Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • IHSG ditutup menguat dipimpin saham sektor keuangan

    IHSG ditutup menguat dipimpin saham sektor keuangan

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat dipimpin saham sektor keuangan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 25 Maret 2025 – 18:06 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup menguat dipimpin oleh saham- saham sektor keuangan.

    IHSG ditutup menguat 74,40 poin atau 1,21 persen ke posisi 6.235,62. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 15,99 poin atau 2,35 persen ke posisi 697,01.

    “Sentimen pasar membaik seiring dengan meredanya kekhawatiran mengenai perang tarif, yang (sebelumnya) akan memberi pukulan pada perdagangan global dan pertumbuhan ekonomi global,” sebut Tim Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

    Dari mancanegara, pekan ini pelaku pasar menantikan data Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang diperkirakan turun menjadi 2,3 persen dari sebelumnya 3,1 persen, serta menantikan data Price Consumer Index (PCE) Inti AS.

    Sebelumnya, Presiden Trump memberikan sinyal bahwa sejumlah negara mitra dagang AS dan beberapa sektor tertentu akan mendapat pengecualian dari tarif balasan (reciprocal tariffs) yang akan di umumkan pada pekan depan 2 April 2025.

    Dari dalam negeri, Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) resmi mengumumkan struktur kepengurusan lengkap di pada Senin (24/03).

    Danantara akan fokus terhadap sektor yang menjadi tujuan investasi ke depan, di antaranya ketahanan pangan, ketahanan energi, down streaming, serta digital infrastruktur.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor keuangan yang menguat sebesar 3,19 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor barang baku yang masing- masing naik sebesar 2,3 persen dan 1,55 persen.

    Sementara, satu sektor melemah yaitu sektor teknologi yang turun sebesar 1,32 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BEEF, POLU, OKAS, BAPI, DADA dan IKAI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni HITS, TRUS, INAI, TIRA dan FUJI.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 952.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,63 miliar lembar saham senilai Rp16,43 triliun. Sebanyak 343 saham naik, 281 saham menurun, dan 334 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 172,05 poin atau 0,46 persen ke 37.780,54, indeks Shanghai melemah 0,05 poin atau 0,00 persen ke 3.369,98, indeks Kuala Lumpur menguat 9,78 persen atau 0,65 poin ke posisi 1,513,60, dan indeks Straits Times melemah 18,20 poin atau 0,46 persen ke 3.954,53.

    Sumber : Antara

  • IHSG Selasa dibuka menguat 36,77 poin

    IHSG Selasa dibuka menguat 36,77 poin

    Pekerja melihat gawainya di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom/am

    IHSG Selasa dibuka menguat 36,77 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 25 Maret 2025 – 11:55 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi dibuka menguat 36,77 poin atau 0,60 persen ke posisi 6.197,99.

    Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,36 poin atau 0,79 persen ke posisi 686,38.

    Sumber : Antara

  • Nilai Tukar Rupiah Anjlok ke Rp 16.590 Per Dolar AS, Ada Apa?

    Nilai Tukar Rupiah Anjlok ke Rp 16.590 Per Dolar AS, Ada Apa?

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah kembali mengalami pelemahan akibat rendahnya kepercayaan investor terhadap pasar saham domestik.

    Rupiah terjungkal ke posisi terendahnya menjadi Rp 16.590 per dolar AS. Ini merupakan level terendah sejak krisis 1998.

    Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, menyebut faktor ini menjadi salah satu penyebab tekanan terhadap rupiah pada awal perdagangan Selasa (25/3/2025) pagi.

    Menurut data Bloomberg, rupiah turun 42,5 poin atau 0,26% ke level Rp 16.610 per dolar AS.

    Sementara data Yahoofinance menunjukan rupiah melemah ke posisi Rp 16.590 per dolar AS pada Selasa (25/3/2025) sore.

    “Sentimen negatif investor terhadap pasar saham dalam negeri turut membebani rupiah. Pesimisme terhadap prospek pertumbuhan ekonomi nasional tercermin dari pergerakan indeks BEI,” ujarnya dalam keterangannya pada Selasa (25/3/2025).

    Sejak awal tahun 2025, indeks harga saham gabungan (IHSG) telah terkoreksi 931,21 poin atau 13,13% secara year to date (YTD), dari 7.164 pada 2 Januari 2025 menjadi 6.161,22 pada 24 Maret 2025.

    Di sisi lain, indeks dolar AS juga mengalami kenaikan ke kisaran 104,30 dibandingkan posisi sebelumnya di 104,10.

    “Pasar masih mencermati dampak negatif dari kebijakan kenaikan tarif yang akan diberlakukan Presiden AS Donald Trump pada 2 April mendatang. Selain itu, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah juga menambah kekhawatiran pelaku pasar,” tambah Ariston.

    Dengan berbagai faktor yang memengaruhi, nilai tukar rupiah diperkirakan masih berpotensi bergerak di kisaran Rp 16.590-16.600 per dolar AS, dengan level support di sekitar Rp 16.500 per dolar AS.

  • IHSG Hari Ini Naik 1,21 Persen Ditopang Sektor Keuangan yang Melesat

    IHSG Hari Ini Naik 1,21 Persen Ditopang Sektor Keuangan yang Melesat

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini menguat pada perdagangan Selasa (25/3/2025), naik 74,4 poin atau 1,21% ke level 6.235.

    Sepanjang sesi, IHSG hari ini bergerak di zona hijau dalam rentang 6.178-6.225. Sebanyak 329 saham mencatat kenaikan, sementara 265 saham melemah, dan 202 saham stagnan.

    Volume perdagangan mencapai 17,1 miliar lembar saham dengan total transaksi Rp 14,5 triliun dalam 965.678 kali transaksi.

    Mayoritas sektor mencatat penguatan saat IHSG hari ini naik. Sektor keuangan memimpin kenaikan sebesar 2,93%, diikuti sektor kesehatan naik 2,11%, bahan baku 1,16%, dan transportasi 1,06%.

    Di sisi lain, sektor teknologi melemah 29,3 poin atau 0,40% ke level 7.355.

    Saham unggulan LQ45 naik 2,35%, indeks saham syariah Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,51%, dan Investor33 menguat 2,65%.

    Penguatan IHSG hari ini mencerminkan respons positif pasar terhadap pengumuman susunan kepengurusan baru Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

    Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai, pasar menyambut baik dominasi para profesional dalam jajaran direksi maupun dewan penasihat holding BUMN tersebut. 

    Kehadiran mereka diharapkan mampu meningkatkan tata kelola serta menghasilkan kebijakan investasi yang lebih terukur.

    “Tentu ada harapan besar dengan ditunjuknya para profesional. Ini memberikan optimisme bagi masa depan Danantara dan juga holding BUMN kita ke depan,” ujar Trioksa Siahaan dalam Investor Market Today, Selasa (25/3/2025) terkait pergerakan IHSG hari ini.

  • IHSG Menguat, Pasar Merespons Positif Struktur Pengurus Baru Danantara

    IHSG Menguat, Pasar Merespons Positif Struktur Pengurus Baru Danantara

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (25/3/2025), mencerminkan respons positif pasar terhadap pengumuman susunan kepengurusan baru Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

    Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai, pasar menyambut baik dominasi para profesional dalam jajaran direksi maupun dewan penasihat holding BUMN tersebut. Kehadiran mereka diharapkan mampu meningkatkan tata kelola serta menghasilkan kebijakan investasi yang lebih terukur.

    “Tentu ada harapan besar dengan ditunjuknya para profesional. Ini memberikan optimisme bagi masa depan Danantara dan juga holding BUMN kita ke depan,” ujar Trioksa Siahaan dalam Investor Market Today, Selasa (25/3/2025).

    Menurut Trioksa, optimisme ini didasarkan pada rekam jejak para pengurus baru yang dianggap memiliki pengalaman luas di bidangnya masing-masing.

    Dengan kepemimpinan yang lebih profesional, investor melihat peluang perbaikan dalam pengelolaan aset BUMN serta strategi investasi yang lebih efisien dan menguntungkan.

    Hal ini menjadi katalis positif bagi pergerakan pasar, mengingat peran BUMN yang signifikan dalam perekonomian nasional.

    Meski demikian, beberapa keputusan dalam susunan kepengurusan juga memunculkan perdebatan. Salah satunya adalah penunjukan Thaksin Shinawatra, yang menuai kontroversi.

    Namun, pasar tampaknya lebih fokus pada potensi pertumbuhan dan dampak positif dari pengelolaan yang lebih profesional.

    “Harapannya, BPI Danantara dapat meminta masukan dari Pak Thaksin, terutama terkait bisnis telekomunikasi, terlepas dari kontroversi yang ada,” tambah Trioksa.

    Ke depan, pelaku pasar menantikan langkah konkret dari kepengurusan baru Danantara dalam menjalankan visi dan strategi mereka. Jika harapan terhadap perbaikan tata kelola dan penguatan kinerja BUMN dapat direalisasikan, maka dampak positif terhadap pasar dan perekonomian nasional dapat terus berlanjut.

  • IHSG Sesi I Menguat 65 Poin, Sektor Kesehatan Pimpin Kenaikan

    IHSG Sesi I Menguat 65 Poin, Sektor Kesehatan Pimpin Kenaikan

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I perdagangan hari ini menunjukkan tren positif dengan bertahan di zona hijau. Pada perdagangan Selasa (25/3/2025), IHSG tercatat mengalami kenaikan signifikan sebesar 65 poin atau meningkat 1,06% ke level 6.226.

    Pergerakan indeks ini mencerminkan optimisme pelaku pasar, dengan sebanyak 307 saham mencatatkan penguatan, sementara 265 saham mengalami pelemahan, dan 210 saham lainnya stagnan tanpa perubahan harga.

    Selama sesi pertama pergerakan IHSG hari ini, aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau cukup tinggi. Volume transaksi saham mencapai 7,2 miliar lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,3 triliun. Frekuensi perdagangan juga cukup aktif, dengan total transaksi yang dilakukan mencapai 503.851 kali.

    Dari sisi sektoral, sebagian besar sektor mencatatkan kenaikan. Sektor kesehatan menjadi pendorong utama dengan lonjakan tertinggi sebesar 2,05%.

    Kinerja positif juga terlihat pada sektor keuangan yang menguat 1,55%, sektor teknologi yang naik 0,76%, sektor konsumsi primer yang bertambah 0,70%, sektor energi yang meningkat 0,68%, serta sektor transportasi yang mengalami kenaikan 0,51%.

    Di sisi lain, hanya satu sektor yang mengalami pelemahan, yaitu sektor industri yang mencatatkan penurunan sebesar 1,87 poin atau setara dengan 0,20%.

    Sementara itu, indeks saham unggulan juga menunjukkan pergerakan beragam. Indeks LQ45 mengalami kenaikan sebesar 1,46%, sementara Jakarta Islamic Index (JII) menguat sebesar 0,21%.

    Di sisi lain, indeks Investor33 mencatatkan penguatan sebesar 1,48%, mencerminkan minat investor terhadap saham-saham unggulan tertentu.

    Dengan dinamika IHSG yang cukup positif di sesi pertama ini, pelaku pasar masih menantikan arah pergerakan IHSG di sesi kedua dan bagaimana faktor eksternal maupun internal akan memengaruhi laju indeks sepanjang hari ini.

  • IHSG Menguat Pagi Ini! Apa yang Mendorong Pergerakan Pasar?

    IHSG Menguat Pagi Ini! Apa yang Mendorong Pergerakan Pasar?

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan hari ini dengan performa positif. 
     
    Melansir data RTI, Selasa, 25 Maret 2025, IHSG dibuka menguat di level 6.196,98 dan terus menunjukkan tren naik. Pada pukul 09.14 WIB, indeks tercatat naik 0,93 persen atau bertambah 58,08 poin menjadi 6.218,3.
     
    Pergerakan positif ini didorong oleh kenaikan harga pada 291 saham emiten, sementara 140 saham melemah dan 174 lainnya stagnan. Volume perdagangan mencapai 1,288 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,53 triliun.
     

    Mengapa IHSG volatil dalam beberapa hari terakhir?

    Pergerakan IHSG dalam beberapa waktu terakhir memang cukup fluktuatif. Melansir Antara, menurut Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, volatilitas ini lebih banyak dipengaruhi oleh persepsi pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi dan politik dalam negeri.

    “Yang terjadi di pasar modal Indonesia dalam beberapa waktu terakhir merupakan suatu gambaran persepsi pelaku pasar. Kita tidak bicara fundamental, tetapi persepsi yang tumbuh di investor,” ujar Iman
     
    Salah satu contoh volatilitas yang terjadi adalah pada perdagangan Senin, 24 Maret 2025. Pada sesi pertama, IHSG sempat turun tajam hingga 4,17 persen atau 261,22 poin ke level 5.996,96. 
     
    Namun, setelah pengumuman struktur kepengurusan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di sesi kedua, IHSG mulai membaik dan akhirnya hanya melemah 1,55 persen atau 96,96 poin di level 6.161,22.
     
    “Kalau kita lihat, indeks sempat turun menyentuh hampir lima persen. Lalu, ketika pengumuman Danantara itu kembali menjadi berkurang negatifnya. Itu sebagai bukti bahwa Indonesia butuh persepsi,” tutur Iman.
     

    BPI Danantara dan dampaknya bagi pasar modal
    Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menegaskan bahwa kehadiran BPI Danantara membawa dampak positif bagi pasar modal Indonesia, terutama bagi investor ritel yang saat ini aktif melakukan akumulasi saham.
     
    “Tentu bukan harapan, tetapi kita bersama- sama meyakini kalau keberadaan Danantara diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pasar modal Indonesia, khususnya kepada investor, khususnya investor retail yang akhir- akhir ini melakukan akumulasi,” ujar Jeffrey.
     
    Bagi investor, memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG sangat penting untuk mengambil keputusan investasi yang lebih bijak. Selalu lakukan riset sebelum berinvestasi dan jangan terpancing oleh sentimen sesaat!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Saham Sektoral Menghijau Dorong IHSG Hari Ini Meroket 1,21 Persen

    Saham Sektoral Menghijau Dorong IHSG Hari Ini Meroket 1,21 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (25/3/2025), naik tinggi lebih dari 1%. IHSG hari ini dibuka pada level 6.197 dan bergerak pada rentang 6.197-6.265.

    BerdasarKan data bursa yang diolah Beritasatu.com, IHSG hingga pukul 09.12 WIB menguat 74,3 poin atau 1,21% hingga mencapai level 6.253. Sebanyak 295 saham menguat, 139 saham turun, dan 164 saham stagnan.

    Volume perdagangan awal mencapai 1,06 miliar lembar saham dengan transaksi Rp 1,37 triliun dan frekuensi mencapai 92.321 kali.

    Mayoritas saham sektoral menghijau pada awal perdagangan IHSG hari ini. Sektor transportasi menguat tertinggi mencapai 1,32%, diikuti sektor kesehatan naik 1,04%, dan keuangan bertambah 1,00%.

    Saat IHSG hari ini naik, saham unggulan dalam indeks LQ45 juga terapresiasi karena bertambah 1,24%, saham syariah dalam indeks Jakarta Islamic Index (JII) menguat 0,29%, dan Investor33 naik 1,18%.

  • Hasil Pertemuan Analis & Pihak Istana Usai IHSG Gonjang-ganjing

    Hasil Pertemuan Analis & Pihak Istana Usai IHSG Gonjang-ganjing

    Jakarta

    Para analis pasar modal diundang langsung ke Istana Kepresidenan di tengah gonjang-ganjing Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Mereka memaparkan rekomendasi dan saran soal kondisi pasar modal terkini.

    Para analis merapat langsung ke Istana Kepresidenan Jakarta Pusat, ke Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO).

    Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi, Kantor Komunikasi Kepresidenan Noudhy Valdryno mengatakan pertemuan ini dilakukan untuk berdiskusi soal kebijakan dan outlook perekonomian Indonesia.

    Pelaku pasar saham, menurutnya menjadi salah satu pihak yang harus diperhatikan pemerintah, maka dari itu para analis diundang hari ini. Dalam pertemuan hari ini pihaknya pun mendapat rekomendasi dan pandangan-pandangan dari pasar saham.

    “Pelaku pasar menjadi sektor yang pentingnya luar biasa bagi negara ini, kita dapat saran dan rekomendasi banyak sekali dapat pandangan tadi teman-teman terhadap ekonomi negara kita. Semua optimis dan semangat. Mereka juga komitmen untuk membangun negara ini bersama pemerintah,” sebut Noudhy ditemui usai pertemuan, Senin (24/3/2025) kemarin.

    Para analis, kata Noudhy, meminta agar pemerintah lebih konstan melakukan komunikasi ke pelaku pasar. Khususnya, komunikasi soal kebijakan-kebijakan keuangan dan prioritas pemerintah. Ini menjadi rekomendasi utama dari analis dan ekonom soal pertemuan hari ini di Istana.

    “Mereka minta ada komunikasi yang konstan ke pelaku pasar para ekonom, jadi ini akan langsung action secara konsisten. Kami dari kantor komunikasi kepresidenan dari kementerian dan lembaga di pemerintahan ini akan komunikasi intens sama pelaku pasar dan ekonom,” sebut Noudhy.

    Ketika disinggung soal kondisi pasar saham yang menunjukkan penurunan, Noudhy bilang hal itu memang dibahas dan para analis pun memaparkan beberapa faktor pemicunya. Namun, pada intinya, Noudhy bilang para analis melihat kondisi pasar sudah mulai percaya diri dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Pada intinya mereka confidence dan punya semangat yang sama bahwa kebijakan-kebijakan pak Prabowo makin terlihat dampaknya. Mereka meminta agar kita (pemerintah) komunikasikan konsisten. Tadi saya bilang dengan tentunya jelas dan lugas ini pengaruhi pengertian pelaku pasar dan ekonom terhadap kebijakan yang kita punya,” papar Noudhy.

    Sebagai informasi, kemarin IHSG sempat bergerak di zona merah sejak pembukaan perdagangan. Bahkan, IHSG sempat anjlok ke level 5.000-an, tepatnya ke 5.967 pada sesi I perdagangan Senin (24/3).

    IHSG terpantau turun paling dalam hingga 4% lebih. Jika IHSG turun sampai 5% maka trading halt atau penghentian sementara perdagangan seperti minggu lalu bisa terjadi lagi. Beruntung, IHSG mulai mengalami kenaikan kembali ke level 6.000-an.

    (hal/hns)

  • Respons Dua Menteri Prabowo soal IHSG Rontok Jelang Pengumuman Pengurus Danantara

    Respons Dua Menteri Prabowo soal IHSG Rontok Jelang Pengumuman Pengurus Danantara

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat anjlok pada perdagangan sesi I, menjelang pengumuman pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Senin (24/3/2025). IHSG sempat anjlok 4,45%, bahkan hingga menyentuh level 5.000-an.

    Saat ditanya menyangkut hal ini, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto enggan berbicara banyak. Menurutnya, perlu dilihat pergerakan IHSG ke depannya seperti apa, sebab naik-turunnya saham menurutnya merupakan aktivitas yang wajar.

    “Ya kita lihat saja perkembangan. Namanya market ada (pergerakan) daily,” kata Airlangga, ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta Senin (24/3).

    Lalu saat ditanya lebih lanjut, apakah pemerintah akan mengambil langkah dalam menindaklanjuti kondisi anjloknya IHSG hingga 4,45%, ia juga tidak berkomentar banyak. Menurutnya, pergerakan saham merupakan tanggung jawab masing-masing emiten.

    “Kalau saham kan masing-masing jaga, masing-masing,” ujarnya.

    Dalam kesempatan terpisah, CEO Danantara Rosan Roeslani mengakui bursa saham sempat anjlok kinerjanya pagi ini sebelum Danantara melakukan pengumuman resmi nama-nama pengurusnya. Namun, saat ini kinerja IHSG sudah membaik.

    Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi itu menilai pengumuman struktur pengurus Danantara justru menjadi pendorong tren positif bagi IHSG.

    “Kalau dilihat memang tadi kan pagi turun, pas ada pengumuman Danantara justru naik kok. Lihat deh indeksnya, tadi saya disampaikan yang tadinya turun 200-300 poin sekarang tinggal 80. Trennya positif usai pengumuman Danantara,” sebut Rosan ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

    Sebagai informasi, IHSG kembali anjlok ke level terendah sejak pembukaan perdagangan pada Senin (24/3). Pada pembukaan perdagangan, IHSG diketahui melemah ke level 6.242.

    Berdasarkan data perdagangan RTI Business pukul 10.22 WIB, IHSG terus melemah. Bahkan, IHSG terpantau melemah 278.501 atau anjlok 4,45% ke level 5.979. Seiring dengan pelemahan IHSG, tercatat sebanyak 563 saham melemah, 65 saham menguat, dan 148 saham stagnan. IHSG kemudian naik kembali ke level 6.000-an.

    (shc/hns)