Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • IHSG Senin dibuka menguat 10,61 poin

    IHSG Senin dibuka menguat 10,61 poin

    Ilustrasi – Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

    IHSG Senin dibuka menguat 10,61 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 16 Juni 2025 – 10:30 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15 persen ke posisi 7.176,68.

    Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,87 poin atau 0,11 persen ke posisi 802,68.

    Sumber : Antara

  • Jeda Siang, IHSG dan Rupiah Turun Tipis

    Jeda Siang, IHSG dan Rupiah Turun Tipis

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) jatuh ke zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (16/6/2025). Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis.

    IHSG sejak awal perdagangan sebetulnya langsung menguat, tetapi mulai menurun jelang akhir sesi I. IHSG sesi ini tercatat turun tipis 0,01% atau 1 poin ke level 7.165.

    Sepanjang sesi ini, IHSG bergerak dalam rentang 7.158-7.211.

    Volume transaksi pada sesi ini mencapai 13,3 miliar lembar saham. Nilai perdagangan tercatat sebesar Rp 7,84 triliun dari total 790.783 kali transaksi.

    Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 269 saham menguat, 322 saham melemah, dan 211 saham stagnan.

    Pada saat IHSG sesi I melemah, nilai tukar rupiah bergerak stagnan. Berdasarkan data Bloomberg di pasar spot exchange, rupiah siang ini berada di level Rp 16.307 per dolar AS atau melemah 4 poin (0,02%).

  • Rupiah Pagi Ini Bergerak Stagnan pada Level Rp 16.306 Per Dolar AS

    Rupiah Pagi Ini Bergerak Stagnan pada Level Rp 16.306 Per Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak mengalami banyak perubahan pada perdagangan Senin (16/6/2025) pagi.

    Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.44 WIB di pasar spot exchange, nilai tukar rupiah melemah tipis 2,5 poin atau 0,02% ke posisi Rp 16.306 per dolar AS.

    Untuk mata uang Asia lainnya, Yen Jepang tercatat melemah 0,26% terhadap dolar AS, Yuan China menguat 0,03%, dolar Singapura melemah 0,04, Hong Kong stagnan, sedangkan ringgit Malaysia menguat 0,23%.

    Sementara itu di pasar saham, indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat pada pembukaan perdagangan hari ini.

    IHSG pada pukul 09.53 WIB menguat 0,49% atau 35,10 poin ke level 7.202,8. Sebanyak 217 saham tercatat mengalami kenaikan, 205 saham turun, dan 157 saham tidak mengalami perubahan atau stagnan.

  • Baru Dibuka, IHSG Pagi Ini Bergerak di Zona Hijau

    Baru Dibuka, IHSG Pagi Ini Bergerak di Zona Hijau

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Senin (16/6/2025).

    IHSG pada pukul 09.10 WIB menguat sebesar 0,34% atau 24,36 poin ke level 7.190,4.

    Sebanyak 199 saham tercatat mengalami kenaikan, 271 saham turun, dan 171 saham tidak mengalami perubahan atau stagnan.

    Volume transaksi saham tercatat mencapi 2,81 miliar dengan total nilai perdagangan sebesar Rp 1,88 triliun yang terjadi dalam 185.945 kali transaksi.

    Sebelumnya, IHSG selama sepekan atau periode perdagangan 9 hingga 13 Juni 2025 juga menguat. 

    Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup naik sebesar 0,74%, dari posisi 7.113,425 pada pekan sebelumnya menjadi 7.166,065.

  • Tren Positif IHSG Sepekan Dorong Kapitalisasi Pasar Meningkat

    Tren Positif IHSG Sepekan Dorong Kapitalisasi Pasar Meningkat

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) sepekan mencatat penguatan selama periode perdagangan 9 hingga 13 Juni 2025. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup naik sebesar 0,74%, dari posisi 7.113,425 pada pekan sebelumnya menjadi 7.166,065.

    Kenaikan tertinggi dalam periode tersebut terjadi pada rata-rata volume transaksi harian, yang tumbuh 15,52% menjadi 28,05 miliar lembar saham dibandingkan 24,28 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

    Selain itu, frekuensi transaksi harian juga menunjukkan peningkatan. Sepanjang pekan ini, rata-rata frekuensi harian naik 3,98% menjadi 1,42 juta kali transaksi, dari sebelumnya 1,36 juta kali transaksi.

    “Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia turut meningkat 0,92%, dari Rp 12.381 triliun menjadi Rp 12.495 triliun,” ujar Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan resminya, Sabtu (14/6/2025).

    Sementara, nilai transaksi harian rata-rata mengalami sedikit penurunan. Sepanjang pekan, nilai tersebut turun 5,21% menjadi Rp 16,24 triliun, dibandingkan Rp 17,14 triliun pada minggu sebelumnya.

    Kemudian, pada perdagangan Jumat (13/6/2025), investor asing membukukan nilai beli bersih sebesar Rp 478,76 miliar. Namun, secara kumulatif sepanjang 2025, investor asing mencatatkan aksi jual bersih senilai Rp 48,582 triliun.

  • Pasar Saham Global Anjlok Seusai Israel Serang Iran

    Pasar Saham Global Anjlok Seusai Israel Serang Iran

    Jakarta, Beritasatu.com – Pasar saham global anjlok pada Jumat (13/6/2025) setelah Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Iran yang memicu aksi balasan dari Iran.

    Pada saat indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,53% atau sebesar 38,30 poin ke level 7.166, indeks DAX Jerman juga turun 1,4% menjadi 23.437,61, CAC 40 Prancis melemah 1% ke 7.685,89, dan FTSE 100 Inggris merosot 0,5% menjadi 8.840,95.

    Di Asia, indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,9% ke 37.834,25. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,9% menjadi 2.894,62. Hang Seng Hong Kong melemah 0,6% ke 23.892,56, dan Shanghai Composite Index turun 0,8% ke 3.377,00. Sementara itu, S&P/ASX 200 Australia turun 0,2% ke level 8.547,40.

    Dilansir dari AP, Xu Tiachen dari The Economist Intelligence menyampaikan, serangan Israel terhadap Iran merupakan salah satu dari sepuluh risiko global terbesar. Namun, pasar Asia diperkirakan akan pulih lebih cepat karena keterkaitan langsungnya lebih kecil dengan konflik ini dan hubungan yang semakin erat dengan Arab Saudi dan UEA yang tidak terpengaruh.

    Diberitakan sebelumnya, Israel mengeklaim telah menargetkan fasilitas nuklir Iran, pabrik rudal balistik, dan panglima militer sebagai bagian dari operasi jangka panjang untuk mencegah pembangunan senjata nuklir oleh Teheran.

    Sebagai langkah balasan, Iran meluncurkan sekitar 100 drone ke wilayah Israel, memperkeruh situasi dan menambah ketidakpastian di pasar global.

  • IHSG Sesi I Tertahan di Zona Merah, Rupiah Menguat

    IHSG Sesi I Tertahan di Zona Merah, Rupiah Menguat

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) tertahan di zona merah setelah dibuka berfluktuasi pada sesi I perdagangan hari ini, Kamis (12/6/2025). Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat.

    IHSG sesi I tercatat turun 0,16% atau 11,48 poin ke level 7.210,9. Sepanjang sesi ini, IHSG bergerak dalam rentang 7.192-7.237.

    Volume transaksi pada sesi ini mencapai 17,08 miliar lembar saham. Nilai perdagangan tercatat sebesar Rp 7,44 triliun dari total 810.641 kali transaksi.

    Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 292 saham menguat, 286 saham melemah, dan 224 saham stagnan.

    Pada saat IHSG sesi I melemah, nilai tukar rupiah terpantau menguat. Berdasarkan data Bloomberg di pasar spot exchange, rupiah siang ini berada di level Rp 16.224 per dolar AS atau menguat 36 poin (0,22%).

  • IHSG Berfluktuasi karena Aksi Profit Taking

    IHSG Berfluktuasi karena Aksi Profit Taking

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif pada perdagangan Kamis (12/6/2025) pagi. IHSG sempat dibuka di zona merah, kemudian menguat sesaat, lalu kembali melemah seiring berjalannya perdagangan. Ketidakstabilan ini mencerminkan aksi ambil untung (profit taking) yang terjadi di beberapa sektor utama.

    Sektor teknologi memimpin pelemahan dengan koreksi 1,21%, disusul sektor infrastruktur yang turun 0,55%. Pergerakan variatif juga terlihat di indeks sektoral lainnya.

    Analis Riset Ekuitas MNC Sekuritas, Christian Sitorus menjelaskan IHSG berpotensi menguji level resisten di 7.240. Apabila mampu menembus level tersebut, maka target selanjutnya berada di kisaran 7.263 hingga 7.355.

    “Kemungkinan terburuknya, apabila IHSG break support di 7.136, maka IHSG bisa menuju ke 7.065 sampai dengan 7.000. Kalau kita lihat katalis yang ada, seperti sektor infrastruktur dan teknologi yang turun, sepertinya ada aksi taking profit dari kedua sektor tersebut. Sementara itu, sektor-sektor yang menguat dipengaruhi oleh sentimen positif kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok,” ungkap Christian kepada Beritasatu.com, Kamis (12/6/2025).

    Lebih lanjut, Christian mengingatkan investor untuk mencermati betul sentimen kesepakatan dagang antara AS dan Tiongkok. Sebab, meskipun investor global cenderung optimistis dengan hasil perundingan yang berlangsung di London tersebut, nyatanya hingga kini belum ada hasil keputusan yang resmi antara kedua negara. Menurut Christian, banyak kemungkinan yang dapat terjadi di depan mata. 

    Di sisi lain, Christian menyebut saham sektor emas dapat menjadi andalan investor di saat pasar diterpa ketidakpastian saat ini. 

    “Harga emas berpotensi melanjutkan penguatan, terutama apabila The Fed memangkas suku bunga pada Juni atau Juli tahun ini,” tambah Christian. 

    Sebagai informasi, pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh beberapa saham yang menduduki jajaran top value hari ini, yakni BUMI menguat 7.58%, BRMS menguat 2.07%, dan TOBA terapresiasi 16.43%. Di sisi lain, saham saham penyumbang transaksi terbesar yang justru melemah pada hari ini adalah BMRI melemah 0.48%, PGAS terkoreksi 9.81%, dan MBMA turun 2.09%. 

  • AS dan China dekati kesepakatan dagang, IHSG berpotensi menguat

    AS dan China dekati kesepakatan dagang, IHSG berpotensi menguat

    Arsip foto – Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). (ANTARA FOTO/Erlangga Brega.)

    AS dan China dekati kesepakatan dagang, IHSG berpotensi menguat
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 12 Juni 2025 – 10:25 WIB

    Elshinta.com – Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menguat pada perdagangan Kamis (12/06), seiring dengan negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China telah mendekati kesepakatan.

    “Diperkirakan IHSG bergerak sideways pada kisaran level 7.170 sampai 7.270,” ujar Ratna di Jakarta, Kamis.

    Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa pemerintahannya telah mencapai kesepakatan dengan China. Trump mengatakan AS akan mendapatkan akses ke mineral tanah jarang dan magnet dari China, sementara mahasiswa China akan diizinkan untuk menggunakan perguruan tinggi AS.

    Tarif AS akan berjumlah 55 persen untuk barang-barang China, sementara bea masuk China untuk barang-barang AS akan sebesar 10 persen.

    Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan bahwa pakta terbaru akan dirilis ke publik. Saat ini fokus utamanya yaitu apakah China akan melakukan pengiriman kembali mengenai mineral tanah jarang yang mereka miliki agar Trump membukakan akses tersebut ke China.

    Di sisi lain, kesepakatan tersebut masih bisa dibatalkan yang membuat ketidakpastian tetap masih ada namun berkurang. Dari pihak China, Kepala Negosiator Perdagangan China Li Chenggang hanya mengatakan bahwa kesepakatan yang telah dibuat dapat mendukung kembali munculnya kepercayaan.

    Sementara itu, data inflasi AS periode Mei 2025 tercatat sebesar 2,4 persen year on year (yoy) dari sebelumnya 2,3 persen (yoy) di April 2025, namun lebih rendah dari perkiraan 2,5 persen (yoy). Data itu membuat peluang penurunan suku bunga bank sentral AS The Fed pada September 2025 meningkat.

    Bank Dunia secara tajam memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global karena ketidakpastian perdagangan sebagai faktor utama. Bank Dunia memperkirakan ekonomi global hanya akan tumbuh sebesar 2,3 persen pada 2025, dari proyeksi sebelumnya sebesar 2,7 persen.

    Dari kawasan Eropa, Inggris (12/6) akan merilis data GDP bulan April 2025 yang diperkirakan minus 0,1 persen month to month (mtm) dari sebelumnya 0,2 persen (mtm) di Maret 2025. Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akan merilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang diperkirakan masih akan berada di level optimis. sebesar 122,2 pada Meri 2025 dari sebelumnya 121,7 di April 2025.

    Pada perdagangan Rabu (11/6), bursa saham Eropa mayoritas bergerak melemah, diantaranya indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,13 persen, Euro Stoxx 50 melemah 0,37 persen, indeks DAX Jerman turun 0,16 persen, dan index CAC Prancis turun 0,36 persen. Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Rabu (11/6), dengan mayoritas melemah di tengah pembicaraan dagang AS-China serta data inflasi AS.

    Indeks S&P 500 melemah 0,27 persen dan ditutup di level 6.022,24, Nasdaq Composite melemah 0,5 persen ke 19.615,88. Dow Jones Industrial Average nyaris tak berubah atau turun hanya 1,1 poin dan ditutup di 42.865,77.

     

    Sumber : Antara

  • Nilai Tukar Rupiah Menguat Tipis ke Level Rp 16.253 Per Dolar AS

    Nilai Tukar Rupiah Menguat Tipis ke Level Rp 16.253 Per Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sedikit menguat pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (12/6/2025).

    Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.25 WIB di pasar spot exchange, nilai tukar rupiah menguat tipis 6,5 poin atau 0,04% ke posisi Rp 16.253 per dolar AS.

    Untuk mata uang Asia lainnya, Yen Jepang tercatat menguat 0,38% terhadap dolar AS, Yuan China menguat 0,04%, dolar Singapura melemah 0,12%, Hong Kong menguat 0,01%, sedangkan ringgit Malaysia menguat 0,13%.

    Sementara itu di pasar saham, indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berfluktuasi pada pembukaan perdagangan hari ini.

    IHSG pada pukul 09.22 WIB melemah 0,04% atau 3,23 poin ke level 7.219,2. Sebanyak 248 saham tercatat mengalami kenaikan, 208 saham turun, dan 206 saham tidak mengalami perubahan atau stagnan.