Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • Investor Asing Catat Nilai Jual Bersih Rp 29,92 Triliun di Pasar Saham

    Investor Asing Catat Nilai Jual Bersih Rp 29,92 Triliun di Pasar Saham

    Jakarta, Beritasatu.com – Sepanjang tahun 2025, investor asing sudah membukukan nilai jual bersih sebesar Rp 29,92 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI). Walau begitu, kondisi di pasar saham disebut masih positif.

    “Data perdagangan saham BEI selama sepekan ditutup mayoritas pada zona positif,” kata Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/3/2025).

    Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa selama sepekan, yaitu sebesar 22,26% menjadi Rp 18,60 triliun dari Rp 15,21 triliun pada pekan sebelumnya. Peningkatan turut terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 4,03% menjadi berada pada level 6.510,620 dari 6.258,179 pada pekan lalu.

    “Kapitalisasi pasar bursa turut mengalami peningkatan sebesar 2,81% menjadi Rp 11.126 triliun dari Rp 10.822 triliun pada sepekan sebelumnya,” tambah dia.

    Ketika investor asing mencatatkan nilai jual bersih, rata-rata volume transaksi harian bursa pekan ini mengalami perubahan yaitu sebesar 8,60% menjadi 18,77 miliar lembar saham dari 20,53 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya. Perubahan juga dialami oleh rata-rata frekuensi transaksi harian bursa pekan ini, yaitu sebesar 16,16%, menjadi 1,02 juta kali transaksi dari 1,21 juta kali transaksi pada pekan lalu. 

  • Pengamat sebut aksi `buyback` Big Banks angkat penguatan IHSG

    Pengamat sebut aksi `buyback` Big Banks angkat penguatan IHSG

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Pengamat sebut aksi `buyback` Big Banks angkat penguatan IHSG
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 26 Maret 2025 – 14:14 WIB

    Elshinta.com – Fixed Income & Macro Strategist PT Mega Capital Indonesia Lionel Priyadi menyampaikan aksi pembelian kembali (buyback) saham oleh perusahaan-perusahaan bank besar (Big Banks) berhasil mengangkat penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

    Selama tiga hari ini, sebanyak tiga bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan untuk melakukan aksi buyback terhadap saham mereka.

    “Sentimen hari ini didominasi pengumuman buyback Big Banks maupun lainnya,” ujar Lionel saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.

    Lionel menilai aksi buyback saham oleh perusahaan-perusahaan Big Banks Himbara akan memberikan dampak positif bagi pasar saham Indonesia.

    “RUPST Himbara membawa dampak positif dari segi buyback. Namun, investor masih wait and see terhadap potensi perubahan manajemennya,” kata Lionel.

    Ia mengatakan, respons pelaku pasar saat ini cenderung positif, namun, di sisi lain, masih perlu dinantikan efek jangka panjang terkait dengan aksi korporasi tersebut.

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menyetujui rencana untuk melakukan buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun, sebagaimana RUPST pada Senin (24/3).

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyetujui rencana untuk melakukan buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp1,17 triliun, sebagaimana RUPST pada Selasa (25/3).

    PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyetujui rencana buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp1,5 triliun, sebagaimana RUPST pada Rabu (26/3).

    Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan kebijakan pelaksanaan pembelian kembali saham tanpa melalui rapat umum pemegang saham (RUPS), di tengah kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan.

    Kebijakan buyback saham tanpa RUPS telah disampaikan kepada direksi perusahaan terbuka, melalui surat resmi OJK tertanggal 18 Maret 2025.

    Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (26/03), IHSG tercatat menguat 209,18 poin atau 3,35 persen ke posisi 6.444,80.

    Sebanyak 150 saham menguat, 148 saham melemah, dan 300 saham tidak bergerak nilainya.

    Sumber : Antara

  • Anggota Komisi VI DPR RI Sadarestuwati: Danantara Bukan Tikus Percobaan – Halaman all

    Anggota Komisi VI DPR RI Sadarestuwati: Danantara Bukan Tikus Percobaan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR RI, Sadarestuwati, meminta agar pengelolaan dana investasi negara tidak boleh dilakukan tanpa perhitungan matang.

    Sadarestuwati mengingatkan agar aset negara tidak diperlakukan seperti eksperimen ekonomi yang bisa gagal begitu saja tanpa konsekuensi serius.

    “Danantara ini bukan sejenis hedge fund, bukan venture, bukan aset yang siap menghadapi risiko tinggi. Itu kami ingatkan, bahwa sovereignty fund itu tidak boleh berjalan seperti tikus percobaan laboratorium yang kalau gagal dan mati, kita tinggal bilang ya sudah, tidak boleh,” kata Sadarestuwati kepada Tribunnews.com, Kamis (27/3/2025).

    Dia menegaskan, dana yang dikelola oleh Danantara berasal dari aset negara, sehingga kebijakan investasi harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab.

    “Tolong diingat, aset BUMN yang diinvestasikan itu adalah buah kerja keras seluruh anak bangsa yang terlibat. Jadi ya asalnya adalah aset negara, aset rakyat Republik Indonesia,” ujar Sadarestuwati.

    Sadarestuwati juga menyoroti sosok investor global yang terlibat dalam Danantara, seperti Ray Dalio, Jeffrey Sachs, dan Thaksin Shinawatra. 

    Dia menekankan bahwa Indonesia tidak bisa serta-merta mengikuti pola pikir para investor besar tersebut.

    “Kalau Ray Dalio menyatakan bahwa dia tidak butuh uang, ya jangan ditiru, beliau kan Dewa-nya. Indonesia sebagai Republik berdaulat penuh ya jelas butuh uang dan hasil investasinya untuk ditingkatkan dan diputar kembali guna kepentingan rakyat, kan begitu logikanya,” ucap Sadarestuwati.

    Selain itu, Sadarestuwati menyoroti reaksi pasar yang muncul setelah pengumuman susunan pengurus Danantara. 

    Menurutnya, hanya dalam hitungan jam setelah mereka memberikan pernyataan ke publik, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami tekanan, menandai penurunan kedua dalam sepekan.

    Dia menuturkan bahwa reaksi pasar ini adalah sinyal yang harus diperhatikan oleh para pemangku kebijakan.

    “Bagi kami, ini tidak terlalu mengejutkan karena para pemain di pasar juga punya analisis tersendiri pasca-Danantara dibentuk dan respons itu sudah ditunjukkan oleh mereka sebagai pertanda. Kita sebagai pemangku kebijakan harus tahu rambu lalu lintas di jalan kan, apakah itu lampu merah, lampu kuning atau lampu hijau?” tanya Sadarestuwati.

    Sadarestuwati menegaskan bahwa DPR akan terus memberikan kritik dan saran secara konstruktif mengenai pengelolaan Danantara. 

    Namun, dia juga mengingatkan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan pemerintah.

    “Suara-suara ini diambil sebagai saran atau bahkan tidak dihiraukan itu menjadi kewenangan dan kemampuan mereka,” ungkapnya.

    Sadarestuwati berharap, Presiden Prabowo Subianto tetap mendengarkan berbagai masukan terkait kebijakan ini, meskipun mengaku ragu terhadap pihak-pihak di sekitarnya yang berperan dalam pengambilan keputusan.

    “Kalau saya pribadi masih yakin Presiden Prabowo masih berwenang penuh dan mampu mendengarkan suara-suara ini. Nah, kami kurang yakin pada sekitarnya itu, sehingga diambil keputusan seperti ini,” tegasnya.

    Diketahui, pengumuman pengurus Daya Anagata Nusantara atau Danantara pada Senin (24/3/2025), mendapatkan beragam reaksi dari masyarakat.

    Hal tersebut terutama mengenai penunjukan Thaksin Shinawatra, mantan Perdana Menteri Thailand, sebagai salah satu anggota Dewan Penasihat Danantara.

    Sebab, Thaksin memiliki catatan buruk dengan sederet kasus, mulai dari kasus kepemilikan saham, ketidakjujuran pengungkapan harta pejabat publik, korupsi, penyalahgunaan jabatan atau kekuasaan.

    Kemudian, extrajudicial killing pada siapapun yang dituduh terlibat perdagangan narkoba, hingga penghinaan kepada Raja Thailand.

    Thaksin menjabat sebagai Perdana Menteri Thailand pada 2001-2006 sebelum dikudeta oleh militer pada September 2006.

  • Rebound, IHSG terangkat kepastian Danantara dan hasil RUPST Himbara

    Rebound, IHSG terangkat kepastian Danantara dan hasil RUPST Himbara

    Hal ini juga mencerminkan respons terhadap kondisi pasar yang sebelumnya skeptis terhadap arah kebijakan ekonomi pemerintahan baru.

    Jakarta (ANTARA) – Pengamat sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana menyampaikan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terangkat oleh kejelasan struktur kepengurusan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

    IHSG sempat menyentuh level terendahnya di posisi 5.996,96 pada perdagangan bursa, Senin (24/3) pukul 10.19 WIB, dan saat ini telah menyentuh posisi 6.510,62 atau berbalik menguat (rebound) lebih dari tujuh persen dari level terendahnya.

    “Kenaikan ini didorong oleh kombinasi beberapa faktor utama, terutama aksi buyback saham dan pembagian dividen jumbo oleh bank-bank Himbara, serta kejelasan struktur kepengurusan sovereign wealth fund (SWF) Danantara yang meredakan ketidakpastian pasar,” ujar Hendra, di Jakarta, Kamis.

    Hendra mengatakan pelaku pasar mendapatkan angin segar dari pengumuman susunan kepengurusan BPI Danantara yang dinilai profesional dan berbasis meritokrasi, yang menjadi faktor kunci untuk meredakan kekhawatiran pasar.

    Menurutnya, penunjukan lebih dari 40 direktur dan manajer senior dengan latar belakang profesional global, serta mayoritas berpengalaman di sektor keuangan dan investasi, memberikan sinyal bahwa pemerintah mengadopsi pendekatan pragmatis dalam mengelola ekonomi.

    “Hal ini juga mencerminkan respons terhadap kondisi pasar yang sebelumnya skeptis terhadap arah kebijakan ekonomi pemerintahan baru,” ujar Hendra.

    Sementara itu, terkait hasil RUPST, aksi buyback saham yang dilakukan oleh Himbara menunjukkan kepercayaan manajemen terhadap valuasi saham mereka yang dinilai masih undervalued (di bawah harga wajarnya).

    Kemudian, katanya lagi, pembagian dividen besar oleh Himbara telah menjadi daya tarik utama bagi investor yang mencari imbal hasil menarik di tengah ketidakpastian ekonomi global.

    BPI Danantara telah mengumumkan struktur kepengurusan lengkap di Jakarta, Senin (24/3), dengan semuanya diisi oleh tokoh- tokoh berpengalaman di sektor keuangan dan investasi.

    Sementara itu, dalam RUPST, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menyepakati pembagian dividen sebesar Rp51,73 triliun atau 86,02 persen dari laba bersih 2024, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyetujui pembagian dividen sebesar Rp43,5 triliun atau 78 persen dari laba bersih 2024.

    Kemudian, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyepakati pembagian dividen Rp13,95 triliun atau 65 persen dari laba bersih 2024, serta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyetujui pembagian dividen Rp751,83 miliar atau 25 persen dari laba bersih 2024.

    Selain itu, Himbara juga memutuskan untuk melakukan aksi buyback, di antaranya BBRI menyetujui melakukan buyback saham sebesar-besarnya Rp3 triliun, BMRI menyetujui buyback saham sebesar-besarnya Rp1,17 triliun, serta BBNI menyetujui rencana buyback saham sebesar-besarnya Rp1,5 triliun.

    Pada Kamis (27/3) sore atau hari terakhir perdagangan bursa menjelang libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, IHSG ditutup menguat 38,62 poin atau 0,59 persen ke posisi 6.510,62, dengan indeks LQ45 naik 3,37 poin atau 0,46 persen ke posisi 735,51.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Investor Asing Catat Nilai Jual Bersih Rp 29,92 Triliun di Pasar Saham

    IHSG Hari Ini Bangkit, Ditutup Cerah Jelang Libur Lebaran

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan bursa hari ini, Kamis (27/3/2025) berhasil bangkit ke zona hijau. Sebelumnya, IHSG memulai perdagangan di zona merah pada hari terakhir sebelum libur panjang Lebaran.

    Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, IHSG hari ini ditutup menguat 0,59% atau naik 38,26 poin ke level 6.510,62.

    Secara keseluruhan, terdapat 359 saham yang mencatatkan kenaikan, 230 saham mengalami penurunan, sementara 206 saham stagnan.

    Volume perdagangan IHSG hari ini mencapai 14,1 miliar lembar saham dengan transaksi mencapai Rp 11 triliun dan frekuensi mencapai 940.802 kali.

    Mayoritas saham sektoral menguat dengan sektor properti naik 1,75%, diikuti sektor industri melemah 1,35%, sektor bahan baku bertambah 0,72%, kesehatan naik 0,55%, dan keuangan bertambah 0,55%.

    Sementara, dua saham sektoral terpuruk, yakni sektor infrastruktur turun 0,92% dan transportasi melemah 0,16%.

    Seirama dengan IHSG hari ini, indeks unggulan LQ45 juga naik 0,46%, Jakarta Islamic Index (JII) bertambah 0,68%, dan Investor33 naik 0,34%.

    Diketahui, IHSG pada awal perdagangan bergerak di zona merah dan berbalik arah ke zona positif pada sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis (27/3/2025), dengan kenaikan 14,72 poin atau 0,23% ke level 6.487.

    Analisis Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut, IHSG sempat dibuka melemah sebelum akhirnya menguat, didorong oleh sentimen dividen dari bank-bank BUMN. Pilarmas juga merekomendasikan saham PGAS untuk perdagangan di sesi kedua.

    Dalam risetnya, Pilarmas mengungkapkan bahwa rencana pembagian dividen dari perbankan milik negara memberikan dampak positif bagi pasar, sehingga mendorong investor kembali masuk ke instrumen saham.

    Selain itu, data perdagangan menunjukkan adanya aksi beli bersih (net buy) investor asing di pasar reguler pada hari sebelumnya, dengan nilai mencapai Rp 2,37 triliun.

    “Pergerakan IHSG hari ini mencerminkan strategi akumulasi yang dilakukan investor asing, yang mulai kembali ke pasar saham Indonesia secara bertahap,” tulis Pilarmas dalam risetnya, Kamis (27/3/2025).

  • IHSG ditutup menguat dan terbaik di Asia, Rupiah naik

    IHSG ditutup menguat dan terbaik di Asia, Rupiah naik

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat dan terbaik di Asia, Rupiah naik
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 26 Maret 2025 – 19:03 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat di zona hijau dengan kenaikan 3,8% ke posisi 6.472,35 pada Rabu (26/3), bersamaan dengan nilai tukar rupiah yang juga sama menguat 0,09% di Rp16.580/US$. 

    Tren positif ini terjadi didorong sentimen pembagian dividen jumbo dari empat saham bank besar Indonesia.

    Sepanjang perdagangan IHSG bergerak nyaman di zona hijau, dengan rentang pergerakan yang terjadi pada level 6.312,96 sampai dengan tertinggi 6.489,14. Adapun total transaksi hari ini mencapai Rp34,46 triliun, dari sejumlah 30,84 miliar saham yang ditransaksikan sepanjang perdagangan.

    Saham-saham keuangan perbankan yang naik pesat adalah bank-bank BUMN seperti, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) melejit 9,15%, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melesat 8,97%, dan juga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menguat 8,65%.

    Indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan juga ikut menguat dan menutup hari di zona hijau, dengan kenaikan 34,12 poin atau menguat 4,9% ke posisi 731,1.

    Indonesia pun memimpin kenaikan yang terbaik di bursa Asia, yang diikuti KOSPI (Korea Selatan), NIKKEI 225 (Tokyo), Hang Seng (Hong Kong), TOPIX (Jepang), SETI (Thailand), Shenzhen Comp. (China), KLCI (Malaysia), Straits Times (Singapura), dan PSEI (Filipina), yang berhasil menguat masing-masing mencapai 3,8%, 1,08%, 0,65%, 0,6%, 0,55%, 0,46%, 0,39%, 0,29%, 0,23%, dan 0,1%.

    Di sisi berseberangan, SENSEX (India), Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam), CSI 300 (China), TW Weighted Index (Taiwan), dan Shanghai Composite (China) yang tertekan dan drop dengan masing-masing 0,93%, 0,44%, 0,33%, 0,06%, dan 0,04%.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Melemah di Awal, Berpotensi Rebound?

    Melemah di Awal, Berpotensi Rebound?

    Jakarta: Menjelang libur panjang, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi perhatian investor pasar modal. 
     
    Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG mengalami pelemahan, tetapi ada potensi pergerakan lebih lanjut yang menarik untuk dicermati. Saham-saham tertentu juga berpeluang memberikan keuntungan bagi para trader.
    IHSG dibuka melemah
    Pada sesi pagi ini, IHSG dibuka turun 9,76 poin atau 0,15 persen ke level 6.462,60. Sementara itu, indeks LQ45, yang berisi 45 saham unggulan, juga mengalami koreksi sebesar 2,95 poin atau 0,40 persen ke level 728,19.
     
    Menurut Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, IHSG masih berpotensi mencoba menembus level resistensi di 6.500. Namun, jika gagal, koreksi masih bisa berlanjut dengan area support di 6.325-6.400.
     

    Proyeksi IHSG hari ini
    Investor perlu mencermati level-level kunci yang menjadi penentu pergerakan IHSG dalam jangka pendek:

    Support IHSG: 6.325 – 6.400
    Resistance IHSG: 6.500 – 6.600
     
    Jika IHSG mampu menembus resistance di 6.500, ada peluang penguatan menuju 6.600. Namun, jika tekanan jual masih kuat, indeks bisa kembali terkoreksi ke area support.

    Rekomendasi saham hari ini
    Bagi investor yang mencari peluang trading menjelang libur panjang, berikut beberapa saham yang direkomendasikan dengan strategi beli yang dapat dipertimbangkan:
     
    1. PSAB (J Resources Asia Pacific)
    Spec Buy di area 260
    Cut loss jika turun di bawah 256
    Target kenaikan ke 268-272 (jangka pendek)
     
    2. JPFA (Japfa Comfeed Indonesia)
    Spec Buy di area 2.000-2.010
    Cut loss jika turun di bawah 1.980
    Target kenaikan ke 2.030-2.060 (jangka pendek)
     
    3. PTRO (Petrosea)
    Spec Buy di area 2.420-2.430
    Cut loss jika turun di bawah 2.400
    Target kenaikan ke 2.450-2.500 (jangka pendek)
     
    4. RAJA (Rukun Raharja)
    Spec Buy di area 1.930-1.960
    Cut loss jika turun di bawah 1.900
    Target kenaikan ke 2.000-2.040 (jangka pendek)
     
    5. PNLF (Panin Financial)
    Spec Buy di area 360-364
    Cut loss jika turun di bawah 356
    Target kenaikan ke 368-374 (jangka pendek)
     
    6. MYOR (Mayora Indah)
    Buy on Weakness di area 2.070-2.080
    Cut loss jika turun di bawah 2.040
    Target kenaikan ke 2.130-2.150 (jangka pendek)
     
    Menjelang libur panjang, IHSG mengalami tekanan di awal perdagangan, tetapi masih memiliki peluang untuk rebound jika mampu menembus level resistance. 
     
    Bagi investor yang ingin memanfaatkan momentum ini, beberapa saham dengan potensi cuan telah direkomendasikan. Tetap perhatikan level support dan resistance agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat.
     
    Selamat berinvestasi dan semoga cuan!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Dividen Bank BUMN Dorong IHSG ke Zona Hijau

    Dividen Bank BUMN Dorong IHSG ke Zona Hijau

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak ke zona hijau pada sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis (27/3/2025), dengan kenaikan 14,72 poin atau 0,23% ke level 6.487. 

    Analisis Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut, IHSG sempat dibuka melemah sebelum akhirnya menguat, didorong oleh sentimen dividen dari bank-bank BUMN. Pilarmas juga merekomendasikan saham PGAS untuk perdagangan di sesi kedua.

    Dalam risetnya, Pilarmas mengungkapkan bahwa rencana pembagian dividen dari perbankan milik negara memberikan dampak positif bagi pasar, sehingga mendorong investor kembali masuk ke instrumen saham. Selain itu, data perdagangan menunjukkan adanya aksi beli bersih (net buy) investor asing di pasar reguler pada hari sebelumnya, dengan nilai mencapai Rp 2,37 triliun.

    “Pergerakan ini mencerminkan strategi akumulasi yang dilakukan investor asing, yang mulai kembali ke pasar saham Indonesia secara bertahap,” tulis Pilarmas dalam risetnya, Kamis (27/3/2025).

    Selain itu, kenaikan IHSG juga dipengaruhi oleh penguatan indeks saham di kawasan Asia. Sentimen ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana penerapan tarif impor otomotif sebesar 25% mulai pekan depan.

    “Kebijakan ini memicu kekhawatiran terhadap potensi aksi balasan serta dampaknya terhadap perekonomian global, yang meningkatkan volatilitas di pasar mata uang,” jelas Pilarmas.

    Lebih lanjut, optimisme terhadap perekonomian China turut menjadi faktor penguatan pasar. Goldman Sachs memperkirakan adanya tren kenaikan lebih lanjut yang didorong oleh revisi laba yang positif.

    Selain itu, meskipun laba industri China mengalami sedikit penurunan sebesar 0,3% secara tahunan dalam dua bulan pertama 2025, hal ini tetap dipandang sebagai indikasi bahwa stimulus ekonomi dari pemerintah China mulai menunjukkan hasilnya.

    “Perkembangan ini semakin mengonfirmasi bahwa langkah-langkah kebijakan yang diterapkan pemerintah China mulai memberikan dampak nyata,” tambah Pilarmas.

    Pada perdagangan sesi pertama hari ini, beberapa saham yang mencatatkan kenaikan tertinggi, antara lain AHAP, BOAT, KOTA, DADA, dan ADHI. Sementara itu, saham dengan penurunan terbesar mencakup SNLK, NINE, BELL, IKAN, dan ACST.

    Pilarmas merekomendasikan saham PGAS untuk perdagangan IHSG sesi II dengan rekomendasi beli (buy), serta menetapkan level support di 1.525 dan resistance di 1.620.

  • IHSG Sesi I Menguat setelah Dibuka di Zona Merah

    IHSG Sesi I Menguat setelah Dibuka di Zona Merah

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) sesi I hari ini ditutup menguat 14,7 poin atau 0,23% hingga mencapai level 6.478. IHSG hari ini berbalik arah setelah sempat dibuka di zona merah dan mencapai level terendah 6.417.

    Volume perdagangan IHSG sesi I mencapai 6,95 miliar lembar saham dan catat transaksi Rp 4,7 triliun dengan frekuensi mencapai 495.387 kali.

    Sebanyak 310 saham tercatat naik, 250 saham turun dan 217 saham bergerak datar.

    Mayoritas saham sektoral menguat saat IHSG naik. Sektor properti catat kenaikan tertinggi mencapai 0,84%, diikuti sektor energi naik 0,46%, dan bahan baku bertambah 0,60%.

    Kemudian, sektor keuangan bertambah 0,41%, industri naik 0,26%, dan kesehatan bertambah 0,16%.

    Tiga saham sektoral catat pelemahan pada sesi I perdagangan, yakni teknologi turun tinggi mencapai 0,68%, konsumsi nonprimer melemah 0,12%, dan infrastruktur juga turun 0,12%.

    Saat IHSG naik, indeks unggulan LQ45 naik tipis 0,08%, Jakarta Islamic Index (JII) bertambah 0,08%, dan Investor33 menguat 0,11%.

  • IHSG ditutup menguat tertopang hasil RUPST big banks

    IHSG ditutup menguat tertopang hasil RUPST big banks

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat tertopang hasil RUPST big banks
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 26 Maret 2025 – 18:14 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat tertopang hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) big banks.

    IHSG ditutup menguat 236,74 poin atau 3,80 persen ke posisi 6.472,36. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 34,13 poin atau 4,90 persen ke posisi 731,14.

    “Reboundnya IHSG senada dengan momentum RUPST Big Banks,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Rabu.

    Selama tiga hari mulai Senin (24/3) sampai Rabu (26/3), empat Himpunan Bank Milik Negara (Himbra) melaksanakan RUPST.

    Keempat Himbara itu yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN).

    Dalam RUPST, keempat big banks Himbara itu menyepakati untuk melakukan pembagian dividen, serta melakukan aksi buyback terhadap saham mereka kecuali BTN.

    BBRI menyepakati pembagian dividen sebesar Rp51,73 triliun atau 86,02 persen dari laba bersih tahun buku 2024, dan BMRI menyetujui pembagian dividen sebesar Rp43,5 triliun atau 78 persen dari laba bersih tahun buku 2024.

    BBNI memutuskan untuk menebar dividen tunai sebesar Rp13,95 triliun atau 65 persen dari laba bersih tahun buku 2024, serta BTN menyetujui pembagian dividen senilai Rp751,83 miliar atau 25 persen dari laba bersih tahun buku 2024.

    Terkait aksi buyback, BBRI menyetujui rencana untuk melakukan buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun, BMRI menyetujui rencana untuk melakukan buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp1,17 triliun,

    Kemudian, BBNI menyetujui rencana buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp1,5 triliun.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang baku yang naik sebesar 4,24 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor infrastruktur yang masing-masing naik sebesar 3,83 persen dan 3,29 persen.

    Sementara itu, satu sektor menurun yaitu sektor kesehatan turun sebesar 0,03 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KRAS, ADHI, WTON, PPRE dan WEGE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni TRUS, DADA, MDRN, NINE, dan FLMC.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.109.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,38 miliar lembar saham senilai Rp34,41 triliun. Sebanyak 554 saham naik 123 saham menurun, dan 281 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 646,75 poin atau 0,65 persen ke 38.027,29, indeks Shanghai melemah 1,28 poin atau 0,04 persen ke 3.368,70, indeks Kuala Lumpur menguat 4,45 persen atau 0,29 poin ke posisi 1,518,05, indeks Straits Times menguat 9,18 poin atau 0,23 persen ke 3.963,71.

    Sumber : Antara