Topik: Jaring Pengaman Sosial

  • Bentrok Bersenjata, Sektor Pariwisata Kamboja Lebih Terdampak Ketimbang Thailand – Page 3

    Bentrok Bersenjata, Sektor Pariwisata Kamboja Lebih Terdampak Ketimbang Thailand – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Konflik yang meningkat antara Thailand dan Kamboja dapat berdampak negatif pada ekonomi yang bergantung pada pariwisata, tetapi kamboja lebih rentan.

    Mengutip CNBC, Jumat (25/7/2025), Thailand dan Kamboja saling tembak di beberapa wilayah perbatasan pada Kamis pekan ini setelah berminggu-minggu ketegangan yang meningkat. Akibatnya 11 warga sipil meninggal dunia.

    Di sisi lain, pariwisata merupakan penggerak ekonomi yang signifikan bagi kedua negara, masing-masing menyumbang sekitar 12% dan 9% terhadap produk domestik bruto (PDB) Thailand dan Kamboja pada 2024.

    Thailand menerima lebih dari 35 juta wisatawan pada 2024, sedangkan Kamboja menerima 6,7 juta wisatawan.

    “Thailand, tempat pariwisata, menopang sebagian besar tenaga kerja masih sangat rentan terhadap persepsi ketidakstabilan,” ujar Associate Research Fellow Observer Research Foundation, Sreeparna Banerjee.

    Ia mengatakan bahkan kerusuhan jangka pendek di dekat perbatasan dapat mengakibatkan peringatan perjalanan dan mengikis kepercayaan wisatawan, yang “sangat merugikan ketika Thailand mengandalkan pemulihan yang kuat yang didorong oleh pariwisata pada 2025:.

    “Namun, meskipun pariwisata berkontribusi lebih kecil terhadap produk domestik bruto Kamboja, akan “menyesatkan” untuk berasumsi negara tersebut kurang rentan terhadap gangguan di sektor tersebut,” kata Banerjee.

    “Tidak seperti Thailand, Kamboja memiliki lebih sedikit perangkat kebijakan seperti badan promosi pariwisata, cadangan fiskal berskala besar, atau jaring pengaman sosial yang kuat—untuk meredam dampaknya,” ia menambahkan.

    Bentrokan yang melibatkan tembakan artileri dan mobilisasi jet tempur F-16 oleh Thailand terjadi setelah Thailand menarik duta besarnya dari Phnom Penh pada Rabu dan mengusir utusan Kamboja di Bangkok.

    Hal itu merupakan respons atas dugaan cederanya seorang tentara Thailand lainnya akibat ranjau darat di wilayah sengketa, yang menyebabkan kedua belah pihak menurunkan hubungan diplomatik mereka.

    Bangkok menuduh ranjau darat tersebut baru saja dipasang oleh pasukan Kamboja, meskipun Kamboja telah membantah klaim tersebut.

    Eskalasi terbaru dipicu oleh tewasnya seorang tentara Kamboja pada 28 Mei di wilayah yang disebut “Segitiga Zamrud”, wilayah sengketa yang menjadi titik pertemuan perbatasan Thailand, Kamboja, dan Laos.

     

  • Adu Kuat Ekonomi Thailand Vs Kamboja di Tengah Kecamuk Perang

    Adu Kuat Ekonomi Thailand Vs Kamboja di Tengah Kecamuk Perang

    Jakarta

    Perang Thailand dan Kamboja berkecamuk. Konflik yang terjadi ini tidak hanya adu kuat senjata, tetapi kekuatan ekonomi yang juga diuji antara kedua negara.

    Pergerakan ekonomi Thailand dan Kamboja sama-sama dari sektor pariwisata, masing-masing berkontribusi sekitar 12% dan 9% terhadap produk domestik bruto negara tersebut.

    Dalam setahun, Thailand menerima lebih dari 35 juta wisatawan pada tahun 2024, sementara Kamboja menerima 6,7 juta wisatawan.

    “Thailand, di mana pariwisata mendukung sebagian besar tenaga kerja, masih sangat rentan terhadap persepsi ketidakstabilan,” ujar peneliti asosiasi di Observer Research Foundation, Sreeparna Banerjee, dikutip dari CNBC, Jumat (25/7/2025).

    Banerjee menilai peperangan yang terjadi Thailand dan Kamboja akan menurunkan sektor pariwisata. Namun, Thailand dinilai masih lebih kuat dibandingkan Kamboja, terutama pemasukan dari pariwisata.

    “Tidak seperti Thailand, Kamboja memiliki lebih sedikit perangkat kebijakan seperti badan promosi pariwisata, cadangan fiskal berskala besar, atau jaring pengaman sosial yang kuat untuk meredam dampaknya,” tambahnya.

    Para analis mengakui bahwa posisi Kamboja lebih lemah. Peneliti senior untuk Asia Tenggara dan Asia Selatan di Council on Foreign Relations Joshua Kurlantzick, mengataka sebagian besar pariwisata memang terkonsentrasi di wilayah seperti Bangkok dan Chiang Mai.

    Menurut situs perjalanan The Vacationer, Bangkok dan Phuket adalah dua kawasan di Thailand yang menerima pendapatan wisata terbanyak pada tahun 2024. Bangkok berjarak sekitar 260 kilometer dari perbatasan, dan Phuket bahkan lebih jauh lagi.

    (ada/hns)

  • Bansos, judi, dan pentingnya menyembuhkan mental miskin

    Bansos, judi, dan pentingnya menyembuhkan mental miskin

    Warga mengambil dana bantuan subsidi upah (BSU) tahap pertama di Graha Pos Indonesia, Jakarta, Rabu (9/7/2025). Pemerintah menyalurkan BSU 2025 sebesar Rp600 ribu yang ditargetkan menjangkau 17 juta pekerja formal dengan gaji dibawah Rp3,5 juta atau sesuai UMP/UMK, dan tidak menerima bantuan sosial lain. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/sgd

    Bansos, judi, dan pentingnya menyembuhkan mental miskin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 12 Juli 2025 – 14:35 WIB

    Elshinta.com – Temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bahwa ratusan ribu penerima dana bantuan sosial (bansos) diduga menggunakan uang bantuan tersebut untuk berjudi perlu menjadi perhatian bersama untuk menyembuhkan masyarakat dari penyakit sosial itu.

    PPATK, dalam laporannya menyebutkan bahwa dari 28,4 juta penerima bansos, sebanyak 571.410 orang terindikasi menggunakan dana bansos itu untuk judi online (judol), dengan total transaksi mencapai Rp957 miliar dari sekitar 7,5 juta transaksi.

    Menyakitkan, karena uang negara –hasil kerja keras jutaan rakyat Indonesia– yang diberikan kepada saudara-saudara kita yang kurang beruntung, justru mengalir ke “layar” judi untuk menggerakkan mesin penghancur moral dan ekonomi itu.

    Koordinator Tim Humas PPATK M Natsir menegaskan bahwa praktik ini merupakan penyalahgunaan skema bantuan negara untuk aktivitas ilegal yang jelas-jelas merugikan publik.

    Reaksi publik pun bermunculan. Parlemen turut mendesak pihak-pihak terkait agar mengambil tindakan tegas, sehingga distribusi bansos lebih tepat sasaran.

    “Jika benar mereka terlibat dalam praktik judi online, maka bansos yang mereka terima harus segera dihentikan. Negara tidak boleh membiayai gaya hidup yang merusak,” kata anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanul Haq.

    Meskipun demikian, ia juga mengingatkan pemerintah untuk melakukan verifikasi dan validasi data secara akurat, sebelum menjatuhkan sanksi atau mencabut hak warga atas bantuan sosial jika terbukti terlibat judi online.

    Ini penting, karena salah satu temuan lain PPATK adalah adanya ketidaksesuaian antara nama pemilik rekening dan NIK penerima bansos, yang mengindikasikan potensi manipulasi data atau pemalsuan identitas.

    Indikasi penggunaan bansos untuk judi online ini menjadi tamparan keras bagi akal sehat dan nurani kita. Bantuan yang diperoleh karena kondisi ekonomi yang lemah, justru dibelanjakan pada sesuatu yang memperparah kemiskinan itu sendiri.

    Dalam banyak kasus, orang berjudi bukan semata karena tamak, tetapi karena terhimpit keadaan, meski ini tidak bisa menjadi pembenaran.

    Ketika seseorang berada di bawah tekanan ekonomi, judi online tampil menjadi seperti “iblis berkedok malaikat”, menggoda dengan menawarkan solusi instan. Hanya dengan modal minim dan akses mudah lewat telepon pintar bisa mendapatkan “cuan besar” dalam waktu singkat. Judi menjadi jalan pintas, berharap keberuntungan bisa menggantikan kerja keras.

    Padahal, sebagaimana telah ribuan kali terbukti, judi justru kerap membuat mereka jatuh lebih dalam ke jurang kemiskinan. Mereka terjebak dalam hutang, mengalami depresi, bahkan menghadapi kehancuran keluarga.

    Solusi dari persoalan ini tentu tidak sederhana. Negara harus hadir lebih tegas memberantas praktik judi online, dari level pelaku hingga bandar. Di sisi lain, bansos sebagai jaring pengaman sosial perlu dikawal agar tepat sasaran dan digunakan sesuai tujuan.

    Mental miskin

    Ketepatan sasaran distribusi bantuan sosial harus diakui memang masih menghadapi berbagai tantangan.

    Selain dana di rekening yang terindikasi mengalir ke situs judi online, PPATK juga menemukan rekening penerima bansos dengan saldo jutaan rupiah, yang menurut PPATK tidak layak menerima bantuan karena tidak tergolong miskin.

    Lembaga itu juga menemukan sejumlah rekening dorman (tidak aktif) serta ketidaksesuaian data identitas pemilik rekening dengan penerima bantuan. Temuan ini menunjukkan adanya kelemahan sistemik dalam verifikasi dan pembaruan data penerima bansos yang berpotensi disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu.

    Salah satu langkah konkrit untuk masalah ini adalah dengan memastikan bahwa data acuan penyaluran bansos menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), sesuai Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2025. Penyaluran dana bantuan ini tidak lagi menggunakan data alternatif, selain DTSEN, untuk mencegah ketidaktepatan sasaran.

    Pemerintah juga perlu memberi alternatif produktif dengan menciptakan program pemberdayaan ekonomi dan komunitas serta tanpa lelah mengedukasi masyarakat soal literasi finansial.

    Tentu saja, pemerintah tidak ingin masyarakat terus bergantung pada bantuan sosial. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) perlu terus didorong dan diberdayakan agar segera “lulus” dan mandiri, sehingga bisa dikeluarkan dari data penerima bantuan sosial.

    Semakin banyak keluarga penerima manfaat yang beralih ke program pemberdayaan, semakin sukses kinerja pemerintah dalam pemberantasan kemiskinan.

    Selebihnya, kembali pada kesadaran individu dan kekuatan komunitas. Karena sebagus apapun program bantuan sosial dirancang, jalannya tidak akan bisa efektif jika si penerima memiliki mental miskin.

    Tentang mental miskin (poverty mindset) ini sudah dikaji dalam berbagai studi psikologi, ekonomi maupun sosiologi. Mereka yang bermental miskin akan selalu merasa kurang, meski sudah menerima rezeki atau bantuan, ingin mendapatkan sesuatu tanpa melalui proses kerja keras, pesimis, tergantung pada bantuan, meskipun sebenarnya mampu mandiri, serta sibuk terlihat kaya –alih-alih berusaha menjadi benar-benar kaya– dengan membeli barang atas nama gengsi.

    Kalau sudah demikian, tidak heran jika dana bansos mengalir ke individu yang sebenarnya mampu secara ekonomi atau yang seharusnya sudah keluar dari daftar penerima karena “masih merasa miskin”.

    Atau, bansos justru menjadi jembatan menuju ketidakmandirian dan malahan dijadikan sandaran permanen bagi mereka yang enggan berusaha.

    Pendidikan moral dan literasi keuangan memang harus ditanamkan sejak dini. Kita butuh ruang-ruang diskusi di keluarga, sekolah, bahkan di warung kopi, yang membicarakan nilai dan martabat, bukan sekadar cuan dan gaya. Literasi ini dibutuhkan untuk membantu masyarakat “sembuh” dari mental miskin, kemudian masuk ke mental berkelimpahan. 

    Satu hal yang musti kita ingat, bahwa kemiskinan materi bisa diatasi dengan kerja keras dan solidaritas serta bansos sebagai jaring pengaman. Namun tak akan ada jaring pengaman yang cukup kuat membantu jika mental miskin masih bercokol dalam paradigma masyarakat.

    Sumber : Antara

  • Rupiah menguat seiring Kongres AS sepakati RUU pemotongan pajak

    Rupiah menguat seiring Kongres AS sepakati RUU pemotongan pajak

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah menguat seiring Kongres AS sepakati RUU pemotongan pajak
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 04 Juli 2025 – 19:56 WIB

    Elshinta.com – Analis mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menganggap nilai tukar (kurs) menguat seiring Rancangan Undang-Undang (RUU) pemotongan pajak besar-besaran disetujui kongres Amerika Serikat (AS).

    “RUU yang memotong pajak, meningkatkan keamanan perbatasan, dan menurunkan pengeluaran jaring pengaman sosial sekarang diserahkan ke meja Trump, menjelang target 4 Juli yang ia tetapkan untuk menyelesaikan undang-undang tersebut,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Mengutip Anadolu Agency, RUU tersebut telah dikirimkan ke meja Presiden AS Donald Trump untuk ditandatangani.

    Aturan tersebut yang disahkan dengan suara 218 banding 214 akan mengukuhkan banyak tujuan kebijakan dalam negeri Trump menjadi undang-undang, sekaligus menambah utang negara sebesar 3,4 triliun dolar AS.

    Trump mengatakan akan menandatangani RUU tersebut pada pukul 5 sore waktu setempat pada hari ini.

    Aturan baru ini untuk memperpanjang pemotongan pajak 2017, memotong pajak lainnya, serta meningkatkan pengeluaran militer dan keamanan perbatasan, sekaligus mengimbangi kerugian pendapatan melalui pemotongan besar-besaran pada Medicaid, kupon makanan, energi terbarukan, hingga program kesejahteraan sosial lainnya.

    Di sisi lain, pasar gelisah atas rencana Trump yang sedang menguraikan persoalan tarif perdagangan. Hingga kini, AS baru menandatangani perjanjian perdagangan dengan Inggris dan Vietnam, serta perjanjian kerangka kerja dengan Tiongkok.

    “Komentar presiden menandai perubahan tajam dari klaim sebelumnya bahwa Washington akan menandatangani 90 kesepakatan perdagangan dalam 90 hari. Trump mengakui kompleksitas upaya semacam itu,” kata Ibrahim.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Jumat di Jakarta menguat sebesar 10 poin atau 0,06 persen menjadi Rp16.185 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.195 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga menguat ke level Rp16.204 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.209 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Heboh RUU ‘Big Beautiful’ Trump, Apa Dampaknya Bagi Rakyat AS?

    Heboh RUU ‘Big Beautiful’ Trump, Apa Dampaknya Bagi Rakyat AS?

    Jakarta

    Rancangan Undang-Undang (RUU) besar yang dijuluki “One Big Beautiful Bill Act” telah disahkan oleh Senat Amerika Serikat (AS). Kini, RUU tersebut hanya perlu disetujui oleh DPR yang dikuasai Partai Republik agar bisa ditandatangani oleh Presiden Donald Trump menjadi undang-undang. Ini menjadi momen penting bagi Trump, yang selama ini terus mendesak partainya untuk meloloskan RUU ini.

    Jika berhasil, ini akan menjadi pencapaian legislatif besar dan kemenangan politik bagi masa jabatan kedua Trump yang sejauh ini lebih banyak diwarnai oleh penerbitan perintah eksekutif, instruksi presiden yang memiliki kekuatan hukum tanpa perlu persetujuan Kongres.

    RUU ini akan membiayai sebagian besar janji kampanye Trump, termasuk pemotongan pajak dan peningkatan anggaran untuk pertahanan serta pengendalian imigrasi.

    “Secara politik, saya pikir ini adalah kemenangan bagi Donald Trump, dia bisa menunjukkan menunjukkan bahwa agendanya berhasil diwujudkan dalam bentuk undang-undang,” kata Steven Webster, ilmuwan politik di Indiana University di Bloomington.

    Trump menargetkan agar DPR meloloskan RUU ini sebelum 4 Juli, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan AS. Namun, masih ada tantangan dari internal Partai Republik sendiri.

    “Sebagian anggota menolak karena ada pemotongan program kesehatan dan jaring pengaman sosial bagi warga Amerika,” kata pengamat politik dari George Washington University, Peter Loge.

    “Yang lain tidak menyukai undang-undang tersebut karena dapat secara signifikan menambah jumlah utang AS. Ini sangat berisiko.”

    Aturan dalam “One Big Beautiful Bill Act”

    RUU ini mencakup perpaduan antara pemotongan pajak individu dan bisnis, penambahan dana besar-besaran untuk pengawasan imigrasi, peningkatan belanja militer, dan peningkatan insentif bahan bakar fosil.

    Kemudian, juga ada perubahan syarat kelayakan program kesehatan dan sosial, serta penghentian secara bertahap sejumlah inisiatif transisi iklim yang sebelumnya diusulkan oleh mantan Presiden Joe Biden.

    Seperti dugaan, pihak yang diuntungkan adalah mereka yang menjadi penyokong kebijakan-kebijakan slogan “America First” yang digaungkan Trump.

    Dana sebesar 178 miliar dolar AS (sekitar Rp2,848 kuadriliun) akan dialokasikan untuk program-program yang bertujuan membatasi imigrasi. Ini termasuk ide Trump untuk melanjutkan pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko, serta pendanaan personel dan perlengkapan polisi perbatasan, penuntutan kasus imigrasi, penahanan, dan investigasi kriminal.

    Sekitar 153 miliar dolar AS (sekitar Rp2,448 kuadriliun) akan digunakan untuk sektor pertahanan, termasuk pembangunan kapal, sistem pertahanan rudal, senjata nuklir, dan dukungan militer di wilayah perbatasan.

    Setelah berjanji untuk mengintensifkan pengeboran minyak lewat slogan “drill, baby, drill” saat kampanye dan pidato kemenangannya, RUU ini juga akan memberikan insentif untuk eksplorasi dan ekspor gas alam. Di saat yang sama, RUU ini menghentikan sejumlah insentif dan keringanan untuk kendaraan listrik, energi bersih, dan program pengurangan emisi.

    Selain itu, RUU ini juga mencakup soal pemotongan pajak sebesar 4,5 triliun dolar AS (setara Rp72 kuadriliun) untuk perorangan dan bisnis, termasuk janji Trump untuk menghentikan pajak atas uang tip dan lembur.

    “Tidak ada hal yang mengejutkan dari isi RUU ini,” kata Peter Loge, “RUU ini menjanjikan pengeluaran besar untuk menangani isu imigrasi di AS, termasuk memperkuat sistem imigrasi dan melacak hingga mendeportasi orang-orang yang berada di AS tanpa izin resmi. Isu ini secara umum cukup populer di kalangan masyarakat.”

    RUU luar biasa, tapi tidak semua menganggapnya indah

    Meskipun lolos di Senat, RUU ini menghadapi kritik tajam, terutama dari kalangan konservatif fiskal yang khawatir soal utang negara. Diperkirakan RUU ini akan menambah $3,4 triliun (sekitar Rp55 kuadriliun) ke utang nasional dalam 10 tahun ke depan.

    Persoalan utang ini tidak hanya menjadi kekhawatiran di Capitol, tapi juga di lingkungan luar, termasuk eks sekutu Trump, Elon Musk.

    Sebelum RUU ini diloloskan oleh Senat, Elon Musk, salah satu orang terkaya di dunia sekaligus penyumbang terbesar kampanye Trump telah mengancam akan mencalonkan kandidat tandingan dalam pemilu selanjutnya melawan Partai Republik, yang berstatus mendukung RUU tersebut. Bahkan, Musk juga berencana mendirikan ‘Partai Amerika’ sebagai bentuk perlawanan.

    “Saya rasa partai akan kesulitan untuk menjelaskan penambahan 3,5 triliun dolar AS ke dalam utang nasional AS sejalan dengan tujuan mereka untuk menata keuangan negara,” kata Steven Webster.

    Di kalangan masyarakat, RUU ini tidak populer

    Berdasarkan hasil jajak pendapat Universitas Quinnipiac pada pertengahan Juni 2025, sebanyak 53% orang Amerika Serikat mendukung RUU tersebut dan 27% tidak mendukungnya, sementara sisanya tidak berpendapat. Hanya dua pertiga pemilih Partai Republik yang mendukung.

    Para pengamat yang diwawancarai DW mengatakan bahwa ketika isi RUU dijelaskan kepada para pemilih secara terperinci, termasuk para anggota Partai Republik, jumlah dukungannya menurun.

    Perubahan program kesehatan dan sosial mungkin berdampak besar

    Perubahan syarat kelayakan, terutama program layanan kesehatan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, yakni Medicaid dan SNAP, diperkirakan akan menyebabkan jutaan orang kehilangan akses atas asuransi kesehatan pada tahun 2034. Hal itu dipaparkan oleh pihak independen, Congressional Budget Office (Kantor Anggaran Kongres).

    Secara keseluruhan, lebih dari 1 triliun dolar AS (setara Rp16 kuadriliun) telah dipangkas dari anggaran program kesehatan.

    “Sekitar 17 juta orang akan kehilangan perlindungan asuransi kesehatan,” kata Elisabeth Wright Burak, seorang peneliti senior pada lembaga riset independen di Georgetown University Center for Children and Families.

    “Bahkan jika ada semacam pajak atau manfaat lainnya, jika Anda kehilangan perlindungan asuransi kesehatan atau Anda kehilangan bantuan nutrisi, itu akan merugikan secara pribadi.”

    Dampak ini juga bisa dirasakan oleh para pendukung utama Trump, termasuk para buruh AS yang telah memberikan suaranya untuk Trump dalam beberapa dekade terakhir.

    Meskipun banyak perubahan program kesehatan yang dilakukan Trump dengan alasan “penipuan dan penyalahgunaan besar-besaran” dalam sistem kesehatan publik AS, para ahli berpendapat bahwa rencana yang diklaim sebagai upaya pemangkasan ini justru menyasar bagian penting dari layanan, bukan hanya soal kelebihan anggaran.

    “Bukan hanya pemborosan dalam Medicaid,” kaya Wright Burak. “Sebetulnya memang ada hal-hal yang bisa diperbaiki, tapi sebagian besar dana sudah digunakan langsung untuk layanan kesehatan.”

    Trump diperkirakan akan terlibat langsung dalam negosiasi akhir dengan anggota DPR dari Partai Republik.

    Menurut laporan dari kantor berita Associated Press, Trump telah bertemu dengan kelompok moderat Partai Republik dan dijadwalkan bertemu dengan kelompok konservatif dalam waktu dekat.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Muhammad Hanafi

    Editor: Hani Anggraini

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • BPNT Juni 2025 Sudah Cair? Ini Panduan Lengkap Cek Status Penerima

    BPNT Juni 2025 Sudah Cair? Ini Panduan Lengkap Cek Status Penerima

    PIKIRAN RAKYAT – Angin segar kembali berhembus bagi jutaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Pemerintah telah secara resmi memulai penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk periode triwulan II, yaitu April hingga Juni 2025, sejak tanggal 28 Mei 2025 lalu.

    Penyaluran bantuan sosial (bansos) tahap kedua ini dilakukan secara bertahap, dengan proses verifikasi dan pemadanan data yang ketat demi memastikan bansos tepat sasaran.

    Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional

    Penyaluran BPNT, bersama dengan Program Keluarga Harapan (PKH) periode April-Juni 2025, kini menggunakan sistem yang lebih terintegrasi, Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Sistem baru ini menggantikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang selama ini menjadi basis data utama.

    Perubahan ini adalah langkah pemerintah untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam penyaluran bansos, menghindari duplikasi data, dan memastikan bahwa bantuan benar-benar sampai kepada mereka yang paling membutuhkan.

    Meskipun ada perubahan sistem data, masyarakat tidak perlu khawatir. Kementerian Sosial (Kemensos) tetap menyediakan jalur resmi bagi Anda untuk memeriksa status penerima dan jadwal pencairan bansos secara online. Transparansi ini menjadi kunci agar setiap KPM dapat memantau hak mereka.

    BPNT Juni 2025

    Penyaluran bansos BPNT tahap kedua tahun ini telah dimulai sejak akhir Mei 2025. Kabar baiknya, pemerintah menargetkan proses ini selesai sepenuhnya pada akhir Juni 2025. Artinya, dalam beberapa hari ke depan, semakin banyak KPM yang akan menerima dana bantuan ini.

    Setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang memenuhi syarat berhak menerima bantuan sebesar Rp600 ribu. Dana ini dialokasikan untuk kebutuhan pangan pokok selama tiga bulan (April, Mei, dan Juni). Bantuan ini diharapkan dapat menjadi penopang yang signifikan bagi keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasar.

    Tak hanya itu, sebagai bentuk perhatian lebih, pemerintah juga menyalurkan bantuan penebalan senilai Rp400 ribu khusus untuk bulan Juni hingga Juli 2025.

    Ini berarti, jika Anda termasuk KPM yang menerima bantuan penebalan ini, total dana yang Anda terima bisa mencapai Rp1 juta untuk dua bulan tersebut (Rp600 ribu untuk BPNT triwulan dan Rp400 ribu bantuan penebalan). Ini adalah tambahan yang sangat berarti bagi keluarga yang membutuhkan.

    Cara Cek Status Penerima BPNT Juni 2025

    Berikut cara cek status penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk periode triwulan II untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM).* Antara/Sigid Kurniawan

    Untuk memastikan apakah Anda termasuk dalam daftar penerima BPNT tahap 2 dan memantau status pencairannya, Anda bisa melakukan pengecekan secara online dengan sangat mudah. Ikuti langkah-langkah berikut:

    – Buka browser di ponsel atau komputer Anda, lalu ketik alamat situs resmi pengecekan bansos Kemensos: https://cekbansos.kemensos.go.id. Pastikan Anda mengakses situs yang benar untuk menghindari penipuan atau informasi palsu.

    – Pada halaman yang terbuka, Anda akan menemukan kolom untuk mengisi data wilayah domisili Anda. Pilih secara berurutan Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan. Isi sesuai dengan alamat yang tertera pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) Anda.

    – Setelah mengisi data wilayah, ketikkan nama lengkap Anda sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Pastikan tidak ada kesalahan penulisan, bahkan satu huruf pun, karena sistem akan mencocokkan data ini dengan sangat presisi.

    – Di layar akan muncul kode captcha berupa kombinasi huruf dan/atau angka. Ketik ulang kode tersebut pada kolom yang disediakan. Kode ini berfungsi untuk memastikan bahwa yang mengakses situs adalah manusia, bukan robot.

    – Setelah semua data terisi dengan benar, klik tombol “CARI DATA”. Sistem akan memproses permintaan Anda.

    Jika Anda terdaftar sebagai penerima, informasi lengkap akan muncul di layar. Informasi tersebut meliputi nama lengkap,
    umur, jenis bantuan yang diterima (misalnya BPNT), periode pencairan (misalnya APR–JUN 2025), dan status pencairan (misalnya “YA” dengan keterangan periode).

    Penyaluran BPNT dan PKH merupakan bagian integral dari upaya pemerintah dalam membangun jaring pengaman sosial dan mengurangi angka kemiskinan. Dengan adanya sistem DTSEN yang lebih terintegrasi, diharapkan proses penyaluran menjadi lebih efektif dan efisien.

    Bantuan ini bukan sekadar uang tunai, melainkan bentuk nyata kehadiran negara untuk membantu rakyatnya. Semoga dengan pencairan BPNT dan bantuan penebalan ini, setiap KPM dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pangan pokok dan menjaga kesejahteraan keluarga.

    Tetap pantau informasi dari sumber resmi dan jangan mudah percaya informasi hoaks yang beredar. Mari bersama-sama pastikan bantuan ini sampai ke tangan yang berhak!***

  • Waka Komisi XI DPR sebut pemerintah harus siapkan skenario krisis

    Waka Komisi XI DPR sebut pemerintah harus siapkan skenario krisis

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Hanif Dhakiri mengingatkan pemerintah untuk menyiapkan skenario krisis untuk menanggapi konflik antara Iran dan Israel yang kemudian melibatkan Amerika Serikat.

    “Ini bukan sekadar konflik regional, melainkan guncangan geopolitik yang bisa memicu krisis energi global, memperlemah rupiah, mendorong inflasi, dan memperbesar beban fiskal. Pemerintah harus memiliki skenario krisis yang terukur,” ujar Hanif dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Selain itu, dia mengatakan bahwa skenario krisis diperlukan sebab saat ini terdapat sinyal bahaya yang pertama, yakni potensi melonjaknya harga minyak dunia hingga 100 dolar Amerika Serikat per barel.

    Dengan demikian, kata dia, Indonesia sebagai negara pengimpor minyak akan terdampak hal tersebut, seperti lonjakan subsidi energi dan memperlebar defisit anggaran negara.

    “Kita menghadapi risiko ganda. Nilai tukar rupiah bisa tertekan karena penguatan dolar AS, sementara beban subsidi energi melonjak. Jika tidak diantisipasi, maka tekanan ini bisa mengguncang APBN 2025 dan memukul daya beli masyarakat,” ujarnya.

    Oleh sebab itu, dia mendorong pemerintah untuk segera menyesuaikan asumsi makro ekonomi dalam penyusunan rancangan APBN 2025.

    Ia juga menekankan pentingnya penguatan koordinasi antara otoritas fiskal dan moneter untuk menjaga stabilitas makroekonomi di tengah ketidakpastian global.

    “Bank Indonesia harus menjaga kredibilitas kebijakan moneter dan stabilitas nilai tukar, sementara pemerintah perlu memperkuat cadangan energi dan jaring pengaman sosial,” tuturnya.

    Terakhir, kata dia, pemerintah perlu memperkuat langkah diplomatik, dan menyiapkan strategi jangka menengah untuk mempercepat transisi energi maupun mengurangi ketergantungan pada impor.

    “Stabilitas global memang di luar kendali kita, tetapi menjaga ketahanan nasional yang mencakup ketahanan ekonomi, energi, dan pangan, adalah tanggung jawab kita bersama. Jangan sampai kita hanya bersikap reaktif. Kita harus punya rencana darurat sejak sekarang,” katanya.

    Sebelumnya, AS menyerang tiga fasilitas nuklir Iran di wilayah Natanz, Fordow, dan Isfahan, pada Minggu (22/6) dini hari waktu Iran.

    Trump mengatakan bahwa serangan tersebut bertujuan membatasi kemampuan Iran untuk mengembangkan senjata nuklir dan memaksa mereka untuk “mengakhiri perang” dengan Israel.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perlindungan Jamsostek Diperluas, Pekerja Rentan di Desa Jadi Prioritas – Page 3

    Perlindungan Jamsostek Diperluas, Pekerja Rentan di Desa Jadi Prioritas – Page 3

    Dalam kesempatan terpisah, Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah, menilai bahwa Indonesia telah memiliki instrumen kebijakan jaring pengaman sosial yang cukup baik, khususnya di sektor ketenagakerjaan untuk mendukung pekerja rentan. Namun, ia menilai pelaksanaannya di lapangan masih belum berjalan secara optimal. Trubus juga menyoroti bahwa perlindungan terhadap pekerja bukan penerima upah, termasuk mereka yang berstatus mitra seperti pengemudi daring (ojek online), serta pekerja di wilayah pedesaan, masih belum diberikan secara maksimal.

    “Menurut saya yang perlu pembenahan tata kelolanya agar mereka bisa tertampung, karena persoalan selama ini memang pemerintah ini seringkali dihadapkan oleh kepentingan investor atau pelaku usaha dengan kepentingan pekerja,” jelasnya.

    Untuk itu dia mendorong sinergi antara kementerian/lembaga yang lebih baik untuk memastikan jaring pengaman sosial yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan dapat mencapai seluruh lapisan pekerja, termasuk pekerja rentan yang berada di desa.

    Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar sebelumnya juga sudah menyatakan bahwa sinergi lintas sektor antar kementerian/lembaga menjadi kunci dalam pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem. Hal itu sesuai dengan target kemiskinan ekstrem mencapai 0 persen pada 2026, yang melibatkan 17 pimpinan kementerian/lembaga.

    Muhaimin sendiri sebelumnya menyoroti bahwa pemerintah daerah hingga sampai ke tingkat desa memiliki tanggung jawab untuk memastikan kebijakan dan penganggaran terhadap pekerja rentan serta masyarakat yang masuk dalam kategori miskin ekstrem. Seperti yang direncanakan oleh Kemendes PDT, Muhaimin menyatakan perlindungan tersebut dapat didukung dengan penggunaan APBDes.

    Hal itu, jelasnya, akan menjadi bukti nyata bahwa negara hadir melalui jaminan sosial ketenagakerjaan untuk melindungi masyarakat paling rentan.

    “Ke depan, termasuk orang miskin di tingkat paling bawah di desa, setidaknya minimal dicicil 100 orang yang paling rentan miskin, miskin ekstrem juga pekerjaannya dilindungi. Sehingga mereka sebagai pekerja informal pun bisa mendapatkan perlindungan dengan baik,” demikian Muhaimin Iskandar.

  • Koperasi sebagai katalis kesejahteraan sosial

    Koperasi sebagai katalis kesejahteraan sosial

    Jakarta (ANTARA) – Melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, pemerintahan Presiden Prabowo masih mempercayakan gerakan koperasi dalam mendorong kesejahteraan masyarakat, utamanya di perdesaan.

    Pengalaman di masa lalu telah memberikan kita pelajaran, meski tidak semua program top-down akan mencatatkan kisah sukses. Koperasi sebagai peta jalan menuju kesejahteraan rakyat adalah keniscayaan.

    Merujuk UU Nomor 25 tahun 1992 Pasal 4 tentang perkoperasian, koperasi memiliki banyak fungsi dan peran, di antaranya berperan aktif dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat, memperkukuh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional, serta membangun, mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.

    Oleh karena itu, koperasi berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya mengurangi angka pengangguran. Koperasi berperan dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.

    Melalui koperasi, masyarakat Indonesia dapat mengembangkan usaha mereka dengan lebih mudah.

    Koperasi juga memberikan pelatihan, pendampingan, serta akses permodalan yang membantu anggotanya untuk lebih mandiri secara keuangan.

    Gagasan Bung Hatta

    Konsep koperasi di tanah air tidak bisa dilepaskan dari figur Bung Hatta. Bung Hatta sendiri mempelajari ilmu koperasi di Skandinavia.

    Saat sedang menempuh pendidikan di sekolah ekonomi di Rotterdam, Belanda. Pada 1925 beliau mengunjungi Denmark dan Swedia, untuk belajar tentang koperasi.

    Menurutnya, koperasi cocok diterapkan di negara-negara yang sedang merintis perekonomian rakyat.

    Dalam berbagai kesempatan, Bung Hatta menekankan pentingnya koperasi sebagai instrumen untuk mencapai kemandirian ekonomi.

    Koperasi, menurut Bung Hatta, adalah bentuk ekonomi yang sesuai dengan budaya gotong royong Indonesia, di mana kesejahteraan bersama menjadi tujuan utama, bukan keuntungan pribadi.

    Prinsip keadilan sosial dalam paham kerakyatan Bung Hatta mengacu pada distribusi sumber daya dan kekayaan yang adil di antara seluruh rakyat.

    Negara-negara di kawasan Skandinavia adalah contoh klasik negara yang menganut konsep welfare state (negara kesejahteraan), sistem ini menekankan peran proaktif pemerintah dalam menyediakan perlindungan sosial dan layanan pokok bagi warganya.

    Dengan menyediakan akses yang lebih merata terhadap kesehatan, pendidikan, perumahan, dan perlindungan sosial, welfare state bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi ketidaksetaraan dalam masyarakat.

    Negara kesejahteraan sebagai sebuah sistem kesejahteraan sosial yang memberi peran lebih besar kepada negara (pemerintah) untuk mengalokasikan sebagian dana publik, demi menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar warganya.

    Negara berbasis kesejahteraan ditujukan untuk menyediakan pelayanan-pelayanan sosial bagi seluruh penduduknya, sebaik dan sedapat mungkin.

    Negara kesejahteraan berupaya untuk mengintegrasikan sistem sumber dan menyelenggarakan jaringan pelayanan yang dapat memelihara dan meningkatkan kesejahteraan warga negara secara adil dan berkelanjutan.

    Negara kesejahteraan adalah adanya suatu negara, dimana pemerintahan negara dianggap bertanggungjawab untuk menjamin standar kesejahteraan hidup minimum bagi setiap warga negaranya.

    Oleh karena itu, negara kesejahteraan sangat erat kaitannya dengan kebijakan sosial (social policy) yang dibanyak negara mencakup strategi dan upaya-upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan warganya, terutama melalui perlindungan sosial (social protection) yang mencakup jaminan sosial baik berbentuk bantuan sosial dan asuransi sosial, maupun jaring pengaman sosial (social safety nets).

    Secara umum sejahtera diartikan sebagai keadaan “aman, sentosa, dan makmur”. Sehingga arti kesejahteraan meliputi kemanan, keselamatan dan kemakmuran. Adapun istilah rakyat (sosial) dalam arti sempit berkait dengan sektor pembangunan sosial atau pembangunan kesejahteraan rakyat, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan warga.

    Terutama yang dikategorikan sebagai kelompok yang tidak beruntung dan kelompok rentan (kelompok yang berpotensi untuk menjadi miskin).

    Dalam hal kebijakan pembangunan kesejahteraan rakyat pada umumnya menyangkut program-program atau pelayanan-pelayanan sosial untuk mengatasi masalah-masalah sosial seperti, kemiskinan dan keterlantaran.

    Rumusan kebijakan publik yang berkait dengan kesejahteraan rakyat, dapat diartikan sebagai suatu sistem kebijakan pemerintah yang terorganisasi dari pelayanan-pelayanan dan lembaga-lembaga sosial, yang dirancang untuk membantu dan mendorong individu-individu dan kelompok-kelompok dalam masyarakat agar dapat mencapai tingkat hidup dan kesehatan yang maksimal.

    Oleh karena itu, dalam konteks ini diperlukan peran dan fungsi Negara/ state (sebagai analog lembaga legal-formal yang dipercaya oleh rakyat untuk mengelola potensi ekonomi) yang menghasilkan dan membagikan kembali hak-hak rakyatnya untuk kesejahteraan rakyat.

    Jika hal ini dapat dilakukan, maka kebijakan publik untuk kesejahteraan rakyat merefleksikan bahwa Negara atau pemerintahan, telah melaksanakan azas pemerintahan yang demokratis, yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk (kesejahteraan) rakyat.

    Sinergi dengan BUMDes

    Kehadiran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih tidak menafikan eksistensi BUMDes, sehingga idealnya ada sinergi. Berdasarkan fakta di lapangan, sejumlah BUMDes telah memiliki pendapatan hingga miliaran rupiah.

    Merujuk laman bumdes.kemendesa.go.id, jumlah BUMDes yang telah berbadan hukum mencapai 24.030 unit, 1.166 mendaftar badan hukum, dan 25.765 terverifikasi nama.

    Sebanyak 45,233 yang aktif menjalankan usaha telah membuka lapangan pekerjaan bagi 20.369.834 orang, dengan omzet Rp4,6 triliun.

    Selain itu, BUMDes juga berkontribusi signifikan dalam meningkatkan pendapatan asli desa sebagai salah satu sumber pendapatan APBDesa sebesar Rp 1,1 triliun pada 2017-2021.

    Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

    Akan tetapi tidak sedikit tentangan dan hambatan yang dialami pergerakan koperasi ini.

    Kondisi empiris mengungkapkan bahwa banyak sekali koperasi yang ada di Indonesia, tidak dapat mensejahterakan anggotanya, bahkan banyak yang mengalami kegagalan seiring dengan waktu sehingga bubar dengan sendirinya akibat berbagai faktor.

    Kondisi organisasi koperasi yang kuat akan mendorong juga penguatan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), namun jika koperasi tidak sehat maka menjadi suatu kesia-sian UMKM bergabung dalam wadah ini.

    Hadirnya koperasi juga diharapkan dapat meningkatkan rasa solidaritas antar anggota. Hal ini disebabkan koperasi didirikan atas dasar prinsip kebersamaan dan kekeluargaan, sehingga para anggota dapat saling mendukung dalam mengembangkan usaha serta meningkatkan kesejahteraan bersama.

    Dengan membangun koperasi yang sehat, masyarakat dapat lebih mandiri dalam meningkatkan ekonomi mereka.

    Dukungan untuk membangkitkan koperasi harus terus diperkuat agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya secara langsung.

    Keberadaan mereka sebagai anggota tentu mendorong terciptanya demokrasi politik yang kondusif.

    Mereka sebagai anggota memiliki hak yang sama untuk memberikan pendapat dalam upaya kemajuan usaha koperasi.

    Anggota sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam rapat anggota berhak menentukan kebijakan yang akan ditempuh.

    Demokrasi politik yang berorientasi pada kepentingan bersama dinilai mampu menciptakan kebijakan yang berorientasi pada kepentingan bersama pula.

    Sehingga dapat menciptakan langkah-langkah strategis dalam mencapai kesejahteraan bersama. Nilai-nilai gotong royong dan kekeluargaan pada koperasi akan hidup dalam setiap pengambilan keputusan dalam rapat anggota.

    Dalam perjalanannya tentu saja ada koperasi yang bermasalah. Sebagaimana kritik yang pernah disampaikan Bung Hatta sendiri, berdasarkan pengamatan beliau di lapangan.

    Bung Hatta melihat, masih banyak koperasi yang hanya mengejar keuntungan semata. Misal menaikkan harga barang seenaknya, atau melakukan intimidasi terhadap masyarakat yang tidak membeli di koperasi dengan menyebutnya “tidak setia kawan”.

    Padahal menurutnya tujuan koperasi bukan itu. Sebagaimana prinsipnya, koperasi harus bersifat sukarela.

    “Koperasi menyusun tenaga yang lemah yang tersebar itu menjadi suatu organisasi yang kuat. Kekuatan koperasi terletak pada persekutuannya yang berdasarkan tolong-menolong serta tanggung jawab bersama.

    Tidak hanya itu, Bung Hatta juga menemukan ada koperasi yang melakukan persekutuan tidak adil, dengan hanya menjual barang koperasi kepada anggotanya saja.

    Menurut Bung Hatta, bentuk koperasi demikian tidak menunjukkan persekutuan ekonomi dan sosial yang bijak bagi seluruh masyarakat. Juga tidak mendidik perasaan sosial.

    “Tujuan utama koperasi adalah untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya. Keuntungan memang diperlukan untuk perkembangan koperasi lebih lanjut, namun untuk mencapai keuntungan tidak perlu mengorbankan tujuan yang utama,” terang Bung Hatta.

    *) Penulis adalah Dosen UCIC, Cirebon.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jadwal Pencairan BSU BPJS Ketenagakerjaan Rp 600.000, Begini Ceknya!

    Jadwal Pencairan BSU BPJS Ketenagakerjaan Rp 600.000, Begini Ceknya!

    Jakarta, Beritasatu.com – Program bantuan subsidi upah (BSU) kembali diluncurkan oleh pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan untuk tahun 2025 sebagai salah satu program strategis nasional dalam rangka pemulihan ekonomi.

    BSU ditujukan khusus bagi pekerja atau buruh yang berpenghasilan rendah, guna membantu mereka mengatasi tekanan ekonomi serta menjaga daya beli masyarakat. Langkah ini juga menjadi bentuk konkret pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial dan mendukung stabilitas ekonomi nasional.

    Total bantuan yang diberikan adalah sebesar Rp 600.000, yang merupakan akumulasi dari Rp 300.000 per bulan untuk periode Juni dan Juli 2025. Dana bantuan akan langsung ditransfer ke rekening penerima yang telah memenuhi persyaratan, melalui bank-bank milik negara dan Bank Syariah Indonesia.

    Kapan BSU Rp 600.000 Cair di Tahun 2025?

    Berdasarkan informasi dari akun resmi Instagram BPJS Ketenagakerjaan @bpjs.ketenagakerjaan, pencairan BSU tahun 2025 dimulai pada bulan Juni. Bantuan disalurkan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp 300.000 per bulan, dibayarkan sekaligus dua bulan, sehingga total yang diterima penerima manfaat adalah Rp 600.000.

    “Perihal pencairan bantuan subsidi upah tahun 2025, sesuai Permenaker Nomor 5 Tahun 2025 penyaluran BSU dimulai bulan Juni tahun 2025, silakan melakukan pengecekan secara berkala,” tulis pihak BPJS Ketenagakerjaan.

    Penyaluran dana dilakukan melalui bank-bank himpunan bank milik negara (Himbara) dan Bank Syariah Indonesia, yaitu:

    Bank Negara Indonesia (BNI)Bank Rakyat Indonesia (BRI)Bank Tabungan Negara (BTN)Bank MandiriBank Syariah Indonesia (BSI)

    Calon penerima diimbau melakukan pengecekan status secara berkala untuk mengetahui apakah mereka termasuk penerima bantuan atau tidak.

    Bagaimana Cara Cek Status Penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan?

    Pengecekan status penerima BSU 2025 dapat dilakukan dengan mudah melalui beberapa saluran resmi berikut:

    1. Lewat situs resmi BPJS Ketenagakerjaan

    Buka situs https://bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id/Scroll ke bagian “Cek apakah kamu termasuk calon penerima BSU?”Masukkan data diri: NIK, nama lengkap, tanggal lahir, nama ibu kandung, nomor HP, dan emailKlik “Lanjutkan” dan ikuti instruksi hingga selesai

    2. Lewat aplikasi Jamsostek Mobile (JMO)

    Unduh dan buka aplikasi JMOScroll ke menu “Cek eligibilitas bantuan subsidi upah”Masukkan data pribadi yang dimintaKlik “Lanjutkan” dan tunggu hasil verifikasi

    3. Lewat website Kemenaker

    Kunjungi https://bsu.kemnaker.go.id/Login menggunakan akun terdaftar, atau daftar jika belum memiliki akunSetelah masuk, sistem akan menampilkan status: Terdaftar, ditetapkan, atau tersalurkan

    4. Lewat aplikasi Pospay

    Unduh aplikasi Pospay dari Google Play Store atau App StoreDaftar akun dan loginCek notifikasi BSU untuk mengetahui status penerimaApa Saja Syarat untuk Mendapatkan BSU Rp 600.000?

    Penerima BSU tahun 2025 diatur melalui Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 5 Tahun 2025. Adapun syarat lengkapnya sebagai berikut:

    Warga negara Indonesia (WNI) dibuktikan dengan nomor induk kependudukan (NIK).Peserta aktif program jaminan sosial ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan hingga April 2025.Menerima gaji atau upah paling banyak sebesar Rp 3,5 juta per bulan. Jika lebih, maka disesuaikan dengan UMP/UMK yang dibulatkan ke atas hingga ratus ribuan penuh.Bukan ASN, prajurit TNI, atau anggota Polri.Tidak sedang menerima bantuan sosial lain seperti program keluarga harapan (PKH) pada tahun anggaran berjalan.

    Selain pekerja/buruh di sektor umum, BSU juga akan disalurkan kepada guru honorer di bawah naungan Kemendikdasmen dan Kemenag, yang jumlahnya mencapai ratusan ribu orang.

    Dengan kemudahan pengecekan status dan informasi resmi yang tersedia, pekerja kini bisa lebih mudah mengetahui apakah mereka termasuk penerima BSU 2025. Pastikan memenuhi syarat dan cek secara berkala agar tidak ketinggalan pencairannya!