Topik: jamur

  • Kenali Gejala Pneumonia Bilateral yang Diderita Paus Fransiskus

    Kenali Gejala Pneumonia Bilateral yang Diderita Paus Fransiskus

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025), di usia 88 tahun. Penyebab meninggalnya adalah komplikasi dari pneumonia bilateral (infeksi paru-paru ganda) yang telah dideritanya sejak awal tahun ini.  

    Kondisi kesehatan Paus Fransiskus mulai memburuk pada awal 2025. Ia sempat dirawat intensif selama lima minggu di Rumah Sakit Poliklinik Gemelli, Roma, akibat infeksi paru-paru yang sangat serius. Dokter menyatakan pneumonia bilateral yang dialaminya sempat dua kali hampir merenggut nyawanya.

    Pada 23 Maret 2025, kondisi Paus menunjukkan perbaikan sehingga dia diizinkan pulang ke Vatikan. Namun, dia tetap membutuhkan pemantauan ketat dan alat bantu oksigen karena paru-parunya telah mengalami kerusakan signifikan. Tim medis menjelaskan infeksi ini tidak hanya menyerang jaringan paru-paru tetapi juga melemahkan otot-otot pernapasannya.  

    Hingga akhir hayatnya, Paus Fransiskus masih bergantung pada oksigen tambahan, meskipun sempat mampu bernapas tanpa bantuan alat dalam beberapa kesempatan terakhir.  

    Apa Itu Pneumonia Bilateral?

    Dikutip dari Healthline, Selasa (22/4/2025), pneumonia bilateral atau dikenal juga sebagai pneumonia ganda adalah infeksi yang menyerang kedua paru-paru sekaligus. Berbeda dengan pneumonia biasa yang hanya menginfeksi satu bagian paru, kondisi ini menyebabkan peradangan di kedua kantung udara (alveoli), sehingga menghambat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.  

    Meskipun menyerang kedua paru-paru, pneumonia bilateral tidak selalu berarti dua kali lebih berbahaya. Tingkat keparahannya sangat bergantung pada:  

    Usia dan kondisi kekebalan tubuh penderita.Jenis mikroorganisme penyebab (bakteri, virus, atau jamur).Ada atau tidaknya penyakit penyerta (seperti diabetes, jantung, atau gangguan pernapasan kronis).Gejala Pneumonia Bilateral yang Perlu Diwaspadai

    Gejala pneumonia bilateral mirip dengan pneumonia biasa, tetapi dapat berkembang lebih cepat dan lebih berat, terutama pada lansia atau orang dengan sistem imun lemah. Berikut ini tanda-tandanya:  

    Gejala Umum

    Sesak napas (bahkan saat istirahat).Nyeri dada yang tajam, terutama saat menarik napas.Batuk berdahak (dahak bisa berwarna kuning, hijau, atau bahkan berdarah).Demam tinggi, menggigil, dan berkeringat.Detak jantung cepat (takikardia).Kelelahan ekstrem dan tubuh terasa sangat lemas.Mual, muntah, atau diare (terutama pada kasus pneumonia akibat bakteri atau virus).

    Gejala Khusus pada Lansia

    Kebingungan atau disorientasi (sering salah dikira sebagai gejala demensia).Suhu tubuh lebih rendah dari normal (hipotermia, bukannya demam).Penurunan kesadaran.
    Kenapa Pneumonia Bilateral Berbahaya?

    Pada kasus Paus Fransiskus, pneumonia bilateral menyebabkan kegagalan pernapasan progresif. Infeksi ini dapat memicu komplikasi serius, seperti sepsis (infeksi menyebar ke aliran darah), acute respiratory distress syndrome (ARDS) yakni paru-paru kehilangan kemampuannya menyuplai oksigen ke tubuh, dan gagal organ multipel akibat kekurangan oksigen berkepanjangan.

    Paus Fransiskus telah berpulang, tetapi perjuangannya melawan pneumonia bilateral menjadi pengingat untuk lebih peduli terhadap kesehatan paru-paru.

  • Dialami Paus Fransiskus Sebelum Wafat,  Ini Penjelasan Dokter Paru soal Pneumonia Ganda – Halaman all

    Dialami Paus Fransiskus Sebelum Wafat,  Ini Penjelasan Dokter Paru soal Pneumonia Ganda – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pimpinan umat Katolik dunia Paus Fransiskus wafat pada Senin (21 April 2025).

    Sebelum meninggal, ia sempat dirawat intensif karena penyakit pneumonia ganda atau double pneumonia.

    Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menuturkan, dalam dunia medis istilah pneumonia ganda, atau “dobel pneumonia” bukanlah sesuatu yang lazim digunakan.

    Pneumonia adalah radang atau infeksi paru, secara umum utamanya disebabkan oleh bakteri atau virus, walau dapat juga disebabkan oleh jamur dan mungkin parasit.

    Manusia memiliki dua belah paru yakni, paru kiri dan paru kanan.

    Sekalipun kedua belah paru itu terkena pneumonia, maka istilah pneumonia ganda jarang digunakan.

    Adapun secara resmi, kedua belah paru diserang pneumonia disebut pneumonia bilateral.

    “Ini adalah salah satu analisa kenapa kemudian disebut sebagai pneumonia ganda, atau double pneumonia, atau secara resmi disebut juga sebagai pneumonia bilateral,” tutur dia kepada wartawan.

    Ia mengatakan, pneumonia bilateral merupakan kondisi yang bisa membahayakan penderitanya. Infeksi ini lebih parah jika dibandingkan dengan pneumonia yang menyerang satu sisi paru.

    Pneumonia ganda dapat mengganggu fungsi pernapasan, mengurangi kadar oksigen dalam darah, dan memicu komplikasi serius jika tidak ditangani segera.

    Mengutip dari Mayo Clinic, pneumonia ganda disebabkan oleh infeksi bakteri, virus jamur maupun faktor lain seperti aspirasi (masuknya cairan/lambung ke paru) maupun paparan polusi atau bahan kimia.

    Gejala pneumonia bilateral seringkali lebih berat dan patut diwaspadai. Seperti demam tinggi (≥38°C) disertai menggigil, batuk produktif dengan dahak kental (kuning, hijau, atau berdarah), sesak napas atau napas cepat (takipnea), nyeri dada tajam saat bernapas atau batuk, kelelahan ekstrim dan kehilangan nafsu makan, kebiruan pada bibir atau kuku (sianosis) akibat kekurangan oksigen.

    Khusus pada lansia, gejala mungkin tidak khas, seperti kebingungan atau penurunan kesadaran.

  • Mengenal Pneumonia Ganda Penyakit yang Diidap Paus Fransiskus Sebelum Wafat – Halaman all

    Mengenal Pneumonia Ganda Penyakit yang Diidap Paus Fransiskus Sebelum Wafat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kabar duka datang dari Vatikan. Paus Fransiskus pemimpin pertama Gereja Katolik Roma yang berasal dari Amerika Latin yang wafat dalam usia 88 tahun. Kabar ini disampaikan oleh Vatikan melalui pernyataan video pada Senin (21/4/2025).

    Paus Fransiskus yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio, baru-baru ini sempat berjuang melawan pneumonia ganda yang serius sebelum akhirnya berpulang. Dilansir dari Very Well Health, pneumonia ganda secara teknis bukanlah istilah medis resmi.

    Pneumonia ganda, atau pneumonia bilateral adalah cara untuk menggambarkan infeksi pada kedua paru-paru.  Infeksi ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang menyebabkan kantung udara di dalam paru-paru terisi cairan atau nanah.

    Kebanyakan orang yang terserang pneumonia kemungkinan besar telah terpapar bakteri pneumokokus atau virus flu . “Ketika seseorang terserang pneumonia, penyakit ini dapat menyerang mulai dari sebagian kecil dari satu paru-paru hingga sebagian besar dari kedua paru-paru,” tulis Very Well Health.

    Ketika pneumonia menyerang kedua paru-paru, penyakit ini jauh lebih parah daripada pneumonia yang hanya menyerang satu paru-paru. Saat terkena pneumonia di satu paru-paru, paru-paru yang sehat dapat mengatasinya sementara paru-paru yang terkena pneumonia pulih.

    Namun, ketika terkena pneumonia bilateral, maka pasien tidak memiliki kemewahan untuk memiliki satu paru-paru yang baik untuk menggantikannya.  

    Hal ini membuat pasien berada dalam kondisi yang lebih rapuh. Gejala pneumonia ganda tidak jauh berbeda dengan pneumonia biasa. Diantaranya, batuk produktif, demam, bibir atau kuku berwarna biru atau ungu, kebingungan (lebih sering terjadi pada mereka yang berusia di atas 65 tahun), pernapasan cepat, atau kesulitan bernapas.

    Gejala lain yang dirasakan adalah kelelahan ekstrem, peningkatan denyut nadi, nyeri dada yang tajam dan menusuk saat bernapas atau batuk.

    “Jika mengalami kesulitan bernapas, nyeri dada, batuk terus-menerus, atau demam di atas 102°F yang tidak mudah dikendalikan, sebaiknya hubungi dokter perawatan primer untuk membuat janji temu,” tegasnya.

    Selain itu ada beberapa gejala yang menunjukkan infeksi lebih parah dengan potensi menyebabkan kondisi kronis yang lebih serius seperti gagal ginjal, keracunan darah hingga mungkin kematian.

    Pneumonia biasanya disebabkan oleh salah satu dari tiga hal yaitu bakteri, virus dan jamur.  

    Pneumonia juga dapat terjadi jika makanan, cairan, atau benda lain selain udara masuk ke paru-paru. Kondisi ini dikenal sebagai pneumonia aspirasi.

    Beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia karena usia atau kondisi kesehatan yang mendasarinya.

    Beberapa faktor risiko untuk pneumonia ganda meliputi:

    1. Berusia kurang dari 2 tahun.
    2. Berusia lebih dari 65 tahun.
    3. Kekurangan gizi.
    4. Merokok dan mereka yang terpapar asap rokok secara berlebihan.
    5. Mengidap penyakit kronis seperti diabetes , anemia sel sabit dan penyakit jantung.
    6. Mengidap penyakit paru-paru seperti PPOK , fibrosis kistik , atau asma.
    7. Mereka yang mengalami kesulitan menelan karena stroke atau kondisi neurologis lainnya.
    8. Orang yang baru saja terserang flu atau pilek
    9. Mereka yang berjuang melawan. penyalahgunaan narkoba atau alkohol.

  • Paus Fransiskus Wafat, Lonceng Gereja di Roma Bergema Sebagai Tanda Duka – Halaman all

    Paus Fransiskus Wafat, Lonceng Gereja di Roma Bergema Sebagai Tanda Duka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Vatikan mengumumkan kabar duka mendalam, Paus Fransiskus, pemimpin pertama Gereja Katolik Roma yang berasal dari Amerika Latin, telah wafat pada usia 88 tahun. 

    Berita ini disampaikan dalam sebuah pernyataan video oleh Kardinal Kevin Farrell pada hari Senin (21/4/2025).

    “Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita Fransiskus,” ujar Farrell dalam siaran Vatikan, dikutip dari Reuters.

    “Pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa,” tambahnya.

    Pengumuman ini menggema tidak hanya di Vatikan, tetapi juga di seluruh Roma. 

    Lonceng gereja berdentang serentak, menggetarkan ibu kota Italia sebagai tanda berkabung atas wafatnya pemimpin umat Katolik dunia tersebut.

    Paus Fransiskus menghembuskan napas terakhirnya setelah menjalani perjuangan panjang melawan penyakit yang menyerang kesehatannya. 

    Ia sempat dirawat selama lima minggu di Rumah Sakit Universitas Gemelli karena pneumonia ganda yang nyaris merenggut nyawanya, dikutip dari Al Jazeera.

    Kondisinya diperburuk oleh bronkitis parah, infeksi bakteri, virus, dan jamur, serta komplikasi anemia, trombosit rendah, dan tanda-tanda awal gagal ginjal. 

    Ia juga sempat mengalami krisis pernapasan berulang yang membuatnya harus menggunakan masker ventilasi secara rutin di malam hari.

    Meski dalam kondisi yang rapuh, Fransiskus sempat menunjukkan semangatnya yang tak luntur.

    Ia kembali ke Vatikan pada 23 Maret, dan bahkan membuat penampilan publik saat Minggu Paskah.

    Di tengah sorak-sorai umat di Lapangan Santo Petrus, ia menyapa dengan senyum dan memberikan berkat khusus.

    Paus hadir menyampaikan berkat dan ucapan “Selamat Paskah” kepada puluhan ribu umat yang hadir.

    Dalam pidato Paskahnya, yang disampaikan sebagian besar oleh Uskup Agung Vatikan karena kondisi fisiknya yang lemah, Paus Fransiskus kembali menyoroti krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza. 

    Ia menyerukan gencatan senjata dan menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap penderitaan warga sipil, terutama komunitas Kristen di wilayah tersebut.

    “Saya memikirkan rakyat Gaza, dan khususnya masyarakat Kristennya, di mana konflik mengerikan terus menyebabkan kematian dan kehancuran serta menciptakan situasi kemanusiaan yang dramatis dan menyedihkan,” ucap Paus dalam pesan Paskahnya, dikutip dari dw.com.

    Tak hanya menyerukan perdamaian, Paus Fransiskus juga mengangkat isu kebebasan beragama dan pentingnya toleransi dalam menciptakan dunia yang damai.

    “Tidak akan ada perdamaian tanpa kebebasan beragama, kebebasan berpikir, kebebasan berekspresi, dan menghormati pandangan orang lain,” tegasnya.

    Ini menjadi pengingat akan dedikasi dan kasihnya terhadap umat Katolik di seluruh dunia.

    Paus Fransiskus dikenang sebagai tokoh yang membawa semangat pembaruan dalam Gereja, meskipun masa kepemimpinannya kerap dibayangi ketegangan dan perpecahan.

    Ia berusaha merombak struktur Gereja yang telah lama dianggap kaku, sekaligus menyuarakan nilai-nilai inklusi, kasih, dan keadilan sosial.

    Kini, dunia berkabung atas kepergiannya, namun warisan perjuangan dan pesannya akan terus hidup dalam hati jutaan umat Katolik di seluruh penjuru bumi.

    Pemimpin Dunia Berduka atas Wafatnya Paus Fransiskus

    Duka atas wafatnya Paus Fransiskus terus mengalir dari berbagai penjuru dunia.

    Para pemimpin dunia menyampaikan belasungkawa mendalam, menandai kepergian seorang tokoh spiritual yang telah menginspirasi umat lintas agama dengan pesan kasih, kerendahan hati, dan kemanusiaan.

    Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, yang sempat bertemu langsung dengan Paus pada Minggu Paskah kemarin, mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam. 

    “Hati saya tertuju pada jutaan umat Kristen di seluruh dunia yang mencintainya,” ujarnya dalam sebuah pernyataan resmi. 

    Pertemuan singkat itu kini menjadi kenangan terakhir yang penuh makna baginya.

    Dari benua Afrika, Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed juga menyampaikan penghormatannya. 

    Ia menyebut wafatnya Paus Fransiskus sebagai kehilangan besar bagi dunia.

    “Saya menyampaikan belasungkawa yang terdalam atas meninggalnya Paus Fransiskus. Semoga jiwanya beristirahat dengan tenang di alam abadi, dan semoga warisan kasih sayang, kerendahan hati, dan pengabdiannya kepada kemanusiaan terus menginspirasi generasi mendatang,” kata Abiy dalam pernyataannya.

    Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyoroti warisan moral dan spiritual Paus yang melampaui batas-batas gereja.

     “Paus Fransiskus akan dikenang atas upayanya membangun dunia yang lebih adil, damai, dan penuh kasih sayang,” ujarnya. 

    Ia menambahkan bahwa sang Paus telah menginspirasi jutaan orang, jauh melampaui Gereja Katolik.

    Ucapan belasungkawa dari berbagai penjuru dunia menunjukkan bahwa jejak pengaruhnya menembus batas-batas keagamaan dan kebangsaan.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Paus Fransiskus Wafat

  • Paus Fransiskus Tutup Usia dalam Usia 88 Tahun, Berkat Terakhir dari Balkon Basilika Santo Petrus

    Paus Fransiskus Tutup Usia dalam Usia 88 Tahun, Berkat Terakhir dari Balkon Basilika Santo Petrus

    TRIBUNJAKARTA.COM – Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi dari Gereja Katolik sedunia wafat dalam usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025). 

    Ia meninggal dunia setelah menemui ribuan umat yang memadati Alun-alun Santo Petrus, Vatikan. 

    Paus Fransiskus memberikan berkat terakhirnya untuk Kota dan Dunia dari Balkon Basilika Santo Petrus pada Minggu (20/4/2025). 

    Dalam kesempatan tersebut, Paus kembali menegaskan pentingnya membangun dialog demi hadirnya perdamaian di dunia.

    Saat menyapa umat dari balkon, Paus tampak terengah-engah.

    Pada Februari lalu, Paus mendapat perawatan khusus lantaran serangan pneumonia ganda yang serius.

    ”Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita Fransiskus,” kata Kardinal Kevin Farrell mengumumkan di saluran TV Vatikan.

    ”Pukul 7.35 pagi ini Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa”.

    Penyakit pneumonia ganda

    Paus Fransiskus, yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio, baru-baru ini sempat berjuang melawan pneumonia ganda yang serius sebelum akhirnya berpulang.

    “Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus,” ujar Kardinal Kevin Farrell dalam siaran di saluran TV Vatikan, seperti dikutip dari Reuters pada Senin.

    “Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa,” tambahnya. 

    Belajar dari Paus Fransiskus, kenali apa itu pneumonia ganda berikut ini.

    Dikutip dari Medical News Today, pneumonia ganda adalah infeksi yang menyerang kedua paru-paru.

    Penyakit ini disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur yang menginfeksi kantung udara kecil dalam paru-paru yang disebut alveoli.

    Akibat infeksi tersebut, alveoli mengalami peradangan dan terisi oleh cairan atau nanah, sehingga menyebabkan kesulitan bernapas serta berbagai gejala lain.

    Dalam istilah medis, pneumonia ganda kadang disebut sebagai bilateral pneumonia.

    Pneumonia sendiri menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat infeksi di seluruh dunia, terutama pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.

    Pneumonia ganda umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur.

    Infeksi ini menyebabkan peradangan di kedua paru-paru. Beberapa penyebab umum di antaranya: 

    Bakteri: Streptococcus pneumoniae merupakan penyebab paling umum pneumonia bakteri
    Virus: Virus influenza menjadi penyebab paling sering pneumonia viral pada orang dewasa, sementara RSV (Respiratory Syncytial Virus) kerap menyerang anak-anak
    Jamur: Biasanya menyerang orang dengan sistem imun lemah.

    Selain itu, faktor risiko seperti usia lanjut (di atas 65 tahun), penyakit paru kronis, merokok, malnutrisi, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah juga meningkatkan kemungkinan terkena pneumonia ganda.

    Gejala pneumonia ganda mirip dengan pneumonia biasa, namun bisa lebih berat karena kedua paru-paru terinfeksi.

    Gejala yang patut diwaspadai meliputi: 

    Demam tinggi, menggigil, atau suhu tubuh yang sangat rendah
    Batuk yang semakin parah
    Batuk disertai dahak kental
    Sesak napas bahkan saat melakukan aktivitas ringan
    Nyeri dada saat batuk atau menarik napas dalam-dalam
    Merasa sangat lemas setelah mengalami infeksi virus, seperti flu

    Mual, muntah, atau diare bersamaan dengan gejala pernapasan Pneumonia ganda dapat menyebabkan komplikasi serius seperti sepsis, abses paru, efusi pleura, pleuritis, bahkan gagal ginjal dan gagal napas jika tidak segera ditangani.

    Wafatnya Paus Fransiskus menandai akhir dari perjalanan seorang pemimpin yang dikenal berani mendorong reformasi dan membela kaum marginal di tengah tantangan internal Gereja Katolik.

    Di balik kabar duka ini, pneumonia ganda yang dideritanya menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap penyakit infeksi pernapasan, terutama bagi kelompok rentan. (Kompas.com/Kompas.id)

     

  • Ada miliaran bakteri di kaki, bagaimana cara mencuci kaki yang baik dan benar? – Halaman all

    Ada miliaran bakteri di kaki, bagaimana cara mencuci kaki yang baik dan benar? – Halaman all

    Beberapa orang menggosok kaki setiap hari, sementara yang lain hanya membasuhnya dengan air ketika mandi. Apakah Anda sudah cukup membersihkan salah satu bagian penting anggota tubuh Anda itu?

    Ketika Anda memulai mandi dan meraih sabun, sebagian anggota tubuh menjadi ‘anak emas’, sementara yang lain tidak.

    Bagian ketiak misalnya, seseorang tidak akan ragu untuk membasuh dan menggosoknya berulang-ulang.

    Berbeda dengan ketiak, kaki menjadi bagian terjauh dari kepala Anda.

    Dengan begitu, Anda dapat melihatnya dengan mudah.

    Menurut para ahli, menyangkut kebersihan, kaki juga sama pentingnya untuk diperhatikan, sama dengan anggota tubuh lainnya.

    Pelayanan Kesehatan Britania Raya (NHS) dan Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) AS, menyarankan untuk mencuci kaki setiap hari dengan sabun. Salah satu alasannya untuk menghindari aroma tidak sedap.

    Telapak kaki mengandung 600 kelenjar keringat per sentimeter persegi kulit, lebih banyak dari bagian tubuh mana pun.

    Meskipun keringat itu sendiri tidak berbau, keringat mengandung campuran nutrisi garam, glukosa, vitamin, dan asam amino, yang menjadi ‘makanan prasamanan’ bagi bakteri yang hidup di sana.

    Tentu jumlah bakterinya tak terbayangkan banyaknya jika makanannya juga tersedia.

    “Kaki—terutama di antara jari-jari kaki—adalah area yang cukup lembap, hangat, dan basah, sehingga bisa menjadi tempat berkembang biak mikroba,” kata Holly Wilkinson, dosen penyembuhan luka di University of Hull di Inggris.

    Hal ini diperburuk dengan fakta bahwa kebanyakan orang membungkus kaki mereka dengan kaus kaki dan sepatu, memerangkap kelembapan di dalamnya.

    Jika Anda melihat satu sentimeter persegi bagian kulit manusia dengan lensa mikroskop, Anda akan menemukan sekitar 10.000 sampai 1.000.000 bakteri yang hidup di sana.

    Area kulit yang hangat dan lembap seperti kaki, dianggap sebagai tempat yang sangat ideal dan menjadi rumah bagi jumlah spesies terbanyak.

    Kaki adalah surga yang indah bagi bakteri Corynebacterium dan Staphylococcus, misalnya.

    Dalam hal jamur, kaki Anda yang berkeringat dianggap sebagai “tempat nyaman” bagi genus termasuk Aspergillus (patogen yang sering ditemukan di tanah), Cryptococcus, Epicoccum, Rhodotorula, Candida (sejenis ragi yang secara alami hidup di tubuh tetapi dapat menjadi patogen oportunistik), Trichosporon, dan lainnya.

    Faktanya, kaki manusia mengandung keanekaragaman hayati spesies jamur yang lebih besar daripada wilayah tubuh lainnya.

    Ini bisa jadi alasan Anda untuk rajin cuci kaki. Dalam sebuah penelitian, peneliti mengusap telapak kaki 40 sukarelawan. Mereka menemukan bahwa mencuci kaki memiliki dampak signifikan pada jumlah bakteri.

    Orang yang mencuci kaki dua kali sehari memiliki sekitar 8.800 bakteri yang hidup di setiap sentimeter persegi kulit.

    Mereka yang melaporkan mencuci setiap dua hari sekali memiliki lebih dari satu juta bakteri per sentimeter persegi.

    Namun, hanya karena telapak kaki kamu penuh dengan kehidupan mikroba, bukan berarti kaki Anda punya aroma yang tak menyenangkan atau ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

    Bukan tentang jumlahnya, melainkan jenis bakterinya yang harus menjadi perhatian.

    Staphylococcus adalah pemain kunci dalam menghasilkan asam lemak volatil (VFAs) yang bertanggung jawab atas bau kaki.

    Kelenjar keringat pada kulit kaki melepaskan campuran elektrolit, asam amino, urea, dan asam laktat yang kuat.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    Bakteri Staphylococcus menganggap ini sebagai hidangan yang sangat lezat dan dalam prosesnya, mengubah asam amino menjadi VFAs.

    Senyawa kimia utama yang menjadi penyebab adalah asam isovalerat, yang memiliki bau tidak sedap dan digambarkan memiliki ‘aroma keju/asam yang khas’.

    Perbandingan ini tepat, karena banyak keju mengandung campuran senyawa volatil yang serupa.

    Dalam sebuah penelitian tahun 2014, para peneliti mengusap kaki 16 subjek dan menemukan bahwa 98,6?kteri yang ada di telapak kaki adalah Staphylococci.

    Kadar VFAs, termasuk senyawa utama penyebab bau kaki yaitu asam isovalerat, juga meningkat secara signifikan di telapak kaki dibandingkan dengan bagian atas kaki.

    Secara keseluruhan, penelitian menyimpulkan bahwa intensitas bau kaki berkorelasi dengan jumlah total Staphylococcus yang ada—alasan lain untuk menggunakan sabun ketika cuci kaki.

    Namun, mencuci kaki bukan hanya tentang mencegah bau kaki seperti keju. Banyak penyakit dan masalah kaki dapat dicegah melalui kebersihan kaki yang baik.

    “Karena ruang kecil di antara jari-jari kaki, area ini sangat berisiko terkena infeksi mikroba,” kata Joshua Zeichner, profesor dermatologi di Mount Sinai Hospital di New York.

    “Ini dapat menyebabkan gatal, bengkak, dan bau tidak sedap. Ketika lapisan kulit terganggu, ini juga dapat meningkatkan risiko mikroorganisme menyerang kulit dan menyebabkan infeksi jaringan lunak yang lebih signifikan yang dikenal sebagai selulitis,” katanya.

    Menurut Zeichner, masalah yang paling umum adalah timbulnya kutu air, yang merupakan infeksi jamur superfisial pada kulit kaki.

    Jamur penyebab kutu air tumbuh subur di lingkungan yang hangat, gelap, dan lembap—oleh karena itu kondisi ini paling sering menyerang area di antara jari-jari kaki.

    Jaga area ini tetap bersih dan kering, dan Anda menghilangkan lingkungan yang sempurna bagi jamur.

    Ini adalah hal yang baik, karena kutu air dapat menyebabkan serangkaian gejala yang tidak menyenangkan seperti gatal, ruam bersisik, kulit mengelupas, dan pecah-pecah pada telapak kaki dan di antara jari-jari kaki Anda.

    Menjaga kebersihan kaki juga dapat mencegah infeksi kulit, seperti yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus atau Pseudomonas.

    Meskipun bakteri ini secara alami ada di kulit Anda, jika masuk ke aliran darah melalui luka, hal ini dapat menyebabkan infeksi serius.

    Bahkan infeksi staph ringan dapat menyebabkan bisul—benjolan berisi nanah yang terbentuk di bawah kulit di sekitar folikel rambut atau kelenjar minyak.

    “Kaki lebih rentan terhadap infeksi karena terdapat biomassa bakteri yang cukup banyak di sana, dan juga jika Anda memiliki retakan atau luka pada kaki Anda, cenderung sembuh lebih lambat daripada area tubuh lainnya,” kata Wilkinson.

    “Dalam situasi seperti itu, ada kemungkinan lebih besar bahwa jika Anda mengalami cedera, patogen dapat masuk ke luka tersebut, berkembang biak, dan tumbuh berlebihan.”

    Meski infeksi kulit masih dapat terjadi ketika Anda menjaga kebersihan kaki dengan baik, mencuci kaki secara teratur mengurangi jumlah bakteri yang ada.

    Jadi, jika Anda mengalami luka, akan ada lebih sedikit mikroba di sekitar yang dapat masuk ke aliran darah.

    Mencuci kaki secara teratur sangat penting terutama bagi orang dengan diabetes, suatu kondisi yang membuat orang rentan terhadap ulkus dan infeksi kulit.

    Penelitian telah menunjukkan bahwa kaki pasien diabetes mengandung proporsi bakteri patogen yang lebih tinggi yang berada di kulit.

    “Mereka [mikroba] ada di sana menunggu kesempatan untuk menyebabkan infeksi. Jadi, sangat penting bagi orang dengan diabetes untuk menjaga kebersihan kaki mereka, karena mereka lebih berisiko terkena infeksi karena hal itu,” kata Wilkinson.

    Lebih buruk lagi, orang dengan diabetes juga memiliki respons kekebalan tubuh yang terganggu, jadi jika mereka terkena infeksi, tubuh mereka tidak dapat melawannya.

    Pasien diabetes juga rentan terhadap luka, goresan, dan borok di kaki yang tidak sembuh.

    Jika ini tidak terdeteksi sejak dini, maka jari kaki, kaki, atau bahkan anggota tubuh mungkin perlu diamputasi.

    “Jika Anda orang dengan diabetes yang tidak terkontrol, Anda mungkin mengalami kerusakan saraf di kaki Anda, sehingga Anda tidak dapat merasakan kaki Anda dengan baik,” kata Wilkinson.

    “Tindakan mencuci saja memungkinkan Anda untuk memeriksa kaki Anda dengan benar untuk setiap abrasi kecil atau kekeringan yang dapat menyebabkan infeksi.”

    Karena alasan itu, Wilkinson—dan badan amal seperti Diabetes UK— merekomendasikan agar pasien diabetes mencuci kaki mereka setiap hari.

    Namun, bagaimana dengan orang lain? Beberapa ahli berpendapat bahwa bagi kebanyakan orang, mencuci kaki setiap hari hanya memberikan sedikit manfaat kesehatan, dan bahkan dapat meningkatkan risiko masalah kulit.

    Bagaimanapun, kulit bergantung pada komunitas mikroba bermanfaatnya untuk menjalankan fungsi-fungsi penting.

    Mereka menolak bakteri berbahaya, menghasilkan lipid yang menjaga kulit tetap terhidrasi dan lentur, dan bahkan membantu memperbaiki luka.

    Mencuci dan menggosok secara intensif dapat menghilangkan spesies bermanfaat ini, terutama jika airnya panas. Akibatnya, kulit bisa menjadi kering, iritasi, atau gatal.

    Kulit yang pecah-pecah dapat memungkinkan bakteri menembus lapisan pelindung kulit yang biasanya tidak dapat ditembus, meningkatkan kemungkinan infeksi.

    “Mencuci kulit secara berlebihan dapat mengganggu lapisan pelindung kulit, menghilangkan minyak alami kulit, yang berkontribusi pada kekeringan dan peradangan,” kata Zeichner. Ini menyebabkan kulit gatal dan kering serta dapat memperburuk kondisi seperti eksim.

    “Penting juga untuk tidak menggosok atau mengeksfoliasi kulit kaki secara berlebihan,” kata Zeichner.

    “Kapalan berkembang karena trauma sehari-hari. Namun sebenarnya kapalan melindungi kaki dari lingkungan. Menghilangkan kapalan menghilangkan perlindungan itu.”

    Ada juga kekhawatiran bahwa sabun antibakteri dapat mengganggu keseimbangan mikroorganisme yang rapuh di kulit, membunuh spesies bermanfaat dan memungkinkan munculnya strain patogen yang lebih kuat dan resisten terhadap antibiotik.

    Terakhir, sistem kekebalan tubuh kita perlu ditantang sampai batas tertentu oleh mikroba agar dapat menjalankan tugasnya.

    Jika kita tidak melakukan kontak dengan aliran bakteri dan virus yang stabil di masa kanak-kanak, maka tubuh kita tidak belajar bagaimana merespons serangan dengan benar.

    Beberapa ahli percaya bahwa mandi terlalu sering justru dapat kontraproduktif bagi Anda karena alasan ini.

    Jadi, kita kembali ke pertanyaan abadi, seberapa sering kita harus mencuci kaki? Jawabannya sebagian bergantung pada individu.

    “Bagi pasien diabetes, 100% disarankan untuk mencuci kaki setiap hari,” kata Wilkinson.

    “Tetapi jika Anda tidak memiliki kondisi kesehatan mendasar, ahli dermatologi cenderung menyarankan bahwa setiap beberapa hari lebih dari cukup untuk menjaga kebersihan yang baik, tanpa menghilangkan terlalu banyak minyak alami pada kulit Anda.”

    Namun, Wilkinson menunjukkan bahwa jika Anda adalah seseorang yang suka berlari atau berolahraga di pusat kebugaran, maka Anda jelas perlu mencuci kaki lebih sering daripada seseorang yang kurang aktif.

    Bukan hanya frekuensi mencuci yang penting. Cara Anda mencuci dan mengeringkan kaki juga memiliki implikasi kesehatan.

    “Banyak orang berpikir bahwa jika Anda mandi dan membiarkan air mengalir begitu saja, itu sama dengan mencuci kaki, tetapi bukan—Anda perlu benar-benar mencuci kaki Anda dengan air sabun,” kata Wilkinson.

    Namun, menurut Dan Baumgardt, seorang dokter umum dan dosen neurosains dan fisiologi di University of Bristol di Inggris, hal terpenting yang ia tekankan kepada pasien adalah memastikan Anda mengeringkan kaki dengan benar.

  • 7 Obat Alami Gatal Selangkangan, Basmi Penyebab-Atasi Gejalanya

    7 Obat Alami Gatal Selangkangan, Basmi Penyebab-Atasi Gejalanya

    Jakarta

    Gatal selangkangan (tinea cruris) sangat tidak nyaman dan bisa mengganggu aktivitas. Ruam yang sangat gatal, perih, dan tampak bersisik dapat ditemukan di selangkangan atau paha bagian atas hingga ke bokong.

    Gangguan gatal selangkangan mudah ditularkan ke orang lain melalui handuk dan pakaian atau kontak dengan kulit yang terinfeksi. Infeksi jamur ini juga dapat menyebar dari satu area tubuh ke area lain.

    Untuk mencegah penularannya, gatal selangkangan dapat diobati dengan bahan alami selain menggunakan obat dari apotek. Bahan-bahannya cukup lumrah ditemukan di rumah.

    Obat Gatal Selangkangan Alami

    Sejumlah bahan alami memiliki sifat antijamur yang bantu menyembuhkan gatal selangkangan. Dilansir laman Dr. Axe, berikut obat alami gatal selangkangan yang dapat digunakan:

    1. Tepung Maizena

    Ilustrasi tepung maizena Foto: NYPost

    Tepung maizena terbuat dari jagung yang menjadi bahan utama dalam bedak bayi. Tepung maizena ditaburkan ke area terinfeksi gatal selangkangan agar rasa perih dan gatalnya mereda. Aplikasikan saat area yang gatal dalam kondisi kering.

    2. Bawang Putih dan Madu

    Bawang putih dan madu termasuk kombinasi yang efektif untuk mengatasi gatal selangkangan. Sejumlah kandungan dalam bawang putih bertindak sebagai penumpas jamur dan madu bantu mengendalikan gejala gatalnya.

    Untuk menggunakan bahan ini, cincang bawang putih atau blender halus. Lalu, campurkan dengan madu murni dan sedikit air hangat hingga menjadi pasta. Oleskan ke area kulit yang terinfeksi sebanyak 2 kali sehari selama 15 menit.

    3. Lidah Buaya

    Selain antijamur, lidah buaya memiliki sifat antiradang, antiseptik, dan antibakteri yang dapat mengurangi rasa tidak nyaman akibat gatal selangkangan. Lidah buaya juga mengandung zat glikoprotein yang bisa mempercepat proses penyembuhan dengan menghentikan rasa sakit dan peradangan.

    4. Cuka Apel

    Ilustrasi Cuka Apel Foto: Getty Images/iStockphoto/YelenaYemchuk

    Asam dalam cuka apel dapat bekerja sebagai agen antibakteri. Efek antijamurnya juga melawan pertumbuhan candida dan jamur, termasuk jamur penyebab gatal selangkangan. Caranya, campurkan cuka apel dan air dengan perbandingan sama ke dalam botol semprot.

    5. Minyak Tea Tree

    Tea tree oil atau minyak pohon teh Melaleuca alternifolia memiliki khasiat antijamur yang bantu membersihkan dan mempercepat redanya gatal ekstrem di selangkangan. Minyak ini diencerkan lebih dulu dengan carrier oil sebelum dioleskan ke area yang gatal. Contoh carrier oil adalah minyak kelapa atau minyak zaitun.

    6. Minyak Lavender

    Ilustrasi minyak lavender Foto: Thinkstock

    Minyak lavender juga bermanfaat bagi kulit yang terinfeksi karena bertindak sebagai antiseptik dan antijamur. Perkembangan jamur di selangkangan akan berhenti sehingga gatal cepat sembuh.

    7. Oatmeal dan Garam Epsom

    Menurut penelitian 2015, oatmeal koloid efektif membantu mengatasi kondisi kulit gatal termasuk gatal selangkangan. Oatmeal ini dapat dicampurkan garam epsom untuk bahan berendam di bak mandi.

    Untuk menggunakan bahan ini, tambahkan 240 gram oatmeal koloid dan 120 gram garam epsom ke dalam bak berisi air hangat. Mulai berendam di dalamnya sekitar 20 menit. Hindari menggunakan air terlalu panas yang dapat menyebabkan kulit gatal dan iritasi lebih lanjut.

    Setelah gatal selangkangan reda setelah penggunaan obat alami, sebaiknya segera ke dokter untuk memastikan kondisi benar-benar pulih. Hal serupa juga dilakukan jika kondisi gatal selangkangan tak kunjung membaik.

    (azn/row)

  • Transmart Full Day Sale Hadir Lagi, Beli AC 1PK Bisa Hemat Rp 1 Jutaan

    Transmart Full Day Sale Hadir Lagi, Beli AC 1PK Bisa Hemat Rp 1 Jutaan

    Jakarta, CNBC Indonesia –Kehadiran Air Conditioner (AC) tergolong penting untuk kenyamanan penghuni rumah. Mengingat, alat ini bisa membantu mengatur suhu ruangan agar tetap nyaman dan sejuk, terutama di daerah tropis dengan suhu yang tinggi.

    Sedangkan untuk kesehatan, AC membantu mengurangi kelembaban udara, sehingga mengurangi risiko pertumbuhan jamur dan bakteri. AC juga membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur.

    Nah, bagi yang ingin mengganti produk AC yang lama dengan yang baru, ini menjadi waktu yang tepat. Pasalnya Transmart memberikan diskon untuk AC Split 1 PK berbagai merek seperti Samsung, Polytron, LG, Panasonic, dan Sharp dalam Program Transmart Full Day Sale yang kembali digelar Transmart pada Minggu, 20 April 2025.

    Produk tersebut bisa Anda dapatkan dengan harga Sale di angka Rp 3.299.200 dari harga normal semula Rp 4.549.000 untuk Pulau Jawa, Bali, dan Lampung.

    Sedangkan untuk wilayah luar Jawa, Bali, dan Lampung, produk ini dibanderol dengan harga Rp 3.999.200 dari harga normal Rp 4.649.000.

    Pada program ini pengunjung bisa menikmati diskon 20% bagi pelanggan yang menggunakan kartu kredit Bank Mega, kartu kredit Bank Mega Syariah, dan aplikasi Allo Bank-Allo Prime termasuk Allo Paylater. Bahkan untuk produk unggulan diskon bisa sampai 50% + 20% tergantung jenis produknya.

    (dpu/dpu)

  • Hari Diabetes Nasional: Memahami Diabetes sebagai Penyakit Kronis dan Komplikasi yang Bisa Muncul – Halaman all

    Hari Diabetes Nasional: Memahami Diabetes sebagai Penyakit Kronis dan Komplikasi yang Bisa Muncul – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di Indonesia, Hari Diabetes Nasional diperingati setiap tanggal 18 April.

    Diabetes adalah penyakit yang disebut sebagai ibu dari segala penyakit karena risiko komplikasi yang ditimbulkannya. 

    Menurut data International Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2021 Indonesia berada di urutan kelima dunia dengan kasus diabetes terbanyak, yakni sebanyak 19,5 juta.

    Umumnya pasien penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Akan tetapi, pola makan, gaya hidup, dan pengobatan yang tepat bisa mengendalikan kadar gula darah dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul.

    Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Metabolik Endokrin dan Diabetes, Eka Hospital BSD Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE mengatkan diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis. 

    “Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat penyakit kronis adalah kondisi yang berlangsung selama satu tahun atau lebih dan membutuhkan penanganan medis atau perubahan pola hidup ataupun keduanya,” ungkapnya, Jumat (18/5/2025). 

    Menurut American Diabetes Association (ADA), diabetes adalah kelompok kelainan metabolisme glukosa dalam darah akibat kekurangan insulin secara relatif atau absolut.

    Insulin sendiri adalah hormon yang membantu mengatur kadar glukosa dalam darah. 

    Dengan insulin yang cukup, glukosa yang ada dalam darah dapat masuk ke sel tubuh untuk kemudian diubah menjadi energi.

    Namun, ketika terjadi kekurangan insulin baik secara relatif maupun absolut tubuh, glukosa yang telah diserap dan ada di dalam darah akan menetap.

    Diabetes merupakan kondisi yang tidak dapat disembuhkan.

    Target tatalaksana diabetes yang hendaknya dicapai adalah kondisi terkontrol dan dengan target yang sifatnya individual. 

    Artinya, perubahan pola hidup dan pengunaan obat perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing individual dengan tujuan optimalisasi kualitas hidup dan pencegahan komplikasi.

    Dengan disiplin yang baik, Anda mungkin saja bisa menjaga kadar gula darah tetap normal hanya dengan menjaga pola makan dan olahraga, tanpa obat.

    Komplikasi akibat diabetes yang tidak terkontrol

    Ada alasan diabetes disebut sebagai ibu dari segala penyakit. Sebab, komplikasi yang dapat terjadi memang benar dapat melibatkan hampir seluruh bagian tubuh.

    Pada orang dewasa, kadar gula darah normal saat puasa adalah di bawah 100 mg/dL atau memiliki nilai HbA1C di bawah 5,7 persen.

    Glukosa yang terus berada dalam aliran darah akan terus terbawa ke seluruh organ dan dapat merusak pembuluh darah dan organ sehingga akan menyebabkan komplikasi.

    Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat diabetes antara lain sebagai berikut.

    • Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler), seperti serangan jantung, stroke, dan aterosklerosis.

    • Diabetik neuropati, yaitu kerusakan saraf akibat diabetes yang ditandai dengan sensasi kesemutan, mati rasa, atau terbakar. Biasanya biasanya bermula di ujung jari kaki dan tangan.

    • Disfungsi ereksi akibat kerusakan saraf yang berada di penis.

    • Nefropati diabetik, yaitu kerusakan ginjal yang terjadi akibat rusaknya pembuluh darah dan sistem saraf di glomerulus dan menyebabkan fungsi filtrasi ginjal gagal.

    • Retinopati diabetes, yaitu kerusakan saraf yang mata yang terjadi akibat diabetes dan dapat berujung pada kebutaan.

    • Penyakit pembuluh darah tepi, penyumbatan pada pembuluh darah yang biasanya terjadi pada pembuluh darah kaki akan menyebabkan aliran darah ya buruk pada kaki.

    Jika terjadi luka, penyembuhan jaringan akan terhambat dan jika terjadi terus menerus akan mengakibatkan kematian jaringan. Hal ini bisa berujung pada amputasi kaki.

    • Masalah kulit. Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan Anda juga memiliki masalah pada kulit, termasuk di area kelamin. Infeksi jamur adalah yang paling sering terjadi.

    • Penyakit Alzheimer. Penyakit Alzheimer terjadi karena diabetes tipe 2 yang tidak dikendalikan dapat merusak saraf di otak.

    Pemeriksaan rutin untuk diabetes

    Di Indonesia, Hari Diabetes Nasional diperingati setiap tanggal 18 April. Ini adalah sebuah momen yang dibuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan diabetes.

    Mulai dari pencegahan, gejala, diagnosis dini, pengelolaan diabetes, hingga gaya hidup sehat bisa membantu mencegah sekaligus mengendalikan kondisi ini.

    Apabila memiliki faktor risiko diabetes, seperti kelebihan berat badan, riwayat diabetes dalam keluarga, atau pola makan yang tidak sehat, Anda perlu mewaspadai beberapa gejala diabetes, seperti:

    • Haus berlebihan dan mulut kering

    • Sering buang air kecil

    • Merasa selalu lapar

    • Mengalami penurunan berat badan tanpa sebab

    • Kelelahan

    • Kesemutan atau mati rasa pada jari tangan dan kaki

    • Luka yang sulit sembuh

    • Infeksi jamur pada kulit dan kelamin yang berulang

    Apabila memiliki gejala tersebut atau tidak memilikinya tapi mempunyai riwayat diabetes, mungkin perlu melakukan beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis awal diabetes, seperti pemeriksaan gula darah rutin, yang meliputi:

    • Tes HbA1C

    • Tes gula darah puasa

    • Tes gula darah sewaktu

    • Tes gula darah 2 jam setelah makan

    Jika memiliki riwayat diabetes dalam keluarga, tanyakan pada dokter seberapa sering perlu menjalani pemeriksaan rutin untuk diabetes.

    Selain itu, jangan lupa untuk melakukan kontrol secara rutin jika memiliki diabetes, termasuk jika kadar gula darah sudah berangsur normal. 

    “Ikuti selalu saran dokter terkait pengendalian diabetes sebab ini adalah kondisi kronis yang membutuhkan perhatian medis secara berkelanjutan.Terlebih, diabetes kadang tidak menimbulkan gejala sampai ia menyebabkan komplikasi,” kata Sidartawan.

  • Ini Alasan Tak Boleh Bunuh Kecoa dengan Cara Diinjak, Risikonya Bisa Fatal

    Ini Alasan Tak Boleh Bunuh Kecoa dengan Cara Diinjak, Risikonya Bisa Fatal

    Jakarta

    Menyemprot cairan anti serangga seringkali tidak cukup untuk membunuh kecoa. Akhirnya, tak sedikit orang yang langsung menginjak kecoa untuk membunuhnya lebih cepat.

    Nyatanya, cara ini tidak sepenuhnya aman. Menginjak kecoa, apalagi tanpa alas kaki, dapat memicu masalah kesehatan serius. Dikutip dari Pest Clinic, berikut ini adalah beberapa alasannya:

    1. Isi Tubuh Kecoa Menyebarkan Bakteri

    Kecoa dikenal menyebarkan sejumlah besar bakteri, jamur, dan bahkan virus dari satu tempat ke tempat lain. Selain itu, beberapa kecoa bahkan dapat membawa parasit yang menyebabkan giardiasis, amuba yang menyebabkan disentri, dan virus yang menyebabkan polio.

    Menurut beberapa penelitian, kecoa bahkan memiliki peran sekunder yang kuat dalam menularkan penyakit karena dapat memindahkan atau mengeluarkan patogen dan memakan kotoran manusia.

    Penelitian serupa telah menunjukkan bahwa kecoa membawa bakteri dalam ususnya selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun. Organisme ini kemudian dibuang saat kecoa meninggalkan kotorannya di dalam rumah.

    2. Bagian Tubuh Kecoa Memicu Alergi

    Kecoa juga mengandung protein yang berfungsi sebagai alergen bagi banyak orang. Beberapa bagian tubuh, kotoran, dan air liur kecoa merupakan alergen bagi individu tertentu. Kecoa yang sudah mati pun masih dapat menyebabkan reaksi alergi.

    Oleh karena itu, membunuh kecoa dengan cara diinjak tidak disarankan. Sejumlah penelitian juga tengah meneliti hubungan antara paparan alergen kecoa dan risiko asma pada anak usia prasekolah. Studi yang ada menunjukkan bahwa alergi kecoa dapat memicu serangan asma.

    3. Kecoa Melepaskan Feromon saat Dibunuh

    Feromon adalah zat kimia beraroma khas yang dihasilkan oleh bakteri di usus kecoa. Saat kecoa mati, feromon ini dilepaskan untuk memperingatkan kecoa lain akan bahaya atau menarik kecoa lapar untuk memakannya.

    Jika tetap dilakukan, ini bisa menjadi awal mula infestasi atau serbuan kecoa yang sulit untuk dikendalikan.

    (avk/kna)