Topik: karhutla

  • Karhutla di Samosir Kembali Terjadi, Api Jilat Jalan Raya
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        20 Juli 2025

    Karhutla di Samosir Kembali Terjadi, Api Jilat Jalan Raya Medan 20 Juli 2025

    Karhutla di Samosir Kembali Terjadi, Api Jilat Jalan Raya
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com

    Kebakaran hutan
    dan lahan (karhutla) kembali terjadi di kawasan Hutan
    Menara Pandang Tele
    , Desa Partungko Naginjang, Kecamatan Harian, Kabupaten
    Samosir
    , Sumatera Utara, Sabtu (19/7/2025). Api menjalar hingga ke tepi jalan raya.
    Video peristiwa kebakaran tersebut sempat viral di media sosial. Dalam unggahan akun Instagram @medantau, tampak api membesar di tepi jalan yang dipenuhi ilalang dan semak belukar. Seorang penumpang mobil merekam peristiwa itu sambil menyebutkan bahwa api telah sampai ke badan jalan.
    “Sudah sampai bawah ini (apinya), sampai ke jalan raya,” ujar perekam video.
    Kepala Bidang Perlindungan, Penegakan Hukum, dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sumatera Utara, Zainuddin Harahap, membenarkan adanya kebakaran tersebut.
    “Ya benar kejadiannya, lokasinya di bawah Menara Pandang Tele,” ujar Zainuddin saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.
    Saat peristiwa terjadi, petugas gabungan langsung turun ke lokasi untuk memadamkan api.
    “Alhamdulillah (hari ini) api sudah padam,” katanya.
    Zainuddin menyebutkan, penyebab kebakaran masih diselidiki, begitu pula luas lahan yang terbakar yang masih dalam proses pendataan.
    Sementara itu, menurut data BPBD Sumatera Utara, kebakaran tidak hanya terjadi di Kecamatan Harian. Sehari sebelumnya, Jumat (18/7/2025) pukul 19.30, kebakaran juga melanda Desa Siboro, Kecamatan Sianjur Mula-mula.
    “Luas hutan dan lahan terdampak masih dalam pendataan, jenis tanah terdampak tanah litosol, podsolik, dan regosol. Topografinya perbukitan dan pegunungan dengan ketinggian bervariasi. Sedangkan vegetasinya hutan perbukitan dengan berbagai jenis pohon,” ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni, dalam keterangan tertulis.
    Sebelumnya, kebakaran juga pernah melanda kawasan yang sama pada Selasa (1/7/2025) sekitar pukul 01.00. Api saat itu cepat menjalar ke area hutan lain karena angin yang berembus kencang.
    Akibat insiden tersebut, sekitar 100 hektar lahan hutan terbakar. Dugaan sementara, kebakaran terjadi akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan oleh warga. Selain itu, kondisi musim kemarau membuat ilalang di kawasan tersebut mudah terbakar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polda Riau selidiki kebakaran lahan 100 hektare di Rokan Hilir

    Polda Riau selidiki kebakaran lahan 100 hektare di Rokan Hilir

    Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan ketika turun ke lokasi kebakaran lahan di Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan hilir, pada pekan ini. ANTARA/HO-Polda Riau

    Polda Riau selidiki kebakaran lahan 100 hektare di Rokan Hilir
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 20 Juli 2025 – 10:57 WIB

    Elshinta.com – Kepolisian Daerah (Polda) Riau menyelidiki pelaku pembakaran lahan dalam kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang luasnya mencapai 100 hektare di Kelurahan Sei Gajah Induk, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir. Kepala Polda Riau Irjen Pol Herry Heryawan dalam keterangannya di Pekanbaru, Minggu menyatakan pihaknya akan memanggil kepala desa dan pihak terkait untuk penyelidikan, pasalnya kebakaran tersebut sudah terjadi selama lima hari terakhir.

    “Setelah ini kami akan panggil kepala desa dan pihak terkait untuk mencari tahu siapa yang membuka lahan pertama kali. Ini tidak main-main,” kata Irjen Herry yang telah meninjau langsung lokasi kebakaran tersebut.

    Dia mengatakan saat ini aparat gabungan dari TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadaman Kebakaran Riau masih mengerahkan personel untuk memadamkan api di lokasi. Jika api belum padam dalam waktu dekat, menurut dia, pihaknya akan mempertimbangkan meminta bantuan helikopter “water bombing” dari TNI AU ataupun perusahaan.

    Dia menegaskan komitmennya menindak tegas pelaku pembakaran hutan sebagai bentuk penegakan hukum dan pencegahan karhutla di wilayah Riau. Selain penegakan hukum, Irjen Herry juga menekankan pentingnya edukasi dan kolaborasi dalam menjaga kelestarian alam dan mencegah terulangnya bencana kabut asap yang berdampak luas.

    Sebelumnya pada Sabtu (19/7), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi 294 titik panas di Provinsi Riau, di antaranya terbanyak berada di Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 175 titik. Selain Kabupaten Rokan Hilir titik panas terbanyak lainnya, antara lain di Kabupaten Rokan Hulu sebanyak 69 titik, Pelalawan (13), Siak (12), Kampar (11), Kota Dumai (8), Bengkalis (4), dan masing-masing satu titik di Kepulauan Meranti dan Kuantan Singingi.

    Sementara itu untuk Sumatera secara keseluruhan ada 440 titik panas. Selain Riau sebanyak 294 titik panas, juga terpantau di Sumatra Utara sebanyak 98 titik, Sumatera Barat (28), Sumatera Selatan (10), Jambi (6), Kepulauan Riau (3), dan Aceh (1).

    Sumber : Antara

  • 586 Hotspot Karhutla Terdeteksi di Riau, Rohan Hilir Paling Parah

    586 Hotspot Karhutla Terdeteksi di Riau, Rohan Hilir Paling Parah

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru mendeteksi 586 hotspot (titik panas) kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau. 

    Kepala BMKG SSK II Pekanbaru, Irwansyah Nasution melalui forecaster on duty, Anggun R mengatakan, seluruh hotspot itu berada 10 kabupaten/kota, terbanyak di Rokan Hilir (Rohil). 

    “Ada 354 hotspot karhutla di Rohil ini yang tertinggi sedangkan yang paling sedikit terdeteksi di Indragiri Hulu satu titik,” kata Anggun, Minggu (20/7/2025). 

    Dia memaparkan, selain di Rokan Hilir, di Kabupaten Rokan Hulu juga banyak terdeteksi titik panas yakni sebanyak 142 lokasi. Kemudian di Kampar 16 lokasi, Pelalawan 20 lokasi, Siak 17 lokasi, Dumai 15 lokasi, Kuansing empat titik dan Meranti dua titik. 

    “Jarak pandang untuk Kota Pekanbaru dan sekitarnya berkisar antara tiga sampai empat kilometer dengan status udara kabur,” lanjutnya. 

    Citra sebaran asap kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera khususnya Riau menunjukkan arah asap bergerak ke arah utara dan timur laut. Arah sebaran asap di wilayah Riau terdeteksi bergerak melintasi batas ke arah timur laut memasuki wilayah Selat Malaka dan Semenanjung Malaysia. 

    Karhutla Rohil
    Lahan gambut seluas 100 hektare lebih di Kelurahan Sei Gajah Induk, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) juga terbakar hebat. Lahan tersebut diduga sengaja dibakar untuk dibuka menjadi perkebunan kelapa sawit. Kebakaran lahan ini telah terjadi sejak lima hari lalu. 

    Api pertama kali muncul di lokasi sejak lima hari yang lalu. Kondisi cuaca yang panas ekstrem dan angin kencang membuat kebakaran api terus meluas. 

  • 1.804 Hektar Hutan di Sumut Terbakar, Bobby: Kami Upayakan Rekayasa Cuaca
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        19 Juli 2025

    1.804 Hektar Hutan di Sumut Terbakar, Bobby: Kami Upayakan Rekayasa Cuaca Medan 19 Juli 2025

    1.804 Hektar Hutan di Sumut Terbakar, Bobby: Kami Upayakan Rekayasa Cuaca
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Gubernur
    Sumatera Utara

    Bobby Nasution
    akan berbicara terkait sebanyak 1.804,95 hektar lahan hutan di Sumut yang terbakar dalam tujuh bulan belakangan ini.
    Lokasi paling banyak terbakar berada di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
    Danau Toba
    .
    Bobby mengatakan salah satu faktor penyebab kebakaran adalah musim kemarau.
    Pemprov Sumut kini tengah merekayasa cuaca di kawasan Danau Toba agar bisa turun hujan.
    “Kami lagi akan upayakan dengan modifikasi cuaca karena di daerah kawasan Danau Toba sudah masuk kemarau dan curah hujan di bawah 30 milimeter,” ujar Bobby saat ditanya wartawan di kantor Gubernur Sumut, Jumat (18/7/2025).
    Untuk proses lebih lanjut, pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten yang wilayahnya terbakar hutan untuk mengajukan
    rekayasa cuaca
    ke Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi.
    “Kami lagi mengajukan rekayasa cuaca, cuma kami yang mengajukan, lagi menunggu surat beberapa kabupaten untuk mengusulkan hal serupa,” katanya.
    Sebelumnya, Sekretaris Daerah Sumut Togap Simangunsong mengatakan 1.804,94 hektar lahan hutan yang terbakar terjadi dalam kurun waktu 1 Januari hingga 13 Juli 2025.
    Kondisi ini mengganggu berbagai sektor, mulai dari keanekaragaman hayati hingga pariwisata.
    “Dalam beberapa bulan ini, laporan karhutla terus mengancam keberlanjutan kawasan, merusak keanekaragaman hayati, mengganggu pariwisata, dan menurunkan kualitas udara yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat,” ujar Togap di Kantor Gubernur Sumut, Kamis (17/7/2025).
    Togap menyampaikan itu saat Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla di Kawasan Geopark Danau Toba.
    Togap lalu menjelaskan kawasan Danau Toba telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark, yang memiliki nilai ekologis, geologis, dan budaya yang sangat tinggi.
    Namun, kawasan ini juga rentan terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas pembakaran lahan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
    Karena itu, Togap mengimbau kepada pihak yang menangani hal tersebut untuk sering melakukan patroli terpadu.
    “Lalu pemetaan daerah rawan, penyuluhan kepada masyarakat, dan melibatkan tokoh adat dan agama dalam kampanye pembakaran lahan,” katanya.
    Sementara itu, Kepala BPBD Sumut Tuahta Ramajaya Saragih mengatakan selama periode 7 bulan tersebut terjadi 80 kebakaran, di mana 40 kejadian di antaranya berada di wilayah KSPN.
    Tuahta lalu mendetailkan wilayah terbakar.
    Rinciannya, di Kabupaten Tapanuli Tengah terjadi 10 kali kebakaran, Padang Lawas Utara 7 kali kebakaran, Sibolga 5 kali kebakaran, Langkat 4 kali kebakaran, Labuhanbatu Utara 2 kali kebakaran, Nias Utara 2 kali kebakaran, Padang Lawas 2 kali kebakaran, Tapanuli Selatan 2 kali kebakaran, Batubara, Deli Serdang, Mandailing Natal, Nias Barat, Sergai, dan Kota Padangsidimpuan masing-masing satu kali kebakaran.
    “Sedangkan Karhutla yang terjadi di wilayah KSPN meliputi Kabupaten Samosir 12 kali kebakaran, Toba 9 kali kebakaran, Karo 1 kali kebakaran, Simalungun 4 kali kebakaran, Humbang Hasundutan dan Dairi 3 kali kebakaran, serta Tapanuli Utara 2 kali kebakaran,” tutur Tuahta.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rokan Hilir Dikepung 77 Titik Api Karhutla, Pemadaman Terhambat Cuaca
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Juli 2025

    Rokan Hilir Dikepung 77 Titik Api Karhutla, Pemadaman Terhambat Cuaca Regional 19 Juli 2025

    Rokan Hilir Dikepung 77 Titik Api Karhutla, Pemadaman Terhambat Cuaca
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com

    Kebakaran hutan
    dan lahan (
    Karhutla
    ) melanda sejumlah daerah di Provinsi
    Riau
    , Jumat (18/7/2025).
    Salah satu daerah yang paling parah terdampak adalah Kabupaten
    Rokan Hilir
    (Rohil), di mana lahan yang terbakar merupakan tanah gambut.
    Wakil Bupati Rohil,
    Jhoni Charles
    mengungkapkan, saat ini terdapat 77
    titik api

    karhutla
    di wilayahnya.
    “Hari ini ada 77 titik api (karhutla) di Rohil,” kata Jhoni saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat malam.
    Jhoni mengaku turun langsung ke lokasi bersama Kapolres dan Dandim Rohil untuk memadamkan api bersama petugas gabungan.
    Mereka menggunakan mesin pompa air untuk menyekat kepala api agar kebakaran tidak semakin meluas.
    “Saya sama pak Kapolres dan pak Dandim dengan sigap ke lokasi untuk bersama-sama memadamkan api,” sebutnya.
    Kebakaran cepat meluas akibat faktor cuaca, seperti panas dan angin kencang, ditambah lagi dengan kondisi gambut yang kering akibat kemarau panjang.
    Lahan gambut yang terbakar terdiri dari semak belukar dan perkebunan kelapa sawit.
    Asap yang dihasilkan dari kebakaran menyelimuti lahan di sekitarnya, dan pekatnya asap memperlambat proses pemadaman.
    “Sumber air saat ini masih ada, tapi cukup jauh dari titik api,” ungkap Jhoni.
    Hingga saat ini, pihaknya belum bisa memastikan luas lahan gambut yang terbakar, karena petugas masih fokus melakukan pemadaman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemadaman Kebakaran Hutan di Rokan Hulu Riau Terkendala Medan Ekstrem
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Juli 2025

    Pemadaman Kebakaran Hutan di Rokan Hulu Riau Terkendala Medan Ekstrem Regional 18 Juli 2025

    Pemadaman Kebakaran Hutan di Rokan Hulu Riau Terkendala Medan Ekstrem
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com

    Kebakaran hutan
    dan lahan (
    karhutla
    ) terjadi di Kelurahan Rokan, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten
    Rokan Hulu
    (Rohul), Riau, Jumat (18/7/2025).
    Kebakaran ini diperkirakan telah meluas hingga 10 hektar, mengeluarkan asap tebal yang membubung ke udara.
    Sertu Wendi, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 13/Rokan IV Koto, Kodim 0313/KPR, menyatakan bahwa pihaknya bersama sejumlah anggota kepolisian telah turun ke lokasi kebakaran.
    Namun, mereka menghadapi kesulitan dalam melakukan pemadaman karena medan yang ekstrem dan berisiko bagi keselamatan petugas.
    “Titik api berada di areal perbukitan. Kami tidak dapat menuju ke lokasi kebakaran dikarenakan medan yang ekstrem. Sumber air juga tidak ada di lokasi,” ungkap Wendi saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat malam.
    Dalam upaya pemadaman, petugas berharap dapat menerima bantuan dari udara melalui helikopter
    water bombing
    .
    “Untuk pemadaman, kami membutuhkan bantuan helikopter
    water bombing
    . Sangat sulit pemadaman dari darat,” tambahnya.
    Wendi juga mencatat, lahan yang terbakar diduga merupakan hutan yang telah dirambah dan dibakar, terlihat dari kayu-kayu hutan yang sudah ditebang dan dibersihkan.
    “Penyebab kebakaran belum diketahui,” beber dia.
    Hingga saat ini, kobaran api masih besar dan terus mengeluarkan asap yang banyak, menambah kekhawatiran akan dampak kebakaran ini terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG Deteksi 48 Titik Api Karhutla di Riau, Terbanyak di Rokan Hilir

    BMKG Deteksi 48 Titik Api Karhutla di Riau, Terbanyak di Rokan Hilir

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru mendeteksi 48 titik panas (hotspot) yang mengindikasikan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Riau.

    Dari total tersebut, jumlah terbanyak ditemukan di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dengan 41 titik hotspot.

    Kepala BMKG SSK II Pekanbaru, Irwansyah Nasution, melalui petugas prakirawan (forecaster on duty) Debby C, menyebutkan bahwa titik panas tersebar di enam kabupaten/kota di Riau, dengan dominasi terbesar di Rokan Hilir.

    “Total terdeteksi 48 hotspot karhutla, 41 di antaranya berada di Rokan Hilir,” ujar Debby, Jumat (18/7/2025).

    Ia memerinci, satu titik panas masing-masing terdeteksi di Kabupaten Kampar, Pelalawan, Indragiri Hulu, dan Kota Dumai. Sementara di Kabupaten Rokan Hulu terpantau tiga titik, dan sisanya di Rokan Hilir.

    Debby menambahkan, jarak pandang di sebagian besar wilayah berkisar antara 5 hingga 8 kilometer. Namun, di Kabupaten Indragiri Hulu, jarak pandang menurun drastis hingga hanya 600 meter akibat kabut.

    Sementara itu, kualitas udara di Kota Pekanbaru tercatat masih dalam kategori baik. Kondisi cuaca di wilayah Pekanbaru dan sekitarnya dilaporkan cerah berawan dengan suhu udara berkisar antara 23 hingga 35 derajat celsius.

  • Kebakaran Hutan di Riau, Kabut Asap Mulai Selimuti Permukiman Warga
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Juli 2025

    Kebakaran Hutan di Riau, Kabut Asap Mulai Selimuti Permukiman Warga Regional 18 Juli 2025

    Kebakaran Hutan di Riau, Kabut Asap Mulai Selimuti Permukiman Warga
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com

    Kebakaran hutan
    dan lahan (
    karhutla
    ) yang terjadi di sejumlah daerah di
    Riau
    sudah mulai berdampak
    kabut asap
    tipis, Jumat (18/7/2025).
    Dari pantauan Kompas.com, dari pukul 06.00 sampai pukul 09.00 pagi, tampak kabut asap tipis menyelimuti permukiman warga di wilayah Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.
    Kabut asap
    juga jelas terlihat di ruas jalan lintas Sumatera Pekanbaru-Bangkinang.
    Namun, pada pukul 09.00 ke atas, kabut asap tampak menghilang.
    Kepala Dinas Kesehatan Riau, Sri Sadono Mulyanto, saat dikonfirmasi menyebut bahwa belum ada peningkatan penyakit infeksi saluran pernapasan atas (
    ISPA
    ).
    “Sejauh ini belum ada peningkatan kasus ISPA terkait asap,” sebut Sadono kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat.
    Kendati demikian, dia meminta warga untuk mencegah paparan asap karhutla.
    Warga disarankan agar memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan.
    Selain itu, warga disarankan mengurangi aktivitas di luar rumah.
    “Jika mulai ada peningkatan kabut asap, sebaiknya batasi kegiatan aktivitas di luar rumah, gunakan masker, dan konsumsi air putih yang cukup,” kata Sadono.
    Untuk diketahui, titik api karhutla di Riau saat ini terdapat di Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, dan Kabupaten Rokan Hilir.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Karhutla di Kampar Riau, Sudah 5 Hari Api Belum Padam
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Juli 2025

    Karhutla di Kampar Riau, Sudah 5 Hari Api Belum Padam Regional 16 Juli 2025

    Karhutla di Kampar Riau, Sudah 5 Hari Api Belum Padam
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com
    – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di
    Desa Rimbo Panjang
    , Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar,
    Riau
    .
    Berdasarkan pantauan Kompas.com, tim gabungan tengah berjibaku memadamkan titik api.
    Tim pemadam terdiri dari TNI, Polri, Manggala Agni Pekanbaru, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar.
    Petugas terbagi di empat titik untuk “mengeroyok” titik api tersebut.
    Lokasi kebakaran ini merupakan lahan kosong semak belukar yang bersebelahan dengan kebun sawit yang cukup luas.
    Kawasan yang terbakar terlihat banyak asap karena api berada di dalam gambut.
    Komandan Tim (Dantim) Charlie BPBD Kampar, Fitra Mahendra, mengatasi, luas lahan yang terbakar sekitar 7 hektar.
    Proses
    pemadaman api
    sudah berlangsung selama lima hari.
    “Sebagian besar api sudah berhasil kami padamkan. Saat ini hanya tinggal beberapa titik api dan titik asap. Api sudah makin ke dalam gambut, makanya asap masih cukup banyak,” kata Fitra saat ditemui Kompas.com di lokasi karhutla, Rabu (16/7/2025).
    Untuk mencegah api meluas, sebut dia, dilakukan penyekatan atau membasahi pinggir lahan.
    Namun, penyekatan terkendala sumber air yang sudah menipis.
    Sementara kebakaran masih berpotensi meluas karena faktor cuaca panas dan angin kencang.
    “Kendala kami, sumber air sudah tinggal sedikit di kanal atau parit. Kanal-kanal di sekitar lahan ini sudah pada kering selama musim kemarau. Kemarin kanal digali eskavator, tetapi sekarang air sudah mulai habis,” sebut Fitra.
    Selain di Desa Rimbo Panjang, titik api karhutla juga ada di Desa Pulau Birandang, Kecamatan Kampar, dan Desa Muara Jolai, Kecamatan Kampar Utara.
    “Ada tiga titik karhutla hari ini di wilayah Kabupaten Kampar. Semuanya masih dalam proses pemadaman,” sebut Fitra.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 20 Hektar Lahan Hutan di Toba Terbakar, Sudah 3 Hari Api Belum Padam
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        15 Juli 2025

    20 Hektar Lahan Hutan di Toba Terbakar, Sudah 3 Hari Api Belum Padam Medan 15 Juli 2025

    20 Hektar Lahan Hutan di Toba Terbakar, Sudah 3 Hari Api Belum Padam
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Kebakaran lahan hutan (Karhutla) yang diperkirakan seluas 20 hektar terjadi di
    Puncak Sibodiala
    , Desa Pagarbatu Silalahi, Kecamatan Balige, Kabupaten
    Toba
    ,
    Sumatera Utara
    .
    Kebakaran ini dilaporkan terjadi sejak Minggu (13/7/2025) dan hingga hari ini, Selasa (15/7/2025), api masih belum dapat dipadamkan.
    Kepala Bidang Perlindungan, Penegakan Hukum, dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Sumut,
    Zainuddin Harahap
    , menjelaskan bahwa api mulai muncul pada malam hari.
    Tim gabungan
    segera dikerahkan untuk memadamkan api.
    “Telah dilakukan upaya pemadaman dari Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) IV Balige, namun (api) tidak seluruhnya bisa dipadamkan,” ujar Zainuddin saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler.
    Zainuddin menambahkan, timnya masih menghadapi kesulitan dalam memadamkan api karena lokasi kebakaran yang sulit dijangkau.
    Medan yang terjal dan curam, serta adanya angin kencang, menjadi tantangan tersendiri.
    “Tim KPH IV masih di lokasi sampai saat ini mencoba memadamkan api secara manual dengan alat pemukul api,” ujarnya.
    Sejauh ini, diperkirakan lahan yang terbakar mencapai 20 hektar.
    Selain berfokus pada pemadaman api, pihaknya juga tengah menyelidiki penyebab kebakaran.
    “Jika sudah dikendalikan, akan segera kami kabari,” tutup Zainuddin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.