Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • IHSG Kamis dibuka menguat 35,05 poin

    IHSG Kamis dibuka menguat 35,05 poin

    Arsip foto – Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). (ANTARA FOTO/Erlangga Brega.)

    IHSG Kamis dibuka menguat 35,05 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 23 Januari 2025 – 11:25 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi, dibuka menguat 35,05 poin atau 0,48 persen ke posisi 7.292,18.

    Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 5,07 poin atau 0,60 persen ke posisi 851,25.

    Sumber : Antara

  • Menguat Tipis, Nilai Tukar Rupiah Pagi Ini Capai Rp 16.272 Per Dolar AS

    Menguat Tipis, Nilai Tukar Rupiah Pagi Ini Capai Rp 16.272 Per Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pagi hari ini, Kamis (23/1/2025) sedikit menguat, tetapi masih tertekan.

    Dari data Bloomberg pada pukul 09.27 WIB di pasar spot exchange, nilai tukar rupiah berada pada level Rp 16.272 per dolar AS atau menguat tipis 7,5 poin (0,05%).

    Sehari sebelumnya, nilai tukar rupiah juga terapresiasi 0,39% menjadi Rp 16.280 per dolar AS. Dalam pasar obligasi, indeks obligasi naik tipis sebesar 0,02% dan imbal hasil SBN tenor 10 tahun turun 3 bps menjadi 7,09%.

    Pasar saham domestik juga naik, didorong optimisme pasar terhadap kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS)  Donald Trump dan revisi aturan devisa hasil ekspor (DHE) dalam negeri.

    Pada saat nilai tukar rupiah hari ini dibuka menguat, indeks harga saham gabungan (IHSG) juga kembali menghijau pada pembukaan perdagangan saham hari ini. IHSG pada pukul 09.20 WIB menguat 0,60% atau 43,24 poin ke level 7.300,3. 

  • IHSG Hari Ini Dibuka Menguat pada Level 7.300

    IHSG Hari Ini Dibuka Menguat pada Level 7.300

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka menguat pada perdagangan saham hari ini, Kamis (23/1/2025).

    IHSG pada pukul 09.20 WIB menguat 0,60% atau 43,24 poin ke level 7.300,3. Sehari sebelumnya, IHSG juga menguat lebih dari 1%.

    IHSG pada awal perdagangan hari ini bergerak dalam rentang 7.275-7.317. Perdagangan IHSG pada 20 menit pertama mencatatkan 2,19 miliar lembar saham senilai Rp 1,63 triliun dari 202.322 kali transaksi.

    Pada saat IHSG hari ini dibuka menguat, sebanyak 283 saham yang diperdagangkan menguat, sebanyak 157 saham melemah, dan sebanyak 177 saham stagnan.

    Sehari sebelumnya, indeks utama Wall Street pada Rabu (22/1/2025) juga naik, didukung oleh saham-saham teknologi, seperti Netflix dan Oracle.

    Sebelum IHSG hari ini dibuka menguat, S&P 500 naik 37,13 poin menjadi 6.086,37. Dow Jones Industrial Average naik 130,92 poin menjadi 44.156,73, dan Nasdaq Composite melonjak 252,56 poin menjadi 20.009,34.

  • IHSG menguat ikuti bursa kawasan Asia dan global

    IHSG menguat ikuti bursa kawasan Asia dan global

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi bergerak naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.

    IHSG dibuka menguat 35,05 poin atau 0,48 persen ke posisi 7.292,18. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 5,07 poin atau 0,60 persen ke posisi 851,25.

    “Kami melihat tekanan terhadap pasar keuangan domestik relatif kecil pada hari ini, Kamis (23/01). Kondisi ini diharapkan bisa menjadi angin segar untuk meneruskan rally di IHSG,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

    Dari dalam negeri, revisi aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) menjadi perhatian, dimana pemerintah menetapkan kewajiban penempatan DHE sebesar 100 persen di dalam negeri mulai 1 Maret 2025, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 36 Tahun 2023 yang direvisi.

    Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan pasokan dolar dan memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah. Fokus tertuju pada rilis laporan keuangan kuartal IV-2024, yang menjadi katalis positif untuk dapat mendorong optimisme pasar.

    Dari mancanegara, optimisme terkait agenda Donald Trump juga menjadi pendorong indeks, pelaku pasar berharap Donald Trump akan melonggarkan regulasi dan menurunkan pajak perusahaan, yang dapat meningkatkan bottom line.

    Dari makro, Amerika Serikat (AS) pada hari akan mengumumkan data klaim pengangguran untuk periode pekan yang berakhir 18 Januari 2025 dan data penjualan rumah AS periode Desember 2024.

    Konsensus memperkirakan angka klaim pengangguran mingguan kali ini cenderung naik tipis menjadi 219.000, dari pekan sebelumnya sebesar 217.000.

    Namun yang terpenting, data ini juga akan dipantau oleh pelaku pasar mengingat bank sentral AS akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuan terbarunya pada pertemuan 29 Januari mendatang.

    Sementara itu, bursa saham menguat pada perdagangan kemarin, indeks S&P 500 naik 0,61 persen setelah mencapai rekor intraday 6.100,81 atau melampaui level tertinggi yang tercatat pada bulan Desember sebelum pasar terkoreksi, indeks Nasdaq Composite naik 1,28 persen ke 20.009,34, merespon kinerja superior saham-saham teknologi.

    Indesk Dow Jones Industrial Average naik 130,92 poin, atau 0,3 persen menjadi 44.156,73 didorong oleh kenaikan hampir 2 persen dari Procter & Gamble berkat laporan pendapatan yang kuat.

    Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 160,49 poin atau 0,40 persen ke level 39.806,74, indeks Shanghai menguat 45,11 poin atau 1,40 persen ke posisi 3.258,73, indeks Kuala Lumpur melemah 8,55 poin atau 0,54 persen ke posisi 1.579,25, dan indeks Straits Times menguat 22,47 poin atau 0,59 persen ke 3 803,68.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

  • IHSG ditutup menguat ikuti mayoritas bursa kawasan dan global

    IHSG ditutup menguat ikuti mayoritas bursa kawasan dan global

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat ikuti mayoritas bursa kawasan dan global
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 21 Januari 2025 – 18:47 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore, ditutup naik mengikuti penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia dan global.

    IHSG ditutup menguat 11,08 poin atau 0,15 persen ke posisi 7.181,82. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,82 poin atau 0,10 persen ke posisi 834,45.

    “Bursa Asia didominasi penguatan karena para investor sedikit mengurangi kekhawatiran atas kemungkinan penundaan penerapan tarif bagi China,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump hanya mengatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk mengenakan tarif sebesar 25 persen pada Meksiko dan Kanada paling cepat pada 1 Februari 2025.

    Meskipun begitu, spekulasi adanya tarif impor untuk produk dari China, masih tetap ada.

    Pelaku pasar AS tutup karena hari libur pada Senin (20/01), sehingga reaksi pertama terhadap kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih terasa selama perdagangan Asia pada hari Selasa (21/01).

    Dari komoditas, harga minyak melemah setelah Donald Trump mengumumkan rencana untuk memaksimalkan produksi minyak dan gas AS.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat dengan sektor infrastruktur naik paling tinggi yaitu sebesar 0,75 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing naik sebesar 0,70 persen dan 0,68 persen.

    Sementara itu, tujuh sektor menurun yaitu sektor properti turun paling dalam minus sebesar 0,86 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor teknologi yang masing- masing turun sebesar 0,53 persen dan 0,45 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BINO, DATA, SAMF, LABA, dan KEJU. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BTEK, KJEN, BEBS, TRUS dan MDRN.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.331.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 18,84 miliar lembar saham senilai Rp12,65 triliun. Sebanyak 258 saham naik, 358 saham menurun, dan 339 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 125,48 poin atau 0,32 persen ke 39.027,98, indeks Shanghai melemah 1,76 poin atau 0,05 persen ke 3.242,62, indeks Kuala Lumpur menguat 8,12 persen atau 0,52 poin ke posisi 1,580,46, indeks Straits Times melemah 12,60 poin atau 0,33 persen ke 3.795,37.

    Sumber : Antara

  • IHSG Hari Ini Menguat Lebih dari 1 Persen ke Level 7.257,1

    IHSG Hari Ini Menguat Lebih dari 1 Persen ke Level 7.257,1

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat hingga lebih dari 1 persen pada perdagangan hari ini, Rabu (22/1/2025).

    IHSG sejak awal perdagangan bergerak di zona hijau. IHSG hari ini ditutup menguat 1,05 persen atau 75,30 poin ke level 7.257,1.

    IHSG hari ini bergerak hijau dalam rentang 7.223-7.267. Perdagangan IHSG pada hari ini mencatatkan 17,08 miliar lembar saham senilai Rp 11,7 triliun dari 1,29 juta kali transaksi.

    Sebanyak 270 saham yang diperdagangkan menguat, sebanyak 307 saham melemah, dan sebanyak 231 saham stagnan.

    Pada saat IHSG hari ini ditutup menguat, saham-saham Asia lebih beragam setelah komentar terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai tarif meningkatkan ketidakpastian di pasar Tiongkok.

    Hang Seng Hong Kong turun 1,7% menjadi 19.755,11, sementara Shanghai Composite turun 0,9% menjadi 3.213,62. Di Tokyo, indeks Nikkei 225 naik 1,6% ke level 39.646,25.

  • Harga Penutupan IHSG hari ini, 22 Jan 2025

    Harga Penutupan IHSG hari ini, 22 Jan 2025

    Jakarta, FORTUNE– Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) menguat 73.73 poin atau 0.01 persen ke level 7255.55 pada penutupan perdagangan 22 Jan 2025. Tercatat ada 28 saham yang mengalami kenaikan dan 28 yang mengalami penurunan.

    Top Gainers & Top Loser Saham Hari Ini 22 Jan 2025

    ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Wance Paleri)

    Dengan penguatan IHSG hari ini, berikut ini saham-saham yang menjadi Top Gainer dan Top Loser pada perdagangan hari ini:

    Saham ACES – Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. naik 5.44%Saham TLKM – Telkom Indonesia (Persero) Tbk. naik 3.80%Saham CPIN – Charoen Pokphand Indonesia Tbk naik 3.69%Saham ERAA – Erajaya Swasembada Tbk. naik 3.66%Saham BRPT – Barito Pacific Tbk. naik 2.72%Saham MDKA – Merdeka Copper Gold Tbk. turun -3.64%Saham MEDC – Medco Energi Internasional Tbk. turun -1.83%Saham TBIG – Tower Bersama Infrastructure Tbk. turun -1.44%Saham PGAS – Perusahaan Gas Negara Tbk. turun -1.24%Saham PWON – Pakuwon Jati Tbk. turun -1.01%

    Meskipun beberapa saham mengalami kenaikan, ada juga saham yang mengalami penurunan. Maka dari itu, penting bagi investor untuk melakukan analisis dengan cermat dan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental serta sentimen pasar sebelum membuat keputusan Investasi.

  • IHSG Rabu dibuka menguat 65,57 poin

    IHSG Rabu dibuka menguat 65,57 poin

    Pekerja melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Jumat (15/11/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc/am.

    IHSG Rabu dibuka menguat 65,57 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 22 Januari 2025 – 10:06 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 65,57 poin atau 0,91 persen ke posisi 7.247,39.

    Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 10,17 poin atau 1,22 persen ke posisi 844,62.

    Sumber : Antara

  • Rahasia Manfaatkan January Effect Tanpa Jual Aset Berharga

    Rahasia Manfaatkan January Effect Tanpa Jual Aset Berharga

    Jakarta

    Periode perdagangan di bulan Januari biasanya menjadi momen yang ditunggu oleh para pelaku pasar saham. Hal ini disebabkan oleh fenomena penguatan saham, atau yang dikenal dengan sebutan ‘January Effect’.

    Banyak yang percaya, pasar saham cenderung naik di awal tahun pada bulan Januari. Tentu ini menjadi peluang emas bagi para investor yang ingin meningkatkan portofolio mereka. Namun apakah fenomena ‘January Effect’ benar adanya?

    Mengenal January Effect, Apa Itu?

    Secara sederhana, January Effect merupakan istilah yang merujuk pada keadaan pasar modal, di mana harga-harga saham sedang mengalami kenaikan atau cenderung menguat di dua minggu pertama bulan Januari. Adapun fenomena musiman ini pertama kali diamati oleh bankir investasi Sidney B. Wachtel pada 1942.

    Berdasarkan teori, di awal tahun khususnya di bulan Januari biasanya para investor-investor ritel menerima bonus akhir tahun. Dengan uang bonus tersebut, biasanya sering digunakan oleh para investor untuk memborong beberapa saham, setelah aksi jual akhir tahun untuk kebutuhan pajak atau aliran dana baru dari bonus akhir tahun.

    Kiat Manfaatkan January Effect untuk Raup Cuan

    Di Indonesia, jika melihat track record pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode bulan Januari setiap tahun, sejak tahun 2014 hingga 2024, cenderung menguat. Tercatat IHSG berada di level 7.163 pada hari pertama perdagangan awal tahun Kamis (2/1). Indeks saham menguat 83,30 poin atau plus 1,18 persen dari perdagangan sebelumnya.

    Kenaikan ini memberi angin segar bagi investor setelah IHSG babak belur di 2024. Dengan dibukanya penguatan pada awal Januari 2025 dengan baik, tak menutup kemungkinan pada Januari 2025 akan mendapatkan berkah dari January Effect. Lantas bagaimana mengoptimalkannya untuk mengejar cuan maksimal di awal tahun?

    1. Lakukan Riset Mendalam

    Sebelum mengambil keputusan investasi, Anda perlu melakukan riset menyeluruh terhadap saham yang berpotensi menguat di bulan Januari. Perhatikan faktor fundamental seperti kinerja perusahaan, laporan keuangan, dan prospek bisnis ke depan. Pilih saham dengan fundamental kuat untuk meminimalkan risiko.

    2. Manfaatkan Diversifikasi Saham

    Diversifikasi adalah kunci untuk mengurangi risiko dalam investasi. Jadi, jangan hanya berpatok pada satu jenis saham atau sektor tertentu. Sebagai gantinya, alokasikan dana Anda ke berbagai sektor dan jenis aset, seperti saham berkapitalisasi kecil, saham berkapitalisasi besar, reksa dana, atau ETF. Dengan pendekatan ini, Anda tidak hanya memanfaatkan peluang January Effect tetapi juga melindungi portofolio dari volatilitas pasar.

    3. Fokus pada Saham Berkapitalisasi Kecil

    Tips selanjutnya yaitu Anda bisa melirik saham small cap. Sebab saham dengan kapitalisasi kecil sering kali menunjukkan penguatan yang lebih signifikan selama January Effect dibandingkan saham berkapitalisasi besar. Hal ini karena saham kecil cenderung lebih sensitif terhadap aliran dana baru dari investor individu.

    Itulah tadi 3 strategi investasi bagi Anda yang ingin ‘memanen’ cuan maksimal di momentum January Effect ini.

    Nah, bagi Anda yang ingin mempertahankan portofolio tanpa menjual aset, bisa memanfaatkan layanan Gadai Efek dari Pegadaian.

    Gadai Efek bisa menjadi solusi mendapatkan akses ke dana pinjaman untuk menambah portofolio investasi, tanpa khawatir karena tidak menghilangkan status kepemilikan aset berharga seperti jika menjualnya. Adapun kelebihan Gadai Efek Pegadaian antara lain:

    – Proses pengajuan mudah dan dapat dilakukan secara online melalui Call Center Pegadaian.

    – Sewa modal (bunga) terjangkau.

    – Kepemilikan saham tidak berpindah.

    – Jangka waktu pelunasan fleksibel.

    – Bisa diperpanjang selama memenuhi kriteria pinjaman.

    Selain itu, layanan Gadai Efek juga aman karena diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menggunakan gadai efek pegadaian untuk memanfaatkan January Effect dapat menjadi strategi yang cerdas bagi investor yang ingin memaksimalkan peluang pasar.

    Dengan pendekatan yang tepat, Anda dapat memanfaatkan fenomena January Effect secara optimal tanpa mengorbankan stabilitas portofolio Anda. Informasi selengkapnya kunjungi laman sahabat.pegadaian.co.id/produk-gadai-efek.

    (ega/ega)

  • IHSG Sesi I Hari Ini Menguat ke Level 7.250

    IHSG Sesi I Hari Ini Menguat ke Level 7.250

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Rabu (22/1/2025), terus menguat.

    IHSG pada jeda siang bertahan di zona hijau dan menguat 0,95% atau 68,23 poin ke level 7.250.

    IHSG bergerak dalam rentang 7.223-7.266. Perdagangan IHSG pada sesi I hari ini mencatatkan 9,74 miliar lembar saham senilai Rp 6,31 triliun dari 781.166 kali transaksi.

    Sebanyak 287 saham yang diperdagangkan menguat, sebanyak 279 saham melemah, dan sebanyak 234 saham stagnan.

    Pada saat IHSG sesi I hari ini menguat, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini juga sedikit menguat. 

    Dari data Bloomberg pada pukul 12.22 WIB di pasar spot exchange, rupiah berada pada level Rp 16.325 per dolar AS atau menguat 18 poin (0,11%).