Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • IHSG Hari Ini Tergelincir ke Level 7.040

    IHSG Hari Ini Tergelincir ke Level 7.040

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (5/2/2025).

    IHSG pada pukul 09.36 WIB tergelincir 0,47% atau 33,06 poin ke level 7.040,3.

    IHSG pada awal perdagangan bergerak dalam rentang 7.035-7.080. Perdagangan IHSG pada 36 menit pertama mencatatkan 9,91 miliar lembar saham senilai Rp 2,6 triliun dari 326.390 kali transaksi.

    Sebanyak 216 saham yang diperdagangkan menguat, sebanyak 229 saham melemah, dan sebanyak 187 saham stagnan.

    Sebelum IHSG hari ini dibuka melemah, indeks utama Wall Street pada Selasa (4/2/2025) kembali naik, didorong oleh saham-saham teknologi.

    Secara keseluruhan, S&P 500 naik 43,31 poin menjadi 6.037,88. Dow Jones Industrial Average naik 134,13 poin menjadi 44.556,04, dan Nasdaq Composite naik 262,06 poin menjadi 19.654,02.

  • IHSG Selasa dibuka menguat 61,40 poin

    IHSG Selasa dibuka menguat 61,40 poin

    Arsip foto – Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). (ANTARA FOTO/Erlangga Brega)

    IHSG Selasa dibuka menguat 61,40 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 04 Februari 2025 – 11:13 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi, dibuka menguat 61,40 poin atau 0,87 persen ke posisi 7.091,46.

    Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,82 poin atau 0,59 persen ke posisi 816,29.

    Sumber : Antara

  • Perang Dagang Bayangi IHSG, Akumulasi Saham Perbankan Selamatkan Indeks ke Zona Hijau

    Perang Dagang Bayangi IHSG, Akumulasi Saham Perbankan Selamatkan Indeks ke Zona Hijau

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 0,62% ke level 7.073,46 pada perdagangan Selasa (4/2/2025). Penguatan ini ditopang aksi akumulasi saham-saham perbankan. Namun, sentimen global, seperti ketidakpastian kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS) masih membayangi pergerakan pasar.

    Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang menjelaskan, penguatan IHSG cenderung terbatas dan mengarah pada konsolidasi.

    “Rebound IHSG belum bisa dikategorikan sebagai technical rebound karena penguatannya hanya tipis. Pergerakan IHSG saat ini lebih bersifat konsolidatif, seiring pelaku pasar menunggu sentimen baru,” jelasnya dalam program Market Closing Investor Daily TV, Selasa (4/2/2025).

    Alrich menambahkan, IHSG sempat menguji level support kritis di 6.950 dan berhasil bertahan di atas level psikologis 7.000.

    “Aksi akumulasi saham perbankan, seperti BBRI mendorong penguatan, meski di sisi lain terdapat aksi jual yang menahan laju kenaikan,” katanya.

    Untuk diketahui, saham-saham sektor perbankan berhasil ditutup menguat pada perdagangan Selasa (4/2/25), di antaranya saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang menguat 0,24% ke level 4.260. Saham raja mikro ini ditransaksikan dengan volume mencapai 231,9 miliar.

    Lebih lanjut, Alrich menyampaikan, pasar saham global, termasuk IHSG, saat ini terpengaruh oleh ketidakpastian terkait kebijakan tarif impor AS terhadap Meksiko, Kanada, dan Tiongkok.

    Penundaan penerapan tarif terhadap Meksiko selama satu bulan memberi sedikit angin segar, meskipun risiko masih tinggi.

    “Penundaan ini memunculkan spekulasi bahwa kebijakan tarif digunakan sebagai alat negosiasi. Namun, ketidakpastian tetap tinggi karena kebijakan serupa bisa diumumkan secara tiba-tiba, seperti yang terjadi pada masa pemerintahan Trump sebelumnya,” jelas Alrich.

    Ia menambahkan, jika kebijakan tarif meluas ke Uni Eropa, dampaknya bisa signifikan mengingat blok ekonomi tersebut memiliki peran besar dalam perdagangan global.

    “Eskalasi perang dagang berpotensi menekan permintaan global, meningkatkan inflasi, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya dalam menanggapi kenaikan IHSG.

  • IHSG Rebound! Ini Rekomendasi Saham Hari yang Berpotensi Cuan

    IHSG Rebound! Ini Rekomendasi Saham Hari yang Berpotensi Cuan

    Jakarta: Pasar saham kembali bergairah, sejumlah saham direkomendasikan untuk perdagangan hari ini karena diprediksi akan mengalami rebound. Beberapa di antaranya berasal dari perusahaan-perusahaan BUMN yang memiliki fundamental kuat.

    IHSG dibuka menguat
    Mengacu pada data RTI, Selasa, 4 Februari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di level 7.030,05. Enam menit setelah perdagangan dibuka, tepatnya pukul 09.06 WIB, IHSG menguat 0,9 persen atau naik 63,18 poin menjadi 7.093,23.
     
    Volume transaksi pagi ini tercatat mencapai 1,2 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp847,38 miliar. Sebanyak 273 saham mengalami kenaikan, 98 saham melemah, dan 186 saham stagnan, mendorong pergerakan positif IHSG.
     

    Faktor pendorong rebound IHSG
    Melansir dari Antara, penguatan IHSG dipicu oleh respons pelaku pasar terhadap keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) yang menunda kebijakan tarif impor terhadap Meksiko selama satu bulan. Hal ini memberikan sentimen positif bagi pasar global, termasuk Indonesia.
     
    “IHSG berpotensi mengalami rebound setelah Presiden AS mengumumkan penundaan tarif impor terhadap Meksiko,” ungkap Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam analisisnya di Jakarta, Selasa.

    Sementara itu, Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, juga memperkirakan bahwa IHSG akan bergerak menguat dengan kisaran support di level 6.940–7.000 dan resistance di level 7.080–7.130.
     
    “IHSG hari ini berpotensi mengalami technical rebound,” ujar Fanny.
     

    Rekomendasi saham hari ini
    Berikut adalah saham pilihan yang berpotensi cuan berdasarkan analisis teknikal BNI Sekuritas:
     
    BBNI (Bank Negara Indonesia)
    Spec Buy dengan area beli di 4.670
    Cut loss jika turun di bawah 4.600
    Target kenaikan ke 4.850–5.000 dalam jangka pendek
     
    PTRO (Petrosea)
    Spec Buy dengan area beli di 3.700
    Cut loss jika turun di bawah 3.600
    Potensi naik ke 3.900–3.970 dalam jangka pendek
     
    RAJA (Rukun Raharja)
    Spec Buy dengan area beli di 3.920
    Cut loss jika turun di bawah 3.900
    Target kenaikan ke 4.100–4.150 dalam jangka pendek
     
    TLKM (Telkom Indonesia)
    Spec Buy dengan area beli di 2.600
    Cut loss jika turun di bawah 2.550
    Potensi naik ke 2.670–2.730 dalam jangka pendek
     
    BRIS (Bank Syariah Indonesia)
    Spec Buy dengan area beli di 2.900
    Cut loss jika turun di bawah 2.830
    Target kenaikan ke 2.960–3.000 dalam jangka pendek
     
    AKRA (AKR Corporindo)
    Spec Buy dengan area beli di 1.095
    Cut loss jika turun di bawah 1.060
    Potensi naik ke 1.120–1.140 dalam jangka pendek
     
    Bagi investor yang ingin memanfaatkan momentum ini, pastikan untuk tetap menerapkan manajemen risiko dengan baik. Pantau terus pergerakan IHSG dan gunakan strategi yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Harga Penutupan IHSG hari ini, 04 Feb 2025

    Harga Penutupan IHSG hari ini, 04 Feb 2025

    Jakarta, FORTUNE– Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) menguat 41.42 poin atau 0.01 persen ke level 7071.48 pada penutupan perdagangan 04 Feb 2025. Tercatat ada 29 saham yang mengalami kenaikan dan 28 yang mengalami penurunan.

    Top Gainers & Top Loser Saham Hari Ini 04 Feb 2025

    ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Wance Paleri)

    Dengan penguatan IHSG hari ini, berikut ini saham-saham yang menjadi Top Gainer dan Top Loser pada perdagangan hari ini:

    Saham TPIA – Chandra Asri Pacific Tbk. naik 9.67%Saham SMGR – Semen Indonesia (Persero) Tbk. naik 3.99%Saham MDKA – Merdeka Copper Gold Tbk. naik 3.45%Saham KLBF – Kalbe Farma Tbk. naik 3.33%Saham BUKA – Bukalapak.com Tbk. naik 2.56%Saham MEDC – Medco Energi Internasional Tbk. turun -2.33%Saham INKP – Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. turun -2.22%Saham BMRI – Bank Mandiri (Persero) Tbk. turun -2.16%Saham BBCA – Bank Central Asia Tbk. turun -1.34%Saham ERAA – Erajaya Swasembada Tbk. turun -1.06%

    Meskipun beberapa saham mengalami kenaikan, ada juga saham yang mengalami penurunan. Maka dari itu, penting bagi investor untuk melakukan analisis dengan cermat dan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental serta sentimen pasar sebelum membuat keputusan Investasi.

  • IHSG Hari Ini Dibuka Menguat Tipis Dekati 7.100

    IHSG Hari Ini Dibuka Menguat Tipis Dekati 7.100

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan pagi ini. Namun, IHSG masih berada di level 7.000-an.

    Dikutip dari data RTI, Selasa (4/2/2025), pada pukul 09.05, IHSG berada di level 7.094,98, naik tipis 0,92% atau sekitar 64,92 poin. Sementara saat pembukaan IHSG sempat di level 7.030.

    IHSG berada pada posisi tertinggi pagi ini di level 7.100,67 dan level terendah di angka 7.051,59. Volume transaksi tercatat 1,34 miliar dengan nilai transaksi atau turnover mencapai Rp 890 miliar dengan frekuensi perdagangan 81.571 kali. Sebanyak 270 saham menguat, 103 saham melemah, sementara 189 saham stagnan.

    Riset Pasar

    Mengutip riset Mirae Asset Sekuritas, Pelemahan signifikan dialami secara serempak baik di pasar saham, obligasi pemerintah, maupun nilai tukar pada perdagangan hari pertama di bulan Februari 2025. IHSG ditutup melemah 1,1% menjadi 7.030,1 dan sempat menyentuh posisi terendah di 6.933,1, atau sempat melemah 2,5% pada perdagangan intraday kemarin.

    Rupiah ditutup pada posisi Rp 16.435. Pelemahan terjadi secara bersamaan di pasar saham global, merespon penandatanganan kenaikan tarif Presiden AS Donald Trump pada hari Sabtu lalu (1/2/2025) kepada barang impor dari Meksiko dan Kanada, serta bea masuk 10% terhadap impor dari Tiongkok.

    Aksi jual berawal dari bursa saham Asia Pasifik, dimana Indeks Nikkei kemarin melemah 2,7%, disusul oleh bursa-bursa saham Eropa, yaitu FT100 Inggris, CAC40 Perancis, dan DAX Jerman, masing-masing 1%, 1,2%, dan 1,4%. Bursa saham AS tadi malam sempat melemah signifikan, namun berhasil rebound, dan Dow Jones melemah secara moderat sebesar 0,3% setelah Trump menunda kenaikan tarif terhadap Kanada dan Meksiko.

    Pasar future indeks Dow Jones dan S&P500 pagi ini menguat, masing-masing 0,4% dan 0,6% dan hal ini menurut kami akan direspon positif oleh pasar saham Asia pagi ini, termasuk Indonesia.

    (hal/ara)

  • Frugal Living & Trading, Cara Cerdas Menumbuhkan Kekayaan

    Frugal Living & Trading, Cara Cerdas Menumbuhkan Kekayaan

    Jakarta

    Menghadapi situasi perekonomian yang masih dipenuhi ketidakpastian seperti saat ini, frugal living atau gaya hidup hemat menjadi populer di tengah masyarakat yang ingin mencapai kestabilan finansial.

    Dengan frugal living dan strategi pintar seperti memanfaatkan pasar berjangka, kamu bisa mulai membangun masa depan finansial yang lebih baik. Gaya hidup ini mengatur prioritas dan memanfaatkan uang dengan cara yang lebih efektif. Prinsip ini menekankan pentingnya menyisihkan uang untuk masa depan.

    Frugal Living Bukan Pelit, Tapi Pintar, Tetap Hemat, Tetap Cuan!

    Hal positif dari frugal living adalah kamu menjadi pintar dalam mengelola uang untuk mendapatkan nilai maksimal dari setiap pengeluaran. Menariknya, gaya hidup ini justru membuka peluang bagi kamu untuk tetap menghasilkan cuan.

    Dana yang disisihkan dimanfaatkan untuk hal yang lebih berharga, yaitu trading. Jika disiplin, dana yang kecil sekalipun bisa berkembang menjadi modal yang lebih besar.

    Trading, terutama di pasar keuangan seperti forex atau komoditas, menawarkan peluang untuk meraih keuntungan besar dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini menjadikan trading menarik bagi mereka yang memiliki ambisi besar dan ingin memanfaatkan waktu secara produktif.

    Saat Ekonomi Tidak Pasti, Ada Peluang di Pasar Berjangka yang Perlu Kamu Tahu

    Ketika pasar modal Indonesia mengalami stagnasi seperti saat ini, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak datar dan likuiditas investor terbatas, pasar berjangka menjadi pilihan tepat bagi kamu yang ingin memanfaatkan volatilitas pasar dan peluang di berbagai instrumennya seperti, Forex ataumata uang asing, komoditas (emas, silver & oil) danindeks saham. Semisal saja emas, yang mencatatkan kenaikan sebesar 26% sepanjang tahun 2024.

    Jika kamu trader pemula, mungkin belum punya modal besar atau pengalaman panjang. Namun, trading berjangka bisa jadi pilihan untuk semua kalangan. Berikut beberapa ini beberapa alasannya:

    Modal Terjangkau. Kamu tidak perlu ratusan juta untuk mulai. Banyak aplikasi atau platform yang menawarkan trading dengan modal terjangkau. Fleksibilitas Waktu. Pasar berjangka buka hampir 24 jam, cocok untuk Anda yang ingin trading di waktu luang tanpa mengganggu aktivitas utama. Peluang Besar. Pergerakan harga yang cepat di pasar berjangka bisa menjadi peluang besar untuk mendapatkan keuntungan. Diversifikasi Aset. Membuka peluang untuk mendapatkan keuntungan dari sumber lain yang bisa jadi potensi imbal hasilnya lebih baik di waktu tertentu.

    Alasan Trading Berjangka Jadi Pilihan Strategis & Waktu yang Tepat untuk Memulai

    Dalam siaran pers bersama OJK-Bappebti Kemendag pada periode Januari-November 2024, nilai transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) berdasarkan National Value tercatat sebesar Rp 30.503 triliun. Nilai ini naik 30,20% dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang tercatat sebesar Rp23.428 triliun.

    Khusus November 2024, jumlah nasabah yang aktif bertransaksi pada PBK tercatat sebanyak 70.676 Nasabah. Jumlah ini meroket 53,93% dari periode November 2023 yang tercatat 45.915 nasabah.

    Kondisi ekonomi global yang terus berkembang, perubahan teknologi yang pesat, serta dinamika geopolitik yang belum dapat diprediksi, trading berjangka menjadi pilihan tepat bagi investor & trader yang mencari peluang diversifikasi dan pertumbuhan kekayaaan di saat ini maupun di saat mendatang.

    Namun, seperti halnya instrumen investasi lainnya, forex juga memiliki risiko. Oleh karena itu, edukasi dan perencanaan yang matang sangat penting untuk mencapai kesuksesan di pasar ini.

    Hidup Minimalis, Cuan Maksimalis: Tips Frugal Living untuk Trader

    Berikut ini beberapa tips meraih sukses pada trading berjangka :

    Buat Rencana Keuangan. Catat pemasukan dan pengeluaran kamu. Tetapkan berapa persen penghematan yang akan dialokasikan untuk trading serta tujuan keuangan Anda. Pahami Pasar Berjangka. Pelajari apa itu kontrak berjangka, bagaimana mekanismenya, dan risiko yang terkait. Ini yang paling penting, perbanyak latihan sambil membuat trading plan. Kamu bisa latihan secara gratis dan tanpa risiko menggunakan Akun Demo Manfaatkan Trading Tools & fitur-fitur yang tersedia dalam Aplikasi supaya kamu Lebih mudah danLebih pede saat trading. Mulai trading di akun riil secara bertahap untuk membangun rasa percaya diri dan disiplin. Pilih yang Lebih Aman & Lebih Praktis, kamu bisa dapatkan semua kebutuhan trading forex dalam aplikasi trading yang legal dari perusahaan pialang berjangka yang memiliki izin resmi & terpercaya.

    Menyisihkan dana untuk investasi atau trading berjangka adalah langkah cerdas untuk menumbuhkan kekayaan. Kuncinya ada pada disiplin, pemahaman risiko, dan konsistensi. Mulai dari langkah kecil hari ini, dan nikmati hasil besar di masa depan!

    Apakah Anda siap memanfaatkan peluang besar ini? Yuk, mulai hemat dan investasi sekarang! Masa depan cerah menanti!

    (Content Promotion/Valbury)

  • IHSG Diprediksi Rebound Terbatas, Ini Ragam Sentimennya

    IHSG Diprediksi Rebound Terbatas, Ini Ragam Sentimennya

    Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diprediksi menguat pada Selasa (4/2), setelah sempat terkoreksi signifikan sebesar 1,11 persen kemarin.

    Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan IHSG menghadapi support fraktal 6931, dimana penembusan di bawahnya akan mengonfirmasi skenario alternatif berlanjutnya wave [y] dari 2 menuju 6.835 atau bahkan 6.742.

    “Sebaliknya, IHSG berpotensi membentuk pola double bottom selama masih berada di atas fraktal 6.931,” katanya dalam riset harian.

    Adapun, level support IHSG berada di 6.931, 6.835, dan 6.742. Sementara itu, level resistennya berada di 7.082, 7.175, dan 7.349. Indikator MACD menunjukkan kondisi netral.

    Ivan memprediksikan IHSG bergerak di antara level support 6.970 dan resisten 7.140. Daftar saham pilihannya adalah ADRO, ASII, BBNI, BRPT, dan ICBP.

    Di sisi lain Phintraco Sekuritas atau Phintas memproyeksikan adanya potensi rebound IHSG terbatas di tengah berbagai sentimen. Daftar saham pilihan mereka adalah  BBRI, BBNI, TLKM, TPIA, dan CTRA.

    Dari pasar global, indeks-indeks Wall Street catatkan intraday rebound di Senin (3/2). Presiden AS, Donald Trump menunda implementasi tarif terhadap produk asal Meksiko sampai dengan 1 bulan ke depan

    “Perubahan kebijakan tersebut terjadi pasca pembicaraan bilateral antara Presiden AS dengan Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum,” catat tim riset Phintas dalam riset hariannya.

    Kondisi tersebut memperkuat pandangan bahwa kebijakan tarif terbaru yang diterapkan oleh AS merupakan bagian dari upaya negosiasi Pemerintah AS untuk mencapai tujuan utamanya.

    Harga Crude mendekati level US$70/barel (-0,25 persen), sebaliknya harga emas tembus US$2.800/troy oz (+0,50 persen) dipicu oleh peningkatan risiko ketidakpastian.

    Di dalam negeri, intraday rebound juga dicatatkan oleh IHSG dengan kembali ke atas level psikologis 7.000 di penutupan Senin (3/2). Secara teknikal, IHSG menjaga peluang technical rebound di Selasa (4/2).

    Menurut tim Phintas, perkembangan terbaru kebijakan tarif oleh pemerintah AS berpotensi memicu pembalikan (penguatan) terbatas nilai tukar rupiah di Selasa (4/2).

    Pasar mengantisipasi data U.S. JOLTs Job Openings malam nanti (4/2) yang diperkirakan turun ke 7,88 juta di Desember 2024 dari 8,10 juta di November 2024.

  • IHSG awal pekan ditutup melemah ikuti bursa kawasan Asia dan global

    IHSG awal pekan ditutup melemah ikuti bursa kawasan Asia dan global

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG awal pekan ditutup melemah ikuti bursa kawasan Asia dan global
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 03 Februari 2025 – 17:46 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

    IHSG ditutup melemah 79,14 poin atau 1,11 persen ke posisi 7.030,06. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 12,08 poin atau 1,47 persen ke posisi 811,47.

    “IHSG dan bursa regional Asia melemah seiring dengan kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait pemberlakuan tarif,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

    Dari mancanegara, pada akhir pekan kemarin telah diumumkan pemberlakuan tarif besar-besaran oleh Presiden AS Donald Trump untuk mitra dagang mereka.

    Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif besar-besaran pada mitra dagang utama AS selama akhir pekan, yang mana AS memberlakukan tarif 25 persen untuk barang-barang dari Meksiko dan Kanada dan pungutan 10 persen untuk impor dari China.

    Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan deflasi sebesar 0,76 persen pada Januari 2025, yang memberikan pandangan bahwa terjadi penurunan permintaan agregat dan melemahnya aktivitas ekonomi, sehingga ini akan memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.

    Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor menguat dengan sektor teknologi naik sebesar 0,29 persen.

    Sementara itu, sepuluh sektor menurun yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus sebesar 2,91 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor properti yang masing-masing turun sebesar 2,30 persen dan 1,94 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KOKA, SHID, SMDM, PURI dan BESS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni OBAT, UFOE, TAXI, BEBS, dan PANI.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.249.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 15,23 miliar lembar saham senilai Rp11,68 triliun. Sebanyak 181 saham naik, 481 saham menurun, dan 293 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 1,052,40 poin atau 2,66 persen ke 38.520,09, indeks Shanghai melemah 2,03 poin atau 0,06 persen ke 3.250,60, indeks Kuala Lumpur melemah 3,29 persen atau 0,21 poin ke posisi 1,553,63, indeks Straits Times melemah 29,35 poin atau 0,76 persen ke 3.826,47.

    Sumber : Antara

  • Perang Dagang Bayangi IHSG, Akumulasi Saham Perbankan Selamatkan Indeks ke Zona Hijau

    IHSG Besok Bisa Rebound setelah Terkoreksi Tinggi

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,11% ke level 7.030 pada perdagangan Senin (3/2/2025). Sebelumnya saat perdagangan, IHSG melemah lebih dari 2,2% dan kembali terjun ke level psikologis 6.900.

    Equity Research Analyst Erdikha Elit Sekuritas Hendri Widiantoro menyebut,  seusai terkoreksi cukup dalam, IHSG memiliki potensi untuk kembali ke zona hijau pada perdagangan hari selanjutnya.

    “Melihat pola pergerakan IHSG ketika ada sentimen negatif yang mengejutkan pasar, ada koreksi hingga 2%. Saya lihat sentimen tentang Trump ini sudah ter-priced in sehingga ada potensi buy on weakness,” ucap Hendri kepada Beritasatu.com di BEI Jakarta, Senin (3/2/2025).

    Menurut Hendri, ada kemungkinan IHSG akan berbalik arah menguat pada awal perdagangan besok. Meski demikian, investor dapat memperhatikan potensi IHSG mengalami konsolidasi pada sesi kedua perdagangan hari Selasa (4/2/2025) besok.

    Sebagai informasi, saham-saham pemberat IHSG pada hari ini adalah big banks yang diikuti oleh PANI, PTRO, RAJA, AADI, serta CBDK. Hendri melihat ada potensi saham-saham yang melemah hari ini akan rebound keesokan harinya.

    “Belajar dari sepuluh tahun yang lalu, buy on weakness dari technical rebound terjadi pada saham-saham yang jatuh pada hari ini. Big banks koreksinya sudah cukup dalam. Secara flow sudah mulai bagus. Ada potensi rebound di sana,” tutup Hendri merespons IHSG yang ditutup melemah.