Topik: kebocoran data

  • Kominfo Tegur Biznet Terkait Kebocoran Data

    Kominfo Tegur Biznet Terkait Kebocoran Data

    Kominfo Tegur Biznet Terkait Kebocoran Data

  • Amerika Waspada Gegara Hacker Berkeliaran di Jaringan Telekomunikasi

    Amerika Waspada Gegara Hacker Berkeliaran di Jaringan Telekomunikasi

    Jakarta

    Pemerintah Amerika Serikat mengimbau warganya untuk menggunakan aplikasi terenkripsi saat menelepon dan mengirim pesan.

    Tujuannya untuk meminimalkan risiko kebocoran data pribadi ke tangan hacker asing, yang diduga masih berkeliaran di jaringan telekomunikasi Amerika, demikian dikutip detikINET dari The Verge.

    Informasi ini berasal dari dua pejabat Federal Bureau of Investigation (FBI) dan Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA) yang dikutip NBC News. Mereka menyebutkan dampak dari serangan terhadap sistem telekomunikasi Amerika yang terjadi baru-baru ini masih terasa sampai sekarang.

    Serangan yang dimaksud dilakukan oleh geng hacker Salt Typhoon asal China, dan perusahaan yang terdampak antara lain adalah AT&T, Verizon, T-Mobile, dan Lumen Technologies.

    Serangan ini terjadi pada Oktober lalu dan menargetkan sejumlah orang penting yang ada di dalam kampanye Donald Trump dan Kamala Harris.

    Hingga dua bulan setelah serangan itu diketahui, pelakunya kemungkinan masih punya akses terhadap data sensitif warga Amerika di jaringan telekomunikasi yang terdampak itu.

    Data yang bisa diakses itu antara lain adalah catatan panggilan telepon, waktu panggilan telepon, dan bahkan dalam beberapa kasus bisa menyadap panggilan telepon yang sedang dilakukan. Begitu juga kondisinya dengan pengiriman pesan yang tidak terenkripsi.

    Jeff Greene, executive assistant director for cybersecurity di CISA menyebutkan skala peretasan itu sangat besar. Sampai-sampai organisasinya itu tak bisa memprediksi kapan mereka bisa mengungkap semua aksi peretasan tersebut secara penuh.

    “Enkripsi adalah teman anda, baik itu dalam pesan teks ataupun jika anda bisa menggunakan komunikasi suara yang terenkripsi. Bahkan jika musuh bisa menangkap data, jika itu terenkripsi, itu akan membuatnya tak bisa (dibaca),” kata Greene.

    (asj/afr)

  • Aksi Dirjen Baru Komdigi, 3 Akun IG Promo Judol Ribuan Pengikut Diblokir

    Aksi Dirjen Baru Komdigi, 3 Akun IG Promo Judol Ribuan Pengikut Diblokir

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terus menyisir akun media sosial yang mempromosikan judi online. Saat ini, ada tiga akun Instagram dengan follower hampir setengah juta diblokir oleh Komdigi.

    Ketiga akun medsos yang dimaksud, yaitu @literasi.story dengan 439 ribu pengikut, @gadis.terkini dengan 233 ribu pengikut, dan @adeliaa.ajah dengan 321 ribu pengikut.

    Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi Alexander Sabar mengungkapkan bahwa tiga akun Instagram itu bertindak mempromosikan, mendukung, dan terafilitasi dengan situs judi online.

    “Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, tindakan tegas akan terus kami lakukan terhadap pihak-pihak yang mengotori ruang digital dengan perjudian daring itu tanpa pandang bulu,” kata Sabar dikutip siaran pers yang diterima detikINET, Rabu (4/12/2024)

    Adapun secara akumulatif, sejak 20 Oktober-4 Desember 2024, Komdigi sudah melakukan take down terhadap 464.440 konten judi online dengan rincian 428.969 website dan IP, 19.250 konten/akun pada platform Meta, 9.842 file sharing, 3.836 pada Google/YouTube, 2.201 di platform X, 222 di Telegram, dan 118 di Tiktok.
    Sedangkan sejak 2017-4 Desember 2024, Komdigi telah memblokir 5,3 juta konten terkait judi online.

    Sabar menuturkan bahwa judi online menjadi masalah serius bagi masyarakat. Tak sedikit judi tersebut berkedok game online yang menyembunyikan praktik taruhan di baliknya.

    “Judi tidak hanya merugikan finansial tetapi juga membahayakan kesehatan mental dan mengancam keamanan data pribadi para pemainnya,” ucapnya.

    Situs-situs judi online, lanjut Alexander Sabar, seringkali menggunakan situs ilegal dan tidak memiliki kebijakan privasi yang jelas. Data pribadi pemain yang terdaftar dalam situs judi online sangat rentan untuk disalahgunakan.

    Menurutnya, data-data pribadi yang sering diretas oleh oknum sindikat judi online adalah nomor seluler, alamat surat elektronik (surel/email), dan nomor rekening bank. Data-data tersebut dapat digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

    “Edukasi diri dengan cara mengenali modus kejahatan siber. Jangan sembarangan menyebarkan atau memberikan data pribadi Anda pada situs ataupun aplikasi yang tidak diketahui dan laporkan insiden kebocoran data kepada pihak yang berwenang,” pungkasnya.

    (agt/fay)

  • Kementerian Komdigi Take Down 49 Ribuan Konten Terkait Judi Online dalam Sepekan – Page 3

    Kementerian Komdigi Take Down 49 Ribuan Konten Terkait Judi Online dalam Sepekan – Page 3

    Selain itu, situs judi online seringkali menggunakan situs ilegal dan tidak memiliki kebijakan privasi yang jelas. Data pribadi pemain yang terdaftar dalam situs judi online sangat rentan disalahgunakan.

    Ia mengatakan, data-data pribadi yang sering diretas oleh oknum sindikat judi online adalah nomor seluler, alamat email, serta nomor rekening bank. Data itu dapat digunakan pihak tidak bertanggung jawab.

    “Edukasi diri dengan cara mengenali modus kejahatan siber. Jangan sembarangan menyebarkan atau memberikan data pribadi Anda pada situs ataupun aplikasi yang tidak diketahui dan laporkan insiden kebocoran data kepada pihak yang berwenang,” tuturnya.

    Tidak hanya itu, Alexander juga menuturkan, perjuangan melawan judi online memerlukan keterlibatan aktif dari masyarakat. Karenanya, apabila masyarakat menemukan situs, konten, akun, atau promosi judi online, bisa melaporkannya.

    Kemkomdigi telah menyediakan berbagai kanal bagi masyarakat yang ingin melaporkan konten negatif, termasuk judi online. Ada Aduankonten.id, layanan WhatsApp di 0811-9224-545, serta chatbot WA Stop Judi Online di 0811-1001-5080.

  • 4 Juta Ancaman Siber Terdeteksi di RI, Simak Cara Lindungi Laptop

    4 Juta Ancaman Siber Terdeteksi di RI, Simak Cara Lindungi Laptop

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perusahaan keamanan siber Kaspersky menemukan 4 juta ancaman siber di Indonesia pada kuartal 3 2024. Simak cara melindungi laptop dari serangan siber.

    Kaspersky total mendeteksi 4.616.837 serangan berbasis web dan berhasil diblokir. Temuan ini menempatkan Indonesia di posisi ke-103 dalam jumlah serangan terbanyak di seluruh dunia.

    Kaspersky menyebut serangan siber saat ini semakin canggih karena penjahat siber berevolusi untuk mengaburkan kode berbahaya guna melewati analisis dan emulasi statis.

    Maka dari itu, perlindungan terhadap serangan siber ini memerlukan solusi keamanan yang andal dan kuat yang memanfaatkan metode berbasis machine learning (ML) proaktif dan analisis perilaku dalam mendeteksi dan menangkis serangan real time.

    Selain 4 juta serangan tersebut, Kaspersky juga mendeteksi 9.307.255 insiden lokal pada komputer pelanggan Kaspersky di Indonesia, menempatkan negara ini di posisi ke-69 secara global.

    Worms dan virus file merupakan penyebab sebagian besar insiden tersebut. Data ini menunjukkan seberapa sering pengguna diserang oleh malware yang disebarkan melalui drive USB yang dapat dilepas, CD dan DVD, serta metode “offline” lainnya.

    “Serangan siber akan terus menargetkan individu dan bisnis dalam berbagai bentuk dan ukuran. Merupakan perkembangan yang baik bahwa bisnis dan konsumen secara progresif merangkul digitalisasi. Kami juga menyaksikan lebih banyak kemajuan teknologi di dalam negeri seperti penggunaan teknologi biometrik dan kecerdasan buatan (AI),” ujar Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara dan Negara-negara Berkembang Asia dalam keterangannya, Senin (25/11).

    Untuk memitigasi serangan siber, ada beberapa cara yang direkomendasikan oleh Kaspersky mulai dari pembaruan perangkat lunak hingga audit layanan yang Anda gunakan.

    Berikut cara lindungi gawai dari serangan siber:

    1. Selalu perbarui perangkat lunak di semua gawai untuk mencegah penyerang mengeksploitasi kerentanan dan menyusup ke jaringan organisasi.

    2. Segera instal patch yang tersedia untuk solusi VPN komersial yang menyediakan akses bagi karyawan jarak jauh dan bertindak sebagai gateway di jaringan Anda.

    3. Cadangkan data secara teratur dan pastikan data dapat diakses dengan cepat saat dibutuhkan atau dalam keadaan darurat.

    4. Hindari mengunduh dan menginstal perangkat lunak bajakan atau perangkat lunak dari sumber yang tidak dikenal/tidak terverifikasi.

    5. Jangan mengekspos layanan desktop/manajemen jarak jauh (seperti RDP, MSSQL, dll.) ke jaringan publik kecuali benar-benar diperlukan dan selalu gunakan kata sandi yang kuat, autentikasi dua faktor, dan aturan firewall untuk layanan tersebut.

    6. Pantau akses dan aktivitas dengan memanfaatkan visibilitas di jaringan untuk menemukan aktivitas yang tidak biasa, dan kendalikan akses pengguna sesuai kebutuhan dan persyaratan untuk meminimalkan risiko akses tidak sah dan kebocoran data.

    7. Menyusun catatan petunjuk darurat keamanan dan pastikan petunjuk tersebut ter-update.

    8. Menilai dan mengaudit rantai pasokan dan akses layanan di lingkungan pengguna

    (lom/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Aman Bertransaksi Digital, Ini Langkah Perlindungan Data Pribadi

    Aman Bertransaksi Digital, Ini Langkah Perlindungan Data Pribadi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Era digital telah berkembang pesat dan memberikan dampak signifikan terhadap kegiatan sehari-hari. Salah satu wujud nyata kemajuan digitalisasi adalah inovasi pembayaran digital yang memudahkan transaksi keuangan.

    Di era digital ini, masyarakat tidak lagi bergantung pada pembayaran konvensional, sehingga tidak perlu repot-repot membawa uang tunai ketika berbelanja. Di sisi lain, dalam bertransaksi keuangan secara digital, Anda harus menjaga keamanan data pribadi agar bisa melakukan transaksi dengan lebih nyaman, praktis, dan aman.

    Lantas, apa upaya yang bisa Anda lakukan? Yuk, temukan jawabannya di dalam pembahasan yang satu ini!

    Pentingnya Melindungi Data Pribadi dalam Transaksi Digital

    Transaksi digital tentunya menghadirkan banyak kelebihan, seperti proses pembayaran yang lebih praktis, efisien, fleksibel, dan lainnya. Agar bisa tetap aman dan nyaman ketika bertransaksi secara digital, menjaga perlindungan data pribadi adalah hal yang penting. Untuk itu, Anda bisa menyimak beberapa upaya berikut ini:

    1 . Pakai Password yang Unik dan Rumit

    Untuk melindungi keamanan data pribadi pada akun perbankan hingga e-wallet milik Anda, pastikan untuk menggunakan password yang kuat dan rumit. Kombinasikan password dengan huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol atau karakter unik.

    Semakin rumit password yang Anda buat, maka semakin tinggi juga tingkat kekuatannya. Selain itu, pastikan untuk tidak menggunakan kata sandi yang berisi informasi tanggal lahir, nama keluarga, tempat lahir, dan kata umum yang mudah ditebak. Jangan lupa juga untuk selalu memperbarui password akunmu secara rutin minimal dalam setiap enam bulan sekali.

    2. Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA)

    Selain itu, fitur autentikasi dua faktor (2FA) juga bisa meningkatkan keamanan dan perlindungan terhadap data pribadimu. Dengan 2FA, Anda akan diminta untuk melakukan verifikasi kedua setelah memasukkan kata sandi pada aplikasi perbankan atau e-wallet. Verifikasi kedua ini bisa berupa kode OTP (One-Time Password) yang dikirimkan ke ponselmu melalui pesan maupun e-mail.

    3. Hindari Membagikan Data Pribadi yang Sensitif

    Ketika Anda melakukan transaksi secara online, pastikan untuk tidak sembarangan dalam membagikan data yang bersifat sensitif, misalnya identitas pribadi (nomor KTP), foto KTP, kata sandi, kode PIN, kode OTP (One-Time Password), informasi kartu kredit, riwayat transaksi, dan lainnya. Dengan langkah ini, Anda pun bisa melakukan transaksi digital secara nyaman dan keamanan data pribadi juga terjaga.

    4. Hindari Menggunakan WiFi Publik saat Bertransaksi

    Langkah selanjutnya untuk melindungi data pribadi adalah menghindari penggunaan WiFi publik ketika melakukan transaksi digital. Jika tidak waspada, perangkat Anda bisa diakses oleh peretas ketika menggunakan jaringan WiFi publik yang tidak aman alias palsu. Data sensitif seperti informasi login hingga kata sandi di dalam perangkat Anda pun bisa jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggung jawab.

    Meski wifi publik biasanya sudah menerapkan langkah-langkah keamanan, namun tetap terdapat celah peretasan yang tidak bisa dianggap remeh. Oleh sebab itu, Anda harus tetap berhati-hati dan disarankan untuk menghindari transaksi penting melalui jaringan wifi publik.

    5. Gunakan Pembayaran Digital yang Resmi 

    Salah satu cara terampuh dalam melindungi data pribadi ketika bertransaksi digital adalah dengan menggunakan metode pembayaran digital yang resmi, seperti transfer bank, virtual account, dompet digital, paylater, hingga QRIS. Pastikan juga aplikasi penyedia layanan transaksi digital yang Anda gunakan berasal dari toko aplikasi resmi seperti App Store dan Play Store.

    Tak hanya itu, hindari menggunakan aplikasi transaksi digital dari sumber pihak ketiga, karena berpotensi disusupi malware, spyware, trojan, dan phishing. Menggunakan aplikasi penyedia layanan transaksi digital dari sumber tidak resmi meningkatkan risiko kebocoran data pribadi.

    Dengan begitu, Anda perlu menggunakan aplikasi yang resmi seperti SPayLater. Pembayaran digital resmi yang satu ini bisa menjadi solusi bagi Anda yang ingin menjaga keamanan data pribadi ketika bertransaksi. Ini mengingat, SPayLater oleh PT Commerce Finance telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Bukan hanya resmi dan telah berizin dari OJK, SPayLater sebagai penyedia layanan paylater juga membantu transaksi Anda menjadi semakin mudah dan cepat karena tidak hanya bisa digunakan untuk pembayaran online, tapi juga bisa dipakai untuk pembayaran secara offline atau langsung di toko maupun restoran.

    Tak tanggung-tanggung, SPayLater juga menghadirkan berbagai pilihan tenor cicilan, mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan lainnya. Bahkan, SPayLater juga menghadirkan berbagai promo menggiurkan, seperti promo SPayLater Bayar QRIS dengan Diskon s/d 500RB dan Bebas Biaya Penanganan yang berlangsung mulai 18 November sampai 31 Desember 2024.

    Bagaimana, sudah paham kan sekarang mengenai langkah-langkah menjaga data pribadi ketika bertransaksi? Dengan mengikuti beberapa tips di atas, diharapkan Anda bisa lebih waspada dan meminimalkan risiko pelanggaran privasi, sehingga transaksi digital bisa tetap aman dan nyaman.

    (dpu/dpu)

  • Ada 4,6 Juta Serangan Malware Kuartal III/2024, Ini 8 Cara Menghindarinya

    Ada 4,6 Juta Serangan Malware Kuartal III/2024, Ini 8 Cara Menghindarinya

    Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan keamanan siber global, Kaspersky melaporkan telah memblokir 4.616.837 serangan berbasis web terdeteksi pada kuartal III/2024, dengan mayoritas serangan berasal dari luar jaringan (luring). 

    Selain itu, pada kuartal ketiga tahun ini produk Kaspersky juga mendeteksi 9,307,255 insiden lokal pada komputer peserta KSN di Indonesia, menempatkan negara ini di posisi ke-69 secara global. 

    Worms dan virus file merupakan penyebab sebagian besar insiden tersebut. Data ini menunjukkan seberapa sering pengguna diserang oleh malware yang disebarkan melalui drive USB yang dapat dilepas, CD dan DVD, serta metode “offline” lainnya.

    General Manager untuk Asia Tenggara dan Negara-negara Berkembang Asia Kaspersky, Yeo Siang Tiong mengatakan bahwa serangan siber akan terus menargetkan individu dan bisnis dalam berbagai bentuk dan ukuran. Maka dari itu dirinya menilai perkembangan digital sangat penting.

    Kaspersky melihat saat ini sudah banyak kemajuan teknologi di dalam negeri seperti penggunaan teknologi biometrik dan kecerdasan buatan (AI). 

    Pengambilan keputusan berbasis data juga bergerak melampaui departemen TI dengan keterlibatan yang lebih proaktif dari para eksekutif C-Level. 

    “Sementara tren yang berubah ini membawa peluang dan pertumbuhan, ini perlu diadopsi dengan tingkat kewaspadaan yang sama karena penjahat siber selalu menunggu tren berikutnya untuk dieksploitasi,” kata Yeo Siang Tiong, Senin (25/11/2024).

    Ilustrasi peretasPerbesar

    Yeo Siang Tiong menuturkan saat ini, ancaman siber semakin canggih karena pelaku ancaman berevolusi untuk mengaburkan kode berbahaya guna melewati analisis dan simulasi statis. 

    Perlindungan terhadap ancaman tersebut memerlukan solusi keamanan yang andal dan kuat yang memanfaatkan metode berbasis ML proaktif dan analisis perilaku dalam mendeteksi dan menangkis serangan waktu nyata.

    Maka dari itu, untuk meningkatkan keamanan perusahaan, Kaspersky merekomendasikan para perusahaan untuk memantau secara berkala.

    Pertama, pembaruan perangkat lunak. Kedua adalah mendirikan pusat operasi keamanan dan menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh. 

    Berikut cara menjaga pembaruan perangkat lunak di perangkat agar terhindar dari serangan siber.

    1. Selalu perbarui perangkat lunak di semua perangkat untuk mencegah penyerang mengeksploitasi kerentanan dan menyusup ke jaringan organisasi.

    2. Segera instal patch yang tersedia untuk solusi VPN komersial yang menyediakan akses bagi karyawan jarak jauh dan bertindak sebagai gateway di jaringan Anda. 

    3. Cadangkan data secara teratur dan pastikan data dapat diakses dengan cepat saat dibutuhkan atau dalam keadaan darurat.

    4. Hindari mengunduh dan menginstal perangkat lunak bajakan atau perangkat lunak dari sumber yang tidak dikenal/tidak terverifikasi.

    5. Jangan mengekspos layanan desktop/manajemen jarak jauh (seperti RDP, MSSQL, dll.) ke jaringan publik kecuali benar-benar diperlukan dan selalu gunakan kata sandi yang kuat, autentikasi dua faktor, dan aturan firewall untuk layanan tersebut.

    6. Pantau akses dan aktivitas dengan memanfaatkan visibilitas di jaringan untuk menemukan aktivitas yang tidak biasa, dan kendalikan akses pengguna sesuai kebutuhan dan persyaratan untuk meminimalkan risiko akses tidak sah dan kebocoran data.

    7. Menyusun catatan petunjuk darurat keamanan dan pastikan petunjuk tersebut terkini. Kaspersky dapat melakukan latihan simulasi untuk membantu menjalankan simulasi darurat.

    8. Menilai dan mengaudit rantai pasokan dan akses layanan terkelola ke lingkungan Anda. Kaspersky menawarkan layanan penilaian kompromi jika Anda menduga bahwa Anda mungkin mengalami insiden siber.

  • Indosat Ubah Layanan Pascabayar Jadi IM3 Platinum, Seperti Apa? – Page 3

    Indosat Ubah Layanan Pascabayar Jadi IM3 Platinum, Seperti Apa? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Indosat Ooredoo Hutchison meluncurkan identitas baru untuk layanan pascabayar-nya menjadi IM3 Platinum.

    IM3 Platinum ini hadir dengan sentuhan premium, eksklusif, memanfaatkan AI dan sentuhan interaksi manusia yang personal untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.

    IM3 Platinum mengusung Simple, Next Level dan dirancang personal untuk pelanggan yang menginginkan upgrade dengan cara yang simpel.

    Platinum Experience di IM3 Platinum ini hadirkan beberapa layanan utama, mulai dari Platinum Network yakni jalur privilege untuk terhubung dengan jaringan Indosat di mana pun.

    Selanjutnya, ada pula Platinum Assistance yang terintegrasi teknologi dan human interaction yang akan menghubungkan panggilan melalui call center dalam maksimal 30 detik tanpa melalui mesin penjawab.

    IM3 Platinum juga memiliki Platinum SmartASK, portal yang didukung teknologi AI yang mengotomatisasi pertanyaan pelanggan dengan format suara dan bisa memberi jawaban yang cepat dan akurat melalui aplikasi myIM3.

    Pelanggan juga bisa mendapatkan layanan prioritas ketika ada pertanyaan yang perlu ditangani dengan cepat, melalui Platinum Official WhatsApp.

    Director and Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison Ritesh Kumar Singh menyebut, pihaknya mengerti kebutuhan pelanggan untuk terus berprogress dan hal tersebut membutuhkan dukungan platinum experience, dari sisi pelayanan dan jaringan.

    Kebocoran data pribadi warga Indonesia kembali terjadi, dan sudah mulai menyebar di internet. Adapun kali ini data yang bocor tersebut diduga berasal dari registrasi kartu SIM prabayar sejumlah operator seluler di Tanah Air.

  • Hapus Jejak Digital Sekarang Juga Agar Tak Menyesal, Ini Caranya

    Hapus Jejak Digital Sekarang Juga Agar Tak Menyesal, Ini Caranya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketika menggunakan internet aktivitas kita akan terekam menjadi sebuah jejak digital. Jejak digital itu bisa berupa informasi tentang situs yang dikunjungi, e-mail yang dibagikan, pencarian media sosial dan sebagainya.

    Mempunya jejak digital ini memang memiliki manfaat. Sebut saja kita tak perlu repot memasukan alamat website karena sudah tersimpan otomatis.

    Namun, jejak digital yang tersimpan pada layanan mesin pencari seperti Google, atau media sosial seperti TikTok dan Instagram, serta yang dipegang produsen HP, bisa juga dimanfaatkan untuk kepentingan iklan.

    Jika Anda tak nyaman dengan praktik ini, ada cara untuk menghapus jejak digital di internet. Berikut ini caranya:

    1. Memakai Incognito

    Dengan cara ini, aplikasi tidak akan merekam situs yang dituju serta tidak menyimpan keyword yang digunakan pengguna. Namun perlu diingat ini bukan artinya Anda lolos dari pengawasan.

    Misalnya saat masuk ke Facebook, media sosial itu akan merekam aktivitas yang dilakukan. Untuk menutupi ISP, gunakan VPN saat menggunakan internet.

    2. Potensi Data Bocor

    Anda juga harus mengecek apakah menjadi korban dari kebocoran data, mengingat banyak kasus yang menimpa beberapa platform belakangan ini termasuk Yahoo dan Adobe. Caranya dengan menggunakan laman Have I Been Pwned? untuk mengetahui apakah data telah bocor.

    Setelah masuk ke website, isi alamat e-mail yang digunakan. Selanjutnya akan terlihat apakah data yang Anda miliki pernah mengalami kebocoran atau tidak.

    Cara ini membuat tidak ada lagi situs yang bisa melacak Anda. Menghapus cookie dapat dilakukan di seluruh browser seperti Chrome dan Firefox.

    Cookie bisa dihapus satu per satu atau seluruhnya secara sekaligus dengan bantuan pihak ketiga seperti Advanced System Optimizer.

    4. Membatasi Pelacakan

    Beberapa data mungkin dilacak oleh aplikasi. Namun beberapa diantaranya membiarkan pengguna menggunakan mode Incognito jika diminta.

    Sebaiknya periksa lebih dulu pengaturan aplikasi untuk menghentikan pelacakan. Jika tidak menemukan opsi tersebut, hapus seluruh aktivitas secara manual. Proses tersebut bervariasi bergantung pada sistem operasi yang digunakan.

    5. Menghapus Riwayat Pencarian (history)

    Sejumlah aplikasi mengandalkan penyimpanan data pengguna secara lokal maupun cloud, jadi dapat menghubungkan informasi ke perangkat lain. Artinya untuk menghapus log pencarian dari ponsel hapus catatan di berbagai platform.

    Misalnya akun Google menyimpan riwayat pencarian dari ponsel Android Anda. Untuk menghapusnya, akses Google dari web dan buka halaman riwayat aktivitas lalu hapus.

    6. Layanan DeleteMe

    Pengepul data, seperti Spokeo, Whitepages.com dan PeopleFinder, akan mengumpulkan informasi serta menjualnya ke pihak ketiga. Layanan DeleteMe atau DesseatMe bisa membantu untuk membersihkan jejak digital.

    Lihat data yang disimpan Google

    Untuk menghapus jejak digital, pengguna internet sebaiknya juga mengecek data aktivitas mereka yang disimpan oleh Google.

    Dalam aktivitas internet tiap harinya, Google jadi salah satu yang mungkin paling sering digunakan. Namun perlu diketahui raksasa teknologi itu melacak gerak-gerik penggunanya.

    Bahkan pelacakan itu terjadi meski pengguna telah mematikan riwayat lokasi pada platform tersebut.

    Sebagai catatan, data yang tersimpan setelah pelacakan dimatikan tidak akan hilang. Google tidak akan menyimpan informasi di masa depan, namun data yang telah tersimpan sebelumnya tidak akan terhapus.

    Cara menghapus riwayat internet

    Selain memastikan diri Anda tidak terlacak di internet, Anda juga bisa menghapus jejak digital di HP dan ponsel. Caranya adalah dengan rutin menghapus riwayat penelusuran di browser.

    Berikut adalah caranya:

    1. Google Chrome

    Untuk menghapus riwayat di Google Chrome, klik tiga titik untuk masuk ke menu. Berikutnya pilih Settings dan pada sidebar buka menu Privacy & Security.

    Berikutnya pilih Clear browsing data. Anda harus memilih periode waktu yang ingin dihapus setelah itu klik Clear data.

    Sebagai catatan, jika Anda mengatur browser sinkron dengan komputer lain melalui akun Google maka saat menghapus riwayat pada satu perangkat akan terjadi hal yang sama di perangkat lain.

    2. Mozilla Firefox

    Klik lebih dulu tiga garis horizontal di bagian kanan untuk masuk ke menu. Lalu pilih Settings > Privacy & Security dan scroll ke bawah hingga Cookies & Site Data.

    Anda bisa menghapus seluruh data dan mengelola data agar memiliki kontrol pada apa yang dihapus. Selain itu centang kotak yang menghapus data browsing setiap menutup Firefox jika tidak ingin melakukan secara manual.

    3. Safari

    Di Safari, buka lebih dulu menu dan klik Clear History. Pilih rentang waktu yang datanya ingin Anda hapus dan klik Clear History.

    Saat menghapus riwayat di Safari, maka tidak bisa mendapatkan pilihan menghapus berbagai jenis data. Jadi cookie dan file cache ikut terhapus juga.

    4. Microsoft Edge

    Pengguna Windows 11 bisa menghapus riwayatnya dengan menekan tanda tiga titik di sebelah kanan. Lanjutkan dengan memilih Settings dari menu yang muncul.

    Pada menu Privacy temukan Clear browsing data dan klik Choose what to clear. Tentukan pilihan dari daftar, termasuk riwayat penjelajahan, data cache. Terakhir klik Clear Now.

    5. Opera

    Langkah pertama klik ikon Settings di bagian kanan bar alamat. Pada menu yang muncul, scroll dan temukan Privacy & Security di samping Browsing data lalu klik Clear.

    Berikutnya Anda bisa memilih jenis data yang ingin dihapus, termasuk menentukan jangka waktu. Setelah semuanya selesai, klik Clear Data.

    (fsd/fsd)

  • Jangan Sembarang Selfie Pegang KTP, Dampaknya Fatal

    Jangan Sembarang Selfie Pegang KTP, Dampaknya Fatal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selfie sambil pegang KTP kerap menjadi syarat verifikasi ketika seseorang ingin mendaftarkan akun di platform online. Namun, ternyata ada risiko bahaya keamanan yang ditimbulkan. 

    Menurut Kaspersky pengguna hampir tidak pernah tahu bagaimana suatu platform menyimpan dan memroses data yang diberikan, termasuk foto selfie dan KTP. 

    Biasanya, pengguna diyakinkan oleh platform dengan janji bahwa data pribadi mereka aman dan disimpang dengan sangat hati-hati. 

    Namun, hal tersebut tentu tak bisa dipercaya 100%. Utamanya, jika platform tidak memberikan perincian lebih lanjut pada laman kebijakan privasinya.

    Padahal, foto selfie dengan kartu identitas ini adalah alat ‘harta karun’ di tangan para penjahat siber.

    Penipu dapat membuka perusahaan atas nama Anda atau mendaftarkan kartu SIM menggunakan identitas Anda untuk melanggar hukum dengan berbagai cara.

    Makin banyak layanan yang mendukung pendaftaran online jarak jauh, maka makin besar risiko mengambil foto selfie dengan kartu identitas.

    “Penjahat siber telah lama menjual serangkaian foto dan video orang yang memegang lembaran kertas putih seukuran dokumen standar di situs darkweb untuk memalsukan foto dan melewati standar prosedur KYC (Know Your Customer). Apabila mereka mendapatkan foto selfie asli dengan paspor – itu adalah tambang emas,” menurut Kaspersky dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (19/11/2024).

    Cara mengurangi risiko penipuan selfie pegang KTP

    Meskipun ada risiko terhadap praktik foto dengan kartu identitas, pengguna tetap bisa melakukannya tapi dengan cara yang lebih hat-hati. nah berikut ini Kaspersky bagikan tips mengurangi risiko tersebut.

    1. Pelajari kebijakan privasi perusahaan. Sebelum mengirim selfie dengan kartu identitas, cari tahu semua yang Anda bisa tentang perusahaan tersebut.

    Periksa di mana dan oleh siapa data Anda akan diproses, berapa lama data tersebut akan disimpan, dan apakah perusahaan dapat memberikan informasi pelanggan kepada penegak hukum, pihak ketiga, atau bahkan ke negara lain.

    2. Selidiki riwayat kebocoran data perusahaan. Jika ada, cari tahu sudah berapa kali kasus kebocoran data terjadi. Lalu informasi seperti apa yang bocor. Dan bagaimana perusahaan menanggapi pelanggaran tersebut/

    Anda dapat mengetahuinya menggunakan kueri penelusuran seperti Company_Name data leaks, atau Company_Name data breaches.

    3. Tambahkan watermark ke selfie Anda. Ini dapat dilakukan dengan mudah di HP menggunakan editor foto bawaan untuk melapisi teks semi-transparan, atau dengan menggunakan aplikasi yang bisa diunduh secara gratis.

    Dengan cara ini, meskipun foto tersebut bocor, akan jauh lebih sulit bagi penjahat siber untuk menggunakannya jika mendaftar ke layanan lain.

    4. Hapus swafoto segera setelah mengirim jika perangkat Anda tidak memiliki perlindungan. Jangan lupa, jika memungkinkan segera hapus foto selfie Anda dari pesan Anda dan dari folder Recently Deleted di HP.

    5. Periksa riwayat kredit Anda secara berkala. Tanyakan kepada bank Anda untuk mengetahui cara mendapatkan pemberitahuan segera tentang perubahan pada riwayat kredit Anda. Dan jangan pernah memberikan data pribadi Anda untuk imbalan uang.

    (fab/fab)