Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • OJK: ARB 15 persen seimbangkan perlindungan investor & efisiensi pasar

    OJK: ARB 15 persen seimbangkan perlindungan investor & efisiensi pasar

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menyampaikan, keputusan untuk menyesuaikan batasan persentase auto rejection bawah (ARB) menjadi 15 persen merupakan langkah pendekatan yang lebih seimbang antara perlindungan investor dan efisiensi pasar.

    “Perlu saya jelaskan bahwasanya kebijakan ARB di level 15 persen ini sudah melalui kajian yang mendalam. Dan ini sudah merupakan pendekatan yang lebih seimbang antara perlindungan investor dan efisiensi pasar,” kata Inarno dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RKDB) Maret 2025 di Jakarta, Jumat.

    Batasan persentase ARB kali ini tidak sama seperti saat situasi pandemi COVID-19 yang terjadi pembatasan-pembatasan ekonomi. Saat ini, ujar Inarno, OJK melihat pasar lebih stabil dan lebih matang sehingga diperlukan ruang yang lebih luas untuk menjaga stabilitas harga dan likuiditas.

    Inarno mengatakan, OJK dan self-regulatory organization (SRO) bersama pelaku pasar akan terus memantau secara berkala terhadap efektivitas pelaksanaan kebijakan ini.

    Apabila volatilitas dan tekanan di pasar saham sudah mulai berkurang serta didukung oleh data fundamental yang baik, OJK akan mempertimbangkan dengan seksama sebelum dilakukan penyesuaian terhadap kebijakan tersebut.

    Sebelumnya pada Selasa (8/4), PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dukungan OJK melakukan penyesuaian ketentuan pelaksanaan penghentian sementara perdagangan efek (trading halt) dan batasan persentase ARB.

    Batasan persentase ARB disesuaikan menjadi 15 persen bagi efek berupa saham pada Papan Utama, Papan Pengembangan, dan Papan Ekonomi Baru, kemudian Exchange-Traded Fund (ETF), serta Dana Investasi Real Estat (DIRE) untuk seluruh rentang harga.

    Sementara terkait ketentuan trading halt, apabila Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan hingga lebih dari 8 persen maka dapat dilakukan trading halt selama 30 menit.

    Apabila terjadi penurunan lanjutan hingga lebih dari 15 persen, maka diterapkan trading halt tambahan 30 menit. Kemudian, trading suspend apabila IHSG mengalami penurunan lanjutan hingga lebih dari 20 persen sampai akhir sesi perdagangan atau lebih dari satu sesi perdagangan setelah mendapat persetujuan atau perintah OJK.

    Dalam merespon tekanan di pasar modal yang terjadi belakangan ini, OJK bersama BEI juga telah memutuskan untuk menunda implementasi short selling dan menerbitkan kebijakan buyback saham tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

    Sesuai Peraturan OJK (POJK) No. 13 Tahun 2023, perusahaan terbuka dapat melakukan pembelian buyback tanpa RUPS dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan. Penetapan kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan berlaku enam bulan sejak 18 Maret 2025.

    Terkait perkembangan buyback tanpa RUPS, Inarno mencatat bahwa hingga 9 April 2025 terdapat 21 emiten yang berencana untuk melakukan buyback tanpa RUPS dengan total nilai anggaran dana buyback sebesar Rp14,97 triliun.

    Dari 21 emiten tersebut, sebanyak 15 emiten di antaranya telah melakukan buyback tanpa RUPS dengan nilai realisasi sebesar Rp429,72 miliar.

    “Jadi room-nya itu masih besar. Dan tentunya kita melihat perkembangan, volatilitas ke depan juga masih harus kita antisipasi dan room untuk buyback tersebut masih cukup banyak,” kata Inarno.

    Ia menegaskan, OJK juga terus melakukan monitoring atas perkembangan pasar serta tentunya untuk mengambil respon kebijakan yang cepat dan tepat dalam memitigasi volatilitas pasar.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • IHSG Januari-Maret 2025 Terkoreksi 8,04 Persen

    IHSG Januari-Maret 2025 Terkoreksi 8,04 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi hingga 8,04% pada Januari-Maret 2025, tetapi ditutup menguat ke level 6.510,62 pada 27 Maret 2025.

    “Pasar saham domestik ditutup sebesar 3,83% month to date (mtd) pada 27 Maret 2025 ke level 6.510,62 atau year to date (ytd) melemah sebesar 8,04%,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat (11/4/2025).

    Inarno menambahkan, nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 11.126 triliun atau naik 2,27% mtd. Namun, nilai tersebut mengalami penurunan sebesar 9,80% ytd.

    Sementara itu, non resident net sell mencapai sebesar Rp 8,02 triliun mtd dan masih terdapat net sell sebesar Rp 29,92 triliun ytd.

    IHSG Tertekan 7,9 Persen

    Dikatakan Inarno, sejak pembukaan pasar saham pascalibur Lebaran pada 8 April 2025, IHSG tercatat mengalami koreksi sebesar 7,9% dari 6.510 ke level 5.996.

    Bahkan, Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat melakukan pemberhentian sementara perdagangan atau trading halt selama 30 menit pada awal perdagangan dibuka.

    “Namun demikian, tekanan sedikit berkurang pada tanggal 9 April tersebut di mana day to date (dtd) mencatatkan 0,47% atau di level 5.967. Dan pada 10 April 2025, IHSG ditutup positif ke level 6.254 atau secara day to day naik sebesar 4,79%, walaupun secara year to date masih turun sebesar 11,67%,” pungkas Inarno.

  • OJK: Dana asing keluar dari pasar saham Rp29,92 triliun hingga Maret

    OJK: Dana asing keluar dari pasar saham Rp29,92 triliun hingga Maret

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mencatat, modal asing keluar bersih dari pasar saham di Indonesia per 27 Maret 2025 mencapai Rp29,92 triliun secara year-to-date (ytd).

    “Non-residen mencatatkan net sell sebesar Rp8,02 triliun month-to-date (mtd), dan year-to-date itu masih terdapat net sell sebesar Rp29,92 triliun,” kata Inarno dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RKDB) Maret 2025 di Jakarta, Jumat.

    Adapun nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.126 triliun atau naik 2,27 persen mtd, namun secara ytd turun sebesar 9,80 persen.

    Di tengah sentimen terhadap kondisi perekonomian global, pasar saham domestik ditutup sebesar 3,83 persen mtd pada 27 Maret 2025 ke level 6.510,62 atau ytd melemah sebesar 8,04 persen.

    Sejak pembukaan pasar saham pasca libur Lebaran pada 8 April 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara day-to-day (dtd) mengalami penurunan sebesar 7,9 persen dari 6.510 ke level 5.996, dan sempat mengalami halting selama 30 menit pada pukul 09.00 WIB.

    “Namun demikian, tekanan sedikit berkurang pada 9 April di mana day-to-date mencatatkan -0,47 persen atau di level 5.967. Dan di hari kemarin pada 10 April 2025 tercatat hasil positif, di mana closing IHSG pada level 6.254 atau secara day-to-day naik sebesar 4,79 persen, walaupun secara year-to-date masih turun sebesar 11,67 persen,” kata Inarno.

    Di pasar obligasi, selama bulan Maret, indeks pasar obligasi ICBI melemah 0,17 persen mtd atau naik 1,75 persen ytd ke level 399,54. Investor non-residen mencatatkan net sell sebesar Rp0,43 triliun secara mtd atau net sell sebesar Rp1,41 triliun secara ytd.

    Di industri pengelolaan investasi, nilai asset under management (AUM) tercatat sebesar Rp811,97 triliun pada 27 Maret 2025 atau naik sebesar 0,45 persen mtd walaupun secara ytd masih turun sebesar 3,71 persen. Reksadana tercatat net subscription sebesar Rp0,92 triliun rupiah secara mtd dan secara ytd net subscription sebesar Rp1,35 triliun.

    Selanjutnya, Inarno juga mencatat bahwa penghimpunan dana (fundraising) di pasar modal masih dalam tren yang positif. Tercatat nilai penawaran umum mencapai Rp57,68 triliun, di mana Rp3,24 triliun di antaranya merupakan fundraising dari lima emiten baru.

    Untuk penghimpunan dana pada securities crowdfunding (SCF), sejak pemberlakuan ketentuan SCF hingga 26 Maret 2025, telah terdapat 18 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 785 penerbitan efek dari 503 penerbit.

    Apabila dilihat dari pemodal, tercatat ada 177.717 pemodal. Kemudian, total dana SCF yang dihimpun dan teradministrasi di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebesar Rp1,49 triliun, hampir mendekati Rp1,5 triliun.

    Pada derivatif keuangan, sejak 10 Januari hingga 31 Maret 2025, tercatat 31 pelaku dan 5 penyelenggara yang telah mendapatkan izin prinsip dari OJK serta tercatat volume transaksi derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa efek sebesar 571.610 juta lot dan akumulasi nilai sebesar Rp710,63 triliun sejak 2 Januari 2025 hingga 31 Maret 2025.

    Sedangkan untuk perkembangan bursa karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 27 Maret 2025, tercatat 111 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume sebesar 1.598.693 ton CO2 ekuivalen dan akumulasi nilai sebesar Rp77,91 miliar.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dibuka Melemah, IHSG Sesi I Berhasil Naik ke Zona Hijau

    Dibuka Melemah, IHSG Sesi I Berhasil Naik ke Zona Hijau

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil naik ke zona hijau pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Jumat (11/4/2025).

    IHSG pada awal perdagangan dibuka memerah, tetapi perlahan naik ke zona hijau. IHSG pada sesi ini menguat 0,22% atau 13,68 poin ke level 6.267,7.

    IHSG pada sesi I bergerak dalam rentang 6.148-6.282. Perdagangan IHSG mencatatkan 7,05 miliar lembar saham senilai Rp 5,41 triliun dari 584.852 kali transaksi.

    Sebanyak 271 saham yang diperdagangkan tercatat menguat, sebanyak 269 saham melemah, dan sebanyak 240 saham stagnan.

    Pada saat IHSG sesi I berbalik arah, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sedikit menguat. Dari data Bloomberg di pasar spot exchange, rupiah siang ini berada pada level Rp 16.802 per dolar AS atau menguat 20,5 poin (0,12%).

  • IHSG Melemah Ikuti Bursa Saham Global

    IHSG Melemah Ikuti Bursa Saham Global

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rontok mengikuti bursa saham global. Pada pembukaan perdagangan Jumat (11/4/2025), IHSG terpantau melemah 1,31% ke level 6.172.

    Dikutip dari RTI Business, pelemahan IHSG terjadi mengikuti bursa saham global. Indeks saham blue chip atau perusahaan Amerika Serikat (AS) Dow Jones Index Future (DJIF) misalnya, melemah 0,41% ke level 39.634. Pelemahan juga terjadi pada indeks S&P500 yang terkoreksi 3,46% ke level 5.268. Sementara Nasdaq, melemah 4,31% ke level 16.387.

    Di bursa Asia, Nikkei 225 Index (N225) asal Jepang juga terkoreksi sebesar 4,22% ke level 33.148. Sementara di China, Shanghai Composite Index (SSEC) melemah tipis 0,21% ke level 3.216. Kemudian bursa Singapura, Straits Times Index (STI) terkoreksi 2,14% ke level 3.501.

    Adapun IHSG pada pembukaan perdagangan perdagangan pagi ini sempat mencapai level tertinggi di posisi 6.198 dan terendah di level 6.166. Volume transaksi tercatat 348,18 juta dengan nilai transaksi Rp 365,33 miliar. Sementara frekuensi saham yang diperdagangkan tercatat 29.308 kali. Hanya 95 saham yang menguat, 193 saham melemah, serta 214 saham stagnan.

    Melemahnya IHSG sebelumnya telah diprediksi sejumlah sekuritas. Philip Sekuritas Indonesia, memprediksi pelemahan IHSG imbas indeks saham Asia yang melemah mengikuti saham utama di Wall Street.

    “Indeks saham di Asia pagi ini Jumat di buka melemah mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam,” tulis analisis Phillip Sekuritas, Jumat (11/4/2025).

    Hal ini terjadi lantaran para investor mencari perlindungan pada aset-aset yang dianggap aman atau safe haven, dengan harga emas yang naik hampir 3% ke level tertinggi sepanjang masa.

    Selain itu, nilai tukar dolar AS juga mencapai level terendah dalam 10 tahun terakhir terhadap mata uang franc Swiss (CHF). Aksi jual pun terjadi di tengah kekhawatiran perang dagang yang dilakukan oleh Presiden AS Donald Trump yang telah berubah menjadi konfrontasi langsung dengan China.

    (acd/acd)

  • 21 Emiten Mau Buyback Saham Tanpa RUPS, Siap Dana Hampir Rp 15 T

    21 Emiten Mau Buyback Saham Tanpa RUPS, Siap Dana Hampir Rp 15 T

    Jakarta

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat ada sebanyak 21 emiten yang berencana melakukan buyback atau pembelian kembali saham tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Total dana buyback yang disiapkan diperkirakan hampir mencapai Rp 15 triliun.

    Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi mengatakan, kebijakan buyback saham tanpa RUPS diterapkan dengan mempertimbangkan kondisi pasar terkini serta untuk menjaga stabilitas pasar modal.

    “Hingga 9 April 2025, terdapat 21 emiten yang berencana untuk melakukan buyback tanpa RUPS dengan total anggaran dana buyback sebesar Rp 14,97 triliun, hampir mencapai Rp 15 triliun,” kata Inarno, dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan & Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Maret 2025, melalui saluran telekonferensi, Jumat (11/4/2025).

    Namun demikian, ia tidak merincikan nama-nama emiten terkait. Inarno menambahkan, dari total 21 emiten tersebut, 15 di antaranya telah melakukan buyback tanpa RUPS. Aktivitas tersebut dilakukan dengan nilai realisasi sebesar Rp 429,72 miliar.

    Selain kebijakan buyback tanpa RUPS, OJK juga telah menerapkan sejumlah kebijakan lain untuk menjaga stabilitas pasar modal, yakni penundaan implementasi pembiayaan transaksi short selling.

    “Pada awal April, kami OJK meminta Bursa Efek untuk melakukan penyesuaian batas trading halt serta pemberlakuan asymmetric auto rejection saham,” ujar Inarno.

    Sebagai informasi, kebijakan buyback atau pembelian saham kembali emiten tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berlaku 6 bulan sejak 18 Maret 2025.

    Inarno mengatakan, kebijakan ini dilakukan menyusul pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak September 2024. Ia mengatakan, tren penurunan IHSG 1.682 poin atau -21,28%.

    Selain itu, kebijakan ini juga dilakukan menyusul faktor risiko di pasar modal Indonesia terhadap ketidakpastian global yang terpantau tinggi, seperti ketidakpastian kebijakan tarif pemerintah Amerika Serikat (AS), eskalasi perang dagang, indikasi cooling off perekonomian AS dan dinamika geopolitik.

    “Maka kami mengumumkan kebijakan bahwa perusahaan terbuka dapat melakukan pembelian kembali saham atau buyback tanpa memperoleh persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS) sesuai dengan Ketentuan 7 POJK No. 13 Tahun 2023,” kata Inarno dalam konferensi persnya di Main Hall BEI, Jakarta Selatan, Rabu (19/3).

    Inarno menjelaskan, kebijakan relaksasi buyback tanpa RUPS diharapkan mampu memberikan sinyal yang positif bagi perusahaan yang memiliki fundamental untuk meningkatkan kepercayaan investor dan memberikan fleksibilitas kepada perusahaan terbuka dalam melakukan aksi korporasi untuk mengurangi tekanan harga saham.

    (acd/acd)

  • IHSG Turun Lagi! Simak 6 Saham Pilihan Hari Ini yang Masih Menarik Dicermati

    IHSG Turun Lagi! Simak 6 Saham Pilihan Hari Ini yang Masih Menarik Dicermati

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka melemah pada perdagangan Jumat pagi, 11 April 2025. IHSG tercatat turun 58,45 poin atau 0,93 persen ke level 6.195,57.
     
    Sementara itu, indeks LQ45 yang berisi saham-saham unggulan juga ikut melemah, turun 10,94 poin atau 1,55 persen ke posisi 696,17.
     
    Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.02 WIB IHSG terus terkoreksi lebih dalam, melemah hingga 1,07 persen atau 67,2 poin menjadi 6.186,81.
    Perdagangan lesu, mayoritas saham terkoreksi
    Hingga pukul 09.02 WIB, nilai transaksi pasar mencapai Rp714,1 miliar dengan volume perdagangan mencapai 711,98 miliar saham.

    Sebanyak 242 saham melemah, hanya 112 saham yang menguat, dan 178 saham lainnya stagnan.
     
    Tekanan jual masih dominan di pasar seiring meningkatnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
     

    Potensi IHSG hari ini
    Menurut Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman, IHSG masih berpotensi melemah mengikuti sentimen global.
     
    “IHSG hari ini berpotensi melemah kembali seiring dengan menguatnya tensi trade war US-Tiongkok,” ujar Fanny.
     
    Adapun level support IHSG berada di 6.150-6.200, sedangkan area resistance diperkirakan di 6.300-6.400.
    Rekomendasi saham hari ini
    Meskipun pasar sedang tertekan, masih ada beberapa saham yang bisa dilirik untuk trading jangka pendek. Berikut ide trading hari ini dari tim riset BNI Sekuritas:
     
    1. BRMS (Bumi Resources Minerals)
    Strategi: Buy on Weakness
    Area beli: 290–296
    Cutloss: di bawah 280
    Target harga: 308–314 (jangka pendek)
     
    2. MBMA (Merdeka Battery Materials)
    Strategi: Speculative Buy
    Area beli: 250–258
    Cutloss: di bawah 240
    Target harga: 268–274 (jangka pendek)
     
    3. MDKA (Merdeka Copper Gold)
    Strategi: Speculative Buy
    Area beli: 1.140–1.170
    Cutloss: di bawah 1.100
    Target harga: 1.270–1.320 (jangka pendek)
     
    4. WIFI (Solusi Sinergi Digital)
    Strategi: Buy if Break
    Level breakout: 1.990
    Target harga: 2.050–2.100
    Alternatif beli: 1.900–1.950 jika belum break
    Cutloss: di bawah 1.900
     
    5. INET (PT IndoInternet Tbk)
    Strategi: Speculative Buy
    Area beli: 100–104
    Cutloss: di bawah 95
    Target harga: 109–114 (jangka pendek)
     
    6. MAPI (PT Mitra Adiperkasa Tbk)
    Strategi: Speculative Buy
    Area beli: 1.240–1.260
    Cutloss: di bawah 1.210
    Target harga: 1.300–1.350 (jangka pendek)

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • IHSG Amblas, Dana Asing Rp 29,92 T Kabur dalam 3 Bulan

    IHSG Amblas, Dana Asing Rp 29,92 T Kabur dalam 3 Bulan

    Jakarta

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan kinerja pasar modal Indonesia pada bulan Maret 2025 masih terkoreksi alias turun. Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) turun 3,83% ke level 6.510,62 secara month to date (mtd), atau melemah 8,04% year-to-date (ytd).

    Hal ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan & Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Maret 2025.

    “Di tengah sentimen terhadap kondisi perekonomian global, pasar saham domestik ditutup sebesar 3,83% month to date pada 27 Maret 2025 ke level 6.510,62 atau year to date melemah sebesar 8,04%,” kata Inarno, melalui saluran telekonferensi, Jumat (11/4/2025).

    Inarno menambahkan, nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 11.126 triliun atau naik 2,27% mtd. Namun secara ytd kapitalisasi pasar turun sebesar 9,80%.

    Sementara itu, non-resident alias investor asing mencatatkan net sell atau aksi jual bersih saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp 8,02 triliun secara mtd. Sedangkan secara ytd masih terdapat net sell sebesar Rp 29,92 triliun.

    Lebih lanjut Inarno mengatakan, sejak pembukaan pasar saham pasca libur Lebaran di tanggal 8 April 2025, IHSG day to day mengalami penurunan sebesar 7,9%, dari 6.510 ke level 5.996. Pada hari itu juga sempat diterapkan trading halt atau penghentian sementara perdagangan pasar selama 30 menit pada pukul 09.00.

    Namun demikian, Inarno menambahkan, tekanan sedikit berkurang pada tanggal 9 April. Dalam hal ini, secara day-to-date (dtd) mencatatkan turun 0,47% atau di level 5.967.

    “Dan di hari kemarin, 10 April 2025 tercatat hasil positif di mana closing IHSG pada level 6.254 atau secara day to day naik sebesar 4,79%, walaupun secara ytd masih turun sebesar 11,67%,” imbuhnya.

    Sedangkan di pasar obligasi, selama bulan Maret, indeks pasar obligasi (Indonesia Composite Bond Index/ICBI) melemah 0,17% month to date (mtd) atau naik 1,75% ytd ke level 399,54. Lalu investor non-resident mencatatkan net sales sebesar Rp 0,43 triliun secara mtd atau net sales sebesar Rp 1,41 triliun secara ytd.

    Di industri pengelolaan investasi, nilai aset under management atau AUM tercatat sebesar Rp 811,97 triliun pada 27 Maret 2025 atau naik sebesar 0,45% mtd walaupun secara ytd masih turun sebesar 3,71%. Reksadana tercatat net subscription sebesar Rp 0,92 triliun secara mtd dan secara ytd net subscription sebesar Rp 1,35 triliun.

    (acd/acd)

  • OJK dukung langkah pemerintah untuk lakukan negosiasi tarif dengan AS

    OJK dukung langkah pemerintah untuk lakukan negosiasi tarif dengan AS

    Jakarta (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan dukungannya terhadap langkah-langkah strategis pemerintah Indonesia dalam melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) terkait pengenaan tarif resiprokal serta memitigasi dampaknya terhadap perekonomian nasional.

    Langkah ini dilakukan terutama dalam upaya untuk memelihara stabilitas sistem keuangan, menjaga kepercayaan pasar untuk menjaga daya saing, dan momentum pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Dalam kaitan itu, OJK terus menjalin kerja sama dengan kementerian/lembaga maupun stakeholders terkait dalam merumuskan dan mengambil kebijakan strategis yang diperlukan termasuk bagi industri-industri yang terdampak langsung oleh tarif resiprokal itu,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RKDB) Maret 2025 di Jakarta, Jumat.

    Sehubungan dengan kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan, OJK telah menerbitkan kebijakan pelaksanaan pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh perusahaan terbuka dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan atau buyback saham tanpa melalui RUPS.

    Hal ini sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 13 Tahun 2023. Penetapan kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan berlaku enam bulan sejak 18 Maret 2025.

    “Kebijakan buyback saham tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bertujuan memberikan fleksibilitas bagi emiten untuk menstabilkan harga saham dalam kondisi volatilitas tinggi serta meningkatkan kepercayaan investor yang kami perkirakan akan dilaksanakan program buyback itu dalam waktu dekat,” kata Mahendra.

    Selain itu, imbuh Mahendra, OJK juga melakukan penundaan implementasi pembiayaan transaksi short selling oleh perusahaan efek yang berlaku sampai dengan enam bulan.

    Mempertimbangkan perkembangan bursa saham global dan regional yang mengalami tekanan pasca pengumuman tarif resiprokal serta mengantisipasi kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan,

    Ia menambahkan, OJK melalui bursa efek pada 7 April 2025 juga menempuh kebijakan berupa penyesuaian batasan trading halt dalam hal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan yang signifikan pada satu hari bursa yang sama serta penyesuaian batasan auto rejection bawah saham.

    “OJK senantiasa memonitor perkembangan pasar keuangan dan diharapkan dengan berbagai kebijakan yang diambil dan koordinasi yang erat dengan para stakeholders dapat dilakukan dengan baik agar mampu memitigasi dampak peningkatan risiko ketidakpastian global dari pengenaan tarif resiprokal oleh Amerika Serikat,” kata Mahendra.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pasar Saham Asia Anjlok Dibayangi Perang Dagang

    Pasar Saham Asia Anjlok Dibayangi Perang Dagang

    Jakarta, Beritasatu.com – Pasar saham Asia anjlok pada Jumat (11/4/2025) pagi, menyusul pelemahan di Wall Street yang menghapus sebagian besar kenaikan sehari sebelumnya.

    Kekhawatiran yang semakin dalam terkait perang dagang yang dipimpin Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi pemicu utama gejolak pasar Asia dan global.

    Dilansir dari AP, indeks Nikkei 225 Jepang mencapai level 32.969,95 atau melemah 4,7% pada perdagangan pagi di Tokyo.

    Pasar saham di Asia lainnya turut tertekan. Indeks Kospi Korea Selatan turun 1,6% ke level 2.400,34. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 terkoreksi 2,1% ke posisi 7.552,10.

    Stephen Innes, analis dari SPI Asset Management mengatakan pasar merespons negatif keputusan Trump yang menunda kenaikan tarif selama 90 hari untuk sebagian besar negara.

    “Itu bukan perubahan arah, hanya taktik. Euforia sementara dari penangguhan tarif Trump memudar cepat. Pesta sudah usai, dan Asia akan merasakan dampaknya,” kata Stephen.

    Sentimen negatif semakin kuat setelah China mengumumkan langkah balasan tambahan terhadap AS, menyusul klarifikasi Gedung Putih bahwa tarif atas impor dari China akan dikenakan sebesar 145%, bukan 125% seperti yang sempat disampaikan Trump di platform Truth Social.

    Akibatnya, indeks S&P 500 sempat anjlok lebih dari 6% sebelum ditutup melemah 188,85 poin ke posisi 5.268,05. Dow Jones ditutup turun 1.014,79 poin ke 39.593,66, dan Nasdaq kehilangan 737,66 poin ke 16.387,31.

    Sejalan dengan pasar saham Asia yang melemah, indeks harga saham gabungan (IHSG) juga kembali dibuka memerah. Pada pukul 09.22 WIB, IHSG turun 0,32% atau 19,76 poin ke level 6.234,2.