Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • Rahasia Crazy Rich Kelola Dividen, Cuan Makin Besar!

    Rahasia Crazy Rich Kelola Dividen, Cuan Makin Besar!

    Jakarta: Musim laporan pajak sudah tiba, dan tahukah kamu kalau para crazy rich punya strategi jitu untuk mengelola dividen mereka tanpa kena pajak? 
     
    Yap, bukan cuma menghindari potongan pajak, tapi juga bikin uang mereka terus berkembang tanpa harus kerja lebih keras. Mau tahu caranya? Simak strategi berikut!
    Dividen bebas pajak, begini triknya
    Sejak 2021, pemerintah Indonesia membebaskan pajak dividen bagi investor yang memilih untuk menginvestasikan kembali (reinvestasi) dividen mereka selama minimal 3 tahun. 
     
    Padahal, kalau dividen itu langsung dicairkan, investor individu biasanya dikenakan pajak 10 persen lho.

    Menurut Head of IPOT Fund, Dody Mardiansyah, reinvestasi dividen bukan cuma soal bebas pajak, tapi juga kesempatan untuk meraup keuntungan lebih besar dalam jangka panjang. 
     
    Misalnya, kalau dividen kamu ditempatkan di reksa dana pasar uang, dalam tiga tahun saja bisa menghasilkan return lebih dari 10 persen.
     
    “Strategi reinvestasi dividen ala crazy rich nyatanya tidak hanya bermanfaat untuk menghindari pajak dividen yang umumnya dikenakan sebesar 10 persen bagi wajib pajak orang pribadi, tetapi juga berpotensi meningkatkan keuntungan jangka panjang,” kata Dody dalam keterangan tertulis, Rabu, 26 Februari 2025.
     
    Meskipun tampaknya kebijakan ini memberikan keuntungan bagi crazy rich, tujuan dari pemerintah bukan semata-mata untuk berpihak pada golongan tersebut.  
     
    Pemerintah melalui kebijakan ini berupaya mendorong lebih banyak investasi dalam negeri, yang pada akhirnya akan memperkuat perekonomian Indonesia. 
     
    Faktanya, sejak diterapkannya peraturan ini, tren investasi nasional menunjukkan peningkatan yang sangat positif tercermin dari Laporan Per Triwulan Perkembangan Realisasi 2020-Maret 2024 dari Kementerian Investasi (BPKM).

    Pilihan instrumen investasi untuk reinvestasi dividen
    Berdasarkan aturan PMK 18/2021, ada beberapa instrumen investasi yang bisa dipilih untuk reinvestasi dividen, yaitu:
     
    Reksa Dana Pasar Uang: Cocok buat yang cari investasi rendah risiko dan tetap cuan.
    Reksa Dana Pendapatan Tetap: Return lebih stabil dan relatif aman dari gejolak pasar.
    Deposito: Cocok buat yang ingin simpan dana dengan bunga tetap.
    Saham lainnya: Bisa buat tambah portofolio dan diversifikasi aset.
    Properti dan Logam Mulia: Pilihan menarik buat investasi jangka panjang.
     
    Dengan memanfaatkan strategi reinvestasi dividen, siapa pun dapat mengoptimalkan potensi keuntungan, sambil turut berkontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia. 
     
    “Ini bukan hanya pilihan cerdas untuk menghindari pajak dividen, tetapi juga sebagai langkah konkret mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan,” ujar dia.
     
    Namun dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi global dan domestik yang semakin meningkat, salah satu indikator yang mencolok adalah penurunan signifikan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa hari terakhir, pilihan investasi untuk reinvestasi dividen sebaiknya pada instrumen investasi yang minim risiko dan tidak mudah terpengaruh volatilitas dan gejolak pasar dalam jangka pendek, seperti pada reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap.
     
    “Sebagai platform investasi reksa dana terkemuka di Indonesia, IPOT Fund turut mendukung kebijakan reinvestasi dividen dengan meluncurkan program Tax Free, Worry Free, Extra Return. Program ini memberikan kesempatan bagi investor untuk melakukan reinvestasi dividen mereka secara langsung dan bebas pajak pada reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang yang relatif stabil di tengah ketidakstabilan ekonomi dengan extra return hingga 2 persen,” tutur dia.
     
    Jadi, kalau kamu ingin uangmu bekerja lebih keras tanpa harus kena pajak dividen, sekarang saatnya mulai reinvestasi! Jangan cuma simpan dividen di rekening, biarkan uangmu terus bertumbuh! 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Ekonom: Pelemahan IHSG Sedikit Banyak Dipengaruhi Danantara – Halaman all

    Ekonom: Pelemahan IHSG Sedikit Banyak Dipengaruhi Danantara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun pada Senin (24/2/2025) setelah Pemerintah meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

    Menurut Peneliti Senior Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Deni Friawan, melemahnya IHSG tidak sepenuhnya disebabkan oleh peluncuran Danantara.

    Ia menjelaskan bahwa fluktuasi pasar saham harian bisa disebabkan oleh berbagai faktor

    “Bisa terjadi karena The Fed karena orang cari return dan kepastian, bisa jadi juga karena Danantara,” katanya dalam acara bertajuk “Efisiensi Anggaran dan Pembentukan Danantara: Peluang Ekonomi atau Tantangan Fiskal” di kantor CSIS, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2025).

    Satu hal pasti menurut Deni, pelemahan IHSG sudah terjadi sejak awal tahun yang disebabkan oleh penjualan saham besar-besaran oleh investor asing.

    “Terjadinya terutama [pada] saham-saham BUMN yang besar, yang punya kapitalisasi besar [seperti] BNI, BRI, Bank Mandiri, perusahaan-perusahaan tambang juga,” ujarnya.

    Meski demikian, Deni mengakui bahwa peluncuran Danantara sedikit banyak mempengaruhi sentimen pasar.

    “Saya enggak bisa bilang ini [karena] Danantara, cuman keberadaan Danantara dengan kontroversi governance-nya, pengangkatannya, itu sedikit banyak mempengaruhi sentimen pasar bahwa bagaimana sih prospek ke depan dari pengelolaan BUMN ini, apakah dia akan punya potensi profitabilitas yang lebih tinggi atau enggak,” ucap Deni.

    Pada perdagangan Senin kemarin, IHSG ditutup dengan kehilangan 53,4 poin di angka 6.749,6.

    Tren pelemahan ini terus berlanjut pada Selasa ini, di mana IHSG ditutup di angka 6.587,09, kehilangan 162,51 poin atau sebesar 2,41 persen.

    Terpisah, Penasehat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro, menilai perilaku pelemahan IHSG usai diluncurkan Danantara karena pasar memang pada dasarnya wait and see.

    Menurutnya, investor pasar modal kemungkinan sedang memastikan seperti apa ke depannya kinerja BUMN setelah Danantara beroperasi. 

    “Ya mungkin kita bisa melihatkan perilaku pasar itu kan memang sering wait and see ya, mereka mungkin ingin kepastian apakah dengan adanya danantara ini akan makin membuat performance BUMN itu makin baik,” kata Bambang dalam acara Digital Economic Forum 2025, Selasa (25/2/2025). 

    Selain perilaku pasar yang wait and see, dia juga menilai adanya salah penanggapan atau mispersepsi.

    Bambang mencontohkan, adanya kekhawatiran investor saham dalam pembagian dividen oleh perusahaan pelat merah. 

    “Misalkan perusahaan-perusahaan BUMN yang biasanya ngasih dividen yang cukup generous untuk investor, barangkali akan menurunkan, padahal saya yakin itu tidak menjadi bagian dari strategi,” imbuhnya.

    Bambang menegaskan, kepentingan investor yang masuk ke pasar saham, tetap akan jadi perhatian dari seluruh perusahaan BUMN yang sudah melantai di lantai bursa.

    Tugas Danantara

    Danantara adalah lembaga yang melaksanakan tugas pemerintah di bidang pengelolaan BUMN. Badan tersebut bertanggungjawab langsung kepada Presiden.

    Danantara akan menjadi badan yang mengelola aset-aset badan usaha milik negara (BUMN) jumbo yang nilainya mencapai 900 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14.670 triliun (kurs Rp 16.300).

    Dalam, pasal 3E Undang-undang tersebut Danantara berwenang mengelola Dividen Holding Investasi, Holding Operasional, dan BUMN.

    Selain itu Danantara berwenang untuk menyetujui penambahan dan/atau pengurangan penyertaan modal pada BUMN yang bersumber dari pengelolaan dividen. Kemudian menyetujui Restrukturisasi BUMN termasuk Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, dan Pemisahan.

    Danantara juga berwenang membentuk Holding Investasi, Holding Operasional, dan BUMN; lalu, menyetujui usulan hapus buku dan/atau hapus tagih atas aset BUMN yang diusulkan oleh Holding Investasi, atau Holding Operasional; dan mengesahkan dan mengkonsultasikan kepada DPR RI atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Holding Investasi dan Holding Operasional. 

     

  • IHSG Selasa dibuka menguat 11,71 poin

    IHSG Selasa dibuka menguat 11,71 poin

    Arsip foto – Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU.)

    IHSG Selasa dibuka menguat 11,71 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 25 Februari 2025 – 11:45 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi, dibuka menguat 11,71 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.761,31. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,28 poin atau 0,04 persen ke posisi 770,20.

    Sumber : Antara

  • Seharian di Zona Merah, IHSG Ditutup ke Level 6.587

    Seharian di Zona Merah, IHSG Ditutup ke Level 6.587

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) seharian berada di zona merah. Pada penutupan pasar, IHSG tercatat melemah mendekati level 6.600-an.

    Berdasarkan data RTI, Selasa (25/2/2024), IHSG ditutup pada level 6.587,08 atau turun 162 poin (2,41%). Sementara pada pembukaan IHSG berada di level 6.749,60.

    IHSG hari ini tertinggi pada level 6.772,65. Kemudian untuk level terendahnya berada di 6.576,96. Nilai transaksi indeks pada perdagangan hari ini mencapai Rp 11,6 triliun dengan melibatkan 21.181 miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 1.251 kali.

    Sebanyak 119 saham hari ini menguat, 490 saham melemah dan 173 saham stagnan. Secara harian tercatat menguat 2,41% dan secara mingguan melemah 4,17%.

    Kemudian secara bulanan melemah 8,93%. Secara 6 bulanan melemah 11,42%. Lalu secara year to date menguat 6,96%.

    (rrd/rrd)

  • IHSG Hari Ini Terjun Bebas hingga Berkurang 2,42 Persen

    IHSG Hari Ini Terjun Bebas hingga Berkurang 2,42 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan bursa hari ini, Selasa (25/2/2025) terjun bebas hingga berkurang lebih dari 2 persen.

    IHSG awalnya dibuka di zona hijau di level 6.749, dan bergerak di rentan 6.576-6.772. Namun, IHSG hari ini ditutup berkurang 162 poin atau 2,42 persen menjadi 6.587.

    Volume perdagangan hari ini mencapai 21,2 miliar lembar saham dengan frekuensi 1,250 juta kali dan transaksi mencapai 11,654 triliun.

    Sebanyak 119 saham menguat, 490 saham melemah, dan 173 saham bergerak datar.

    Saham sektoral kompak melemah perdagangan IHSG hari ini, dengan sektor bahan baku turun tertinggi mencapai 3,45 persen, diikuti sektor konsumsi primer melemah 3,26 persen, sektor energi turun 2,62 persen, industri melemah 2,51 persen, dan konsumsi nonprimer ambles 2,18 persen.

    Pelemahan IHSG hari ini diikuti oleh indeks saham unggulan LQ45 yang turun 2,89 persen, Jakarta Islamic Index (JII) anjlok 3,80 persen, dan Investor33 berkurang 2,80 persen.

    Saat IHSG hari ini turun, tiga saham catat kenaikan di posisi top gainers, yakni PT Indai Alumunium Industry Tbk (INAI) naik 34 persen, PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA) menguat 23 persen, dan PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) menguat 20 persen.

  • Jangan FOMO, Catat Ini Saham yang Bakal Melejit di 2025!

    Jangan FOMO, Catat Ini Saham yang Bakal Melejit di 2025!

    Jakarta: Pasar modal Indonesia diperkirakan akan mengalami pertumbuhan signifikan pada 2025. 
     
    Optimisme ini didorong oleh kebijakan pemerintah, peningkatan likuiditas, serta sektor-sektor unggulan yang diprediksi bakal menjadi motor penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
    IHSG bisa tembus 7.700, apa saja pendorongnya?
    Head of Research BCA Sekuritas, Andre Benas, memperkirakan bahwa IHSG berpotensi naik ke level 7.200 hingga 7.700 pada tahun depan. 
     
    Sektor perbankan tetap menjadi pilar utama penguatan indeks, didukung oleh pertumbuhan kredit dan stabilitas sistem keuangan.

    “Kalau ditanya sektornya pasti ya kalau kita ekspektasi pertumbuhan yang paling bagus saat ini masih didorong oleh financial services, yaitu bank,” tutur Andre dalam sesi Mini Studio ‘Market Outlook 2025: Trump Effect, Potensi Dagang, dan Peluang Indonesia’ di BCA Expoversary 2025 seperti dikutip dari siaran pers, Selasa, 25 Februari 2025.
     

    Selain perbankan, sektor infrastruktur juga menjadi fokus utama berkat dorongan pemerintah dalam pengembangan proyek strategis nasional. 
    Investor wajib pahami risiko!
    Meskipun prospek pasar modal Indonesia cerah, Andre mengingatkan, investor tetap harus waspada terhadap tantangan global seperti kebijakan moneter AS, volatilitas nilai tukar rupiah, serta potensi ketegangan geopolitik.
     
    Investor harus tetap berhati-hati dan tidak FOMO. Pastikan memahami fundamental sebelum mengambil keputusan investasi.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • IHSG Berbalik Arah! Begini Strategi Cuan Jelang Ramadan

    IHSG Berbalik Arah! Begini Strategi Cuan Jelang Ramadan

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa pagi, 25 Februari 2025, sempat menguat sebelum akhirnya melemah. Pasar saham berfluktuasi seiring sentimen ekonomi yang masih menjadi perhatian investor.
     
    Berdasarkan data RTI, IHSG dibuka di level 6.749,6, sempat naik ke zona hijau di level 6.772,65, lalu turun 0,13 persen atau 8,64 poin menjadi 6.740,95 pada pukul 09.03 WIB.
     
    Total volume saham yang sudah diperdagangkan mencapai 747,74 juta lembar dengan nilai transaksi sebesar Rp799,53 miliar. Sejauh ini, 192 saham mengalami kenaikan, 138 saham melemah, dan 196 saham stagnan.
     

    Dua sentimen penting jelang Ramadan
    Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), David Kurniawan, menilai bahwa ada dua faktor utama yang perlu diperhatikan investor dalam pekan terakhir Februari 2025, menjelang Ramadan. Dua faktor tersebut adalah foreign inflow dan consumer confidence.

    Foreign Inflow

    Investor asing masih mencatatkan aksi jual meskipun Bank Indonesia (BI) telah mempertahankan suku bunga. Namun, jika melihat tren selama 10 tahun terakhir, IHSG cenderung menguat di bulan Februari. Artinya, ada peluang bagi investor untuk mencermati pergerakan asing dan mencari momentum yang tepat.

    Consumer Confidence

    Data Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) yang akan dirilis dalam waktu dekat juga menjadi faktor penting. Pada Januari 2025, kepercayaan konsumen turun tipis menjadi 127,2 dari 127,7 pada Desember 2024. Meski begitu, momentum Ramadan biasanya mendorong konsumsi masyarakat, terutama di sektor makanan dan minuman.

    “Efektivitas momentum ini dalam mendongkrak kinerja sektor akan sangat bergantung pada kondisi ekonomi makro dan daya beli masyarakat,” ujar David.
     

    Strategi investasi jelang Ramadan
    Buat kamu yang ingin tetap cuan di pasar saham menjelang Ramadan, ini beberapa strategi yang bisa diterapkan:

    Pantau pergerakan investor asing – Jika capital inflow kembali masuk, saham-saham big caps bisa jadi pilihan menarik.
    Fokus pada saham sektor konsumsi – Makanan, minuman, dan ritel biasanya naik saat Ramadan karena peningkatan konsumsi masyarakat.
    Perhatikan sentimen makroekonomi – Kondisi ekonomi global dan kebijakan suku bunga bisa mempengaruhi pergerakan IHSG dalam beberapa minggu ke depan.

    Dengan memahami pergerakan pasar dan menerapkan strategi yang tepat, investor bisa tetap mendapatkan keuntungan di tengah fluktuasi IHSG. Yuk, siapkan strategi terbaikmu sebelum Ramadan tiba!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Peluncuran Danantara beri sentimen positif ke IHSG hari ini

    Peluncuran Danantara beri sentimen positif ke IHSG hari ini

    Karyawan berjalan dengan latar belakang layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2024). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww/pri.)

    Peluncuran Danantara beri sentimen positif ke IHSG hari ini
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 24 Februari 2025 – 19:38 WIB

    Elshinta.com – Peluncuran Danantara memberikan sentimen positif terhadap penguatan IHSG pada Senin (24/2), di mana IHSG dibuka menguat 13,582 poin atau 0,20 persen ke level 6.816,584. 

    Senior Investment Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji, menilai diluncurkannya Danantara baru ini oleh Presiden RI Prabowo Subianto menjadi sentimen positif untuk pasar modal. Ia mengatakan bahwa pelaku pasar menghendaki Danantara dikelola oleh orang-orang yang benar-benar memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam hal pengelolaan.

    “Karena memang aset BUMN ini kan totalnya sampai Rp 1.400 triliun, kalau benar-benar dikelola secara efektif jadi hal positif bagi pertumbuhan ekonomi kita,” ujar Nafan kepada wartawan pada Senin (24/2).

    Ia menilai kehadiran Danantara juga baik bagi pasar modal karena dapat menciptakan modal masuk atau inflow pada pasar.

    “Selama ini kan pertumbuhan ekonomi 5 persen ditopang oleh konsumsi masyarakat, maupun government spending. Peningkatan investasi tentu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, jadi Danantara memang harus cepat dibentuk,” kata Nafan, seperti dalam rilis yang diterima Redaksi Elshinta.com

    Pada Senin, Prabowo menandatangani UU Nomor 1 tahun 2025 tentang perubahan ketiga atas UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha milik Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2025 tentang organisasi dan tata kelola BP Danantara.

    Prabowo juga menandatangani Keputusan Presiden Nomor 30 tahun 2025 tentang pengangkatan dewan pengawas dan badan pelaksana Danantara.

    Sumber : Sumber Lain

  • BEI Optimistis Danantara Perkuat Likuiditas dan Investasi di Bursa

    BEI Optimistis Danantara Perkuat Likuiditas dan Investasi di Bursa

    Jakarta, Beritasatu.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut positif kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara yang resmi diluncurkan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/2/2025). 

    Superholding Danantara diharapkan menjadi pendorong bagi pertumbuhan pasar modal Indonesia, baik dari sisi kapitalisasi pasar maupun aktivitas investasi.

    Direktur BEI Iman Rachman mengatakan kehadiran BPI Danantara membawa sentimen positif bagi pasar. Menurutnya, sosok yang memimpin lembaga ini memiliki kapabilitas tinggi dan kredibilitas di dunia investasi. 

    “Kalau melihat siapa saja yang ada di dalamnya, semua adalah figur yang kompeten. Pak Pandu Sjahrir, Pak Doni P Joewono, dan Pak Rosan Roeslani memiliki rekam jejak yang kuat di pasar. Ini memberikan kepercayaan bahwa Danantara akan dikelola secara profesional,” kata Iman di Jakarta.

    Iman menambahkan keberadaan Danantara berpotensi menjadi katalis positif bagi indeks harga saham gabungan (IHSG) di masa depan. Sebagai lembaga superholding yang akan mengelola berbagai aset strategis negara, Danantara diharapkan dapat meningkatkan kapitalisasi pasar dan menghadirkan lebih banyak aksi korporasi di pasar modal.

    “Dengan struktur yang kuat, mereka bisa menjadi penggerak baru di IHSG, selain saham-saham di indeks LQ45. Fundraising dan aksi korporasi mereka di pasar modal bisa memperdalam likuiditas dan memperkuat daya tarik investasi di bursa,” jelasnya.

    BEI juga membuka peluang untuk beradaptasi dengan instrumen investasi baru yang relevan dengan kebutuhan Danantara. “Bursa selalu adaptif dan agile. Kami akan melihat regulasi yang ada bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menentukan instrumen investasi yang paling sesuai,” ujar Iman.

    Ia mencontohkan, selain saham, terdapat berbagai instrumen lain seperti obligasi, Dana Investasi Real Estat (DIRE), dan sekuritisasi infrastruktur yang bisa digunakan dalam skema investasi Danantara.

    Dalam hal penggalangan dana (fundraising), Iman menegaskan  Danantara tetap memerlukan underwriter jika ingin menerbitkan efek bersifat utang atau ekuitas di pasar modal. 

    “Kalau fundraising, pasti ada underwriter yang menangani proses penerbitan efek. Untuk transaksi sekunder seperti di sistem penyelenggara pasar alternatif (SPPA), mekanismenya berbeda,” jelasnya.

  • Ekonom BCA Ungkap Potensi Tantangan Perekonomian Indonesia di 2025 – Halaman all

    Ekonom BCA Ungkap Potensi Tantangan Perekonomian Indonesia di 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Chief Economist PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual mengungkapkan, kebijakan dan program pemerintah dapat memberikan daya ungkit cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Menurutnya, sejumlah sektor seperti properti, transportasi, logistik, makanan, minuman, hingga kemasan diproyeksikan akan terdorong kebijakan pemerintah, sehingga dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi nasional. 

    Tak hanya itu, terdapat juga potensi tambahan likuiditas berkat kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE).

    “Tentu yang berhubungan dengan properti, perumahan, ini kan banyak sekali subsektornya yang berkaitan dengan itu, diperkirakan akan bergerak positif. Kemudian ada sektor makanan minuman serta subsektor turunannya, termasuk sektor transportasi, logistik, packaging, kemasan itu juga akan terpengaruh positif,” kata David dalam keterangannya, Senin (24/2/2025).

    David memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi menyentuh angka 4,8 persen sampai 5 persen pada 2025. Selain keberadaan katalis dari pemerintah, pertumbuhan jumlah penduduk produktif yang rata-rata mencapai 3 persen per tahun berpotensi berdampak positif bagi perekonomian. 

    Alasannya, karakteristik ekonomi Indonesia adalah consumer driven economy. Artinya, semakin banyak jumlah penduduk dapat mendorong peningkatan konsumsi, dan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi.

    “Sektor yang kaitannya dengan consumer driven sector masih akan bagus. Tapi memang akselerasinya ini perlu katalis baru kalau ingin mendorong daya beli masyarakat lebih kuat. Kuncinya adalah FDI (foreign direct investment) masuk ke sektor sektor yang banyak menyerap lapangan kerja terutama manufaktur,” ucap dia.

    “Kalau bisa masuk ke situ tentunya daya beli masyarakat akan lebih kuat lagi. Tentunya 2025 masih banyak katalis yang saya pikir kita tunggu. Paling tidak tanpa ada katalis itu (pertumbuhan ekonomi) 4,8 persen 5 persen masih bisa kita capai,” ujarnya.

    Meski optimistis, David mengungkapkan bawa semester 1 2025 masih akan dipenuhi ketidakpastian dan tantangan. David menjelaskan, terdapat sejumlah tantangan pertumbuhan ekonomi indonesia seperti kondisi geopolitik, nilai tukar, hingga kebijakan protektif Presiden AS Donald Trump.

    “Uncertainty di globalnya kan masih cukup tinggi ya, tapi tetap ada beberapa katalis membuat kita juga optimis. Misalnya ya, ada kebijakan pemerintah kan yang cukup,” ujar David.

    Sejalan dengan itu, Head of Research BCA Sekuritas Andre Benas turut menyampaikan optimismenya khususnya terkait pasar modal. 

    Menurut dia Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat rebound ke level 7.000-an yakni di kisaran 7.200 7.700. Andre Benas menilai sektor perbankan masih akan menjadi pendorong IHSG pada 2025. 

    “Kalau ditanya sektornya pasti ya kalau kita ekspektasi pertumbuhan yang paling bagus saat ini masih didorong oleh financial services, yaitu bank,” tutur Andre.