Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • IHSG Hari Ini Ditutup Menguat setelah 3 Hari Melemah

    IHSG Hari Ini Ditutup Menguat setelah 3 Hari Melemah

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini ditutup menguat sebesar 35,71 poin atau 0,5% ke level 7.109,1 pada perdagangan Jumat (31/1/2025). Kenaikan ini mengakhiri tren pelemahan yang terjadi dalam tiga hari perdagangan sebelumnya.

    Sebanyak 330 saham mengalami kenaikan, 277 saham terkoreksi, dan 196 saham tidak mengalami perubahan. Total nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini mencapai Rp 10,42 triliun dengan volume perdagangan sebesar 15,61 miliar saham yang diperdagangkan dalam 1,108 juta transaksi.

    Sebagian besar saham sektoral mencatatkan penguatan pada penutupan perdagangan saat IHSG hari ini naik. Sektor barang konsumsi primer menjadi pendorong utama dengan kenaikan 1,3%, diikuti sektor keuangan dan teknologi yang masing-masing menguat 1,1%. Sektor energi juga naik 0,7%, sementara sektor industri bertambah 0,3%.

    Sementara, beberapa saham sektoral mengalami pelemahan, termasuk sektor barang konsumsi nonprimer, kesehatan, infrastruktur, dan properti, yang masing-masing turun sebesar 0,2%.

    Di tengah kenaikan IHSG hari ini, indeks saham global menunjukkan pergerakan beragam. Nikkei (Jepang) menguat tipis 0,1%, sedangkan Straits Times (Singapura) mencatat kenaikan signifikan sebesar 1,4%. Sementara itu, Hang Seng (Hong Kong) dan Shanghai Composite (China) masih libur dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek.

    Beberapa saham mencatatkan kenaikan signifikan hingga mencapai batas Auto Rejection Atas (ARA) dan masuk dalam daftar top gainers hari ini dengan lonjakan hingga 34%.

    Saham-saham yang menyentuh ARA saat IHSG naik, yakni antara lain PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII) yang melonjak 34%, PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) naik 24,6%, PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS) menguat 24,6%, PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) juga meningkat 24,5%, dan PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) bertambah 24,4%.

  • Harga Penutupan IHSG hari ini, 31 Jan 2025

    Harga Penutupan IHSG hari ini, 31 Jan 2025

    Jakarta, FORTUNE– Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) menguat 80.26 poin atau 0.01 persen ke level 7153.74 pada penutupan perdagangan 31 Jan 2025. Tercatat ada 30 saham yang mengalami kenaikan dan 31 yang mengalami penurunan.

    Top Gainers & Top Loser Saham Hari Ini 31 Jan 2025

    ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Wance Paleri)

    Dengan penguatan IHSG hari ini, berikut ini saham-saham yang menjadi Top Gainer dan Top Loser pada perdagangan hari ini:

    Saham TPIA – Chandra Asri Pacific Tbk. naik 5.36%Saham BBNI – Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. naik 4.09%Saham BBTN – Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. naik 3.92%Saham BBCA – Bank Central Asia Tbk. naik 3.55%Saham BBRI – Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. naik 3.16%Saham AKRA – AKR Corporindo Tbk. turun -1.79%Saham WIKA – Wijaya Karya (Persero) Tbk. turun -1.77%Saham GGRM – Gudang Garam Tbk. turun -1.73%Saham PGAS – Perusahaan Gas Negara Tbk. turun -1.53%Saham TOWR – Sarana Menara Nusantara Tbk. turun -1.49%

    Meskipun beberapa saham mengalami kenaikan, ada juga saham yang mengalami penurunan. Maka dari itu, penting bagi investor untuk melakukan analisis dengan cermat dan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental serta sentimen pasar sebelum membuat keputusan Investasi.

  • IHSG Sesi I Hari Ini Menguat 1,20 Persen

    IHSG Sesi I Hari Ini Menguat 1,20 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada perdagangan sesi I hari ini, Jumat (31/1/2025).

    IHSG pada jeda siang hari ini menguat 1,20% atau 84,64 poin ke level 7.158,1.

    IHSG bergerak dalam rentang 7.095-7.167. Perdagangan IHSG pada sesi I hari ini mencatatkan 8,05 miliar lembar saham senilai Rp 4,40 triliun dari 633.685 kali transaksi.

    Sebanyak 315 saham yang diperdagangkan tercatat menguat, sebanyak 238 saham melemah, dan sebanyak 233 saham stagnan.

    Pada saat IHSG sesi I hari ini menguat, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih tertekan.

    Dari data Bloomberg pada pukul 12.51 WIB di pasar spot exchange, rupiah berada pada level Rp 16.318 per dolar AS atau melemah 62 poin (0,38%).

  • Harga Penutupan IHSG hari ini, 31 Jan 2025

    Saham teraktif pagi ini, 31 Jan 2025

    Jakarta, FORTUNE– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat hari ini 31 Jan 2025. Lantas, apa saja daftar saham teraktif dari sisi volume pada awal sesi I ini? Berapa masing-masing volume transaksinya?

    Daftar Saham Teraktif dari Sisi Volume Pagi Ini

    ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Wance Paleri)

    IHSG dibuka menguat ke level pada pembukaan pagi ini. Selama satu jam perdagangan berjalan, nilai transaksi telah mencapai Rp. 794.252.930.800, sedangkan volume transaksi mencapai 10.606.861.

    Berikut lima saham saham teraktif dari sisi volume di awal perdagangan sesi I hari ini, berdasarkan data Indeks LQ45:

    Saham teraktif BBRI – Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 1.46% dengan volume transaksi 28.796.300 saham.Saham teraktif BBCA – Bank Central Asia Tbk. 1.37% dengan volume transaksi 12.613.000 saham.Saham teraktif ANTM – Aneka Tambang Tbk. 0.00% dengan volume transaksi 11.130.600 saham.Saham teraktif BRPT – Barito Pacific Tbk. 1.62% dengan volume transaksi 9.750.700 saham.Saham teraktif BBNI – Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 2.37% dengan volume transaksi 6.562.700 saham.

    Demikian ulasan seputar daftar saham teraktif dari sisi volume dalam Indeks LQ45 pada pagi ini. Sebelum mengambil keputusan berinvestasi, selalu lakukan riset dan informasi terbaru secara hati-hati

  • IHSG Hari Ini Dibuka Menghijau pada Level 7.114

    IHSG Hari Ini Dibuka Menghijau pada Level 7.114

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (31/1/2025).

    IHSG pada pukul 09.14 WIB menguat 0,58% atau 40,85 poin ke level 7.114,3.

    IHSG pada awal perdagangan hari ini bergerak dalam rentang 7.095-7.126. Perdagangan IHSG pada 14 menit pertama mencatatkan 1,47 miliar lembar saham senilai Rp 981,8 miliar dari 150.078 kali transaksi.

    Sebanyak 237 saham yang diperdagangkan menguat, sebanyak 165 saham melemah, dan sebanyak 185 saham stagnan.

    Sebelum IHSG hari ini dibuka menguat, indeks utama Wall Street pada Kamis (30/1/2025) juga naik, didorong oleh kenaikan saham Tesla, IBM dan Meta Platforms.

    Secara keseluruhan, S&P 500 naik 31,86 poin menjadi 6.071,17. Dow Jones Industrial Average naik 168,61 poin menjadi 44.882,13, dan Nasdaq Composite naik 49,43 poin menjadi 19.681,75.

  • Pasar Tunggu Data Inflasi, Waspada IHSG Lanjut Koreksi

    Pasar Tunggu Data Inflasi, Waspada IHSG Lanjut Koreksi

    Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diproyeksikan kembali terkoreksi pada Jumat (31/1), setelah ditutup melemah 1,29 persen di level 7.073,47 kemarin.

    Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova memprediksi IHSG akan menguji zona support 6.977 sampai dengan 7.022, yang berpotensi menjadi target akhir dari wave (b).

    “IHSG berpeluang untuk segera memulai reli wave (c) apabila tetap berada di atas level 6.977,” kata Ivan dalam riset hariannya. 

    Adapun, level support IHSG berada di 6.977, 6.931, dan 6.835. Sementara level resistennya di 7.386, 7.443, dan 7.536. Indikator MACD menunjukkan kondisi netral.

    Binaartha Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak di antara support 7.010 dan resisten 7.100 hari ini. Daftar saham pilihannya adalah AMRT, ANTM, AKRA, BBCA, dan BBRI.

    Di sisi lain, Phintraco Sekuritas (Phintas) memprediksi IHSG melaju di antara support 7.000, pivot 7.075, dan resisten 7.150. Saham-saham yang disoroti oleh tim riset Phintars hari ini, mencakup: LSIP, TAPG, SCMA, EMTK, dan MAPI.

    Head of Research Phintas, Valdy K mengatakan, IHSG melemah ke bawah support level 7.100 yang bertepatan dengan indikator MA20 di Kamis (30/1). Pergerakan yang relatif sesuai dengan perkiraan sebagai bentuk penyesuaian pelaku pasar setelah libur panjang di awal pekan ini.

    Selanjutnya, perhatikan pivot area 7.050 sampai dengan 7.075. Pelemahan yang terjadi merupakan temporary normal pullback, jika IHSG bertahan pada area tersebut. Sebaliknya, jika pelemahan berlanjut ke bawah 7.050, sebaiknya waspadai minor reversal sampai dengan level psikologis 7.000 di akhir pekan ini (31/1).

    Dari eksternal, keputusan ECB memangkas suku bunga acuan (30/1) dinilai turut menjustifikasi keputusan RDG BI untuk memangkas sukubunga acuan disamping justifikasi-justifikasi yang disampaikan dalam RDG tersebut. “Akan tetapi, dalam jangka pendek, kebijakan ini berpotensi memicu penguatan USD Index yang berdampak negatif pada nilai tukar rupiah,” kata Valdy dalam riset harian.

    Dari dalam negeri, pasar mengantisipasi data inflasi dan indeks manufaktur di awal pekan depan (3/2), serta lanjutan rilis kinerja keuangan 2024. BBRI dan BMRI termasuk yang dijadwalkan rilis kinerja keuangan di sisa pekan ini sampai dengan pekan depan.

  • IHSG Hari Turun Lebih dari 1 Persen Tertekan Sektor Bahan Baku

    IHSG Hari Turun Lebih dari 1 Persen Tertekan Sektor Bahan Baku

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan pada perdagangan Kamis (30/1/2025), karena ditutup melemah 92,57 poin atau 1,29% ke level 7.073,4. Tren pelemahan ini melanjutkan koreksi yang sudah terjadi sejak pekan sebelumnya.

    Berdasarkan data dari RTI, sebanyak 206 saham mengalami kenaikan, sementara 389 saham tertekan, dan 213 saham bertahan di posisi stagnan. Total nilai transaksi di bursa mencapai Rp 11,75 triliun, dengan volume perdagangan mencapai 18,2 miliar saham dalam 1,226 juta transaksi.

    Sebagian besar sektor mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan hari ini. Sektor barang baku mencatatkan penurunan terdalam sebesar 2,6%, diikuti sektor properti yang melemah 1,7%, sektor infrastruktur turun 1,6%, sektor industri merosot 1,5%, serta sektor transportasi yang terkoreksi 0,6%.

    Di sisi lain, sektor teknologi mencatatkan kenaikan sebesar 0,7%, sedangkan sektor barang konsumsi primer menguat 0,3%.

    Saat IHSG hari ini mengalami tekanan, indeks Nikkei di Jepang justru mencatatkan kenaikan sebesar 0,2%. Sementara itu, sebagian besar indeks saham Asia masih libur dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek.

    Meskipun IHSG hari ini tertekan, terdapat lima saham yang justru meroket hingga mencapai batas Auto Rejection Atas (ARA) dan menjadi top gainers dengan kenaikan mencapai 35%.

    Saham-saham tersebut meliputi PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (NET) yang melonjak 35% menjadi Rp 108, PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) yang naik 34,2% ke Rp 145, PT Lion Metal Works Tbk (LION) yang melesat 25% ke Rp 825, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) yang meningkat 25% ke Rp 1.225, serta PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) yang bertambah 24,7% ke Rp 730.

    Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan bahwa pasar masih dalam kondisi lesu pasca-libur Imlek.

    “Selama data ekonomi belum dirilis, para pelaku pasar dan investor cenderung mengambil sikap wait and see pada hari ini,” tulis Pilarmas dalam risetnya, Kamis (30/1/2025).

    Lebih lanjut, Pilarmas menambahkan bahwa sentimen negatif juga muncul akibat respon pasar terhadap isu perlambatan pemangkasan suku bunga lanjutan.

    “Meskipun kebijakan ini sudah disampaikan sejak Desember lalu, respons pasar tetap cenderung negatif,” tutup Pilarmas dalam analisis terkait pergerakan IHSG hari ini.

  • IHSG Terjun Bebas ke Level 7.073

    IHSG Terjun Bebas ke Level 7.073

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah hari ini. IHSG langsung turun sejak pembukaan.

    Dikutip dari data RTI, Kamis (30/1/2025), IHSG terkoreksi sebanyak 72,57 poin ke level 7.073,47 atau melemah 1,29%. IHSG sendiri dibuka di level 7.166,05.

    IHSG kemudian bergerak pada level level tertinggi 7.168,58 dan terendah 7.042,68.

    Volume transaksi tercatat 18,45 miliar dengan nilai transkasi Rp 12,07 triliun. Frekuensi transaksi tercatat 1.231.378 kali.

    Sebanyak 206 saham tercatat menguat, 389 saham melemah, dan 213 saham tidak mengalami pergerakan.

    Sementara, bursa Asia lainnya Hang Seng Index menguat 0,14%, Nikkei menguat 0,03%, sementara Shanghai Composite Index minus 0,06%.

    (acd/acd)

  • Harga Penutupan IHSG hari ini, 31 Jan 2025

    Harga Penutupan IHSG hari ini, 30 Jan 2025

    Jakarta, FORTUNE– Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) melemah -92.58 poin atau -0.01 persen ke level 7073.48 pada penutupan perdagangan 30 Jan 2025. Tercatat ada 10 saham yang mengalami kenaikan dan 11 yang mengalami penurunan.

    Top Gainers & Top Loser Saham Hari Ini 30 Jan 2025

    ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Wance Paleri)

    Dengan pelemahan IHSG hari ini, berikut ini saham-saham yang menjadi Top Gainer dan Top Loser pada perdagangan hari ini:

    Saham MIKA – Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. naik 4.64%Saham BRPT – Barito Pacific Tbk. naik 2.21%Saham ACES – Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. naik 1.32%Saham ICBP – Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. naik 1.31%Saham KLBF – Kalbe Farma Tbk. naik 1.23%Saham ANTM – Aneka Tambang Tbk. turun -6.38%Saham AKRA – AKR Corporindo Tbk. turun -5.88%Saham INCO – Vale Indonesia Tbk. turun -5.30%Saham MEDC – Medco Energi Internasional Tbk. turun -4.98%Saham BBTN – Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. turun -4.23%

    Meskipun beberapa saham mengalami kenaikan, ada juga saham yang mengalami penurunan. Maka dari itu, penting bagi investor untuk melakukan analisis dengan cermat dan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental serta sentimen pasar sebelum membuat keputusan Investasi.

  • Kinerja Pasar Saham dalam 100 Hari Pemerintahan Prabowo

    Kinerja Pasar Saham dalam 100 Hari Pemerintahan Prabowo

    Jakarta, FORTUNE – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah genap memasuki 100 hari masa kerja pada 28 Januari 2025. Sepanjang periode tersebut, kinerja pasar saham Indonesia dinilai cenderung fluktuatif.

    Pada Oktober 2024, indeks harga saham gabungan (Ihsg) ditutup dalam zona positif. Hal ini menunjukkan optimisme masyarakat Indonesia dalam menyambut pemerintahan baru yang mendukung pro-growth. Sementara itu, pada November hingga Desember 2024, IHSG ditutup pada zona negatif. Lalu, pada Januari 2025 IHSG justru bergerak positif.

    Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai kinerja negatif IHSG pada dua bulan belakangan tersebut sebagian besarnya dipengaruhi oleh sentimen global. Contohnya, sikap Fed yang cenderung hawkish, dengan kecilnnya potensi penurunan suku bunga acuan pada tahun ini. 

    Terlebih lagi, dengan ditetapkannya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, kebijakannya yang dilabeli Trumponomics berpotensi akan mendorong terjadinya kenaikan harga dan dinamika potensi kenaikan kinerja ketenagakerjaan Amerika Serikat yang menyebabkan inflasi.

    Sementara itu, Bank Indonesia pada Desember lalu cenderung menahan diri untuk menerapkan kebijakan pelonggaran moneter. Ini berkebalikan dari Fed yang telah menerapkan kebijakan pelonggaran moneter pada bulan yang sama. 

    “Nah, ini yang membuat market kita terdepresiasi pada waktu November dan Desember. Belum lagi juga para pelaku pasar lebih cenderung wait and see terhadap kebijakan pro-market dari Prabowo,” ujar Nafan kepada Fortune Indonesia, Kamis (30/1).

    IHSG pada 19 Desember silam sempat anjlok 1,84 persen ke level 6.977 setelah sempat mencatatkan all time high 7.910 pada September 2024.

    Kemudian pada Januari, IHSG mulai terapresiasi karena mendapatkan katalis positif dari kebijakan BI yang memangkas suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 bps ke level 7,75 persen pada Rabu (15/1). 

    Sejalan dengan hal tersebut, analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximillianus Nico, mencermati bahwa IHSG sendiri sudah mengalami pelemahan 7,8 persen selama 100 hari Prabowo menjabat.

    Kendati demikian, pergerakan IHSG sendiri dinilai tidak bisa serta merta dikaitkan dengan program 100 kerja, karena IHSG juga didominasi oleh pergerakan volatilitas pasar global—seperti pemangkasan tingkat suku bunga Fed yang melambat, hingga pelantikan Trump pada Januari lalu.

    Menurutnya, rencana kebijakan kenaikan PPN 12 persen juga sempat memberikan tekanan terhadap IHSG, yang membuat IHSG mengalami penurunan.

    Oleh sebab itu, Nico menyatakan diperlukannya sikap optimistis bahwa program Prabowo mampu mendorong pertumbuhan ekonomi ke depannya dengan berbagai kebijakan yang dimiliki.

    “Selain kebijakan, kita juga negara emerging market, sehingga volatilitas pergerakan pasar juga akan didominasi oleh pergerakan global. Hal ini yang juga harus diperhatikan oleh pelaku pasar dan investor ke depannya,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, Kamis (30/1).

    Pilarmas Investindo Sekuritas memproyeksi IHSG pada 2025 akan berkisar 7.720–7.940. Lebih lanjut, sektor yang memiliki korelasi positif terhadap rencana kerja pemerintah menjadi pilihan Pilarmas untuk menjadi amatan investor tahun ini, seperti sektor properti, sektor consumer non-cyclical, poultry, sektor teknologi, sektor energi, hingga sektor keuangan.

    “Perhatikan juga karakter dan profil risiko dari investor sendiri, apakah jangka pendek ataukah jangka panjang. Karena, pilihan saham tersebut tergantung dari investor itu sendiri,” katanya.

    Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, mengatakan secara teknikal posisi IHSG sedang berada pada fase downtrend. Menurutnya, selama IHSG masih mampu berada di atas 6.931 sebagai support, maka masih terdapat peluang dalam jangka pendek IHSG menguat untuk menguji area 7.166-7.300 kembali.

    Hari ini (30/1) IHSG ditutup melemah 92,57 poin (1,29 persen) ke level 7.073,47 dengan volume transaksi 18,09 miliar saham dengan nilai transaksi Rp11,71 triliun.