Topik: jamur

  • Trik Biar Rumah Gak Lembab Meski Hujan Tiap Hari

    Trik Biar Rumah Gak Lembab Meski Hujan Tiap Hari

    Surabaya (beritajatim.com)- Musim hujan memang punya sisi romantisnya sendiri. Udara jadi sejuk, suara hujan menenangkan, dan suasana terasa damai. Tapi di balik itu, ada satu masalah klasik yang sering muncul, yaitu rumah jadi lembap. Udara terasa berat, dinding basah, pakaian susah kering, bahkan muncul bau apek yang mengganggu. Supaya hal itu tidak terjadi, kamu bisa mencoba beberapa trik sederhana agar rumah tetap kering dan nyaman meski hujan turun hampir setiap hari.

    Maksimalkan Sirkulasi Udara
    Banyak orang berpikir bahwa menutup rapat rumah bisa mencegah udara lembap masuk saat hujan. Padahal, kebiasaan itu justru membuat udara di dalam rumah terperangkap dan menimbulkan kelembapan berlebih. Cobalah untuk membuka jendela atau pintu setiap pagi selama 15 hingga 30 menit agar udara segar bisa berganti. Udara baru akan membantu mengurangi kadar lembap dan mencegah bau pengap yang sering muncul saat musim hujan. Jika kamu tinggal di daerah yang cenderung lembap, gunakan exhaust fan di dapur atau kamar mandi untuk membantu sirkulasi udara tetap lancar.

    Manfaatkan Sinar Matahari Sekalinya Muncul
    Saat matahari akhirnya muncul di sela-sela hujan, jangan lewatkan kesempatan itu. Segera jemur pakaian, kasur, atau karpet kecil di bawah sinar matahari agar jamur dan bakteri tidak berkembang. Sinar matahari alami juga bisa membantu mengeringkan dinding atau lantai yang terasa lembap. Selain itu, membuka gorden dan membiarkan cahaya matahari masuk ke dalam ruangan bisa membuat suasana rumah terasa lebih hangat dan segar. Walau mungkin cuma sebentar, paparan sinar matahari tetap efektif mencegah kelembapan berlebih.

    Gunakan Bahan Penyerap Lembap Alami
    Kalau kamu belum punya dehumidifier, jangan khawatir. Ada cara sederhana yang bisa dilakukan dengan bahan-bahan alami. Arang, kapur sirih, dan baking soda bisa menjadi penyerap lembap yang murah dan mudah ditemukan. Cukup letakkan bahan-bahan tersebut di wadah kecil, lalu taruh di sudut ruangan yang cenderung lembap seperti kamar mandi atau bawah lemari. Bahan ini akan membantu menyerap kelembapan udara dan mengurangi bau tidak sedap. Pastikan untuk menggantinya setiap dua hingga tiga minggu agar tetap efektif.

    Tambahkan Tanaman yang Menyerap Air
    Tanaman hias bukan hanya mempercantik ruangan, tetapi juga bisa membantu menjaga keseimbangan udara di dalam rumah. Beberapa jenis tanaman seperti lidah mertua, sirih gading, dan peace lily mampu menyerap air di udara secara alami. Selain fungsional, warna hijau dari tanaman juga memberikan efek menenangkan dan segar di tengah suasana mendung. Letakkan tanaman ini di ruang tamu, dekat jendela, atau di sudut kamar agar suasana rumah terasa lebih hidup dan tidak pengap.

    Hindari Menumpuk Barang Basah
    Kebiasaan menggantung pakaian lembap atau menaruh jas hujan di dalam rumah tanpa dikeringkan lebih dulu bisa memperburuk kelembapan. Barang-barang yang masih basah akan menguapkan air ke udara, membuat ruangan terasa semakin lembap dan menimbulkan bau apek. Sebaiknya, keringkan dulu di luar ruangan, di teras, atau dekat jendela yang terbuka. Mungkin terlihat sepele, tapi langkah kecil ini sangat membantu menjaga udara rumah tetap segar dan tidak lembap.

    Gunakan Dehumidifier atau Mode Dry pada AC
    Jika kamu menggunakan AC di rumah, manfaatkan fitur dry mode untuk mengurangi kelembapan di udara. Mode ini bekerja dengan menarik uap air dari ruangan, membuat udara terasa lebih ringan dan sejuk. Alternatif lainnya, kamu bisa menggunakan dehumidifier mini yang kini banyak dijual dengan harga terjangkau. Alat ini sangat membantu terutama di ruangan yang tertutup rapat seperti kamar tidur atau ruang kerja.

    Rajin Bersihkan Area yang Mudah Lembap
    Kamar mandi, dapur, dan area cuci biasanya menjadi tempat yang paling cepat lembap. Pastikan area-area ini selalu dalam keadaan bersih dan kering. Bersihkan dinding dan lantai secara rutin, terutama di sudut-sudut yang sulit dijangkau. Untuk membasmi jamur, kamu bisa menggunakan campuran air dan cuka, cara alami yang efektif tanpa harus memakai bahan kimia keras. Dengan menjaga kebersihan, kamu juga mencegah bau apek yang sering muncul akibat jamur dan bakteri.

    Hujan setiap hari memang membawa suasana tenang, tapi rumah lembap bisa merusak kenyamanan itu. Dengan langkah-langkah sederhana seperti membuka jendela, memanfaatkan sinar matahari, menggunakan bahan penyerap lembap, dan menjaga kebersihan, kamu bisa membuat rumah tetap kering dan sehat. Jadi, meskipun hujan terus turun di luar sana, biarkan rumahmu tetap hangat, wangi, dan menyenangkan untuk ditinggali. Karena kenyamanan bukan soal cuaca, tetapi tentang bagaimana kita merawat tempat yang kita sebut rumah. [Nazala Habibah Fathyadin]

  • 5
                    
                        Menara Saidah, Bayangan Kemegahan yang Terbengkalai di Tengah Megaproyek Jakarta
                        Megapolitan

    5 Menara Saidah, Bayangan Kemegahan yang Terbengkalai di Tengah Megaproyek Jakarta Megapolitan

    Menara Saidah, Bayangan Kemegahan yang Terbengkalai di Tengah Megaproyek Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Di antara hiruk-pikuk kendaraan di Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, berdiri sebuah menara yang seolah berhenti dalam waktu.
    Menara Saidah
    , dengan tiang-tiang korintus dan fasad bergaya Romawi klasik, kini hanya menjadi bayangan kemegahan masa lalu yang perlahan memudar di tengah pesatnya pembangunan Ibu Kota.
    Bangunan setinggi 28 lantai itu pernah menjadi simbol kemajuan kawasan bisnis Cawang pada awal 2000-an.
    Namun, hampir dua dekade berlalu, ia menjelma menjadi monumen bisu menggambarkan rumitnya tata kelola ruang Kota Jakarta dan lemahnya penegakan hukum terhadap aset-aset terabaikan.
    Penelusuran
    Kompas.com
    , Jumat (7/11/2025), menunjukkan bahwa Menara Saidah kini seperti artefak kota yang terlupakan.
    Di depan gedung, pagar seng berwarna abu-abu kusam setinggi dua meter membentang sepanjang sisi jalan, dengan tulisan besar berwarna merah:
    DILARANG MASUK
    .
    Setiap hari, orang-orang melintas hanya beberapa meter dari bangunan ini tanpa pernah benar-benar tahu apa yang tersisa di balik pagar itu.
    Begitu pagar seng dibuka oleh petugas keamanan, suasana berubah drastis. Sunyi. Hanya terdengar dengung mesin kendaraan dari kejauhan dan lolongan anjing penjaga di bawah naungan pohon besar yang tumbuh liar di depan lobi.
    Dua pos jaga kecil berdiri di sisi kanan dan kiri gerbang, terbuat dari kayu lapuk yang sebagian atapnya sudah bocor.
    “Kami jaga empat orang, siang malam bergantian,” ujar Juliadi (40), salah satu penjaga yang sudah bekerja di sana sejak 2014.
    “Tugasnya cuma jaga biar enggak ada yang masuk tanpa izin. Banyak anak muda penasaran, kadang nekat manjat pagar,” lanjutnya.
    Di halaman depan, lantai marmer yang dulu berkilau kini tertutup debu, pecahan genteng, dan dedaunan kering.
    Rumput liar tumbuh menembus sela ubin, membentuk lanskap alami yang menelan keanggunan desain arsitektur klasik Eropa yang dulu diagungkan.
    Fasad bangunan menampilkan enam pilar besar berwarna hijau tua dengan ukiran emas yang kini memudar. Ornamen berbentuk bunga teratai di atas atap lobi menghitam akibat jamur dan cuaca.
    Di bagian dalam lobi utama, dua patung klasik berwarna putih, satu berbentuk bust laki-laki dan satu lagi patung singa, duduk berdiri di tengah debu.
    Kedua patung itu kotor, tertutup jelaga dan sarang laba-laba, tetapi masih menjaga aura kemewahan masa lalu.
    Di langit-langit lobi, lukisan langit berwarna biru muda dengan awan putih masih tampak samar, diapit sisa ornamen emas di tepiannya.
    Lift yang dulu menjadi penghubung antar lantai kini hanya menyisakan poros besi vertikal tanpa kabin. Kabel-kabel menjuntai dari langit-langit, berkarat, dan sebagian putus.
    Dinding-dinding di sekitar tangga darurat mengelupas, menampakkan lapisan bata merah dan kerangka besi bangunan.
    Tangga sempit menuju lantai dua dan seterusnya tak diterangi cahaya. Udara terasa lembap dan berbau besi tua.
    Lantai atas tampak seperti ruang terbuka yang membisu. Beberapa ruangan kosong masih memiliki sisa meja, sebagian besar berdebu dan berkarat.
    Di salah satu ruangan yang menghadap Jalan MT Haryono, kaca jendelanya sudah pecah, memberikan pemandangan Kota Jakarta yang terus bergerak di luar sana, di antaranya LRT melintas, mobil melaju, dan gedung-gedung baru tumbuh di sekitarnya.
    Kontras itu terasa menyesakkan seolah Menara Saidah tidak hanya ditinggalkan secara fisik, tetapi juga secara makna. Ia berdiri tegak, tetapi tak lagi menjadi bagian dari kehidupan kota.
    “Dulu pernah ada yang mau syuting, tapi itu udah lama banget,” kata Juliadi lagi.
    “Pemerintah belum pernah datang lagi. Katanya mau direvitalisasi, tapi cuma rencana,” imbuhnya.
    Sementara di sisi belakang gedung, pemandangan tak kalah miris. Dinding pembatas yang roboh memperlihatkan kontras antara kemegahan dan kesederhanaan permukiman padat warga Cikoko Timur yang hanya berjarak beberapa meter dari fondasi bangunan berlantai 28 itu.
    Area parkir bawah juga bisa dilalui dengan tangga besi melingkar di sisi kanan gedung. Area parkir ini kosong dan gelap, hanya diiringi ilalang serta bunyi dedaunan yang bergesekan di sekitar bangunan.
    Menara Saidah bukan sekadar bangunan kosong. Ia menyimpan riwayat panjang kepemilikan yang berlapis.
    Bangunan ini awalnya dibangun oleh PT Hutama Karya pada 1998 atas pesanan Mooryati Soedibyo, pendiri Mustika Ratu, dengan nama Menara Gracindo.
    Beberapa tahun kemudian, gedung itu dilelang dan berpindah tangan ke keluarga Saidah Abu Bakar Ibrahim, pemilik Merial Group.
    Sang putra, Fajri Setiawan, melakukan renovasi besar-besaran, menambah jumlah lantai dari 18 menjadi 28 dan mengganti namanya menjadi Menara Saidah, mengabadikan nama sang ibu.
    Pada awal 2000-an, gedung ini sempat digunakan oleh beberapa lembaga negara, termasuk Sekretariat Panitia Pemilu 1999 (kini KPU) dan Kementerian Pembangunan Kawasan Timur Indonesia.
    Namun pada 2007, seluruh aktivitas perkantoran di dalam Menara Saidah berhenti. Beredar kabar bahwa gedung miring beberapa derajat.
    Pihak pengelola, PT Gamlindo Nusa, membantah isu tersebut dan menegaskan bahwa pengosongan dilakukan hanya karena masa sewa habis. Namun, sejak saat itu pintu gedung ditutup rapat.
    “Kalau bangunan sudah tidak dimanfaatkan, otomatis Sertifikat Laik Fungsi (SLF)-nya sudah tidak berlaku,” jelas Kartika Andam Dewi, Ketua Subkelompok Penggunaan Bangunan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta, saat dihubungi
    Kompas.com
    .
    “Pengawasan kami bergilir, dan Menara Saidah belum termasuk daftar 2025. Mungkin baru masuk di jadwal 2026. Karena belum ada laporan aduan atau aktivitas di sana, kami belum melakukan pengawasan lanjutan,” sambungnya.
    Andam menegaskan, Menara Saidah merupakan milik swasta, bukan aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Karena itu, pemerintah daerah tidak bisa serta-merta melakukan penindakan atau revitalisasi tanpa koordinasi dan izin pemilik.
    “Kalau nanti ada laporan visual bahwa bangunan itu membahayakan, baru kami bisa melakukan survei insidental,” katanya.
    Fakta ini menunjukkan kerumitan persoalan hukum dan administrasi yang membelit Menara Saidah.
    Pemprov DKI tak punya kewenangan langsung, sedangkan pemilik tidak lagi menampakkan inisiatif untuk memanfaatkan aset yang nilainya bisa mencapai ratusan miliar rupiah itu.
    Upaya menyelamatkan Menara Saidah sebenarnya pernah dibahas. Pada 2016, Pemprov DKI Jakarta sempat berencana mengambil alih pemanfaatan bangunan tersebut. Namun rencana itu urung terlaksana.
    Tawaran dari Universitas Satyagama pada 2011 juga kandas karena pemilik tak bersedia menunjukkan gambar struktur gedung.
    Warga sekitar mengaku sudah terbiasa melihat bangunan itu diam tanpa perubahan.
    “Dulu waktu masih ramai, memang sempat katanya mau direnovasi gitu,” kata Siti (45), pedagang di Cikoko Timur belakang gedung Menara Saidah.
    “Sayang banget ya, bangunan segede itu nganggur. Kalau bisa dimanfaatin buat kantor pemerintah atau pusat UMKM kan enak,” ujarnya.
    Pandangan serupa disampaikan Puji (29), pengemudi ojek
    online
    yang sering melintas di sana.
    “Kalau siang enggak apa-apa, tapi kalau malam sepi banget. Lihat aja catnya udah pudar, kaca banyak yang retak. Padahal di seberang udah banyak gedung baru, tapi yang ini kayak ditinggalin gitu aja,” tuturnya.
    Menurut Puji, warga sering bertanya-tanya mengapa pemerintah membiarkan bangunan strategis di tengah kota itu terbengkalai begitu saja.
    “Katanya punya swasta, tapi masa iya enggak bisa dibenerin bareng-bareng? Jadinya kayak simbol Jakarta yang setengah maju, setengah berantakan,” tambahnya.
    Bagi sebagian warga, Menara Saidah telah kehilangan maknanya sebagai simbol kemajuan.
    “Sekarang malah kalah dan kayak monumen gagalnya tata kota. Kan di kelilingi wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Timur juga, tapi jadi satu-satunya gedung yang tidak dihuni bertahun-tahun,” ujar Tio (41), pegawai kantoran di seberang Menara Saidah.
    Pengamat infrastruktur dan tata kota, Yayat Supriatna, mengatakan, persoalan Menara Saidah bukan semata bangunan mangkrak, melainkan mencerminkan ketidaktegasan pemerintah dalam mengelola ruang kota.
    “Kelayakan bangunan itu yang paling penting adalah aspek keselamatan dan keamanan penggunaan. Kalau aman dan
    clear
    dari sengketa hukum, sebenarnya Menara Saidah sangat strategis,” ujarnya kepada
    Kompas.com
    .
    Ia menilai, posisi gedung yang dekat dengan LRT, KRL, dan TransJakarta semestinya menjadi keunggulan.
    “Sangat cocok kalau dikembangkan jadi
    mixed-use building
    atau hunian
    transit oriented development
    (TOD),” katanya.
    Namun, Yayat mengingatkan bahwa revitalisasi baru bisa dilakukan jika aspek hukum dan keselamatan sudah tuntas.
    “Optimalisasi aset telantarnya harus
    clear and clean
    dulu. Kalau ada sengketa atau masalah struktur, itu harus diselesaikan dulu sebelum dibangkitkan kembali,” tegasnya.
    Yayat bahkan menilai, jika dibongkar dan dibangun ulang sebagai rumah susun terjangkau, lokasinya akan sangat diminati generasi muda yang membutuhkan hunian dekat transportasi publik.
    “Posisinya strategis banget. Dekat ke bandara, dekat ke Halim, dekat ke stasiun. Tapi ya, harus berani pemerintah turun tangan untuk memastikan kejelasan statusnya,” katanya.
    Menara Saidah kini hanya menjadi latar diam bagi perjalanan ribuan orang yang melintas setiap hari.
    Di bawahnya, bus TransJakarta melaju, LRT berderu di atas, dan KRL lewat di sampingnya, tanda Jakarta terus bergerak. Namun di tengah dinamika itu, satu bangunan dibiarkan membeku.
    “Kami enggak tahu siapa pemiliknya, siapa yang tanggung jawab. Pemerintah juga enggak pernah datang bahas. Jadinya kayak dibiarkan
    aja
    begitu,” ujar Wati (50), warga Cikoko Timur yang tinggal di belakang gedung sejak sebelum pembangunan.
    Bagi Wati, Menara Saidah bukan sekadar gedung kosong, melainkan simbol kota yang kehilangan arah dalam menata ruangnya.
    “Kalau enggak bisa difungsikan lagi, ya paling tidak dirapikan. Jangan dibiarkan kumuh begitu. Bikin kesan Jakarta ini kayak kota yang enggak dirawat,” katanya menutup percakapan.
    Menara Saidah, dengan segala kisah kemegahan dan kebisuannya, kini menjadi pengingat bahwa pembangunan fisik tanpa tata kelola dan kepastian hukum hanyalah ilusi kemajuan.
    Ia berdiri tegak, tapi tanpa jiwa sebuah bayangan kemegahan yang terbengkalai di tengah megaproyek Jakarta yang terus berlari.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Superbenua Pecah, Bikin Bumi Jadi Rumit Seperti Sekarang

    Superbenua Pecah, Bikin Bumi Jadi Rumit Seperti Sekarang

    Jakarta

    Bumi zaman purba tidak terlihat seperti sekarang. Sebelum ada pohon, hewan, atau bahkan jamur, planet ini telah berubah secara signifikan, baik di atas maupun di bawah permukaan.

    Sekitar 1,5 miliar tahun yang lalu, sebuah daratan besar bernama Nuna mulai terpecah. Pergeseran ini mungkin memainkan peran kunci dalam membentuk jenis planet tempat kehidupan kompleks pada akhirnya dapat berakar.

    Pada saat itu, permukaan Bumi sebagian besar berupa lautan yang membungkus satu benua raksasa. Namun, jauh di bawah tanah, lempeng tektonik terus bergerak, dan gerakan lambat itu mulai memisahkan Nuna.

    Perpecahan itu lebih dari sekadar mengubah peta, tetapi juga memicu perubahan di lautan, atmosfer, dan iklim yang membantu kehidupan menjadi lebih kompleks.

    Para ilmuwan pernah menyebut satu blok sejarah Bumi, dari sekitar 1,8 hingga 0,8 miliar tahun yang lalu, menamainya sebagai periode ‘Boring Billion’ yang berarti Miliaran yang Membosankan. Mereka mengira tidak banyak yang terjadi di sana, baik secara geologis maupun biologis.

    Namun, konsep itu tidak berlaku lagi. Saat Nuna mulai terpecah, ia memicu serangkaian perubahan yang membentuk kembali permukaan planet dan membuatnya lebih cocok untuk kehidupan yang kompleks.

    Untuk memahami bagaimana semua ini terjadi, para peneliti membangun model terperinci yang menelusuri pergerakan lempeng selama 1,8 miliar tahun. Model ini memetakan bagaimana benua bergeser dan terpecah, serta bagaimana karbon bergerak di antara interior Bumi, lautan, dan atmosfer.

    Satu hal utama yang terjadi ketika Nuna mulai terpecah, tercipta lebih banyak garis pantai dan laut dangkal. Sekitar 1,46 miliar tahun lalu, jumlah landas kontinen dangkal meningkat lebih dari dua kali lipat, mencapai sekitar 129 ribu kilometer.

    Perairan dangkal ini penting. Kemungkinan besar, perairan tersebut memiliki lebih banyak oksigen, suhu sedang, dan stabilitas jangka panjang, persis seperti lingkungan yang dibutuhkan kehidupan kompleks awal.

    Hal ini bertepatan dengan momen penting lainnya. Catatan fosil menunjukkan kemunculan pertama eukariota, organisme dengan nukleus di dalam selnya, sekitar 1,05 miliar tahun yang lalu. Eukariota mencakup semua tumbuhan, hewan, dan jamur. Sebelum mereka, Bumi sebagian besar dihuni oleh kehidupan bersel tunggal yang sederhana.

    Bumi Mendingin

    Pada saat yang sama dengan periode terbentuknya laut-laut dangkal baru ini, siklus karbon planet juga bergeser. Gunung berapi, yang melepaskan karbon dioksida ke udara, menjadi kurang aktif.

    Selain itu, karbon disimpan di kerak samudra dengan lebih efektif. Seiring meluasnya punggungan samudra, air laut meresap ke dalam retakan, bereaksi dengan batuan, dan membantu membentuk batu kapur, yang mengunci karbon.

    “Efek ganda ini, berkurangnya pelepasan karbon vulkanik dan peningkatan penyimpanan karbon geologis, mendinginkan iklim Bumi dan mengubah kimia lautan, menciptakan kondisi yang sesuai untuk evolusi kehidupan yang lebih kompleks,” kata Profesor Adriana Dutkiewicz dari School of Geosciences di University of Sydney, dikutip dari Earth.com, Sabtu (8/11/2025).

    Pergerakan Bumi

    Kebanyakan orang menganggap lempeng tektonik hanya sebagai pergerakan benua yang lambat. Namun, para peneliti di balik studi ini melihat lebih dalam, secara harfiah.

    Tim berfokus pada bagaimana pergerakan lempeng tektonik terhubung dengan sistem besar seperti siklus karbon dan evolusi biologis. Para peneliti menggabungkan rekonstruksi lempeng waktu dalam dengan model termodinamika tentang bagaimana karbon disimpan dan dilepaskan melalui zona vulkanisme dan subduksi.

    “Pendekatan kami menunjukkan bagaimana lempeng tektonik telah membantu membentuk kelayakhunian Bumi. Pendekatan ini memberikan cara baru untuk memahami bagaimana tektonik, iklim, dan kehidupan berevolusi bersama melalui waktu yang panjang,” ujar Profesor Dietmar Müller.

    Ketika Nuna terpecah, lautan baru tak hanya terbentuk, tetapi juga tetap ada. Stabilitas seperti itu penting. Eukariota awal membutuhkan lebih dari sekadar kondisi yang menguntungkan dalam waktu singkat, mereka membutuhkan dukungan kimia dan fisik selama jutaan tahun.

    “Kami pikir landas kontinen yang luas dan laut dangkal ini merupakan inkubator ekologi yang penting,” kata Profesor Juraj Farkaš dari University of Adelaide.

    “Mereka menyediakan lingkungan laut yang stabil secara tektonik dan geokimia dengan kadar nutrisi dan oksigen yang tinggi, yang pada gilirannya sangat penting bagi evolusi dan diversifikasi bentuk kehidupan yang lebih kompleks di planet kita,” jelasnya.

    Studi ini adalah yang pertama menghubungkan perubahan tektonik jangka panjang dengan siklus karbon dan tonggak biologis selama hampir dua miliar tahun. Penelitian ini memperjelas satu hal, bahwa apa yang terjadi di bawah permukaan planet dapat membentuk kehidupan di atasnya.

    Dari terbelahnya benua hingga mendinginkan iklim hingga membuka lingkungan baru, proses Bumi yang mendalam membantu menulis kisah kehidupan di Bumi. Dan apa yang dulunya disebut sebagai ‘Boring Billion’ mungkin merupakan salah satu bab terpenting dalam cerita itu.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Ngerinya Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki Disertai Badai Petir”
    [Gambas:Video 20detik]
    (rns/fay)

  • Inhaler Viral Thailand Tak Terdaftar di BPOM RI, Warga Diimbau Tak Beli Online

    Inhaler Viral Thailand Tak Terdaftar di BPOM RI, Warga Diimbau Tak Beli Online

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menanggapi viralnya produk Hong Thai Brand Herb Inhaler Formula 2 asal Thailand yang belakangan ramai diperbincangkan lantaran terkontaminasi mikroba. BPOM menegaskan produk tersebut tidak terdaftar di Indonesia alias dinyatakan ilegal.

    Inhaler ini memang terkenal di kalangan ‘jastipers’ atau jasa titip produk saat seseorang ke luar negeri.

    Dalam keterangan resminya, BPOM menjelaskan apapun barang ilegal tidak bisa terjamin keamanannya. Mengutip hasil uji laboratorium otoritas Thailand (Thailand Food and Drug Administration/Thailand FDA), produk tersebut juga dinyatakan tidak memenuhi syarat keamanan.

    “Berdasarkan hasil penelusuran database BPOM, produk Hong Thai Brand Herb Inhaler Formula 2 tidak terdaftar di BPOM sehingga merupakan produk ilegal dan tidak dapat diedarkan di Indonesia,” tulis BPOM dalam keterangannya, Jumat (7/11/2025).

    Sejak Februari 2025, BPOM telah memantau peredaran dan iklan produk Hong Thai Brand Herb Inhaler Formula 2 di berbagai platform daring, termasuk e-commerce dan media sosial.

    Dari hasil operasi siber, BPOM menemukan 539 tautan penjualan dengan estimasi penjualan mencapai 29.589 pieces produk dan nilai keekonomian lebih dari Rp 925 juta.

    BPOM telah menindaklanjuti temuan itu dengan berkoordinasi bersama sejumlah pihak, termasuk Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) serta Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk melakukan takedown terhadap tautan-tautan penjualan produk ilegal tersebut.

    “BPOM juga telah mengeluarkan negative list yang wajib ditindaklanjuti oleh idEA dan pihak e-commerce dengan melakukan penurunan tautan penjualan produk yang masuk daftar tersebut,” tulis BPOM.

    BPOM mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan cerdas dalam memilih produk obat herbal atau bahan alam. Masyarakat diminta selalu menerapkan prinsip Cek KLIK yakni Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar, dan Cek Kedaluwarsa, sebelum membeli atau menggunakan produk.

    Selain itu, BPOM meminta masyarakat untuk tidak menggunakan produk herbal yang tidak memiliki izin edar atau terindikasi ilegal.

    “Segera laporkan kepada BPOM melalui Contact Center HALOBPOM 1500533 atau Balai Besar/Balai/Loka POM terdekat apabila mengetahui atau mencurigai kegiatan produksi, peredaran, promosi, atau iklan obat herbal yang tidak memenuhi ketentuan dan/atau mengandung bahan berbahaya,” tulis BPOM menutup keterangannya.

    Sebelumnya diberitakan, Pengawas Obat dan Makanan Thailand menarik sejumlah produk inhaler karena adanya kontaminasi mikroba, ragi, jamur, dan bakteri patogen. Otoritas kesehatan tersebut menyebut kontaminasi itu bisa berisiko bagi kelompok rentan dan lanjut usia.

    Supattra Boonserm, Sekretaris Jenderal FDA Thailand mengatakan bahwa FDA mengumpulkan sampel dari banyak merek inhaler herbal untuk pengujian setelah adanya laporan daring pada bulan Mei tentang kontaminasi jamur yang ditemukan dalam inhaler herbal yang dapat membahayakan paru-paru penggunanya.

    Pengujian tersebut mencari jumlah total mikroba aerobik, jumlah total ragi dan jamur, serta kontaminasi dengan bakteri tertentu, yaitu Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Clostridium spp., yang dilarang dalam produk herbal.

    Supattra mengatakan pengujian pada sampel menunjukkan tingkat yang tidak aman berdasarkan ketiga kriteria untuk inhaler herbal “Hong Thai Formula 2”, nomor registrasi G309/62, lot 000332 yang diproduksi pada 9 Desember 2024. Bakteri Clostridium yang terdeteksi adalah Clostridium perfringens.

    Halaman 2 dari 3

    (naf/kna)

  • Viral Pengakuan Seorang Perempuan Keracunan Jamur Enoki

    Viral Pengakuan Seorang Perempuan Keracunan Jamur Enoki

    JAKARTA – Seorang perempuan di Pekalongan viral di media sosial usai membagikan pengalamannya mengonsumsi jamur enoki dan berujung keracunan. Ia mengatakan saat itu setelah makan jamur enoki merasa mual dan muntah yang tak kunjung membaik.

    “Habis makan enoki, asam lambung naik terus muntah-muntah putih setiap beberapa menit, lebih dari 10 kali,” kata perempuan bernama Ameliya itu, di akun TikToknya, dikutip pada Selasa, 4 November 2025.

    Dia kemudian dilarikan ke IGD dalam kondisi kuku yang sudah membiru keunguan dan seluruh badan terasa dingin. Saat itu, Ameliya mengaku tubuhnya terasa sangat lemas.

    “Sampai nggak bisa ngerasain badan lagi, jantung lemah pandangan sudah kosong,” tambahnya.

    Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter mengatakan bahwa ia terkena infeksi bakteri dari jamur enoki yang dimakan. Sementara asam lambung yang dialaminya karena rasa pedas dari seblak yang dikonsumsi bersamaan dengan jamur enoki tersebut.

    Dokter kemudian menyarankannya untuk menghentikan sementara konsumsi jamur enoki. Ini lantaran tinggi risiko infeksi bakteri dari makanan yang tidak diolah dengan baik.

    “Yang pecinta enoki kaya aku mending stop apalagi suka dicampurin sama seblak, jangan sampai kayak aku,” lanjut Ameliya.

    Sementara itu, belum diketahui pasti infeksi bakteri jenis apa yang dialami oleh Ameliya hingga keracunan. Namun, jamur enoki sebelumnya memang sudah sempat disorot terkait kontaminasi dengan bakteri Listeria monocytogenes, yang menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.

    Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, Listeria monocytogenes merupakan suatu bakteri yang dapat menyebabkan infeksi serius dan fatal pada bayi, anak-anak, orang sakit dan lanjut usia, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.

    Bakteri tersebut biasanya terdistribusi luas di tanah, kotoran, feses, saluran air, dan peralatan makan yang tidak bersih. Sementara, makanan yang sering terkontaminasi adalah berbagai jenis makanan yang disimpan di suhu dingin.

  • Gatal Bisa Jadi Salah Satu Gejala Diabetes, Seperti Ini Ciri-cirinya

    Gatal Bisa Jadi Salah Satu Gejala Diabetes, Seperti Ini Ciri-cirinya

    Jakarta

    Diabetes adalah penyakit parah dan biasanya seumur hidup yang menyebabkan kadar gula darah tinggi yang berbahaya. Ada dua jenis, yakni tipe 1 dan tipe 2, dengan diabetes tipe 2 yang lebih umum yakni sekitar 90 persen kasus.

    Hal ini dipicu oleh berbagai faktor, seperti kelebihan berat badan, kurang aktivitas fisik, atau kecenderungan genetik terhadap penyakit diabetes. Sementara, penyebab pasti dari diabetes tipe 1 masih belum jelas.

    Dengan mempertimbangkan hal ini, seorang profesional medis memberikan indikator peringatan diabetes yang perlu diwaspadai.

    “Diabetes terkadang tidak terdeteksi karena beberapa gejala tidak disadari. Tetapi, sebaiknya diabetes diidentifikasi lebih dini agar Anda dapat menghindari komplikasi di kemudian hari atau bahkan terhindar dari diabetes sama sekali,” terang dokter umum di Lloyds Pharmacy Online, Dr Neel Patel, dikutip dari Mirror UK.

    Dr Patel menyoroti satu indikasi diabetes tipe 2 yang kurang diperhatkan dan perlu diwaspadai, yakni gatal pada area alat kelamin atau sariawan. Hal ini terjadi karena kadar gula darah yang terlalu tinggi.

    Gatal dan rasa terbakar pada alat kelamin dapat mengindikasikan infeksi jamur pada wanita atau pria. Infeksi jamur yang sering terjadi merupakan tanda diabetes tipe 2.

    Pada diabetes, kadar glukosa darah bisa sangat tinggi, yang dapat menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan jamur alami dan juga mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

    Diabetes juga dapat menyebabkan kadar glukosa yang lebih tinggi dalam urine, yang merupakan tempat lain yang sangat cocok bagi jamur untuk berkembang biak. Hal ini dapat dengan mudah disalahartikan sebagai infeksi menular seksual (IMS), yang dapat menyebabkan gatal di area tersebut.

    Namun, jika dirasakan bersamaan dengan gejala diabetes lainnya, kemungkinan besar rasa gatal itu adalah tanda seseorang mengidapnya. Dr Patel menyampaikan gejala-gejala lain yang perlu diwaspadai, yakni:

    Buang air kecil lebih sering dari biasanya, terutama saat malam.Rasa haus yang tidak biasa.Merasa lelah.Berat badan turun tanpa disadari.Luka sembuh dalam waktu yang lebih lama.

    Dr Patel mengungkapkan kelompok yang paling berisiko terkena diabetes. Termasuk juga orang dengan ukuran pinggang yang tidak sehat dan orang-orang yang menyimpan terlalu banyak lemak di sekitar pankreas dan hati.

    “Umumnya, orang yang kelebihan berat badan atau obesitas lebih berisiko terkena diabetes tipe 2,” tuturnya.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • Viral Curhat Wanita Pekalongan ‘Keracunan Enoki’, Berujung Dilarikan ke IGD

    Viral Curhat Wanita Pekalongan ‘Keracunan Enoki’, Berujung Dilarikan ke IGD

    Jakarta

    Wanita 26 tahun di Pekalongan mendadak viral pasca dirinya menceritakan pengalaman mengonsumsi jamur enoki, yang berujung keracunan. Kala itu, ia mengaku mengeluhkan gejala mual muntah tak kunjung membaik.

    “Habis makan enoki, asam lambung naik terus muntah-muntah putih setiap beberapa menit, lebih dari 10 kali,” cerita Ameliya, dalam akun pribadi TikToknya, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan Rabu (4/11/2025).

    Ia kemudian dilarikan ke IGD dengan kondisi kuku sudah membiru keunguan dan seluruh badannya terasa dingin. Ameliya merasa tubuhnya sangat lemas.

    “Sampai nggak bisa ngerasain badan lagi, jantung lemah padangan sudah kosong,” lanjut dia.

    Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menyebut Ameliya terkena infeksi bakteri dari enoki, sementara asam lambung yang dialaminya karena rasa pedas dari seblak yang dikonsumsi berbarengan dengan jamur enoki.

    Dokter kala itu menyarankan Ameliya untuk menyetop sementara konsumsi jamur enoki, lantaran tinggi risiko infeksi bakteri dari makanan yang tidak diolah dengan baik.

    “Yang pecinta enoki kaya aku mending stop apalagi suka dicampurin sama seblak jangan sampai kaya aku,” pungkasnya.

    Belum diketahui pasti infeksi bakteri jenis apa yang dialami Alemiya hingga mengalami keracunan. Namun, jamur enoki sebelumnya memang sempat disorot terkait kontaminasi bakteri Listeria monocytogenes yang menyebabkan kejadian Luar Biasa (KLB) di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.

    Pakar keamanan pangan UGM, Prof Dr I Endang S Rahayu, MS, menyebutkan bakteri Listeria monocytogenes merupakan salah satu bakteri patogen yang bisa mengakibatkan infeksi usus atau listeriosis. Bakteri yang ikut terkonsumsi akan tumbuh di usus dan menyerang mukosa. Selanjutnya, masuk ke dalam pembuluh darah dan menyerang jaringan yang lain, termasuk saraf. Bisa menimbulkan efek serius pada golongan rentan seperti, balita, lansia, serta ibu hamil.

    “Bakteri yang terkonsumsi ibu hamil juga bisa membahayakan kandungan,” tuturnya, beberapa waktu lalu.

    Trisye, sapaan akrab dari Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM ini, menjelaskan bakteri tersebut dikenal sebagai bakteri psikrotrofik yang dapat tumbuh pada suhu rendah. Mampu tumbuh di antara suhu 1 hingga 44 derajat celcius, dengan suhu optimum 35 hingga 37 derajat celcius. Namun, pada suhu 7 hingga 10 derajat celcius masih bisa tumbuh dengan cepat.

    Listeria monocytogenes juga dapat bertahan pada kondisi garam yang tinggi dan pH>5. Selain itu, juga resisten terhadap pengeringan.

    “Kendati begitu, akan mati jika terpapar suhu pasteurisasi yakni 80 derajat celcius,” terang Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi (PSPG) UGM ini.

    Listeria monocytogenes biasanya terdistribusi luas di tanah, kotoran, feses, saluran air, dan perlatan yang tidak bersih. Sementara makanan yang sering terkontaminasi adalah berbagai jenis makanan yang disimpan di suhu dingin.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/naf)

  • Viral Video Wali Murid Lapor Sayur MBG di SDN Argapura Cirebon Basi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        3 November 2025

    Viral Video Wali Murid Lapor Sayur MBG di SDN Argapura Cirebon Basi Bandung 3 November 2025

    Viral Video Wali Murid Lapor Sayur MBG di SDN Argapura Cirebon Basi
    Tim Redaksi
    CIREBON, KOMPAS.com –
    Sebuah video yang menunjukkan kondisi makanan Menu Berbasis Gizi (MBG) di SDN Argapura, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, viral di media sosial pada Senin (3/11/2025).
    Dalam video berdurasi 35 detik tersebut, seorang orang tua siswa bernama Mila bersama sejumlah guru mencium makanan yang diduga sudah basi dan menemukan ulat di sayuran.
    Mila memperlihatkan kondisi makanan yang diduga tidak layak konsumsi di dalam kelas.
    Dalam video tersebut, terlihat sayur tumis kacang panjang yang berbau tidak sedap.
    Mila dan para guru memutuskan untuk tidak membagikan makanan tersebut dan menarik kembali sejumlah paket MBG yang sudah dibagikan untuk menghindari potensi keracunan.
    “Sejak awal, saya dan guru sudah mencium kondisi makanan yang sudah tidak enak. Setelah membuka paket, baunya semakin terasa seperti makanan basi. Jadi anak-anak dilarang makan, biar tidak keracunan seperti kejadian di daerah lain,” kata Mila saat ditemui di SDN Argapura.
    Mila meminta pihak penyedia MBG untuk lebih memastikan kualitas dan kebersihan makanan.
    Kepala SDN Argapura, Muhamad Syafei mengungkapkan, insiden serupa pernah terjadi sebelumnya.
    Saat itu, ia menemukan menu sayuran tumis jamur dalam kondisi yang sama, dan langsung melarang siswa untuk memakannya guna menghindari risiko keracunan makanan.
    “Iya, ini bukan sekali. Beberapa waktu lalu, sayur tumis jamur sudah basi. Saya larang siswa makan sayur itu agar tidak keracunan. Saya harap prosesnya diperbaiki agar tidak mudah basi, jangan terlalu malam masaknya,” ujar Syafei di ruang pertemuan.
    Ketua Satuan Penyedia Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kalijaga, Alvin Raka Aditya menjelaskan, pihaknya telah memeriksa bersama pihak sekolah dan puskesmas.
    Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sejumlah paket MBG diduga sudah basi.
    Menurut Alvin, tim dapur telah mengikuti proses masak sesuai standardisasi yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN).
    Petugas juga menyajikan makanan dengan baik hingga mendistribusikannya sesuai yang diharuskan.
    Namun, Alvin menegaskan akan memperbaiki sistem pelayanan agar masalah serupa tidak terulang di masa mendatang.
    “Kami sudah melakukan proses memasak sesuai aturan yang ditetapkan BGN. Bahkan kami uji setelah memasak, sampai sebelum pengemasan, tidak ada masalah. Tapi ini masukan yang akan kami perbaiki,” kata Alvin.
    Setiap hari, pihak SPPG menyediakan sebanyak 3.300 porsi MBG yang dibagikan kepada 12 sekolah di Kota Cirebon.
    Alvin berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan MBG bagi anak-anak dan pelajar di seluruh wilayah tugasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • AS Uji Coba Rahasia Bom Dahsyat Lampaui Nuklir Hiroshima, Ini Saksinya

    AS Uji Coba Rahasia Bom Dahsyat Lampaui Nuklir Hiroshima, Ini Saksinya

    Naskah ini bagian dari CNBC Insight, menyajikan ulasan sejarah untuk menjelaskan kondisi masa kini lewat relevansinya di masa lalu.

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara mengejutkan memerintahkan Departemen Perang untuk kembali melakukan uji coba senjata nuklir. Perintah itu sontak mengguncang dunia.

    “Karena negara-negara lain sedang menguji programnya, saya telah menginstruksikan Departemen Perang untuk mulai menguji senjata nuklir kami secara setara,” tulis Trump di platform Truth Social, dikutip AFP, Sabtu (1/11/2025).

    Tindakan Trump tersebut kembali mengulang sejarah kelam uji coba atom yang pernah mengguncang bumi, seperti terjadi pada 1 November 1952, tepat hari ini 73 tahun lalu. Waktu itu, AS melakukan uji coba bom hidrogen pertamanya di Samudra Pasifik. Langkah ini ditempuh karena AS merasa kalah saing dari Uni Soviet yang sudah meledakkan bom atom pertamanya.

    Mengutip situs History, Presiden Harry S. Truman kemudian mengumumkan proyek baru untuk mengembangkan senjata yang jauh lebih kuat. Alias melebihi bom atom Hiroshima-Nagasaki dan bom atom buatan Soviet. Bom ide ilmuwan Edward Teller dan Stanislaw Ulam ini menggunakan reaksi fusi nuklir.

    Prosesnya mirip dengan yang terjadi di dalam matahari, menghasilkan energi ribuan kali lipat dibandingkan bom atom konvensional. Proyek itu diberi kode Ivy Mike, dengan lokasi uji di Atol Enewetak, Kepulauan Marshall. Wilayah terpencil ini dianggap aman dari permukiman besar. 

    Pemerintah memutuskan untuk melakukan uji coba secara rahasia atau diam-diam. Namun tanpa disadari, ada sekelompok orang sipil yang justru menyaksikan peristiwa tersebut dari dekat. Kesaksian mereka kemudian membuka mata dunia akan dahsyatnya kekuatan bom hidrogen AS.

    Langit yang Menyala

    Salah satu saksi itu adalah Alan Jones, seorang ahli oseanografi. Pada 1 November 1952, Jones dan krunya sedang memasang kabel di dasar laguna serta memantau ekosistem laut di Kepulauan Marshall. Saat tengah bertugas, radio kapal mereka tiba-tiba berbunyi.

    Kepada Los Angeles Times, Jones mengenang bagaimana suara radio memerintahkan agar siapa pun tidak merekam situasi di sekitar lokasi. Dalam kebingungan, dia hendak membalas pesan itu. Namun sekejap kemudian, langit berubah. Dari biru menjadi merah, lalu muncul awan cendawan raksasa.

    “Perubahannya seperti bola api raksasa,” kenang Jones.

    Beberapa detik kemudian, datanglah suara yang tak akan pernah mereka lupakan.

    “Seperti seratus badai guntur datang dari segala arah,” ujarnya.

    Gelombang kejut membuat perairan bergolak, kapal bergetar hebat, dan udara dipenuhi debu radioaktif. Dalam kekaguman bercampur ketakutan, para awak kapal baru menyadari apa yang mereka saksikan bukan sekadar eksperimen ilmiah,melainkan awal dari bencana panjang.

    Dahsyatnya gelombang itu bukan petaka pertama. Setelahnya, awan besar berbentuk jamur terbentuk di langit dan perlahan bergerak seakan memenuhi bumi. Langit langsung gelap.

    Jones dan krunya buru-buru masuk ke bawah dek, menutup ventilasi, dan mematikan sistem udara. Namun semuanya sudah terlambat. Kapal mereka telah diselimuti hujan radioaktif.

    “Meteran radiasi kami berbunyi kencang tanda radiasi tinggi,” kenang Jones.

    Dia kemudian baru diselamatkan beberapa jam kemudian oleh tentara. Itu pun setelah dilakukan pembersihan ketat. Meski awalnya terlihat baik-baik saja, beberapa hari kemudian, tubuh Jones mulai menunjukkan gejala. Trombosit darahnya anjlok drastis.

    Dia harus menerima suntikan zat besi dan vitamin B12 setiap bulan selama dua tahun berikutnya. Pria asal AS itu memang selamat dan hidup panjang. Namun, banyak juga temannya yang meninggal.

    Meski begitu, hidup panjang Jones juga disertai penderitaan. Radiasi berhasil mengacak-acak tubuhnya. Dia menduga penyebab istrinya sering keguguran dan anaknya mengalami cacar imbas ledakan nuklir. 

    Meski waktu telah berlalu, kisah Alan Jones menjadi pengingat bahwa setiap percobaan nuklir bukan sekadar ujian teknologi, melainkan juga ujian kemanusiaan. Kini, jika benar terlaksana, maka sejarah akan mengulangi peristiwa serupa.

    (mfa/mfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Dermatolog Spill Cara Menjaga Kesehatan Kulit di Musim Hujan Biar Nggak Panuan

    Dermatolog Spill Cara Menjaga Kesehatan Kulit di Musim Hujan Biar Nggak Panuan

    Jakarta

    Belakangan, cuaca berangin kencang dan hujan deras mewarnai kehidupan warga. Bahkan hujan deras ini memicu banjir di sejumlah wilayah, seperti Jakarta, Depok, dan Semarang.

    Spesialis kulit dr Ruri Diah Pamela, SpDVE, FINSDV mengatakan musim hujan dan banjir dapat membuat kesehatan kulit menjadi lebih rentan. Ini disebabkan kulit yang menjadi lebih sering basah dan lembab.

    Oleh karena itu, ia membagikan beberapa tips sederhana yang bisa dilakukan di rumah untuk menjaga kesehatan kulit selama musim hujan. Menurut dr Ruri, kunci pertama adalah menjaga kulit tetap kering dan bersih.

    Setelah beraktivitas di luar rumah, segera mandi dengan sabun lembut untuk membersihkan kulit dari air kotor yang menempel tubuh.

    “Selain, itu gunakan pakaian yang cepat kering dan menyerap keringat. Hindari pakaian yang lembap terlalu lama,” kata dr Ruri ketika dihubungi detikcom, Sabtu (1/11/2025).

    “Gunakan juga pelembap atau moisturizer secara teratur, terutama setelah mandi. Ini bertujuan untuk menjaga fungsi barier kulit,” sambungnya lagi.

    Ia juga menyarankan penggunaan alas kaki yang tertutup dan tahan air ketika hujan atau berjalan di genangan. Langkah ini penting untuk mencegah infeksi jamur di kaki.

    Apabila sudah muncul ruam, gatal, atau luka yang tidak kunjung sembuh, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

    “Jangan diobati sendiri dengan krim sembarangan karena bisa memperparah infeksi,” tandasnya.

    Adapun berikut ini sederet risiko masalah kulit yang dapat muncul ketika musim hujan dan banjir:

    Infeksi jamur seperti tinea corporis atau panu, terutama di area lipatan (ketiak, selangkangan, bawah payudara) karena kelembapan tinggi.Dermatitis kontak akibat kulit sering terpapar air kotor atau banjir yang mengandung bakteri, bahan kimia, dan alergen.Infeksi bakteri seperti impetigo atau folikulitis, bisa timbul setelah kulit lecet lalu terkena air tercemar.Eksim atau dermatitis atopik yang bisa kambuh karena udara lembap dan dingin membuat barier kulit mudah rusak.Kadang juga muncul gatal-gatal atau urtikaria (biduran) akibat perubahan suhu mendadak dari panas ke dingin.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)