Topik: KEK

  • 2.525 Pelari Ikuti Industropolis Run 2025, Buktikan Kepedulian untuk Sumatera

    2.525 Pelari Ikuti Industropolis Run 2025, Buktikan Kepedulian untuk Sumatera

    JAKARTA – Sebagai rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-5 yang bertepatan pada 11 Desember, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, anggota Holding BUMN Danareksa, sukses menyelenggarakan Industropolis Run 2025 pada Minggu, 7 Desember. Acara olahraga tahunan terbesar ini sekaligus mengukuhkan komitmen kemanusiaan KEK Batang dengan membuka donasi untuk saudara-saudara yang terdampak bencana di Sumatera.

    KEK Industropolis Batang secara khusus menjadikan charity run ini sebagai jembatan kepedulian. Seluruh dana yang terkumpul dari registrasi dan pos donasi khusus selama acara akan dialokasikan untuk membelikan sepatu, tas, buku, seragam, dan kebutuhan lainnya.

    Industropolis Run 2025 diselenggarakan melalui kolaborasi strategis dengan Bank Indonesia, dan perusahaan strategis lainnya.

    Industropolis Run menawarkan rute yang telah tersertifikasi oleh AIMS (Association of International Marathons and Distance Races). Industropolis Run 2025 memberikan pengalaman unik karena KEK Industropolis Batang dikelilingi oleh pemandangan alam yang kaya, mulai dari lanskap pegunungan, perkebunan hijau, keindahan danau, hingga pesisir pantai Laut Jawa, memungkinkan peserta berolahraga sambil menikmati panorama alam yang memukau.

    Industropolis Run 2025 sukses menawarkan kategori lari yang beragam. Kategori 5K (Fun Run) diikuti oleh 1.546 peserta, yang berfokus pada kebersamaan dan kesehatan. Sementara itu, kategori kompetitif 10K menarik 629 pelari, dan kategori jarak jauh Half Marathon diikuti oleh 350 pelari, menjadikan total peserta 2.525 orang.

    Selain tantangan fisik, kekayaan budaya Jawa Tengah dan semangat anak-anak sekolah yang bersorak di sepanjang jalan memberikan dorongan dan energi tambahan yang tak terlupakan.

    Fokus KEK Industropolis Batang pada sport tourism adalah langkah strategis memanfaatkan status sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). KEK Industropolis Batang menyediakan insentif dan infrastruktur optimal untuk menarik event olahraga kelas dunia, mempercepat investasi, dan mendorong pertumbuhan pariwisata.

    “Bedanya Industropolis Run dengan tahun lalu yaitu pertama dari jumlahnya, tahun lalu hanya 2.000 peserta, sedangkan tahun ini 2.525. Kemudian, tahun lalu hanya 5K dan 10K, kali ini ada half marathon, diharapkan tahun depan bisa full maraton. Tidak lupa kita peduli dulu dengan situasi yang ada di Sumatera. Kami bersyukur, para pelari memberi sumbangan, kita kumpulkan dalam bentuk pakaian, sepatu, dan uang yang nanti akan kita serahkan pada akhir acara ini. Kemudian, tugas saya mengimplementasi KEK Industropolis Batang mewujudkan fungsi ke 3 yaitu KEK pariwisata, lari ini adalah wisata olahraga Sport Tourism,” ujar Direktur Utama KEK Industropolis Batang, Ngurah Wirawan.

    M. Faiz Kurniawan, Bupati Kabupaten Batang, dalam sesi wawancara berharap Industropolis Run bisa menjadi ajang Marathon terbesar kedua di Jawa Tengah pada masa mendatang, sehingga lebih banyak masyarakat Batang yang terlibat.

    “Kami sangat apresiasi dengan Industropolis Run pada tahun ini karena tetap memperdulikan terhadap saudara-saudara Kita di Sumatera. Saya harap ketika Industropolis Run 2026 sudah ada hotel di sini,” jelasnya.

    Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal, Bimala, mengatakan, keterlibatan BI dalam acara ini merupakan sebagai bagian dari Tim Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah. Kehadiran BI diharapkan dapat memperkuat citra KEK Industriopolis Batang sebagai pusat investasi nasional dan mampu menarik lebih banyak investasi di masa depan.

    “Dalam mendukung donasi untuk saudara-saudara di Sumatera, BI turut memfasilitasi proses sosialisasi dan pembayaran donasi menggunakan QRIS agar lebih mudah dan cepat,” ujarnya.

    Kesuksesan Industropolis Run 2025 ini membuktikan bahwa KEK Industropolis Batang adalah kawasan yang maju secara ekonomi, sekaligus bertanggung jawab dan peduli terhadap isu-isu kemanusiaan dan pendidikan di Indonesia. Selain itu pencatatan waktu yang akurat, yang dapat digunakan sebagai syarat untuk mengikuti lomba-lomba besar lainnya di tingkat global.

  • Pemprov Jateng gandeng Inggris perkuat infrastruktur logistik

    Pemprov Jateng gandeng Inggris perkuat infrastruktur logistik

    …Kami minta tolong Kedutaan untuk menjembatani

    Semarang (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menggandeng Pemerintah Inggris untuk memperkuat infrastruktur logistik, transportasi publik dan pengembangan kawasan berorientasi transit di wilayah tersebut.

    Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, di Semarang, Jumat, mengatakan Inggris sebagai mitra strategis yang tepat dalam mengakselerasi pembangunan Jateng, terutama di sektor logistik dan konektivitas antarkawasan.

    Hal itu disampaikannya, usai menerima delegasi Kedutaan Besar Inggris dan tim Techne Praxis International, di Kota Semarang.

    Menurut dia, pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pembahasan Gubernur Jateng dengan Duta Besar Inggris pada Oktober 2025 lalu.

    “Maka Inggris ini tepat untuk kita eksplorasi, terutama terkait pembangunan ‘dry port’ (terminal pelabuhan),” kata mantan Kapolda Jateng itu.

    Apalagi, lanjut dia, kebutuhan logistik dan mobilitas manusia di Jateng bakal terus meningkat, seiring dengan semakin tumbuhnya kawasan ekonomi baru di sejumlah daerah sehingga rencana pembangunan tersebut perlu dipercepat.

    Ia menambahkan bahwa pertemuan lanjutan dengan perwakilan Kedubes Inggris kali ini semakin menguatkan keyakinannya terhadap potensi kolaborasi kedua pihak.

    “Saya sudah ketemu Dubes, dan saya makin tertarik dengan Inggris. Makanya saya ingin lebih cepat. Kami minta tolong Kedutaan untuk menjembatani,” katanya.

    Selain urusan logistik, Luthfi menyambut baik dukungan Inggris dan Techne Praxis dalam pengembangan Transit oriented development (TOD) atau kawasan berorientasi transit di Kota Semarang dan Kabupaten Kendal.

    Director of Strategic Planning and Economics Techne Praxis International Iqbal Maulana Achmad menyampaikan bahwa kerja sama tersebut difasilitasi melalui program Partnering for Accelerated Climate Transitions (UK PACT).

    “Hari ini Pemerintah Inggris bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, khususnya di Jawa Tengah, dalam mendukung program UK PACT. Salah satu fokusnya adalah transportasi publik, termasuk dari Semarang menuju Batang. Selaras dengan perkembangan di KEK Batang,” katanya.

    Ia mengatakan pengembangan TOD telah menjadi elemen penting dalam kolaborasi tersebut, sebab program tersebut mendukung pertumbuhan kawasan perkotaan.

    Techne Praxis tidak hanya melakukan kajian teknis, tetapi juga mempertemukan para pemangku kepentingan lintas sektor.

    “Kami melanjutkan program ini melalui kajian dan dengan mempertemukan stakeholder kunci pemerintah pusat, daerah, dan BUMN seperti KAI. Harapannya, proses pengembangan ini semakin cepat untuk mendukung akselerasi ekonomi,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jateng Arif Djatmiko menuturkan bahwa pengembangan “dry port” dan TOD perlu dipercepat karena kebutuhan angkutan barang yang meningkat.

    “Ada 12 juta kontainer di Jateng. Namun hanya 7 juta yang tertampung di Jateng, sisanya keluar semua ke luar. Nantinya kalau Pelabuhan Tanjung Mas ditingkatkan, dry port dikembangkan, dan sistem kereta api dibuat loop,” katanya.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Bernadus Tokan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • InJourney-Alpha IVF Group Hadirkan Layanan Fertilitas Global di KEK Sanur

    InJourney-Alpha IVF Group Hadirkan Layanan Fertilitas Global di KEK Sanur

    Jakarta

    PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) melalui anak usahanya, InJourney Hospitality (PT Hotel Indonesia Natour), bersama mitra strategis Alpha IVF Group asal Malaysia, resmi memulai peletakan batu pertama pembangunan pusat layanan kesehatan spesialis fertilitas berstandar internasional di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, The Sanur.

    Kegiatan peletakan batu pertama ini merupakan tonggak penting dalam pembangunan fasilitas layanan kesehatan di atas lahan seluas 6.343 m2 yang dikembangkan oleh PT Alpha IVF dan SPOG Bali (ASPOBA), anak perusahaan Alpha IVF Group. Fasilitas ini akan menghadirkan layanan In Vitro Fertilization (IVF) kesehatan fertilitas komprehensif, termasuk program bayi tabung dengan obstetri dan ginekologi, serta berbagai layanan kesehatan wanita dan anak.

    Pusat layanan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan fertilitas, kesehatan wanita, serta wisata medis di Indonesia dengan standar internasional. Fasilitas ini ditargetkan selesai dan dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2027. Direktur Utama InJourney, Maya Watono mengatakan kehadiran pusat IVF ini akan menjadi pusat fertilitas unggulan pertama di KEK Sanur sekaligus menegaskan posisi The Sanur sebagai international health and wellness destination.

    “Kolaborasi untuk menghadirkan Alpha IVF sebagai salah satu Top Fertility Center dari Malaysia ini memperkuat visi kami untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada layanan kesehatan luar negeri, sehingga kontribusi The Sanur terhadap GDP nasional diperkirakan dapat menahan laju devisa yang ke luar mencapai Rp 86 triliun dan menambah devisa negara sekitar Rp 19 triliun hingga 2024,” tutur Maya dalam keterangannya, Jumat (5/12/2025).

    Direktur Utama InJourney Hospitality, Christine Hutabarat menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah nyata mendukung transformasi Sanur sebagai destinasi wisata kesehatan dan kebugaran kelas dunia.

    “Langkah strategis ini juga menjadi terobosan InJourney Hospitality sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) The Sanur untuk menjawab tantangan ribuan masyarakat Indonesia tentang layanan kesehatan fertilitas berkualitas di Indonesia. Kolaborasi dengan Top Notch Brand Internasional dengan

    menghadirkan Best Technology & Medicines, keterlibatan tenaga kesehatan asing menjadi bukti komitmen InJourney Hospitality menghadirkan International Health & Wellness Destination di Indonesia yang membawa manfaat signifikan bagi peningkatan kualitas kesehatan Indonesia serta pertumbuhan perekonomian Indonesia,” ujarnya.

    “Kehadiran Alpha IVF Group, dengan pengalaman dan rekam jejak internasionalnya, akan memperkuat posisi The Sanur sebagai pusat layanan kesehatan unggulan yang tidak hanya melayani wisatawan, tetapi juga masyarakat Indonesia. Kami mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Alpha IVF Group dan seluruh stakeholders atas kepercayaan dan dukungannya dalam mewujudkan visi Sanur sebagai ikon kesehatan dunia,” tambah Christine.

    Sementara itu, Group Managing Director Alpha IVF Group, Dato’ Dr Colin Lee menambahkan, Indonesia memiliki kebutuhan yang terus berkembang dalam layanan fertilitas.

    “Dengan hadirnya pusat layanan di Bali, kami ingin membawa standar internasional lebih dekat kepada masyarakat Indonesia, sekaligus mendukung visi pemerintah dalam menjadikan The Sanur sebagai destinasi utama wisata kesehatan di kawasan ini,” ungkapnya.

    Adapun Alpha IVF Group terpilih melalui proses seleksi yang ketat, memastikan hanya pusat layanan dengan reputasi kelas dunia yang dapat beroperasi di kawasan ini. Pembangunan fasilitas ini akan dimulai setelah pemenuhan syarat-syarat awal, dengan target operasional komersial dalam 18 bulan sejak perjanjian berlaku.

    “Kami optimis kolaborasi ini dapat menjadi katalis menciptakan ekosistem pariwisata kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan, meningkatkan daya saing global dan memperkuat daya tarik wisata medis Indonesia yang berkontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia nasional,” tutup Christine.

    Diketahui, The Sanur dikembangkan sebagai International Health and Wellness Destination dengan fasilitas kesehatan dan pariwisata yang terintegrasi berstandar internasional. Dengan tetap mengusung kearifan budaya lokal, The Sanur menjadi simbol harmoni antara sains dan tradisi.

    Lebih lanjut, setiap inovasi kesehatan yang hadir tetap mempertimbangkan warisan budaya yang ada. Kawasan ini menjadi landmark yang diharapkan menjadi akselerator peningkatan perekonomian Indonesia, khususnya Bali, salah satunya melalui fasilitas International Medical Facility sekaligus sebagai upaya dan langkah transformatif yang strategis untuk menjawab tantangan ribuan masyarakat Indonesia yang memilih berobat keluar negeri.

    (akn/ega)

  • Titiek Soeharto Sentil Menhut Raja Juli Antoni soal Izin Buka Hutan Sumatra: Jangan Hanya Moratorium, Hentikan

    Titiek Soeharto Sentil Menhut Raja Juli Antoni soal Izin Buka Hutan Sumatra: Jangan Hanya Moratorium, Hentikan

    Liputan6.com, Jakarta – Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto alias Titiek Soeharto menyoroti gelondongan kayu terbawa banjir di Sumatera dalam rapat dengan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. Titiek menyebut pengusaha dengan seenaknya memotong kayu besar yang membawa banyak manfaat untuk manusia.

    “Saudara Menteri, terus terang saya sedih, miris, dan saya marah. Bayangkan kayu sebesar itu, diameter 1,5 meter itu, berapa ratus tahun perlu tumbuh untuk pohon yang sebesar itu. Ini, manusia mana di Indonesia ini yang seenaknya aja bisa motong-motong kayu seperti itu? Apa salah itu kayu? Dia bikin, salah itu pohon itu apa? Dia bikin begitu banyak kebaikan buat manusia,” kata Titiek dalam rapat dikutip Jumat (5/12/2025).

    Apalagi, menurut Titiek, ada pengangkutan batang pohon di tengah bencana yang berlangsung.

    “Sungguh menyakitkan, Pak Menteri. Ini, sesuatu, kalau orang Jawa bilang, ngece, opo ngece? Ngejek, mengejek, perusahaan ini ngejek gitu. Baru kita kena bencana, dia lewat di depan muka kita. Ini suatu, apa ya, suatu hal yang menyakitkan dan menghina rakyat Indonesia,” tegasnya.

    Politikus Gerindra itu meminta Kementerian Kehutanan tidak hanya hanya menunda izin baru pemanfaatan hutan, melainkan dihentikan total.

    “Saya tidak mau, kami tidak mau hanya sekedar moratorium. Moratorium itu besok-besok bisa dihidupin lagi. Tapi dihentikan. Enggak usah ada lagi itu pohon-pohon besar yang dipotong-potong,” ujarnya.

    Ia meminta pemerintah tegas menghentikan penebang hutan, siapapun tokoh besar di balik perusahaan penebang pohon.

    “Sudah, cukup lah ini, jangan lagi ke depan, mau siapa kek itu di belakangnya, mau bintang-bintang kek mau apa. Kita ini mewakili rakyat Indonesia. Bapak juga ditunjuk sebagai pembantu presiden yang dipilih oleh rakyat Indonesia,” pungkasnya.

  • Truk Kayu Ilegal Lewat Setelah Banjir, Itu Mengejek Rakyat

    Truk Kayu Ilegal Lewat Setelah Banjir, Itu Mengejek Rakyat

    GELORA.CO  — Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, meluapkan kemarahan dalam rapat kerja dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Raja Juli Antoni, setelah melihat video truk bermuatan kayu berdiameter raksasa melintas hanya dua hari setelah bencana banjir melanda sejumlah daerah.

    Titiek menyebut peristiwa itu sebagai bentuk “ejekan” terhadap rakyat di Sumatra yang baru tertimpa musibah.

    Dalam rapat yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (4/12/2025) suasana mendadak agak tegang saat Titiek mengangkat isu penebangan liar yang diduga menjadi salah satu faktor yang memperparah bencana ekologis di Sumatra.

    “Terus terang saya sedih, miris, dan saya marah,” ujar Titiek membuka pernyataannya.

    Ia menggambarkan kayu berdiameter sekitar 1,5 meter yang diambil dari hutan, menurutnya memerlukan waktu ratusan tahun untuk tumbuh.

    “Ini manusia mana di Indonesia ini yang seenaknya aja motong kayu sebesar itu? Apa salah pohon itu? Dia memberi begitu banyak kebaikan bagi manusia. Mencegah erosi, menyaring udara. Kok dipotong begitu saja,” katanya dengan suara meninggi.

    Titiek semakin geram saat menjelaskan bahwa truk pengangkut kayu itu justru melintas di jalan umum hanya berselang dua hari setelah banjir terjadi.

    “Itu truk lewat di depan hidung kita. Sungguh menyakitkan. Dalam bahasa Jawa, itu namanya ngece… mengejek!” ujarnya.

    “Baru kita kena bencana, mereka lewat begitu saja di depan muka kita. Itu menghina rakyat Indonesia,” tambah Titiek.

    Karenanya Titiek meminta Menteri LHK menelusuri perusahaan pemilik truk dan memastikan tidak ada lagi penebangan pohon-pohon besar. Titiek menolak adanya kebijakan moratorium yang hanya bersifat sementara.

    “Kami tidak mau hanya moratorium. Hentikan! Enggak usah ada lagi pohon besar yang dipotong-potong.”

    Pernyataan itu disambut tepuk tangan sejumlah anggota Komisi IV.

    Titiek juga menyinggung banyaknya batang-batang pohon yang ditemukan memenuhi sungai dan pantai setelah banjir.

    Ia menyebut persoalan itu berkaitan dengan pembukaan lahan baru untuk perkebunan maupun pertambangan yang belum dikontrol secara ketat.

    “Pembukaan lahan baru harus diperketat lagi syarat-syaratnya. Jangan dibiarkan begitu saja. Sudah cukup. Jangan lagi ke depan siapa pun di belakangnya, mau bintang-bintang kek mau apa.”

    Titiek menegaskan bahwa Komisi IV mendukung penuh langkah tegas pemerintah dalam menindak perusahaan perusak lingkungan, tanpa pandang bulu.

    “Kita ini mewakili rakyat Indonesia. Bapak sebagai pembantu presiden. Tegakkan hukum setegak-tegaknya. Siapa pun itu, kalau merusak hutan kita, tindak saja. Bapak enggak usah takut, kami di belakang Bapak,” kata Titiek.

    Setelah pernyataan keras itu, pimpinan rapat mempersilakan Menteri Raja Juli Antoni memberikan tanggapan.

    Menanggapi kecaman keras Ketua Komisi IV DPR, Titiek Soeharto, yang menilai beredarnya truk kayu ilegal di jalan umum tak lama setelah bencana di Sumatra sebagai “ejekan terhadap rakyat”, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan bahwa pemerintah sudah bergerak cepat untuk menuntaskan dugaan pelanggaran.

    Raja Juli menyampaikan bahwa Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama aparat penegak hukum telah memulai penyelidikan atas asal-usul kayu gelondongan yang terbawa banjir. 

    Ia menyebut sejak Juni 2025 telah dilakukan tindakan hukum di sejumlah provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, terhadap aktivitas penebangan dan pengangkutan kayu ilegal. 

    Di antaranya di kabupaten Tapanuli Selatan, ditemukan beberapa truk yang membawa kayu tanpa dokumen sah.

    Raja Juli berjanji, jika hasil investigasi menunjukkan unsur pidana, pihaknya akan menindak “setegas-tegasnya” sesuai hukum yang berlaku.

    Menhut juga mengakui bahwa bencana alam baru-baru ini menjadi pemicunya evaluasi besar-besaran terhadap pengelolaan hutan di Indonesia.

    Ia menyebut, peristiwa ini sebagai peringatan penting agar pengawasan terhadap hutan, izin usaha, dan distribusi kayu diperketat. 

    “Ini melecut saya dan jajaran di Kemenhut untuk refleksi dan evaluasi forest governance agar kejadian serupa bisa diminimalkan,” katanya.

    Raja Juli menyatakan kesiapan memberikan data dan dokumen pendukung, termasuk rincian hasil penindakan, penyitaan kayu, dan status penyidikan terhadap aktivitas illegal logging.

    Raja Juli menegaskan dan mengakui bahwa penyebab tragedi banjir dan longsor di Sumatra bukan hanya karena curah hujan ekstrem, tapi juga karena kerusakan ekosistem, deforestasi, dan pelanggaran tata kelola hutan. 

    Ia meminta agar semua pihak yakni pemerintah, DPR, dan masyarakat, tidak menyerempet isu tersebut sebagai sekadar musibah alam. 

    “Kejadian ini melecut kami untuk memperbaiki secara menyeluruh. Tapi jika ditemukan pelanggaran, hukum harus ditegakkan,” kata Raja Juli di depan anggota DPR

  • HIN dan IVF Group mulai bangun layanan fertilitas di KEK Sanur

    HIN dan IVF Group mulai bangun layanan fertilitas di KEK Sanur

    Inisiatif ini menjawab kebutuhan ribuan masyarakat Indonesia akan layanan fertilitas berkualitas, sekaligus menghadirkan teknologi dan tenaga medis berstandar internasional,

    Denpasar (ANTARA) – Hotel Indonesia Natour, anak perusahaan PT. Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, bersama Alpha IVF Group, jaringan klinik fertilitas terkemuka asal Malaysia, mulai membangun pusat layanan fertilitas berstandar internasional di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur.

    “Hari ini kita melakukan groundbreaking Alpha IVF sebagai fondasi penting membangun pusat kesehatan berstandar internasional sejalan dengan apa yang dicanangkan dan visi pemerintah untuk membangun health and wellness destination di Bali,” kata Direktur Utama PT. Hotel Indonesia Natour Christine Hutabarat setelah groundbreaking di Kawasan KEK Sanur, Denpasar, Bali, Kamis.

    Pembangunan Alpha IVF & Women’s Specialist-Bali tersebut menjadi tonggak penting dalam pengembangan fasilitas kesehatan seluas 6.343 m² yang dikelola oleh PT Alpha IVF dan SPOG Bali (ASPOBA), anak perusahaan Alpha IVF Group.

    Christine Hutabarat menyampaikan, kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat transformasi Sanur sebagai destinasi wisata kesehatan kelas dunia.

    “Inisiatif ini menjawab kebutuhan ribuan masyarakat Indonesia akan layanan fertilitas berkualitas, sekaligus menghadirkan teknologi dan tenaga medis berstandar internasional,” katanya.

    Dia menjelaskan, kehadiran Alpha IVF akan memberikan nilai tambah signifikan bagi peningkatan kualitas kesehatan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

    Christine menambahkan, pengalaman global Alpha IVF akan semakin mengokohkan posisi KEK Sanur sebagai pusat layanan kesehatan unggulan yang melayani masyarakat Indonesia maupun wisatawan mancanegara.

    Fasilitas tersebut akan menghadirkan layanan fertilitas komprehensif, termasuk program bayi tabung (IVF), layanan obstetri dan ginekologi, serta berbagai layanan kesehatan wanita dan anak.

    Pusat ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan fertilitas, kesehatan wanita, dan wisata medis dengan standar internasional.

    “Kami yakin kolaborasi ini akan menjadi katalis bagi terciptanya ekosistem wisata kesehatan yang inklusif, berkelanjutan, dan kompetitif, sehingga memperkuat daya tarik Indonesia sebagai destinasi internasional,” katanya.

    Sementara itu, Group Managing Director Alpha IVF Group Dato’ Dr. Colin Lee menyatakan, Indonesia memiliki kebutuhan yang terus berkembang dalam layanan fertilitas. Karena itu, Alpha IVF dibangun di Bali untuk lebih dekat melayani kebutuhan masyarakat Indonesia.

    “Kehadiran kami di Bali bertujuan membawa standar internasional lebih dekat kepada masyarakat, sekaligus mendukung visi pemerintah menjadikan KEK Sanur pusat wisata kesehatan terkemuka di kawasan ini,” katanya.

    Pusat ini akan menjadi satu-satunya pusat fertilitas unggulan di KEK Sanur dan menjadi bagian penting dari ekspansi Alpha IVF Group di Indonesia.

    Selain memberikan layanan medis berkualitas, fasilitas ini akan menjadi anchor bagi pengembangan ekosistem kesehatan wanita dan fertilitas, termasuk transfer pengetahuan kepada tenaga medis lokal, peningkatan kapasitas klinis, serta penguatan layanan reproduksi modern di Asia Tenggara.

    Melalui proses seleksi yang ketat, Alpha IVF Group ditunjuk sebagai operator internasional berdasarkan kapabilitas klinis, rekam jejak global, dan reputasi kelas dunia memastikan hanya institusi terbaik yang dapat beroperasi di kawasan ini.

    Pembangunan pusat fertilitas di The Sanur tidak hanya memperluas akses terhadap layanan medis inovatif, tetapi juga memperkuat ekosistem kesehatan nasional yang modern dan berorientasi masa depan, menempatkan The Sanur sebagai destinasi unggulan global bagi solusi kesehatan generasi berikutnya.

    KEK Sanur merupakan kawasan kesehatan dan pariwisata pertama di tanah air yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 25 Juni 2025.

    Kawasan seluas 41,26 hektare itu menjadi salah satu proyek strategis nasional yang dirancang untuk menampung berbagai fasilitas unggulan modern dan terintegrasi, mulai dari fasilitas medis bertaraf internasional, akomodasi hotel dan MICE, dan pusat riset kesehatan.

    Pewarta: Rolandus Nampu
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Investor Minta Percepatan Izin Bangun Industri Semikonduktor, Ini Kata Rosan

    Investor Minta Percepatan Izin Bangun Industri Semikonduktor, Ini Kata Rosan

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani menanggapi desakan percepatan izin pembangunan industri semikonduktor di Batam. Pasalnya, investor asing yang menanamkan modal tersebut telah siap untuk mulai konstruksi pada awal 2026. 

    Rosan yang juga merupakan CEO Danantara itu mengungkap bahwa pihaknya telah memastikan agar perizinan yang berada di kementerian/lembaga pusat tidak akan sulit untuk didapatkan karena selaras dengan PP No. 28/2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko. 

    “Saya yakin sih semua perizinan di kita enggak ada yang lama maupun enggak ada yang susah, apalagi tadi saya sudah sampaikan dengan adanya PP 28 itu terintegrasi secara automatic,” jelasnya. 

    Lewat aturan tersebut, perizinan investor diklaim makin mudah. Bahkan, BKPM telah menerbitkan 153 izin usaha setelah 2 bulan penerapan Peraturan Pemerintah (PP) No.28/2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.

    Untuk diketahui, PP tersebut mengintegrasikan seluruh perizinan berusaha ke dalam sistem di bawah BKPM yakni Online Single Submission (OSS) secara otomatis.

    Aturan baru itu juga memungkinkan sistem perizinan berusaha secara fiktif positif, di mana BKPM bisa langsung menerbitkan izin usaha secara langsung kendati molor di kementerian/lembaga (k/l) lain sehingga melampaui service level agreement.

    Di sisi lain, Rosan juga menegaskan untuk investasi di Batam wewenangnya berada di otorita daerah tersebut karena merupakan kawasan ekonomi khusus (KEK). 

    “Di Batam itu kan izinnya berdiri sendiri di Batam karena Batam Kawasan Ekonomi Khusus jadi di Batam itu perizinannya, jadi mereka harus mengurusnya di Batam karena Batam diberikan otoritas sendiri untuk menyangkut seluruh perizinan di Batam,” jelasnya. 

    Diberitakan Bisnis sebelumnya, konsorsium perusahaan telah terbentuk dan akan menggelontorkan investasi US$26,73 miliar atau setara Rp443 triliun untuk membangun industri semikonduktor di Batam.

    Perusahaan berbasis di AS dan Jerman itu telah tergabung dalam konsorsium di bawah PT Quantum Luminous Indonesia, PT Terra Mineral Nusantara, dan Tynergy Group. 

    Adapun, Tynergy Group terdiri atas PT Energy Tech Indonesia dan PT Essence Global Indonesia. Konsorsium tersebut segera memulai konstruksi fasilitas industri strategis semikonduktor, hilirisasi pasir silika, dan produksi kaca di Proyek Strategis Nasional (PSN) Wiraraja Green Renewable Energy and Smart-Eco Industrial Park, Pulau Galang, Kepulauan Riau.

    Presiden Direktur PT Quantum Luminous Indonesia Walter William Grieves mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mempercepat realisasi investasi besar di sektor industri berbasis semikonduktor dan industri manufaktur kaca berteknologi tinggi di Indonesia. 

    “Kita sudah menyampaikan surat untuk percepatan investasi kepada Menteri Investasi dan Hilirisasi untuk kedua kalinya, dan kami juga sudah melakukan penandatanganan komitmen investasi di acara Anugerah Investasi yang diselenggarakan oleh BP Batam dan disaksikan oleh Wakil Kepala BP Batam, Ibu Li Claudia Chandra dan kami mengajak BP Batam beserta jajarannya untuk ikut melihat langsung fasilitas yang kami bangun di Amerika Serikat dan Jerman, untuk melakukan ekspansi di Pulau Galang,” ujar Presiden Direktur PT QLI Walter Grieve. 

    Pembangunan ekosistem tersebut akan dibangun bersama mitra lokal kami yaitu dengan Kawasan Industri Wirajaja Group di Pulau Galang dan kami berencana untuk memulai pada awal tahun 2026 setelah mendapat persetujuan dari BP Batam.

    Sebagai bagian dari upaya percepatan realisasi investasi proyek, perusahaan-perusahaan tersebut kini secara resmi mendesak percepatan finalisasi seluruh proses perizinan yang diperlukan agar konstruksi tahap pertama dapat segera dimulai.

    Tynergy Group dan PT Quantum Luminous Indonesia menegaskan komitmennya untuk bergerak cepat dan siap memulai Pembangunan setelah seluruh perizinan teknis dan administratif dirampungkan serta berpartisipasi dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2029 sebesar 8%.

  • KEK Industropolis Batang Bidik Tambahan Investasi Rp 75,8 Triliun Dalam 5 Tahun

    KEK Industropolis Batang Bidik Tambahan Investasi Rp 75,8 Triliun Dalam 5 Tahun

    Kemudian, industri manufaktur padat karya, PT WKI berinvestasi senilai Rp120 miliar di atas lahan seluas 16.440 m² dengan rencana pembangunan yang akan dimulai pada bulan April 2026, dan ditargetkan beroperasi secara komersial pada Juni 2027. Masuknya perusahaan ini dinilai sangat strategis karena bergerak di sektor industri pengganti impor dan diperkirakan menyerap hingga 1.000 tenaga kerja.

    Sebagai informasi, PT WKI merupakan produsen global terkemuka di bidang Sol Luar (Outsole) dan Sol Tengah (Midsole) Sepatu. Perusahaan ini dikenal sebagai mitra manufaktur bagi merek-merek alas kaki ternama dunia, termasuk NIKE, adidas, PUMA, crocs, new balance, dan asics. Saat ini, PT WKI berkantor pusat di Tiongkok dan aktif melakukan ekspansi di Myanmar, Thailand, dan Tangerang, Indonesia.

    PT Novatex Industry Indonesia, perusahaan tekstil dengan fokus pada benang ramah lingkungan (eco-yarn), menanamkan investasi sebesar Rp102 miliar di lahan seluas 2,4 hektar. Pabrik ini ditargetkan beroperasi pada 2025-2026 dengan kapasitas produksi 4.000 ton per tahun dan orientasi ekspor hingga 95% dari total hasil produksi.

    Sementara PT Woodpark Mebel Perkasa, anak perusahaan Mitragreen Industry Pte Ltd (Singapura), akan membangun pabrik furnitur berinvestasi Rp225 miliar dengan target operasi April 2027. Produk furnitur perusahaan ini telah menembus pasar Amerika Serikat, Eropa, dan Asia Tenggara serta melayani brand global seperti B&B Italia, ARHAUS, dan Restoration Hardware.

    “Pemilihan KEK Industropolis Batang sebagai lokasi ekspansi kami didasarkan pada pertimbangan strategis seperti kedekatan dengan bandara dan pelabuhan, adanya akses tol langsung, dukungan infrastruktur yang kuat, serta insentif fiskal dan tax holiday, yang menjadikannya pilihan berkelanjutan untuk investasi jangka panjang” ujar President Director PT Woodpark Mebel Indonesia.

     

  • Bahlil Tepis Ekspor Konsentrat Tertahan: Tidak Ada yang Ditahan-tahan!

    Bahlil Tepis Ekspor Konsentrat Tertahan: Tidak Ada yang Ditahan-tahan!

    Jakarta

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan Kementerian ESDM tidak pernah menahan PT Freeport Indonesia (PTFI) ekspor konsentrat.

    Tertahannya ekspor Freeport menjadi salah satu penyebab terkoreksinya pertumbuhan ekonomi Papua Tengah hingga minus 8%.

    Bahlil mengatakan Kementerian ESDM telah memberikan relaksasi kepada Freeport untuk melakukan ekspor konsentrat ketika smelter PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur mengalami kahar. Adapun perpanjangan izin ekspor tersebut telah habis pada September 2025.

    “Saya harus katakan bahwa untuk ekspor konsentrat Freeport itu tidak ada yang tertahan. Semua prosesnya selesai, tidak ada yang ditahan-tahan,” ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/11/2025).

    Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melaporkan pertumbuhan ekonomi Papua Tengah yang melambat kepada Presiden Prabowo Subianto. Dalam laporannya, Tito bilang ekonomi Papua Tengah terkontraksi hingga minus 8% imbas operasional Freeport yang terganggu.

    “”Ada yang minus yaitu Papua Tengah saya sampaikan. Dia (Prabowo) tanya, kenapa penyebabnya? Di antaranya karena adanya ekspor dari Freeport yang tertahan, adanya smelter yang pernah terbakar, kemudian ada longsor ya, di mana produksinya mereka menjadi tertahan,” ungkap Tito usai rapat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (24/11/2025).

    “Itu semua mengakibatkan ekonomi Papua Tengah, Timika, itu mengalami kontraksi minus 8%,” ujarnya menekankan.

    (hns/hns)

  • Pengusaha Minta Kelonggaran, Purbaya Kukuh Pangkas Kuota Domestik Kawasan Berikat

    Pengusaha Minta Kelonggaran, Purbaya Kukuh Pangkas Kuota Domestik Kawasan Berikat

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan kuota penjualan ke pasar domestik bagi industri di Kawasan Berikat dari 50% menjadi 25% mutlak dilakukan demi menjaga persaingan usaha yang sehat, meski pengusaha minta kelonggaran.

    Purbaya menjelaskan bahwa desain awal Kawasan Berikat sejatinya adalah berorientasi ekspor. Kelonggaran kuota pasar domestik hingga 50% yang sempat berlaku sebelumnya merupakan kebijakan pengecualian atau diskresi akibat ambruknya permintaan global saat pandemi Covid-19.

    “Ketika normal lagi malah harusnya nol [kuota domestik]. Kami baru turunkan ke 25% itu sudah cukup,” ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (26/11/2025).

    Bendahara negara itu menyoroti adanya ketimpangan apabila fasilitas ini tidak diketatkan. Industri di Kawasan Berikat memiliki keunggulan economies of scale (skala ekonomi) karena kemudahan impor bahan baku dalam volume besar.

    Menurutnya, jika produk dari kawasan berikat membanjiri pasar dalam negeri tanpa pembatasan ketat maka industri domestik non-fasilitas akan tergerus karena kalah bersaing dari sisi struktur biaya.

    “Biar bagaimanapun, Kawasan Berikat bisa impor banyak di sana, yang domestik pasti ada kerugian di situ. Jadi kami kembalikan ke desain semula saja,” tegasnya.

    Selain alasan persaingan usaha, Purbaya juga menyoroti maraknya kebocoran barang dari Kawasan Berikat ke pasar lokal secara ilegal.

    Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kementerian Keuangan akan memperketat pengawasan arus barang keluar dengan memodernisasi sistem teknologi informasi, termasuk penggunaan kecerdasan imitasi alias artificial itelligence/AI dalam pengawasan impor.

    “Katanya banyak bocor barang-barang dari situ. Jadi kita perkuat pengawasan. Sekarang kita taruh sistem IT yang lebih canggih, kita pakai AI,” tutup Purbaya.

    Sebelumnya, wacana penurunan kuota pasar dalam negeri industri di Kawasan Berikat disampaikan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Djaka Budhi Utama.

    Purnawirawan perwira TNI ini mengungkapkan perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 131/2018 tengah melalui proses harmonisasi dengan Kementerian Hukum. Dia meyakini aturan baru akan terbit sebelum pergantian bulan.

    “Jadi mudah-mudahan bulan akhir November ini itu bisa terealisasi,” ujar Djaka dalam rapat dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, dikutip Selasa (25/11/2025).

    Wanti-wanti Pengusaha

    Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mewanti-wanti dampak dari pemangkasan kuota porsi penjualan industri di kawasan berikat ke pasar dalam negeri dari sebelumnya 50% menjadi 25%. 

    Adapun, dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 131/2018 tentang Kawasan Berikat disebutkan bahwa kawasan tersebut menjadi fasilitas bagi industri pengolahan yang berbasis ekspor. Namun, beberapa tahun terakhir industri di kawasan tersebut diberikan kuota 50% produksi untuk dijual ke pasar domestik. 

    Wakil Ketua Umum Kadin Perindustrian Saleh Husin mengatakan, pihaknya memahami tujuan pemerintah terkait kebijakan pemangkasan kuota ini untuk menjaga level playing field antara industri di kawasan berikat dan industri non-KB. 

    “Namun, Kadin menilai bahwa pemangkasan kuota menjadi 25% perlu dilaksanakan secara bertahap dan mempertimbangkan kondisi setiap sektor industri,” kata Saleh kepada Bisnis, Selasa (25/11/2025). 

    Sebab, Saleh menyebut, tak semua perusahaan di kawasan berikat tersebut mendapatkan permintaan ekspor yang stabil atau cukup besar untuk menyerap seluruh produksi di pabrikannya.

    Dia mencontohkan beberapa sektor seperti tekstil, alas kaki, elektronik, dan furnitur masih menggunakan pasar domestik sebagai penyangga ketika permintaan ekspor melemah. 

    “Dalam situasi normal pun, kapasitas ekspor industri-industri ini tidak selalu dapat mencapai 100% output, terutama ketika terjadi perlambatan ekonomi global,” tuturnya. 

    Oleh karena itu, menurut dia, kemampuan untuk mengekspor seluruh produksi sangat bergantung pada dinamika pasar dunia dan tidak semua pelaku industri siap untuk sepenuhnya mengandalkan ekspor.

    Senada, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) mewanti-wanti rencana pemerintah untuk memangkas kuota porsi penjualan industri di kawasan berikat ke pasar dalam negeri (local content quota) dari sebelumnya 50% menjadi 25%. 

    Secara regulasi, selama ini PMK No. 131/2018 tentang Kawasan Berikat membuka ruang penjualan ke dalam negeri sampai 50% dari akumulasi ekspor dan penjualan ke KB/KEK lain di tahun sebelumnya.

    Ketua Umum Himki Abdul Sobur mengatakan kebijakan pemangkasan kuota domestik memang dapat mengembalikan marwah kawasan berikat sebagai fasilitas yang berorientasi ekspor. 

    Hanya saja, dia mengingatkan bahwa saat ini kondisi pasar ekspor mebel dan kerajinan sedang tidak normal dan belum menunjukkan lonjakan berarti di tengah perlambatan permintaan global. 

    Dalam catatannya, nilai ekspor furnitur dan kerajinan Indonesia tahun 2023 sekitar US$2,46 miliar, dan tahun 2024 US$2,59 miliar. Bahkan jika dibandingkan 2021, kinerja ekspor furnitur turun sekitar 20%—30% tergantung subsektor.

    “Tidak semua perusahaan di kawasan berikat siap mengalihkan 75% produksinya ke ekspor dalam waktu singkat,” kata Sobur kepada Bisnis, Rabu (26/11/2025). 

    Terlebih, industri furnitur memiliki ketergantungan pada pasar Amerika Serikat yang sangat tinggi atau 53% ekspor furnitur dan kerajinan Indonesia masih bergantung pada pasar AS, disusul Jepang dan beberapa negara Eropa. 

    Artinya, ketika pasar utama melemah atau terjadi gangguan tarif/non-tarif, pabrik sangat bergantung pada penjualan domestik untuk menjaga utilisasi dan menghindari PHK.

    Menurut Sobur, banyak anggota Himki di kawasan berikat yang struktur bisnisnya hybrid yaitu sebagian besar output untuk ekspor, tetapi tetap membutuhkan pasar domestik untuk proyek hotel, apartemen, retail modern, dan government procurement untuk menutup fluktuasi order luar negeri.

    “Kami mendukung penguatan orientasi ekspor Kawasan Berikat sebagai prinsip, tetapi meminta kebijakan yang sektoral dan bertahap, bukan pemotongan seragam dari 50% ke 25% dalam satu langkah untuk semua sektor,” jelasnya.