Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • Triwulan I 2025 Ekonomi RI Tumbuh 4,87 Persen, BI: Cukup Tinggi Bagi Investor – Halaman all

    Triwulan I 2025 Ekonomi RI Tumbuh 4,87 Persen, BI: Cukup Tinggi Bagi Investor – Halaman all

     

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) berpendapat, capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 4,87 persen di triwulan I 2025 cukup tinggi di mata investor di pasar keuangan meskipun masih di bawah konsensus pelaku pasar.
     
    “Rilis GDP kemarin quartal 1 kelihatannya di bawah konsensus pelaku pasar, konsensus pelaku pasar kita ada di 4.92, kejadiannya di 4.87 tapi 4.87 still high enough ya bagi investor,” kata Kepala Departemen Pengelolaan Moneter & Aset Sekuritas (DPMA) BI, Erwin Gunawan Hutapea saat Taklimat Media, Rabu (7/5/2025).

    Erwin menyebut, kepercayaan pelaku pasar terhadap Indonesia didorong oleh nilai tukar rupiah yang membaik setelah berada di posisi terendah Rp 16.420 per dolar AS.

    Serta indeks harga saham gabungan (IHSG) yang berhasil rebound ke level hampir 6.900 setelah sempat turun di bawah 6.000 pada awal April.

    “Kami akan tetap selalu berada di pasar untuk menjaga agar konfiden pelaku pasar tetap terjaga, tetap mau jualan dan kalau pun ada pembelian tetap bisa terfasilitasi, karena di bulan Mei ini kita masih menghadapi adanya proses repatriasi dividend, pembayaran dividend yang mulai terjadi April dan Mei, puncaknya akan di Mei ini,” papar Erwin.

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I tahun 2025 mencapai 4,87 persen.

    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, jumlah tersebut berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) pada triwulan I 2025, atas dasar harga berlaku sebesar Rp 5.665,9 triliun, dan atas dasar harga konstan Rp 3.264,5 triliun.

    “Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 1 2025 adalah sebesar 4,87 persen, bila dibandingkan dengan triwulan 1 2024 atau secara year on year,” kata Amalia dalam Konferensi Pers, Senin (5/5/2025).

    Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I tercatat lebih rendah dibanding triwulan IV-2024 yang tumbuh 5,02 persen secara tahunan atau (year on year/YoY).

    Amalia menyatakan, ekonomi Indonesia jika dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2024 terkontraksi sebesar 0,98 persen. Pertumbuhan ekonomi ini juga lebih rendah dibanding triwulan I tahun 2024 yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,11 persen secara YoY.

    “Pertumbuhan ini relatif lebih rendah dibandingkan dengan triwulan I 2024 yang tumbuh 5,11 persen,” jelas Amalia.

    Sementara itu, Amalia menyebut bahwa pelambatan pertumbuhan ekonomi ini sejalan dengan pola yang sudah terjadi di tahun-tahun sebelumnya.

    “Secara quartal to quartal, pertumbuhan ekonomi triwulan I 2025 ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya di setiap kuartal ke satu itu relatif selalu lebih rendah dibandingkan dengan kuartal keempat tahun sebelumnya,” ungkap Amalia.

     

  • IHSG Rabu dibuka menguat 27,05 poin

    IHSG Rabu dibuka menguat 27,05 poin

    Arsip – Pekerja memotret layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan gawai di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/YU/aa)

    IHSG Rabu dibuka menguat 27,05 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 07 Mei 2025 – 10:57 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 27,05 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.925,25. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,58 poin atau 0,46 persen ke posisi 778,34.

    Sumber : Antara

  • IHSG Menuju 7.000? Ini Rekomendasi Saham Hari Ini yang Bisa Cuan Maksimal

    IHSG Menuju 7.000? Ini Rekomendasi Saham Hari Ini yang Bisa Cuan Maksimal

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Rabu, 7 Mei 2025. 
     
    Melansir Antara, Rabu, 7 Mei 2025 kenaikan IHSG pagi in isebesar 27,05 poin atau 0,39 persen membawa IHSG ke level 6.925,25.  Sementara itu, indeks LQ45 yang berisi saham-saham unggulan juga naik 0,46 persen ke 778,34.
     
    Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman mengatakan, secara teknikal IHSG menunjukkan potensi penguatan lanjutan. 

    Jika mampu menembus level resistance di 6.900, maka jalan menuju angka psikologis 7.000 terbuka lebar.
     
    Level teknikal IHSG hari ini akan berada di area support: 6.800-6.870 dan resistance 6.900-7.000.
     

    Saham-saham pilihan hari ini
    Buat kamu yang sedang mencari peluang trading jangka pendek, berikut adalah rekomendasi saham hari ini dari tim riset BNI Sekuritas yang patut masuk radar kamu:
     
    1. BRMS – Buy on Weakness
     
    Area beli: 390 – 394
    Cut loss: di bawah 388
    Target harga: 400 – 404
     
    2. MDKA – Speculative Buy
     
    Area beli: 1.765 – 1.775
    Cut loss: di bawah 1.750
    Target harga: 1.790 – 1.820
     
    3. MEDC – Speculative Buy
     
    Area beli: 1.030 – 1.035
    Cut loss: di bawah 1.025
    Target harga: 1.060 – 1.070
     
    4. PTRO – Buy if Break
     
    Buy jika tembus: 2.970
    Target harga: 3.050 – 3.100
    Atau beli di area: 2.900 – 2.920, cut loss di bawah 2.880
     
    5. BREN – Speculative Buy
     
    Area beli: 6.150 – 6.200
    Cut loss: di bawah 6.100
    Target harga: 6.275 – 6.425
     
    6. PGAS – Speculative Buy
     
    Area beli: 1.600 – 1.615
    Cut loss: di bawah 1.600
    Target harga: 1.630 – 1.650
     
    Di tengah potensi penguatan IHSG, tetap jaga strategi dan disiplin dalam menentukan batas risiko.  Gunakan strategi buy on weakness atau speculative buy hanya jika kamu sudah punya rencana entry-exit yang jelas.
     
    Ingat ya, pasar saham bukan soal seberapa cepat kamu masuk, tapi seberapa cermat kamu keluar.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Boy Thohir Borong 46,8 Juta Saham MBMA, Ini Pertimbangannya – Halaman all

    Boy Thohir Borong 46,8 Juta Saham MBMA, Ini Pertimbangannya – Halaman all

     

    TRIBJNNEWS.COM, JAKARTA – Garibaldi Thohir atau dikenal Boy Thohir memperluas portofolio investasinya dengan membeli saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) sebanyak 46,8 juta lembar saham.

    Menurutnya, aksi beli di tengah masih fluktuatifnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ini dilakukan karena fundamental ekonomi nasional yang masih solid.

    Terlebih, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada kuartal I/2025 pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 4,87 persen, angka yang relatif baik mengingat situasi ekonomi global tengah disibukkan dengan perang tarif.

    “Hal ini dilakukan karena saya percaya terhadap fundamental ekonomi Indonesia dan fundamental operasional perusahaan” katanya, Jakarta, Selasa (6/5/2025).

    Ia menjelaskan, pemilihan MBMA didasari oleh keterlibatannya sebagai salah satu pendiri Merdeka Group, serta prospek bisnis perusahaan yang kuat dalam jangka panjang, yang ditopang oleh kebijakan pemerintah yang secara konsisten mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

    Beberapa waktu lalu MBMA melakukan penandatanganan perjanjian definitif dengan mitra strategis asal China, Zhejiang Huayou Cobalt Co Ltd (Huayou), untuk membangun pabrik bahan baku baterai kendaraan listrik dengan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) di Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah.

    “Saya milih MBMA karena memiliki prospek dan rencana ekspansi bisnis yang cukup positif, serta memiliki rekam jejak yang cukup solid,” ujarnya.

     

  • IHSG Selasa dibuka menguat 32,88 poin

    IHSG Selasa dibuka menguat 32,88 poin

    Arsip foto – Pekerja melintasi layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/4/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

    IHSG Selasa dibuka menguat 32,88 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 06 Mei 2025 – 10:14 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi dibuka menguat 32,88 poin atau 0,48 persen ke posisi 6.864,83.

    Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,69 poin atau 0,48 persen ke posisi 771,01.

    Sumber : Antara

  • IHSG Dibuka Menguat! Pasar Saham Siap Ngebut atau Masih Wait and See?

    IHSG Dibuka Menguat! Pasar Saham Siap Ngebut atau Masih Wait and See?

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan hari ini, Selasa, 6 Mei 2025, mencatatkan kenaikan 32,88 poin atau 0,48 persen ke level 6.864,83. 
     
    Melansir Antara, Selasa, 6 Mei 2025, indeks LQ45 yang berisi saham-saham unggulan juga ikut terdorong naik 3,69 poin ke posisi 771,01.
     
    Namun, euforia ini tampaknya belum sepenuhnya menjadi sinyal rally kuat. Pasalnya, pelaku pasar global masih bersikap “wait and see” terhadap hasil rapat penting bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) pekan ini.
    Pasar tunggu sinyal dari The Fed
    Menurut konsensus analis, pasar tengah menantikan keputusan Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar pada Selasa-Rabu, 6-7 Mei 2025 waktu setempat. 

    Diperkirakan ada kemungkinan penurunan suku bunga acuan sebesar 4,4 persen oleh The Fed.
     
    Sentimen ini menjadi faktor utama yang memengaruhi arah IHSG saat ini.
     
    “IHSG berpeluang menguat terbatas pada hari ini,” kata Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas.
     

    Data ekonomi AS kuat, tapi ada awan gelap
    Dari sisi makroekonomi global, data yang dirilis Institute for Supply Management (ISM) pada Senin (5/5) menunjukkan bahwa aktivitas sektor jasa di AS untuk periode April 2025 justru tumbuh lebih kuat dari perkiraan.
     
    Namun, para pelaku bisnis mulai menyuarakan kekhawatiran soal kenaikan tarif yang dapat menekan laju pertumbuhan di masa mendatang.
     
    Selain itu, pernyataan dari Menteri Keuangan AS Scott Bessent bahwa pemerintah hampir mencapai kesepakatan dagang memperkuat sentimen positif, meski sempat dibantah oleh Presiden Donald Trump.
     
    Trump mengatakan bahwa tidak ada rencana untuk berbicara langsung dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, yang justru menurunkan harapan pasar akan meredanya perang dagang antara AS dan Tiongkok.
    Pertumbuhan ekonomi RI melambat, tapi pasar tetap tahan banting?

    Dari dalam negeri, rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 hanya mencapai 4,87 persen, atau terendah sejak pandemi covid-19 tahun 2021.
     
    Meskipun data ini kurang menggembirakan, pasar saham tampaknya masih cukup tangguh. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh harapan stimulus lanjutan atau rotasi portofolio investor ke saham-saham defensif.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Dibanding Banyak Negara, Kita dalam Kondisi Baik

    Dibanding Banyak Negara, Kita dalam Kondisi Baik

    JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,87 persen (yoy) di kuartal I-2025 merupakan realisasi yang cukup baik dibandingkan negara-negara lainnya di tengah situasi global yang bergejolak.

    Sekadar informasi, negara tetangga seperti Malaysia pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2025 sebesar 4,4 persen, sementara Singapura sebesar 3,8 persen.

    “Pertumbuhan 4,87 persen. Saya rasa banyak yang pernah memprediksi jauh di bawah. Artinya hasil 4,87 persen ini baik. Dan kalau kita komparasi juga dengan angka-angka di banyak negara, kita dalam kondisi yang baik dengan situasi yang seperti ini,” ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 5 Mei.

    Saat ini, kondisi global sedang bergejolak di tengah isu perang dagang, serta memanasnya konflik antara Pakistan dan India. Meski begitu, ekonomi Indonesia tetap mampu tumbuh.

    Selain itu, sambung Erick, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amarika Serikat (AS) juga mulai mengalami pemulihan. Begitu juga dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

    “Rupiah sudah mulai kembali ke arah yang baik. Bursa juga sudah mulai bounce back. Saya rasa, seperti yang diprediksikan oleh banyak pengamat itu salah, justru kondisi kita baik,” ucapnya.

    Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2025 mencapai 4,87 persen secara year on year (yoy) atau melambat jika dibandingkan dengan kuartal I 2024 yang mencapai 5,11 persen.

    Adapun pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2025 melambat 0,98 bila dibandingkan kuartal IV-2024 yang mencapai 5,02 persen (yoy).

    Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan ekonomi indonesia berdasarkan produk domestik bruto atau PDB Indonesia pada kuartal I 2025 atas dasar harga berlaku sebesar Rp5.665,9 triliun dan atas harga konstan mencapai Rp3.264,5 triliun.

    Selain itu, Amalia menyampaikan bila berdasarkan lima lapangan usaha tertinggi dan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi kuartal I 2025 yaitu industri pengolahan, perdagangan, pertanian, dan konstruksi yang menunjukkan pertumbuhan positif. Sedangkan pertambangan mengalami pertumbuhan negatif.

    Amalia menyampaikan sektor pertanian, tumbuh sebesar 10,52 persen didukung oleh panen raya dan meningkatnya produksi tanaman padi dan jagung sehingga berkontribusinya terhadap total PDB sebesar 12,66 persen.

    Kemudian, industri pengolahan tumbuh sebesar 4,55 persen sehingga berkontribusi terhadap total PDB sebesar 19,25 persen, selanjutnya transportasi dan pergudangan tumbuh 9,01 persen yang memberikan kontribusi ke PDB sebesar 6,08 persen.

    “Kemudian ada juga jasa lainnya yang relatif tumbuh tinggi karena ditopang oleh meningkatnya jumlah perjalanan wisatawan nusantara dan kunjungan wisatawan mancanegara selama triwulan I-2025,” katanya dalam konferensi pers, Senin, 5 Mei.

  • IHSG awal pekan ditutup menguat dipimpin sektor barang baku

    IHSG awal pekan ditutup menguat dipimpin sektor barang baku

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG awal pekan ditutup menguat dipimpin sektor barang baku
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 05 Mei 2025 – 19:22 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor barang baku.

    IHSG ditutup menguat 16,22 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.831,95. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,97 poin atau 0,52 persen ke posisi 767,32.

    “Para pelaku pasar mengurangi spekulasi mereka atas penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, dengan memperkirakan 79 basis poin (bps) total pemangkasan suku bunga tahun ini, dibandingkan dengan sekitar 90 bps sebelum rilis data NFP,” sebut Tim Riset Phillips Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

    Pada Jumat (02/04), pemerintah China mengatakan sedang mengevaluasi tawaran yang diajukan pejabat Amerika Serikat (AS) baru-baru ini tentang pembicaraan perdagangan.

    Evaluasi ini di ambil untuk menilai seberapa serius perubahan sikap kebijakan pemerintahan AS Presiden Trump.

    Kementerian Perdagangan China mengatakan pintu terbuka lebar, apabila AS setuju untuk menarik kembali tarif timbal balik (reciprocal tariffs), sehingga membuka jalan untuk secara resmi memulai proses negosiasi.

    Ekonomi AS menambahkan 177.000 pekerja di April 2025, turun dari penambahan 185.000 pekerja di bulan sebelumnya, namun lebih tinggi dari penambahan 138.000 pekerja yang diperkirakan oleh para pakar ekonomi. Tingkat Pengangguran bertahan stabil di 4,2 persen.

    Data ini memberikan indikasi bank sentral AS Federal Reserve masih belum akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan ini dan bulan depan, karena berkurangnya tekanan atas Federal Reserve untuk mendukung ekonomi.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang baku yang menguat sebesar 2,03 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor properti yang masing-masing naik sebesar 1,71 persen dan 0,85 persen.

    Sedangkan, satu sektor menurun yaitu sektor teknologi yang masing-masing turun sebesar 0,46 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu JATI, SOLA, HELI, OPMS dan SMBR. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni IKAI, TAXI, DADA, KREN dan NINE.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.178.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,04 miliar lembar saham senilai Rp10,51 triliun. Sebanyak 361 saham naik 267 saham menurun, dan 331 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 378,39 poin atau 0,50 persen ke 36,830,69, indeks Shanghai melemah 7,62 poin atau 0,23 persen ke 3.279,03, indeks Kuala Lumpur menguat 2,95 poin atau 0,19 persen ke 1.539,54, dan indeks Strait Times menguat 7,93 poin atau 0,21 persen ke 3.853,07.

    Sumber : Antara

  • IHSG Senin dibuka menguat 28,64 poin

    IHSG Senin dibuka menguat 28,64 poin

    Arsip foto – Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). (ANTARA FOTO/Erlangga Brega.)

    IHSG Senin dibuka menguat 28,64 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 05 Mei 2025 – 10:17 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi, dibuka menguat 28,64 poin atau 0,42 persen ke posisi 6.844,37.

    Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,43 poin atau 0,45 persen ke posisi 766,78.

    Sumber : Antara

  • Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Presiden Prabowo Terpangkas Perintah Efisiensi Anggaran

    Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Presiden Prabowo Terpangkas Perintah Efisiensi Anggaran

    Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan efisiensi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang dijalankan oleh Presiden Prabowo membuat ekonomi Indonesia tumbuh lebih lemah pada kuartal I/2025. Capaian pertumbuhan perekonomian Indonesia ini menjadi yang paling lambat dalam lebih dari tiga tahun terakhir.

    Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik hari ini, Senin (5/5/2025), mengumumkan produk domestik bruto Indonesia hanya tumbuh 4,87% dalam tiga bulan hingga Maret tahun ini. Capaian ini membuat keyakinan bahwa ekonomi bisa tumbuh hingga 8% terlihat semakin jauh.

    Perlambatan ekonomi Indonesia sendiri disebut karena menurunnya konsumsi rumah tangga dan penurunan tajam dalam belanja serta investasi pemerintah.

    Capaian itu bahkan berada di bawah estimasi median ekonom yang disurvei Bloomberg. Rata-rata dari para pengamat memperkirakan ekonomi Indonesia seharusnya tumbuh 4,92%. Secara triwulanan, PDB turun -0,98%, lebih dalam dari estimasi kontraksi sebesar -0,90%.

    Dikutip dari Bloomberg, capaian ini membuat posisi Indonesia semakin tertekan di tengah penundaan negosiasi perang dagang dengan Amerika Serikat selama 90 hari. Indonesia membutuhkan permintaan dalam negeri yang lebih tinggi untuk membantu melindungi produsen Tanah Air dari melambatnya ekspor ke Amerika dan negara-negara lain di dunia. Presiden AS Donald Trump telah mengancam Indonesia dengan tarif tambahan timbal balik sebesar 32%, salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara.

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan kenaikan 0,5% setelah pengumuman tersebut, sementara rupiah memangkas kenaikan menjadi 0,2% terhadap dolar di tengah reli mata uang Asia yang meluas. Imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun sedikit berubah pada 6,87%.

    “Reaksi [melemahnya] PDB diredam kenaikan mata uang Asia, kecuali Jepang, di tengah harapan pembicaraan perdagangan AS-China dan tren dolar yang lemah, yang merupakan beberapa faktor yang mendukung apresiasi rupiah baru-baru ini,” kata Christopher Wong, ahli strategi valas di Oversea-Chinese Banking Corp.

    Menurut Bloomberg Economics, data yang lemah tersebut akan membuka ruang bagi kebijakan lebih lanjut oleh Bank Indonesia.

    “Prospek pertumbuhan yang jauh lebih lemah, bersama dengan inflasi yang sudah jinak, kemungkinan akan mendorong Bank Indonesia untuk memangkas suku bunga kebijakannya sebesar 25 basis poin lagi akhir bulan ini — terutama jika rupiah dapat mempertahankan kenaikan baru-baru ini,” tulis ekonom BE, Tamara Henderson, dalam sebuah laporan.

    Konsumsi rumah tangga, yang menyumbang sebagian besar output nasional Indonesia, tumbuh hanya 4,89% pada kuartal pertama, laju paling lambat sejak akhir 2023. Itu bahkan terjadi ketika perayaan Ramadan — yang biasanya merupakan musim perjalanan dan belanja tersibuk — jatuh pada bulan Maret tahun ini, setelah sebelumnya jatuh pada April 2024.

    Aktivitas ekonomi yang lebih luas tertahan oleh kontraksi 1,38% dalam belanja negara. Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan pemerintahnya untuk memangkas belanja di berbagai sektor, termasuk infrastruktur dan perjalanan, untuk mengalokasikan lebih banyak dana ke program-program prioritasnya seperti distribusi makanan sekolah gratis.

    Pembentukan modal tetap bruto naik 2,12%, angka terlemah dalam dua tahun. Menurut ekonom DBS Bank Ltd., Radhika Rao, ketidakpastian tentang tarif Trump kemungkinan berdampak pada rencana belanja modal perusahaan.

    Di sisi produksi, semua sektor bisnis tumbuh kecuali pertambangan, yang terseret turun oleh menurunnya permintaan internasional untuk batu bara dan pemeliharaan besar-besaran di tambang tembaga dan emas di Papua Tengah.

    Sektor dengan pertumbuhan tercepat adalah pertanian, jasa lainnya, dan jasa perusahaan, didorong oleh musim panen, pariwisata domestik dan asing, serta kegiatan persewaan.

    Bank Indonesia sendiri telah menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi tahun ini, tetapi memilih untuk mempertahankan suku bunga tetap selama tiga bulan berturut-turut untuk melindungi mata uang. Mengingat latar belakang global yang suram, banyak ekonom juga telah memangkas perkiraan pertumbuhan mereka untuk Indonesia menjadi di bawah 5% tahun ini.