Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • Kinerja Emiten Telekomunikasi (ISAT-EXCL-FREN) di Tengah Rebound IHSG

    Kinerja Emiten Telekomunikasi (ISAT-EXCL-FREN) di Tengah Rebound IHSG

    Bisnis.com, JAKARTA — PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Indosat Tbk. (ISAT) dinilai memiliki kinerja yang cukup optimal di tengah kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mulai merangkak naik setelah turun tajam kemarin, Selasa (18/3/2025).

    Adapun hari ini, IHSG mulai rebound dan mencapai level Rp6.314 hingga pukul 14.30 WIB. EXCL naik tipis 0,44% sementara itu ISAT masih terkoreksi.

    Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis, menilai bahwa koreksi saham ISAT lebih dipengaruhi oleh faktor teknikal jangka pendek. Sebab, dari sisi fundamental, Niko menilai Indosat berada di jalur pertumbuhan yang solid.

    “Dengan strategi bisnis yang berfokus pada AI dan digitalisasi, Indosat memiliki daya saing yang semakin kuat di industri telekomunikasi,” kata Niko, dikutip (19/3/2025).

    Sepanjang 2024, Indosat mencatat peningkatan pendapatan sebesar 9,1% year-on-year (YoY) menjadi Rp55,9 triliun, didorong oleh peningkatan kualitas layanan pelanggan dan kontribusi positif dari semua lini bisnis.

    Pendapatan dari layanan seluler tumbuh 7,5% YoY seiring dengan ekspansi jaringan dan peningkatan pengalaman pelanggan, sementara segmen Multimedia, Data Communication, and Internet (MIDI) melonjak 23,4% YoY berkat peningkatan layanan IT.

    EBITDA perusahaan meningkat 10,2% YoY menjadi Rp26,4 triliun, dengan margin EBITDA mencapai 47,2%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang dinormalisasi tumbuh 38,1% menjadi Rp4,916 triliun, menunjukkan efisiensi dan profitabilitas.

    Niko mengatakan salah satu pilar utama pertumbuhan Indosat adalah akselerasi adopsi kecerdasan buatan (AI). Indosat telah memimpin inisiatif AI di Indonesia dengan mengembangkan Sahabat-AI, sebuah model bahasa besar yang dikembangkan Bersama GoTo dan NVIDIA.

    Niko juga mengatakan kondisi geopolitik dan perang dagang juga membuka peluang besar bagi Indonesia untuk menarik lebih banyak investasi di sektor teknologi. Dengan meningkatnya perhatian dunia terhadap kemandirian digital dan AI, Indonesia berada pada posisi strategis untuk menjadi pemain utama di kawasan.

    XL Axiata

    Sementara itu, berdasarkan laporan Keuangan per Desember 2024, emiten berkode saham EXCL ini membukukan pendapatan sebesar Rp34,39 triliun. Top line ini meningkat 6,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp32,3 triliun pada 2023.

    Pendapatan EXCL sebagian besar dikontribusikan dari data dan layanan digital sebesar Rp31,57 triliun, percakapan dan SMS sebesar Rp898,6 miliar, serta jasa interkoneksi dan jasa telekomunikasi lainnya sebesar Rp1,13 triliun.

    Meningkatnya pendapatan perseroan ini juga turut mengerek beban perseroan. Beban EXCL meningkat menjadi Rp28,6 triliun, naik 3,74% dari Rp27,6 triliun secara tahunan. Meski beban naik, laba tahun berjalan EXCL melonjak hingga 45,45% secara tahunan.

    Laba tahun berjalan EXCL tercatat sebesar Rp1,84 triliun pada tahun 2024, naik dari Rp1,27 triliun pada tahun 2023. Alhasil, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk atau laba bersih EXCL melesat 44,72% dari Rp1,25 triliun pada tahun 2023, menjadi Rp1,81 triliun pada tahun 2024.

    Smarfren

    Adapun PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) mencatat pendapatan senilai Rp11,41 triliun atau turun 2,02% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari tahun sebelumnya senilai Rp11,65 triliun pada 2024.

    Secara terperinci, pendapatan dari jasa telekomunikasi data berkurang 2,77% yoy menjadi Rp9,90 triliun pada 2024 dari sebelumnya Rp10,18 triliun. Sedangkan pendapatan nondata melesat 47,25% yoy menjadi Rp429,85 miliar dari sebelumnya Rp291,91 miliar.

    Namun, pendapatan jasa interkoneksi turun 34,68% yoy menjadi Rp259,80 miliar dari sebelumnya Rp397,78 miliar. Sedangkan pendapatan lain-lain naik tipis 5,94% yoy menjadi Rp825,34 miliar.

    Selanjutnya, beban usaha FREN juga meningkat 5,56% yoy menjadi Rp11,72 triliun dari sebelumnya Rp11,11 triliun. Keuntungan dari utang obligasi terpantau turun 84,52% yoy menjadi Rp116,09 miliar dari sebelumnya Rp750,29 milair.

  • Nilai IHSG Jeblok Karena Negara Diurus Suka-suka Prabowo-Gibran, Stefan Antonio: Kapan Kalian Mau Mundur?

    Nilai IHSG Jeblok Karena Negara Diurus Suka-suka Prabowo-Gibran, Stefan Antonio: Kapan Kalian Mau Mundur?

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jeblok hingga 5 persen pada (18/3). Itu dinilai karena serangkaian kebijakan pemerintah.

    Hal tersebut diungkapkan Pegiat Media Sosial Stefan Antonio. Ia mengatakan aturan telah diobrak-abrik.

    “Negara diurus suka-suka “Ndasmu”. Aturan obrak-abrik seenak “Ndasmu”,” kata Stefan dikutip dari unggahannya di X, Rabu (19/3/2025).

    Berdasar dari hal tersebut, kata Stefan, memengaruhi pasar.

    Stefan pun menyentil Prabowo secara satire. Ia mengungkit ungkapan lawas Prabowo yang mengatakan Indonesia akan bubar pada 2030.

    “Dibayar kontan sama pasar. Indonesia mau dibuat bubar sebelum 2030,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Stefan menanyakan kapan Prabowo-Gibran mengundurkan diri. Lengkap dengan jajaran kabinetnya.

    “Kapan kalian mau mundur @PRABOWO @GIBRAN_TWEET beserta jajaran kabinet kalian?!” pungkasnya.

    Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) akibat IHSG jeblok ke angka 5%, Selasa (18/3/2025).

    Pembekuan sementara terjadi pada sesi I, pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Sesi I IHSG ditutup melemah di angka 395,87 poin atau 6,12 persen ke posisi 6.076,08.

    Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani telah buka suara terkait anjloknya IHSG ke angka 5%. Diungkapkan saat konferensi pers lelang Surat Utang Negara.

    “Kalau ada perusahaan swasta yang bergerak cukup dalam hari ini, tentu itu spesifik mengenai perusahaan tersebut. Namun saya tegaskan bahwa pondasi dari perusahaan-perusahaan go public harus terus di-update ke market, sehingga market punya assessment terhadap valuasi yang fair dan baik, itu merupakan kewajiban kita bersama,” ujarnya.
    (Arya/Fajar)

  • OJK dan BEI Beda Pendapat soal Evaluasi Trading Halt

    OJK dan BEI Beda Pendapat soal Evaluasi Trading Halt

    JAKARTA – Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi buka suara terkait pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang meminta untuk melakukan evaluasi terkait aturan pemberhentian perdagangan sementara atau trading halt.

    Inarno menyampaikan aturan pemberhentian perdagangan sementara atau trading halt yang saat ini sebesar 5 persen sudah merupakan Standard Operating Procedure (SOP).

    “Enggak, enggak, Itu sudah merupakan SOP dari kami,” jelasnya kepada awak media, 19 Maret.

    Sementara itu, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia Irvan Susandy mengatakan bahwa pihak menerima masukan dari berbagai pihak dan mekanisme trading halt merupakan hal umum atau common practice yang juga dilakukan oleh bursa-bursa di negara lain saat indeks terkoreksi.

    “Tapi yang biasa kita review adalah angkanya. Di angka berapa dulu, seingat saya kita juga pernah pakai 7 persen, 12,5 persen, 20 persen gitu ya. Kita review tergantung market behavior dan nanti perkembangan dari investor serta bursa-bursa lain juga,” ujarnya kepada awak media, Rabu, 19 Maret.

    Irvan menyampaikan pihaknya dapat melakukan evaluasi terhadap ketentuan trading halt apabila diminta dan perubahan terkait mekanisme tersebut terakhir dilakukan pada saat pandemi Covid-19.

    Meski demikian, Irvan menjelaskan terkait perubahan kembali mengenai batas pemberlakuan trading halt pihaknya akan melakukan kajian terlebih dahulu.

    “Kita biasa melakukan review terkait hal ini gitu ya. Terakhir kan seingat saya perubahan tuh di covid sih. 5, 10, 15 tuh pada saat COVID-19 kita ubah angkanya. Nah apakah ini akan mungkin diubah? Ya mungkin aja. Tapi kita coba kita kaji dulu deh ya,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengusulkan agar Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melakukan peninjauan ulang terkait aturan pemberhentian perdagangan sementara atau trading halt.

    “Karena regulasi halt yang 5 persen itu diberlakukan saat Covid, tentu perlu ada review mengenai regulasi tersebut,” kata Airlangga di Istana Merdeka pada Selasa, 18 Maret.

    Diketahui, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) pada sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).

    “Kami menginformasikan bahwa hari ini, Selasa, 18 Maret 2025 telah terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS),” tulisnya dalam keterangan resmi Bursa Efek Indonesia, Selasa, 18 Maret.

    Adapun, dalam keterangan surat tersebut dijelaskan bahwa pembekuan ini dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 5 persen.

    Selain itu, langkah ini diambil sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 mengenai Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.

    Adapun, perdagangan akan dilanjutkan pada pukul 11:49:31 WIB tanpa ada perubahan jadwal perdagangan.

  • IHSG Kembali Loyo 30,59 Poin pada Rabu Pagi

    IHSG Kembali Loyo 30,59 Poin pada Rabu Pagi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi (19/3/2025) dibuka melemah 30,59 poin atau 0,49 persen ke posisi 6.192,80.

    Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,88 poin atau 0,27 persen ke posisi 707,13.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan penurunan tajam IHSG dipengaruhi faktor global dan domestik.

    “Kita lihat secara global kan besok ada FOMC meeting. Nah, tentu market masih menunggu,” kata Airlangga saat tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/3/2025).

    Terkait kondisi perekonomian nasional, Airlangga menegaskan fundamental ekonomi Indonesia masih kuat. “Pertumbuhan ekonomi secara spasial kita ketahui relatif bagus. Kemudian inflasi kita ketahui juga sampai Februari juga inflasi masih rendah di mana core inflation-nya masih positif,” jelas Airlangga.

    Lebih lanjut, indeks keyakinan konsumen PMI pada Februari tercatat tinggi di angka 53,6, pertumbuhan kredit Januari sebesar 10,3 persen, dan cadangan devisa akhir Februari juga berada pada level tinggi.

    Selain itu, neraca perdagangan Indonesia hingga Februari 2025 juga tercatat surplus sebesar USD6,61 miliar, dengan nilai ekspor tertinggi mencapai USD14 miliar pada Februari.

    Airlangga memaparkan bahwa dibandingkan negara-negara lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kompetitif.

    “Kita bisa melihat GDP growth kita dibandingkan Malaysia, Chile itu relatif masih tinggi. Inflation kita salah satu yang terendah termasuk di ASEAN,” ujarnya. (Pram/fajar)

  • IHSG Mulai Bangkit Lagi, Apa Pemicunya?

    IHSG Mulai Bangkit Lagi, Apa Pemicunya?

    Jakarta

    PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat menghentikan sementara perdagangan pasar modal pada Selasa (18/3) siang kemarin karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok. Hari ini pukul 13.03, IHSG menguat 61.082 poin atau naik 0,98% ke level 6.284 dan bergerak pada rentang tertinggi di level 6.304 dan terendah 6.147.

    Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi mengatakan, penguatan IHSG terjadi usai kunjungan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Sufmi Dasco Ahmad ke BEI usai pembekuan perdagangan sementara. Kunjungan itu dinilai memberi katalis positif kepada IHSG.

    “Kesigapan Dasco mendatangi BEI berhasil menyelamatkan IHSG. Terbukti secara perlahan IHSG mulai rebound pada perdagangan sesi II,” kata R Haidar Alwi dalam keterangannya, dikutip Rabu (19/3/2025).

    Menurutnya, pernyataan Dasco terkait kondisi fiskal Indonesia kuat dan Sri Mulyani Indrawati tidak akan mundur dari posisi Menteri Keuangan dapat menumbuhkan kepercayaan investor di tengah kekhawatiran pasar akibat berbagai isu dalam dan luar negeri.

    “Dasco tidak hanya sigap tapi juga tegas. Dalam situasi demikian, ketegasan diperlukan untuk meredakan kekhawatiran pasar,” tuturnya.

    Terlepas dari berbagai spekulasi tentang penyebab anjloknya IHSG, ia menekankan pentingnya kesigapan dan ketegasan pihak-pihak terkait dalam merespons berbagai isu yang dapat menjadi sentimen negatif, misalnya isu soal mundurnya Sri Mulyani yang bergulir sejak pekan lalu.

    Menurutnya, Sri Mulyani menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi arus keluar masuk modal asing di pasar. Pasalnya, kredibilitasnya di dunia keuangan sudah diakui dunia dan investor asing.

    (ara/ara)

  • Bos BEI Bocorkan Prospek IPO di Tengah Tekanan IHSG dan Aksi Jual Saham

    Bos BEI Bocorkan Prospek IPO di Tengah Tekanan IHSG dan Aksi Jual Saham

    Jakarta

    PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis dengan prospek pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) di tengah tekanan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan aksi net sell atau jual bersih yang dilakukan investor asing.

    Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, antrean atau pipeline IPO calon emiten masih tidak berubah kendati IHSG melemah. Bahkan saat ini, tercatat 10 emiten yang melakukan IPO sepanjang 2025.

    “Saya lihat secara pipeline nggak berubah. Ini kan kita bicara (kondisi) kemarin, IPO itu kan jangka panjang, masih ada satu tahun. Kita sudah lihat hari ini, listing kita sudah 10 yang listing,” kata Iman di Main Hall BEI, Jakarta Selatan, Rabu (19/3/2025).

    Iman juga meyakini, akan ada penambahan permintaan yang terjadi pada pasar saham domestik. Optimisme ini menyusul kebijakan baru pembelian kembali saham atau buyback tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diumumkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hari ini.

    “Ada upaya-upaya yang dilakukan oleh OJK dan kita harapkan akan ada penambahan permintaan-permintaan lain yang terjadi di domestik. Kita harapkan ya bisa juga meningkatkan kepercayaan dari asing. Apa yang statement-statement yang disampaikan ini semoga juga bisa meredam kekhawatiran investor asing terhadap bursa Indonesia,” tutupnya.

    Sementara itu, berdasarkan data RTI Business hari ini pukul 12.07 WIB, aksi jual bersih yang dilakukan investor asing untuk keseluruhan pasar Rp 2,49 triliun dan pasar domestik Rp 2,57 triliun. Pergerakan IHSG usai pengumuman aturan buyback tanpa RUPS menguat 61.082 poin atau 0,98% ke level 6.284.

    Untuk diketahui, hingga 14 Maret 2025 tercatat 10 Perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp 3.88 Triliun. Saat ini tercatat 26 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.

    Berdasarkan klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline sesuai POJK Nomor 53/POJK.04/2017, yakni satu perusahaan skala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar, dan 25 perusahaan skala besar dengan aset di atas Rp 250 miliar.

    Berikut Rinciannya Sektornya:

    • 3 Perusahaan dari sektor Basic Materials;
    • 1 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;
    • 6 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;
    • 3 Perusahaan dari sektor Energy;
    • 1 Perusahaan dari sektor Financials;
    • 4 Perusahaan dari sektor Healthcare;
    • 4 Perusahaan dari sektor Industrials;
    • 1 Perusahaan dari sektor Infrastructures;
    • 1 Perusahaan dari sektor Technology;
    • 2 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic

    (ara/ara)

  • Minta Rakyat Terus Bersuara, Ustaz Hilmi Firdausi: Ini Bukan tentang 1, 2, dan 3, Itu Sudah Selesai

    Minta Rakyat Terus Bersuara, Ustaz Hilmi Firdausi: Ini Bukan tentang 1, 2, dan 3, Itu Sudah Selesai

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Ustaz Hilmi Firdausi meminta rakyat terus bersuara terhadap peristiwa sosial, ekonomi, dan politik. Itu menurutnya untuk perbaikan bangsa.

    “Ayo terus bersuara demi perbaikan bangsa & negara,” kata Hilmi dikutip dari unggahannya di X, Rabu (19/3/205).

    Hilmi merefleksikan hal yang terjadi belakangan ini. Mulai dari rentetan korupsi, hingga anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

    “Melihat berita korupsi hampir tiap saat, daya beli masyarakat yang menurun, anjloknya IHSG…,” ujarnya.

    Ia mengaku hanya bisa berdoa. Ia. Pun menyerukan agar melakukan hal sama, apalagi di bulan Ramadan saat ini.

    “Sebagai rakyat saya hanya bisa berdoa, lekas pulih bangsaku. Tolong teman-teman juga ikut berdoa di bulan mulia ini,” ucapnya.

    Kritik terhadap penguasa, disebutnya bukan lagi terkait pilihan politik di Pemilihan Presiden (Pilpres). Nomor 1, 2, dan 3 dianggapnya sudah selesai.

    “Sekali lagi ini bukan ttg 1, 2 dan 3. Itu sudah selesai,” pungkasnya.
    (Arya/Fajar)

  • Ada Aturan Baru Buyback, Bagaimana Nasib Emiten yang Terlanjur RUPS?

    Ada Aturan Baru Buyback, Bagaimana Nasib Emiten yang Terlanjur RUPS?

    Jakarta

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan kebijakan pembelian saham kembali atau buyback tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Buyback ini dilakukan untuk menjaga volatilitas pasar modal.

    Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, aturan buyback ini sempat diterapkan pada saat pandemi COVID-19 pada 2020. Peraturan ini tidak banyak diubah kecuali masa berlakunya.

    Aturan buyback tanpa RUPS ini berlaku selama 6 bulan sejak 18 Maret 2025. Inarno mengatakan, besaran buyback saham juga tidak jauh dari aturan pada saat COVID-19.

    “Sudah, sudah diatur. Ada parameter-parameternya, nanti secara teknisnya bisa ditanyakan. Ya, jadi sekitar 20% daripada itu. (Peraturan ini sama dengan pandemi?) Mungkin bedanya bahwasannya kita membatasi itu adalah selama 6 bulan,” kata Inarno kepada wartawan di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Rabu (19/3/2025).

    Inarno mengatakan sudah ada beberapa emiten yang telah melakukan buyback saham melalui mekanisme RUPS. Terkait hal ini, ia juga mengatakan emiten tersebut dapat melakukan buyback saham kembali tanpa RUPS.

    Beberapa emiten tersebut masuk kategori blue chip hingga Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Namun, ia tak menyebut rinci emiten yang telah melakukan buyback saham melalui mekanisme RUPS.

    “Bank-bank juga ada. (Himbara?) Ya, ada,” jelasnya.

    Untuk diketahui, buyback saham tanpa RUPS ini diterbitkan menyusul pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak September 2024. Ia mengatakan tren penurunan terjadi sebesar 1.682 poin atau -21,28%.

    Selain itu, kebijakan ini juga dilakukan menyusul faktor risiko di pasar modal Indonesia terhadap ketidakpastian global yang terpantau tinggi, seperti ketidakpastian kebijakan tarif pemerintah Amerika Serikat (AS), eskalasi peran dagang, indikasi cooling off perekonomian AS, dan dinamika geopolitik.

    “Kita lebih banyak kepada apa yang kita bisa lakukan untuk menjaga volatility di market,” tutupnya.

    (ara/ara)

  • Apa Itu Trading Halt IHSG? Ini Penyebab dan Dampak Penghentian Perdagangan Sementara 

    Apa Itu Trading Halt IHSG? Ini Penyebab dan Dampak Penghentian Perdagangan Sementara 

    PIKIRAN RAKYAT – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam, menyebabkan Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX) memberlakukan penghentian perdagangan sementara (trading halt) pada Selasa, 18 Maret 2025.

    Keputusan ini tak diambil tiba-tiba, telah diatur peraturan bursa bagian dari sistem perlindungan pasar. Trading Halt diberlakukan agar perdagangan tidak semakin anjlok akibat kepanikan, memberi waktu investor mencerna situasi dan mengambil keputusan lebih rasional.

    Mekanisme juga diterapkan di banyak bursa saham dunia seperti Amerika Serikat (AS), China, Jepang dan Korea Selatan. Fungsinya rem otomatis, menghindari jatuhnya indeks secara berlebihan dalam waktu singkat.

    Sejarah menunjukkan, pasar saham cenderung bereaksi secara emosional pada berita buruk. Mekanisme ini membantu menenangkan situasi dan mencegah aksi jual yang lebih besar.

    Penyebab Trading Halt

    Dalam sistem perdagangan di Indonesia, trading halt dipicu sejumlah kondisi. Jika IHSG mengalami penurunan lebih dari 5 persen dalam 1 sesi perdagangan, bursa akan menghentikan perdagangan 30 menit.

    Jika setelah perdagangan dibuka kembali IHSG masih mengalami penurunan lebih dari 10 persen, maka perdagangan akan dihentikan kembali selama 30 menit.

    Jika koreksi terus berlanjut sampai lebih dari 15 persen, perdagangan bisa dihentikan sampai akhir sesi atau bahkan diperpanjang ke hari berikutnya dengan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    IHSG mengalami koreksi lebih dari 6 persen dalam 1 hari, langsung memicu mekanisme trading halt selama 30 menit pada Selasa, 18 Maret 2025, menarik perhatian banyak investor terutama yang pertama kali mengalami situasi ini.

    Fenomena serupa terjadi Maret 2020 saat pandemi Covid-19 mengguncang pasar keuangan global, membuat perdagangan di BEI dihentikan beberapa kali dalam 1 bulan.

    Penyebab IHSG Turun

    Penyebab utama penurunan tajam IHSG kali ini adalah kombinasi faktor domestik dan global.

    Menurut Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman, kebijakan tarif AS pada negara mitra dagangnya menyebabkan dampak negatif ke berbagai negara berkembang, termasuk Indonesia.

    Tekanan besar juga datang dari faktor domestik, terutama serangkaian kebijakan ekonomi yang dianggap kontroversial oleh pasar. Investor domestik dan asing semakin khawatir stabilitas ekonomi Indonesia usai beberapa keputusan mempengaruhi sektor keuangan dan perbankan.

    Pernyataan Presiden Prabowo yang menyebut saham sebagai bentuk perjudian memicu reaksi negatif dari pasar. Pasar modal sangat bergantung kepercayaan investor, pernyataan semacam ini menimbulkan ketidakpastian, berujung pada aksi jual besar-besaran.

    Dampak

    Saham-saham unggulan seperti BMRI, BBRI, BBCA serta BBTN mengalami koreksi tajam dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah saham anjlok lebih dari 40 persen, memberi dampak domino ke sektor lain seperti teknologi, bahan baku, properti dan energi.

    Penanggulangan

    Langkah yang perlu diambil oleh pemerintah dan otoritas keuangan dalam jangka pendek memperkuat komunikasi dan memberi kejelasan soal kebijakan ekonomi yang diterapkan.

    Bank Indonesia dan OJK harus memastikan likuiditas pasar tetap terjaga agar tekanan jual yang berlebihan bisa diredam. Momen ini bisa jadi peluang investor masuk ke saham-saham berkualitas di level harga yang lebih rendah.

    Investor jangka panjang sering memanfaatkannya melakukan akumulasi aset, mempertimbangkan faktor fundamental perusahaan yang masih solid. Jika kebijakan lebih kredibel dan pro-investor bisa diterapkan, pemulihan pasar dapat terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan.

    Jangan panik, ambil keputusan yang rasional dan berbasis data. Pasar saham Indonesia masih berpeluang besar kembali ke jalur pemulihan dan pertumbuhan dengan strategi tepat.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • IHSG Melemah, Sri Mulyani Beri Pesan Tegas ke Danantara! Begini Isinya

    IHSG Melemah, Sri Mulyani Beri Pesan Tegas ke Danantara! Begini Isinya

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers di kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) di Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025, menyampaikan pesan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mampu menjaga kinerjanya dengan baik, hal itu untuk merespon pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi perdagangan Selasa.

    Sri Mulyani juga berpesan kepada Danantara yang nantinya akan mengelola BUMN untuk bekerja secara profesional, transparan, seperti yang selama ini sudah disampaikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Tegasnya, bahwa hal tersebut harus menjadi prinsip yang terus dijalankan.

    Lanjut Sri Mulyani menekankan, bahwa manajemen BUMN bertanggung jawab untuk mampu menyampaikan kinerja mereka kepada publik, sehingga masyarakat bisa menaruh kepercayaan mereka kepada BUMN.

    “Kalau ada perusahaan swasta yang bergerak cukup dalam hari ini, tentu itu spesifik mengenai perusahaan tersebut,” kata Menkeu Sri Mulyani, dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Rabu, 19 Maret 2025.

    Secara luas, Menkeu mengingatkan bahwa pondasi dari perusahaan yang Tbk. atau go public harus terus dilaporkan kepada pasar, sehingga market memiliki asesmen terhadap valuasi adil dan baik. Tegasnya, hal itu karena kewajiban kita bersama.

    Pada Selasa, 18 Maret 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) di sistem perdagangan sesi pertama pada pukul 11.19.31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).

    Pembekuan tersebut dipicu oleh penurunan ISHG yang diketahui lebih dari 5 persen di sesi pertama.

    Di lain sisi, dari pihak Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai kebijakan (Policy) sebagai upaya menjaga stabilitas ISHG.

    “Kami juga memberikan kepada rekan-rekan wartawan, bahwasanya kami memiliki beberapa policy (kebijakan) yang akan kita lakukan,” tutur Inarno.

    Lanjutnya, berbagai kebijakan tersebut nantinya akan dipaparkan dalam Konferensi Pers Respon Kebijakan OJK Mengantisipasi Volatilitas Perdagangan Saham di Main Hall BEI, pada Rabu, 19 Maret 2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News