Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • Balik Arah, IHSG Berakhir di Zona Merah

    Balik Arah, IHSG Berakhir di Zona Merah

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup di zona merah. Sempat bergerak naik pada perdagangan pagi, IHSG berbalik arah dan ditutup di level 7.100-an.

    Dikutip dari RTI, Senin (26/5/2025), IHSG pada penutupan terkoreksi sebesar 25,80 poin ke level 7.188,35 atau melemah 0,36%.

    IHSG dibuka di level 7.231,47. Kemudian bergerak ke level tertinggi 7.240,08 dan terendah 7.129,38.

    Volume transaksi tercatat 35,550 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 14 triliun. Frekuensi transaksi tercatat sebanyak 1.418.016 kali.

    Sebanyak 225 saham tercatat menguat, 414 saham melemah, dan 170 saham tidak mengalami pergerakan.

    Sementara, bursa Asia terpantau variatif. Hang Seng Index melemah 1,35%, Nikkei menguat 1,01% dan Shanghai Composite Index melemah 0,05%.

    (acd/acd)

  • IHSG diprediksi variatif di tengah “wait and see” data ekonomi global

    IHSG diprediksi variatif di tengah “wait and see” data ekonomi global

    IHSG pada pekan ini diperkirakan melanjutkan konsolidasi pada rentang 7.200 sampai 7.300

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, diperkirakan bergerak variatif di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap data-data perekonomian di tingkat global.

    IHSG dibuka menguat 17,32 poin atau 0,24 persen ke posisi 7.231,48. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,11 poin atau 0,26 persen ke posisi 818,65.

    “IHSG pada pekan ini diperkirakan melanjutkan konsolidasi pada rentang 7.200 sampai 7.300,” ujar Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim di Jakarta, Senin.

    Dari Amerika Serikat (AS), pelaku pasar pada pekan ini akan mencermati rilis data Durable Goods Orders, S&P/Case-Shiller Home Price, Consumer Confidence, dan Core Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index.

    Selain itu, juga akan mencermati rilis The Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes pada Kamis (29.05), untuk mengantisipasi kebijakan The Fed selanjutnya pada FOMC 17-18 Juni mendatang.

    Dari kawasan Eropa, Jerman akan merilis data Consumer Confidence, Unemployment Rate dan Retail Sales.

    Dari kawasan Asia, Jepang akan merilis data Consumer Confidence, Unemployment Rate, Industrial Production dan Retail Sales, sedangkan China akan merilis data National Bureau of Statistics of China (NBS) Manufacturing.

    Dari dalam negeri, pemerintah berencana mengumumkan langkah stimulus pada 5 Juni 2025 untuk mendorong aktivitas ekonomi.

    Sementara itu, bursa AS di Wall Street kompak ditutup melemah pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (23/5), setelah Presiden AS Donald Trump akan memberlakukan tarif tinggi untuk produk Eropa dan Apple.

    Presiden Trump, pada Jumat, mengatakan bahwa pembicaraan dagang dengan Uni Eropa tidak menunjukkan kemajuan dan merekomendasikan tarif langsung sebesar 50 persen terhadap Uni Eropa, dimulai pada 1 Juni 2025.

    Indeks Dow Jones Industrial Average turun 256,02 poin, atau 0,61 persen dan ditutup di 41.603,07, indeks S&P 500 melemah 0,67 persen dan ditutup di 5.802,82, sementara Nasdaq Composite turun 1 persen dan berakhir di 18.737,2

    Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 199,53 poin atau 0,52 persen ke 37.351,50, indeks Shanghai menguat 9,70 poin atau 0,28 persen ke 3.357,76, indeks Hang Seng melemah 50,26 poin atau 0,26 persen ke 23.549,00, dan indeks Strait Times melemah 5,87 poin atau 0,15 persen ke 3.876,33.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Penutupan Perdagangan, IHSG Menguat ke Level 7.214

    Penutupan Perdagangan, IHSG Menguat ke Level 7.214

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan. Pada penutupan pasar, IHSG tercatat menguat di level 7.200-an.

    Mengutip data RTI Business hari ini, Jumat (23/5/2025), IHSG menguat 47.18 atau 0,66% ke level 7.214. IHSG dibuka pada level 7.206 dan mencapai titik tertinggi di level 7.223 dan terendah di 7.177.

    IHSG mencatat volume transaksi sebanyak 16,78 miliar saham dengan nilai sebesar Rp 12,13 triliun. Adapun frekuensi saham yang diperdagangkan hari ini mencapai 1.183.763 kali.

    Pada penutupan perdagangan hari ini, tercatat 280 saham menguat, 315 saham melemah, dan 211 saham yang stagnan.

    Adapun pada pembukaan perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka pada level 7.206 pada pembukaan perdagangan.

    Kemudian, tembus ke zona hijau dan bertengger di level 7.206 per pukul 09.05 WIB. IHSG menguat 39,3 poin atau sekitar 0,55%.

    Tonton juga “Negosiasi US dan Indonesia, Pemotongan Suku Bunga Jadi Penentu IHSG” di sini:

    (hns/hns)

  • IHSG diprediksi variatif di tengah pasar cermati data uang beredar

    IHSG diprediksi variatif di tengah pasar cermati data uang beredar

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat diperkirakan bergerak variatif di tengah pelaku pasar mencermati rilis data uang beredar (M2 Money Supply) di dalam negeri.

    IHSG dibuka menguat 39,38 poin atau 0,55 persen ke posisi 7.206,36. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,84 poin atau 0,72 persen ke posisi 820,85.

    “Kami memperkirakan IHSG konsolidatif dalam rentang 7. 100 sampai 7.200,” ujar Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan di Jakarta, Jumat.

    Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan rilis data M2 Money Supply bulan April 2025 sebagai acuan untuk mengukur likuiditas uang yang beredar.

    Meningkatnya ketidakpastian ekonomi AS akibat perang dagang dan kenaikan utang, serta melebarnya defisit anggaran belanja, disinyalir membuat investor global melakukan diversifikasi portofolio dari aset yang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS), termasuk investasi ke pasar negara berkembang seperti Indonesia.

    Pada Jumat ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani akan mengumumkan dua kabar penting yakni pergantian Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak dan Dirjen Bea Cukai serta realisasi APBN 2025.

    Presiden Prabowo Subianto menunjuk Bimo Wijayanto sebagai Direktur Jenderal Pajak menggantikan Suryo Utomo.

    Sementara itu, Letnan Jenderal Djaka Budi Utama dipercaya sebagai Direktur Jenderal Bea Cukai menggantikan Askolani.

    Dua dirjen ini berperan sangat strategis dalam penerimaan negara, karena menyumbang hampir 70 persen dari total pendapatan negara.

    Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) mencatat pada kuartal I 2025, transaksi berjalan mengalami defisit 200 juta dolar AS atau 0,1 persen dari PDB atau lebih rendah dibandingkan defisit 1,1 miliar dolar AS atau 0,3 persen dari PDB pada kuartal IV 2024.

    Dari AS, pelaku pasar mengantisipasi rilis data New Home Sales April 2025 pada 23 Mei 2025, yang diperkirakan turun ke minus 4,7 persen month to mont (mtm) dari sebelumnya naik 7,4 persen (mtm) pada Maret 2025.

    Kondisi ini mengindikasikan permintaan di sektor perumahan baru mengalami pelemahan.

    Di sisi lain, konsensus memperkirakan The Fed baru akan mulai memangkas suku bunga pada September 2025, karena masih adanya ketidakpastian terkait tarif, inflasi, dan laju pertumbuhan ekonomi.

    Dari data, klaim pengangguran AS untuk periode seminggu yang berakhir pada 17 Mei 2025 bertambah 227.000, lebih sedikit dari perkiraan pasar sebanyak 230.000 dan periode pekan sebelumnya 229.000.

    Dari kawasan Eropa, pasar mengantisipasi rilis data Retail Sales April 2025 di Inggris yang diperkirakan tumbuh 4,5 persen year on year (yoy) dari 2.6 persen (yoy) di Maret 2025, yang mengindikasikan bahwa konsumsi domestik cenderung meningkat.

    Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Kamis (22/5/2025), indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,35 poin dan ditutup di level 41.859,09, indeks S&P 500 melemah 0,04 persen ke 5.842,01, sementara Nasdaq Composite naik 0,28 persen ke 18.925,73.

    Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 263,63 poin atau 0,71 persen ke 37.248,50, indeks Shanghai menguat 0,73 poin atau 0,02 persen ke 3.381,76, indeks Hang Seng menguat 88,69 poin atau 0,38 persen ke 23.640,00, dan indeks Strait Times melemah 7,75 poin atau 0,20 persen ke 3.872,33.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • IHSG Jumat dibuka menguat 39,38 poin

    IHSG Jumat dibuka menguat 39,38 poin

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi dibuka menguat 39,38 poin atau 0,55 persen ke posisi 7.206,36.

    Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,84 poin atau 0,72 persen ke posisi 820,85.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • IHSG Jumat dibuka menguat 21,70 poin

    IHSG Jumat dibuka menguat 21,70 poin

    Arsip Foto – Pekerja memotret layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan gawai di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/YU/aa)

    IHSG Jumat dibuka menguat 21,70 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 09 Mei 2025 – 10:25 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi, dibuka menguat 21,70 poin atau 0,32 persen ke posisi 6.849,45.

    Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,05 poin atau 0,40 persen ke posisi 766,81.

    Sumber : Antara

  • IHSG Menguat Tipis Jelang Libur Panjang, Tapi Masih Rawan Terkoreksi! Simak Faktornya

    IHSG Menguat Tipis Jelang Libur Panjang, Tapi Masih Rawan Terkoreksi! Simak Faktornya

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Jumat pagi ini dengan sentimen positif. 
     
    Melansir Antara, Jumat, 9 Mei 2025, IHSG tercatat naik 21,70 poin atau 0,32 persen ke level 6.849,45. Saham-saham unggulan yang tergabung dalam indeks LQ45 juga ikut naik 3,05 poin atau 0,40 persen ke posisi 766,81.
     
    Meski dibuka menguat, analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini cenderung terbatas. Pasalnya, pelaku pasar masih wait and see menyambut sejumlah agenda penting global dan domestik.

    “IHSG berpeluang sideways (mendatar) pada hari ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya.

    Fokus ke Pertemuan Amerika Serikat-Tiongkok
    Pasar global saat ini menaruh perhatian pada pertemuan penting antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Menteri Keuangan AS Scott Bessent dijadwalkan bertemu dengan mitranya dari Tiongkok di Swiss dalam waktu dekat. 
     
    Agenda ini diperkirakan bakal membahas isu perdagangan dan ekonomi dua negara dengan perekonomian terbesar dunia tersebut.
     
    Sinyal dari hasil pembicaraan ini bisa menjadi katalis penting bagi pasar global, termasuk Indonesia. Jika hasilnya positif, potensi arus modal asing masuk ke negara berkembang bisa meningkat.
    The Fed tahan suku bunga
    Dari sisi kebijakan moneter, bank sentral Amerika Serikat (The Fed) baru saja mengumumkan keputusan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 4,25-4,5 persen. Ini sesuai ekspektasi pelaku pasar, tapi belum sepenuhnya meredakan kekhawatiran.
     
    Ketua The Fed Jerome Powell mengingatkan bahwa suku bunga tinggi yang dipertahankan terlalu lama berisiko memperlambat pertumbuhan ekonomi dan bisa mendorong inflasi jangka panjang. Pernyataan ini membuat investor cenderung lebih berhati-hati.
     

    Cadangan devisa turun, pasar ikut cemas?
    Dari dalam negeri, kabar kurang menggembirakan datang dari posisi cadangan devisa Indonesia. Pada April 2025, cadangan devisa turun tajam menjadi USD152,5 miliar. Angka ini menyusut sekitar USD4,6 miliar dolar dibandingkan bulan sebelumnya.
     
    Meski level tersebut masih tergolong aman, penurunan signifikan ini bisa memicu kecemasan pasar, terutama jika dikaitkan dengan potensi pelemahan nilai tukar rupiah dan pengaruhnya terhadap arus modal keluar.
    Libur panjang jadi faktor penahan laju IHSG
    Pasar saham Indonesia juga akan menghadapi libur panjang empat hari berturut-turut, mulai Sabtu hingga Selasa depan (12–13 Mei 2025), dalam rangka perayaan Hari Raya Waisak 2569 BE dan cuti bersama.
     
    Momentum libur panjang seperti ini kerap membuat pelaku pasar cenderung mengurangi aktivitasnya. Akibatnya, IHSG berpotensi mengalami koreksi teknikal menjelang akhir pekan.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • IHSG ditutup melemah dipimpin sektor properti

    IHSG ditutup melemah dipimpin sektor properti

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup melemah dipimpin sektor properti
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 08 Mei 2025 – 18:23 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor properti.

    IHSG ditutup melemah 98,48 poin atau 1,42 persen ke posisi 6.827,75. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 13,29 poin atau 1,71 persen ke posisi 763,76.

    “Kondisi secara teknikal yang sudah overbought, serta data cadangan devisa yang turun memicu terjadinya profit taking setelah IHSG mengalami reli sekitar sebulan terakhir,” ujar Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan di Jakarta, Kamis.

    Dari dalam negeri, data cadangan devisa Indonesia periode April 2025 turun dari 157,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) menjadi 152,5 miliar dolar AS, yang merupakan level terendah sejak November 2024.

    Penurunan ini disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

    Meskipun demikian, cadangan devisa ini masih setara 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembiayaan utang luar negeri pemerintah, atau jauh di atas standar kecukupan internasional 3 bulan impor.

    Dari mancanegara, pasar mengantisipasi penurunan suku bunga oleh The Bank of England (BoE) sebesar 25 basis poin menjadi 4,25 persen pada Kamis (08/05), di tengah kekhawatiran akan perlambatan ekonomi akibat tarif.

    Inggris dilaporkan juga akan menjadi negara pertama yang menandatangani kesepakatan dagang dengan AS.

    Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor menguat yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik yang menguat sebesar 1,02 persen, diikuti oleh sektor kesehatan yang naik sebesar 0,62 persen.

    Sedangkan, sembilan sektor menurun yaitu sektor properti turun paling dalam minus sebesar 2,61 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan teknologi yang masing-masing turun sebesar 1,88 persen dan 1,43 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DKHH, TGUK, SURI, BEER dan JATI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BATR, PPRI, DMAS, PNSE dan OPMS.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.622.445 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 38,44 miliar lembar saham senilai Rp14,85 triliun. Sebanyak 228 saham naik 393 saham menurun, dan 184 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 148,97 poin atau 0,41 persen ke 36,928,63, indeks Shanghai menguat 9,33 poin atau 0,28 persen ke 3.352,00, indeks Kuala Lumpur melemah 7,16 poin atau 0,46 persen ke 1.542,74, dan indeks Strait Times melemah 17,15 poin atau 0,44 persen ke 3.842,22.

    Sumber : Antara

  • IHSG Dibuka Menguat, LQ45 Ikut Menanjak

    IHSG Dibuka Menguat, LQ45 Ikut Menanjak

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat pada perdagangan Kamis pagi, 8 Mei 2025. IHSG naik 19,75 poin atau 0,29 persen ke level 6.945,98.
     
    Sejalan dengan IHSG, indeks saham unggulan LQ45 juga turut menanjak sebesar 2,54 poin atau 0,33 persen ke posisi 779,59.
    Pasar cenderung mendatar, menanti kepastian global
    Meski dibuka menguat, analis memperkirakan IHSG hari ini bergerak mendatar. Hal ini tak lepas dari sikap wait and see investor terhadap kondisi global, khususnya keputusan The Fed yang kembali menahan suku bunga acuan di kisaran 4,25–4,5 persen.
     
    “IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran level 6.850 sampai 6.970 pada perdagangan Kamis,” ujar Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan dilansir Antara, Kamis, 8 Mei 2025.
     

    The Fed tahan suku bunga
    Keputusan The Federal Reserve sesuai ekspektasi pasar. Namun, pernyataan dari Ketua The Fed Jerome Powell masih menyisakan kekhawatiran.

    Powell menegaskan risiko lonjakan inflasi akibat kebijakan tarif impor tinggi yang diterapkan pemerintah AS. Ia juga mengingatkan potensi naiknya angka pengangguran serta perlambatan pertumbuhan ekonomi, bahkan ancaman kontraksi.

    Pertemuan AS-Tiongkok di Swiss jadi sorotan
    Dari sisi positif, pelaku pasar menyambut baik rencana pertemuan dagang antara AS dan Tiongkok. Delegasi dari kedua negara dijadwalkan bertemu di Swiss pada Sabtu dan Minggu, 10–11 Mei 2025.
     
    Investor berharap, pertemuan ini dapat meredakan tensi dagang yang selama ini menekan sentimen pasar global. Jika hasilnya positif, kekhawatiran atas inflasi dan perlambatan ekonomi global bisa sedikit mereda.
    Cadangan devisa April 2025
    Dari dalam negeri, pelaku pasar menanti rilis data cadangan devisa (cadev) oleh Bank Indonesia untuk periode April 2025. Meski dampaknya relatif terbatas terhadap pergerakan indeks, data ini tetap menjadi salah satu indikator penting kondisi ekonomi nasional.

    Konflik India-Pakistan dan dinamika global
    Selain itu, ketegangan geopolitik antara India dan Pakistan turut membayangi sentimen pasar, terutama jika konflik berkembang lebih luas dan mengganggu stabilitas kawasan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • IHSG ditutup menguat seiring sinyal negosiasi AS dan China

    IHSG ditutup menguat seiring sinyal negosiasi AS dan China

    IHSG dan bursa regional Asia menguat seiring sinyal proses negosiasi antara AS dan China

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat seiring adanya sinyal negosiasi kebijakan tarif antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

    IHSG ditutup menguat 28,03 poin atau 0,41 persen ke posisi 6.926,23. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,29 poin atau 0,30 persen ke posisi 777,05.

    “IHSG dan bursa regional Asia menguat seiring sinyal proses negosiasi antara AS dan China,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus di Jakarta, Rabu.

    Dari mancanegara, pelaku pasar bereaksi positif terhadap pernyataan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan perwakilan dagang AS Jamison Greer mengenai persiapan pertemuan dengan delegasi China pada pekan ini.

    Upaya ini berpotensi menjadi langkah awal dalam negosiasi tarif antara AS dan China, yang dikabarkan pembicaraan kedua negara akan berlangsung di Swiss. Pertemuan ini tentunya akan lebih cair sehubungan proses negosiasi tarif, sehingga akan menurunkan ketegangan kedua negara.

    Sentimen positif lainnya didorong oleh pengumuman Bank Sentral China (PBOC) tentang pemotongan 50 bps yang ditetapkan untuk menyuntikkan sekitar 1 triliun Yuan ke dalam sistem perbankan, di saat Beijing bergerak untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tengah ketegangan perdagangan dengan AS.

    Di sisi lain, pelaku pasar juga fokus menantikan hasil rapat Federal Open Meeting Committee (FOMC) bank sentral AS The Fed yang akan disampaikan pada malam hari ini.

    Dari dalam negeri, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2025, pemerintah akan menerapkan kebijakan yang berorientasi pada penguatan daya beli, pemberian stimulus ekonomi, percepatan investasi, serta optimalisasi belanja negara.

    Upaya ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah tantangan global.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang baku yang menguat sebesar 2,72 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor teknologi yang masing-masing naik sebesar 1,13 persen dan 0,96 persen.

    Sedangkan, tiga sektor menurun yaitu sektor industri turun paling dalam minus sebesar 0,75 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan infrastruktur yang masing-masing turun sebesar 0,41 persen dan 0,75 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BATR, ISEA, AYLS, PNSE dan HUMI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni PPRI, IFII, NAYZ, LMPI dan DGWG.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.471.027 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,42 miliar lembar saham senilai Rp15,61 triliun. Sebanyak 314 saham naik 271 saham menurun, dan 214 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia pada Rabu sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 51,03 poin atau 0,14 persen ke 36,779,69, indeks Shanghai menguat 26,56 poin atau 0,80 persen ke 3.342,67, indeks Kuala Lumpur menguat 13,10 poin atau 0,55 persen ke 1.549,80, dan indeks Strait Times menguat 4,96 poin atau 0,13 persen ke 3.865,41.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025