Kita fasilitasi sebaik mungkin untuk rakyat kita,” kata Presiden.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden menekankan pemerintah terus berjuang memperbaiki birokrasi menjadi lebih efektif dan efisien.

    “Kami sedang berjuang terus untuk mengurangi birokrasi, mengurangi regulasi yang berbelit-belit. Kami ingin ekonomi efisien, efisien, efisien, dengan efisiensi kita bisa bersaing, kompetitif, dan kita semakin cepat nanti menuju negara yang sejahtera,” kata Prabowo.

    Dalam kesempatan terpisah, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan khusus beras dan minyak goreng saat ini tidak boleh ada kenaikan harga, karena produksi dua komoditas tersebut melimpah.

    “Saya intens berkoordinasi dengan jajaran Kementan, dari hasil pantauan kami, secara umum harga bahan pokok stabil,” kata Mentan Amran saat jumpa pers di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Selasa (18/3).

    Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional per 20 Maret 2025 menunjukkan rata-rata harga minyak goreng curah cenderung tetap sebesar Rp18.750 per kilogram, sementara untuk minyak goreng kemasan bermerek 1 Rp22.200 per kg, dan minyak goreng kemasan bermerek 2 Rp 21.100 per kilogram.

    Kemudian, rata-rata harga ayam ras segar juga cenderung stabil Rp35.950 per kilogram, rata-rata harga telur juga stabil Rp30.250 per kilogram.

    Sumber : Antara

  • TCTP Batang Indonesia-China berpotensi ciptakan 10.000 lapangan kerja

    TCTP Batang Indonesia-China berpotensi ciptakan 10.000 lapangan kerja

    Jakarta (ANTARA) – Indonesia dan China memulai kerja sama Dua Negara, Taman Kembar (Two Countries Twin Park/TCTP) di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, yang diperkirakan dapat menarik investasi senilai hingga Rp60 triliun dan menciptakan 10.000 lapangan kerja baru.

    Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pimpinan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang dan China State Construction Engineering Cooperation (CSCEC), yang disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Wang Lutong di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis (20/3).

    “TCTP tidak hanya tentang investasi, tetapi juga tentang integrasi rantai pasokan, alih teknologi, serta peningkatan kapasitas industri nasional agar lebih kompetitif di pasar global,” tutur Airlangga Hartarto dalam pernyataan resminya.

    Melalui MoU ini, KEK Industropolis Batang akan menjalin kolaborasi dengan CSCEC dalam bidang perencanaan, pengembangan, dan pemasaran kawasan, serta mempercepat akuisisi para penyewa (tenant) strategis.

    Kerja sama TCTP akan mengembangkan kawasan seluas 500 hektare di KEK Batang dengan potensi nilai investasinya mencapai Rp60 triliun.

    Setiap 1 hektare lahan industri diperkirakan dapat menciptakan 50 hingga 60 lapangan kerja, sehingga secara keseluruhan berpotensi membuka lebih dari 10.000 lapangan kerja baru.

    Direktur Utama Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Ngurah Wirawan menyatakan bahwa kemitraan TCTP akan mendorong kawasan industri Batang menuju standar internasional sekaligus diharapkan menjadi destinasi utama bagi investor global.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

  • KEK Industropolis Batang Percepatan Hilirisasi Industri – Page 3

    KEK Industropolis Batang Percepatan Hilirisasi Industri – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Danareksa (Persero) atau Holding BUMN Danareksa menegaskan komitmennya dalam memperkuat daya saing PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) setelah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang. Penetapan tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2025 dan diresmikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Batang, Kamis (20/3/2025).

    Langkah ini sejalan dengan Asta Cita pemerintah yang berfokus pada penguatan ekonomi nasional melalui industri berkelanjutan, penciptaan lapangan kerja, serta percepatan hilirisasi industri.

    Salah satu upaya yang dilakukan untuk menarik investasi adalah implementasi program Two Countries Twin Park (TCTP), yang menjadikan KITB sebagai pusat kolaborasi strategis antara Indonesia dan Tiongkok. Program ini membuka peluang besar bagi industri lokal untuk terlibat dalam ekosistem industri yang lebih luas.

    Melalui program ini, alih teknologi, pelatihan tenaga kerja, serta integrasi rantai pasok diharapkan dapat meningkatkan akses Indonesia ke kawasan industri mitra di Tiongkok. Hal ini memberikan kesempatan bagi perusahaan Indonesia untuk berinvestasi dan memasarkan produknya ke pasar Tiongkok.

    Implementasi program TCTP ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara KITB dan China State Construction Engineering Corporation (CSCEC) di sela peresmian KEK Industropolis Batang. Penandatanganan ini turut disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Wang Lutong.

    Adapun ruang lingkup MoU mencakup tiga aspek utama. Pertama, kerja sama perencanaan dan pengembangan, yang mencakup pengembangan lahan industri seluas 500 hektare dengan akses logistik terintegrasi melalui pelabuhan laut dan pelabuhan kering. Kedua, kerja sama pemasaran bersama untuk menarik tenant dan membangun ekosistem rantai pasok.

    Ketiga, kerja sama investasi, di mana KITB akan menyediakan lahan dan infrastruktur dasar, sementara BUMN Tiongkok akan membawa infrastruktur canggih serta mendukung akuisisi tenant.

     

  • Bos Danareksa Proyeksikan Investasi KEK Industropolis Batang Tembus Rp 133,8 Triliun – Page 3

    Bos Danareksa Proyeksikan Investasi KEK Industropolis Batang Tembus Rp 133,8 Triliun – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Jawa Tengah digadang-gadang menjadi sumber magnet investasi asing baru. Bahkan, diproyeksikan investasinya tembus Rp 133,8 triliun pada 2035 mendatang.

    Angka itu diprediksi dicatatkan usai status KEK resmi diemban Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Direktur Utama Holding BUMN Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi memprediksi angka itu bisa dicapai dalam 10 tahun kedepan.

    “Dengan ditetapkannya KITB sebagai KEK Industropolis Batang, kami optimistis arus investasi global dapat semakin meningkat,” kata Yadi di KEK Industropolis Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025).

    Selain karena status KEK, peluang investasi itu terbuka setelah adanya Nota Kesepahaman (MoU) antara KITB dan China State Construction Engineering (CSCE) dalam program Two Countries Twin Park.

    Yadi bilang, nilai investasi yang diproyeksikan mencapai Rp 133,8 triliun dalam satu dekade ke depan. Asal tahu saja, angka ini meningkat berkali lipat dari proyeksi masuknya investasi Rp 60 triliun dalam 5 tahun kedepan.

    Dengan begitu, KEK Industropolis Batang tidak hanya akan menjadi magnet bagi perusahaan multinasional tetapi juga mengakselerasi penyerapan lebih dari 240 ribu tenaga kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, serta meningkatkan daya saing industri nasional.

    “Sehingga dapat turut mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan memberikan dampak bagi masyarakat di sekitar kawasan,” ucap Yadi.

    Selain itu, dengan adanya insentif pajak dan kemudahan regulasi, kawasan ini juga berpotensi meningkatkan ekspor hingga USD 23,98 juta, memperluas akses pasar global bagi industri di dalamnya, serta mempercepat transfer teknologi dan inovasi.

     

  • Airlangga Lapor ke Prabowo, Luas KEK RI Kalah dari Malaysia & Vietnam

    Airlangga Lapor ke Prabowo, Luas KEK RI Kalah dari Malaysia & Vietnam

    Bisnis.com, BATANG – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa luas lahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Indonesia masih tertinggal dibandingkan sejumlah negara lain di Asia Tenggara.

    Airlangga menjelaskan Indonesia saat ini memiliki 24 KEK dengan total luas 21.000 hektare. Jumlah tersebut masih kalah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia, yang memiliki 6 KEK dengan luas 2,15 juta hektare.

    “Vietnam memiliki 4 KEK dengan luas 1,6 juta hektare, Thailand memiliki 10 KEK seluas 622.000 hektare, sementara Filipina telah memiliki 419 KEK dengan luas total 20.000 hektare. Kita masih perlu mendorong lebih banyak KEK agar daya saing industri Indonesia meningkat,” ujar Airlangga dalam peresmian KEK Industropolis Batang, Kamis (20/3/2025).

    Dia menambahkan bahwa KEK di Indonesia paling banyak bergerak di sektor industri manufaktur, disusul sektor pariwisata dengan 8 KEK, industri digital dengan 3 KEK, dan sektor jasa lainnya dengan 1 KEK.

    Di sisi lain, Presiden Prabowo turut mengungkapkan keinginannya untuk membangun KEK di setiap provinsi guna memperkuat fundamental ekonomi nasional.

    Hal itu disampaikan Presiden usai menetapkan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) sebagai KEK Industropolis Batang melalui Peraturan Presiden No. 12/2025. Dengan luas 4.300 hektare, Industropolis Batang menjadi KEK terbesar di Indonesia yang dimiliki BUMN.

    Menurut Prabowo, KEK Industropolis Batang telah menunjukkan kemajuan dengan 20 perusahaan yang sudah bergabung. Dari jumlah tersebut, tujuh perusahaan telah beroperasi, tujuh sedang dalam tahap konstruksi, dan enam dalam perencanaan.

    Kepala Negara pun optimistis bahwa perkembangan ini akan terus berlanjut dan menjadi bagian dari rencana besar pemerintah dalam membangun ekonomi berbasis industri di seluruh wilayah Indonesia.

    “Kami optimistis. Ini salah satu dari puluhan rencana KEK yang akan kita bangun. Idealnya, setiap provinsi memiliki satu KEK, jadi ke depannya kita ingin punya 38 KEK di seluruh Indonesia,” ucap Prabowo.