Topik: jamur

  • Hati-hati! Dokter Ingatkan Masalah Kulit yang Sering Muncul saat Musim Hujan-Banjir

    Hati-hati! Dokter Ingatkan Masalah Kulit yang Sering Muncul saat Musim Hujan-Banjir

    Jakarta

    Cuaca belakangan lagi susah ditebak! Paginya panas, tapi sore ke malamnya justru bisa hujan deras hingga menimbulkan banjir. Bahkan beberapa wilayah di Jakarta sempat mengalami banjir imbas hujan deras yang mengguyur selama beberapa jam.

    Spesialis kulit dr Ruri Diah Pamela, SpDVE, FINSDV mengingatkan ketika cuaca sedang hujan, kulit akan lebih rentan terhadap masalah kesehatan. Ini disebabkan oleh kulit yang biasanya lebih lembab selama musim hujan.

    “Yang paling sering saya temui adalah infeksi jamur seperti tinea corporis atau panu, terutama di area lipatan misalnya seperti ketiak, selangkangan, atau area bawah payudara karena kelembapan tinggi,” ujar dr Ruri ketika dihubungi detikcom, Sabtu (1/11/2025).

    “Kemudian, dermatitis kontak akibat kulit sering terpapar air kotor atau banjir yang mengandung bakteri, bahan kimia, dan alergen,” sambungnya.

    Selain itu, infeksi bakteri seperti impetigo atau folikulitis juga dapat muncul. Ini bisa terjadi akibat kulit yang lecet, lalu terkena air yang tercemar.

    Impetigo adalah infeksi kulit yang biasanya disebabkan bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes. Kondisi ini biasanya ditandai dengan lepuhan kecil berisi cairan yang mudah pecah dan membentuk kerak kekuningan.

    dr Ruri menyebut orang yang memiliki riwayat eksim atau dermatitis atopik juga memiliki risiko kambuh selama musim hujan dan banjir. Ia menjelaskan udara lembab dan dingin membuat barrier lebih mudah rusak.

    “Kadang juga muncul gatal-gatal atau urtikaria atau biduran akibat perubahan suhu mendadak dari panas ke dingin,” tandasnya.

    Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan demi mencegah berbagai penyakit kulit. Salah satu faktor penting adalah menjaga kondisi kulit tetap kering dan bersih. Setelah hujan-hujanan, sebaiknya juga segera mandi untuk membersihkan air kotor yang ada di tubuh.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Basreng Asal RI Kesandung Asam Benzoat di Taiwan

    Basreng Asal RI Kesandung Asam Benzoat di Taiwan

    Jakarta

    Produk basreng atau bakso goreng asal Indonesia tengah menjadi sorotan. Hal ini terjadi setelah pihak Taiwan Food and Drug Administration (TFDA) menahan sejumlah kiriman basreng karena ditemukan kandungan asam benzoat yang dinilai tidak sesuai dengan aturan keamanan pangan di sana. Temuan tersebut membuat produk dilarang beredar di pasar Taiwan dan menimbulkan perhatian dan kekhawatiran dari konsumen di Indonesia.

    Asam Benzoat dan Fungsinya pada Makanan

    Asam benzoat adalah senyawa yang berfungsi sebagai pengawet dalam makanan. Bahan ini bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri, sehingga makanan tidak mudah rusak dan dapat bertahan lebih lama.

    Asam Benzoat sebenarnya diizinkan untuk digunakan di Indonesia sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP) sesuai dalam Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan No.11 tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan. Penetapan batas konsumsi harian aman asam benzoat dari makanan oleh BPOM juga sesuai dengan yang ditetapkan World Health Organization (WHO).

    WHO melalui Joint Expert Committee on Food Additives (JECFA) menetapkan batas konsumsi harian aman sebesar 0-5 mg/kg berat badan. Jadi jika berat seseorang 65 kg, maka batas aman konsumsi asam benzoat sebanyak 3,5 gram atau 350 mg. Selama berada dibawah batas tersebut, tubuh umumnya mampu memproses asam benzoat dan membuangnya melalui metabolisme tubuh.

    Kandungan Asam Benzoat yang Ditemukan

    Laporan dari TFDA menyebutkan bahwa sejumlah produk basreng asal Indonesia mengandung asam benzoat dengan kadar yang bervariasi. Basreng yang ditemukan pekan sebelumnya (21/10/2025) tercatat memiliki kadar sekitar 0,93 gram per kilogram. Sementara dua sampel lain diumumkan pada selasa (28/10/2025) menunjukkan kadar yang lebih rendah, yaitu sekitar 0,05 gram per kilogram dan 0,02 gram per kilogram.

    Kadar tersebut mungkin tampak tidak terlalu besar, namun produk basreng di Taiwan termasuk kategori pangan yang tidak diperbolehkan menggunakan asam benzoat sebagai pengawet. Jadi persoalannya bukan hanya pada tinggi atau rendah kadar yang ditemukan, melainkan pada ketidaksesuaian penggunaan bahan pengawet tersebut dalam makanan. Atas dasar itu, TFDA mengambil tindakan untuk menahan dan tidak memberikan izin edar bagi produk basreng asal Indonesia.

    Bahaya Asam Benzoat

    Asam benzoat sebenarnya masih aman dikonsumsi selama berada dalam batas yang dianjurkan. Tubuh mampu memecahnya di hati lalu membuangnya melalui urine. Namun ketika konsumsi terjadi berulang setiap hari dan melampaui dosis aman, tubuh dapat mengalami peningkatan beban metabolik.

    Beberapa penelitian menunjukkan risiko kesehatan yang bisa muncul pada paparan berlebih. Penelitian yang diterbitkan pada jurnal Nutrients tahun 2022 menjelaskan bahwa asam benzoat dan sodium benzoate dalam jumlah yang berlebihan dapat memicu peningkatan stres oksidatif di dalam tubuh. Kondisi ini terkait dengan gangguan keseimbangan sel dan dapat berdampak pada kesehatan jaringan hati, ginjal, serta sistem imun. Studi yang sama juga menyebut kemungkinan munculnya reaksi alergi pada individu tertentu, terutama yang memiliki riwayat asma atau urtikaria.

    Bukti lain ditunjukkan dalam Asian Food and Science Journal tahun 2021, bahwa dalam minuman yang mengandung asam benzoat dan vitamin C dapat terbentuk senyawa benzena (senyawa karsinogen) dan berdampak pada gangguan hati dan ginjal.

    Kesimpulan

    Perbedaan regulasi menjadi faktor utama dalam kasus basreng yang tidak diperbolehkan beredar di Taiwan. Asam benzoat tidak diperbolehkan digunakan pada produk jenis ini di Taiwan, sehingga melanggar Undang-Undang tentang Keamanan dan Sanitasi Pangan. Sementara di Indonesia, asam benzoat diizinkan sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP) selama penggunaannya mengikuti batas yang ditetapkan dan sesuai dengan kategori produk.

    Asam benzoat sendiri bisa bantu menjaga mutu dan daya simpan makanan. Namun, konsumsi yang berlebihan dan terjadi setiap hari dapat menambah beban metabolik tubuh, memicu iritasi pada individu sensitif, hingga memunculkan kondisi stres oksidatif dalam jangka panjang. Risiko meningkat bila seseorang mengonsumsi banyak produk kemasan yang sama-sama mengandung pengawet ini.

    Meski begitu, konsumsi asam benzoat dalam batas yang dianjurkan terbukti aman. Tubuh mampu memetabolisme dan membuangnya melalui mekanisme alami.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Basreng Indonesia Ditahan Taiwan gegara Pengawet Melebihi Batas Aman”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

  • 7 Cara Ampuh Hilangkan Bau Sepatu, dari Freezer sampai Pasir Kucing

    7 Cara Ampuh Hilangkan Bau Sepatu, dari Freezer sampai Pasir Kucing

    YOGYAKARTA – Bau sepatu bisa bikin rasa percaya diri hilang seketika, apalagi saat harus lepas sepatu di tempat umum.  Namun tenang, ada banyak cara menghilangkan bau sepatu yang ampuh dan mudah dilakukan di rumah, tanpa perlu beli produk mahal atau perawatan khusus.

    Dengan bahan sederhana Anda bisa mengusir bau tak sedap dari sepatu hanya dalam hitungan jam. Selain itu, menjaga kebersihan kaki dan sirkulasi udara sepatu juga berperan penting agar aroma segar tahan lebih lama.

    Cara Menghilangkan Bau Sepatu

    Dilansir dari laman Homemade Simple, ada beberapa cara menghilangkan bau sepatu yang tak hanya efektif, tapi juga unik dan mudah dilakukan di rumah. Yuk, simak tujuh tips tak terduga berikut berikut ini!

    Ternyata freezer bukan cuma buat simpan es krim! Anda bisa memanfaatkannya untuk menghilangkan bau sepatu. Masukkan sepatu ke dalam kantong plastik, lalu bekukan semalaman.

    Perlu Anda ketahui, suhu dingin akan membunuh bakteri penyebab bau karena mereka tidak tahan udara dingin. Setelah dicairkan, bau pun lenyap, dan sepatumu kembali segar.

    Beberapa jenis sepatu seperti kanvas, kain, atau karet bisa dicuci dengan mesin. Caranya lepas bagian insole-nya dan cuci terpisah agar lebih bersih. Gunakan air hangat dan deterjen biasa, lalu keringkan secara alami. Hindari penggunaan air panas atau mesin pengering agar sepatu tidak rusak.

    Baca juga artikel yang membahas Jangan Sampai Basi! Ini Cara Menyimpan Kopi Botolan agar Tahan Lama dan Tetap Segar

    Kedengarannya aneh, tapi pasir kucing ampuh menyerap kelembapan dan bau. Isi sepatu dengan pasir kucing, diamkan beberapa jam, lalu buang kembali. Bau akan terserap dan sepatu terasa lebih kering serta segar. Tapi hati-hati, jangan sampai kucingmu salah paham dan menjadikannya toilet baru!

    Angin-Anginkan di Tempat Terbuka

    Beri sepatu kesempatan bernapas! Letakkan di dekat jendela atau di tempat terkena sinar matahari langsung selama sehari. Udara segar dan sinar UV akan membantu membunuh bakteri penyebab bau.

    Namun jika Anda sering memakai sepatu yang sama setiap hari, sebaiknya punya sepasang cadangan agar bisa bergantian.

    Semprotkan Cairan Deodoran Alami

    Kalau sepatu tak bisa dicuci, jangan menyerah! Anda bisa membuat semprotan pengharum alami.

    Caranya campurkan setengah gelas air dengan setengah gelas cuka putih dalam botol semprot. Kocok dan semprotkan ke bagian dalam sepatu, lalu lap dan angin-anginkan hingga kering. Bisa juga gunakan semprotan kain seperti Febreze, cukup sedikit saja karena sudah efektif.

    Kadang, sumber bau ada di bagian sol sepatu. Jika bau tak kunjung hilang, coba ganti insole-nya dengan yang baru.

    Insole sendiri mudah ditemukan dan harganya terjangkau. Untuk sol luar, Anda bisa minta bantuan tukang reparasi sepatu. Selain ramah lingkungan, sepatumu juga terasa seperti baru lagi.

    Jika sepatu basah karena hujan, jangan biarkan begitu saja. Segera isi dengan handuk kering atau kertas koran agar kelembapan terserap. Biarkan di tempat terbuka hingga benar-benar kering. Langkah sederhana ini bisa mencegah jamur dan bau apek muncul di kemudian hari.

    Dengan demikian, tidak perlu produk mahal untuk mengatasi bau sepatu. Dengan bahan sederhana seperti pasir kucing, cuka, atau hanya udara segar, Anda bisa menjaga sepatu tetap bersih dan wangi setiap hari.

    Selain pembahasan mengenai cara menghilangkan bau sepatu, ikuti artikel-artikel menarik lainnya di  VOI, untuk mendapatkan kabar terupdate jangan lupa follow dan pantau terus semua akun sosial media kami! 

  • Inhaler Viral Thailand Ditarik gegara Cemaran Bakteri, Begini Bahayanya Jika Dihirup

    Inhaler Viral Thailand Ditarik gegara Cemaran Bakteri, Begini Bahayanya Jika Dihirup

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand menarik sejumlah produk inhaler karena adanya kontaminasi mikroba, ragi, jamur, dan bakteri patogen. Otoritas kesehatan tersebut menyebut kontaminasi itu bisa berisiko bagi kelompok rentan dan lanjut usia.

    Supattra Boonserm, Sekretaris Jenderal FDA Thailand mengatakan bahwa FDA mengumpulkan sampel dari banyak merek inhaler herbal untuk pengujian setelah adanya laporan daring pada bulan Mei tentang kontaminasi jamur yang ditemukan dalam inhaler herbal yang dapat membahayakan paru-paru penggunanya.

    Pengujian tersebut mencari jumlah total mikroba aerobik, jumlah total ragi dan jamur, serta kontaminasi dengan bakteri tertentu, yaitu Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Clostridium spp., yang dilarang dalam produk herbal.

    Supattra mengatakan pengujian pada sampel menunjukkan tingkat yang tidak aman berdasarkan ketiga kriteria untuk inhaler herbal “Hong Thai Formula 2”, nomor registrasi G309/62, lot 000332 yang diproduksi pada 9 Desember 2024. Bakteri Clostridium yang terdeteksi adalah Clostridium perfringens.

    Badan tersebut juga menemukan jumlah mikroba aerobik total pada tingkat yang tidak aman dalam sampel inhaler herbal Chama Herbs, nomor registrasi G561/67, lot NF 2522503001 yang diproduksi pada 3 Maret 2025.

    “Oleh karena itu, FDA memberi tahu publik bahwa inhaler herbal dari kedua merek tersebut merupakan produk herbal di bawah standar dan akan secara bertahap membuat pengumuman lebih lanjut jika produk dari merek lain terbukti memiliki tingkat kontaminasi mikroba yang tidak aman,” ujar Sekretaris Jenderal FDA dikutip dari The Bangkok Post.

    Picu masalah kesehatan

    Ia memperingatkan bahwa tingkat kontaminasi mikroba, jamur, ragi, dan bakteri yang tidak aman dapat sangat berbahaya bagi kesehatan bagi mereka yang mengidap defisiensi imun dan lansia.

    “Menghirup produk berisiko menimbulkan masalah kesehatan akibat spora jamur dan Clostridium perfringens, seperti infeksi saluran pernapasan, kesulitan bernapas disertai mengi, batuk, dan sakit mulut dan tenggorokan,” kata Supattra.

    FDA menangguhkan produksi produk yang dimaksud dan memerintahkan penarikan serta pemusnahannya. Produksi dapat dilanjutkan jika produsen menemukan dan memperbaiki sumber kontaminasi dan FDA mensertifikasi proses produksi yang telah ditingkatkan, ujarnya.

    Dr Sarawut Boonsuk, direktur jenderal Departemen Ilmu Kedokteran, mengatakan bahwa pada tahun 2025, departemen kesehatan menerima 54 sampel inhaler untuk diperiksa dan 39 di antaranya terbukti di bawah standar.

    “Sebagian besar di antaranya di bawah standar untuk jumlah total mikroba aerobik, ragi, jamur, dan Clostridium perfringens.

    “Clostridium perfringens berada di tanah dan bersifat anaerobik. Spora jamur dan Clostridium perfringens dapat membahayakan orang yang lemah, memiliki kekebalan tubuh rendah, atau lanjut usia, jika terhirup,” kata Dr. Sarawut.

    Halaman 2 dari 3

    (kna/kna)

  • Apa Itu Asam Benzoat? Bikin Basreng Asal Indonesia Ditarik ‘BPOM’ Taiwan

    Apa Itu Asam Benzoat? Bikin Basreng Asal Indonesia Ditarik ‘BPOM’ Taiwan

    Jakarta

    Taiwan Food and Drug Administration (TFDA) pada Selasa (28/10/2025), mengumumkan produk bakso goreng atau basreng dari Indonesia telah ditahan di perbatasan karena kandungan pengawet asam benzoat melebihi batas aman.

    Menurut Standar Spesifikasi, Cakupan, Penerapan dan Batasan Bahan Tambahan Pangan Taiwan, produk semacam ini tidak termasuk dalam daftar jenis pangan yang diizinkan mengandung pengawet buatan tersebut, membuatnya melanggar Undang-Undang tentang Keamanan dan Sanitasi Pangan.

    Dalam laporan resmi TFDA, produk tersebut berasal dari Isya Food, produsen asal Indonesia, dan diimpor oleh Taiwan Sheba Enterprise Co. Berikut detail produknya.

    Bakso goreng dengan jumlah 1.072 KGM / 1.072 kg dengan asam benzoat pada konsentrasi 0,05 g/kg.Bakso goreng gurih dengan jumlah 1.008 KGM/1.008 kg, ditemukan asam benzoat pada konsentrasi 0,02 g/kg.

    Penahanan ini terjadi sepekan setelah produk serupa juga sempat dihentikan masuk pada pada Selasa (21/10/2025). TFDA juga mengumumkan penahanan produk serupa dari perusahaan yang sama, Isya Food. Sebanyak 1.008 kilogram produk Basreng Cracker kala itu ditemukan mengandung pengawet asam benzoat sebesar 0,93 gram per kilogram.

    “Produk yang tidak sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen akan dikembalikan atau dimusnahkan sesuai dengan peraturan,” kata TFDA, dikutip dari laman resminya.

    Apa Itu Asam Benzoat?

    Dikutip dari Drugs dan Britannica, benzoic acid atau asam benzoat adalah senyawa kristalin tidak berwarna. Ia termasuk dalam kelompok benzoat, bersama dengan natrium benzoat dan kalium benzoat. Secara alami, asam benzoat dapat ditemukan dalam beberapa jenis makanan seperti cranberry, plum, prune, kayu manis, cengkeh matang, dan berbagai jenis buah beri.

    Zat ini banyak digunakan sebagai pengawet makanan, serta dalam pembuatan berbagai produk kosmetik, pewarna, plastik, dan obat pengusir serangga (insektisida atau repelan).

    Dalam industri farmasi, asam benzoat digunakan sebagai bahan tambahan tidak aktif yang berfungsi sebagai pengawet antimikroba, antijamur, serta pelumas tablet dan kapsul. Asam benzoat juga sering dikombinasikan dengan asam salisilat, seperti pada salep Whitfield, untuk mengobati infeksi jamur kulit seperti kutu air (athlete’s foot) dan kurap (ringworm).

    Selain itu, asam benzoat merupakan prekursor penting dalam berbagai reaksi kimia organik yang menghasilkan senyawa turunan lain.

    Di sisi lain, terkait temuan ini detikcom telah menghubungi Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM), namun belum mendapat respons hingga tulisan ini dipublikasikan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Basreng Indonesia Ditahan Taiwan gegara Pengawet Melebihi Batas Aman”
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/kna)

  • Geger Ilmuwan Makin Dekat Ciptakan Kehidupan Baru, Begini Dampaknya

    Geger Ilmuwan Makin Dekat Ciptakan Kehidupan Baru, Begini Dampaknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) membuat hal-hal yang dulunya terkesan mustahil menjadi mungkin. Salah satunya, ilmuwan mulai mempertanyakan soal potensi menciptakan makhluk hidup dari nol dengan bantuan AI.

    Baru-baru ini, sebuah makalah yang diterbitkan para peneliti Stanford di server pracetak biologi ‘bioRxiv’, menunjukkan bagaimana AI generatif dapat digunakan dalam merekayasa virus khusus untuk membunuh bakteri. Khususnya, virus-virus ini dilatih untuk membasmi bakteri E. coli.

    Penelitian ini masih menunggu peer review, tetapi menimbulkan pertanyaan yang diajukan oleh penulis senior, Brian Hie, kepada dirinya sendiri: Mungkinkah teknik yang sama ini digunakan untuk menciptakan kehidupan baru?

    Misalnya, jamur buatan bisa membantu peneliti mengembangkan obat untuk menangkal infeksi bakteri, mirip dengan penisilin dan antibiotik lainnya. Selain itu, mikroba-mikroba buatan bsa dirancang untuk membersihkan polusi atau menangkap emisi karbon dari atmosfer.

    Meskipun lompatan dari virus ke organisme hidup mungkin tampak seperti garis lurus, prosesnya sedikit lebih rumit. Asisten profesor tekik biomedis di University of Wisconsin-Madison, Yang Lu, mengatakan bakteriofag seperti yang ditunjukkan dalam makalah dari peneliti Stanford jauh lebih sederhana daripada organisme hidup.

    “Virus mirip dengan USB biologis. Karakterinya membawa kode genetika, tetapi tidak bisa bertahan sendiri. Makhluk hidup membutuhkan lebih banyak dari sekadar informasi,” ia menuturkan, dikutip dari Popular Mechanics, Rabu (29/10/2025).

    Hal serupa diungkap Samuel King, tim peneliti Stanford yang membuat makalah tersebut. Ia mengatakan bakteriofag dirancang untuk bertahan dalam lingkungan tertutup. Sementara itu, makhluk hidup eksis dalam lingkungan terbuka yang dinamis.

    “Sel hidup harus selalu menyeimbangkan energi, material dan sinyal, di dalam kondisi fisiologis yang spesifik,” kata King.

    Meskipun kompleks, bukan berarti penciptaan makhluk hidup baru adalah sesuatu yang mustahil. King dan Lu sepakat bahwa menciptakan kehidupan baru di dalam lab membutuhkan teknologi lain selain AI yang canggih.

    King mengatakan salah satu yang dibutuhkan adalah terobosan dalam biologi sintetis bottom-up, seperti mengembangkan perakitan ribosom buatan dan sistem replikasi bebas sel. Hal ini dapat membantu sel atau genom sintetis untuk berdiri dan bereplikasi sendiri tanpa didorong oleh sel yang sudah ada.

    Peran AI dalam hal ini, menurut King, adalah mengakselerasi rancangan sistem kehidupan baru dengan mengeksplor set data biologis dan menemukan aturan umum tentang hal-hal seperti organisasi genome dan ekspresi genetik.

    AI bisa melakukan rancangan tersebut lebih cepat ketimbang mengandalkan kemampuan manusia saja. Selanjutnya, peneliti dapat mengembangkan alur penelitian yang lebih mendalam.

    “AI sangat dibatasi oleh kualitas data yang dipelajari. Meskipun AI dapat melakukan rancangan sistem yang dibutuhkan, sangat sulit untuk mengevaluasi hasilnya secara akurat,” kata King.

    Sara Gerke, professor hukum di University of Illinois Urbana-Champaign yang fokus pada bioetika dan AI, mewanti-wanti agar peneliti mengeksplor kemungkinan ini dengan mempertimbangkan keamanan yang layak.

    “Sangat krusial untuk memastikan organisme kehidupan yang dirancang AI tidak membahayakan manusia atau ekosistem,” kata Gerke kepada Popular Mechanics dalam sebuah email.

    Dalam dunia science fiction, mungkin juga akan muncul pertanyaan tentang moralitas merancang dan mengambil keuntungan dari organisme hidup ini, kata King. Apakah memiliki atau mengendalikan bentuk kehidupan sintetis itu tidak bermoral? Mungkin masih terlalu dini membahasnya sampai sains makin mendekati kenyataan tersebut.

    Gerke, Lu, dan King sepakat bahwa perlu ada keseimbangan antara transparansi dan pengawasan, sekaligus tetap memungkinkan eksplorasi yang bertanggung jawab. Jika dilakukan dengan benar, teknologi ini suatu hari nanti dapat memainkan peran besar dalam memperbaiki kehidupan kita, kata King.

    “Kita [sudah] menanam berbagai jenis makanan dan memproduksi obat-obatan penyelamat jiwa dengan sel hidup,” kata King.

    “Merancang kehidupan secara cerdas pada skala genom dapat memungkinkan cara-cara baru bagi kita untuk membangun sistem kehidupan yang dioptimalkan bagi kesehatan manusia dan planet,” ia menambahkan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Viral Inhaler Herbal Thailand Ditarik gegara Kontaminasi Bakteri

    Viral Inhaler Herbal Thailand Ditarik gegara Kontaminasi Bakteri

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand telah mengeluarkan pengumuman terkait inhaler herbal Thai Eagle Brand, yang juga dikenal sebagai “Hong Thai” atau “Yadom”, setelah produk tersebut gagal memenuhi standar keamanan.

    Inhaler herbal Thailand ini merupakan obat tradisional untuk meredakan mabuk perjalanan, meningkatkan kewaspadaan, dan melawan rasa lelah. Inhaler ini juga semakin populer sebagai oleh-oleh bagi mereka yang bepergian ke Thailand.

    Kelainan dalam Hasil Uji

    Sampel produk telah dikumpulkan oleh FDA dan dikirim untuk analisis laboratorium, lapor Thai PBS. Kelainan ditemukan pada jumlah total mikroba aerobik, jumlah total gabungan ragi dan jamur, serta Clostridium spp.

    Produk yang dimaksud adalah Inhaler Herbal Hong Thai Brand, Formula 2, No. Registrasi G 309/62.

    Batch produksi: 000332Tanggal produksi: 9 Desember 2024Tanggal kedaluwarsa: 8 Desember 2027

    Berdasarkan Undang-Undang Produk Herbal, siapa pun yang memproduksi atau menjual “produk herbal di bawah standar” dapat dikenakan denda atau hukuman penjara, atau keduanya.

    Badan ini juga sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap pelanggar.

    Dalam pengumuman yang dikaitkan dengan produk tersebut, Withit Supachaiyagul, wakil sekretaris jenderal dan pelaksana tugas kepala FDA Thailand, masyarakat diimbau untuk berhati-hati saat membeli atau mengonsumsi produk herbal tersebut.

    Apa itu Yadom?

    Yadom merupakan inhaler hidung yang umum digunakan di Thailand yang mengandung herba aromatik dan minyak esensial. Namanya (ยาดม) secara harfiah berarti Ya, yang berarti obat, dan Dom, yang berarti mencium.

    Untuk menggunakannya, orang-orang diminta untuk membuka produk, meletakkannya di bawah hidung, dan menghirup aromanya dengan lembut. Meskipun menggoda, usahakan untuk tidak berlebihan dan batasi penggunaan inhaler beberapa kali setiap hari.

    Yadom umumnya tersedia dalam kemasan tabung plastik genggam, dengan merek-merek populer seperti Hong Thai yang menampilkan merek khas berwarna hijau atau kuning. Salah satu merek inhaler hidung tertua dan paling awet di Thailand, Poy Sian, telah tersedia sejak tahun 1936 dan mudah dikenali dari tabung putihnya yang ramping.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Viral Inhaler Herbal Thailand Ditarik gegara Kontaminasi Bakteri

    Viral Inhaler Herbal Thailand Ditarik gegara Kontaminasi Bakteri

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand telah mengeluarkan pengumuman terkait inhaler herbal Thai Eagle Brand, yang juga dikenal sebagai “Hong Thai” atau “Yadom”, setelah produk tersebut gagal memenuhi standar keamanan.

    Inhaler herbal Thailand ini merupakan obat tradisional untuk meredakan mabuk perjalanan, meningkatkan kewaspadaan, dan melawan rasa lelah. Inhaler ini juga semakin populer sebagai oleh-oleh bagi mereka yang bepergian ke Thailand.

    Kelainan dalam Hasil Uji

    Sampel produk telah dikumpulkan oleh FDA dan dikirim untuk analisis laboratorium, lapor Thai PBS. Kelainan ditemukan pada jumlah total mikroba aerobik, jumlah total gabungan ragi dan jamur, serta Clostridium spp.

    Produk yang dimaksud adalah Inhaler Herbal Hong Thai Brand, Formula 2, No. Registrasi G 309/62.

    Batch produksi: 000332Tanggal produksi: 9 Desember 2024Tanggal kedaluwarsa: 8 Desember 2027

    Berdasarkan Undang-Undang Produk Herbal, siapa pun yang memproduksi atau menjual “produk herbal di bawah standar” dapat dikenakan denda atau hukuman penjara, atau keduanya.

    Badan ini juga sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap pelanggar.

    Dalam pengumuman yang dikaitkan dengan produk tersebut, Withit Supachaiyagul, wakil sekretaris jenderal dan pelaksana tugas kepala FDA Thailand, masyarakat diimbau untuk berhati-hati saat membeli atau mengonsumsi produk herbal tersebut.

    Apa itu Yadom?

    Yadom merupakan inhaler hidung yang umum digunakan di Thailand yang mengandung herba aromatik dan minyak esensial. Namanya (ยาดม) secara harfiah berarti Ya, yang berarti obat, dan Dom, yang berarti mencium.

    Untuk menggunakannya, orang-orang diminta untuk membuka produk, meletakkannya di bawah hidung, dan menghirup aromanya dengan lembut. Meskipun menggoda, usahakan untuk tidak berlebihan dan batasi penggunaan inhaler beberapa kali setiap hari.

    Yadom umumnya tersedia dalam kemasan tabung plastik genggam, dengan merek-merek populer seperti Hong Thai yang menampilkan merek khas berwarna hijau atau kuning. Salah satu merek inhaler hidung tertua dan paling awet di Thailand, Poy Sian, telah tersedia sejak tahun 1936 dan mudah dikenali dari tabung putihnya yang ramping.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Serangan Beruang Merajalela di Jepang

    Serangan Beruang Merajalela di Jepang

    Jakarta

    Peristiwa beruang menyerang manusia kian merajalela di Jepang. Pemerintah daerah setempat meminta militer turun tangan.

    Dilansir AFP, Selasa (28/10/2025), seorang pejabat pemerintah Jepang mengungkap serangan beruang memecahkan rekor tahun ini. Dia menyebut serangan beruang telah menewaskan 10 orang di Jepang sepanjang tahun ini. Jumlah ini melampaui rekor sebelumnya yaitu enam orang pada tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2024.

    Hewan-hewan buas tersebut semakin merambah ke kota-kota karena berbagai faktor, termasuk penurunan populasi manusia dan perubahan iklim.

    Gubernur prefektur Akita utara, Kenta Suzuki, mengatakan kepada menteri pertahanan Jepang bahwa “nyawa warga kami tidak dapat dilindungi tanpa bantuan Self-Defense Forces (militer)”.

    “Serangan yang menargetkan leher dan wajah sangat umum, mengakibatkan situasi yang sungguh mengerikan,” ujar Suzuki.

    Suzuki mengatakan beruang sekarang tidak hanya muncul di pegunungan, tetapi juga di daerah perkotaan.

    Sangatlah “tidak normal” jika kehidupan sehari-hari semua penduduk terganggu seperti itu, imbuhnya.

    Respons Menhan Jepang

    Menteri Pertahanan Jepang yang baru diangkat, Shinjiro Koizumi, menanggapi dengan mengatakan bahwa pemerintah akan “memanfaatkan sepenuhnya kemampuan dan wewenang yang ada untuk memulihkan keamanan”.

    Seorang pejabat Kementerian Lingkungan Hidup yang memantau serangan beruang mengonfirmasi bahwa jumlah korban tewas “telah mencapai 10”.

    Korban terbaru diserang bersama tiga orang lainnya di sebuah desa pegunungan di Akita pekan lalu, kata pejabat tersebut.

    Namun, angka tersebut belum termasuk korban tewas baru-baru ini yang tampaknya terkait dengan serangan beruang lainnya.

    Seorang wanita ditemukan tewas pada hari Senin (27/10) di dekat sawah di Akita, sementara seorang pria dan anjingnya ditemukan tewas di wilayah tetangga, Iwate, lapor media lokal. Keduanya menunjukkan tanda-tanda telah diserang beruang.

    Beruang-beruang telah menyerang wisatawan, memasuki toko, dan muncul di dekat sekolah dan taman, terutama di wilayah utara.

    Jepang memiliki dua jenis beruang: beruang hitam Asia — juga dikenal sebagai beruang bulan — dan beruang cokelat yang lebih besar yang hidup di pulau utama di Jepang utara, Hokkaido.

    Korban Tewas Diserang Beruang saat Petik Jamur

    Dua pekan lalu, Kepolisian Jepang mengatakan bahwa seekor beruang telah menewaskan seorang kakek. Korban saat diserang saat memetik jamur di area hutan di wilayah Iwate.

    “Seorang pria berusia 70-an tahun, yang hilang setelah pergi ke hutan untuk memanen jamur, telah ditemukan tewas,” kata seorang pejabat kepolisian setempat di wilayah utara Iwate, seperti dilansir AFP, Jumat (10/10).

    “Kami menduga dia diserang beruang, berdasarkan bekas cakaran yang ada,” sebutnya.

    Lihat juga Video ‘Polisi-TNI-Damkar Evakuasi Beruang Madu yang Terjerat Jebakan’:

    Halaman 2 dari 3

    (lir/isa)

  • Viral Purbaya Sikat Mafia Baju Bekas, Ini Kata Dokter Kulit soal Baju Thrifting

    Viral Purbaya Sikat Mafia Baju Bekas, Ini Kata Dokter Kulit soal Baju Thrifting

    Jakarta

    Isu soal pelarangan impor pakaian bekas kembali mencuat pasca pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terkait komitmen pemerintah untuk menindak tegas praktik impor balpres (bal pakaian bekas).

    Purbaya menilai, selain merugikan industri tekstil dalam negeri, peredaran pakaian bekas impor juga menimbulkan beban ekonomi baru karena negara harus mengeluarkan biaya tambahan untuk proses hukum dan pemusnahan barang ilegal.

    Langkah ini turut didukung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan pihaknya akan melarang praktik thrifting (jual beli baju bekas) di pasar-pasar ibu kota.

    “Kami mendukung kebijakan pemerintah pusat, termasuk melarang thrifting di pasar-pasar Jakarta,” kata Pramono kepada wartawan, Jumat (24/10/2025).

    Ia juga meminta dinas terkait memberikan pelatihan usaha bagi pedagang UMKM agar tidak bergantung pada jual beli barang bekas impor.

    Terlepas dari pro kontra kebijakan tersebut, apakah membeli baju thrifting aman untuk kulit?

    Menurut dr Arini Widodo, SpDV, dokter spesialis kulit dan kelamin dari PERDOSKI, pakaian bekas memiliki risiko tinggi menularkan penyakit kulit karena kebersihannya tidak dapat dijamin.

    “Pakaian bekas bisa membawa agen infeksi seperti bakteri, jamur, virus, maupun parasit (tungau dan kutu) yang berpotensi menular ke pemakainya,” jelas dr Arini.

    Beberapa penyakit yang dapat timbul antara lain:

    Scabies (kudis), akibat tungau yang bersarang di serat kain dan menyebabkan gatal hebat, terutama di malam hari.

    Eksim dan dermatitis kontak, muncul ketika pakaian berdebu atau lama disimpan, menyebabkan kulit gatal, merah, bahkan melepuh bila terus digaruk.

    Infeksi sekunder, akibat berpindahnya cairan tubuh seperti keringat atau air liur dari orang yang sebelumnya mencoba pakaian.

    “Pernah ditemukan virus pernapasan seperti influenza yang menempel pada pakaian bekas. Barang yang berpindah-pindah tangan ini bisa menjadi jalur penularan infeksi,” tambahnya.

    Selain itu, bahaya lain juga datang dari bahan kimia pembersih atau disinfektan yang digunakan penjual untuk mensterilkan pakaian.

    “Uap bahan kimia tersebut bisa menyebabkan sakit kepala, pusing, mual, atau bahkan kejang bila terhirup terus-menerus,” kata dr Arini.

    Meski begitu, risiko tersebut sebetulnya bisa diminimalisir dengan cara mencucinya. Terlebih, thrifting tetap punya sisi positif bagi lingkungan dan ekonomi, selama masyarakat memahami cara menjaga kebersihannya.

    “Membeli baju thrifting boleh saja, asal dicuci dengan benar sebelum digunakan,” ujar dr Ruri saat dihubungi detikcom, beberapa waktu lalu.

    Ia menyarankan beberapa langkah penting sebelum mengenakan pakaian bekas:

    Cuci dengan air panas dan deterjen sesegera mungkin setelah dibeli.Rendam dengan desinfektan khusus pakaian atau gunakan pengaturan mesin cuci bersuhu tinggi.Keringkan dan setrika hingga panas, agar sisa mikroorganisme mati sempurna.

    “Hindari memakai pakaian bekas sebelum dicuci, terutama untuk pakaian dalam, handuk, dan pakaian tidur. Idealnya jenis ini tidak dibeli dalam kondisi bekas,” tegasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/kna)