Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • IHSG Hari Ini Longsor ke Level 6.648

    IHSG Hari Ini Longsor ke Level 6.648

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) tertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan hari ini, Senin (10/2/2025).

    IHSG longsor hingga 1,40% atau 94,43 poin ke level 6.648,1.

    IHSG hari ini bergerak dalam rentang 6.585-6.742. Perdagangan IHSG hari ini mencatatkan 17,8 miliar lembar saham senilai Rp 11,5 triliun dari 1,3 juta kali transaksi.

    Sebanyak 194 saham yang diperdagangkan menguat, sebanyak 407 saham melemah, dan sebanyak 193 saham stagnan.

    Mayoritas sektor saham melemah, dipimpin oleh sektor infrastruktur yang turun sebesar 2,9%, diikuti pelemahan di sektor energi 2,4%, keuangan 1,3%, properti 1,3%, dan perindustrian 1,2%.

    Pada saat IHSG hari ini melemah, penguatan terjadi pada sektor barang baku sebesar 0,3%, kesehatan 0,2%, teknologi 0,1%, dan barang konsumsi primer 0,06%.

  • IHSG Hari Ini Longsor ke Level 6.648

    IHSG Sesi I Hari Ini Makin Jatuh ke Level 6.630

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) semakin jatuh pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Senin (10/2/2025).

    IHSG pada jeda siang hari ini melemah 1,66% atau 111,9 poin ke level 6.630,6.

    IHSG bergerak dalam rentang 6.585-6.742. Perdagangan IHSG pada sesi I hari ini mencatatkan 9,58 miliar lembar saham senilai Rp 5,93 triliun dari 752.764 kali transaksi.

    Sebanyak 200 saham yang diperdagangkan tercatat menguat, sebanyak 401 saham melemah, dan sebanyak 187 saham stagnan.

    Pada saat IHSG sesi I hari ini memerah, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada siang ini juga masih tertekan.

    Dari data Bloomberg di pasar spot exchange, rupiah kini berada pada level Rp 16.348 per dolar AS atau melemah 66 poin (0,41%).

  • IHSG Hari Ini Kembali Dibuka Melemah

    IHSG Hari Ini Kembali Dibuka Melemah

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Senin (10/2/2025).

    IHSG pada pukul 09.12 WIB melemah 0,58% atau 38,91 poin ke level 6.703,6.

    IHSG pada awal perdagangan hari ini bergerak dalam rentang 6.657-6.742. Perdagangan IHSG pada 12 menit pertama mencatatkan 1,89 miliar lembar saham senilai Rp 1,68 triliun dari 151.067 kali transaksi.

    Sebanyak 193 saham yang diperdagangkan menguat, sebanyak 226 saham melemah, dan sebanyak 118 saham stagnan.

    Sebelum IHSG hari ini dibuka melemah, IHSG dalam sepekan kemarin ambles 5,16%. IHSG pada periode perdagangan 3-7 Februari 2025 turun ke level 6.752,5 dari posisi sebelumnya di 7.109,1 pada pekan lalu.

  • IHSG Sepekan Anjlok 5,16 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Loyo 5,87 Persen

    IHSG Sepekan Anjlok 5,16 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Loyo 5,87 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) sepekan ambles 5,16% pada periode perdagangan 3-7 Februari 2025. IHSG sepekan  turun ke level 6.752,576 dari posisi sebelumnya di 7.109,196 pada pekan lalu.

    Sementara, kapitalisasi pasar bursa mengalami ikut melemah 5,87% pada pekan ini, menyusut menjadi Rp 11.595 triliun dibandingkan dengan Rp 12.319 triliun pada pekan sebelumnya.

    Namun, saat IHSG sepekan turun, ada peningkatan pada rata-rata volume transaksi harian bursa, yang naik 26,60% menjadi 20,75 miliar lembar saham dari 16,39 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

    Kenaikan juga tercatat pada rata-rata frekuensi transaksi harian bursa, yang meningkat 13,06% menjadi 1,31 juta kali transaksi dibandingkan dengan 1,16 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya.

    “Selama sepekan terakhir, rata-rata nilai transaksi harian bursa mengalami kenaikan sebesar 7,22 persen, mencapai Rp 12,08 triliun dari sebelumnya Rp 11,27 triliun,” ujar Ph Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gusti Alit Nityaryana dikutip pada Minggu (9/2/2025).

    Sementara itu, saat IHSG sepekan turun, aktivitas investor asing pada Jumat (7/2/2025), menunjukkan nilai jual bersih sebesar Rp 513,87 miliar. Secara keseluruhan sejak awal 2025, investor asing mencatatkan total nilai jual bersih sebesar Rp 7,52 triliun.

  • IHSG akhir pekan ditutup melemah dipimpin sektor energi

    IHSG akhir pekan ditutup melemah dipimpin sektor energi

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG akhir pekan ditutup melemah dipimpin sektor energi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 07 Februari 2025 – 17:56 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham energi.

    IHSG ditutup melemah 132,96 poin atau 1,93 persen ke posisi 6.742,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,24 poin atau 0,93 persen ke posisi 784,88.

    “Dari dalam negeri, IHSG melemah, sentimen melambatnya pertumbuhan ekonomi dalam negeri pada 2024 dan keputusan MSCI menjadi perhatian pasar,” kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

    Merujuk rilis pertumbuhan ekonomi pada 2024 yang cenderung lebih rendah dari tahun sebelumnya, pasar beraksi akan berdampak pada tahun ini di saat ancaman geopolitik, perang dagang, inflasi, suku bunga.

    Sehingga, hal itu akan membebani prospek bisnis dan konsumsi rumah tangga dan akan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

    Di sisi lain, rilis data cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2025 tercatat sebesar 156,1 miliar dolar AS, atau meningkat dibandingkan posisi akhir Desember 2024 yang sebesar 155,7 miliar dolar AS, yang memberikan katalis positif sehingga akan menahan kejatuhan indeks lebih dalam.

    Dari mancanegara, pasar menantikan pembicaraan konstruktif antara AS dan China untuk meredakan pertengkaran perdagangan, sambil terus mengharapkan lebih banyak tindakan dari China untuk memacu kepercayaan pasar.

    Namun demikian, kehati-hatian menjelang data CPI dan PPI China untuk Januari 2025 meredam kenaikan lebih lanjut, karena risiko deflasi terus berlanjut.

    Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor menguat dengan sektor properti naik sebesar 0,66 persen, diikuti oleh sektor teknologi yang naik sebesar 0,31 persen.

    Sementara itu, sembilan sektor menurun yaitu sektor energi turun paling dalam sebesar 6,17 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor infrastruktur yang masing-masing turun sebesar 4,33 persen dan 2,24 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PPRI, KOPI, SMDM, TIRA dan KOA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni PTRO, SONA, CUAN, BREN, dan SHIP.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.312.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,79 miliar lembar saham senilai Rp13,06 triliun. Sebanyak 200 saham naik 441 saham menurun, dan 314 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 279,51 poin atau 0,72 persen ke 38.798,02, indeks Shanghai menguat 33,01 poin atau 1,01 persen ke 3.303,67, indeks Kuala Lumpur menguat 5,74 persen atau 0,36 poin ke posisi 1,590,91, indeks Straits Times melemah 31,00 poin atau 0,81 persen ke 3.303,67.

    Sumber : Antara

  • Ekonom sebut IHSG terdampak dinamika kebijakan Trump 

    Ekonom sebut IHSG terdampak dinamika kebijakan Trump 

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Ekonom sebut IHSG terdampak dinamika kebijakan Trump 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 07 Februari 2025 – 18:48 WIB

    Elshinta.com – Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) salah satunya terdampak sentimen dinamika kebijakan yang dilakukan oleh Presiden AS Donald Trump.

    “Terutama terkait tarif dan ekspektasi terhadap prospek penurunan suku bunga The Fed yang lebih moderat, karena outlook inflasi AS yang masih di atas target dan kondisi pasar tenaga kerja yang masih ketat,” ujar Andry saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Jumat.

    Selain itu, ia menyebut volatilitas IHSG disebabkan adanya aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing di pasar saham dalam negeri, yang mana tercatat net sell sebesar Rp4,7 triliun pada hari ini, Jumat (7/2).

    Ia menjelaskan, aksi jual bersih itu dipicu oleh kekhawatiran investor asing terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama kondisi daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah yang masih lemah.

    “Hal tersebut terlihat dari capaian inflasi inti yang masih stagnan sebesar 2,3 persen, namun sebagian besar karena faktor kenaikan harga emas,” ujar Andry.

    Kemudian, lanjutnya, volatilitas IHSG disebabkan oleh terkoreksinya harga komoditas seperti minyak mentah dan nikel, yang berpengaruh terhadap saham-saham sektor energi dan mineral di dalam negeri..

    Selain itu, sentimen lainnya yaitu rilis laporan keuangan perbankan yang di bawah ekspektasi pasar, ditambah dengan dinamika kebijakan fiskal yang berpotensi menekan likuiditas perbankan, sehingga memberikan sentimen negatif kepada pasar.

    Pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (7/2), IHSG ditutup melemah 132,96 poin atau 1,93 persen ke posisi 6.742,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,24 poin atau 0,93 persen ke posisi 784,88.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.312.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,79 miliar lembar saham senilai Rp13,06 triliun. Sebanyak 200 saham naik 441 saham menurun, dan 314 tidak bergerak nilainya.

    Sumber : Antara

  • IHSG Hari Ini Ditutup Ambles Nyaris 2 Persen

    IHSG Hari Ini Ditutup Ambles Nyaris 2 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan bursa, Jumat (7/2/2025). IHSG hari ini ditutup melemah 132,960 poin atau 1,93% menjadi 6.742,576.

    Volume perdagangan hari ini mencapai 17,3 miliar lembar saham hingga mencapai transaksi Rp 13 triliun dan frekuensi mencapai 1,318 juta kali. Sebanyak 191 saham tercatat menguat, 417 saham melemah, dan 188 saham stagnan.

    Saat IHSG hari ini terpuruk, mayoritas saham sektoral juga melemah. Sektor energi turun lebih dari 6%, diikuti bahan baku yang melemah 4,05%, infrastruktur ambles 1,96%, dan konsumsi primer berkurang 1%.

    Sementara, empat saham sektoral tercatat menguat, yakni keuangan 0,72%, properti naik 0,64%, teknologi bertambah 0,41%, dan perindustrian bertambah 0,20%.

    Kemudian, saham unggulan LQ45 catat kenaikan karena bertambah 0,93% dan Investor33 bertambah 1,35%. Sementara, saham syariah dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) melemah 1,94%.

    Bursa saham Asia berbanding terbalik dengan IHSG hari ini yang melemah nyaris 2%. Straits Times (Singapura) menguat 0,8%, Hang Seng (Hong Kong) melonjak 1,1%, dan Shanghai (China) melesat 1%. Sedangkan Nikkei (Jepang) jatuh 0,7%.

  • IHSG Anjlok Lebih dari 2%, Ini Penyebabnya dan Prediksi ke Depan

    IHSG Anjlok Lebih dari 2%, Ini Penyebabnya dan Prediksi ke Depan

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok lebih dari 2% pada perdagangan pagi ini, Jumat, 7 Februari 2025. Seluruh sektor saham mengalami tekanan, menyebabkan IHSG berada di zona merah sejak pembukaan.
     
    Mengacu data RTI, IHSG dibuka di level 6.875,53. Namun, hanya dalam beberapa menit, indeks turun drastis hingga ke level 6.674,14 pada pukul 09.07 WIB, mencatat penurunan sebesar 201,38 poin atau 2,93%.
     
    Sebanyak 323 saham terpantau melemah, hanya 91 saham yang menguat, dan 142 saham stagnan. Sementara itu, total volume transaksi mencapai 1,72 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,62 triliun.
    Sektor yang paling tertekan
    Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pada pukul 09.22 WIB, semua sektor mencatat pelemahan. Tiga sektor yang mengalami koreksi terbesar adalah:

    Energi: -5,35 persen
    Material Dasar: -3,65 persen
    Infrastruktur: -2,96 persen
     

    Pelemahan IHSG di tengah sentimen Global
    Mengutip riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas, koreksi IHSG terjadi karena beberapa faktor. Salah satu faktor utama penekan indeks adalah isu pemangkasan anggaran pemerintah dan kinerja perbankan yang tidak sesuai ekspektasi, memicu sentimen pesimistis di pasar.
     
    Di sisi lain, dari data ekonomi AS, klaim pengangguran awal (Initial Jobless Claims) meningkat dari 208 ribu menjadi 219 ribu, sementara klaim lanjutan (Continuing Claims) juga naik dari 1,850 juta menjadi 1,886 juta. Meski data ini menunjukkan stabilitas pasar tenaga kerja AS, kondisi global tetap penuh ketidakpastian.
     
    Dari Jepang, pernyataan anggota Bank Sentral Jepang, Tamura, mengenai potensi kenaikan suku bunga dua kali dalam waktu dekat turut menambah tekanan bagi pasar Asia. Jika suku bunga naik hingga 1 persen pada paruh kedua 2025, maka imbal hasil obligasi Jepang bisa lebih menarik dibanding pasar saham, sehingga arus dana asing bisa keluar dari bursa Indonesia.
    Prediksi IHSG
    Meskipun IHSG mengalami tekanan signifikan hari ini, Associate Director of Research and Investment, Maximilianus Nico Demus mengatakan secara teknikal indeks diperkirakan akan bergerak dalam rentang 6.830-7.000. 
     
    Investor disarankan untuk tetap mencermati perkembangan global serta laporan keuangan emiten yang akan dirilis dalam waktu dekat sebelum mengambil keputusan investasi.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • IHSG melemah di tengah penguatan mayoritas bursa kawasan

    IHSG melemah di tengah penguatan mayoritas bursa kawasan

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi bergerak melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

    IHSG dibuka melemah 137,91 poin atau 2,01 persen ke posisi 6.737,63. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 4,45 poin atau 0,57 persen ke posisi 773,19.

    “IHSG hari ini (Jumat) diprediksi bergerak mixed (variatif),” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Jumat.

    Dari dalam negeri, melemahnya IHSG merupakan yang terdalam dibandingkan dengan bursa di Kawasan Asia Tenggara pada Kamis (6/2/2025).

    Iklim suku bunga tinggi dan melemahnya daya beli masyarakat berdampak terhadap melandainya profitabilitas perbankan pada kuartal IV 2024.

    Dari mancanegara, pelaku pasar merespon negatif lemahnya kinerja keuangan Amazon pada kuartal IV 2024.

    Sementara itu, pada akhir pekan, pelaku pasar menantikan rilis data tenaga kerja yang berpotensi lebih terkendali pada Januari 2025.

    Di sisi lain, Bank Sentral Inggris (BoE) pada Februari 2024 memangkas suku bunga 25 bps ke level 4,5 persen, yang merupakan ketiga kalinya sejak penurunan pertama pada Agustus 2024.

    Sementara itu, indeks utama Amerika Serikat (AS) Wall Street bergerak bervariasi cenderung terbatas pada perdagangan Kamis (6/2/2025).

    Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 169,03 poin atau 0,43 persen ke level 38.897,50, indeks Shanghai menguat 18,77 poin atau 0,57 persen ke posisi 3.289,43, indeks Kuala Lumpur menguat 0,87 poin atau 0,05 persen ke posisi 1.586,04, dan indeks Straits Times menguat 11,34 poin atau 0,30 persen ke 3 841,76.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • IHSG Terjungkal ke 6.740 Jelang Akhir Pekan

    IHSG Terjungkal ke 6.740 Jelang Akhir Pekan

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah pada perdagangan menjelang akhir pekan ini. Sejak pembukaan IHSG langsung loyo tak terbendung.

    Dikutip dari RTI, Jumat (7/2/2025), IHSG dibuka pada level 6.875,53. Nilainya semakin anjlok dan betah di zona merah setelah perdagangan dibuka.

    Per pukul 9.15 WIB, IHSG terparkir di level 6.740,80 atau melemah 134 poin (1,96%). IHSG bergerak di level tertinggi 6.875,59 dan level terendah 6.656,72.

    Nilai transaksi indeks pada pembukaan perdagangan pagi ini mencapai Rp 2,51 triliun dengan melibatkan 2,68 miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 211.790 kali. Dari jumlah transaksi itu, sebanyak 99 saham menguat, 360 saham melemah dan 140 saham stagnan.

    Kinerja IHSG tampak konsisten melemah baik secara harian, mingguan (5,38%), bulanan (5,01%), tiga bulanan (11,55%), enam bulanan (7,69%), year to date (5%), hingga setahun melemah 8,16%.

    (aid/ara)