TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Program Kosabangsa (Kolaborasi Bersama Membangun Masyarakat) terus memberikan kontribusi nyata dalam upaya mengatasi stunting dan kemiskinan di Desa Winduaji Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes.
Dalam kegiatan terbaru, Tim Kosabangsa yang terdiri dari Tim Pelaksana dari Universitas Harapan Bangsa (UHB) yang diketuai oleh Noor Yunida Triana, S.Kep., Ns., M.Kep, bersama anggota tim yaitu Esti Saraswati, S.E., M.Si., Ak. dan Ikit Netra Wirakhmi, SST, S.Kep., Ns., M.Kes, serta lima mahasiswa UHB, dan didampingi oleh Tim Pendamping dari Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) (unsoed.ac.id) dengan ketua Prof. Dr. Nuniek Ina Ratnaningtyas, M.S dan anggota Prof. Dr. Sri Lestari, S.E., M.Si dan Dr. Erna Kusumawati, SKM, M.Si menyerahkan baglog jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus).
Baglog jamur tiram putih diberikan kepada 10 orang petani jamur tiram dan 15 orang yang berasal dari keluarga miskin ekstrem yang memiliki balita stunting yang telah dilatih untuk berusaha menjadi petani jamur tiram yang baru serta mengadakan uji coba alat kukus jamur.
Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Desa Winduaji, H Abdurrahman, yang memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan program ini. “Program ini adalah bukti nyata dari perhatian yang diberikan kepada masyarakat Desa Winduaji. Kami sangat mengapresiasi upaya kolaborasi dari berbagai pihak yang telah berkomitmen membantu keluarga-keluarga yang rentan, terutama dalam aspek kesehatan dan ekonomi. Semoga kegiatan ini bisa berdampak positif secara berkelanjutan,” ujar H Abdurrahman.
Baca juga : Wujudkan EcoSociopreneurship untuk Daya Saing Global, FEB UNSOED Gelar Monev PKKM
Penyerahan baglog jamur tiram putih kepada para petani menjadi momen yang sangat dinantikan. Baglog-baglog ini diharapkan dapat membantu keluarga stunting mengembangkan usaha budidaya jamur yang bernilai ekonomis. Ketua Kelompok Tani Agro Tani Mandiri, Dedi Riyadi, S.T., menyampaikan rasa terima kasihnya.
“Kami sangat terbantu dengan penyerahan baglog ini. Dengan bimbingan dari tim program, kami bisa memulai budidaya jamur yang berpotensi meningkatkan penghasilan keluarga kami. Terlebih, kami juga bisa menyediakan sumber pangan bergizi bagi anak-anak kami,” ungkap Dedi dengan penuh harapan.
Selain itu, uji coba alat kukus jamur juga dilakukan untuk memperkenalkan teknologi pengolahan jamur yang efisien. Uji coba ini diikuti dengan antusias oleh para petani yang ingin mempelajari cara-cara baru untuk mengolah hasil panen mereka. Tim dari UNSOED, dipimpin oleh Prof. Dr. Nuniek Ina Ratnaningtyas, M.S., memandu sesi ini dengan penjelasan yang komprehensif. “Alat kukus ini akan membantu petani mengolah jamur dengan lebih cepat dan efektif, sehingga hasil produksi bisa lebih maksimal,” kata Prof. Nuniek.
Taufiqqur Rahman, SE, seorang pengusaha jamur tiram yang berpengalaman, turut memberikan materi tentang penggunaan baglog dan alat kukus jamur. Kemudian Prof. Dr. Sri Lestari, S.E., M.Si, dari UNSOED, memberikan penguatan dari segi ekonomi.
Selanjutnya Noor Yunida Triana, S.Kep., Ns., M.Kep, dari UHB Purwokerto, yang juga memimpin tim pelaksana, turut memberikan penjelasan mengenai keberlanjutan program. “Kami berharap, dengan adanya teknologi baru ini, masyarakat tidak hanya mampu membudidayakan jamur, tetapi juga mengolahnya untuk menciptakan produk yang bernilai tambah. Ini adalah langkah besar menuju kemandirian ekonomi desa,” ujar Noor Yunida.
Program ini juga melibatkan Bidan Desa Winduaji, yang sangat terlibat dalam mendukung keluarga stunting. Dukungan dari Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) melalui anggaran tahun 2024 sangat berperan dalam mewujudkan program ini. Dengan sinergi antara akademisi, pemerintah desa, dan masyarakat, diharapkan Desa Winduaji dapat terus berkembang dan menciptakan solusi berkelanjutan untuk mengatasi stunting dan kemiskinan.
Topik: jamur
-

UNSOED dan UHB Berikan Baglog dan Uji Coba Alat Kukus Jamur di Desa Winduaji
-

Mitos! Pasta Gigi Tak Bisa Digunakan untuk Mengatasi Keputihan Wanita
Jakarta –
Keputihan atau vaginal discharge merupakan kondisi keluarnya cairan lendir dari area intim sebagai cara tubuh untuk menjaga vagina tetap bersih, lembab, dan terhindar dari infeksi. Salah satu mitos soal keputihan yang masih dipercaya adalah penggunaan pasta gigi untuk menghilangkan keputihan hingga membuat vagina menjadi lebih kesat.
Berkaitan dengan hal tersebut, spesialis obstetri dan ginekologi dr Muhammad Fadli, SpOG menekankan pemberian pasta gigi pada area vagina tidak memberikan dampak apapun. Bahkan, menurutnya penggunaan pasta gigi pada vagina dapat berbahaya dan justru memicu keputihan.
dr Fadli menekankan keputihan adalah kondisi yang sangat normal terjadi sebelum dan sesudah menstruasi, serta pada masa subur atau ovulasi.
“Dengan kita meng-introduce odol atau zat kimia atau yang seharusnya tidak ada di situ, itu bisa mengubah environment atau pola lingkungan yang berada di situ, yang bisa menyebabkan bahkan keputihan atau infeksi juga jadinya,” kata dr Fadli ketika dihubungi detikcom, Kamis (28/11/2024).
“Kalau flora normalnya rusak disebabkan oleh odol tersebut yang ada malah rentan terkena keputihan,” sambungnya.
Meski begitu, terdapat beberapa ciri keputihan tidak normal yang harus diperiksakan ke dokter. Pemeriksaan ke dokter perlu dilakukan untuk memastikan apakah keputihan berkaitan dengan infeksi atau tidak.
Ia menjelaskan infeksi pada area vagina dapat disebabkan oleh jamur, bakteri, dan protozoa. Melalui pemeriksaan, dokter bisa memberikan penanganan atau perawatan yang paling tepat dan efektif.
“Namun, kalau misalnya keputihan ini gatal, perih, hijau, berbau, berubah warna, nah ini ada kemungkinan terdapatnya infeksi. Apalagi kita tinggal di iklim yang tropis lembab, jadi sangat mudah terjadinya infeksi,” tandasnya.
(avk/kna)
-

Dunia Hadapi Ancaman ‘Kebal’ Antibiotik, Puluhan Juta Orang Bisa Meninggal
Jakarta –
Temuan antibiotik menjadi salah satu terobosan medis terbesar pada abad ke-20. Sebelum ada antibiotik, kejadian risiko persalinan, infeksi saluran kemih, hingga luka kecil bisa berujung kematian.
Antibiotik, sejenis antimikroba, telah memungkinkan banyak prosedur medis modern, dan kini sistem perawatan kesehatan global bergantung padanya. Karena meningkatnya penggunaan antimikroba, mikroba seperti bakteri, jamur, dan parasit telah mengembangkan kemampuan mereka untuk melawan kerja obat-obatan ini. Walhasil, obat tidak lagi mempan.
Infeksi umum yang dulunya mudah diobati menjadi semakin sulit disembuhkan dan dalam beberapa kasus kembali rentan berakibat fatal. Misalnya, pengembangan penisilin pada pertengahan 1940-an, banyak kelas antibiotik baru dikembangkan.
Namun, sejak 1980-an hanya ada sedikit investasi dalam pengembangan kelas baru dan sangat sedikit yang telah disetujui. Ada kebutuhan mendesak untuk antibiotik baru yang bekerja melawan bakteri yang resisten atau ‘kebal’ terhadap obat.
Infeksi yang resisten terhadap obat diperkirakan akan merenggut lebih dari 39 juta jiwa sejak saat ini hingga 2050, bila tidak ada tindakan lebih lanjut. Mengapa hanya sedikit antibiotik baru yang berhasil dikembangkan untuk penggunaan medis?
Dikutip dari Japan Today, Alistair Farley adalah Kepala Sains, Universitas Oxford dan Helen Smith adalah Rekan Peneliti Pascadoktoral, Universitas Oxford mencoba menjabarkan sejumlah alasan.
Banyak perusahaan farmasi dinilai telah meninggalkan bidang penelitian ini.
“Selain itu, menemukan jenis antibiotik baru dan berbeda yang tidak akan cepat menjadi tidak efektif karena resistensi antimikroba (AMR) yang ada merupakan tantangan yang berat,” terang para peneliti.
“Mengembangkan obat baru merupakan usaha yang rumit, sangat mahal, dan memakan waktu. Diperlukan waktu 10 hingga 15 tahun dari penemuan awal hingga persetujuan, dan menghabiskan biaya lebih dari US$1 miliar. Sebagian besar antibiotik yang ada murah dan mudah didapat. Semua antibiotik baru umumnya dianggap sebagai obat pilihan terakhir yang hanya digunakan ketika semua pilihan pengobatan lain telah habis,” lanjut mereka.
Hal ini dilakukan demi mencegah perkembangan resistensi terhadap antibiotik tersebut. Ini berarti bahwa pengembalian investasi untuk antibiotik jauh lebih rendah dibandingkan dengan obat-obatan untuk banyak penyakit lain. Oleh karena itu, perusahaan farmasi tidak mungkin memperoleh kembali biaya yang terkait dengan pengembangan antibiotik baru di akhir proses penelitian panjang.
Saat mencari antibiotik potensial baru, para peneliti menyaring ekstrak, pustaka senyawa dan juga menggunakan pendekatan artificial intelligence (AI) untuk mencari senyawa yang menunjukkan aktivitas antimikroba yang menjanjikan.
Para ilmuwan kemudian menyempurnakan dan meningkatkan temuan awal di laboratorium dengan mengujinya terhadap patogen penyebab infeksi. Pada saat yang sama, mereka memastikan senyawa tersebut tidak akan berbahaya bagi manusia.
“Agar antibiotik bekerja pada pasien, antibiotik harus mencapai area tubuh tempat patogen penyebab penyakit berada dalam konsentrasi yang cukup tinggi untuk membersihkan infeksi. Pada saat yang sama, antibiotik harus meminimalkan efek samping apa pun.”
“Para ilmuwan perlu memodifikasi banyak parameter molekul untuk keamanan dan kemanjuran sebelum melakukan tahap pengembangan berikutnya. Setelah pengembangan tahap awal, senyawa utama harus menjalani serangkaian uji klinis pada manusia dalam kondisi yang dikontrol dengan cermat. Hal ini untuk memastikan bahwa senyawa tersebut pertama dan terutama aman dan efektif dalam mengobati penyakit,” tutur riset.
Para ahli mendesak perlunya komitmen dari pemerintah, industri farmasi, dan badan kesehatan masyarakat global untuk mendukung dan mempertahankan efektivitas antibiotik.
(naf/kna)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3453943/original/049969200_1620650232-Jakarta_Cerah.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cuaca Hari Ini Rabu 27 November 2024: Mayoritas Jabodetabek Berawan Tebal Pada Pagi Hari – Page 3
Musim hujan membawa peningkatan risiko berbagai penyakit. Berikut adalah beberapa kondisi kesehatan yang perlu diwaspadai:
1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
ISPA, termasuk flu dan pilek, menjadi lebih umum di musim hujan. Virus penyebab ISPA berkembang biak lebih cepat dalam kondisi lembap dan dingin. Gejala meliputi hidung tersumbat, bersin, batuk, dan kadang disertai demam.
2. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Peningkatan populasi nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebab DBD, terjadi saat musim hujan. Gejala DBD meliputi demam tinggi, nyeri otot dan sendi, serta ruam kulit. Dalam kasus parah, dapat terjadi pendarahan internal.
3. Leptospirosis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang dapat menyebar melalui air yang terkontaminasi urin hewan terinfeksi. Risiko meningkat saat banjir. Gejala meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, dan dalam kasus parah dapat menyebabkan kerusakan organ.
4. Diare
Kontaminasi sumber air minum oleh air hujan yang tercemar dapat menyebabkan peningkatan kasus diare. Penyakit ini ditandai dengan buang air besar cair yang sering, kadang disertai mual dan muntah.
5. Penyakit Kulit
Kelembapan tinggi menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan jamur dan bakteri pada kulit. Infeksi jamur seperti panu dan kutu air menjadi lebih umum. Gejala dapat berupa gatal, ruam, atau perubahan warna kulit.
6. Malaria
Meskipun tidak seumum DBD, risiko malaria juga meningkat di beberapa daerah selama musim hujan. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Gejala utama meliputi demam berkala, menggigil, dan berkeringat.
7. Tifus
Tifus dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi. Risiko meningkat saat sanitasi buruk akibat banjir. Gejala meliputi demam tinggi berkelanjutan, sakit kepala, dan gangguan pencernaan.
Memahami penyakit-penyakit ini dan gejalanya penting untuk deteksi dini dan pencegahan. Dengan pengetahuan ini, kita dapat lebih waspada dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan. Selanjutnya, mari kita bahas langkah-langkah konkret untuk menjaga kesehatan di musim hujan.
-

Mulai Masuk Musim Hujan, Dokter Ingatkan Risiko Kena Pneumonia Meningkat
Jakarta –
Pneumonia merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur, yang menyebabkan peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru. Spesialis paru dan kedokteran respirasi dr Desilia Atikawati, SpPKR, FAPSR mengingatkan cuaca yang sering kali hujan dapat meningkatkan risiko penyakit pneumonia.
Menurutnya, musim hujan tiba menyebabkan berbagai organisme seperti virus dan bakteri berkembang lebih banyak, sehingga dapat memicu berbagai masalah infeksi pada sistem saluran pernapasan, termasuk pneumonia.
“Iya betul (musim hujan meningkatkan risiko penyakit pneumonia), perubahan cuaca menjadi musim hujan memang membuat berbagai macam virus ya, virus, bakteri, memang lebih banyak berkembang biak sehingga otomatis bisa menyebabkan risiko infeksi saluran pernafasan ya, termasuk pneumonia dia menjadi lebih tinggi (risikonya),” kata dr Desilia, saat temu media, Senin (25/11/2024).
dr Desilia menambahkan musim hujan tidak hanya dapat meningkatkan risiko penyakit pneumonia saja, namun juga dapat menyebabkh kambuh bagi seseorang yang mengidap berbagai masalah kesehatan pada sistem pernapasan lainnya, misalnya asma.
Pencegahan penyakit pneumonia saat musim hujan dapat dilakukan dengan menerapkan berbagai kebiasaan sehat, termasuk membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan air mengalir atau dengan menggunakan hand sanitizer.
“Kebiasaan-kebiasaan ya seperti melakukan cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer ya, mencuci tangan minimal 20 detik misalnya seperti itu, menggunakan hand sanitizer,” sambungnya.
Terakhir dirinya menghimbau bagi setiap masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan diri saat musim hujan tiba, termasuk dengan menggunakan masker dan menjaga jarak dengan seseorang yang sedang jatuh sakit.
“Menggunakan masker itu sebaiknya justru tetap (dilakukan) atau lebih diperketat aja sih, terutama di musim hujannya seperti ini. Kalau ada orang yang sakit ya, terutama yang sakit ya kalau mungkin (bisa) istirahat, dia pakai masker (bagi) yang sakit ya seperti itu. Dan yang sehat juga mungkin jaga jarak dulu dengan yang sakit seperti itu,” tutupnya.
(avk/avk)
-

Ciri-ciri Awal HIV dan Tahap Lanjut pada Pria serta Wanita
Jakarta –
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sistem imun. Akibatnya, tubuh kurang mampu melawan virus sehingga pengidap HIV rentan terkena berbagai infeksi dan penyakit.
HIV yang tidak diobati dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome). HIV/AIDS dapat bertahan seumur hidup dan hingga kini belum ditemukan obatnya. Kondisi ini juga dapat menular ke orang lain.
Sebab itu, penting untuk mengenali ciri-ciri HIV. Temukan gejala awal HIV hingga gejala tahap lanjutnya pada pria dan wanita.
Ciri-ciri HIV Tahap Awal
Dilansir WebMD, gejala awal infeksi HIV mirip flu dan tidak spesifik untuk jenis kelamin tertentu. Baik pria dan wanita dapat mengalami ciri-ciri berikut selama HIV tahap awal:
DemamRuamKelelahanNyeri ototKeringatan pada malam hariSakit tenggorokanSariawan di mulutPembengkakan kelenjar getah bening.
Gejala dapat berlangsung selama beberapa hari hingga berminggu-minggu. Ciri-ciri HIV ini muncul sekitar 2-4 minggu setelah terinfeksi virus. Terkadang gejalanya sangat ringan sehingga tidak disadari, dan beberapa orang bahkan tidak mengalami gejala apa pun.
Ciri-ciri HIV Tahap Lanjut
Pada infeksi tahap lanjut, gejala HIV dapat berbeda pada pria dan wanita. Wanita bisa mengalami infeksi jamur dan perubahan pada periode menstruasinya. Sementara pria mungkin mengalami masalah ereksi, kehilangan gairah seks, dan radang rektum atau proktitis.
Berikut tanda-tanda HIV yang dapat muncul pada pria dan wanita:
Ciri-ciri HIV pada Pria
Gejala umum HIV termasuk muncul borok di mulut. Bisa juga muncul di sekitar penis maupun anus. Luka ini umumnya berlangsung lama sembuh dan dapat berulang.
Sakit saat Buang Air Kecil
Nyeri ketika buang air kecil merupakan gejala infeksi menular seksual (IMS) seperti gonore atau klamidia. IMS dapat menjadi tanda terpapar HIV maupun masalah kesehatan lain.
Rasa sakit buang air kecil juga bisa menandakan prostatitis. Peluang terkena kondisi ini dan infeksi penyebabnya lebih tinggi pada pengidap HIV. Prostatitis dapat menimbulkan gejala lain, meliputi:
– Sakit saat ejakulasi.
– Buang air kecil lebih sering dari biasanya.
– Kencing keruh atau berdarah.
– Nyeri pada kandung kemih, testis, penis, atau area antara skrotum dan rektum.
– Nyeri punggung bawah, perut, atau selangkangan.
Ini bisa jadi tanda hipogonadisme atau kondisi testis yang tidak menghasilkan cukup hormon seks testosteron. Kondisi ini terkait dengan HIV, terutama di kalangan dewasa dengan HIV yang sudah tahap lanjut.
Ciri-ciri HIV pada Wanita
Perubahan Periode Menstruasi
Wanita pengidap HIV dapat mengalami darah haid yang lebih sedikit atau lebih deras. Bisa juga tidak mengalami menstruasi atau merasakan PMS yang parah. Hal ini bisa terjadi karena perubahan hormon yang disebabkan oleh virus pada sistem kekebalan tubuh.
Ini adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. HIV meningkatkan risiko tertular vaginosis bakterialis. Gejalanya meliputi:
– Keputihan.
– Nyeri dan gatal pada vagina.
– Rasa terbakar saat buang air kecil.
– Keluarnya cairan encer.
– Bau vagina yang kuat dan amis.
Wanita HIV bisa sering mengalami penyakit ini dalam setahun. Gejalanya mencakup:
– Keluar cairan putih kental dari vagina.
– Rasa sakit saat berhubungan seks.
– Sakit saat buang air kecil.
– Rasa nyeri pada vagina.
Infeksi Menular Seksual (IMS)
IMS seperti herpes genital, penyakit radang panggul (PID), klamidia, gonore, dan sifilis dapat terjadi saat terpapar HIV. Gejala yang ditimbulkan bisa lebih parah, seperti:
– Demam tinggi.
– Keputihan yang tidak biasa.
– Luka lepuh atau borok pada kemaluan.
– Periode haid tidak teratur.
– Rasa sakit ketika berhubungan seks.
– Sakit perut.
Bagaimana Cara Mengetahui Terinfeksi HIV?
Satu-satunya cara untuk mengetahui secara pasti apakah terkena HIV atau tidak adalah dengan menjalani tes HIV. Tes ini umumnya dilakukan pada darah dan cairan dari mulut, tapi bisa juga dengan sampel urine.
Dilansir CDC, terdapat tiga jenis tes HIV:
1. Tes Antibodi
Tes ini mencari antibodi terhadap HIV. Antibodi diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh saat terpapar HIV.
Tes antibodi dapat dilakukan mandiri. Tes yang menggunakan darah dari vena bisa mendeteksi HIV lebih cepat dibanding darah dari tusukan jari atau cairan mulut.
2. Tes Antigen
Tes antigen mencari antibodi atau antigen HIV. Antigen merupakan zat asing yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh aktif. Jika mengidap HIV, antigen yang disebut p24 diproduksi bahkan sebelum antibodi terbentuk.
Tes antigen dilakukan di laboratorium dengan mengambil darah dari vena. Tes ini juga dapat menggunakan darah dari tusukan jari.
3. Tes Asam Nukleat (NAT)
Tes asam nukleat bekerja dengan mendeteksi virus dalam darah. Darah dari vena akan diambil dan diuji di laboratorium. Dengan tes ini, HIV maupun virus lain dalam darah dapat terdeteksi. NAT mengidentifikasi HIV lebih cepat dari tes lainnya.
Itu tadi ciri-ciri HIV dan cara mengetahui apakah terinfeksi virus tersebut atau tidak melalui tes. Jika hasil tes positif, disarankan untuk segera mulai pengobatan HIV. Sebab virus ini mudah menular pada orang lain selama tahap awal infeksinya.
(azn/row)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5016859/original/024672300_1732243576-unnamed.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Lebih Hemat dan Pintar, Ini 6 Keunggulan Utama LG AC DUALCOOL Inverter – Page 3
Liputan6.com, Jakarta Memilih AC atau Air Conditioner bukan lagi sekadar tentang mendinginkan ruangan, tetapi juga mempertimbangkan efisiensi energi dan teknologi canggih yang ditawarkan. Dengan meningkatnya biaya listrik dan kesadaran akan dampak lingkungan, AC hemat energi menjadi pilihan pintar untuk mengurangi konsumsi daya tanpa mengorbankan kenyamanan.
Dukungan teknologi modern seperti pengaturan pintar, sensor otomatis, dan fitur ramah lingkungan memberikan kemudahan sekaligus mendukung keberlanjutan. AC yang lebih hemat energi dan memiliki teknologi canggih tidak hanya membantu menghemat pengeluaran rumah tangga maupun operasional perkantoran, tetapi juga berkontribusi pada upaya menjaga kelestarian bumi ini.
Untuk menjawab kebutuhan gaya hidup modern, LG Electronics Indonesia (LG) menghadirkan perangkat pendingin ruangan AC DUALCOOL Inverter dengan pengembangan inovasi terbaru sehingga AC menjadi lebih hemat, lebih nyaman dan lebih pintar di kategori Inverter.
Simak 7 keunggulan LG AC DUALCOOL Inverter berikut ini.
1. Dual Inverter Compressor, Bisa Hemat Lebih dari 70% Energi
AC DUALCOOL Inverter menerapkan kompresor khusus Dual Inverter Compressor yang menjamin Konsumsi listrik lebih rendah dari sebelumnya, tetapi memberi kenyamanan lebih tinggi dengan proses pendinginan lebih cepat. Kata Dual ini merujuk pada terapan dua putaran roda dalam satu tuas kompresor AC inverter ini. Uniknya kerja kompresor Dual Inverter ini memberi jangkauan frekuensi operasi yang lebih luas bila dibandingkan dengan AC konvensional.
Bila jangkauan frekuensi AC konvensional terbentang dari 20Hz hingga 100Hz, kompresor Dual Inverter membuat AC Dual Cool Series memiliki jangkauan operasi 10Hz hingga 120Hz. Nilai bawah lebih rendah pada jangkauan frekuensi inilah yang membuatnya mampu beroperasi lebih hemat listrik.
Sementara kemampuannya menjangkau frekuensi hingga 120Hz memberikannya kemampuan dalam kecepatan pendinginan. Hasil tes juga membuktikan bahwa Dual Inverter dapat menghemat lebih dari 70% energi, dan mendinginkan 40% lebih cepat. Hasil tes pendinginan cepat dan tingkat hemat energi ini sudah terverifikasi oleh TUV Rheinland.
2. Fitur Watt Control Bisa Bebas Memilih Konsumsi Listrik
Fitur pengaturan daya listrik yang dimiliki LG AC DUALCOOL Inverter ini memberikan kenyamanan pengguna karena memungkinkannya untuk lebih menghemat listrik sesuai kebutuhan tanpa mengorbankan kenyamanan pengguna. Untuk mengaktifkannya, seluruh pengaturan tersedia melalui satu tombol pada remote control.
Dalam fitur, pengaturan daya listrik, pengguna dapat memilih empat opsi pengaturan konsumsi daya listrik AC. Mulai dari 100%, 80%, 60% dan dengan yang terendah mencapai 40% kebutuhan konsumsi listrik normalnya. Di saat konsumsi listrik pada malam hari yang meningkat, pengguna bisa memanfaatkan fitur ini dengan memilih konsumsi yang daya yang rendah.
3. Sistem Filterisasi, Udara Jadi Lebih Bersih dan Sehat
Berjam-jam di ruangan ber-AC kini bisa lebih tenang dengan system filterisasi modern dari LG. LG AC DUALCOOL Inverter memiliki kemampuan tinggi dalam mendukung kesehatan penggunanya. Salah satunya melalui kelengkapan pre-filter yang bertugas menjebak partikel debu besar yang dapat dengan mudah dilepas pasang untuk pembersihan mandiri.
Sementara pada bagian lain, terdapat fitur Auto Cleaning menjadi inovasi LG yang dapat melakukan pembersihan secara otomatis. Selain menjaga performa kinerja, pengeringan embun ini memiliki manfaat untuk mencegah kemungkinan tumbuhnya jamur dan bakteri yang berpotensi mengganggu kesehatan pengguna saat tercampur bersama dalam sirkulasi udara.
4. Jet Cool, Beri Kesejukan Cepat dalam Sekali Tekan
Setiap AC membutuhkan waktu untuk mendinginkan ruangan. AC inverter cenderung lebih efisien membuat ruangan cepat dingin ketimbang AC non inverter. Menariknya, AC DUALCOOL Inverter dari LG dilengkapi dengan teknologi Jet Cool, yang dirancang untuk memberikan kesejukan instan hanya dalam satu klik. Cukup dengan menekan tombol Jet Mode pada remote control, AC ini dapat menurunkan suhu udara di ruangan pengguna.
Berbeda dengan AC konvensional, teknologi Jet Cool dari LG AC memungkinkan ruangan mencapai suhu nyaman lebih cepat, sehingga pengguna dapat merasakan kesejukan yang menyegarkan ketika AC baru dihidupkan. Meski baru sampai rumah dan menyalakan AC, perasaan nyaman bisa segera dirasakan.
5. Garansi 10 Tahun, Bikin Tenang dan Tentram Jangka Panjang
Kompresor merupakan komponen utama AC yang mempengaruhi performa dan daya tahan, bagaikan mesin pada mobil. Untuk memberikan ketenangan lebih bagi pengguna, LG memberikan garansi kompresor AC DUALCOOL Inverter hingga 10 tahun, sehingga pengguna dapat menikmati kesejukan tanpa khawatir akan kinerja kompresor dalam jangka waktu panjang.
Selain itu, LG juga memberikan garansi dua tahun untuk PCB (Printed Circuit Board) ini adalah bagian penting yang mengontrol pengoperasian unit. Garansi tambahan ini memberikan keamanan ekstra, pengguna dapat lebih tenang saat menggunakan AC LG dengan komponen utama terlindungi dan terjamin kualitasnya untuk durasi penggunaan yang optimal.
6. Konsumsi Listrik Harian Sekitar Rp 1,500,-
Perlu kamu ketahui, LG AC DUALCOOL Inverter telah melalui serangkaian pengujian dari Universitas Indonesia (UI) dan berhasil membuktikan kemampuannya dalam beroperasi dengan hemat energi. Hal ini merujuk pada pengujian yang dilakukan Unit Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UP2M DTE FTUI) terhadap konsumsi listrik AC LG DUALCOOL New Eco.
AC kategori inverter yang menjadi keluaran LG di tahun 2024 ini tersebut terbukti memiliki konsumsi listrik harian dalam kisaran 1.04 kWh untuk model dengan kapasitas pendinginan 1/2PK. Dengan tarif listrik yang berlaku saat ini, konsumsi listrik tersebut sebanding dengan biaya sebesar Rp 1,500. Harga tersebut jauh lebih murah ketimbang beli minuman dingin di pasaran hanya untuk merasakan kesegaran.
Keunggulan produk-produk AC LG bukan hanya klaim sepihak, kualitas dan teknologi LG telah mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak. AC LG berhasil meraih penghargaan bergengsi seperti Brand Choice dan Top Brand 2024, membuktikan kualitas dan keunggulannya sebagai pilihan utama konsumen. Penghargaan ini menjadi bukti kepercayaan dan kepuasan pengguna terhadap kualitas, inovasi, serta efisiensi produk AC LG.
Itulah deretan keunggulan LG AC DUALCOOL Inverter, segera ganti AC lama kamu menjadi AC dari LG dan rasakan langsung manfaatnya. Untuk informasi AC terbaru, promo dan produk-produk LG lainnya, follow Instagram @lgindonesia.
(*)
-

Duh! Banyak Warga +62 Beli Antibiotik di Warung Tanpa Resep Dokter
Jakarta –
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) memprediksi angka kematian akibat resistensi antimikroba (AMR) bakal meningkat berkali-kali lipat pada 2050. Kemenkes memprediksi, jumlah kematian akibat AMR pada 2050 capai 10 juta orang.
Resistensi antimikroba diartikan sebagai obat yang tak lagi efektif menangani sejumlah infeksi akibat bakteri hingga jamur. Resistensi antimikroba juga dipicu akibat asal mengonsumsi antibiotik tanpa resep dokter.
Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes RI Lucia Rizka Andalusia mengatakan sebanyak 22,1 persen masyarakat Indonesia menggunakan antibiotik oral, baik berbentuk tablet maupun sirup dalam satu tahun terakhir.
Dari total tersebut, 41 persen di antaranya memperoleh antibiotik tanpa resep. Hal ini tentunya sangat berbahaya lantaran bisa memicu resistensi atau kebal antibiotik.
“Nah, ini merupakan tantangan buat kami, Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan, untuk menertibkan pendistribusian antimikroba di sarana pelayanan kesehatan, secara khususnya adalah di apotek,” katanya saat ditemui di kantor Kemenkes RI, Kamis (21/11/2024).
Lucia mengatakan sebanyak 18 provinsi di Indonesia memiliki proporsi antibiotik oral tanpa resep dokter di atas rata-rata nasional (41 persen). Di antaranya:
Maluku UtaraSulawesi TengahMalukuKalimantan SelatanSulawesi SelatanKalimantan TengahSulawesi TenggaraGorontaloSulawesi UtaraNusa Tenggara TimurNusa Tenggara BaratSulawesi BaratBengkuluJawa TimurSumatera SelatanPapua Barat DayaKep Bangka BelitungPapua Barat
Tak hanya itu, Lucia juga menyebut lebih dari 60 persen masyarakat Indonesia mendapatkan antibiotik tanpa resep di apotek atau toko obat berizin. Termasuk dari pembelian online. Berikut datanya.
Pembelian antibiotik di apotek dan toko obat berizin: 61,3 persenWarung: 22,2 persenPraktik mandiri (non-dokter): 9,3 persenRS, klinik, puskesmas, praktik mandiri dokter: 4,3 persenPembelian orang lain: 2,8 persenPembelian online: 1 persen.
(suc/kna)
-

Resep Rendang Jengkol Empuk dan Tidak Bau
TRIBUNJATENG.COM – Rendang biasa dibuat dari daging sapi atau ayam.
Namun, selain ayam dan sapi, rendang juga bisa dibuat dari bahan lain.
Di antaranya adalah rendang jengkol.
Rendang jengkol juga sangat populer dan minati.
Nah berikut ini resep rendang jengkol yang dikutip dari Youtube Resep Bunda Tika.
Bahan-bahan:
– 1/2 Kg Jengkol
– 500 Ml Santan Kental
– 1 Batang Serai
– 1 Ruas JAri Lengkuas
– 2 Lmbr Daun Salam
– 3 Lmbr Daun Jeruk
– 8 Buah Cabe Merah Keriting
– 8 Siung Bawang Merah
– 4 Butir Kemiri
– 7 Siung Bawang Putih
– 5 Buah Cabe Rawit
– 1 Ruas Jari Jahe
– 1 Sdt Merica Bubuk
– 1 Sdt Ketumbar Bubuk
– 1/2 Sdt Gula Merah
– 1 Sdt Kaldu Jamur Bubuk
– 1 Sdt Garam / Sesuai Selera
– Minyak GorengCara membuat:
1. Rendam jengkol semalaman. Rebus jengkol bersama campuran kopi, serai, garam dan daun salam. Cuci bersih lalu geprek.2. Haluskan bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe rawit, jahe, dan kemiri.
3. Panaskan wajan, masukkan bumbu dan sedikit air. Masak hingga air menyusut.
Selanjutnya tambahkan minyak goreng. Masak hingga harumm dan matang.4. Masukkan lengkuas geprek, daun salam dan serai. Tumis sampai layu. Lalu masukkan jengkol.
5. Tumis sebentar, lalu masukkan santan kental. Aduk hingga rata. Masukkan gula merah, garam, kaldu jamur atau penyedap rasa.
6. Masak hingga santan menyusut dan keluar minyak.
Selamat mencoba. (*)
