Topik: jamur

  • Cara Membersihkan Mesin Cuci Agar Terbebas dari Virus dan Bakteri

    Cara Membersihkan Mesin Cuci Agar Terbebas dari Virus dan Bakteri

    YOGYAKARTA – Mesin cuci sebagai alat rumah tangga yang sehari-hari dipakai, ternyata seringkali luput dari perhatian saat membersihkan rumah. Ironisnya, masih banyak orang yang tidak paham cara membersihkan mesin cuci yang benar.

    Padahal, di dalam mesin cuci yang kotor dapat tumbuh bakteri dan jamur yang dapat merusak pakaian dan bahkan memicu alergi. Untuk menjaga kebersihan dan kinerja mesin cuci agar tetap optimal, penting bagi kita untuk melakukan pembersihan secara rutin.

    Bahaya Mesin Cuci Kotor

    Charles Gerba, PhD, seorang ahli mikrobiologi di University of Arizona, dilansir dari laman livestrong mesin cuci yang tidak pernah dibersihkan dapat mengandung patogen seperti virus seperti norovirus dan adenovirus.

    Selain itu, menurut Gerba mesin cuci juga dapat menjadi tempat berkembang biak yang subur bagi bakteri seperti salmonella.

    Mengapa demikian? Pertama, bakteri dan virus dapat bertahan hidup dalam pencucian air dingin.

    Dalam sebuah penelitian Juli 2007, ​yang berjudul “Applied and Environmental Biology” Gerba dan rekan-rekannya mencatat bahwa mencuci dengan deterjen saja tidak efektif untuk menghilangkan dan menonaktifkan virus enterik seperti adenovirus, rotavirus, dan hepatitis A.

    Tetapi masalah yang lebih besar terletak pada volume virus yang sangat besar yang ditemukan dalam pakaian dalam yang terkena kotoran. Dalam sepasang celana dalam dewasa rata-rata, ada sekitar 0,1 gram kotoran. Sebagai referensi, itu setara dengan seperempat kacang tanah berdasarkan berat.

    Bahkan jika Anda tidak melihat bekas kotoran yang terlihat, virus ini masih bisa berkeliaran di lemari Anda, kata Gerba.

    Baca juga artikel yang membahas Arti Soak pada Mesin Cuci, Simak Tata Cara Penggunaannya di Sini

    Cara Membersihkan Mesin Cuci

    Dilansir dari laman DIY Natural, berikut ini beberapa tips membersihkan mesin cuci secara alami:

    Atur mesin cuci Anda untuk dijalankan dengan air panas dengan pengaturan muatan paling besar. Jangan menambahkan pakaian atau deterjen. Tambahkan 3-4 cangkir cuka putih ke dalam air dan biarkan mesin berputar selama satu menit untuk memasukkan cuka.

    Tambahkan sekitar ½ cangkir soda kue. Biarkan mesin berjalan lagi agar soda kue tercampur. Kemudian hentikan mesin cuci, lalu biarkan air mengendap selama 30 menit hingga 1 jam.

    Perlu diketahui menggunakan air panas, dapat membuat cuka dan soda kue menembus kotoran dan bau. Kemudian gunakan kain bersih yang dicelupkan ke dalam air cuka untuk menyeka mesin cuci Anda.

    Bersihkan Detail Mesin Cuci

    Perhatikan bagian atas mesin cuci, kenop, bagian atas bak cuci, dan dispenser pemutih atau pelembut kain apa pun. Anda dapat mengeluarkan sikat gigi bekas untuk menggosok semua kotoran yang berada di mesin cuci.

    Lanjutkan siklus pencucian hingga air mulai terkuras. Kemudian putar kenop sehingga bak akan terkuras sambil berputar.  Cara ini membantu membersihkan kotoran yang terlepas dengan mendorong air cuka melalui lubang-lubang bak cuci.

    Terakhir adalah kembali memulai proses pencucian panas dan biarkan mesin cuci berjalan.

    Perlu diketahui, kotoran di sekitar bagian atas bak cuci sangat mudah dihapus dengan spons. Ingat, biasanya air tidak mencapai bagian ini sehingga mungkin memerlukan sedikit perhatian ekstra.

    Selain cara membersihkan mesin cuci, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya! 

  • Kepala BPOM: Silent Pandemic Resistensi Antimikroba Jadi Ancaman Serius
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        4 Januari 2025

    Kepala BPOM: Silent Pandemic Resistensi Antimikroba Jadi Ancaman Serius Nasional 4 Januari 2025

    Kepala BPOM: Silent Pandemic Resistensi Antimikroba Jadi Ancaman Serius
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (
    BPOM
    ) Republik Indonesia (RI) Prof dr
    Taruna Ikrar
    , PhD, MBiomed mengingatkan bahaya
    silent pandemic
    atau
    resistensi antibiotik
    pada tubuh manusia yang diakibatkan oleh antimikroba.
    Hal tersebut disampaikan Taruna saat menyampaikan orasi ilmiah di Ballroom Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, Sumatera Utara, Sabtu (4/1/2025).
    Dalam kesempatan tersebut, Taruna menerima penghargaan sebagai ilmuwan berpengaruh di Indonesia dari Unpri Medan yang diserahkan langsung Rektor Prof Dr Crismis Novalinda Ginting, MKes.
    Acara tersebut turut dihadiri Menteri Hukum Supratman Agtas, Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara Hassanudin, dan sejumlah rektor perguruan tinggi.
    Taruna menerangkan, resistensi antimikroba terjadi ketika mikroorganisme, seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit, kebal terhadap obat antimikroba. Akibatnya, mikroorganisme tersebut mampu bertahan hidup, bahkan berkembang biak. Menurutnya, fenomena ini bukan kejadian yang terisolasi, melainkan proses evolusi yang melibatkan seleksi alam dan adaptasi genetik.
    “Setiap kali mikroorganisme terpapar agen antimikroba, terjadi seleksi ketat di mana organisme yang memiliki keunggulan genetik untuk bertahan akan melangsungkan kehidupan dan reproduksi,” terang alumni Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) tersebut dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu.
    Spektrum mikroorganisme yang berpotensi menjadi resisten, lanjut Taruna, sangatlah luas. Setiap kelompok memiliki karakteristik unik dalam menghadapi tantangan antimikroba.
    “Bakteri merupakan contoh paling nyata dengan kemampuan horizontal gene transfer yang memungkinkan mereka berbagi informasi genetik resistensi antarspesies. Proses ini memungkinkan penyebaran cepat kemampuan bertahan melawan antimikroba, bahkan di antara bakteri yang secara taksonomi berbeda,” jelasnya.
    Taruna menjelaskan, sejak penemuan antibiotik pertama oleh Alexander Fleming pada 1928, manusia telah mengalami revolusi dalam kemampuan mengatasi penyakit infeksius (menular).
    Namun, tonggak penting dalam pemahaman resistensi antimikroba baru terjadi pada 1962, ketika para ilmuwan mulai memahami mekanisme transfer gen resistensi antarbakteri melalui plasmid.
    Mekanisme tersebut memungkinkan mikroba untuk saling berbagi informasi genetik sehingga bertahan dari serangan antimikroba, bahkan lintas spesies. Hal ini semakin memperumit dinamika penyebaran resistensi.
    “Bakteri dapat mengalami mutasi genetik dalam hitungan menit. (Proses ini) memungkinkan (mikroorganisme tersebut, termasuk virus, jamur, dan parasit) secara cepat mengembangkan mekanisme pertahanan melawan zat antimikroba yang semula efektif membunuh,” kata Taruna.
    Ia membeberkan, resistensi mikroorganisme terhadap obat antimikroba sangatlah beragam dan canggih. Bakteri, misalnya, dapat mengembangkan pertahanan dalam tiga strategi genetik.
    Pertama
    , memodifikasi struktur molekul yang menjadi target obat sehingga antimikroba tidak lagi mampu berikatan atau mengganggu fungsi sel bakteri.
    Kedua
    , mengembangkan enzim yang mampu merusak struktur molekul obat sebelum obat tersebut dapat memberikan efek.
    Ketiga
    , mengembangkan pompa efluks untuk mengeluarkan molekul obat dari dalam sel sebelum obat dapat memberikan efek terapeutik.
    Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, resistensi antimikroba berkembang menjadi ancaman global dengan munculnya
    multidrug resistant
    (MDR)
    strain
    , seperti
    Methicillin-resistant Staphylococcus aureus
    (MRSA) dan kuman tuberkulosis resisten obat. Ini menjadi bukti nyata bahwa mikroorganisme telah memiliki mekanisme pertahanan yang sangat canggih.
    Meski awalnya dianggap sebagai terobosan medis revolusioner, dalam waktu singkat bakteri
    Staphylococcus aureus
    telah menunjukkan resistensi terhadap penisilin. Masalah ini kian serius ketika
    penggunaan antibiotik
    secara masif dalam bidang kedokteran dan peternakan meningkat pada dekade 1940-an dan 1950-an.
    Organisasi Kesehatan Dunia (
    WHO
    ) pun mengategorikan resistensi antimikroba sebagai salah satu masalah
    kesehatan global
    terbesar mengingat potensinya yang dapat mengacaukan sistem pengobatan modern.
    Fenomena itu tidak hanya memengaruhi kemampuan medis dalam menangani penyakit menular, tetapi juga mengancam seluruh arsitektur kemajuan pengobatan yang telah dibangun selama satu abad terakhir.
    Resistensi antimikroba pun telah berkembang menjadi krisis kesehatan global yang mengancam fundamental sistem pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Setiap spesies mikroba yang menjadi resisten tidak hanya mengancam individu yang terinfeksi, tetapi juga menciptakan reservoir genetik yang berpotensi berbahaya bagi seluruh populasi.
    “Dampak paling parah akan terjadi di negara-negara berkembang, dengan potensi jatuhnya jutaan penduduk ke dalam lingkaran kemiskinan akibat biaya pengobatan yang membengkak dan hilangnya produktivitas tenaga kerja,” ujar Taruna.
    Rumah sakit dan fasilitas kesehatan pun, lanjutnya, akan dipaksa mengembangkan protokol pengobatan alternatif yang jauh lebih mahal dan kompleks.
    “Prosedur medis yang saat ini dianggap rutin, seperti operasi
    caesar
    , penggantian sendi, atau kemoterapi, akan menjadi prosedur berisiko tinggi dengan potensi komplikasi infeksi yang signifikan,” katanya.
    Dampak ekonomi dari resistensi antimikroba juga diprediksi sangat signifikan. Bank Dunia memperkirakan pada 2050, kerugian ekonomi global dapat mencapai 100 triliun dollar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan hilangnya sekitar 3,8 persen dari produk domestik bruto (PDB) global.
    Lebih mengkhawatirkan lagi, WHO memproyeksikan, 10 juta nyawa akan hilang akibat infeksi resisten setiap tahun setelah periode yang sama. Angka ini bahkan melampaui kematian akibat kanker.
    Angka-angka tersebut, menurut Taruna, bukan sekadar prediksi statistik, melainkan peringatan keras tentang potensi keruntuhan sistem kesehatan global. Setiap tahun penundaan penanganan serius akan semakin memperbesar risiko bencana kesehatan global.
    Taruna menuturkan, penggunaan antibiotik yang tidak rasional, baik dalam bidang kesehatan manusia maupun peternakan, menjadi pendorong utama resistensi antimikroba.
    “Pemberian antibiotik dalam dosis subterapi, praktik pengobatan mandiri, serta penggunaan antibiotik spektrum luas telah memberikan keuntungan selektif bagi mikroorganisme resisten untuk berkembang dan menggantikan populasi yang sensitif,” tuturnya.
    Situasi itu, lanjut Taruna, diperparah oleh globalisasi, perpindahan penduduk, dan perdagangan global yang semakin mempercepat penyebaran strain resisten lintas wilayah dan benua.
    Untuk mengatasi krisis resistensi antimikroba, dibutuhkan kolaborasi lintas negara, sektor, dan disiplin ilmu. Tidak hanya diperlukan riset pengembangan obat baru, tetapi juga transformasi menyeluruh dalam praktik penggunaan antimikroba di bidang kesehatan, pertanian, dan peternakan.
    Khusus untuk Indonesia, resistensi antimikroba memiliki dimensi kompleks yang dipengaruhi oleh faktor geografis, demografis, dan sistem kesehatan.
    “Sebagai negara dengan keragaman ekologis dan praktik kesehatan yang beragam, Indonesia menghadapi tantangan unik dalam mengendalikan penyebaran mikroorganisme resisten. Dibutuhkan strategi nasional yang adaptif, berbasis riset, dan mempertimbangkan konteks lokal,” ujar Taruna.
    Meski demikian, ia optimistis penelitian di bidang resistensi antimikroba akan semakin difokuskan pada pendekatan inovatif. Salah satunya melalui terapi fago, yaitu terapi menggunakan bakteriofage yang dapat membunuh bakteri secara spesifik.
    Taruna Ikrar merupakan ahli farmakologi, ilmuwan kardiovaskular, dan pakar neurosains terkemuka Indonesia. Ia menjabat sebagai Kepala BPOM RI sejak Agustus 2024.
    Perjalanan pendidikannya dimulai dengan meraih gelar dokter dari Unhas pada 1997. Ia melanjutkan Magister Biomedik spesialisasi Farmakologi di UI yang diselesaikan pada 2003.
    Taruna kemudian meraih gelar PhD dalam bidang Kardiofarmakologi dari Niigata University, Jepang. Setelah itu, ia menjalani program
    post-doctoral
    di University of California, Irvine, dengan fokus neurofarmakologi dan pengembangan obat pada 2008-2013.
    Karier akademiknya terus menanjak dengan menjadi Research Scholar di Harvard University pada 2014. Ia juga menjadi profesor di Pacific Health Sciences University dan akademik spesialis di University of California, Irvine.
    Sebelum menjabat sebagai Kepala BPOM, Taruna memimpin Konsil Kedokteran Indonesia periode 2020-2024. Saat ini, ia masih menjabat sebagai Direktur Konsil Kedokteran Internasional (IAMRA) periode 2021-2025.
    Sejak 2023, Taruna diangkat sebagai Adjunct Professor di Universitas Pertahanan RI. Ia juga menjadi Penasehat di THIAMSI dan Staf Ahli di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.
    Dalam dunia penelitian, karya-karya Taruna mencakup bidang farmakologi, kardiovaskular, neurosains, elektrofisiologi, genetika, dan terapi sel punca. Ia telah menghasilkan lebih dari 100 publikasi ilmiah, termasuk di jurnal NATURE. Total sitasinya mencapai 1.763 melalui Scopus dan Google Scholar, dengan
    H-Index
    17 dari Scopus dan 24 dari Google Scholar.
    Mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar itu juga telah menulis beberapa buku teks penting dalam bidang kedokteran dan neurosains. Atas dedikasinya, ia meraih predikat Outstanding Scientist dari Pemerintah AS pada 2014 dan UKP-Presidential Award kategori Innovator and Scientist pada 2017.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Curhat Wanita Korban Salah Diagnosis, Dikira Sakit Kulit Ternyata Kena Kanker

    Curhat Wanita Korban Salah Diagnosis, Dikira Sakit Kulit Ternyata Kena Kanker

    Jakarta

    Seorang wanita di Australia bernama Em Davey (41) menceritakan pengalamannya mengidap kanker payudara. Karena gejala yang dialaminya, Davey sempat dikira mengidap penyakit kulit, kok bisa?

    Semua berawal di tahun 2021 ketika Davey menyadari bahwa kulit di bagian payudara kanannya mengalami kering dan bersisik. Ketika pergi ke rumah sakit, dokter yang memeriksa mengatakan bahwa itu kemungkinan adalah penyakit kulit, eksim.

    Eksim merupakan suatu kondisi peradangan pada kulit yang biasanya dapat menimbulkan gatal dan bercak kemerahan.

    Davey tidak memiliki alasan untuk mempertanyakan diagnosis dokter. Bercak yang iritasi itu disebut dokter terkait dengan aktivitas menyusui dua anak Davey dalam 5 tahun sebelumnya.

    “Saya sedang mandi ketika saya melihat puting kanan saya tampak cukup kering tepat di bagian tengah dan sedikit kulit berkerak mengelupas,” kata Davey dikutip dari Daily Mail, Kamis (2/1/2024).

    Namun, beberapa bulan berjalan, kondisi Davey justru semakin parah. Wanita yang juga bekerja sebagai blogger kesehatan itu mulai menyadari adanya borok dan koreng di sekitar putingnya. Hal itu membuatnya semakin khawatir.

    Lagi-lagi, dokter memberinya diagnosis eksim dan meresepkan krim anti-jamur.

    Sampai pada musim gugur tahun ini, seorang dokter umum lain memintanya untuk melakukan biopsi. Pada September, Davey didiagnosis mengidap paget, sebuah kondisi yang memengaruhi puting yang dikaitkan dengan kanker payudara pada setengah kasus.

    Pemeriksaan lebih lanjut akhirnya dilakukan dan mengungkap adanya benjolan kanker di belakang putingnya. Selain itu hasil pemeriksaan menemukan adanya sel pra-kanker di saluran ASI-nya.

    Davey menuturkan saat itu ia mengalami serangkaian proses perubahan pada puting payudara kanannya. Ia merasakan gatal, iritasi, sensasi terbakar, hingga kesemutan. Gejalanya sempat membaik, sebelum akhirnya kembali memburuk.

    Kondisi itu membuat puting payudara kanannya menjadi rata, atau dikenal sebagai kondisi puting terbalik. Kondisi ini merupakan salah satu tanda peringatan kanker payudara.

    “Sayangnya, karena penyakit paget pada payudara cukup langka, penyakit ini sering salah didiagnosis sebagai eksim puting susu selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, yang sayangnya terjadi pada saya. Saya tidak ingin hal ini terjadi pada orang lain,” ujar Davey.

    Davey akhirnya harus menjalani pengangkatan puting dan sebagian jaringan payudara di sekitarnya. Tidak hanya itu, ia juga baru saja memulai proses kemoterapi yang akan dijalankan selama setahun.

    (avk/kna)

  • 5 Manfaat Jamur Kuping untuk Kesehatan, Jarang Diketahui

    5 Manfaat Jamur Kuping untuk Kesehatan, Jarang Diketahui

    Jakarta – Jamur kuping memiliki tekstur seperti jeli dan kekenyalan yang khas. Biasanya jamur ini digunakan dalam tumisan atau sup.

    Tak hanya sebagai makanan, jamur kuping juga digunakan untuk penyembuhan penyakit. Sejak abad ke 19, praktisi pengobatan tradisional menggunakannya untuk mengobati penyakit kuning dan sakit tenggorokan. Berikut beberapa manfaat jamur kuping untuk kesehatan.

    Manfaat Jamur Kuping untuk Kesehatan

    Menurut penelitian dalam jurnal Food & Nutrition, mengkonsumsi seporsi jamur setiap hari menjadi cara mudah untuk meningkatkan kualitas nutrisi diet, tanpa menambahkan banyak kalori ekstra. Jamur kuping sendiri juga menunjukkan beberapa manfaat untuk kesehatan.

    1. Mengandung Antioksidan Tinggi

    Jamur umumnya mengandung antioksidan yang tinggi. Menurut laman Healthline, senyawa tanaman bermanfaat ini membantu melawan stres oksidatif dalam tubuh yang dikaitkan dengan peradangan dan berbagai penyakit.

    2. Meningkatkan Kesehatan Usus dan Kekebalan Tubuh

    Jamur kuping mengandung prebiotik. Sebagai informasi, prebiotik adalah jenis serat yang memberi makan mikrobioma usus atau bakteri baik di usus.

    Prebiotik meningkatkan kesehatan pencernaan dan menjaga keteraturan usus. Mikrobioma usus ini berkaitan erat dengan kekebalan tubuh. Prebiotik seperti yang ada di jamur kuping diyakini bisa meningkatkan respon kekebalan tubuh terhadap patogen yang bisa membuat tubuh sakit.

    3. Mengandung Banyak Serat

    Mengutip laman Livestrong, satu porsi jamur kuping kering mengandung 20 gram serat menurut USDA. Diketahui, diet tinggi serat bisa membantu meningkatkan kesehatan pencernaan menurunkan kadar kolesterol, menjaga kadar gula darah, dan mempermudah dalam menjaga berat badan.

    4. Meningkatkan Kesehatan Otak

    Jamur diyakini bisa menjaga fungsi otak yang sehat. Sebuah penelitian tabung reaksi mengungkapkan, jamur kuping dan jamur lainnya menghambat aktivitas beta secretase, enzim yang melepaskan protein beta amiloid.

    Protein ini bersifat racun bagi otak dan telah dikaitkan dengan penyakit degeneratif, seperti Alzheimer. Meski menjanjikan, namun dibutuhkan penelitian pada manusia.

    5. Melindungi Hati

    Jamur kuping bisa melindungi hati dari kerusakan akibat zat tertentu. Dalam sebuah penelitian pada tikus, larutan air dan bubuk jamur kuping membantu memulihkan dan melindungi hati dari kerusakan yang disebabkan overdosis asetaminofen. Para peneliti menghubungkan efek ini dengan sifat antioksidan pada jamur yang kuat. Meski begitu, penelitian lainnya masih diperlukan.

    Kandungan Gizi Jamur Kuping

    Seperempat cangkir atau sekitar 7 gram jamur kuping kering memiliki:

    Kalori: 20Karbohidrat: 5 gramProtein: Kurang dari 1 gramSerat: 5 gramNatrium: 2 mg

    Selain itu, ada sejumlah kecil kalium, kalsium, fosfor, folat, dan magnesium. Vitamin dan mineral ini sangat penting untuk kesehatan jantung, otak, dan tulang.

    Meski banyak digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok penelitian ilmiah mengenai jamur ini masih dalam tahap awal. Penelitian pada manusia juga masih terbatas, jadi masih diperlukan studi lebih lanjut.

    (elk/row)

  • Ini Gejala yang Muncul Saat Terkena Paru-paru Basah di Usia Dewasa Muda – Halaman all

    Ini Gejala yang Muncul Saat Terkena Paru-paru Basah di Usia Dewasa Muda – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penyebab utama paru-paru basah atau yang dikenal pneumonia adalah kuman.

    Kuman ini terdiri atas bakteri, jamur, dan virus, kecuali virus penyebab TBC.

    Penyakit ini tak pandang usia, mulai dari bayi hingga lansia.

    Dokter spesialis paru-paru Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) dr Kudiarto Sp P, mengatakan, gejala sepertu batuk, demam, hingga nyeri dada merupakan gejala yang bersifat umum ketika terserang infeksi pneumonia.

    Namun lebih lanjut, gejala-gejala tersebut akan menyesuaikan kondisi masing-masing pasien.

    “Contohnya pada pasien lansia di atas 65 tahun, jarang dijumpai keempatnya muncul. Terkadang hanya demam disertai nafsu makan yang turun,” kata dia dalam talkshow Dokter Unair TV.

    Berikut adalah gejala yang muncul saat terkena pneumonia pada usia dewasa muda.

    Ia menjelaskan, pada usia dewasa muda, bakteri kerap menjadi penyebab pneumonia.

    Bakteri ini selanjutnya diklasifikasikan menjadi bakteri tipikal dan atipikal.

    Pada bakteri tipikal, penderita akan mengalami gejala-gejala umum pneumonia.

    Namun, bakteri atipikal akan memunculkan gejala-gejala tak umum seperti tidak enak badan, diare, serta mual-mual.

    Sementara pada anak-anak, paru-paru basah umumnya disebabkan oleh virus. 

    Pengobatan pneumonia

    Jika penyebabnya bakteri, akan diberikan antibiotik.

    Namun jika jamur, maka akan diberikan antijamur.

    Lalu jika penyebabnya virus, maka akan diberikan antivirus.

    Pemberian obat-obatan antimikroba ini nantinya akan dilanjutkan dengan pengobatan keluhan dan pengobatan komplikasi.

    Penyakit ini dapat sembuh total, namun memang setiap mikroba membutuhkan terapi yang berbeda. 

    Dokter Kudiarto menyebut, paru-paru basah merupakan salah satu penyakit berbahaya.

    Bahkan WHO telah menetapkan pneumonia sebagai penyebab terbanyak kematian pada balita.

    Maka dari itu, penting untuk digaungkan upaya pencegahan dan edukasi terkain bahaya pneumonia. 

    Pencegahan infeksi ini terdiri atas enam rantai. Pertama, adalah kuman.

    Kedua, reservoir yang merupakan tempat tinggal kuman tersebut.

    Ketiga, portal exit yang menjadi tempat kuman dikeluarkan, seperti batuk.

    Lalu, terdapat pula entry point yang menjadi tempat masuknya kuman ke dalam tubuh, transmisi atau media penyebaran kuman, dan kekuatan imunitas individu. 

  • Detik-Detik Warga Gresik Geger Temukan Bayi Terbungkus Batik di Area Kebun

    Detik-Detik Warga Gresik Geger Temukan Bayi Terbungkus Batik di Area Kebun

    Gresik (beritajatim.com) – Warga Gresik khususnya Desa Menunggal, Kecamatan Kedamean, digegerkan adanya penemuan bayi berjenis kelamin laki-laki di area perkebunan. Bayi yang dibungkus kain batik itu, difoto oleh warga lalu disebarluaskan ke grup media sosial.

    Kapolsek Kedamean AKP Suhari membenarkan adanya penemuan bayi tanpa orang tua itu di perkebunan milik warga.

    “Bayinya sudah kami evakuasi ke bidan desa guna mendapatkan perawatan medis serta asupan gizi,” ujarnya, Senin (30/12/2024).

    Lebih lanjut Suhari menuturkan, bayi yang ditemukan warga tersebut kondisinya masih hidup dengan jenis kelamin laki-laki.

    “Terkait dengan penemuan ini, anggota kami di lapangan masih melakukan penyelidikan serta memeriksa sejumlah saksi guna menemukan siapa pelakunya yang membuang bayi,” tuturnya.

    Perwira pertama Polri ini menambahkan, ada dugaan bayi yang dibuang ini hubungan gelap. Ironisnya, saat diletakkan di perkebunan ada warga yang melakukan aktivitas.

    “Yang membuang bayi ini bisa dipidana. Untuk itu, lebih baik bertanggungjawab, karena kami akan terus mencari identitas pelakunya,” imbuhnya.

    Kronologis penemuan bayi ini bermula Suliana warga setempat hendak pulang ke rumah dari sawah. Kemudian di pinggir jalan area perkebunan menemukan bungkusan sarung bermotif batik. Kemudian saksi Suliana memberitahu saudara saksi lainnya Hadi mencari jamur.

    Namun yang bersangkutan tidak berani membuka bungkusan sarung tersebut. Sehingga, memberitahu Kepala Dusun Kemuning. Kasun Kemuning bersama istri mendatangi lokasi.

    Saat dibuka ternyata terdapat bayi yang diduga baru lahir berjenis kelamin laki-laki. Kemudian dibawa ke bidan desa guna mendapatkan perawatan. [dny/ian]

  • Ilmuwan Blak-blakan Ungkap Tanda Kiamat, Manusia di Ambang Kepunahan

    Ilmuwan Blak-blakan Ungkap Tanda Kiamat, Manusia di Ambang Kepunahan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Berakhirnya kehidupan merupakan keniscayaan. Studi terbaru dari University of British Columbia menunjukkan ‘tanda kiamat’ gara-gara pemanasan global.

    Peneliti mengatakan perubahan iklim berpotensi menciptakan bakteri dan menimbulkan infeksi jamur lebih mematikan untuk hewan-hewan berdarah dingin seperti terumbu karang, serangga, dan ikan.

    Selanjutnya, timbul pertanyaan terkait risiko lebih luas dari peningkatan temperatur kepada ekosistem dan keanekaragaman hayati. Bahkan, risikonya juga berpotensi mengancam kehidupan manusia, dikutip dari ScienceDaily, Sabtu (28/12/2024).

    Dr. Kayla King dan Jingdi (Judy) Li menyatukan 60 studi eksperimental pada hewan berdarah dingin yang terkena infeksi bakteri dan jamur. Ia mencatat bahwa hewan berdarah dingin secara langsung bergantung pada suhu sehingga sangat sensitif terhadap dampak pemanasan global.

    Studi tersebut mencakup 50 spesies termasuk serangga darat, ikan, moluska, dan karang, yang merupakan beberapa ekosistem dengan keanekaragaman hayati paling tinggi dan paling berisiko di planet ini.

    Dengan menggunakan model statistik, para peneliti menemukan bahwa hewan berdarah dingin yang terkena infeksi bakteri lebih mungkin mati jika terkena suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi lingkungan biasanya.

    Analisis menunjukkan bahwa hewan yang terinfeksi jamur patogen merasakan dampak pemanasan dalam kisaran suhu tertentu.

    Jamur tidak akan mati pada saat terjadi kenaikan suhu, kecuali jika suhu naik mendekati kisaran ideal jamur, yang dikenal sebagai “termal optimal”. Pada titik ini, hewan yang terinfeksi jamur tersebut memiliki kemungkinan lebih besar untuk mati.

    “Temuan ini menunjukkan bahwa pemanasan iklim dapat menimbulkan risiko lebih besar bagi hewan berdarah dingin, yang merupakan bagian penting dari ekosistem,” kata Dr. Li.

    Ia menambahkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian tentang bagaimana kenaikan suhu berdampak pada hewan berdarah panas, termasuk manusia. Kendati demikian, ketika ekosistem dan keragaman hayati terganggu, efek dominonya tentu akan merembet ke hal-hal lain, termasuk mengancam kehidupan manusia.

    Dr. King mencatat bahwa hasil ini memberikan wawasan untuk membantu memperkirakan risiko terhadap populasi hewan di dunia yang rentan terhadap pemanasan global dan penyakit.

     

    (luc/luc)

  • Ternyata Indonesia Punya Tanaman Penghasil Emas 5 Gram, Begini Bentuknya

    Ternyata Indonesia Punya Tanaman Penghasil Emas 5 Gram, Begini Bentuknya

    Jakarta

    Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki banyak sumber daya alam (SDA), tidak terkecuali akan kekayaan flora (tumbuh-tumbuhan) yang dimilikinya. Saking kayanya, Indonesia dikatakan memiliki tanaman yang dapat menghasilkan emas.

    Dalam catatan detikcom, hal tersebut diungkapkan oleh Prof. Hamim, Pakar Biologi Tumbuhan Institut Pertanian Bogor (IPB) pada gelaran Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap IPB, beberapa waktu lalu. Menurutnya, logam mulia dapat diekstraksi dari tanaman penyerap logam berat. Hamim menjelaskan logam berat merupakan komponen yang tidak mudah terdegradasi. Ia mampu bertahan di dalam tanah hingga mencapai ratusan tahun.

    Namun ada beberapa jenis tumbuhan yang mampu menyerap logam berat dalam jumlah besar di jaringannya. Berkat kemampuannya tersebut, tumbuhan itu dapat digunakan sebagai bahan pembersih lingkungan yang dikenal dengan sebutan fitoremediasi.

    “Beberapa jenis tumbuhan dapat menyerap logam berat dalam jumlah besar di jaringannya, yang disebut tumbuhan hiperakumulator,” ujar Guru Besar Tetap Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University ini.

    “Selain dapat digunakan dalam fitoremediasi, tanaman ini juga dapat digunakan untuk menambang logam-logam yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti nikel, perak, emas, platina dan thallium atau kegiatan yang dikenal dengan phytomining,” tambahnya lagi.

    Hamim menjelaskan tanaman hiperakumulator biasanya ditemukan di daerah dengan kandungan logam tinggi seperti tanah serpentin dan ultrabasa. Indonesia merupakan salah satu negara dengan daratan ultrabasa terbesar di dunia, meliputi wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.

    Hanya saja, ia menilai potensi tumbuhan hiperakumulator di sana belum tergarap optimal. Perlu adanya perhatian dari berbagai pihak agar potensi dapat digali dan dimanfaatkan untuk fitoremediasi dan fitomining.

    Sebagai contoh, hasil eksplorasi tumbuhan di sekitar tailing dam (lokasi limbah sisa pemisahan bijih logam mulia dengan material non-ekonomis) tambang emas PT Antam UBPE Pongkor, hampir semua jenis tumbuhan di sana mampu mengakumulasi emas meski dalam kadar rendah.

    “Kelompok bayam-bayaman (Amaranthus) yang tumbuh di sekitar tailing memiliki kemampuan akumulasi emas tertinggi, tetapi karena bio massanya rendah, potensi fitomining-nya rendah. Tanaman lembang (Typha angustifolia) juga cukup tinggi mengakumulasi logam emas (Au). Typha dapat menghasilkan 5-7 gram emas per hektar. Hal ini tentu memerlukan pendalaman lebih lanjut,” jelas Hamim.

    Typha Angustifolia Foto: LightRocket via Getty Images/Roberto Machado Noa

    Sementara itu, dalam eksperimennya, penggunaan dark septate endofit dan jamur mikoriza terbukti membantu tanaman beradaptasi dengan lingkungan tercemar logam berat. Jamur ini dapat membantu program fitoremediasi.

    “Penggunaan amonium tiosianat (NH4SCN) sebagai ligan pelarut emas juga dapat meningkatkan serapan emas oleh tanaman dan meningkatkan biomassa tanaman. Ini merupakan potensi yang baik untuk program phytomining di tailing tambang emas,” pungkasnya.

    (fdl/fdl)

  • Tahun Baruan di Rumah, Ini yang Harus Kamu Siapkan untuk acara Pesta Barbeque

    Tahun Baruan di Rumah, Ini yang Harus Kamu Siapkan untuk acara Pesta Barbeque

    JABAR EKSPRES – Malam tahun baru, biasanya orang memiliki rencana untuk menyaksikan malam pergantian tahun. Untuk kamu yang berencana menggelar acara di rumah, Jabar Ekspres sudah merangkum apa saja yang harus dipersiapkan untuk acara pesta Barbeque di rumah.

    Banyak orang yang memiliki rencana keluar rumah saat malam tahun baru, ada yang jalan-jalan keliling kota, ada yang menyaksikan pesta kembang api, ada yang naik gunung, ada juga yang hanya menggelar pesta barbeque di rumah.

    Berbagai alasan orang memilih untuk tetap tinggal di rumah selama malam pergantian tahun, banyak yang beralasan karena jalanan macet, faktor cuaca yang takut tiba-tiba hujan, punya anak bayi di rumah dan lain sebagainya.

    Baca juga : Friday Night Barbeque Dinner dari Ibis Bandung Pasteur

    Karenanya menggelar acara pesta barbeque sendiri di rumah merupakan pilihan yang paling tepat.

    Apa saja yang harus dipersiapkan untuk pesta Barbeque di rumah, berikut daftarnya :

    Perlengkapan Utama

    1. Panggangan (barbeque grill) – bisa berupa panggangan arang, gas, atau listrik.
    2. Bahan bakar (arang, gas, atau bahan bakar lainnya).
    3. Wajan atau panggangan tambahan untuk memasak.
    4. Peralatan memasak (sendok, garpu, pisau).

    Bahan Makanan

    1. Daging (sapi, ayam, ikan, atau vegetarian).
    2. Sayuran (paprika, bawang, jamur, dll.).
    3. Saus dan bumbu (kecap manis, saus tiram, garam, lada, dll.).
    4. Minuman (air, jus, soda, jahe panas dll).

    Baca juga : Libur Natal Jangan Cuma di Rumah! Ini Dia Rekomendasi Tempat yang Bisa Kamu Kunjungi, Pilih Mana?

    Perlengkapan Pendukung

    1. Meja dan kursi untuk tamu.
    2. Dekorasi (lampu, balon, spanduk).
    3. Musik atau hiburan.
    4. Peralatan kebersihan (tempat sampah, sapu, dll.).
    5. Peralatan keselamatan (tabir surya, sarung tangan, dll.).

    Bahan dan Perlengkapan Tambahan

    1. Roti atau nasi untuk pelengkap.
    2. Sambal atau saus tambahan.
    3. Buah-buahan segar.
    4. Es batu dan pendingin.
    5. Peralatan BBQ (tusuk sate, panggangan roti, dll.).

    Persiapan Lainnya

    1. Pastikan cuaca tidak hujan.
    2. Siapkan rencana cadangan jika cuaca buruk.
    3. Pastikan keamanan dan keselamatan tamu.
    4. Siapkan tempat parkir yang memadai.
    5. Pastikan peralatan listrik aman dan tidak berisiko.

  • Astra Agro Dorong UMKM dan Pertanian Kreatif dengan Prinsip Keberlanjutan

    Astra Agro Dorong UMKM dan Pertanian Kreatif dengan Prinsip Keberlanjutan

    Jakarta, Beritasatu.com – Dalam rangka mendukung pengembangan UMKM dan sektor pertanian berbasis komunitas, Astra Agro Lestari menginisiasi berbagai program pemberdayaan berbasis kreativitas masyarakat. Perusahaan agribisnis ini tidak hanya fokus pada bisnis inti minyak kelapa sawit (CPO), tetapi juga memberikan perhatian pada potensi lokal seperti keripik jamur, abon, nanas, sereh wangi, hingga cabe organik.

    Salah satu kisah inspiratif datang dari Harno, Ketua Kelompok Sanjaya Tani di Desa Banjar Panjang, Pelalawan, Riau. Harno, yang juga Kepala Puskesmas setempat, mengelola kebun cabe organik seluas setengah hektar dengan dukungan PT Sari Lembah Subur, anak usaha Astra Agro. 

    “Kami ingin hasil panen cabe dari kebun seluas setengah hektar yang dikelola bersama masyarakat, kelak dapat bertengger di supermarket. Apalagi, ini merupakan hasil budidaya tanaman organik, seratus persen tidak menggunakan pestisida,” ujar Harno.

    Selain cabe, Astra Agro juga mendorong pengembangan sereh wangi di Jambi. Melalui PT Sari Aditya Loka, masyarakat lokal, termasuk Suku Anak Dalam (SAD), dilibatkan dalam pembudidayaan sereh wangi yang diolah menjadi produk seperti sabun, minyak gosok, dan pembersih lantai. Sinergi ini bahkan menciptakan rantai pasok lokal, di mana hasil panen dipasarkan melalui kelompok usaha lokal seperti Berkah Sereh Wangi.

    Tak sekadar berpotensi karena banyak tumbuh dan mudah dikelola, tanaman ini juga dibudidayakan sekaligus memberdayakan warga Suku Anak Dalam (SAD), indigenous people yang tinggal berdekatan dengan perusahaan. Masyarakat yang juga dikenal dengan sebutan Orang Rimba itu difasilitasi perusahaan agar bisa berkebun sereh wangi.

    Sinergi Orang Rimba dengan masyarakat didorong perusahaan dengan cara membangun konsumen. Hasil panen dijual ke Berkah Sereh Wangi pimpinan Hendri Sumasto di Desa Pematang Kabau, Jambi. Dari kelompok inilah sabun dan beragam produk olahan sereh wangi yang ditanam Orang Rimba dihasilkan.

    Di wilayah Kalimantan, Astra Agro melalui Kelompok Wanita Tani Dahlia membina 35 ibu rumah tangga dalam budidaya hortikultura dan pengadaan bibit sayur. Sementara itu, di Sulawesi, PT Pasangkayu memfasilitasi usaha kripik jamur dan abon melalui kelompok Jaya Makmur di Desa Pakava, Sulawesi Barat.

    Perusahaan memberikan bantuan berupa pelatihan serta dukungan dalam bentuk revitalisasi sarana dan prasarana. Usaha jamur dan abon hingga pengemasan dan pendistribusian dilakukan PT Pasangkayu karena bahan baku sebagai media tanam dari jamur sangat melimpah di wilayah tersebut.

    Astr Agro memberikan bantuan berupa pelatihan serta dukungan dalam bentuk revitalisasi sarana dan prasarana. (Astra Agro)

    Asisten CSR PT Pasangkayu, Kartina menjelaskan bahwa melimpahnya bahan baku menjadi peluang besar bagi masyarakat untuk menciptakan produk olahan bernilai tambah.

    “Selain karena banyaknya jamur yang tumbuh liar di area kebun, masyarakat peminat produk olahan ini juga sangat banyak,” ujar Kartina.

    Di sisi lain, Vice President of Investor Relations and Public Affairs Astra Agro, Fenny Sofyan mengatakan program pemberdayaan ini merupakan bagian dari inisiatif keberlanjutan Astra Agro yang berfokus pada tiga pilar: portofolio, people, dan public contribution. Tak hanya itu, Astra Agro berkomitmen untuk menjalankan 12 inisiatif. Program-program CSR seperti diuraikan di atas merupakan salah satu diantaranya. Selain ekonomi, program CSR juga menyasar bidang pendidikan, kesehatan dan lingkungan.  

    “Melalui kerangka kerja berkelanjutan, Astra Agro memadukan portofolio bisnis dengan pengembangan sumber daya manusia dan kontribusi sosial yang diimplementasikan sesuai dengan tata kelola perusahaan yang berkelanjutan,” kata Fenny.

    Sementara itu untuk strategi portofolio, menurut Fenny Astra Agro berkontribusi dalam penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dengan melakukan pengelolaan GRK, inisiasi konservasi, pengelolaan gambut, pencegahan kebakaran lahan, pengendalian hama dan penyakit terpadu, efisiensi energi, serta pengelolaan limbah dan air.

    “Sampai dengan tahun 2030, Astra Agro menargetkan penurunan emisi hingga 30%,” tegasnya.

    Pada strategi people, perusahaan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia dengan memastikan kondisi yang aman dan stabil bagi seluruh karyawan dan masyarakat sekitar, dengan mengakui hak pekerja, menjamin kesehatan dan keselamatan kerja, serta menghormati hak-hak warga asli dan komunitas lokal.

    “Astra agro ingin memberikan kontribusi untuk pembangunan sehingga menjadi perusahaan agribisnis yang produktif dan inovatif, tidak hanya untuk perusahaan tapi juga masyarakat setempat,” pungkas Fenny.

    Dengan berbagai langkah strategis ini, Astra Agro terus berkomitmen untuk mewujudkan moto perusahaan: prosper with the nation, atau sejahtera bersama bangsa.