Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • Respons Bursa soal IHSG Kebakaran

    Respons Bursa soal IHSG Kebakaran

    Jakarta

    Bursa Efek Indonesia (BEI) tak berkomentar banyak tentang ambruknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (17/10). Diketahui, IHSG turun tajam pada penutupan sesi I hingga 2,22% ke level 7.944,28. Pelemahan IHSG berlanjut hingga ditutup turun sebanyak 2,57% ke level 7.915,66.

    Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik meminta agar persoalan pergerakan pasar ditanyakan kepada analis. “Kalau pergerakan pasar silakan tanya ke analis,” terang Jeffrey di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2025).

    Namun begitu, ia meyakini IHSG dapat kembali menguat seiring dinamika pasar. Tidak hanya IHSG, Jeffrey meyakini Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) juga dapat tumbuh melalui sejumlah kegiatan yang digelar penyelenggara pasar modal atau self-regulatory organization (SRO).

    “Ya itu yang akan terus kita lakukan menyampaikan literasi tentang pasar modal kepada publik seluas-luasnya agar ke depannya yang akan kita lakukan tadi itu mengembangkan pasar modal, potensi pertumbuhannya itu akan dinikmati oleh sebanyak-banyaknya masyarakat Indonesia,” ungkapnya.

    Dalam kesempatan berbeda, Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyayangkan melemahnya IHSG. Pasalnya, jumlah investor atau Single Investor Identification (SID) terus tumbuh. Iman menjelaskan, hingga saat ini total investor mencapai hampir 19 juta SID, di mana 8 juta di antaranya merupakan investor saham.

    Hal itu ia ungkap dalam acara Opening Ceremony dan Seminar Utama Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025. Iman berharap IHSG dapat menguat kembali usai gelaran acara CMSE.

    “Sayangnya hari ini indeksnya merah, mudah-mudahan habis acara ini hijau lagi,” ungkap Iman dalam sambutannya di Main Hall BEI.

    Berdasarkan data RTI, IHSG ditutup melemah 2,57% ke level 7.915,66 pada perdagangan Jumat. Sebanyak 598 saham melemah, 116 saham menguat, dan 94 saham stagnan. Volume transaksi sebanyak 39,95 miliar saham dengan nilai sebesar Rp 27.964 triliun dengan frekuensi transaksi mencapai 2.676.483 kali.

    Dalam sepekan terakhir, IHSG melemah 1,41%. Kemudian secara bulanan masih menguat 0,31%. Secara 6 bulanan juga menguat 28,65%. Lalu secara year to date menguat 13,72%.

    (acd/acd)

  • Prediksi Purbaya IHSG Bisa Tembus 9.000!

    Prediksi Purbaya IHSG Bisa Tembus 9.000!

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (17/10/2025) di level 7.915 atau minus 20,91 (2,57%). Namun, menurut prediksi Menteri Keuangan Purba Yudhi Sadewa, IHSG bisa tembus 9.000 akhir tahun.

    Alasannya, pemerintah saat ini sedang memperbaiki fondasi perekonomian Indonesia, dan investor tidak perlu khawatir. Purbaya menilai ekonomi Indonesia akan meningkat ke depannya seiring berbagai program yang dijalankan.

    “Akhir tahun bisa 9.000 nggak terlalu sulit. Setelah mereka tahu program yang saya jalankan betul-betul dijalankan dengan benar, fondasi ekonomi akan berubah,” katanya di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Jumat (17/10/2025).

    Bahkan Purbaya bilang pada 2035 IHSG akan berada pada level 35.000. Namun hal ini kata Purbaya,jika program yang saat ini dijalankan berjalan dengan baik.

    “Seperti yang saya bilang tadi, kalau ini bisa saya jaga, betul-betul expand sampai 10 tahun, 8 tahun dari sekarang, 2030, udah beda ini. Bisa 4 kali, 5 kali dari sekarang, dari 7 ribu. Jadi orang bilang di atas 35.000 i sekitar situ ya. Tapi lihat nanti, kalau gua nggak dipecat ya,” katanya.

    Di sisi lain, Purbaya menilai kondisi IHSG yang turun menjadi momentum membeli saham.

    “Saya pikir kayak gini, yang anda lihat adalah fondasi ekonomi seperti apa ke depan. Kita lagi betulin fondasinya secara serius. Ini akan merubah profile ekonomi ke depan. Kalau investor tahu, nggak usah takut. Good time to buy,” katanya.

    Sebagai informasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini. Pada penutupan pasar, IHSG tercatat melemah seharian di level 7.900-an

    Dikutip dari RTI Business, Jumat (17/10/2025), IHSG ditutup di level 7.915 atau minus 20,91 (2,57%). IHSG hari ini dibuka pada 8.132 mencapai titik tertinggi di level 8.140 dan terendah di 7.854.

    IHSG mencatat volume transaksi sebanyak 39,95 miliar saham dengan nilai sebesar Rp 27.964 triliun. Adapun frekuensi saham yang diperdagangkan hari ini mencapai 2 676.483 kali.

    Pada penutupan perdagangan hari ini, tercatat 116 saham menguat, 598 saham melemah, dan 94 saham yang stagnan.

    (hns/hns)

  • Airlangga: RI jadi ‘bright spot’ di tengah ketidakpastian global

    Airlangga: RI jadi ‘bright spot’ di tengah ketidakpastian global

    Jakarta (ANTARA) – Memasuki satu tahun masa pemerintahan Prabowo-Gibran, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai Indonesia menjadi salah satu titik terang atau ‘bright spot’ di tengah gejolak perekonomian dunia.

    Ia memaparkan, pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,12 persen pada kuartal II 2025, salah satu yang tertinggi di antara negara anggota G20 dengan inflasi stabil di rentang 2,5 plus minus 1 persen.

    “Lembaga IMF (Dana Moneter Internasional) menyatakan di tengah ketidakpastian global, Indonesia merupakan bright spot. Jadi Indonesia adalah terang dibandingkan berbagai negara lain dalam ketidakpastian, unpredictability, dan uncertainty dengan pertumbuhan rata-rata di atas 5 persen dalam 7 tahun terakhir. Jadi Indonesia tumbuh 35 persen dan Indonesia masih mampu untuk berlayar dalam situasi yang tidak menentu,” jelas Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Selain pertumbuhan ekonomi, Airlangga menyampaikan stabilitas dari sisi fiskal juga tetap terjaga. Ini tercermin dari defisit APBN yang berada di bawah 3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dengan rasio utang yang termasuk terendah di antara negara G20.

    Tiga lembaga pemeringkat internasional utama juga menempatkan Indonesia pada peringkat investasi dengan outlook stabil.

    Selain itu, di sektor pasar keuangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah di level 8.200, dan cadangan devisa mencapai rekor 157 miliar dolar AS pada Maret 2025.

    Pemerintah juga merealisasikan bank emas (bullion bank), menempatkan dana Rp200 triliun di perbankan untuk memperkuat likuiditas, serta menghapus utang macet UMKM produktif sebagai bentuk keberpihakan kepada rakyat kecil.

    Dari sisi investasi, realisasi semester I 2025 tercatat Rp942,9 triliun atau naik 13,6 persen secara tahunan, dengan serapan tenaga kerja 1,2 juta orang.

    “Capaian tersebut turut mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Menko.

    Sementara, angka kemiskinan turun menjadi 8,47 persen, terendah dalam sejarah, dengan jumlah penduduk miskin 23,85 juta orang per Maret 2025.

    Airlangga menyampaikan pemerintah juga memperluas akses permodalan murah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada 3,46 juta pelaku UMKM, petani, dan nelayan per September 2025.

    Lebih lanjut, dalam semester II 2025, pemerintah melanjutkan stimulus melalui Program Paket Ekonomi 8+4+5 dan Program Magang Nasional untuk memperkuat konsumsi dan efek pengganda (multiplier effect).

    Kemudian dari sisi kerja sama internasional, Indonesia resmi bergabung dengan BRICS dan berhasil menurunkan tarif resiprokal dengan Amerika Serikat (AS) dari 32 persen menjadi 19 persen.

    Kesepakatan perdagangan IEU CEPA dan Indonesia-Canada CEPA diharapkan membuka pasar yang lebih luas bagi ekspor nasional.

    “Indonesia tidak hanya bertahan di dalam ketidakpastian global. Indonesia tetap tumbuh, Indonesia berinovasi, Indonesia memimpin, dan kita punya fondasi yang kuat,” tutur dia.

    Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menekankan peran investasi sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi.

    “PDB kita PMTB-nya sekitar 27,83 persen. Memang masih paling tinggi adalah spending, konsumsi rumah tangga. Namun ke depan saya kira investasi ini akan selain berkontribusi positif untuk PDB, juga multiplier effect-nya ke berbagai sektor. Karena itu saya kira sangat tepat ke depan untuk mencapai 8 persen, kita perlu terus menjadikan investasi sebagai motor utama penggerak perekonomian nasional kita,” ujarnya.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG turun, Purbaya: Pasar perlu naik-turun agar dapat untung

    IHSG turun, Purbaya: Pasar perlu naik-turun agar dapat untung

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan pasar perlu bergerak fluktuatif, baik naik maupun turun, agar para investor bisa mendapatkan keuntungan.

    Pernyataannya itu merespons Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) yang turun ke bawah level 8.000, tepatnya turun 209,10 poin atau 2,57 persen ke posisi 7.915,66 pada perdagangan Jumat sore.

    “Kalau indeksnya naik terus, dia rugi, nggak bisa trading. Atau flat, atau turun terus. Yang bagus adalah di tengahnya, mereka bisa ambil untung,” kata Purbaya di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat.

    Menurut Purbaya, pola pergerakan pasar cenderung berada pada kondisi stabil selama dua pekan lalu bergerak turun pada dua pekan berikutnya, untuk kemudian kembali bergerak naik.

    Mantan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu menilai pola tersebut bersifat wajar mengingat ada kepentingan broker yang diuntungkan dari naik-turunnya pasar.

    Euforia pasar yang terjadi beberapa waktu lalu, dia yakini, disebabkan oleh kepercayaan pelaku pasar terhadap dirinya. Ketika saham dianggap sudah berada pada level tinggi, pasar kembali bergerak turun untuk memberikan kesempatan bagi investor mengambil keuntungan.

    “Jadi, orang pasar seperti itu,” tambahnya.

    Maka, Purbaya meyakini fokus penting yang perlu menjadi perhatian adalah memastikan perbaikan fundamental ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah berjalan secara berkelanjutan. Kepercayaan pasar akan kembali ketika pemerintah mampu menunjukkan keseriusan dalam komitmen memperbaiki perekonomian nasional.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG Turun ke Posisi 7.944, Purbaya: Wajar, Pasar Butuh Naik Turun untuk Cari Untung

    IHSG Turun ke Posisi 7.944, Purbaya: Wajar, Pasar Butuh Naik Turun untuk Cari Untung

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam pada Jumat (17/10/2025), turun 2,22 persen ke posisi 7.944.

    Menanggapi kondisi itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai fluktuasi pasar saham merupakan hal yang lumrah terjadi dalam dinamika ekonomi global.

    “Itu kan dipengaruhi juga oleh sentimen global, kan nggak apa-apa,” ujar Purbaya kepada wartawan di kantornya, dikutip Jumat (17/10/2025).

    Ia menjelaskan, naik-turunnya indeks saham justru menjadi ruang bagi pelaku pasar untuk mencari peluang keuntungan.

    “Kalau orang bursa atau broker indeksnya naik terus, dia rugi, nggak bisa trading. Atau flat atau turun terus. Yang bagus adalah di antara itu, mereka bisa ambil untung,” jelasnya.

    Menurut Purbaya, pergerakan pasar saham memang kerap dipengaruhi oleh berita yang berganti-ganti antara optimis dan pesimis.

    “Kalau Anda lihat Bloomberg TV, itu selalu begitu. Nanti dua minggu beritanya jelek, dua minggu lagi bagus, dua minggu lagi jelek terus dua minggu lagi bagus. Kadang-kadang saya mikir, kenapa nggak dijadiin satu, dikontradik langsung,” katanya.

    Purbaya menegaskan bahwa kondisi ini bukan sesuatu yang perlu dicemaskan selama fundamental ekonomi nasional terus membaik.

    “Yang penting ini, apakah perbaikan yang kita sedang lakukan ini betul-betul sustain atau tidak, atau saya ngomong doang. Nanti mereka akan sadar nggak lama lagi bahwa saya serius, itu akan baik lagi,” ujar Purbaya.

    Ia menambahkan, ketika fundamental ekonomi menguat, maka kinerja perusahaan dan nilai kapitalisasi pasar juga akan ikut naik.

  • OJK sebut kapitalisasi pasar saham 68,78 persen PDB per 16 Oktober

    OJK sebut kapitalisasi pasar saham 68,78 persen PDB per 16 Oktober

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan nilai kapitalisasi pasar saham mencapai Rp15,23 kuadriliun per Kamis (16/10), atau 68,78 persen dari PDB nasional.

    “Angka (nilai kapitalisasi pasar saham) tersebut tentunya telah mendekati target roadmap (Peta Jalan Pasar Modal Indonesia 2023-2027) kita, bisa kita lihat roadmap kita itu adalah 2023-2027 itu adalah 70 persen,” katanya di Jakarta, Jumat.

    Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menembus 8.124 per Kamis (16/10), atau tumbuh sejak awal tahun sebesar 14,76 year-to-date (ytd).

    Inarno juga menyampaikan bahwa hingga kemarin pihaknya telah menerbitkan 161 pernyataan efektif atas emisi efek dengan total nilai penghimpunan dana sebesar Rp189,6 triliun.

    Alternatif pendanaan lain melalui securities crowdfunding pun berhasil menghimpun pendanaan sebesar Rp1,72 triliun bagi usaha skala kecil dan menengah, yang berasal dari 912 efek yang diterbitkan.

    Terkait jumlah investor berdasarkan data Single Investor Identification (SID), Inarno menuturkan terdapat sekitar 19 juta investor per Rabu (15/10).

    “Dalam roadmap, kami menargetkan 2027 itu adalah 20 juta (investor). Mudah-mudahan melebihi dari target yang telah kami canangkan di 2027,” ujar Inarno.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG Merah, Rupiah Loyo, Emas Pecahkan Rekor

    IHSG Merah, Rupiah Loyo, Emas Pecahkan Rekor

    Jakarta

    Memasuki akhir pekan ketiga Oktober 2025, pasar saham Indonesia tercatat mengalami pelemahan. Dalam sesi pembukaan pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau turun ke level 8.100-an dan berada di zona merah.

    Dikutip dari RTI, Jumat (17/10/2025), IHSG hari ini dibuka pada level 8.132,74. Namun, hingga pukul 09.05 WIB, IHSG berada di level 8.100,12, minus 0,30% atau 24,62 poin. Indeks sempat bergerak ke level tertinggi 8.140,59 dan terendah 8.094,98. Volume transaksi tercatat 3,409 miliar saham dengan nilai Rp 2,28 triliun, melalui 205.368 frekuensi transaksi.

    Secara mingguan, IHSG melemah 1,90%. Namun secara tiga bulanan, indeks saham Indonesia ini menguat 12,64%, dan sepanjang 2025 naik 14,42%. Secara bulanan, IHSG juga tercatat menguat 0,62%, sementara dalam enam bulan terakhir, penguatan mencapai 29,91%.

    Berbeda dengan pasar saham, mata uang dolar Amerika Serikat (AS) tercatat menguat menyambut akhir pekan. Dolar bergerak tipis ke level Rp 16.500. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar dolar AS saat ini naik 2 poin atau sekitar 0,01% ke level Rp 16.583. Pada penutupan perdagangan kemarin, dolar berada di level Rp 16.566. Sementara pada pembukaan pagi ini, dolar sempat menyentuh level Rp 16.582.

    Dalam sepekan terakhir, pergerakan dolar terhadap rupiah naik-turun. Kemarin, rupiah sempat bertenaga menekan dolar, meski pada akhirnya dolar kembali menguat.

    Searah dengan kenaikan dolar terhadap rupiah, harga emas hari ini juga tercatat mengalami penguatan. Bahkan, kenaikan harga emas hari ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.

    Untuk pertama kalinya, harga emas Antam 24 karat naik Rp 78.000 per gram, dari Rp 2.407.000 menjadi Rp 2.485.000 per gram. Nilai buyback juga naik Rp 78.000 per gram menjadi Rp 2.334.000 per gram.

    Berdasarkan situs Logam Mulia Antam, harga emas ukuran 0,5 gram berada di angka Rp 1.292.500. Emas 10 gram dijual Rp 24.345.000, sedangkan emas terbesar, 1.000 gram (1 kg), dibanderol Rp 2.425.600.000.

    Dalam sepekan terakhir, harga emas Antam masih dalam tren naik, bergerak di rentang Rp 2.299.000-2.485.000 per gram. Sementara dalam sebulan terakhir, pergerakan harga emas berada di Rp 2.090.000-2.485.000 per gram.

    Tonton juga Video: IHSG Melemah Tipis di Tengah Tekanan Asing dan Ketidakpastian Global

    (igo/fdl)

  • IHSG Merah saat Investor Nyaris 19 Juta, Bos Bursa: Mudah-mudahan Hijau Lagi

    IHSG Merah saat Investor Nyaris 19 Juta, Bos Bursa: Mudah-mudahan Hijau Lagi

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan Jumat (17/10/2025). Berdasarkan papan IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG tercatat melemah 0,66% ke harga 8.072,67 pukul 09.34 WIB.

    Namun tak berselang lama, IHSG terperosok lebih dalam pukul 09.49 WIB. Indeks saham RI itu turun semakin tajam 1,03% ke level 8.041,38.

    Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyayangkan melemahnya IHSG hari ini. Pasalnya, jumlah investor atau Single Investor Identification (SID) terus bertumbuh hingga saat ini.

    Hal itu ia ungkap dalam acara Opening Ceremony dan Seminar Utama Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025. Iman pun berharap IHSG dapat menguat kembali usai gelaran acara CMSE.

    “Sayangnya hari ini indeksnya merah, mudah-mudahan habis acara ini hijau lagi,” ungkap Iman dalam sambutannya di Main Hall BEI, Jakarta, Jumat (17/10/2025).

    Iman menjelaskan, hingga hari ini total investor mencapai hampir 19 juta SID. Ia menyebut, 8 juta di antaranya merupakan investor saham di pasar modal.

    “Hingga hari ini jumlah investor pasar modal telah hampir mencapai 19 juta SID, termasuk lebih dari 8 juta investor saham. Angka ini terus bertambah seiring dengan meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap pentingnya berinvestasi di masa depan,” ungkapnya.

    Iman menambahkan, pertumbuhan investor ini mayoritas datang dari kalangan generasi usia produktif di bawah 30 tahun. Menurutnya, hal ini menunjukkan optimisme masyarakat terhadap pasar modal makin meningkat.

    “Jumlah perusahaan tercatat telah meningkat mencapai 950 perusahaan yang menunjukkan bahwa pasar modal menjadi alternatif pendanaan yang menarik dan dipercaya bagi banyak perusahaan dan bagi para investor saham. Ini berarti ada banyak pilihan untuk berinvestasi yang menarik dan tersedia,” pungkasnya.

    Tonton juga Video: IHSG Melemah Tipis di Tengah Tekanan Asing dan Ketidakpastian Global

    (acd/acd)

  • IHSG Jumat dibuka menguat 7,96 poin

    IHSG Jumat dibuka menguat 7,96 poin

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi dibuka menguat 7,96 poin atau 0,10 persen ke posisi 8.132.72.

    Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,21 poin atau 2,28 persen ke posisi 782,22.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG ditutup menguat di tengah pasar cermati proyeksi ekonomi global

    IHSG ditutup menguat di tengah pasar cermati proyeksi ekonomi global

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar mencermati proyeksi pertumbuhan ekonomi global terbaru dari International Monetary Fund (IMF)

    IHSG ditutup menguat 73,58 atau 0,91 persen ke posisi 8.124,76. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,87 poin atau 1,02 persen ke posisi 780,01.

    “Risiko yang dihadapi oleh ekonomi global, antara lain ketidakpastian yang berkepanjangan, meningkatnya proteksionisme, dan juga guncangan pasokan tenaga kerja. Kerentanan fiskal, potensi koreksi pasar keuangan serta erosi institusi dapat mengancam stabilitas,” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

    Dalam laporan World Economic Outlook (WEO) terbaru, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,2 persen pada 2025 dan 3,1 persen pada 2026, dengan pertumbuhan negara maju sekitar 1,5 persen dan negara berkembang hanya sedikit di atas 4,0 persen.

    Dari kawasan Asia, Wakil Direktur IMF Departemen Asia dan Pasifik Nada Choueiri mengataka Bank of Japan (BOJ) harus mempertahankan kebijakan moneter yang longgar dan menaikkan suku bunga secara bertahap karena ketidakpastian perdagangan global membayangi prospek ekonomi Jepang.

    Ekonomi Jepang telah memperlihatkan kinerja lebih baik dari perkiraan sepanjang tahun ini berkat konsumsi dan ekspor yang kuat. Kesepakatan dagang antara Jepang dan AS juga turut meredakan sejumlah ketidakpastian.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor menguat yaitu dipimpin sektor kesehatan yang menguat sebesar 2,85 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing naik sebesar 2,53 persen dan 1,96 persen.

    Sedangkan dua sektor melemah yaitu sektor infrastruktur turun paling dalam sebesar 0,44 persen, diikuti oleh teknologi yang turun sebesar 0,44 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KICI, KIOS, DKHH, TRUK, dan BLUE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni TEBE, PGUN, JARR, DADA, dan OPMS.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.171.290 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 27,19 miliar lembar saham senilai Rp19,48 triliun. Sebanyak 412 saham naik, 250 saham menurun, dan 141 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 634,33 poin atau 1,33 persen ke 48.307,00, indeks Hang Seng melemah 22,09 poin atau 0,09 persen ke 25.888,48, indeks Shanghai menguat 4,02 poin atau 0,10 persen ke 3.916,50 dan indeks Strait Times melemah 12,22 poin atau 0,28 persen ke 4.356,84.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.