Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • IHSG Pagi Ini Dibuka di Zona Merah, Turun 0,64%

    IHSG Pagi Ini Dibuka di Zona Merah, Turun 0,64%

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini melemah setelah hari sebelumnya sempat berada di zona hijau. Pergerakan IHSG berada di level 6.400.

    Dikutip dari data RTI, Selasa (4/3/2025) pada pukul 09.05, posisi IHSG di level 6.478,20 turun 41,45 poin atau 0,64%. Sementara pada pembukaan, IHSG sempat menguat di posisi 6.519,65.

    Level tertinggi IHSG pagi ini 6.528,96. Sementara level terendah 6.468,49. Volume transaksi tercatat 978 juta dengan nilai transaksi Rp 988 miliar. Frekuensi transaksi tercatat 70.497 kali.

    Pagi ini, sebanyak 154 saham yang menguat dan 217 saham yang melemah, serta 169 saham stagnan.

    Dalam sepekan terakhir IHSG tercatat mengalami pelemahan 1,63%, lalu dalam satu bulan terakhir pergerakannya turun 8,39%. Sedangkan tiga bulanan terakhir nilainya melemah 9,25%.

    Selanjutnya pergerakan IHSG dalam 6 bulan terakhir tercatat melemah 14,22%. Kemudian secara year-to-date (YTD) melemah 8,47%, dan dalam setahun melemah 9,72%.

    (ada/rrd)

  • IHSG Terancam Koreksi, Investor Cemas Dampak Tarif Dagang AS-China

    IHSG Terancam Koreksi, Investor Cemas Dampak Tarif Dagang AS-China

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami pelemahan pada perdagangan pada Selasa (4/3/2025). Pelemahan ini disebabkan oleh penerapan kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump terhadap negara-negara mitra dagang AS.

    Berdasarkan data dari RTI Business pada Senin (3/23/2025), IHSG ditutup menguat 249,06 poin (3,97%) menuju posisi 6.519. Pada perdagangan tersebut, tercatat sebanyak 21,4 miliar lembar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi harian mencapai Rp 15,8 triliun.

    Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman menyebutkan, IHSG berpotensi terkoreksi kembali seiring dengan kebijakan tarif yang diberlakukan oleh AS terhadap China, yang mencapai 20%. Fanny memperkirakan bahwa IHSG akan bergerak di kisaran support 6.350-6.450 dan resistance 6.575-6.630.

    “IHSG hari ini berpotensi terkoreksi kembali seiring pengenaan tarif AS ke China sebesar 20%,” ujar Fanny dalam riset hariannya di Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    Meskipun IHSG diperkirakan akan mengalami pelemahan, Fanny merekomendasikan beberapa saham untuk diperhatikan pada perdagangan Selasa (4/3/2025), antara lain:

    Rekomendasi Saham:TLKM – Buy on weakness: Area beli di 2.370, cut loss jika break di bawah 2.330. Potensi kenaikan jangka pendek ke 2.440-2.460 jika tidak break di bawah 2.370.ANTM – Spec buy: Area beli di 1.580, cut loss jika break di bawah 1.570. Potensi kenaikan jangka pendek ke 1.600-1.630 jika tidak break di bawah 1.570.
     MBMA – Spec buy: Area beli di 328, cut loss jika break di bawah 320. Potensi kenaikan jangka pendek ke 334-344 jika tidak break di bawah 320.ESSA – Spec buy: Area beli di 710, cut loss jika break di bawah 700. Potensi kenaikan jangka pendek ke 730-750 jika tidak break di bawah 710.PTRO – Spec buy: Area beli di 3.300-3.320, cut loss jika break di bawah 3.280. Potensi kenaikan jangka pendek ke 3.400-3.460 jika tidak break di bawah 3.300.INCO – Spec buy: Area beli di 2.870, cut loss jika break di bawah 2.820. Potensi kenaikan jangka pendek ke 2.940-2.960 jika tidak break di bawah 2.870.

    Sebelumnya, indeks-indeks di Wall Street mengalami penurunan pada Senin (3/3/2025), setelah Donald Trump mengumumkan bahwa tarif impor baru akan diberlakukan.

    Sementara itu, saham di kawasan Asia Pasifik bergerak mixed dengan investor menunggu kepastian mengenai rencana Donald Trump untuk mengenakan tarif dagang kepada mitra dagang utama AS dalam pekan ini dan IHSG diprediksi akan mengalami pelemahan.

  • IHSG Hari Ini Melesat 3,49 Persen, 454 Saham Menguat

    IHSG Hari Ini Melesat 3,49 Persen, 454 Saham Menguat

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini mengalami menguat signifikan hingga 249,061 poin atau 3,79% ke level 6.519,685 pada Senin (3/3/2025). Kenaikan ini menghapuskan penurunan yang tercatat pada sesi perdagangan sebelumnya.

    Total nilai transaksi yang terjadi di bursa hari ini mencapai Rp 15,8 triliun dengan volume perdagangan mencapai 21,54 miliar saham yang diperdagangkan pada 1,310 juta kali transaksi.

    Saat IHSG hari ini naik, sebanyak 454 saham tercatat menguat, sementara 162 saham melemah dan 184 saham lainnya bertahan di posisi stagnan.

    Mayoritas saham sektoral menguat. Sektor bahan baku menjadi yang naik tertinggi mencapai 4,12%, diikuti sektor keuangan naik 3,46%, sektor infrastruktur bertambah 3,35%, konsumsi nonprimer menguat 2,92%, dan properti melesat 2,62%.

    Hanya satu saham sektoral yang turun tipis, yakni sektor kesehatan karena berkurang 0,19 poin atau 0,01% menjadi 1,329,07.

    Saham unggulan dalam kelompok LQ45 juga naik tinggi mencapai 4,58%, Jakarta Islamic Index (JII) bertambah 3,70%, dan Investor33 melesat 4,65%.

    Saat IHSG hari ini menguat tinggi, tiga saham catat kenaikan tertinggi capai posisi top gainers, yakni PT Sinarmas Asset Management Tbk (XSSI) naik 33,33%, PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX) bertambah 26,32%, dan PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) menguat 24,00%.

  • Was-was Gara-gara Danantara, Erick Thohir – SBY Pasang Badan

    Was-was Gara-gara Danantara, Erick Thohir – SBY Pasang Badan

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengelola Investasi alias BPI Danantara dirancang untuk menjadi super holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun demikian pasar belum merespons positif sejak sepekan pasca peluncuran Danantara.

    Dalam catatan Bisnis, Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG parkir di zona merah dengan anjlok 7,83% ke level 6.270,59 sepanjang perdagangan pekan lalu, 24 hingga 28 Februari 2025. Kapitalisasi pasar Bursa juga tercatat anjlok menjadi Rp10.880 triliun.

    Di sisi lain, sejumlah pihak juga mengingatkan bahwa, Danantara yang akan memiliki aset kelolaan senilai US$900 miliar itu, berisiko tinggi. Ada yang merujuk kasus 1 Malaysia Development Behard atau 1MDB. Kasus ini menjadi skandal korupsi terbesar dalam sejarah Malaysia.

    Sekadar catatan, Danantara diluncurkan oleh Prabowo pada Senin pekan lalu. Prabowo sangat optimistis dengan badan barunya itu. Dia bahkan mengklaim Danantara akan menjadi salah satu Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Dana Kekayaan Negara terbesar di dunia. 

    “Danantara akan menjadi salah satu dana kekayaaan atau Sovereign Wealth Fund terbesar di dunia,” kata Prabowo, Senin kemarin.

    Pernyataan Prabowo tidak berlebihan. Pasalnya, sejak berlakunya Undang-undang No.1/2025 tentang BUMN, Danantara secara otomatis akan menggantikan peran Kementerian BUMN sebagai pengelola perseroan serta Kementerian Keuangan dalam pencatatan dividen dari perusahan pelat merah. Ada banyak poin dalam UU BUMN yang memberikan banyak keleluasaan kepada Danantara dari hulu hingga hilir.

    Status BUMN, misalnya, dalam beleid yang lama, adalah lembaga publik dan modalnya adalah bagian dari kekayaan negara yang terpisahkan. Namun dalam aturan yang baru, modal BUMN dianggap sebagai modal perseroan. Meskipun kalau dicermati dalam beleid itu, BUMN tetap menerima pernyataan modal negara sebagai modal.

    Sekadar catatan, Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2023 (audited), mencatat bahwa investasi permanen pemerintah atau penyertaan modal pemerintah ke persero yang berada di bawah Kementerian BUMN mencapai Rp2.809 triliun. Nilai ini naik dari posisi tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp2.710,6 triliun.

    Perubahan poin itu akan mengubah status investasi permanen pemerintah yang mencapai Rp2.809 triliun sebagai modal BUMN. Hal itu pada akhirnya akan meminimalkan intervensi negara terhadap perseroan. Apalagi, ada penegasan dalam UU BUMN, bahwa mereka tidak lagi masuk dalam rumpun penyelenggara negara dan statusnya adalah badan hukum private.

    Konsekuensi dari perubahan status modal BUMN dari kekayaan negara yang dipisahkan adalah kerugian BUMN bukan kerugian negara. Sementara itu keuntungan BUMN adalah keuntungan perseroan. Artinya, karena jika BUMN mengalami kerugian, tidak serta merta bisa dianggap sebagai kerugian negara dan langsung diseret oleh aparat penegak hukum. BUMN yang memperoleh laba, juga tidak wajib untuk menyetor dividen ke kas negara secara langsung. Dividen akan dikelola Danantara.

    Selain pergeseran tentang modal, UU BUMN juga memangkas kewenangan BPK untuk melakukan audit terhadap perseroan. Pasalnya, UU tersebut mengamanatkan kewenangan audit laporan keuangan BUMN ada di tangan akuntan publik. BPK hanya diberikan ruang untuk melakukan pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT). Itupun harus sizin DPR.

    Bos BEI Optimistis

    Adapun Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman meyakini bahwa kehadiran Danantara akan menjadi katalis positif bagi performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

    Iman Rachman menyatakan bahwa salah satu tujuan utama Danantara adalah menjadikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lebih kompetitif, sejalan dengan upaya peningkatan efisiensi dan transparansi pengelolaan. 

    Dengan tujuan itu, dia meyakini entitas di bawah naungan Danantara berpotensi besar menjadi pemimpin industri, baik di dalam negeri maupun kawasan Asia.

    “Misalnya, Bank Himbara dan Telkom Indonesia bisa semakin bersaing dengan institusi keuangan dan telekomunikasi di tingkat regional,” ujar Iman dalam diskusi bersama media di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (28/2/2025).

    Hal tersebut dinilai akan berkorelasi positif dengan potensi kenaikan pendapatan emiten BUMN, sehingga secara simultan mendorong kapitalisasi pasar.

    Hingga akhir Desember 2024, Iman menyampaikan bahwa sebanyak 12 BUMN dan anak usahanya yang tergabung dalam Danantara memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp1.893 triliun atau sekitar 15% dari total kapitalisasi pasar BEI. 

    Jika ditelisik dari nilai transaksi, BUMN dan entitas anak juga memberikan kontribusi signifikan dengan porsi mencapai 27% dari total nilai transaksi di BEI.

    “Danantara memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kapitalisasi pasar Indonesia. Namun, diperlukan waktu untuk membangun kepercayaan pasar dan membuktikan efektivitas model bisnisnya,” ucapnya. 

    Erick Thohir Sebut Butuh Proses

    Di sisi lain, Erick Thohir optimistis bahwa kehadiran Danantara akan memberikan sentimen positif terhadap IHSG. Namun, dampak tersebut tidak akan langsung terlihat dalam waktu singkat dan membutuhkan proses untuk terbukti. 

    “Harusnya bisa, tetapi perlu waktu. Kami tidak bisa melawan persepsi yang ada saat ini. Misalnya, ada anggapan bahwa benchmarking antara Danantara dengan sovereign wealth fund lain itu tidak bagus, itu salah besar. Nanti kita buktikan saja,” ujarnya.

    Dia menambahkan bahwa meskipun masih banyak kritik terhadap BUMN dan pengelolaan negara, kinerja perusahaan pelat merah saat ini telah menunjukkan kemajuan. Salah satunya adalah pencapaian laba bersih sebesar Rp310 triliun, yang dinilai menjadi bukti bahwa transformasi BUMN telah berjalan dengan baik.

    “Kalau memang BUMN itu buruk, tidak mungkin ada profit Rp310 triliun. Jika pelayanan bandara saja bisa lebih baik, itu membuktikan bahwa BUMN tidak seburuk yang dikatakan orang,” ucap Erick yang juga menjabat Ketua Umum PSSI.

    Pernyataan SBY 

    Sementara itu, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi kekhawatiran sejumlah pihak terkait Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang dinilai tidak memberikan manfaat dan berpotensi menimbulkan masalah bagi perekonomian Indonesia.

    SBY dalam postingannya di platform X “Twitter” @SBYudhoyono, SBY mengakui bahwa ia mengamati peluncuran Danantara mendapat tanggapan kritis dari ekonom, pengamat, hingga politisi. 

    “Kalangan tersebut menyangsikan governance, transparansi dan akuntabilitas lembaga investasi baru ini. Juga dikhawatirkan jika ada konflik kepentingan dan ‘political envolvement’  yang tidak semestinya,” tulisnya dalam platform tersebut, Minggu (2/3/2025). 

    Menanggapi hal tersebut, SBY menilai niat dan tujuan Presiden Prabowo Subianto membentuk Danantara sebenarnya baik. Pasalnya, kata dia, Danantara diharapkan memperkuat investasi nasional, terutama untuk yang bersifat strategis (long-term strategic investment) yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 

    Sebab demikian, dia mengatakan kecemasan masyarakat harus dilihat dari kacamata positif, yakni mereka tak ingin melihat Danantara yang bertujuan “mulia” tersebut gagal dan tak mencapai tujuan seharusnya. 

    “Terhadap suara rakyat seperti itu justru mesti membuat para pengelola Danantara tertantang dan mesti pula membuktikan bahwa kecemasan rakyat itu tak akan terjadi,” tulisnya. 

    SBY kemudian menuturkan, bahwa kuncinya Danantara harus memiliki good governance, pengelola yang cakap, economic & business judgement yang tepat dan pruden, akuntabilitas dan transparansi, kepatuhan pada pranata hukum dan ada progres positif dari waktu dan waktu. 

    “Pengelolaan Danantara harus bebas dari konflik kepentingan, bebas dari unsur politik. Kemajuan Danantara juga harus diinformasikan kepada masyarakat,” imbuhnya. 

  • IHSG Ambles 7,8 Persen dalam Sepekan, Saham-saham Ini Justru Naik

    IHSG Ambles 7,8 Persen dalam Sepekan, Saham-saham Ini Justru Naik

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 7,8% dalam sepekan, turun ke level 6.270,6 dari 6.803 pada pekan lalu.

    Meski pasar saham sedang tertekan, sejumlah emiten tetap menunjukkan performa positif dan mencatatkan kenaikan signifikan, seperti INAI, MSIN, DCII, INET, hingga SRAJ.

    Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 24-28 Februari 2025, beberapa saham justru mengalami lonjakan harga pada saat IHSG anjlok, antara lain:

    – PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI): Naik 121,9% menjadi Rp 202.
    – PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA): Naik 84,8% menjadi Rp 440.
    – PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE): Naik 60,1% menjadi Rp 330.
    – PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN): Naik 45,7% menjadi Rp 780.
    – PT DCI Indonesia Tbk (DCII): Naik 43,9% menjadi Rp 116.125.
    – PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS): naik 39,6% menjadi Rp 880.
    – PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET): naik 34,4% menjadi Rp 156.
    – PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk (NAIK): Naik 26,4% menjadi Rp 498.
    – PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ): naik 20,8% menjadi Rp 2.840.
    – PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN): Naik 20,6% menjadi Rp 234.

    Faktor Penyebab IHSG Merosot

    Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengungkapkan, tekanan pada IHSG disebabkan oleh berbagai faktor global dan domestik.

    Kebijakan ekonomi global, terutama terkait tarif perdagangan dan suku bunga Amerika Serikat (AS), menyebabkan aliran dana asing cenderung keluar dari pasar saham Indonesia. Kebijakan pajak pertambahan nilai (VAT) yang diharapkan turun ternyata tidak sesuai ekspektasi pasar.

    Selain itu, suku bunga AS yang tetap tinggi membuat investor lebih memilih aset berisiko rendah dibandingkan saham di pasar negara berkembang, sehingga membuat IHSG dalam sepekan anjlok.

  • Menteri BUMN Erick Thohir Minta Danantara Tidak Disamakan dengan 1MDB – Halaman all

    Menteri BUMN Erick Thohir Minta Danantara Tidak Disamakan dengan 1MDB – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM JAKARTA – Ketua Dewan Pengawas Danantara yang juga Menteri BUMN Erick Thohir meminta agar Badan Pengelola Investasi BPI Daya Anagata Nusantara Danantara tidak disamakan dengan 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

    1MDB merupakan perusahaan investasi negara yang diluncurkan Perdana Menteri Malaysia periode 2009-2018, Najib Razak.

    Pada 2014-2015, Najib dituding menggelapkan miliaran ringgit Malaysia dari 1MDB.

    Skandal 1MDB yang menjerat Najib diperkirakan merugikan Malaysia senilai lebih dari 4,5 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 64 triliun.

    Sebagian dana itu diketahui mengalir ke rekening Najib.

    Ia dan kroninya didakwa mencuci aliran uang dari 1MDB.

    Pada Agustus 2022, Najib akhirnya dijatuhkan ke penjara setelah Mahkamah Persekutuan Malaysia menolak banding sekaligus mengukuhkan vonis 12 tahun yang ia terima.

    Erick mengakui adanya anggapan negatif terhadap Danantara di kalangan masyarakat.

    Namun, ia meminta agar lembaga baru ini tidak disamakan dengan 1MDB.

    “Saya yakin hari ini mungkin market masih berpikir negatif kepada Danantara. Pak, nanti Danantara menjadi seperti 1MDB loh. Jangan melihat gitu,” kata Erick di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (1/3/2025)

    Menurut Erick, pemerintah membentuk Danantara dengan mencontoh negara-negara yang memiliki sovereign wealth fund (SWF) sukses.

    Ia menyebutkan beberapa contoh SWF terkemuka seperti Public Investment Fund (PIF) dari Arab Saudi, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) dari Uni Emirat Arab, dan Qatar Investment Authority.

    Danantara yang diklaim berada di posisi tujuh atau delapan terbesar sovereign wealth fund di dunia menjadikan ketiga lembaga tersebut sebagai acuan.

    “Kita harus berani membuka diri benchmarking mana yang tidak bagus, mana yang bagus. Masa kita bikin sovereign wealth fund yang segede ini yang nomor 7 atau nomor 8 di dunia, benchmarkingnya yang enggak bagus. Berarti ya sama aja setback, kemunduran,” ujar Erick.

    Ia juga yakin bahwa Danantara bisa menjadi sentimen positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

    Namun, menurut dia, hal tersebut memerlukan waktu.

    Sebab saat ini masih ada anggapan bahwa nasib Danantara akan sama seperti 1MDB.

    “Harusnya bisa, tapi perlu waktu. Kita tidak bisa melawan persepsi yang hari ini seakan-akan yang tadi membenchmarking Danantara dengan sovereign wealth yang enggak bagus. Itu salah besar,” ucap Erick.

    Pemerintah Diingatkan

    Executive Director Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengingatkan pemerintah agar Danantara tidak mengikuti jejak 1MDB.

    Burhanuddin mengingatkan pemerintah RI agar menjalankan Danantara secara profesional agar tidak mengulang kejadian yang terjadi pada 1MDB.

    “Jadi ini betul-betul harus hati-hati, pengelolaannya harus seprofesional mungkin,” katanya dalam acara Economic Outlook 2025 di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta Pusat, Selasa, (18/2/2025).

    Ia mengatakan jika pemerintah RI mengacu pada Temasek, perusahaan holding yang berfokus pada investasi global yang dimiliki pemerintah Singapura, akan sangat bagus.

     “Tetapi kalau misalnya kita kepleset, kemudian mengikuti rute 1MDB di Malaysia, habis kita dan pertaruhannya sangat mahal,” ujar Burhanuddin.

    Ia memandang Danantara ini memiliki motif yang sangat positif karena memotong intervensi non-korporasi, terutama dari hal politik.

    Selama ini ia mengatakan BUMN seringkali harus berjuang ketika bernegosiasi dengan DPR, salah satunya ketika membahas soal pengangkatan komisaris dan direksi.

    “Kalau misalnya Danantara sesuai yang direncanakan, itu banyak hal yang tidak harus didiskusikan via DPR yang membuat BUMN kita seringkali harus berjuang adalah karena banyak hal yang harus dinegosiasikan dengan DPR,” ucap Burhanuddin.

    “Itu ada ongkos politiknya, ada biayanya, ada trade-offnya, termasuk pengurusan pengangkatan komisaris dan direksi itu perlu approval DPR. Danantara mencoba memotong itu,” pungkasnya.

  • IHSG Pagi Ini Dibuka di Zona Merah, Turun 0,64%

    IHSG Merosot Hampir 8% Sepekan Kemarin

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hampir 8% pada periode 24 Februari hingga 28 Februari 2025. Melemahnya IHSG juga terjadi seiring investor asing melakukan aksi jual bersih atau net sell pada periode tersebut.

    PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat IHSG melemah 7,83% menjadi berada pada level 6.270 dari 6.803 pada pekan lalu. Aksi jual bersih yang dilakukan investor asing sepanjang tahun 2025 mencapai Rp 21,90 triliun.

    “IHSG pekan ini mengalami perubahan sebesar 7,83% menjadi berada pada level 6.270 dari 6.803 pada pekan lalu. Investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih Rp2,91triliun dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp21,90 triliun,” kata Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmat, dikutip Minggu (2/3/2025).

    Namun begitu, BEI mencatat peningkatan pada jumlah rata-rata volume transaksi harian, di mana pekan ini naik 21,62% menjadi sebesar 22,36 miliar.

    “Volume transaksi harian Bursa pekan ini, yaitu sebesar 21,62% menjadi 22,36 miliar lembar saham dari 18,38 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya,” jelasnya.

    Kautsar mengatakan, peningkatan turut dialami oleh rata-rata nilai transaksi harian, yakni sebesar 16,19% atau sebesar Rp 13,69 triliun dari Rp 11,78 triliun pada pekan sebelumnya.

    Sementara pada rata-rata frekuensi transaksi harian pekan ini, tercatat sebesar 4,52%, menjadi 1,18 juta kali transaksi dari 1,23 juta kali transaksi pada pekan lalu.

    “Kapitalisasi pasar Bursa pekan ini mengalami perubahan sebesar 7,68% menjadi Rp 10.880 dari Rp 11.786 triliun pada sepekan sebelumnya,” tutupnya.

    (rrd/rrd)

  • Rupiah melemah karena tambahan tarif AS terhadap China

    Rupiah melemah karena tambahan tarif AS terhadap China

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Analis: Rupiah melemah karena tambahan tarif AS terhadap China
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 28 Februari 2025 – 17:33 WIB

    Elshinta.com – Analis Bank Woori Saudara Rully Nova menilai pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi tambahan kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap China yang akan efektif pada 4 Maret 2025.

    “Rupiah hari ini diperkirakan masih akan melemah di kisaran Rp16.500 – Rp16.600 dipengaruhi oleh indeks dolar yang naik akibat kebijakan tarif Presiden Trump kepada China yang akan efektif 4 Maret,” ujarnya kepada Antara di Jakarta, Jumat.

    Trump disebut akan membebankan China tambahan tarif 10 persen setelah sempat menerapkan kebijakan tersebut ke Negeri Tirai Bambu pada bulan Februari 2025 sebesar 10 persen.

    Adapun kondisi domestik, yield obligasi pemerintah terus meningkat dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan yang sangat dalam.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Jumat di Jakarta melemah hingga 142 poin atau 0,86 persen menjadi Rp16.596 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.454 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini turut melemah ke level Rp16.575 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.431 per dolar AS.

    Menurut Rully, Bank Indonesia (BI) sudah stand by di pasar sepanjang hari untuk menjaga kurs rupiah.

    Di sisi lain, dia menilai pemerintah seharusnya menginstruksikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan buy back saham agar pasar saham lebih stabil. “Walaupun tidak berpengaruh signifikan terhadap rupiah, tapi setidaknya bisa membuat pasar tenang,” ungkap dia.

    Belanja pemerintah juga harus diprioritaskan pada sektor-sektor yang berdampak langsung terhadap daya beli masyarakat, seperti sektor padat modal. Dia juga menganggap kebijakan efisiensi anggaran perlu ditunda untuk menjaga nilai tukar rupiah yang melemah signifikan.

    “Dalam jangka pendek, (pelemahan rupiah) sangat dipengaruhi oleh kebijakan tarif Presiden Trump, tapi dalam jangka menengah dan panjang dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan penguatan rupiah,” ungkap Rully.

    Sumber : Antara

  • Dirut BEI ungkap alasan IHSG terkoreksi

    Dirut BEI ungkap alasan IHSG terkoreksi

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Dirut BEI ungkap alasan IHSG terkoreksi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 28 Februari 2025 – 17:05 WIB

    Elshinta.com – Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menyampaikan berbagai alasan utama terkoreksinya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama beberapa waktu terakhir ini.

    Ia menjelaskan, adanya perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dengan mitra dagang telah menimbulkan kekhawatiran pelaku pasar, sehingga mereka menarik dananya dari emerging market, termasuk Indonesia.

    “Menarik, kemarin saya hadir bersama Bu Mari Elka Pangestu, dia bilang bahwa 70 persen dana itu flat to quality to US (United States). Jadi (dana) asing itu sekarang masuk ke US (Amerika Serikat) ya,” ujar Iman di Ruang Seminar BEI, Jakarta, Jumat.

    Ia melanjutkan, yaitu kebijakan suku bunga acuan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang cenderung higher for longer, sebagai upaya menjaga stabilitas tingkat inflasi AS.

    “Walaupun saya juga diupdate, paling banyak The Fed akan nurunin satu tahun ini sekali. Jadi, sebenarnya kita tahu, interest rate ini sensitif terhadap bursa, terhadap equity. Kalau interest rate naik di US, orang lebih senang beli phisycal product gitu,” ujar Iman.

    Kemudian, ia melanjutkan yaitu indeks keyakinan konsumen (IKK) AS yang mengalami penurunan signifikan pada Februari 2025, yang mana indeks keyakinan konsumen The Conference Board mencatatkan penurunan bulanan terbesar sejak Agustus 2021.

    Sementara itu, dari Asia, ia menyebut Bank of Korea telah menurunkan suku bunga acuannya dari 3 persen menjadi 2,75 persen, yang memberikan sentimen terhadap pelaku pasar, khususnya di kawasan Asia.

    “Kita musti aware bahwa sekarang ini 40 persennya asing. Sementara kalau turun terus, ya dari 60 persen (domestik) itu ada hampir 40 persennya retail gitu kan,” ujar Iman.

    Dari dalam negeri, Ia menjelaskan adanya pemangkasan rating oleh Morgan Stanley Capital International (MSCI) telah memberikan sentimen cukup signifikan ke pasar saham Indonesia.

    Sebagai informasi, Pada Rabu (26/02), Presiden AS Donald Trump mengindikasikan rencana untuk mempertimbangkan tarif “timbal balik” sebesar 25 persen pada mobil Eropa dan barang-barang lainnya.

    Selain itu, juga mengonfirmasi bahwa tarif pada Meksiko dan Kanada akan berlaku pada tanggal 2 April, bukan batas waktu yang ditetapkan sebelumnya yaitu tanggal 4 Maret.

    Sumber : Antara

  • IHSG Terancam Koreksi, Investor Cemas Dampak Tarif Dagang AS-China

    Bos Bursa Sebut Tiga Faktor Penyebab IHSG Sepekan Anjlok

    Jakarta, Beritasatu.com – Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menyampaikan penyebab indeks harga saham gabungan (IHSG) sepekan yang anjlok.

    Dikatakan Iman, indeks tercatat mengalami pelemahan 4,67% sepekan atau week on week (wow) pada periode 21-27 Februari 2025. Pelemahan ini disebabkan oleh faktor global, domestik, dan korporasi perusahaan itu sendiri.

    “Indeks itu (turun) pasti karena tiga hal, yakni bagaimana global, domestik, dan korporasinya sendiri. Itu tiga hal yang jadi isu,” ujar Iman di kantornya, Jakarta, Jumat (28/2/2025) siang.

    Pertama, yakni perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan negara mitra dagang, seperti Meksiko dan Kanada sehingga memengaruhi aliran modal asing.

    Menurutnya, banyak dana asing yang mengalir ke AS karena faktor keamanan. Hal ini pun turut berdampak pada negara emerging market, termasuk Indonesia.

    “Trump 2.0 tidak gampang dan menarik, bahwa ya 70% dana itu fly to quality to US. Jadi memang juga tidak gampang. Asing itu sekarang masuk ke US ya, termasuk juga selalu ada ancaman tarif. Kemarin Meksiko sama Kanada, Kanada melawan, lalu muncul lagi UE (Uni Eropa). Jadi selalu ada cerita tentang tarif,” ucapnya saat IHSG sepekan anjlok.

    Di sisi lain, kebijakan The Fed yang diekspektasikan dapat menurunkan suku bunga, ternyata tidak memberikan dampak sesuai ekspektasi. Menurutnya, The Fed paling banyak akan menurunkan suku bunga acuan satu kali pada tahun ini.

    “Jadi sekarang kita tahu interest rate ini sensitif terhadap bursa, terhadap equity. Kalau interest yang naik di US,” ujar Iman.

    Kedua, yakni ketidakpastian ekonomi domestik dan dominasi asing. Iman mengungkapkan, jumlah investor di pasar modal Indonesia masih didominasi oleh investor asing, yakni sebesar 40%.

    Iman menyebut, kondisi tersebut memengaruhi kondisi indeks karena ketika investor asing menarik diri sehingga pasar domestik yang lebih terbatas tidak mampu menopang pergerakan indeks.

    Ketiga, yakni koreksi pasar dan laporan keuangan emiten. Iman mengatakan, meskipun ada beberapa emiten yang melaporkan kenaikan laba, tetapi hasil tersebut masih di bawah ekspektasi konsensus pasar.

    “Ini yang menjadi kondisi-kondisi yang juga memperparah (IHSG),” tandasnya ketika berkomentar terkait IHSG sepekan yang anjlok.