Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • IHSG Hari Ini Melejit 4,79 Persen, 5 Saham Top Gainers Cuan Besar

    IHSG Hari Ini Melejit 4,79 Persen, 5 Saham Top Gainers Cuan Besar

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini pada perdagangan bursa, Kamis (10/4/2025), mencatat lonjakan tajam sebesar 286,03 poin atau 4,79% dan ditutup di level 6.254,02.

    Penguatan signifikan ini sekaligus mengakhiri tren pelemahan yang terjadi dalam dua hari sebelumnya dan memberikan angin segar bagi pelaku pasar.

    Kenaikan indeks tersebut terjadi di tengah euforia pasar terhadap saham-saham unggulan, dengan lima saham berhasil mencatatkan kenaikan tertinggi, bahkan tiga di antaranya menembus batas auto rejection atas (ARA).

    Berdasarkan data dari RTI, sebanyak 553 saham ditutup menguat, sementara 84 saham melemah dan 160 lainnya stagnan. Aktivitas perdagangan hari ini juga cukup tinggi dengan nilai transaksi mencapai Rp 15,45 triliun. Volume saham yang diperdagangkan mencapai 22,72 miliar lembar, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 1.207.307 kali.

    Penguatan IHSG hari ini turut didorong oleh kenaikan di semua sektor saham. Sektor bahan baku mencatat performa terbaik dengan kenaikan sebesar 7,4%. Sektor barang konsumsi non-primer menyusul dengan penguatan 5,7%, disusul infrastruktur (5,6%), energi (5,4%), dan properti (4,4%).

    Di tengah reli IHSG, bursa saham Asia juga serentak ditutup di zona hijau. Bursa Shanghai (China) naik 1,1%, Hang Seng (Hong Kong) menguat 2%, Straits Times (Singapura) melesat 5,3%, dan Nikkei (Jepang) melonjak 9,1%. Tren positif ini turut memberi sentimen positif bagi pergerakan IHSG hari ini.

    Saham-saham yang memberikan keuntungan besar kepada investor pada perdagangan hari ini termasuk PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) yang naik 34,8% ke level Rp 116, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) yang menguat 24,9% ke Rp 1.980, dan PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS) yang melonjak 24,8% ke Rp 780. Ketiganya berhasil menyentuh batas ARA.

    Dua saham lain dalam daftar top gainers adalah PT Futura Energi Global Tbk (FUTR), yang naik 33,8% ke Rp 91, dan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT), yang bertambah 29,3% ke Rp 75.

    Menurut analisis dari Pilarmas Investindo Sekuritas, penguatan IHSG hari ini tidak terlepas dari perkembangan positif global, termasuk sentimen dari keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang menunda penerapan tarif resiprokal terhadap mitra dagang selama 90 hari, meskipun kebijakan ini tidak mencakup China.

    “Langkah ini menurunkan ketegangan perdagangan global. Diketahui lebih dari 75 negara telah menyatakan kesiapan bernegosiasi untuk mengurangi hambatan dagang dan berharap AS menurunkan tarif impor,” tulis Pilarmas dalam riset hari ini.

    Dengan sentimen global yang membaik dan antusiasme pasar yang tinggi, IHSG hari ini menunjukkan sinyal pemulihan yang kuat dan berpotensi menjaga momentum positif di sesi-sesi perdagangan berikutnya.

  • IHSG Bergejolak & Rupiah Loyo, Investasi Emas Cuan Terus

    IHSG Bergejolak & Rupiah Loyo, Investasi Emas Cuan Terus

    Jakarta

    Saat ini, kondisi ekonomi Indonesia masih berada di bawah tekanan. Hal itu terlihat dari sejumlah aspek seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bergejolak dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan.

    Gejolak IHSG sudah berlangsung sejak 6 bulan belakangan ini. Penurunan mulai terjadi setelah IHSG berhasil meraih rekor tertinggi pada level 7.905,390 di 19 September 2024 dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 13.475 triliun di hari tersebut.

    Data RTI Business menyebutkan setelah mencetak rekor, IHSG kembali merosot berada di sekitar level 7.496,09 di 4 Oktober 2024 lalu. Meskipun begitu, akhir Oktober 2024 lalu IHSG mencoba bangkit, namun angkanya tidak mencetak rekor terbaru.

    Upaya bangkitnya IHSG masih belum terlihat hingga saat ini. Bahkan trennya cenderung terus mengalami penurunan.

    Ada sejumlah faktor yang bisa memberikan pengaruh terhadap anjloknya IHSG seperti sentimen pasar, makro ekonomi tidak stabil, penurunan kinerja perusahaan, kebijakan global, dan lain sebagainya.

    Begitu dengan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS. Rupiah sudah mulai loyo sejak beberapa waktu terakhir. Meskipun begitu, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS juga sempat berada di posisi kuat.

    Adapun posisi Rupiah kuat terjadi pada 26 September 2025 berada di angka Rp 15.099 ribu per 1 US$. Setelah itu, Rupiah kembali loyo hingga saat ini. Bahkan nilai tukar mendekati Rp 17.000 ribu per 1 US$.

    Menariknya, investasi emas justru mencuri perhatian di masa-masa ekonomi RI mengalami tekanan. Hal itu terlihat dari harga emas yang hampir setiap saat mencetak rekor tertingginya. Bahkan, emas diprediksi bisa tembus hingga Rp 2 juta per gram.

    Tak hanya itu, instrumen investasi ini juga tergolong aman dari inflasi. Sehingga emas dinilai mampu mengamankan aset yang dimiliki dari gerusan inflasi dan krisis.

    Dikutip dari hargaemas.org, harga emas di awal tahun 2020 berada di angka Rp 771 ribu per gram, kemudian naik menjadi menjadi sekitar Rp 1 juta hingga Rp 965 ribu per gram di pertengahan tahun 2020. Kenaikan tersebut tidak terlepas dari dampak pandemi COVID-19 yang sukses mengerek harga emas di level tertinggi saat itu.

    Kemudian berada di angka Rp 939 ribu per gram pada 2021, Rp 1,024 juta per gram pada 2022, Rp 1,1 juta per gram pada 2023, Rp 1,5 juta per gram pada 2024, dan Rp 1,8 juta pada akhir Maret 2025.

    Saat ini, untuk memiliki emas tidaklah sulit. Salah satunya dengan memanfaatkan layanan Pegadaian. Melalui layanan Tabungan Emas, masyarakat bisa dengan mudah untuk memiliki emas.

    Layanan ini menghadirkan sejumlah keunggulan seperti jaminan emas 24 karat, dapat dicetak menjadi emas batangan atau tukar dengan perhiasan, keamanan emas terjamin di Pegadaian, dapat digadai serta dijual, transaksi secara online, pembelian terjangkau mulai dari 0,01 gram. Tidak hanya itu, saldo emas yang terkumpul juga dapat digadai, dijual kembali atau bahkan didepositokan.

    Nah, untuk memanfaatkan layanan Tabungan Emas bisa langsung mendownload aplikasi Pegadaian Digital di sini.

    (akn/akn)

  • Ini Dampaknya bagi Saham, ETF, dan DIRE

    Ini Dampaknya bagi Saham, ETF, dan DIRE

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi memberlakukan perubahan penting dalam kebijakan perdagangan efek, khususnya terkait batas Auto Rejection Bawah (ARB) dan ketentuan trading halt pada hari ini, Selasa 8 April 2025.

    Penyesuaian ini dilakukan guna menjaga stabilitas dan efisiensi pasar modal di tengah dinamika ekonomi global yang terus bergerak cepat.

    Langkah ini dituangkan dalam dua Surat Keputusan Direksi terbaru, yakni:

    Kep-00002/BEI/04-2025 tentang Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat Kep-00003/BEI/04-2025 tentang Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas

    Kedua surat keputusan tersebut menjadi tindak lanjut dari penyesuaian atas SK Direksi sebelumnya, yaitu Kep-00196/BEI/12-2024 dan Kep-00024/BEI/03-2020, dan telah mendapat dukungan penuh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Batas Auto Rejection Bawah Jadi 15 Persen

    Salah satu perubahan signifikan adalah pada batasan Auto Rejection Bawah (ARB). Per 8 April 2025, ARB ditetapkan sebesar 15% untuk seluruh rentang harga bagi:

    Saham yang tercatat di Papan Utama Saham di Papan Pengembangan Saham di Papan Ekonomi Baru Exchange-Traded Fund (ETF) Dana Investasi Real Estat (DIRE)

    Dengan kata lain, harga saham dan instrumen efek lainnya di kategori tersebut dapat turun maksimal 15 persen dalam satu sesi perdagangan sebelum ditolak sistem secara otomatis.

    Langkah ini diambil sebagai bentuk pengelolaan risiko yang lebih adaptif terhadap gejolak pasar, sekaligus membuka ruang pergerakan harga yang lebih luas dan realistis.

    “Penyesuaian persentase Auto Rejection Bawah dilakukan untuk menjaga volatilitas pasar dan memastikan pelindungan investor,” ujar Kautsar Primadi Nurahmad, Sekretaris Perusahaan BEI dalam siaran pers resmi, Selasa 8 April 2025.

    Trading Halt dan Suspend: Penyesuaian Tahapan di Tengah Krisis

    Selain ARB, perubahan juga terjadi dalam ketentuan penghentian sementara perdagangan (trading halt) dan penangguhan perdagangan (trading suspend) yang diberlakukan bila terjadi penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam satu hari.

    Berikut skema baru yang berlaku:

    Trading Halt 30 Menit: Jika IHSG turun lebih dari 8% dalam satu hari bursa. Trading Halt 30 Menit tambahan: Jika penurunan IHSG berlanjut hingga lebih dari 15%. Trading Suspend: Jika IHSG anjlok lebih dari 20%, maka BEI dapat menghentikan perdagangan: Sampai akhir sesi perdagangan hari itu; atau Lebih dari satu sesi perdagangan, dengan persetujuan atau perintah dari OJK.

    BEI menyatakan bahwa perubahan ini bertujuan untuk memberi waktu bagi pelaku pasar untuk menilai situasi secara rasional dan menghindari kepanikan massal.

    “Penyesuaian ketentuan pelaksanaan penghentian sementara perdagangan Efek dilakukan sebagai upaya BEI untuk memberikan ruang likuiditas yang lebih luas bagi investor dalam menentukan strategi investasi dengan mempertimbangkan informasi yang ada,” tutur Kautsar.

    Dampak bagi Investor dan Pasar

    Kebijakan baru ini dinilai akan berdampak langsung pada strategi perdagangan harian, terutama bagi pelaku pasar jangka pendek seperti trader dan manajer investasi.

    Untuk Saham: Ruang gerak harga lebih lebar, tetapi juga berpotensi mempercepat tekanan jual saat sentimen negatif tinggi. Untuk ETF dan DIRE: Investor di produk-produk ini harus lebih waspada terhadap fluktuasi harian, meski tetap terlindungi oleh sistem auto rejection. Untuk Pasar Secara Umum: Kebijakan ini diharapkan meningkatkan efisiensi, likuiditas, dan transparansi perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Mengacu pada Praktik Global

    BEI menegaskan bahwa penyesuaian kebijakan ini telah memperhatikan best practice dari bursa-bursa besar dunia dan mendapat masukan dari pelaku pasar domestik. Hal ini penting agar pasar modal Indonesia tetap kompetitif dan adaptif terhadap tantangan ekonomi global.

    “Dalam penerapan kebijakan ini, BEI juga telah mempertimbangkan best practice pada Bursa-bursa di dunia serta memperhatikan masukan pelaku pasar,” kata Kautsar.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Trump Tunda Tarif Impor 90 Hari, Begini Respons Dunia dan Indonesia

    Trump Tunda Tarif Impor 90 Hari, Begini Respons Dunia dan Indonesia

    Jakarta

    Akibat tekanan krisis pasar global, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara mendadak menangguhkan tarifnya kepada sebagian besar negara dalam rentang 90 hari.

    Namun, hal itu tidak berlaku untuk Cina, yang justru ditambah Trump menjadi 125%. Hal itu merespons Beijing yang membalas menaikkan tarif impor AS menjadi 84%.

    Sementara, Uni Eropa (UE) telah menyetujui untuk melanjutkan tarif balasan terhadap AS, sebagai respons atas pungutan impor baja dan aluminium. Hanya saja, Brussels belum menanggapi pengumuman Trump terbaru soal pemberlakuan tarif 20% untuk semua impor dari UE.

    Bagaimana dampak penundaan tarif ini terhadap Indonesia?

    IHSG melambung ke zona hijau

    Dilansir dari detik.com, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melambung pada pembukaan perdagangan Kamis (10/04) pagi waktu Indonesia. IHSG mulai merangkak di zona hijau dan bertengger di level 6.200-an.

    Disebutkan juga bahwa perdagangan Kamis (10/04) ini IHSG sempat mencapai level tertingginya di angka 6.310,82, dengan level terendahnya dilaporkan bernilai 6.268,92. Jumlah volume transaksi tercatat 1,4 miliar dengan turnover mencapai Rp1,2 triliun. Sementara jumlah frekuensi transaksi tercatat sebanyak 46.331 kali.

    Sebanyak 374 saham dilaporkan menguat, 26 melemah dan 96 stagnan.

    Kata pemerintah Jerman

    Dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran RTL, calon Kanselir Jerman, Friedrich Merz, mengatakan kalau penangguhan tarif yang dilakukan Trump selama 90 hari tersebut menunjukkan bahwa tindakan kolektif Eropa dalam perdagangan memberikan dampak positif.

    “Orang-orang bertekad untuk mempertahankan diri dan ini mencontohkan bahwa persatuan akan sangat membantu,” kata Merz setelah Partai Konservatif CDU yang dipimpinnya meresmikan kesepakatan koalisi dengan Partai Sosial Demokrat SPD untuk membentuk pemerintahan.

    Kemudian, Merz juga menyerukan hubungan perdagangan bebas dengan AS. “Mari kita semua menetapkan tarif 0% untuk perdagangan transAtlantik, dan kemudian masalahnya akan terpecahkan,” sambung Merz.

    Kanada respons jeda tarif

    Perdana Menteri (PM) Kanada Mark Carney mengungkap bahwa jeda tarif resiprokal ini merupakan “penangguhan hukuman yang disambut baik ekonomi global,” dalam sebuah unggahan di media sosialnya para Rabu (09/10).

    “Seperti yang sudah disepakati oleh Presiden Trump dan saya, Presiden AS dan Perdana Menteri Kanada akan memulai negosiasi soal hubungan ekonomi dan keamanan yang baru segera setelah pemilihan federal,” tulis Carney di akun X.

    “Sebagai bagian dari pengumuman hari ini, presiden telah mengisyaratkan bahwa AS akan terlibat dalam negosiasi bilateral dengan sejumlah negara lain. Hal ini kemungkinan akan menghasilkan restrukturisasi fundamental dari sistem perdagangan dunia.”

    Imbauan untuk negosiasi lanjutan

    Sebelumnya, Menteri Perdagangan Prancis, Lauren Saint-Martin menyebut bahwa Eropa berkeinginan untuk menghindari eskalasi dalam perang dagang melawan AS.

    “Kami tidak pernah menginginkan tarif tersebut meningkat. Kami meyakini bahwa sebuah perang tarif akan berbahaya bagi semua pihak,” kata dia kepada jurnalis saat melakukan kunjungan resmi ke Indonesia, Rabu (09/10).

    Saint-Martin mengimbau perlu adanya negosiasi lanjutan dengan Washington untuk mencari sebuah solusi.

    “Di bawah naungan Komisi Eropa, kita harus melanjutkan dialog dan negosiasi dengan pemerintah AS supaya mencapai tujuan yang paling positif,” paparnya.

    Cina ajukan keluhan ke WTO

    Cina dilaporkan mengajukan keluhan baru secara resmi ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organisation/WTO) pada Rabu (09/04) setelah AS meningkatkan tarif impor Cina menjadi 104%.

    “Situasi ini telah meningkat secara berbahaya… Sebagai salah satu anggota yang terkena dampak, Cina menyatakan keprihatinan besar dan menentang tegas langkah yang sembrono ini,” kata perwakilan Cina untuk WTO dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

    Beijing menuduh AS telah melanggar aturan WTO dan mengatakan bahwa hal itu merusak sistem perdagangan multilateral. Cina telah meminta WTO untuk mempelajari dampak tarif terhadap perdagangan global dan melaporkan temuannya kepada negara anggota.

    “Tarif resiprokal bukanlah, dan tidak akan pernah menjadi obat untuk ketidakseimbangan perdagangan. Justru, mereka akan jadi bumerang, merugikan AS sendiri,” isi peringatan Beijing.

    Beberapa negara turut angkat bicara dalam pertemuan WTO, yang juga berargumen bahwa tarif tersebut melanggar aturan perdagangan internasional.

    Baca artikel selengkapnya: IHSG Dibuka Melesat ke Zona Hijau Usai Trump Tunda Tarif Impor 32%

    Artikel ini pertama kali ditulis dalam bahasa Inggris

    Penulis adaptasi: Muhammad Hanafi

    Pemeriksa: Prihardani Purba

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • BEI Buka Peluang Kembalikan Batas Trading Halt ke 5 Persen

    BEI Buka Peluang Kembalikan Batas Trading Halt ke 5 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menurunkan batas pembekuan perdagangan otomatis (trading halt) menjadi pada level koreksi indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 8%. Sebelumnya, batas trading halt ditetapkan pada koreksi 5%.

    Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, apabila IHSG terkoreksi hingga 8%, BEI akan menghentikan sementara perdagangan selama 30 menit. Jika koreksi berlanjut hingga 15%, maka trading halt akan kembali diberlakukan selama 30 menit.

    Ia menuturkan bahwa perubahan batas trading halt ini mempertimbangkan dinamika pasar global serta kebijakan serupa yang diterapkan oleh bursa-bursa negara lain.

    “Perubahan ini dilakukan untuk memberikan ruang likuiditas yang cukup kepada investor. Kebijakan ini juga bertujuan menjaga agar perdagangan tetap berlangsung secara teratur, wajar, dan efisien,” ujar Jeffrey di gedung BEI, Jakarta, Rabu (9/4/2025).

    Ia menambahkan, kebijakan batas trading halt ini mengacu pada praktik terbaik (best practice) dari beberapa bursa global, seperti Thailand dan Korea Selatan, yang menerapkan batas trading halt pada level -8%, -15%, dan -20%.

    “Hal itu pula yang menjadi pertimbangan kami untuk mulai menerapkannya sejak Selasa (8/4/2025). Di sisi lain, kami juga meningkatkan perlindungan bagi investor melalui kebijakan auto rejection bawah (ARB) yang kini bersifat asimetris, dengan batas maksimal penurunan harga sebesar 15%,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Jeffrey menyampaikan bahwa peluang untuk mengembalikan batas trading halt ke level -% tetap terbuka, tergantung evaluasi dan masukan dari regulator serta pelaku pasar.

    “Kita lihat nanti. Seperti yang saya sampaikan, seluruh kebijakan yang diambil BEI tentu harus dikomunikasikan dengan OJK dan seluruh pemangku kepentingan. Jika nantinya OJK dan stakeholder menilai bahwa sudah waktunya dilakukan revisi, kami pasti akan menindaklanjuti,” pungkas Jeffrey terkait trading halt.

  • IHSG Perkasa di Jeda Siang, Menguat 5,02%

    IHSG Perkasa di Jeda Siang, Menguat 5,02%

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menunjukkan tren positifnya hingga penutupan jeda siang atau sesi I perdagangan, Kamis (10/4/2025). Pada penutupan sesi I, IHSG bergerak di zona hijau pada level 6.200-an.

    Berdasarkan data RTI Business, IHSG menguat 299.869 poin atau menguat 5,02% ke level 6.267. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di rentang tertinggi di level 6.310 dan terendah di 6.188.

    Tercatat volume transaksi sebanyak 14,19 miliar dengan transaksi sebesar Rp9,68 triliun. Adapun frekuensi saham yang diperdagangkan sebanyak 763.911 kali. Pada sesi I perdagangan, tercatat sebanyak 546 saham menguat, 94 saham melemah, dan 147 saham stagnan.

    Sementara pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka pada posisi 6.270,61. Kemudian naik 305 poin atau menguat 5,1% ke posisi 6.273 pada pukul 09.00 saat perdagangan dibuka.

    Volume transaksi tercatat 1,4 miliar pada pembukaan perdagangan. Sementara nilai transaksi yang tercatat sebesar Rp 1,2 triliun dengan frekuensi saham yang diperdagangkan sebanyak 46.331 kali.

    Pagi tadi, tercatat sebanyak 374 saham menguat, 26 melemah, dan 96 stagnan.

    Penguatan ini sejalan dengan indeks saham global, di mana tercatat penguatan pada bursa di beberapa negara. Indeks saham blue chip atau perusahaan besar AS Dow Jones Index Future (DJIF) misalnya, sempat menguat 0,03% ke level 40.848 pukul 09.15. Indeks tersebut kemudian bergerak melemah ke level 40.828 atau terkoreksi 0,02% pukul 09.39.

    Lain halnya dengan Bursa Shanghai Composite Index (SSEC) milik China yang menunjukkan penguatan 1,48% ke level 3.233 pukul 09.15. Indeks tersebut terus bergerak di zona hijau sebagaimana data pukul 09.39, SSEC menguat 1,45% ke level 3.232.

    Sementara Nikkei 225 Index (N225) milik Jepang terpantau menguat 8,32% ke level 34.353, Hang Seng Index (HSI) milik Hong Kong juga menguat 3,76% ke level 21.026, dan Straits Times Index (STI) milik Singapura menguat 5,82% ke level 3.591.

    (kil/kil)

  • IHSG Melejit 5% Berkat Penundaan Tarif Trump

    IHSG Melejit 5% Berkat Penundaan Tarif Trump

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Kamis, 10 April 2025 dengan lonjakan tajam. 
     
    Melansir Antara, IHSG dibuka menguat 302,62 poin atau setara 5,07 persen ke posisi 6.270,61. Indeks LQ45 juga ikut melesat 44,78 poin atau 6,69 persen ke level 714,15.
     
    Kenaikan ini menjadi sinyal bahwa pelaku pasar kembali optimis, setelah sebelumnya sempat dihantui ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan mitra dagangnya.
    Dampak langsung dari penundaan tarif AS
    Sentimen positif datang dari langkah Presiden AS Donald Trump yang menunda implementasi tarif impor selama 90 hari untuk sejumlah negara, meskipun pengecualian tetap berlaku untuk China.

    “IHSG hari ini berpotensi rebound mengikuti pergerakan bursa AS karena melemahnya tensi perang dagang setelah Presiden Trump menunda pengenaan tarif 90 hari, kecuali untuk China,” kata Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, di Jakarta, Kamis.
     
    Keputusan ini memberi angin segar bagi pasar yang sebelumnya resah terhadap dampak kebijakan proteksionis AS terhadap perekonomian global.
     

    Perang dagang masih jadi ancaman
    Meski ada penundaan, tensi perang dagang belum sepenuhnya reda. Trump tetap memberlakukan tarif sebesar 10 persen untuk sebagian besar barang impor AS, dan menaikkan bea masuk untuk produk asal Tiongkok menjadi 125 persen. 
     
    Langkah ini memicu respons dari China, yang juga meningkatkan tarif tambahan hingga 84 persen untuk produk-produk AS.
     
    Kondisi ini menunjukkan bahwa risiko dari kebijakan dagang unilateral masih membayangi pergerakan pasar keuangan global, termasuk pasar saham di Indonesia.
    Bursa global ikut bergairah
    Euforia pasar juga tercermin dari lonjakan indeks di bursa Wall Street pada perdagangan sebelumnya. S&P 500 naik 9,5 persen, Dow Jones naik 7,69 persen, dan Nasdaq melonjak 12,16 persen.
     
    Bursa Asia pun mengikuti jejak penguatan ini Nikkei Jepang tercatat naik 4,46 persen, Bursa Malaysia menguat 4,46 persen, Indeks Shanghai naik 1,49 persen, sementara Strait Times Singapura terkoreksi 6,01 persen.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • IHSG Sesi I Hari Ini Cerah, Bertambah 5,02 Persen

    IHSG Sesi I Hari Ini Cerah, Bertambah 5,02 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini semringah lantaran berada di zona hijau pada awal perdagangan sesi I, Kamis (10/4/2025). IHSG hari ini anteng bergerak di zona hijau hingga melesat ke level 6.200-an.

    IHSG hari ini tercatat bertambah 299 poin atau 5,02% hingga mencapai level 6.267. Sebanyak 546 saham menguat, 94 saham turun, dan 147 saham stagnan.

    Volume awal perdagangan hari ini mencapai 14,1 miliar lembar saham dan catat transaksi Rp 9,6 triliun dan frekuensi 763.911 kali.

    Saham sektoral menghijau pada sesi I perdagangan hari ini. Bahan baku menguat 8,92%, diikuti sektor konsumsi primer bertambah 6,28%, infrastruktur menguat 5,82%, dan energi bertambah 5,59%.

    Kemudian, konsumsi nonprimer naik 4,49%, properti naik 4,70%, keuangan bertambah 3,36%, dan industri bertambah 3,09%.

    Saat IHSG hari ini naik, saham unggulan LQ45 bertambah 5,76%, Jakarta Islamic Index (JII) mengaut 5,79%, dan Investor33 melesat 4,99%.

  • Pasar Jangan Panik! BEI Siapkan Langkah Mitigasi Hadapi Dampak Tarif Impor AS

    Pasar Jangan Panik! BEI Siapkan Langkah Mitigasi Hadapi Dampak Tarif Impor AS

    Jakarta: Ketegangan akibat kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak pelak membuat pasar keuangan global ikut bergolak. 
     
    Namun, investor dan pelaku pasar di Indonesia tak perlu cemas berlebihan. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan bahwa langkah-langkah mitigasi telah disiapkan jika tekanan pasar kembali terjadi.
     
    Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menegaskan BEI siap beradaptasi dan melakukan berbagai penyesuaian jika kondisi pasar memburuk, terutama pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

    “Kita sama-sama memantau perkembangan di pasar global seperti apa, kalau memang nanti dirasa atau disepakati diperlukan penyesuaian-penyesuaian lain, kenapa tidak?” ujar Jeffrey dilansir Antara, Kamis, 10 April 2025.
     

    Langkah cepat dan adaptif dari BEI
    BEI memastikan terbuka terhadap segala bentuk penyesuaian regulasi untuk menjaga stabilitas dan kepercayaan pasar. 
     
    Menurut Jeffrey, fleksibilitas ini penting agar likuiditas pasar tetap terjaga dan tidak kehilangan momentum di tengah gejolak global.
     
    “Kalau dirasa nanti diperlukan penyesuaian-penyesuaian, kita sangat terbuka. Apapun penyesuaian yang perlu kita lakukan, bisa kita lakukan,” ucap dia.
     
    Salah satu langkah yang sedang dikaji adalah pembukaan kode Anggota Bursa (broker) dan domisili investor dalam sistem online trading. Tujuannya? Memberikan transparansi lebih dan menenangkan investor ritel agar tidak terjebak kepanikan.
     
    “Itu (pembukaan kode broker) termasuk yang sedang kita diskusikan secara intensif dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk bisa kita berikan sebagai informasi tambahan kepada investor, khususnya investor ritel,” jelas Jeffrey.
    Langkah antisipatif yang sudah dijalankan
    Tak hanya sekadar wacana, BEI bersama OJK sudah melakukan beberapa penyesuaian penting, seperti:
     
    – Mengubah ketentuan penghentian sementara perdagangan efek (trading halt) dan batas auto rejection bawah (ARB) per 8 April 2025.
    – Menerbitkan kebijakan buyback saham tanpa harus melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sejak 19 Maret 2025.
    – Menunda pelaksanaan short selling untuk sementara waktu.
     
    Langkah-langkah tersebut menunjukkan bahwa regulator pasar modal tidak tinggal diam dan siap merespons cepat terhadap ketidakpastian global.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Perang Dagang AS dan China Kian Memanas, Investor Harus Bagaimana?

    Perang Dagang AS dan China Kian Memanas, Investor Harus Bagaimana?

    Jakarta, Beritasatu.com – Perang dagang AS dan China kian memanas setelah Presiden Donald Trump menaikkan tarif impor menjadi 125% kepada negeri Tirai Bambu itu.

    Kebijakan tarif itu dikeluarkan hanya berselang beberapa jam seusai China menaikkan bea masuk menjadi 84% atas barang-barang AS.

    Perang dagang kedua negara adidaya itu kini tengah menjadi perhatian semua pihak, khususnya investor domestik maupun luar negeri.

    Lantas, apa yang perlu dilakukan investor dalam menghadapi perang dagang antara AS dan China yang kian memanas?

    Founder dan CEO Finvesol Consulting Fendi Suiyanto menyarankan investor untuk mengambil kebijakan investasi yang bersifat jangka pendek. Hal ini dilihat dari potensi, fluktuasi dan votalitas perang dagang kedua negara tersebut ke depannya.

    “Votalitas ke depan potensinya akan sangat tinggi dan besar, sehingga akan sangat bijak bagi investor ataupun trader untuk memanfaatkan momentum jangka pendek,” kata Fendi dalam Investor Market Opening di Beritasatu TV, Jakarta, Kamis (10/4/2025).

    Fendi menambahkan, investor bisa melakukan aksi buy on weakness untuk tujuan jangka pendek ketika sentimen positif sudah mulai bermunculan.

    Menurutnya, investor bisa melakukan aksi buy on weakness seperti pada saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 9% secara intraday pada Selasa (8/4/2025) lalu.

    Investor dapat menjual kembali saham tersebut pada saat IHSG mengalami penguatan atau rebound.

    Selain itu, ia juga mengimbau para investor untuk memperhatikan level support IHSG untuk mengambil posisi berikutnya.

    Lebih lanjut, Fendi mengatakan, sektor perbankan menjadi salah satu sektor yang menarik untuk dicermati dalam jangka pendek. Pada saat sektor perbankan melemah, maka investor disarankan untuk melakukan buy on weakness.

    Sementara itu, ketika posisinya menguat pada level support dan resistance, maka investor bisa melakukan sell on strength.

    Selain perbankan, sektor pertambangan atau mineral, seperti ANTAM dan saham-saham di sektor basic industry juga menarik untuk dikoleksi saat eskalasi perang dagang AS dan China.