Topik: jamur

  • Makhluk Mungil Pembawa Kiamat, Ilmuwan Ungkap Fakta Mengerikan

    Makhluk Mungil Pembawa Kiamat, Ilmuwan Ungkap Fakta Mengerikan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penyebaran jamur Aspergillus kian mengkhawatirkan. Ilmuwan mengatakan ini jadi ancaman serius karena bisa mengancam nyawa banyak orang.

    Aspergillus adalah jenis kapang atau jamur penyebab infeksi paru-paru serta gangguan pernapasan. Spora jamur masuk ke tubuh melalui udara yang menyebabkan penyakit aspergilosis, serta dapat berisiko untuk sistem imun lemah, penderita asma atau fibrosis kistik.

    Jamur itu tumbuh subur pada suhu tinggi. Jadi dapat bertahan pada manusia dengan suhu 37 derajat celcius.

    Penyebaran jamur tersebut juga kian meluas. Catatan dari studi Manchester University mengatakan telah meluas mencapai Eropa hingga Asia.

    Bahkan dunia disebut dalam titik kritis karena menghadapi peningkatan patogen serta infeksi jamur, ungkap peneliti Norman van Rhijn.

    “Kita berbicara tentang ratusan ribu nyawa, dan pergeseran benua dalam distribusi spesies. Dalam 50 tahun ke depan, tempat tumbuh berbagai spesies dan jenis infeksi yang kita hadapi akan berubah total,” kata Rhijn, dikutip dari Financial Times.

    Penyebaran yang meluas terjadi karena pemanasan global akibat penggunaan bahan bakar fosil. Di masa depan, penyebarannya juga akan tetap terjadi.

    Dari laporan The Indepedent, jamur dapat mencakup 77% wilayah lagi pada 2100 karena pemanasan global karena penggunaan bahan bakar fosil.

    Penyebaran jamur diprediksi akan kian meningkat signifikan mencapai wilayah utara seperti China bagian utara, Rusia, hingga Skandinavia dan Alaska.

    Fenomena tersebut mengancam sembilan juta orang di Eropa menghadapi risiko infeksi mematikan.

    Selain itu, ancaman juga datang dari Aspergillus flavus yang tumbuh di tanaman pangan. Dilaporkan penyebarannya kemungkinan mencakup 16% wilayah baru dan jadi ancaman untuk ketahanan pangan serta ekosistem sekitarnya secara global.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Beda Aturan RI Vs Taiwan, Sisi Lain Gaduh Residu Pestisida dalam Mi Instan

    Beda Aturan RI Vs Taiwan, Sisi Lain Gaduh Residu Pestisida dalam Mi Instan

    Jakarta

    Baru-baru ini, produk mi instan asal Indonesia kembali jadi sorotan internasional. Food and Drug Administration (FDA) Taiwan menemukan adanya kandungan etilen oksida (EtO) dalam varian Indomie Mi Instan Rasa Soto Banjar Limau Kuit. Akibat temuan ini, produk tersebut dinyatakan tidak memenuhi standar keamanan pangan di Taiwan dan dilarang beredar.

    Lalu, apa sebenarnya etilen oksida? Seberapa berbahaya bila terkandung dalam makanan, dan kenapa kasus ini viral?

    Apa Itu Etilen Oksida?

    Etilen oksida (EtO) adalah senyawa kimia berbentuk gas yang sangat reaktif. EtO adalah gas beracun yang tidak berwarna, memiliki bau seperti eter, reaktif dan mudah terbakar, serta memiliki rumus kimia C2H4O. Di dunia industri, EtO digunakan untuk mensterilkan alat medis, membasmi mikroorganisme, hingga menjadi bahan baku kimia lain.

    Pada berbagai studi, EtO ditemukan sebagai senyawa genotoksik dan mutagenik. EtO mampu menembus bahan berpori dan membunuh bakteri, jamur, maupun virus tanpa perlu suhu tinggi. Itulah sebabnya gas ini banyak dipilih untuk sterilisasi produk yang sensitif terhadap panas.

    Indomie rasa soto banjar limau kuit. Foto: Aida Adha Siregar/detikHealth

    Fungsi Penggunaan Etilen Oksida pada Makanan

    Dalam industri pangan, etilen oksida digunakan sebagai agen fumigasi. Tujuannya adalah membunuh mikroorganisme yang bisa menurunkan mutu produk, terutama pada rempah-rempah, herba, dan bumbu kering.

    Jika bumbu hanya dipanaskan, risiko kerusakan aroma dan cita rasa sangat tinggi. Oleh karena itu, beberapa produsen memilih sterilisasi dengan EtO agar bumbu tetap wangi dan tidak berubah warna.

    Namun, permasalahannya, EtO bisa meninggalkan residu berbahaya jika proses aerasi (penghilangan gas sisa) tidak dilakukan sempurna. EtO akan bereaksi dengan ion klorida yang terkandung dalam pangan membentuk 2-kloroetanol (2-CE).

    Bagaimana EtO Bisa Ada di Mi Instan?

    Berdasarkan laporan FDA Taiwan, residu EtO sebesar 0,1 mg/kg ditemukan pada bumbu penyedap mi instan, bukan pada mie-nya. Artinya, kemungkinan besar proses sterilisasi menggunakan EtO dilakukan pada rempah atau bumbu untuk mencegah kontaminasi bakteri.

    Dalam kondisi ideal, sisa EtO akan hilang setelah bumbu didiamkan beberapa waktu atau saat dimasak. Tetapi bila EtO yang ditemukan adalah analitnya yaitu 2-kloroetanol (2-CE) maka menghilangkan kadar 2-CE harus dilakukan pada suhu 430-496 derajat celcius. Hal ini terdapat pada Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 229 Tahun 2022.

    Bahaya EtO bagi Kesehatan

    Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), etilen oksida dikategorikan sebagai karsinogen bagi manusia (kelompok 1). Paparan jangka panjang dapat meningkatkan risiko:

    Kanker (leukemia, limfoma, dan kanker payudara)Kerusakan DNA dan mutasi genetikGangguan sistem saraf

    Selain itu, EtO juga bisa berubah menjadi senyawa lain ketika terpapar pada makanan bernama 2-chloroethanol (2-CE), yang sama-sama bersifat toksik. Karena sifatnya ini, banyak negara menerapkan kebijakan nol toleransi terhadap EtO dalam makanan.

    Perbedaan Standar Taiwan vs Indonesia

    Setiap negara punya regulasi yang berbeda. Taiwan melarang total residu EtO pada produk pangan, sedangkan Indonesia (BPOM) memisahkan syarat antara EtO dan 2-CE. Batas maksimal residu EtO dan 2-CE diatur yaitu 0,01 mg/kg dan 85 ppm (85 mg/kg).

    Inilah sebabnya, produk yang dianggap aman di Indonesia bisa saja ditolak di luar negeri. Perbedaan regulasi sering menimbulkan kontroversi ketika produk ekspor diuji dengan standar yang lebih ketat.

    Kenapa Kasus Ini Jadi Viral?

    Mi instan adalah makanan favorit masyarakat Indonesia, bahkan populer di seluruh dunia. Ketika ada isu keamanan pangan, wajar publik jadi heboh.

    Selain itu, kasus ini juga menyoroti:

    Kredibilitas produk lokal di pasar globalKesenjangan standar keamanan antarnegaraTingginya kepercayaan masyarakat terhadap mi instan

    Tidak heran, kabar tentang EtO pada mi instan asal Indonesia langsung viral karena menyangkut produk yang sehari-hari dikonsumsi banyak orang.

    Di Indonesia sendiri, isu ini menimbulkan kecemasan masyarakat terhadap keamanan mi instan yang beredar di pasaran. Banyak konsumen khawatir, apakah produk yang mereka beli di toko juga mengandung EtO, meski BPOM sudah menyatakan produk yang beredar di dalam negeri aman.

    Apa yang Bisa Dilakukan Konsumen?

    Sebagai konsumen, ada beberapa langkah bijak yang bisa dilakukan:

    Pantau informasi resmi dari BPOM terkait keamanan pangan.Batasi konsumsi mi instan, bukan hanya karena isu EtO, tapi juga karena tinggi garam, lemak, dan kalori.Lengkapi pola makan dengan sayur, buah, dan protein segar supaya kebutuhan gizi tetap seimbang.

    Kesimpulan

    Kasus Indomie Soto Banjar Limau Kuit yang ditolak di Taiwan membuka mata kita bahwa perbedaan standar keamanan pangan antarnegara bisa menimbulkan polemik. Hal ini dikarenakan Codex Allimentarius Commission (CAC) sebagai organisasi internasional di bawah WHO/FAO belum mengatur batas maksimal residu EtO. Etilen oksida memang bermanfaat untuk sterilisasi, tapi keberadaannya dalam makanan berisiko bagi kesehatan bila dikonsumsi terus-menerus.

    Isu ini harus menjadi pengingat pentingnya transparansi industri pangan, pengawasan ketat dari regulator, serta kesadaran konsumen untuk lebih selektif dalam memilih makanan.

    Catatan redaksi:

    Dalam keterangan resminya, BPOM RI menyampaikan penjelasan produsen bahwa produk mi instan yang bermasalah di Taiwan bukan merupakan ekspor resmi. Diduga, ekspor dilakukan oleh trader dan tanpa sepengetahuan produsen.

    Berdasarkan penelusuran data registrasi, BPOM RI juga menegaskan produk tersebut memiliki izin edar sehingga dapat diedarkan di Indonesia. BPOM juga memastikan produk tersebut tetap dapat dikonsumsi.

    Halaman 2 dari 5

    Simak Video “Video Langkah BPOM Usai Taiwan Larang Produk Indomie Soto Banjar”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

  • Ada Temuan Residu Pestisida, Bukan Kali Pertama Taiwan Larang Produk Indomie

    Ada Temuan Residu Pestisida, Bukan Kali Pertama Taiwan Larang Produk Indomie

    Jakarta

    Taiwan melaporkan satu batch produk Indomie rasa Soto Banjar Limau Kuit produksi Indonesia yang mengandung residu etilen oksida. Kadar residu yang terdapat dalam Indomie tersebut ada di tingkat yang tidak memenuhi standar negara tersebut.

    Menurut Food and Drug Administration (FDA) Taiwan, batch Indomie itu memiliki batas kedaluwarsa 19 Maret 2026. Sementara itu, Centre for Food Safety (CFS) Taiwan meminta seluruh produk untuk tidak dikonsumsi.

    “Konsumen harus membuang produk dan tidak mengonsumsinya,” demikian tulis laporan CFS.

    Kejadian ini bukan kejadian pertama bagi Indomie. Pada tahun 2023, Malaysia sempat menarik dua produk mi instan, yaitu Indomie Rasa Ayam Spesial dan Ah Lai Curry Noodles dari Malaysia. Namun, setelah melakukan serangkaian pengujian, Malaysia menyebut kedua produk tersebut dibuat sesuai standar yang berlaku.

    Penarikan yang dilakukan oleh Malaysia menyusul pernyataan Departemen Kesehatan Taiwan yang mengatakan kedua produk itu mengandung etilen oksida.

    Mereka menemukan pada bumbu mi instan produk Indonesia, ditemukan mengandung 0,187 mg/kg etilen oksida, sedangkan pada produk Malaysia ditemukan sebanyak 0,065 mg/kg etilen oksida.

    Pada saat itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memastikan bahwa produk Indomie Rasa Ayam Spesial Aman dikonsumsi karena residu etilen oksida masih berada di bawah ambang batas maksimal 85 ppm. Ini mengacu pada regulasi Kepala BPOM Nomor 229 Tahun 2022 soal Pedoman Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida.

    “Dengan demikian, kadar yang terdeteksi pada sampel mi instan di Taiwan (0,34 ppm) masih jauh di bawah batas maksimal residu di Indonesia dan di sejumlah negara lain, seperti Amerika dan Kanada. Oleh karena itu, di Indonesia produk mi instan tersebut aman dikonsumsi, karena telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk sebelum beredar,” kata pihak BPOM.

    Pada tahun 2022, produk Mie Sedaap juga pernah mengalami kasus serupa. Tiga negara termasuk Hong Kong, Singapura, hingga Malaysia meminta warganya untuk lebih hati-hati dalam konsumsi beberapa varian Mie Sedaap.

    Pihak Mie Sedaap saat itu juga sudah membantah adanya kandungan etilen oksida atau pestisida yang kemungkinan dipakai sebagai bahan pengawet.

    Apa Itu Etilen Oksida?

    Etilen oksida dalam produk makanan digunakan sebagai pengawet dan pembunuh bakteri serta jamur. Menurut BPOM, etilen oksida merupakan pestisida yang digunakan sebagai fumigasi dan dalam jumlah kecil juga dapat digunakan sebagai bahan pensteril.

    Dikutip dari Cancer.gov, etilen oksida dalam keadaan suhu kamar merupakan gas yang tidak memiliki warna dan memiliki aroma manis. Etilen oksida dikaitkan sebagai zat karsinogenik yang dapat memicu kanker.

    Limfoma dan leukemia menjadi dua jenis kanker yang paling sering dikaitkan dengan paparan etilen oksida. Etilen oksida juga dikaitkan dengan risiko kanker lambung dan payudara.

    Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Prof Zullies Ikawati mengatakan jumlah residu etilen oksida pada makanan umumnya sangat kecil. Residu biasanya juga menguap melalui proses pemasakan.

    “Biasanya kalau makan mi instan itu dimasak dulu kan? Ketika dimasak itu udah menguap karena itu kan bentuknya gas. Jadi kecil sekali sebetulnya,” jelas Prof Zullies dalam acara detik Pagi, Jumat (28/4/2023).

    “Yang berisiko mengalami karsinogenesis atau kanker dengan etilen oksida adalah mereka yang memang kerjanya itu setiap hari misalnya terpapar itu. Contohnya orang-orang yang memang bekerja di pabrik etilen oksida atau pabrik yang menggunakan etilen oksida sebagai bahan yang digunakan untuk menggunakan bahan lagi di industri kimia,” sambungnya lagi.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/up)

  • BPOM RI Panggil Produsen Buntut Taiwan Larang Makan Indomie Soto Banjar

    BPOM RI Panggil Produsen Buntut Taiwan Larang Makan Indomie Soto Banjar

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) tengah menelusuri lebih lanjut laporan temuan etilen oksida di luar ambang batas aman pada Indomie Soto Banjar Kuit. Taiwan belakangan menarik produk tersebut dari peredaran dan meminta warganya untuk membuang juga menyetop konsumsi Indomie Soto Banjar Kuit.

    Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menekankan akan segera memanggil produsen terkait laporan Taiwan. Mengingat, ini bukan kali pertama Indomie tersandung kasus etilen oksida.

    “Terkait etilen oksida di mi instan, kami akan memanggil pihak produsen,” beber dia saat ditemui detikcom di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (12/10/2025).

    Adapun pemanggilan tersebut untuk memastikan apakah pangan yang diimpor sudah sesuai dengan standar dan mengikuti mekanisme yang benar.

    BPOM RI juga tidak menutup kemungkinan akan mengkaji kadar laporan cemaran etilen oksida di Indomie Soto Banjar Kuit, termasuk batas aman yang ditolerir.

    “Nanti teknisnya, kami juga akan pastikan apakah sudah sesuai standar,” sambungnya.

    Otoritas Taiwan sebelumnya melaporkan satu batch mi instan merek Indomie Soto Banjar Limau Kuit produksi Indonesia mengandung residu pestisida etilen oksida pada tingkat yang tak memenuhi standar negara tersebut.

    Dikutip dari Food and Drug Administration (FDA) Taiwan, batch Indomie tersebut memiliki batas kadaluwarsa 19 Maret 2026.

    Apa Itu Etilen Oksida?

    Etilen oksida dalam produk makanan digunakan sebagai pengawet dan pembunuh bakteri serta jamur. Menurut BPOM, etilen oksida merupakan pestisida yang digunakan sebagai fumigasi dan dalam jumlah kecil juga dapat digunakan sebagai bahan pensteril.

    Dikutip dari Cancer.gov, etilen oksida dalam keadaan suhu kamar merupakan gas yang tidak memiliki warna dan memiliki aroma manis. Etilen oksida dikaitkan sebagai zat karsinogenik yang dapat memicu kanker.

    Limfoma dan leukemia menjadi dua jenis kanker yang paling sering dikaitkan dengan paparan etilen oksida. Etilen oksida juga dikaitkan dengan risiko kanker lambung dan payudara.

    detikcom sudah berupaya menghubungi PT Indofood untuk meminta informasi lebih lanjut terkait laporan Taiwan, tetapi hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan lebih lanjut.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/up)

  • Sushi Vegan Ramaikan Tren Kuliner Jepang

    Sushi Vegan Ramaikan Tren Kuliner Jepang

    JAKARTA – Bagi wisatawan asing, mencicipi sushi adalah pengalaman kuliner yang wajib saat berkunjung ke Jepang. Namun bagi mereka yang vegan atau vegetarian, pilihan menu kerap terbatas. Kini restoran di Shibuya, Tokyo hadir memberikan solusi, yakni sushi vegan yang tampaknya tengah menjadi tren kuliner di Negeri Sakura.

    Restoran Vegan Sushi Tokyo menyajikan set 10 potong sushi vegan dengan variasi unik. Ada nigiri dengan topping jamur shiitake, daging vegan, hingga sushi gunkan dengan ‘tuna-mayo’ nabati yang dilengkapi ‘telur salmon’ tiruan dari bahan alami.

    Shu Kudo (26), pendiri Vegan Sushi Tokyo, mengatakan ide ini lahir dari keresahannya melihat wisatawan asing kesulitan menikmati sushi.

    “Banyak tamu bilang mereka ingin makan sushi, tapi biasanya hanya bisa pesan kappamaki (sushi mentimun). Dari situ saya sadar harus ada pilihan lain,” ungkap Kudo, dikutip dari laman Kyodo News.

    Menurut Kudo restoran ini bukan ingin meniru rasa sushi tradisional, melainkan menawarkan pengalaman baru.

    “Kami tidak mengejar rasa yang sama. Justru ada cita rasa unik yang hanya bisa diciptakan dari bahan vegan,” jelasnya.

    Beberapa kreasi tampil begitu mirip dengan versi asli. Misalnya tempura udang vegan yang ekornya dibuat dari wortel.

    “Terkadang pengunjung ragu apakah ekornya bisa dimakan. Saya harus menjelaskan kalau itu aman dimakan karena bahannya sayur,” kata Kudo sambil tertawa.

    Selain sushi, restoran ini juga menawarkan dessert khas Jepang seperti dorayaki vegan bebas gluten dengan isian kacang merah manis, yang tergolong langka di Jepang.

    Joachim (31) dan Julia Wagner (30), pasangan asal Jerman yang sedang berbulan madu mengaku senang menemukan restoran ini lewat aplikasi HappyCow.

    “Di Jerman, vegetarian jelas artinya tidak makan ikan atau daging. Tapi di Jepang, ikan sering kali tidak dianggap daging,” kata Joachim.

    Julia menambahkan pengalaman makan sushi vegan di Jepang terasa lebih spesial.

    “Di rumah kami juga pernah coba sushi vegan, tapi makan langsung di Tokyo tentu berbeda rasanya,” ujarnya.

    Popularitas makanan vegan di Jepang kian meningkat, apalagi setelah Tokyo masuk daftar kota ramah vegan 2025 versi HappyCow di posisi ke-12.

    Pada awal tahun ini Vegan Sushi Tokyo bekerja sama dengan Prefektur Toyama untuk membuat resep sushi sayur berbahan lokal, demi menarik wisatawan domestik maupun asing.

    “Ini memang proses bertahap, tapi kami ingin menyebarkan kesadaran bahwa makanan vegan bisa lebih mudah diakses,” ujar Kudo.

    Meski saat ini Vegan Sushi Tokyo hanya beroperasi siang hari dengan menyewa ruang bar kecil di Shibuya, Kudo punya ambisi besar. Banyak pelanggan asing yang mendorongnya membuka cabang di luar negeri.

    “Investor masih sering melihat pasar vegan sebagai sesuatu yang kecil dan sulit dipahami. Tapi kami percaya kebutuhan itu nyata, dan kami ingin menjawabnya.” tegas Kudo.

  • Pahit Tapi Sehat,  Ini 5 Manfaat Daun Pepaya Tak Terduga

    Pahit Tapi Sehat, Ini 5 Manfaat Daun Pepaya Tak Terduga

    Jakarta

    Pepaya menjadi salah satu tanaman yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Buah, biji, dan daunnya kerap dimanfaatkan baik dalam kuliner maupun pengobatan tradisional.

    Daun pepaya mengandung senyawa nabati unik yang dalam penelitian tabung dan hewan menunjukkan potensi farmakologis yang luas.

    Meski penelitian pada manusia masih terbatas, berbagai olahan daun pepaya, seperti teh, ekstrak, tablet, dan jus, sering digunakan untuk membantu mengatasi penyakit sekaligus mendukung kesehatan dengan beragam cara.

    Manfaat Daun Pepaya

    Dikutip dari Healthline, berikut lima manfaat dan kegunaan daun pepaya yang mulai banyak mendapat perhatian.

    1. Dapat Mendukung Pertumbuhan Rambut

    Masker atau jus daun pepaya sering digunakan secara topikal untuk membantu pertumbuhan rambut dan menjaga kesehatan kulit kepala. Namun, bukti ilmiah yang mendukung manfaat ini masih sangat terbatas.

    Beberapa penelitian menunjukkan tingginya tingkat stres oksidatif dalam tubuh dapat berkontribusi pada kerontokan rambut. Mengonsumsi makanan kaya antioksidan diyakini dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan secara tidak langsung mendukung pertumbuhan rambut.

    Daun pepaya mengandung berbagai senyawa dengan sifat antioksidan, seperti flavonoid dan vitamin E. Karena itu, banyak yang percaya bahwa daun pepaya bermanfaat bagi pertumbuhan rambut. Namun, hingga kini belum ada bukti signifikan bahwa penggunaan daun pepaya secara topikal benar-benar dapat merangsang pertumbuhan rambut.

    Jenis ketombe tertentu disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur Malassezia, yang dapat menghambat pertumbuhan rambut. Daun pepaya terbukti memiliki sifat antijamur dalam uji laboratorium, sehingga diduga dapat membantu kesehatan rambut dan kulit kepala dengan menghambat pertumbuhan jamur penyebab ketombe.

    Meski demikian, daun pepaya belum pernah diuji secara khusus terhadap jamur Malassezia, sehingga manfaatnya untuk masalah tersebut belum dapat dipastikan.

    2. Berpotensi Membantu Menyeimbangkan Gula Darah

    Dalam pengobatan tradisional Meksiko, daun pepaya kerap digunakan sebagai terapi alami untuk membantu mengatasi diabetes dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.

    Penelitian pada tikus pengidap diabetes menunjukkan ekstrak daun pepaya memiliki efek antioksidan kuat sekaligus mampu menurunkan kadar gula darah. Manfaat ini diduga berasal dari kemampuannya melindungi sel penghasil insulin di pankreas dari kerusakan dan kematian dini.

    Namun, hingga kini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa efek serupa terjadi pada manusia. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan apakah daun pepaya benar-benar dapat membantu mengendalikan kadar gula darah tinggi pada manusia.

    3. Berpotensi Mendukung Fungsi Pencernaan

    Teh dan ekstrak daun pepaya kerap digunakan sebagai terapi alternatif untuk meredakan berbagai keluhan pencernaan, seperti perut kembung, sering buang gas, dan sensasi panas di dada (heartburn).

    Daun pepaya mengandung serat yang penting bagi kesehatan pencernaan, serta senyawa unik bernama papain. Papain dikenal karena kemampuannya memecah protein berukuran besar menjadi potongan lebih kecil berupa protein sederhana dan asam amino yang lebih mudah dicerna. Dalam praktik kuliner, papain bahkan digunakan sebagai bahan pelunak daging.

    Sebuah penelitian menemukan bahwa suplemen bubuk papain yang berasal dari buah pepaya dapat mengurangi gejala pencernaan yang mengganggu, termasuk konstipasi dan heartburn, pada pengidap irritable bowel syndrome (IBS).

    Namun, hingga kini belum ada penelitian ilmiah yang secara khusus menilai efektivitas daun pepaya dalam mengatasi gangguan pencernaan serupa. Bukti yang ada lebih banyak berasal dari pengalaman anekdot, sehingga tidak dapat dijamin bahwa daun pepaya pasti memperbaiki fungsi pencernaan.

    4. Berpotensi Memiliki Efek Anti-Peradangan

    Berbagai olahan daun pepaya sering digunakan untuk membantu mengatasi berbagai kondisi peradangan, baik internal maupun eksternal, seperti ruam kulit, nyeri otot, dan sakit sendi.

    Daun pepaya mengandung sejumlah nutrisi dan senyawa nabati dengan potensi anti-inflamasi, di antaranya papain, flavonoid, dan vitamin E.

    Sebuah penelitian menemukan, ekstrak daun pepaya mampu secara signifikan mengurangi peradangan dan pembengkakan pada kaki tikus yang menderita artritis.

    Namun, hingga kini belum ada penelitian pada manusia yang mengonfirmasi hasil tersebut. Karena itu, bukti ilmiah yang ada masih belum cukup untuk memastikan apakah daun pepaya benar-benar efektif dalam mengatasi peradangan akut maupun kronis pada manusia.

    5. Mendukung Kesehatan Kulit

    Daun pepaya sering dikonsumsi secara oral maupun digunakan secara topikal untuk membantu menjaga kulit tetap lembut, bersih, dan tampak awet muda.

    Enzim pemecah protein dalam daun pepaya yang disebut papain dapat digunakan sebagai eksfolian alami untuk mengangkat sel-sel kulit mati. Dengan begitu, papain berpotensi mengurangi penyumbatan pori-pori, rambut tumbuh ke dalam, serta jerawat.

    Selain itu, enzim dalam daun pepaya juga telah digunakan untuk mendukung penyembuhan luka. Bahkan, sebuah penelitian menemukan bahwa enzim tersebut dapat meminimalkan tampilan jaringan parut pada kelinci.

    (suc/suc)

  • Makanan yang Bikin Panjang Umur ala Ahli Gizi Jepang, Sehat Sampai Umur 100

    Makanan yang Bikin Panjang Umur ala Ahli Gizi Jepang, Sehat Sampai Umur 100

    Jakarta

    Pola makan sangat memengaruhi bagaimana status kesehatan seseorang. Seperti di Jepang misalnya, negara ini dikenal dengan warganya yang memiliki umur panjang dan kebiasaan makan sehat.

    Salah satu wilayah di Jepang, Okinawa, bahkan menjadi salah ‘blue zone’ di mana penduduknya memiliki angka harapan hidup yang tinggi dan memiliki risiko penyakit kronis yang lebih rendah. Ada banyak centenarian atau orang yang hidup hingga lebih dari 100 tahun di wilayah blue zone.

    Makanan Apa yang Dikonsumsi?

    Ahli gizi dari Jepang bernama Michiko Tomioka, MBA, RDN menuturkan salah satu kunci hidup sehat ala orang Jepang adalah makan dengan penuh kesadaran. Selain itu, orang Jepang juga sangat memegang Ikigai, atau menemukan tujuan hidup.

    1. Kacang-kacangan

    Kacang-kacangan seperti kedelai adalah makanan favorit orang Jepang. Menurut Michiko, kedelai adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang kaya akan nutrisi.

    “Dapur saya tidak pernah lengkap tanpa edamame, kinako (bubuk kedelai), susu kedelai tanpa gula, serta natto dan miso buatan sendiri. Kedelai tinggi serat, vitamin B, kalium, dan polifenol seperti isoflavon,” ujar Michiko dikutip dari CNBC Make It, Rabu (10/9/2025).

    Selain kedelai, Michiko juga suka kacang merah azuki. Kacang merah azuki kaya akan polifenol, serat, protein, dan vitamin B yang bermanfaat mencegah peradangan.

    2. Rumput Laut

    Rumput laut atau kaiso ada di begitu banyak makanan dan camilan di Jepang. Michiko mengatakan dirinya bisa makan rumput laut hampir setiap hari. Ada banyak nutrisi yang terkandung di dalam rumput laut.

    “Rumput laut itu rendah kalori, tinggi serat, serta mengandung berbagai mineral dan vitamin penting, termasuk yodium, zat besi, kalium, magnesium, vitamin B12, dan asam lemak omega-3. Di dapur saya biasanya ada lima sampai sepuluh jenis rumput laut sekaligus, masing-masing dengan rasa dan kegunaan berbeda,” sambungnya.

    3. Makanan Fermentasi

    Orang Jepang sangat suka makanan fermentasi. Beberapa jenis makanan fermentasi yang jadi favorit orang Jepang meliputi miso (pasta kedelai fermentasi untuk sup), natto (kedelai fermentasi), hingga nukazuke (sayuran fermentasi).

    Makanan fermentasi kaya akan probiotik yang membantu pencernaan, penyerapan nutrisi, serta dapat menurunkan risiko penyakit. Setiap daerah di Jepang punya jenis miso dan acar khas, tergantung cuaca, tanaman, budaya, dan gaya hidup.

    4. Matcha

    Matcha atau teh hijau memiliki banyak manfaat kesehatan. Matcha mengandung vitamin C, vitamin B, serat, protein, serta polifenol yang bersifat anti-inflamasi dan membantu melawan penyakit.

    Senyawa alami ini kaya akan antioksidan, nutrisi yang melindungi sel dari kerusakan.

    “Bibi saya yang berusia 99 tahun selalu memulai harinya dengan matcha, begitu juga saya. Saya bahkan menyajikannya di mangkuk-mangkuk khusus yang pernah ia hadiahkan,” cerita Michiko.

    5. Wijen

    Michiko mengatakan biji wijen selalu tersedia di rumah orang Jepang. Biji wijen panggang biasanya ditambahkan dalam tumisan sayur atau nasi goreng. Alih-alih menggunakan minyak wijen, ia lebih suka menggunakan biji wijen giling atau pasta, untuk mendapat manfaat gizi lebih optimal.

    “Wijen kaya vitamin B dan E, protein, serat, serta mineral seperti magnesium, kalsium, dan fitosterol yang bisa membantu mengatur kadar kolesterol,” jelasnya.

    6. Tahu

    Tahu memberikan jumlah protein yang setara dengan daging atau susu, tanpa memberi kolesterol. Tahu juga serbaguna bisa diolah menjadi masakan apa saja.

    “Setiap minggu, saya bisa mengolah tahu jadi burger, isi pangsit, campuran nasi goreng sayuran, sup, kari vegan, hummus, lauk, saus salad, saus masakan, hingga dijadikan pencuci mulut,” ujar Michiko.

    7. Jahe

    Jahe adalah rempah yang banyak digunakan di Jepang dan juga Indonesia. Jahe dikenal sebagai salah satu makanan ‘penyembuh’.

    Michiko mengatakan jahe dapat membantu meningkatkan imunitas dan metabolisme. Rempah ini juga umum digunakan untuk meredakan sakit perut atau masuk angin.

    Selain memperkaya rasa, penambahan jahe pada masakan juga membantu menjaga makanan agar tidak cepat rusak.
    “Sejak kecil, salah satu makanan favorit saya adalah umeboshi (plum asin) buatan ibu dengan jahe dan acar shiso merah. Sepanjang tahun, untuk menjaga kesehatan, saya suka minum teh jahe hangat yang dicampur goji kering, kayu manis, matcha, dan kudzu,” ujarnya.

    8. Jamur Shiitake

    Jamur shiitake juga umum ditambahkan dalam masakan Jepang. Jamur ini kaya akan protein, vitamin D, vitamin B, serta mengandung lentinan. Lentinan adalah polisakarida yang membantu melawan peradangan.

    “Saya biasanya menggunakan shiitake kering untuk membuat dashi (kaldu) semalaman bersama kombu, atau menambahkannya ke sup miso, saus, cuka, kari, hampir ke semua masakan,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • Pilot Makan ‘Jamur Ajaib’ Mengaku Matikan Mesin Saat Terbangkan Pesawat Berpenumpang 84 Orang

    Pilot Makan ‘Jamur Ajaib’ Mengaku Matikan Mesin Saat Terbangkan Pesawat Berpenumpang 84 Orang

    JAKARTA – Seorang pilot maskapai komersial bernama Joseph Emerson mematikan mesin pesawat berpenumpang 84 orang di tengah penerbangan setelah mengonsumsi magic mushroom atau jamur ajaib mengakui perbuatannya. 

    Emerson mengakui perbuatannya dalam sidang tingkat pertama di Pengadilan negara bagian Oregon, Amerika Serikat (AS).

    “Perbuatan Joseph Emerson itu sembrono, egois, dan kriminal,” ujar Wakil Jaksa Wilayah Multnomah County, Oregon, Eric Pickard, setelah vonis dijatuhkan, dikutip dari NBC News.

    Di pengadilan negara bagian Oregon yang digelar pada Jumat 5 September waktu setempat, Emerson dijatuhi hukuman 50 hari penjara yang telah dijalaninya, termasuk lima tahun masa percobaan, 664 jam pelayanan masyarakat, dan restitusi sebesar 60.569 dolar AS.

    “Kita harus ingat ini, betapa dekatnya dia dengan kehancuran, bukan hanya nyawa 84 orang di dalam penerbangan 2059, tetapi juga seluruh anggota keluarga dan teman mereka,” sambung jaksa.

    Meski mengakui perbuatannya sebelum sidang vonis, Emerson sebelumnya tetap kekeuh menyatakan tidak bersalah atas 83 dakwaan negara bagian dengan tudingan  tindakan sembrono membahayakan orang lain. Termasuk menampik satu dakwaan membahayakan pesawat tingkat pertama, yang merupakan kejahatan berat. 

    Emerson hanya mengaku bersalah atas satu dakwaan mengganggu awak pesawat dan pramugari.

    Jamur ajaib yang mengandung psilocybin dapat menimbulkan efek, euforia hingga halusinasi. (Unsplash-Fredrik Ivansson)

    Setelah divonis di tingkat negara bagian, pilot yang telah dicopot oleh maskapainya itu tetap akan menjalani sidang vonis tingkat pertama di pengadilan federal. 

    Emerson terancam hukuman maksimum 20 tahun penjara dalam sidang federal yang dijadwalkan berlangsung pada 17 November 2025. 

    Dalam dokumen sidang, Emerson disebutkan sedang tidak bertugas dan tidak mengemudikan maskapai pesawat Horizon Airlines saat kejadian pada 22 Oktober 2023. Ia berada di kursi lompat kokpit saat pesawat itu berada di langit Oregon.

    Emerson kemudian meraih dan memegang tuas pemadam kebakaran berwarna merah untuk menariknya ke bawah, yang akan memutus pasokan bahan bakar ke mesin. Tindakan itu otomatis mematikan mesin. 

    Pilot dan kopilot yang bertugas kemudiab menghentikan ulah Emerson, sementara penerbangan pesawat dialihkan ke Portland.

    Emerson disebutkan baru saja mengonsumsi obat psilocybin, zat halusinogen dari jamur ajaib, saat peristiwa dalam pesawat tujuan Washington-San Francisco itu.

    Pesawat Horizon Airlines itu membawa 84 penumpang, termasuk Emerson, yang 11 di antaranya anak-anak di bawah usia 14 tahun. Seluruh penumpang pesawat selamat tanpa adanya korban luka.

  • Ibu dan Anak di Sekadau Kalbar Tewas Diduga Keracunan Jamur Hutan, 3 Lainnya Dirawat
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 September 2025

    Ibu dan Anak di Sekadau Kalbar Tewas Diduga Keracunan Jamur Hutan, 3 Lainnya Dirawat Regional 7 September 2025

    Ibu dan Anak di Sekadau Kalbar Tewas Diduga Keracunan Jamur Hutan, 3 Lainnya Dirawat
    Tim Redaksi
    SEKADAU, KOMPAS.com
    – Sebuah tragedi terjadi di Desa Sunsong, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Seorang ibu, FL (44), dan anaknya, FA (2), tewas setelah mengonsumsi jamur yang mereka temukan di hutan.
    Selain itu, tiga anggota keluarga lainnya, berinisial M (33), YT (1), dan SN (25), yang juga menyantap jamur tersebut, kini tengah dirawat di rumah sakit akibat mengalami muntah dan pusing.
    Kapolsek Sekadau Hulu, IPTU Agustam, dalam keterangan tertulisnya pada Minggu (7/9/2025) malam, mengungkapkan, “Tiga korban masih menjalani perawatan medis.”
    Ia menjelaskan bahwa peristiwa tersebut bermula pada Kamis (4/9/2025), ketika sejumlah warga mencari jamur jenis kesi atau keluntan.
    Jamur tersebut kemudian dimasak dan dimakan bersama dengan minuman tuak.
    FA meninggal dunia lebih dulu saat dalam perjalanan menuju klinik.
    Sementara itu, FL yang sempat memilih berobat mandiri di rumah, kondisinya semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia keesokan malam.
    “Kedua korban telah dimakamkan bersama di pemakaman Katolik,” tambah Agustam.
    Agustam menegaskan bahwa keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima peristiwa ini sebagai musibah. Polisi tidak berhasil mengamankan barang bukti lantaran sisa jamur sudah dibuang.
    Namun, Agustam menyatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi untuk mengambil sampel jamur di sekitar hutan.
    Ia juga menekankan pentingnya kewaspadaan kepada masyarakat agar tidak sembarangan mengonsumsi jamur yang belum dipastikan aman.
    Ini menjadi pelajaran agar masyarakat lebih berhati-hati, ujar Agustam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gaduh Black Mamba di Medsos, Ini Sederet Risiko Jika Sembarangan Pakai Dildo

    Gaduh Black Mamba di Medsos, Ini Sederet Risiko Jika Sembarangan Pakai Dildo

    Jakarta

    ‘Black mamba’ belakangan viral di media sosial pasca beredar potret dildo atau alat bantu seks yang dinarasikan sisa penjarahan di rumah politisi. Keterangan tersebut dipastikan hoax.

    Terlepas dari isu terkait, pakar seks dr Boyke Dian Nugraha, SpOG, menjelaskan bahwa penggunaan alat bantu seks semacam ini tak boleh sembarangan. Sebab, terlalu sering menggunakannya bisa memicu rasa kecanduan.

    “Cuma titip, jangan sampai kecanduan yang akhirnya dia daripada hubungan seks dengan suami, dia lebih senang pakai dildo,” terang dr Boyke saat dihubungi detikcom, Sabtu (6/9/2025).

    Sederet Risiko Jika Sembarangan Pakai Dildo

    Menurut dr Boyke, kecanduan memakai dildo bisa berimbas pada kesehatan organ intim wanita termasuk lecet hingga keputihan berlebihan.

    “Saya pernah dapat kasus keputihan melulu. Ternyata setelah saya tanya-tanya kenapa keputihan melulu, ternyata dia pakai dildo yang nggak tahu standarnya, misal dildonya silikonnya (standar) medis nggak, dia nggak tahu,” sambungnya.

    Selain itu, ada kasus saat seorang wanita telanjur kecanduan dildo, berdampak pada hubungan seksual dengan suami. dr Boyke menyebut ada pasiennya yang harus dirangsang dengan dildo sebelum akhirnya berhubungan seks dengan pasangan.

    dr Boyke juga menyebut adanya kemungkinan gangguan kesuburan pada wanita akibat terlalu menggunakan dildo secara sembarangan.

    “Kalau dia sampai infeksi, ya tentu pasti mengganggu kesuburannya. Makanya, penggunaan dildo itu betul-betul hanya kalau diperlukan dan hanya untuk variasi, hanya untuk masturbasi sesekali,” jelas dr Boyke.

    “Ingat, Anda memasukkan benda ke dalam Miss V tidak semudah yang Anda bayangkan gitu. Betul-betul harus membersihkan dulu, harus dikasih dulu air sabun sampai bersih banget itu sudah dicuci. Naronya (penyimpanan) juga nggak bisa sembarangan, dibungkus lagi dengan tisu atau apa gitu lho,” tambahnya.

    dr Boyke pun mengingatkan penggunaan dildo bagi wanita hamil, yang mungkin sedang jauh dari suami. Harus dipastikan kebersihannya, jenis silikonnya, ari-ari letaknya sedang tidak di bawah, dan tidak sedang keputihan karena jamur.

    “Tidak ada riwayat perdarahan, karena kalau terlalu masuk kadang-kadang menimbulkan kontraksi. Jadi, jangan terlalu ditekan,” tegasnya.

    Bagi wanita hamil, dr Boyke menyarankan boleh memakai dildo jika sedang berjauhan dengan pasangan di trimester kedua. Sebab, di awal sampai 19 minggu biasanya plasenta baru terbentuk di minggu 16-17.

    Di masa itu, janinnya baru menempel kokoh di placenta. Jika belum menempel di rahim, belum ada plasenta terbentuk, biasanya mudah terjadi abortus atau keguguran.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)