Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • IHSG Kamis dibuka melemah 34,23 poin

    IHSG Kamis dibuka melemah 34,23 poin

    Arsip foto: Pekerja melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Jumat (15/11/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

    IHSG Kamis dibuka melemah 34,23 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 30 Januari 2025 – 11:09 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi dibuka melemah 34,23 poin atau 0,48 persen ke posisi 7.131,83.

    Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,79 poin atau 0,70 persen ke posisi 825,70.

    Sumber : Antara

  • IHSG Melemah di Awal Perdagangan, Ini Rekomendasi Saham Pilihan

    IHSG Melemah di Awal Perdagangan, Ini Rekomendasi Saham Pilihan

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan hari ini setelah libur panjang sebelumnya.
     
    Berdasarkan data RTI, Kamis, 30 Januari 2024, IHSG dibuka di level 7.166,05. Pada pukul 09.05 WIB, indeks turun 0,76 persen atau 54,44 poin ke posisi 7.111,61.
     
    Total volume transaksi di pasar saham pagi ini mencapai 1,54 miliar lembar dengan nilai transaksi sebesar Rp1,39 triliun. Pelemahan IHSG terjadi seiring dengan koreksi pada 204 saham, sementara 175 saham mengalami kenaikan, dan 222 saham stagnan.
    Peluang pergerakan IHSG
    Melansir Antara, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana atau yang akrab disapa Didit, memprediksi IHSG dalam jangka pendek masih rawan mengalami koreksi lebih lanjut. Indeks diperkirakan akan menguji level support di kisaran 7.097 hingga 7.140.
     

    “Selama IHSG masih bertahan di atas level 7.079 sebagai support terdekatnya, maka masih ada peluang untuk kembali menguat ke level 7.341 hingga 7.420,” ujar Didit.

    Secara teknikal, IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang support di level 7.079 atau 6.931, sementara level resistance berada di 7.341 atau 7.450.

    Rekomendasi saham pilihan hari Ini
    Berikut adalah beberapa saham pilihan yang menarik untuk dicermati berdasarkan analisis teknikal dari MNC Sekuritas:
     
    1. PT Buana Listya Tama Tbk (BULL)

    Rekomendasi: Buy on Weakness
    Target harga: Rp140 – Rp146
    Stop loss: Di bawah Rp124

    2. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

    Rekomendasi: Speculative Buy
    Target harga: Rp7.625 – Rp7.700
    Stop loss: Di bawah Rp7.375

    3. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

    Rekomendasi: Buy on Weakness
    Target harga: Rp26.900 – Rp27.250
    Stop loss: Di bawah Rp24.975

    4. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)

    Rekomendasi: Buy on Weakness
    Target harga: Rp1.150 – Rp1.240
    Stop loss: Di bawah Rp1.065

    Dengan dinamika pergerakan IHSG dan saham-saham unggulan yang tersedia, Sobat Medcom disarankan untuk tetap mencermati tren pasar dan mengelola portofolio dengan bijak.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • IHSG Hari Ini Longsor setelah The Fed Menahan Suku Bunga, Analis: Jangan Berharap Banyak

    IHSG Hari Ini Longsor setelah The Fed Menahan Suku Bunga, Analis: Jangan Berharap Banyak

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah lebih dari 1% dan kembali ke level psikologis 7.000 pada pembukaan perdagangan pekan ini, Kamis (30/1/2025). Pelemahan IHSG kali ini dipengaruhi oleh keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), yang mempertahankan suku bunga acuan pada rentang 4,25%-4,5%.

    Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, ada kemungkinan The Fed mempertahankan suku bunga tinggi dalam waktu yang lebih lama. Hal ini didasari oleh kebijakan ekonomi agresif yang dikeluarkan oleh Presiden AS yang baru, Donald Trump, serta inflasi yang masih belum mencapai target 2%.

    “Amerika dalam waktu dekat tidak akan menurunkan suku bunganya. Meskipun The Fed akan mengadakan delapan pertemuan tahun ini, kemungkinan besar tidak akan terjadi penurunan dalam waktu dekat. Walaupun masih ada ruang untuk itu, sinyalnya menunjukkan kemungkinan hanya akan ada dua kali penurunan tahun ini,” ujar Aria dalam wawancara daring dengan Beritasatu.com, Kamis (30/1/2025).

    Lebih lanjut, Aria menjelaskan bahwa sikap hawkish The Fed dalam mempertahankan suku bunga tinggi juga mendorong negara-negara lain untuk melakukan hal serupa. Hal ini membuat IHSG hari ini melemah pada awal perdagangan.

    Saat ini, suku bunga acuan di beberapa negara berada pada level berikut: Tiongkok 3,1%, Jepang 0,5%, Inggris 4,75%, dan Jerman 3,15%.

    Dengan kondisi ini, ia menyebut ada persaingan di antara negara-negara untuk mempertahankan suku bunga tinggi. Hal ini dilakukan guna mencegah arus modal keluar dari negara dengan suku bunga lebih rendah ke negara dengan suku bunga lebih tinggi.

    Oleh karena itu, masing-masing negara berusaha menjaga suku bunga mereka tetap tinggi agar tidak terjadi capital outflow.

    “Namun, kita berharap akan ada penurunan suku bunga, baik di AS maupun di negara-negara lain, termasuk negara berkembang, karena inflasi sebenarnya sudah jauh di bawah suku bunga saat ini. Secara historis, suku bunga biasanya mengikuti angka inflasi, tetapi kali ini justru berada di atasnya,” tambah Aria.

    Aria memprediksi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan setidaknya hingga akhir semester pertama tahun 2025.

    “Kelihatannya suku bunga acuan The Fed masih akan dipertahankan selama satu atau dua pertemuan ke depan. Jika tidak ada penurunan inflasi yang signifikan di AS, The Fed kemungkinan besar tetap mempertahankan suku bunganya hingga paruh pertama tahun ini,” tutup Aria dalam merespons IHSG hari ini yang melemah.
     

  • Saham teraktif pagi ini, 30 Jan 2025

    Saham teraktif pagi ini, 30 Jan 2025

    Jakarta, FORTUNE– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah hari ini 30 Jan 2025. Lantas, apa saja daftar saham teraktif dari sisi volume pada awal sesi I ini? Berapa masing-masing volume transaksinya?

    Daftar Saham Teraktif dari Sisi Volume Pagi Ini

    ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Wance Paleri)

    IHSG dibuka melemah ke level pada pembukaan pagi ini. Selama satu jam perdagangan berjalan, nilai transaksi telah mencapai Rp. 1.914.134.966.000, sedangkan volume transaksi mencapai 20.841.678.

    Berikut lima saham saham teraktif dari sisi volume di awal perdagangan sesi I hari ini, berdasarkan data Indeks LQ45:

    Saham teraktif BBRI – Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. -1.91% dengan volume transaksi 60.815.500 saham.Saham teraktif BBCA – Bank Central Asia Tbk. -1.60% dengan volume transaksi 54.473.000 saham.Saham teraktif BMRI – Bank Mandiri (Persero) Tbk. 0.00% dengan volume transaksi 26.525.800 saham.Saham teraktif TLKM – Telkom Indonesia (Persero) Tbk. -0.37% dengan volume transaksi 15.186.300 saham.Saham teraktif BRPT – Barito Pacific Tbk. -1.10% dengan volume transaksi 7.832.400 saham.

    Demikian ulasan seputar daftar saham teraktif dari sisi volume dalam Indeks LQ45 pada pagi ini. Sebelum mengambil keputusan berinvestasi, selalu lakukan riset dan informasi terbaru secara hati-hati

  • IHSG Hari Ini Dibuka Anjlok Lebih dari 1 Persen, 305 Saham Melemah

    IHSG Hari Ini Dibuka Anjlok Lebih dari 1 Persen, 305 Saham Melemah

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah pada awal perdagangan, Kamis (30/1/2025). IHSG hari ini bergerak ke zona merah dengan rentang 7.075-7.168.

    Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, IHSG hingga pukul 09.26 WIB turun 85,9 poin atau 1,20% hingga mencapai level 7.078.

    Sebanyak 168 saham menguat, 305 saham turun, dan 177 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 3,1 miliar lembar saham dengan transaksi Rp 2,7 triliun dan frekuensi mencapai 277.471 kali.

    Mayoritas saham sektoral melemah yang mendorong IHSG hari ini turun. Sektor bahan baku turun terdalam mencapai 2,31%, diikuti sektor infrastruktur yang anjlok 1,43%, properti turun 1,11%, energi melemah 0,48%, dan industri berkurang 0,45%.

    Sementara, saham unggulan LQ45 ikut turun 1,20%, Jakarta Islamic Index (JII) anjlok 1,97%, dan Investor33 turun  0,84%.

    Saat IHSG hari ini melemah, tiga saham catat kenaikan, yakni PT Lion Metal Works Tbk (LION) yang naik 25%, PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) yang melonjak 20%, dan PT WIFI Solusi Sinergi Digital TBK (WIFI) naik 19%.

  • Usai Libur Panjang, IHSG Dibuka Melemah ke Level 7.100

    Usai Libur Panjang, IHSG Dibuka Melemah ke Level 7.100

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) amblas ke zona merah pada pembukaan perdagangan pagi ini. Pergerakan IHSG terpantau mendekati level 7.100.

    Dikutip dari data RTI, Kamis (30/1/2025), IHSG berada di level 7.109,46 pukul 9.10 WIB, turun 0,79% atau sekitar 56,58 poin. IHSG dibuka pada level 7.166.

    IHSG berada pada posisi tertinggi pagi ini di level 7.168,58 dan bergerak ke level terendah di angka 7.097,54. Volume transaksi tercatat 2,04 miliar dengan nilai transaksi Rp 1,88 triliun.

    Frekuensi perdagangan tercatat 165.145 kali. Sebanyak 170 saham mengalami penguatan, 233 saham melemah, sementara 211 saham stagnan.

    Riset Pasar

    Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih dalam risetnya menjelaskan sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG terkoreksi dalam 2 hari beruntun akibat aksi profit taking menjelang libur panjang bursa hingga 30 Januari 2025.

    Sementara, pelaku pasar juga merespon negatif rilis laporan keuangan Big Banks yang melandai pada kuartal IV-2024. Selama sepekan (20-24 Januari 2025) investor asing tercatat jual bersih di pasar ekuitas domestik sebesar Rp 919 miliar.

    “Saham BBCA dalam sepekan paling banyak di net sell investor asing senilai Rp2,25 triliun pasca rilis laporan keuangan. Di sisi lain, posisi rupiah spot cenderung stabil pada level Rp16.100-16.200 per dolar AS (29/01/2025),” tulisnya.

    Dari mancanegara, Bursa Wall Street lanjutkan pelemahan setelah di awal pekan mengalami koreksi dalam. Penurunan tersebut diakibatkan kehadiran DeepSeek sebagai sistem AI baru asal China yang memberikan kecanggihan dengan biaya yang lebih efisien.

    DeepSeek berpotensi menjadi pesaing baru bagi AI milik OpenAI dan Google. Selain itu, pelaku pasar merespon negatif hasil FOMC The Fed yang menahan suku bunga pada level 4,25-4,5% pada pertemuan Januari 2025.

    Kebijakan tersebut sesuai dengan ekspektasi pasar bahwa suku bunga tinggi akan berlangsung lebih lama. Di sisi lain, jumlah uang beredar dalam arti luas (M3) di Kawasan Eropa pada Desember 2024 tumbuh 3,5% yoy setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 4,3% yoy.

    “Permintaan kredit di bulan Desember 2024 secara tahunan pada segmen korporasi tumbuh 1,5% menjadi EUR 5,20 triliun, sementara pada segmen rumah tangga tumbuh 1,1% sebesar EUR 6,92 triliun. Secara keseluruhan, penyaluran kredit pada pada segmen korporasi dan rumah tangga mencapai level tertinggi di tahun 2024,” lanjutnya.

    (hal/ara)

  • Terkoreksi 2 Hari Beruntun, Ini Rekomendasi Saham yang Bakal Cuan

    Terkoreksi 2 Hari Beruntun, Ini Rekomendasi Saham yang Bakal Cuan

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi dalam dua hari beruntun akibat aksi profit taking. IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 7.116-7.210.

    Mengutip riset Ajaib Sekuritas, Kamis (30/1/2025), Pada perdagangan minggu lalu, Jumat (24/01/2025) IHSG ditutup turun -0,92% atau -66,58 poin ke level 7.166. IHSG hari ini (30/01/2025) diprediksi bergerak mixed dalam range 7.116-7.210 .

    Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG terkoreksi dalam 2 hari beruntun akibat aksi profit taking menjelang libur panjang bursa hingga 30 Januari 2025. Sementara, pelaku pasar juga merespon negatif rilis laporan keuangan Big Banks yang melandai pada 4Q24.

    Selama sepekan (20-24 Januari 2025) investor asing tercatat jual bersih di pasar ekuitas domestik sebesar Rp 919 miliar. Saham BBCA dalam sepekan paling banyak di net sell investor asing senilai Rp2,25 triliun pasca rilis laporan keuangan. Di sisi lain, posisi rupiah spot cenderung stabil pada level Rp16.100-16.200 per dolar AS (29/01/2025).

    Dari Mancanegara, Bursa Wall Street lanjutkan pelemahan setelah di awal pekan mengalami koreksi dalam. Penurunan tersebut diakibatkan kehadiran DeepSeek sebagai sistem A.I. baru asal China yang memberikan kecanggihan dengan biaya yang lebih efisien.

    DeepSeek berpotensi menjadi pesaing baru bagi A.I. milik OpenAI dan Google. Selain itu, pelaku pasar merespon negatif hasil FOMC The Fed yang menahan suku bunga pada level 4,25-4,5% pada pertemuan Januari 2025. Kebijakan tersebut sesuai dengan ekspektasi pasar bahwa suku bunga tinggi akan berlangsung lebih lama.

    Di sisi lain, jumlah uang beredar dalam arti luas (M3) di Kawasan Eropa pada Desember 2024 tumbuh 3,5% yoy setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 4,3% yoy. Permintaan kredit di bulan Desember 2024 secara tahunan pada segmen korporasi tumbuh 1,5% menjadi EUR 5,20 triliun, sementara pada segmen rumah tangga tumbuh 1,1% sebesar EUR 6,92 triliun. Secara keseluruhan, penyaluran kredit pada pada segmen korporasi dan rumah tangga mencapai level tertinggi di tahun 2024.

    Berikut saham-saham rekomendasi dari Ajaib Sekuritas:

    MYOR
    Buy: 2.520
    TP : 2.600
    Stop loss: 2.400

    MYOR membentuk bullish spinning di area support. Indikator stochastic crossing dari area oversold indikasi rebound.

    Nilai tukar rupiah stabil pada kisaran Rp16.100-16.200 per dolar AS (30/1/2025), meskipun BI-Rate turun 25 bps pada Januari 2025 memberikan sentimen positif bagi emiten sektor konsumsi primer. Pasalnya, beban COGS akan turun karena sebagian besar raw material berasal dari impor.

    BRMS
    Speculative Buy: 394
    TP: 414
    Stop loss: 380

    BRMS tertahan di area support 380 berpotensi membentuk pola morning star. Indikator stochastic di area oversold indikasi rebound.
    Harga komoditas emas masih menguat berada di level USD 2.750 per oz (30/01/2025). Sementara, BRMS optimis target produksi emas di tahun 2024 mencapai 55 ribu troy oz atau melampaui target yang ditetapkan sebelumnya sebesar 35 ribu troy oz.

    ANTM
    Buy: 1.490
    TP: 1.540
    Stop loss: 1.450

    ANTM di area support membentuk spinning top. Indikator stochastic crossing di area oversold indikasi rebound.
    Harga komoditas emas masih menguat berada di level USD 2.750 per oz (30/01/2025). Ketidakpastian kebijakan di masa kepemimpinan presiden Trump dan konflik geopolitik membuat permintaan aset safe haven, seperti emas tetap tinggi.

    (rrd/rir)

  • Usai Libur Panjang, Besok Laju IHSG Diramal Rawan Koreksi, Ini Pilihan Saham Potensi Cuan – Halaman all

    Usai Libur Panjang, Besok Laju IHSG Diramal Rawan Koreksi, Ini Pilihan Saham Potensi Cuan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai libur panjang pada perdagangan Kamis (30/1/2025), berpotensi mengalami koreksi.

    Tercatat, sebelum libur panjang pada Jumat (24/1/2025), IHSG berakhir 0,92 persen ke level 7.166,06.

    Vice President Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memproyeksikan pergerakan IHSG besok cenderung tertekan dalam level support 7.111 dan resistance 7.303 dengan indikator RSI menunjukkan penurunan serta MACD melandai.

    Audi melihat pergerakan IHSG dipengaruhi kenaikan harga emas yang menunjukkan terjadinya shifting investment oleh investor ke dalam aset safe havens. Selain itu, terlihat juga arus keluar dana asing yang cukup deras pada pekan lalu.

    “Pasar juga menantikan suku bunga Fed Fund Rates dan arah kebijakan The Fed, terlebih pasca pernyataan Presiden AS Donald Trump terkait pemangkasan suku bunga yang dapat dilakukan,” ujar Audi dikutip dari Kontan, Rabu (29/1/2025).

    Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan pergerakan IHSG masih rawan terkoreksi dengan support 7.079 dan resistance 7.237. 

    Herditya mengatakan pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen. 

    Pertama, terkait adanya rilis data manufaktur China. Kedua, rapat Federal Open Market Committee (FOMC). 

    “Ketiga, libur panjang tahun baru Imlek,” kata Herditya kepada Kontan, Jumat (24/1) lalu. 

    Rekomendasi Saham

    Untuk saham, Herditya merekomendasikan sejumlah saham untuk dapat dicermati pada perdagangan Kamis besok.

    Yakni, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) di target harga Rp 4.480-Rp 4.600 per saham, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) pada target harga Rp 11.700- Rp 11.975 per saham dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dengan target harga Rp 1.150-Rp 1.175 per saham.

    Sementara itu, Audi merekomendasikan sejumlah saham untuk perdagangan Kamis (30/1), antara lain:

    1. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) 

    Rekomendasi: Speculative buy
    Support: Rp 1.920
    Resistance: Rp 2.190

    2. PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA)

    Rekomendasi: Speculative buy
    Support: Rp 930
    Resistance: Rp 1.100

    Artikel ini sudah tayang di Kontan Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Kamis (30/1), Usai Bursa Libur Panjang

  • IHSG Sepekan Catat Kenaikan 0,16 Persen, Kapitalisasi Pasar Turun 0,08 Persen

    IHSG Sepekan Catat Kenaikan 0,16 Persen, Kapitalisasi Pasar Turun 0,08 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan tipis pada perdagangan periode 20-24 Januari 2025. IHSG sepekan naik 0,16% dan menutup perdagangan pada level 7.166,06, lebih tinggi dari 7.154,66 pada pekan sebelumnya.

    Rata-rata nilai transaksi harian juga naik 6,90% pada minggu ini, mencapai Rp 12,45 triliun, dibandingkan Rp 11,64 triliun pada pekan sebelumnya.

    Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan, rata-rata volume transaksi harian juga mengalami peningkatan.

    “Volume transaksi harian naik 5,23% menjadi 18,43 miliar lembar saham, dari sebelumnya 17,51 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya,” ucapnya dalam keterangannya, Sabtu (25/1/2025).

    Namun, saat IHSG sepekan naik, kapitalisasi pasar saham turun 0,08%, menjadi Rp 12.462 triliun, dibandingkan pekan lalu yang berada di angka Rp 12.472 triliun.

    Sementara, rata-rata frekuensi transaksi harian juga mengalami penurunan 9,46% menjadi 1,27 juta transaksi dari 1,40 juta transaksi pekan sebelumnya.

    Sepanjang pekan ini, BEI mencatat berbagai pencapaian penting, di antaranya peluncuran Perdagangan Internasional Karbon Indonesia melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) pada Senin (20/1/2025).

    Pada perdagangan perdana, IDXCarbon mencatat volume perdagangan karbon internasional sebanyak 49.807 tCO2e dalam 22 transaksi yang melibatkan 17 pembeli.

    Harga penutupan unit karbon untuk Indonesia Technology Based Solution Authorized (IDTBSA) adalah Rp 96.000 sementara untuk IDTBSA Renewable Energy (IDTBSA-RE) mencapai Rp 144.000.

    Pada Rabu (22/1/2025), BEI juga meluncurkan modul ESG Reporting, yang terintegrasi dalam sistem Sarana Keterbukaan Informasi Bagi Perusahaan Tercatat (SPE-IDXnet).

    Modul ini mencakup laporan tahunan dan keberlanjutan berbasis form E020, yang mengadopsi ASEAN Exchanges Common ESG Metrics sebagai pedoman dasar.

    Selain itu, modul ESG Reporting juga telah diselaraskan dengan regulasi OJK, termasuk Peraturan OJK Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Keuangan Berkelanjutan dan Surat Edaran OJK Nomor 16/SEOJK.04/2021 mengenai format dan isi laporan tahunan emiten atau perusahaan publik.

    Dengan adanya ESG Reporting, BEI berharap dapat meningkatkan jumlah, kualitas informasi, dan transparansi perusahaan tercatat dalam pelaporan data terkait ESG. Hal ini diharapkan membantu investor membuat keputusan investasi yang mempertimbangkan aspek keberlanjutan secara lebih menyeluruh.

    IHSG sepekan yang menguat, pergerakan transaksi bursa yang beragam, hingga peluncuran IDXCarbon dan ESG Reporting mengisi agenda BEI sepekan terakhir.

  • Saham dan obligasi domestik dinilai bawa angin segar bagi investor

    Saham dan obligasi domestik dinilai bawa angin segar bagi investor

    Jakarta (ANTARA) – Co-founder Tumbuh Makna (TMB) Benny Sufami menilai peluang aset di sektor saham dan obligasi jangka waktu menengah serta panjang membawa angin segar bagi investor.

    “Saat ini terindikasi mengalami perbaikan di awal tahun, meski baru tahap awal, tapi bisa dibilang saat ini menjadi awal yang baik pada tahun 2025. Apalagi didukung dengan konflik geopolitik yang mereda,” kata Benny di Jakarta, Jumat.

    Dalam pandangannya, investor perlu memanfaatkan momentum fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat berada di bawah 7.000. Kini, IHSG membuka peluang bagi investor untuk meningkatkan exposure ke kelas aset tersebut.

    “Sebelumnya mungkin wait and see, namun saat ini kita bisa mulai meningkatkan secara bertahap untuk menambah aset kelas tersebut,” ujarnya.

    Di sisi lain, penurunan suku bunga acuan atau BI-Rate menjadi 5,75 persen diyakini memberikan dorongan untuk ekonomi domestik. Sebab, penurunan suku bunga mencerminkan inflasi masih akan tetap rendah, sehingga sektor otomotif dan properti bisa diharapkan mendapatkan momentum untuk bisa mengalami perbaikan.

    “Kebijakan ini membantu industri pembiayaan untuk kembali mendorong penjualan properti dan kendaraan bermotor. Sektor perbankan juga diuntungkan karena biaya pendanaan mereka menjadi lebih murah,” tambah Benny.

    Benny berpendapat BI masih memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga di semester II 2025. Jika hal itu terjadi, kata Benny, penurunan suku bunga diharapkan akan mendorong peningkatan daya beli dan konsumsi publik, di mana terdapat potensi peningkatan penyaluran kredit.

    Di sektor domestik, Benny melihat adanya momentum yang bisa dimanfaatkan investor lokal. Penurunan valuasi aset kelas saham selama tiga bulan terakhir membuka peluang strategis bagi investor domestik untuk masuk ke saham perbankan, otomotif, dan properti.

    Dengan adanya potensi pemulihan, sektor-sektor ini disebut juga menawarkan kesempatan untuk memperkuat portofolio yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang.

    “Namun, dalam memanfaatkan peluang investasi ini, penting bagi setiap investor untuk menerapkan prinsip 2L, yakni logis dan legal,” katanya lagi.

    Logis dalam arti secara sadar memastikan setiap keputusan didasarkan pada analisis yang rasional dan data yang valid. Sementara legal berarti selalu mematuhi regulasi yang berlaku demi menjaga keamanan investasi.

    Dengan prinsip itu, menurut dia, investor dapat membangun portofolio yang kokoh, berkelanjutan, dan berdaya saing.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025