Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • IHSG Pagi Ini Menguat di Level 8.100

    IHSG Pagi Ini Menguat di Level 8.100

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada zona hijau pagi ini. Pergerakan IHSG terpantau naik ke level 8.100-an.

    Dikutip dari RTI, Rabu (29/10/2025), IHSG pukul 9.05 WIB berada di level 8.100,38 naik 0,10% atau 7,75 poin. Sementara saat pembukaan berada di level 8.107,37.

    IHSG sempat berada di level tertinggi 8.115,70 dan berada di level terendah 8.081,62. Volume transaksi tercatat 2,08 miliar saham dengan nilai Rp 1,00 triliun. Frekuensi transaksi tercatat 140.042 kali.

    Pada perdagangan pagi ini sebanyak 274 saham menguat, 189 saham melemah, dan 178 saham stagnan.

    IHSG melemah secara mingguan minus 0,66%, sementara pergerakan selama sebulan menguat 0,68%. Begitu juga selama tiga bulan, IHSG menguat 6,35%, dalam enam bulan juga menguat 25,72%. Kemudian selama setahun, IHSg menguat 14,39%.

    PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai IHSG masih mengalami fluktuasi tinggi di hari kedua pekan ini karena masih terpengaruh oleh sentimen isu perubahan metodologi free float MSCI terhadap saham-saham di Indonesia.

    IHSG sempat melemah mendekati 1% ke level 8.039,8, namun kembali membaik menjelang akhir penutupan kemarin, sehingga ditutup melemah tipis 0,3% menjadi 8.092,6. Namun demikian investor asing mencatatkan net outflow yang cukup signifikan, mencapai IDR1,4triliun.

    Sentimen MSCI mungkin masih dapat mempengaruhi pergerakan IHSG ke depan terutama apabila berpengaruh terhadap flows dari investor asing. Pasar juga akan mengamati rilis kinerja emiten.

    Beberapa Perusahaan yang baru merilis laporan keuangan menunjukkan perkembangan yang bervariasi. UNVR mencatatkan kinerja 9M25 yang lebih baik dari ekspektasi dan memberikan optimisme akan perbaikan kinerja ke depan.

    Sementara itu KLBF menunjukkan kinerja yang sesuai dengan ekspektasi sejalan dengan disiplin pengeluaran yang mereka lakukan. ANTM mencatatkan kinerja 3Q25 yang lemah karena efek penghentian sementara operasi tambang Grasberg.

    Lihat juga Video: Sektor Properti Jadi Penopang IHSG di Tengah Tekanan Global

    (kil/kil)

  • IHSG Kemarin Lesu, Simak Rekomendasi Hari Ini

    IHSG Kemarin Lesu, Simak Rekomendasi Hari Ini

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun tipis sebesar 0,30% ke level 8.092,63 pada perdagangan Senin (28/10). Sejumlah saham menjadi penopang utama seperti RISE (+19,81%), TLKM (+2,10%), dan BRPT (+3,64%). Sementara itu, tekanan datang dari saham DSSA (-4,98%), ASII (-4,17%), dan AMMN (-4,51%).

    Dari sisi arus dana, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp1,20 triliun di pasar reguler dan Rp1,37 triliun di seluruh pasar. Secara sektoral, terdapat 5 dari 11 sektor yang ditutup melemah, dengan sektor industri turun paling dalam (-0,99%), sementara sektor properti justru mencatat penguatan tertinggi sebesar +3,40%.

    Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi merilis hasil evaluasi mayor indeks LQ45 yang akan berlaku efektif mulai 3 November 2025 hingga 30 Januari 2026. Dari hasil evaluasi tersebut, lima saham baru resmi masuk ke dalam LQ45, yaitu BUMI, DSSA, EMTK, HEAL, dan NCKL.

    Menariknya, BUMI tak hanya masuk ke indeks LQ45, tetapi juga IDX80 dan Bisnis-27, didorong oleh kapitalisasi pasar yang mencapai Rp52 triliun (per 28/10), free float sebesar 29,19%, dan kinerja fundamental yang dinilai solid.

    Berita Emiten:

    1. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)

    DRMA sedang finalisasi rencana akuisisi Mah Sing Indonesia (MSI), perusahaan manufaktur komponen plastik untuk kendaraan roda empat. DRMA berencana mengambil alih 82% saham MSI yang sebelumnya dimiliki oleh Vital Routes Sdn. Bhd. dan Kingsanindo Perkasa Indah (KPI).

    Nilai transaksi akuisisi tersebut disebut berada di bawah ambang batas transaksi material sesuai ketentuan POJK No.17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha, yakni di bawah 20% dari nilai ekuitas DRMA.

    Rekomendasi Saham Hari Ini:

    MAPI – Buy 1250-1275 | TP 1290-1310 | SL 1180
    EMTK – Buy 1165-1180 | TP 1215-1240 | SL 1090
    MBMA – Buy 620-635 | TP 645-660 | SL 580
    ARTO – Buy 2270-2300 | TP 2330-2380 | SL 2130
    DRMA – Buy 1080-1100 | TP 1125-1145 | SL 1030

    Disclaimer: Ingat, bahwa segala analisis dan rekomendasi saham dalam artikel ini bersifat informatif sekaligus bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan berinvestasi sepenuhnya berada di tangan masing-masing investor sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan pribadi. Selamat berinvestasi secara bijak.

    Lihat juga Video: Sektor Properti Jadi Penopang IHSG di Tengah Tekanan Global

    (kil/kil)

  • IHSG Tembus 32.000 Bukan Ramalan tetapi Perhitungan Matang

    IHSG Tembus 32.000 Bukan Ramalan tetapi Perhitungan Matang

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa prediksinya mengenai indeks harga saham gabungan (IHSG) yang bisa mencapai level 32.000 bukan sekadar ramalan. Ia mengatakan, proyeksi tersebut merupakan hasil perhitungan ekonomi yang matang.

    “Jadi saya tebak-tebak manggis, bukan bertapa, bukan. Itu hitungan ekonomi yang ada persamaan matematiknya,” kata Purbaya dalam acara sarasehan 100 ekonom Indonesia di Jakarta, Selasa (28/10/2025).

    Ia menjelaskan, proyeksi tersebut berangkat dari pola historis pergerakan ekonomi nasional yang terus mengalami pertumbuhan dalam setiap siklus bisnis. Berdasarkan pengamatannya selama lebih dari dua dekade, indeks saham cenderung tumbuh empat hingga lima kali lipat dari posisi awal dalam periode sekitar sepuluh tahun.

    “Orang bilang saya bohong atau ngomong sembarangan, tetapi itu berdasarkan pengalaman 20-25 tahun terakhir. Dari awal sampai akhir siklus bisnis, pertumbuhannya rata-rata 4-5 kali. Jadi saya pikir sistem perilaku pasar (behavioral system) tidak banyak berubah, kira-kira segitulah,” ujar mantan direktur utama PT Danareksa (Persero) itu.

    Purbaya mengaku, optimisme tersebut juga dimaksudkan untuk membangun kepercayaan publik terhadap perekonomian. Dalam teori makroekonomi, kata dia, terdapat konsep self-fulfilling prophecy dengan ekspektasi positif bisa mendorong ekspansi bisnis dan peningkatan konsumsi masyarakat.

    “Jadi membangun trust (kepercayaan) itu penting. Kalau orang berharap ekonomi bagus, bisnis akan ekspansi, konsumen juga akan belanja,” ujarnya.

    Karena itu, Purbaya percaya diri memproyeksikan IHSG akan terus menguat. Ia memperkirakan indeks bisa mencapai 9.000 pada akhir 2025 dan menembus 32.000 dalam sepuluh tahun mendatang.

    “Kalau ditanya gimana IHSG? Indeks to the moon, saya bilang. Itu menciptakan optimisme juga. Akhir tahun ini berapa? 9.000. Kalau sepuluh tahun lagi? 32.000,” ucapnya.

    Purbaya mengungkapkan, langkah pemerintah menempatkan dana Rp 200 triliun di perbankan beberapa waktu lalu juga dilakukan untuk memperkuat ekspektasi positif itu. Kebijakan tersebut bukan hanya simbolik, tetapi langsung diikuti tindakan nyata agar dampaknya segera terasa di sistem keuangan.

    Namun, ia menyatakan bahwa optimisme tidak bisa hanya dibangun lewat kata-kata tanpa langkah konkret. Purbaya bahkan mengaku sudah menyiapkan berbagai langkah lanjutan untuk mendorong ekonomi terus maju.

    “Kalau saya kan enggak cuma ngomong. Ada langkah lanjutan, lanjutan, lanjutan, lanjutan. Nanti langkah sebagiannya belum dibuka, kecuali Anda bayar saya untuk buka informasi tersebut, ” ucapnya dengan nada bercanda.

    Menurut Purbaya, penguatan IHSG yang terjadi belakangan ini juga menunjukkan bahwa pasar merespons positif langkah dan sinyal kebijakan pemerintah. Ia menilai, kepercayaan pelaku pasar terbentuk karena pernyataan yang disampaikan selalu diikuti implementasi kebijakan konkret.

    “Jadi yang ingin saya ajarkan adalah seperti ini, yang ingin saya ajarkan publik bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang menarik. Kalau Anda belajar dengan baik, Anda bisa mencapai level yang tadi, yang tinggi sekali, yang seolah-seolah mendekati dukun. Itu kira-kira,” tandasnya. 

  • Purbaya prediksi IHSG tembus 9.000 pada akhir 2025

    Purbaya prediksi IHSG tembus 9.000 pada akhir 2025

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menembus rekor 9.000 pada akhir 2025.

    “Akhir tahun ini (IHSG) berapa? 9.000. 10 tahun ke depan berapa? 32.000,” kata Purbaya dalam kegiatan “Sarasehan 100 Ekonom Indonesia” di Jakarta, Selasa.

    Purbaya menyatakan proyeksinya itu bukan hanya perhitungan asal, melainkan mengacu pada tren historis dalam 25 tahun terakhir. Menurutnya, indeks dapat tumbuh hingga empat sampai lima kali lipat dalam satu proses siklus bisnis. Dia yakin tren perilaku sistem ini tidak akan berubah ke depannya.

    “Jadi, saya bukan tebak-tebak manggis, bukan bertapa. Itu hitungan ekonomi yang ada persamaan matematikanya,” tambah dia.

    Menkeu yakin pendapatnya itu diperkuat oleh tren IHSG saat ini yang masih berada pada level 8.000 meski sebelumnya sempat diprediksi akan hancur. Investor, kata dia, secara aktif menganalisis arah kebijakan yang disampaikan oleh pemerintah, termasuk dirinya sebagai Menteri Keuangan, sebagai landasan dalam menentukan portofolio saham mereka.

    Oleh karena itu, dia terus berupaya menanamkan optimisme kepada investor.

    “Indeks to the moon, saya bilang. Itu menciptakan optimisme juga,” tuturnya.

    Sebagai catatan, IHSG pada Selasa sore ditutup melemah 24,52 atau 0,30 persen ke posisi 8.092,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,92 poin atau 0,23 persen ke posisi 822,61.

    Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat yaitu dipimpin sektor properti yang menguat sebesar 3,28 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor teknologi yang masing-masing naik sebesar 2,65 persen dan 1,65 persen.

    Sedangkan tujuh sektor melemah yaitu sektor industri turun paling dalam sebesar 1,00 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor keuangan yang turun masing-masing sebesar 0,89 persen dan 0,69 persen.

    Dari sisi eksternal, faktor yang diperkirakan memengaruhi pergerakan IHSG yaitu pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri (PM) Jepang Sanae Takaichi yang masih dicermati oleh investor.

    Sedangkan dari dalam negeri, koreksinya harga komoditas emas menjadi pendorong berlanjutnya profit taking pada saham-saham berbasis komoditas emas. Selain itu, melemahnya beberapa saham bluechips dengan kapitalisasi pasar besar, serta berlanjutnya koreksi beberapa saham konglomerasi juga membebani indeks.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG ditutup melemah, pasar cermati pertemuan Trump dan PM Jepang

    IHSG ditutup melemah, pasar cermati pertemuan Trump dan PM Jepang

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah di tengah pelaku pasar mencermati pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri (PM) Jepang Sanae Takaichi.

    IHSG ditutup melemah 24,52 atau 0,30 persen ke posisi 8.092,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,92 poin atau 0,23 persen ke posisi 822,61.

    “Mayoritas indeks bursa kawasan Asia ditutup melemah, mencermati pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan PM Jepang Takaichi ,” ujar Kepala Riset Phintraco Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

    Dalam pertemuan itu, disepakati perjanjian kerangka kerja untuk mengamankan pasokan mineral tanah jarang. Selain itu, Jepang akan menawarkan paket investasi Amerika Serikat (AS) berdasarkan kesepakatan tahun ini senilai 550 miliar dolar AS, termasuk pembuatan kapal serta peningkatan pembelian kedelai AS, gas alam dan truk pick up.

    Dari dalam negeri, koreksinya harga komoditas emas menjadi pendorong berlanjutnya profit taking pada saham-saham berbasis komoditas emas. Selain itu, melemahnya beberapa saham bluechips dengan kapitalisasi pasar besar, serta berlanjutnya koreksi beberapa saham konglomerasi juga membebani indeks.

    Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat yaitu dipimpin sektor properti yang menguat sebesar 3,28 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor teknologi yang masing-masing naik sebesar 2,65 persen dan 1,65 persen.

    Sedangkan tujuh sektor melemah yaitu sektor industri turun paling dalam sebesar 1,00 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor keuangan yang turun masing-masing sebesar 0,89 persen dan 0,69 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SLIS, IKAN, SSTM, SOHO, dan PURI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SMIL, DWGL, AMIN, BULL, dan REAL.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.308.793 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,21 miliar lembar saham senilai Rp19,83 triliun. Sebanyak 341 saham naik, 309 saham menurun, dan 159 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 120,32 poin atau 0,24 persen ke 50.392,00, indeks Hang Seng melemah 87,56 poin atau 0,33 persen ke 26.346,14, indeks Shanghai melemah 8,72 poin atau 0,22 persen ke 3.988,22, dan indeks Strait Times menguat 10,06 poin atau 0,23 persen ke 4.450,36.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Investor Mulai Rebalancing Portofolio, Sektor Ini Bisa Jadi Pilihan

    Investor Mulai Rebalancing Portofolio, Sektor Ini Bisa Jadi Pilihan

    Jakarta, Beritasatu.com – Menjelang penghujung tahun, pelaku pasar modal mulai melakukan rebalancing portofolio untuk menyesuaikan strategi investasi dengan arah pasar yang dinamis. Setelah sempat bergerak fluktuatif, indeks harga saham gabungan (IHSG) kini berusaha bertahan di kisaran 8.200-8.300.

    Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, pergerakan IHSG saat ini mencerminkan proses penyesuaian dari investor yang mulai mengalihkan fokus dari saham-saham konglomerasi menuju emiten dengan fundamental kuat dan prospek jangka panjang yang lebih jelas.

    “Momentum akhir tahun memang sering dimanfaatkan investor untuk menata ulang portofolio. Ada kecenderungan profit taking di saham-saham yang sudah naik tinggi, lalu berpindah ke sektor-sektor yang masih undervalued dan punya ruang tumbuh di 2025,” ujar Nico dalam Investor Market Opening, Senin (27/10/2025).

    Menurutnya, arah rebalancing ini juga didorong oleh ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter global. Jika The Fed benar-benar mulai menurunkan suku bunga, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan ikut menyesuaikan kebijakan agar likuiditas di pasar semakin longgar.

    “Sentimen suku bunga akan jadi amunisi tambahan bagi pasar. Likuiditas yang lebih longgar bisa mendorong permintaan terhadap aset berisiko, termasuk saham,” tambah Nico.

    Sementara itu, sejumlah sektor dikatakan Nico berpotensi menjadi penopang IHSG di kuartal IV 2025. Di antaranya perbankan, energi, industri dasar, serta consumer goods yang dinilai masih memiliki valuasi menarik.

    “Sektor perbankan mulai kembali dilirik karena valuasinya sudah turun cukup dalam sejak pertengahan tahun. Begitu juga energi dan industri dasar, keduanya punya prospek positif karena didorong permintaan domestik dan global yang mulai pulih,” jelasnya.

    Selain itu, sektor teknologi dan infrastruktur digital juga diperkirakan mencuri perhatian di 2025, seiring meningkatnya kebutuhan transformasi digital dan dukungan kebijakan pemerintah terhadap ekonomi berbasis teknologi.

    “Akhir tahun selalu jadi waktu yang menarik bagi investor untuk menyusun ulang strategi. Yang penting adalah disiplin memilih saham dengan fundamental kuat dan manajemen risiko yang baik,” tegas Nico.

    Meski demikian, Nico mengingatkan agar investor tetap mewaspadai potensi volatilitas di sisa tahun berjalan, terutama akibat dinamika global dan ketidakpastian kebijakan fiskal di beberapa negara maju.

    “Pasar akan cenderung sensitif terhadap pernyataan bank sentral, data inflasi, dan pergerakan dolar AS. Jadi strategi terbaik adalah tetap selektif dan fokus pada sektor yang punya kinerja stabil,” pungkasnya.

  • IHSG Ditutup Merosot ke Level 8.322

    IHSG Ditutup Merosot ke Level 8.322

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini. Pada penutupan pasar, IHSG tercatat di level 8.100-an usai menguat pada pembukaan perdagangan hari ini.

    Berdasarkan data RTI, Senin (27/10/2025) IHSG ditutup pada level 8.117,15 atau minus 154,57 poin (1,87%). Sementara pada pembukaan IHSG berada di level 8.322,21.

    IHSG hari ini tertinggi pada level 8.354,67 Kemudian untuk level terendahnya berada di 7.959,16. Nilai transaksi indeks pada perdagangan hari ini mencapai Rp 28,91 triliun dengan melibatkan 38,96 miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 2.868.753 kali.

    Sebanyak 215 saham hari ini menguat, 488 saham melemah dan 107 saham stagnan. Selain secara harian, IHSG secara mingguan menguat 0,35%.

    Kemudian secara bulanan minus 0,08%. Secara 6 bulanan juga menguat 29,62%. Lalu secara year to date menguat 14,65%.

    Sebelumnya, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama, menyebut kabar MSCI terkait perubahan metodologi penghitungan free float terhadap saham-saham Indonesia menjadi salah satu faktor utama koreksi IHSG hari ini.

    “Sepertinya ini terjadi penyesuaian metodologi MSCI terhadap perhitungan saham Indonesia. Bahkan MSCI juga mengumumkan bahwa mereka melakukan konsultasi terkait dengan metode perhitungan metode free float untuk para konstituen saham di Indonesia,” ungkap Nafan kepada detikcom, Senin (27/10/2025).

    Berdasarkan analisis pasar Phintraco Sekuritas menjelaskan secara teknikal IHSG bergerak melemah dari kisaran level 8.134 dengan membentuk pola Death cross pada MACD dan Stochastic RSI atau sinyal bearish yang menunjukkan potensi penurunan harga di sesi selanjutnya.

    “IHSG ditutup melemah ke level 8028.336 (-2.942%) pada perdagangan Sesi I Senin. Secara teknikal, IHSG breakdown MA20 dikisaran level 8134 sering dengan pembentukan Death Cross pada MACD dan Stochastic RSI. Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi lanjutkan pelemahan uji level psikologis 8000 pada perdagangan sesi II Senin,” tulis Phintraco.

    Tonton juga video “Sektor Properti Jadi Penopang IHSG di Tengah Tekanan Global” di sini:

    (rea/rrd)

  • Biang Kerok IHSG Tiba-tiba Anjlok Parah

    Biang Kerok IHSG Tiba-tiba Anjlok Parah

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tiba-tiba melemah sepanjang perdagangan hari ini, Senin (27/10/2025). Indeks saham RI itu terpantau menjauh dari level 8.000-an.

    Pada pembukaan perdagangan pagi tadi IHSG sempat menguat 0,26% ke level 8.292,86 pukul 9.10 WIB kemudian babak belur hingga saat ini.

    Berdasarkan data perdagangan RTI Business, IHSG saat ini melemah 3,37% ke level 7.993,22 pukul 14.26 WIB. Posisi ini berbanding terbalik dengan capaian pagi tadi, di mana IHSG sempat menyentuh level tertingginya yakni di posisi 8.354,67.

    Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama, menyebut kabar MSCI terkait perubahan metodologi penghitungan free float terhadap saham-saham Indonesia menjadi salah satu faktor utama koreksi IHSG hari ini.

    “Sepertinya ini terjadi penyesuaian metodologi MSCI terhadap perhitungan saham Indonesia. Bahkan MSCI juga mengumumkan bahwa mereka melakukan konsultasi terkait dengan metode perhitungan metode free float untuk para konstituen saham di Indonesia,” ungkap Nafan kepada detikcom, Senin (27/10/2025).

    Selain perubahan metodologi penghitungan free float MSCI, Nafan juga menyebut rebalancing atau pengocokan ulang emiten Indonesia sebagai penghuni indeks global MSCI juga berpengaruh terhadap pergerakan IHSG akibat terkoreksinya harga saham konglomerat. Adapun rebalancing ini akan dilakukan pada November mendatang.

    “Kita juga menantikan rebalancing MSCI, ini juga dari global. Ini sebenarnya turut mempengaruhi pelemahan daripada kinerja pergerakan harga saham emiten-emiten konglomerat,” ungkapnya.

    Sementara untuk makro ekonomi global, pergerakan IHSG hari ini juga turut dipengaruhi dinamika perang tarif Amerika Serikat (AS)-China. Kemudian juga pengaruh dari angka inflasi AS yang tercatat naik jadi 2,9% di bulan September.

    Kemudian berdasarkan analisis pasar Phintraco Sekuritas menjelaskan secara teknikal IHSG bergerak melemah dari kisaran level 8.134 dengan membentuk pola Death cross pada MACD dan Stochastic RSI atau sinyal bearish yang menunjukkan potensi penurunan harga di sesi selanjutnya.

    “IHSG ditutup melemah ke level 8028.336 (-2.942%) pada perdagangan Sesi I Senin. Secara teknikal, IHSG breakdown MA20 dikisaran level 8134 sering dengan pembentukan Death Cross pada MACD dan Stochastic RSI. Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi lanjutkan pelemahan uji level psikologis 8000 pada perdagangan sesi II Senin,” tulis Phintraco.

    Tonton juga video “Sektor Properti Jadi Penopang IHSG di Tengah Tekanan Global” di sini:

    (acd/acd)

  • IHSG Hari Ini Diprediksi Bergerak Positif

    IHSG Hari Ini Diprediksi Bergerak Positif

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi bergerak positif dalam range 8.127 – 8.320. Dalam riset Ajaib Sekuritas disebutkan sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG kembali positif diikuti kenaikan saham Blue Chip. Indeks IDX30 +2,66% dan LQ45 +2,70%.

    Investor asing juga terpantau inflow di seluruh pasar ekuitas domestik senilai Rp1.084 triliun.

    Jika diakumulasi sejak awal tahun (YtD) apresiasi IHSG mencapai +16,97% (23/10/2025). Musim laporan keuangan emiten dan kenaikan bursa global juga menjadi pendorong kenaikan IHSG.

    Dari emiten, WIFI bekerja sama multi-tahunan dengan Qualcomm untuk menghadirkan konektivitas broadband tetap nirkabel (FWA) terjangkau di Indonesia melalui platform Dragonwing pada spektrum 1,4 GHz. Kolaborasi ini menargetkan 25 juta rumah tangga dalam lima tahun untuk mempercepat pemerataan internet di wilayah tertinggal.

    Dari Mancanegara, Bursa Wall Street kompak positif. Indeks Dow Jones (+0,31%) dan Nasdaq (+0,89%). Musim rilis laporan keuangan memberikan sentimen positif. Intel (NASDAQ:INTC) +3,36% (23/10/2025) dan +7,71% (pada sesi after hours) setelah membukukan pendapatan +3% yoy pada 3Q25 menjadi USD13,7 miliar. Laba bersih USD4,1 miliar serta EPS 0,90 (GAAP) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang membukukan rugi bersih. Sementara, akhir pekan ini pasar mencermati data CPI yang menjadi sinyal suku bunga The Fed. Di sisi lain, Bursa Asia Pasifik secara intraday juga dibuka menguat, Indeks Nikkei 225 +1,20% dan KOSPI +1,80% (24/10/2025).

    Akhir pekan ini IHSG dibuka naik dan berada di level 8.300-an.

    Dikutip dari RTI, Jumat (24/10/2025), IHSG pukul 9.06 WIB berada di level 8.308,53 naik 0,41% atau 34,17 poin. Sementara saat pembukaan, IHSG berada di level 8.294,89.

    IHSG berada di level tertinggi 8.313,95 dan berada di level terendah 8.283,68. Volume transaksi tercatat 2,09 miliar saham dengan nilai Rp 1,808 triliun. Frekuensi transaksi tercatat 196.051 kali.

    Sebanyak 273 saham menguat, 199 saham melemah, dan 177 saham stagnan.

    IHSG menguat secara mingguan sebesar 4,95%, secara tiga bulanan juga naik 11,22%, dan sepanjang 2025 bertambah 17,34%. Selanjutnya, IHSG secara bulanan naik 2,57 dan selama enam bulanan naik 32,83%.

    (kil/kil)

  • Studi NEXT catat pasar modal RI duduki posisi teratas di kawasan ASEAN

    Studi NEXT catat pasar modal RI duduki posisi teratas di kawasan ASEAN

    Lonjakan kapitalisasi pasar menjadi penanda kuatnya kepercayaan pasar terhadap fondasi ekonomi Indonesia dalam satu tahun pertama Pemerintahan Presiden Prabowo.

    Jakarta (ANTARA) – Studi terbaru dari NEXT Indonesia Center mencatat kapitalisasi pasar modal Indonesia menempati posisi teratas di kawasan Asia Tenggara.

    Dalam laporan riset NEXT dikutip di Jakarta, Sabtu, menyebutkan nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menunjukkan tren positif dan untuk pertama kalinya menembus Rp15.000 triliun pada Maret 2025.

    Angka tersebut menjadikan BEI sebagai pasar modal terbesar di kawasan ASEAN, setelah melampaui Singapore Exchange (SGX) pada Februari 2023.

    “Lonjakan kapitalisasi pasar menjadi penanda kuatnya kepercayaan pasar terhadap fondasi ekonomi Indonesia dalam satu tahun pertama Pemerintahan Presiden Prabowo. Dengan capaian ini, Indonesia resmi menjadi pasar modal terbesar di Asia Tenggara,” tulis NEXT.

    Selain itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak sejarah baru dengan melampaui level 8.000 untuk pertama kalinya.

    IHSG ditutup pada posisi 8.124 pada 16 Oktober 2025. Peningkatan ini mencerminkan optimisme investor terhadap stabilitas politik dan arah kebijakan ekonomi nasional.

    “Pertumbuhan IHSG menunjukkan kepercayaan investor bahwa perekonomian Indonesia bergerak di jalur yang stabil,” lanjut laporan tersebut.

    Di sektor perdagangan, Indonesia juga mencatat surplus perdagangan tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

    Kinerja ekspor dan impor nasional menunjukkan sinyal positif yang kuat. Pada Agustus 2025, Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan sebesar 5,49 miliar dolar Amerika Serikat (AS), tertinggi sejak 2022.

    Surplus terjadi ketika nilai ekspor mencapai 25 miliar dolar AS, sementara impor berada di kisaran 19,5 miliar AS.

    Menurut NEXT, capaian tersebut mencerminkan daya saing industri nasional yang semakin tangguh di pasar global.

    Melebarnya surplus bukan sekadar angka, tetapi indikator penting bahwa sektor produksi dalam negeri mampu menjaga ritme ekspor, sekaligus memperkuat penerimaan devisa negara.

    Kinerja perdagangan luar negeri tersebut, lanjut NEXT, melengkapi dorongan dari sektor pasar modal, yang sepanjang satu tahun pertama Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menunjukkan tren menguat.

    Kombinasi antara surplus perdagangan dan kapitalisasi pasar yang melonjak diyakini memperlihatkan fondasi ekonomi Indonesia yang kian solid, bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.