Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • IHSG Hari Ini Ditutup Terkoreksi 1,1 Persen

    IHSG Hari Ini Ditutup Terkoreksi 1,1 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini ditutup melemah 79,13 poin atau 1,1% ke level 7.030 pada perdagangan Senin (3/2/2025).

    Tercatat, 168 saham mengalami kenaikan, sementara 461 saham melemah, dan 174 saham stagnan. Nilai transaksi di bursa hari ini mencapai Rp 15,78 triliun, dengan volume perdagangan sebesar 11,69 miliar saham yang diperdagangkan dalam 1,256 juta transaksi.

    Mayoritas saham sektoral tertekan saat IHSG hari ini turun. Sektor kesehatan mencatat pelemahan terbesar, turun 2,9%, disusul sektor barang baku yang merosot 2,3%, sektor properti turun 1,9%, sektor infrastruktur melemah 1,8%, serta sektor barang konsumsi non-primer yang terkoreksi 1,6%.

    Di sisi lain, hanya sektor teknologi yang mampu mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,2%.

    Kemerosotan IHSG hari ini sejalan dengan tren negatif di pasar saham Asia. Indeks Nikkei (Jepang) turun 2,6%, Straits Times (Singapura) melemah 0,7%, dan Hang Seng (Hong Kong) mengalami penurunan 0,04%. Sementara itu, indeks Shanghai (Tiongkok) tidak mengalami perubahan karena libur Tahun Baru Imlek.

    Meskipun IHSG hari ini terkoreksi, terdapat tiga saham yang justru mengalami lonjakan signifikan hingga mencapai batas Auto Rejection Atas (ARA), yakni PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) yang melesat 34,1%, PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) naik 25%, dan PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) yang meningkat 24,5%.

  • Harga Penutupan IHSG hari ini, 03 Feb 2025

    Harga Penutupan IHSG hari ini, 03 Feb 2025

    Jakarta, FORTUNE– Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) melemah -154.04 poin atau -0.02 persen ke level 6955.16 pada penutupan perdagangan 03 Feb 2025. Tercatat ada 3 saham yang mengalami kenaikan dan 4 yang mengalami penurunan.

    Top Gainers & Top Loser Saham Hari Ini 03 Feb 2025

    ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Wance Paleri)

    Dengan pelemahan IHSG hari ini, berikut ini saham-saham yang menjadi Top Gainer dan Top Loser pada perdagangan hari ini:

    Saham ITMG – Indo Tambangraya Megah Tbk. naik 0.19%Saham TBIG – Tower Bersama Infrastructure Tbk. naik 0.00%Saham EXCL – XL Axiata Tbk. naik 0.00%Saham TPIA – Chandra Asri Pacific Tbk. naik -0.35%Saham PGAS – Perusahaan Gas Negara Tbk. naik -0.63%Saham MDKA – Merdeka Copper Gold Tbk. turun -7.03%Saham INCO – Vale Indonesia Tbk. turun -5.33%Saham KLBF – Kalbe Farma Tbk. turun -5.14%Saham BMRI – Bank Mandiri (Persero) Tbk. turun -4.98%Saham JSMR – Jasa Marga (Persero) Tbk. turun -4.26%

    Meskipun beberapa saham mengalami kenaikan, ada juga saham yang mengalami penurunan. Maka dari itu, penting bagi investor untuk melakukan analisis dengan cermat dan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental serta sentimen pasar sebelum membuat keputusan Investasi.

  • IHSG Senin dibuka melemah 75,50 poin

    IHSG Senin dibuka melemah 75,50 poin

    Pekerja melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Jumat (15/11/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc/am.)

    IHSG Senin dibuka melemah 75,50 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 03 Februari 2025 – 10:50 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi dibuka melemah 75,50 poin atau 1,06 persen ke posisi 7.033,70.

    Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 11,46 poin atau 1,39 persen ke posisi 812,09.

    Sumber : Antara

  • IHSG Sesi I Hari Ini Makin Merana hingga Terjun ke Level 6.900-an

    IHSG Sesi I Hari Ini Makin Merana hingga Terjun ke Level 6.900-an

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) sesi I pada perdagangan hari ini, Senin (3/2/2025), masih bertahan di zona merah. Bahkan, IHSG turun ke level 6.900-an dari level 7.000-an pada awal perdagangan.

    IHSG sesi I hari ini tercatat melemah 161,425 poin atau 2,27% menjadi 6.947,771. Sebanyak 131 saham menguat, 494 saham melemah dan 168 saham stagnan.

    Volume perdagangan IHSG sesi I hari ini mencapai 9,2 lembar saham dengan transaksi Rp 6,5 triliun dan frekuensi mencapai 803.023 kali.

    Saham sektoral kompak memerah pada sesi I perdagangan IHSG hari ini. Sektor properti turun 3,36%, diikuti sektor bahan baku melemah 3.03%, dan kesehatan anjlok 2,56%.

    Saat IHSG sesi I hari ini melemah, saham unggulan LQ45 juga turun 2,64%, Jakarta Islamic Index (JII) anjlok 2,98%, dan Investor33 melemah 2,47%.

    Sebelumnya, IHSG hari ini dibuka dibuka turun 79,277 poin atau 1,12% menjadi 7.029,919. Sektor properti catat penurunan tertinggi mencapai 2,42%, diikuti sektor kesehatan melemah 1,20%, dan bahan baku turun 1,03%.

  • Harga Penutupan IHSG hari ini, 03 Feb 2025

    Saham teraktif pagi ini, 03 Feb 2025

    Jakarta, FORTUNE– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah hari ini 03 Feb 2025. Lantas, apa saja daftar saham teraktif dari sisi volume pada awal sesi I ini? Berapa masing-masing volume transaksinya?

    Daftar Saham Teraktif dari Sisi Volume Pagi Ini

    ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Wance Paleri)

    IHSG dibuka melemah ke level pada pembukaan pagi ini. Selama satu jam perdagangan berjalan, nilai transaksi telah mencapai Rp. 1.191.006.607.100, sedangkan volume transaksi mencapai 16.825.831.

    Berikut lima saham saham teraktif dari sisi volume di awal perdagangan sesi I hari ini, berdasarkan data Indeks LQ45:

    Saham teraktif BBRI – Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. -0.71% dengan volume transaksi 29.778.400 saham.Saham teraktif BMRI – Bank Mandiri (Persero) Tbk. -2.07% dengan volume transaksi 23.467.000 saham.Saham teraktif TLKM – Telkom Indonesia (Persero) Tbk. -2.26% dengan volume transaksi 13.921.700 saham.Saham teraktif BBCA – Bank Central Asia Tbk. -1.59% dengan volume transaksi 11.785.400 saham.Saham teraktif PWON – Pakuwon Jati Tbk. -1.52% dengan volume transaksi 9.239.100 saham.

    Demikian ulasan seputar daftar saham teraktif dari sisi volume dalam Indeks LQ45 pada pagi ini. Sebelum mengambil keputusan berinvestasi, selalu lakukan riset dan informasi terbaru secara hati-hati

  • Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Masih di Zona Merah

    Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Masih di Zona Merah

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali mengalami tekanan pada Senin pagi (3/2/2025).

    Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.22 WIB di pasar spot exchange, rupiah diperdagangkan di level Rp 16.451 per dolar AS, melemah 147 poin atau 0,90%.

    Pada akhir pekan sebelumnya, Jumat (31/1/2025), rupiah juga melemah dengan penurunan sebesar 42 poin atau 0,26%, sehingga berada di posisi Rp 16.289 per dolar AS.

    Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) juga mengalami penurunan tajam lebih dari 1% dalam sesi I perdagangan bursa hari ini, Senin (3/2/2025).

    Menurut data yang dihimpun Beritasatu.com, IHSG dibuka turun 79,277 poin atau 1,12% ke level 7.029,919. Sebanyak 123 saham tercatat menguat, 276 saham melemah, dan 197 saham bergerak stagnan.

    Sebagian besar sektor mengalami pelemahan seiring dengan penurunan IHSG.

    Saat nilai tukar rupiah turun, sektor properti turun terdalam mencapai 2,42%, diikuti sektor kesehatan turun 1,20% dan sektor bahan baku melemah 1,03%.

  • IHSG Hari Ini Terjun Bebas Tertekan Sektor Properti

    IHSG Hari Ini Terjun Bebas Tertekan Sektor Properti

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan bursa hari ini terjun bebas hingga lebih dari 1%, Senin (3/2/2025).

    Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, IHSG dibuka turun 79,277 poin atau 1,12% menjadi 7.029,919. Sebanyak 123 saham menguat, 276 saham melemah, dan 197 saham bergerak datar.

    Volume awal perdagangan mencapai 1,6 miliar lembar saham hingga catat transaksi Rp 1 triliun dan frekuensi 108.155 kali.

    Mayoritas saham sektoral melemah ketika IHSG hari ini turun. Sektor properti catat penurunan tertinggi mencapai 2,42%, diikuti sektor kesehatan melemah 1,20%, dan bahan baku turun 1,03%.

    Hanya sektor konsumsi nonprimer yang menguat tipis 0,27 poin atau 0,04% mencapai level 717.

    Saham unggulan LQ45 juga turun 1,30%, Jakarta Islamic Index (JII) melemah 1,51%, dan Investor33 anjlok 1,23%.

    Namun, saat IHSG hari ini turun, tiga saham catat kenaikan dan masuk top gainers, yakni PT PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk (SHID) menguat 25%, PT Solusi Energi Ditigal Tbk (WIFI) bertambah 20%, dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) bertambah 19%.

  • IHSG Berpeluang Lanjutkan Tren Penguatan Pekan Depan

    IHSG Berpeluang Lanjutkan Tren Penguatan Pekan Depan

    Jakarta, Beritasatu.com – Analis Stocknow.id Abdul Haq Al Faruqy Lubis memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) memiliki peluang untuk melanjutkan penguatan ke level 7.200-7.300, dengan area support di 7.000.

    “Data inflasi yang diprediksi naik dari 1,57% ke 1,7% serta PMI manufaktur yang tetap berada dalam zona ekspansif dapat menjadi katalis positif bagi pasar,” jelasnya dalam acara Market Closing IDTV, Jumat (31/1/2025).

    Musim laporan keuangan juga menjadi perhatian utama investor dan menjadi katalisator pergerakan IHSG. Setelah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melaporkan kinerja solid, pasar kini menantikan hasil dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

    “Hasil positif dari BCA dan BBNI bisa menjadi indikasi bahwa BMRI dan BBRI juga berpotensi mencatatkan pertumbuhan laba dua digit. Namun, investor masih menunggu kepastian terkait rasio kredit bermasalah (NPL) dan strategi perbankan dalam mengelola biaya dana di tengah kondisi suku bunga tinggi,” jelasnya.

    Pada perdagangan IHSG hari ini, enam saham mencapai batas Auto Rejection Atas (ARA) dengan kenaikan hingga 34%, termasuk PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII) dan PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID).

    Berdasarkan data bursa, terdapat 330 saham yang mengalami kenaikan, 277 saham melemah, dan 196 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp10,42 triliun dengan volume perdagangan sebesar 15,61 miliar saham dalam 1,108 juta transaksi.

    Mayoritas sektor mengalami penguatan, dengan sektor barang konsumsi primer (+1,3%), keuangan (+1,1%), dan teknologi (+1,1%) menjadi pemimpin kenaikan. Sementara itu, sektor barang konsumsi nonprimer, kesehatan, infrastruktur, dan properti mengalami koreksi masing-masing sebesar 0,2%.

    Di pasar regional, indeks Nikkei (Jepang) menguat 0,1%, sementara Straits Times (Singapura) melonjak 1,4%. Sementara itu, Hang Seng (Hong Kong) dan Shanghai Composite masih libur dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek.

    Menurut laporan Pilarmas Investindo Sekuritas, faktor eksternal turut berperan dalam kenaikan IHSG, terutama setelah Bank Sentral Eropa menurunkan suku bunga dan data ekonomi AS menunjukkan ketahanan yang kuat.

    “Sentimen ini memberikan dorongan positif bagi IHSG, menciptakan harapan baru bagi pasar,” tulis Pilarmas dalam risetnya terkait IHSG.
     

  • IHSG akhir pekan ditutup menguat ikuti mayoritas bursa kawasan Asia

    IHSG akhir pekan ditutup menguat ikuti mayoritas bursa kawasan Asia

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG akhir pekan ditutup menguat ikuti mayoritas bursa kawasan Asia
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 31 Januari 2025 – 17:14 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup naik mengikuti penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

    IHSG ditutup menguat 35,72 poin atau 0,50 persen ke posisi 7.109,20. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,99 poin atau 0,73 persen ke posisi 823,55.

    “Penurunan tingkat suku bunga Bank Sentral Eropa, ditambah dengan kuatnya data perekonomian Amerika Serikat (AS) telah membuat pasar bergoyang bukan kepalang,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

    Dari dalam negeri, IHSG mampu mencatatkan kenaikan bahkan hingga di atas lebih dari 1 persen, yang memberikan sebuah gambaran akan harapan.

    Namun demikian, memang pergerakan naik dan turun, mencerminkan volatilitas yang tinggi di pasar untuk saat ini.

    Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat dipimpin oleh sektor barang konsumen primer sebesar 1,23 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor teknologi yang naik masing- masing sebesar 1,17 persen dan 1,11 persen.

    Sementara itu, empat sektor melemah yaitu sektor infrastruktur paling dalam minus 0,35 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor kesehatan yang masing- masing turun sebesar 0,23 persen dan 0,21 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu ECII, SHID, RIGS, GPSO dan RANC. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni OBAT, NOBU, DATA, BTEK dan MDRN.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.101.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,19 miliar lembar saham senilai Rp10,48 triliun. Sebanyak 355 saham naik 288 saham menurun, dan 312 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 58,52 poin atau 0,15 persen ke level 39.572,49, indeks Shanghai melemah 2,03 poin atau 0,06 persen ke posisi 3.250,60, indeks Kuala Lumpur menguat 4,23 poin atau 0,27 persen ke posisi 1.556,92, dan indeks Straits Times menguat 45,75 poin atau 1,44 persen ke 3.855,82.

    Sumber : Antara

  • 5 Saham Top Gainer Selama Januari 2025, Ada yang Naik 205%

    5 Saham Top Gainer Selama Januari 2025, Ada yang Naik 205%

    Beberapa Saham mencatatkan performa luar biasa selama Januari 2025, dengan beberapa di antaranya mengalami lonjakan harga hingga ratusan persen.

    Diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik sebesar 84,64 poin, atau 1,2% ke level 7.158,1 pada penutupan sesi I, Jumat (31/1). Berikut daftar saham Top Gainer selama Januari 2025.

    1. Saham PACK

    Pertama, saham PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK) berada diposisi puncak sebagai top gainer pada Januari 2025. Emiten yang bergerak di industri kemasan plastik ini mengalami lonjakan harga sebesar 205,6%, mencapai Rp1.880 per lembar saham dalam sebulan.

    Harga saham emiten PACK sempat berada di level tertinggi sebesar Rp1.888 pada Jumat (17/1) dan terendah di level Rp25 pada Senin (12/8/2024) dengan rata-rata harga saham Rp124,06 berdasarkan data historisnya sejak IPO.

    Dilihat dari pertumbuhan harga sahamnya, PACK mengalami lonjakan harga yang signifikan. Harga saham emiten PACK yang melambung tinggi diketahui karena adanya aksi korporasi yang dilakukan perusahaan.

    Adapun, saham PACK mengalami lonjakan harga diketahui setelah diakuisisi oleh PT Eco Energi Perkasa (EEP). Berdasarkan laporan tertulis BEI atas pembelian atau penjualan saham perusahaan yang nilainya material, EEP berhasil mengakuisisi 49 persen saham PACK pada 24 Oktober 2024.

    Hal tersebut juga berdampak pada perubahan pengendalian atas perseroan.

    2. Saham WIFI

    Kedua, saham emiten PT Solusi Energi Digital Tbk (WIFI) juga menjadi top gainer pada Januari 2025. WIFI mencatat kenaikan hingga 198% di awal tahun hingga ke level Rp1.225 per saham.

    Saham ini juga mencatatkan auto reject atas (ARA) semenjak pengumuman perseroan tentang sejumlah nama pemegang saham utama WIFI terbaru, termasuk Hashim S Djojohadikusumo, adik Prabowo Subianto; Awrin Rasyid; dan Fadel Muhammad.

    Transaksi itu merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman perseroan dengan perusahaan Hashim melalui PT Arsari Sentra Data pada Desember 2024. Arsari Sentra Data saat itu mengumumkan akan mengambil alih 45 persen saham perusahaan induk WIFI, yakni PT Investasi Sukses Bersama (ISB), dari pengendali sebelumnya, Tinawati.

    Adapun, porsi kepemilikan Tinawati di WIFI tersisa 24,80% secara tidak langsung melalui kepemilikan 99,99% PT Sinergi Investasi Digital (SID), dari sebelumnya sebesar 47,35% secara tidak langsung melalui kepemilikan 45% PT ISB dan kepemilikan 99,99% PT SID.

    3. Saham CMNP

    Ketiga, saham PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), yang merupakan perusahaan pengelola jalan tol dan terafiliasi dengan Jusuf Hamka, juga mencatatkan kinerja gemilang di bulan Januari ini.

    Tercatat, CMNP naik 177,6% sepanjang bulan ini hingga ke level Rp3.970. Saham ini juga sempat disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (21/1) karena adanya lonjakan saham yang signifikan.

    Saham CMNP sempat diramaikan dengan rumor mengenai rencana masuknya Salim Grup ke dalam manajemen perusahaan dan menjadi pemegang saham utama.

    4. Saham FIMP

    Keempat, emiten PT Fimperkasa Utama Tbk (FIMP) juga tercatat mengalami kenaikan signifikan selama Januari 2025. FIMP melaju di level Rp124 dan mencatatkan 158%.

    Saham ini juga tercatat masuk radar bursa akibat kenaikan harga saham yang tidak biasa (Unusual Market Activity/UMA).

    BEI menilai bahwa suspensi ini bertujuan memberikan waktu yang cukup bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan dengan seksama informasi yang tersedia sebelum membuat keputusan investasi di saham FIMP.

    5. Saham DOOH

    Kelima, saham PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) telah naik hingga 150% sepanjang Januari 2025 ke level Rp145 per saham.

    Diketahui, DOOH disuspensi BEI pada Jumat (31/1), mulai sesi I perdagangan hari ini.

    BEI mengumumkan bahwa suspensi saham DOOH dilakukan terkait dengan lonjakan harga kumulatif yang signifikan pada saham tersebut. Penghentian sementara perdagangan saham DOOH berlaku di Pasar Reguler dan Pasar Tunai.

    Langkah ini bertujuan untuk memberikan waktu yang cukup bagi pelaku pasar agar dapat mempertimbangkan dengan hati-hati informasi yang ada sebelum membuat keputusan investasi di saham DOOH.

    Disclaimer: Fortune Indonesia tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang terjadi. Sebelum membeli atau menjual saham, lakukan penelitian yang lebih mendalam, dan setiap keputusan sepenuhnya berada di tangan investor.