Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • Media Asing Soroti Kerusuhan Demo Gaji DPR, Teringat Tragedi 1998

    Media Asing Soroti Kerusuhan Demo Gaji DPR, Teringat Tragedi 1998

    Bisnis.com, JAKARTA – Media asing menyoroti aksi unjuk rasa pada Jumat (29/8/2025) yang memicu kerusuhan di berbagai titik di Jakarta, serta sejumlah daerah lain di Indonesia.

    Aksi ini dipicu insiden tragis sehari sebelumnya yang menewaskan seorang pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan, setelah terlindas kendaraan taktis (Rantis) Barakuda milik Brimob.

    Media asing asal New York misalnya, menyebut bahwa kerusuhan tersebut ibaratkan tragedi kerusuhan yang terjadi pada 1998 silam. Media asing menuliskan bahwa para pengunjuk rasa berbaris menuju markas Brigade Mobil (Brimob) Polri di Kwitang, pada Jumat (29/8) dan beberapa di antaranya mencoba menyerbu kompleks tersebut. 

    Di sisi lain, media asal Paman Sam itu menyoroti demonstran lainnya merusak rambu-rambu lalu lintas dan infrastruktur lainnya, menyebabkan lalu lintas di area tersebut macet total. Demonstran juga menyerang truk polisi dan mobil patroli, serta merusak beberapa kantor pemerintah dalam kerusuhan yang kemudian memicu penjarahan dan pembakaran kendaraan oleh massa.

    “Toko-toko dan mal di dekat lokasi protes dan Pecinan Glodok di Jakarta tutup lebih awal karena masalah keamanan karena penduduk masih dihantui oleh kerusuhan Mei 1998 ketika kekerasan rasial terhadap orang Indonesia Tionghoa pecah di Indonesia selama protes keras yang menyebabkan jatuhnya Soeharto,” demikian tulis laporan media asing asal New York, Sabtu (30/8/2025).

    Tak hanya itu, bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi antihuru-hara juga terjadi di kota-kota lain di Tanah Air, termasuk Surabaya, Solo, Yogyakarta, Medan, Makassar, Manado, Bandung, dan Manokwari di wilayah paling timur Papua.

    Media asing lainnya, Bloomberg, juga menyoroti respons Presiden RI Prabowo Subianto menyikapi aksi demonstrasi tersebut. Prabowo mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan percaya terhadap pemerintahan yang dia pimpin.

    Bloomberg menyebut, ini merupakan ujian terbesar bagi kepresidenan Prabowo Subianto dan telah meresahkan investor. Nilai tukar rupiah dan saham Indonesia melemah pada perdagangan Jumat (29/8). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles 1,53% ke level 7.830, sedangkan rupiah melemah 0,90% ke Rp16.499,5 per dolar AS. 

    “Masa jabatan presiden diwarnai oleh periode-periode kerusuhan sejak dia menjabat pada bulan Oktober 2024, karena Prabowo kesulitan memenuhi janji-janji besarnya untuk memperbaiki kehidupan rakyat Indonesia,” tulis laporan Bloomberg.

  • IHSG Cuma Ditopang Saham Konglomerat, Pasar Modal Masih Sehat?

    IHSG Cuma Ditopang Saham Konglomerat, Pasar Modal Masih Sehat?

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ditopang oleh sejumlah saham konglomerasi atau sejumlah kelompok perusahaan dalam beberapa waktu terakhir.

    Saham-saham tersebut di antaranya milik grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dan emiten milik Toto Sugiri PT DCI Indonesia Tbk (DCII).

    Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (28/8/2025), DCII dan DSSA menjadi penopang terbesar IHSG, dengan masing-masing kontribusi sebesar 22,79 poin dan 8,24 poin. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan, apakah kondisi ini sehat bagi pergerakan IHSG?

    Menanggapi hal tersebut, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menjelaskan kondisi ini merupakan hal wajar. Pasalnya, beberapa tahun lalu IHSG juga sempat ditopang oleh pergerakan saham-saham milik emiten tembakau.

    “Kalau kita lihat dari waktu ke waktu, itu kan selalu berubah. Kita ingat kalau yang sudah ada di market 20 tahun yang lalu. Sebagai index movernya itu, pada saat itu misalnya adalah industri rokok, Sampoerna, Gudang Garam. Saat itu juga ditanya, baik apa nggak nih begini,” terang Jeffrey kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (29/8/2025).

    Kemudian, terang Jeffrey, penggerak IHSG bergeser ke sektor perbankan sejak 10 tahun terakhir. Menurutnya, ada perubahan tren seiring terjadinya pergeseran penopang IHSG. Bahkan ia pun menganggap emiten konglomerasi sebagai penopang ini adalah hal yang wajar terjadi.

    “Jadi, dari waktu ke waktu memang ada perubahan trend. Bahkan sekarang kalau kita lihat, mungkin akan ada pergeseran tidak lagi soal sektoral, tetapi konglomerasi grup. Misalnya kalau BUMN, nanti semua yang bergerak misalnya BUMN. Dari grup konglomerasi tertentu, itu analisisnya menjadi bukan per sektor, tetapi per grup. Jadi perubahan-perubahan di pasar itu memang harus kita ikuti,” terangnya.

    Jeffrey menambahkan, tidak ada sektor yang pasti sebagai penopang pergerakan IHSG dalam pergerakan IHSG jangka panjang. Ia pun meminta seluruh pihak untuk terus memahami mekanisme pasar.

    “Jadi fenomena seperti itu, ya harus kita ikuti, harus kita pahami. Jadi pertanyaannya atau jawabannya pun bukan ini soal baik atau tidak baik, tapi memang pasar itu berevolusi seperti itu,” pungkasnya.

    Tonton juga video “Apakah Pemotongan Suku Bunga September Bisa Mendongkrak IHSG?” di sini:

    (hns/hns)

  • Rupiah Hari Ini 29 Agustus 2025 Ambruk Gara-gara Demo Ricuh – Page 3

    Rupiah Hari Ini 29 Agustus 2025 Ambruk Gara-gara Demo Ricuh – Page 3

    Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung bergerak di zona merah pada awal perdagangan Jumat (29/8/2025). Pelemahan IHSG ini terjadi usai demo besar-besaran di 28 Agustus 2025 yang berakhir ricuh.

    Mengutip data RTI, IHSG hari ini dibuka di posisi 7.899,88 dari penutupan perdagangan sebelumnya di posisi 7.952,08. Pada pukul 09.25 WIB, IHSG masih mengalami tekanan dengan turun 43 poin atau 0,56 persen ke posisi 7.907,10.

    Terkait pelemahan ini, Penggiat Pasar Modal Indonesia, Reydi Octa mengatakan IHSG berpotensi menghadapi tekanan dalam jangka pendek di tengah bayang-bayang ketidakpastian global serta dinamika politik dalam negeri.

    Reydi menilai ekspektasi inflasi yang masih tinggi di Amerika Serikat membuat pasar khawatir The Federal Reserve akan menunda pemangkasan suku bunga. Hal ini menambah kewaspadaan investor terhadap arah pasar.

    “Pasar global masih dibayangi ketidakpastian. Dari AS, ekspektasi inflasi yang masih tinggi bisa membuat The Fed menunda pemangkasan suku bunga,” ujar Reydi kepada Liputan6.com, Jumat (29/8/2025).

     

  • IHSG Hari Ini Dibuka Menguat ke 7.956

    IHSG Hari Ini Dibuka Menguat ke 7.956

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada zona hijau pagi ini. Pergerakan IHSG terpantau naik dan mendekati level 8.000.

    Dikutip dari RTI, Kamis (28/8/2025), IHSG pukul 9.14 WIB berada di level 7.956,02 naik 0,25% atau 19,85 poin. IHSG dibuka pada level 7.951,86.

    IHSG bergerak ke level tertinggi 7.977,67. Kemudian berada di level terendah 7.941,93.

    Volume transaksi tercatat 6,422 miliar saham dengan nilai Rp 2,94 triliun. Frekuensi transaksi tercatat 248.183 kali.

    IHSG menguat secara mingguan sebesar 0,80%. Secara tiga bulanan bahkan penguatan terjadi sampai 11,36% dan sepanjang 2025 menguat 12,35%.

    IHSG secara bulanan juga sudah mengalami penguatan 0,80%. Secara enam bulanan telah menguat 12,45%.

    (rea/ara)

  • IHSG Rabu dibuka menguat 4,50 poin

    IHSG Rabu dibuka menguat 4,50 poin

    Pekerja Bursa Efek Indonesia (BEI) berswafoto di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat mencapai All Time High (ATH) ke level 8.000 dalam perdagangan intraday saat Presiden Prabowo menyampaikan pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR, Jakarta, Jumat (15/8/2025). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU/aa.

    IHSG Rabu dibuka menguat 4,50 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 27 Agustus 2025 – 10:19 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 4,50 poin atau 0,06 persen ke posisi 7.910,26.

    Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,25 poin atau 0,40 persen ke posisi 814,36.

    Sumber : Antara

  • IHSG ditutup melemah, pasar cermati ancaman tarif Trump ke China

    IHSG ditutup melemah, pasar cermati ancaman tarif Trump ke China

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah seiring pelaku pasar mencermati ancaman tarif oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap China.

    IHSG ditutup melemah 21,15 poin atau 0,27 persen ke posisi 7.905,76. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 11,31 poin atau 1,36 persen ke posisi 817,61.

    “Sentimen negatif antara lain berasal dari koreksi indeks bursa regional Asia,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

    Mayoritas bursa di kawasan Asia ditutup melemah akibat ancaman Presiden AS Donald Trump, yang akan memberlakukan tarif impor sebesar 200 persen, apabila China tidak mengekspor mineral tanah jarang ke AS.

    Trump juga mengancam akan memberlakukan tarif terhadap negara-negara yang tidak menghapus pajak digital dan peraturan terkait.

    Selain itu, pelaku pasar mencermati pertemuan antara Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung dan Presiden AS Donald Trump terkait kesepakatan perdagangan yang telah diumumkan bulan lalu, yang menetapkan tarif impor sebesar 15 persen atas ekspor Korea Selatan ke AS.

    Dari AS, Presiden Trump memberhentikan Gubernur The Fed Lisa Cook dari dewan bank sentral.

    Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor menguat yaitu sektor energi naik sebesar 1,33 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor kesehatan yang naik masing-masing naik sebesar 0,97 persen dan 0,64 persen.

    Sedangkan enam sektor terkoreksi yaitu sektor properti turun paling dalam sebesar 1,38 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor keuangan yang masing-masing turun sebesar 1,18 persen dan 0,88 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DFAM, JARR, OASA, JECC, dan RELI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni FILM, LPKR, SSTM, MPPA, dan BABP.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.367.985 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 57,74 miliar lembar saham senilai Rp45,82 triliun. Sebanyak 266 saham naik, 393 saham menurun, dan 145 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 469,82 poin atau 1,10 persen ke 42.338,00, indeks Hang Seng melemah 304,99 poin atau 1,18 persen ke 25.524,92, indeks Shanghai turun 15,18 poin atau 0,39 persen ke 3.868,38, dan indeks Strait Times melemah 12,78 poin atau 0,30 persen ke 4.243,71.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG Ditutup di Zona Merah, Turun ke Level 7.900

    IHSG Ditutup di Zona Merah, Turun ke Level 7.900

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup di zona merah. IHSG bergerak di zona hijau saat pembukaan pagi tadi, lalu jatuh dan naik turun ke zona merah hingga kini ditutup melemah ke level 7.900-an.

    Dikutip dari RTI, Selasa (26/8/2025), IHSG pada penutupan sore hari ini turun sebesar 21,15 poin ke level 7.905,75 atau melemah 0,27%. IHSG dibuka di level 7.971,78 dengan level tertinggi 7.978,06 dan terendah di level 7.881,20.

    IHSG mencatat volume perdagangan sebanyak 57,03 miliar dengan nilai Rp 43,07 triliun. IHSG hari ini mencatat frekuensi saham yang diperdagangkan sebanyak 2.367.956 kali.

    Hari ini, mayoritas saham tercatat melemah. Adapun rinciannya sebanyak 266 saham menguat, 393 saham melemah, dan 145 lainnya stagnan.

    Meski tercatat melemah secara harian, IHSG tercatat mengalami penguatan secara mingguan sebesar 0,54%. Kemudian secara bulanan terjadi penguatan sampai 3,82%.

    Selanjutnya, IHSG secara tiga bulanan tercatat mengalami penguatan 10,71%. Lalu secara enam bulanan nilai IHSG menguat hingga 11,20%. Lalu secara year to date (YTD) indeks harga saham ini mengalami kenaikan 11,66%.

    Tonton juga video “Suku Bunga Dipotong Demi Menopang Pertumbuhan GDP?” di sini:

    (igo/fdl)

  • IHSG Selasa dibuka menguat 14,01 poin

    IHSG Selasa dibuka menguat 14,01 poin

    Arsip foto – Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz/pri.

    IHSG Selasa dibuka menguat 14,01 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 26 Agustus 2025 – 10:14 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi dibuka menguat 14,01 poin atau 0,18 persen ke posisi 7.940,92.

    Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,14 poin atau 0,14 persen ke posisi 827,78.

    Sumber : Antara

  • IHSG diprediksi mendatar di tengah pelemahan bursa kawasan Asia

    IHSG diprediksi mendatar di tengah pelemahan bursa kawasan Asia

    IHSG berpeluang bergerak ‘sideways’ (mendatar) pada hari ini

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diperkirakan bergerak mendatar di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia

    IHSG dibuka menguat 14,01 poin atau 0,18 persen ke posisi 7.940,92. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,14 poin atau 0,14 persen ke posisi 827,78.

    “IHSG berpeluang bergerak sideways (mendatar) pada hari ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

    Dari mancanegara, sorotan pelaku pasar tertuju pada pidato pejabat Federal Reserve (The Fed) Thomas Barkin pada hari ini, Selasa (26/08).

    Setiap komentar pejabat The Fed saat ini menjadi bahan spekulasi, mengingat Ketua The Fed Jerome Powell di Jackson Hole pada pekan lalu, memberikan sinyal paling jelas bahwa era pengetatan moneter sudah berakhir.

    Powell mengakui inflasi melandai, sementara pasar tenaga kerja mulai melemah, sehingga kebijakan saat ini dinilai terlalu restriktif.

    Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memperoleh ruang tambahan untuk melonggarkan kebijakan moneter tanpa khawatir pelemahan mata uang yang berlebihan. Namun, apabila The Fed menunda atau nada hawkish, pasar bisa kembali tertekan.

    Di sisi lain, pelaku pasar tengah bersiap menghadapi momen penting, yakni cut-off date rebalancing MSCI edisi Agustus 2025 pada hari ini, Selasa (26/08).

    Pada perdagangan Senin (25/08), bursa saham Eropa ditutup melemah, di antaranya Euro Stoxx 50 melemah 0,93 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,13 persen, indeks DAX Jerman turun 0,37 persen, serta indeks CAC Prancis melemah 1,59 persen.

    Bursa saham AS di Wall Street juga ditutup melemah pada perdagangan Senin (25/08), diantaranya indeks Nasdaq ditutup turun 0,22 persen ke level 21.449,29, indeks S&P 500 melemah 0,43 persen menjadi 6.439,32, dan indeks Dow Jones Industrial Average ditutup anjlok 349,27 poin atau 0,77 persen ke 45.282,47.

    Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 443,32 poin atau 1,03 persen ke 42.370,00, indeks Shanghai melemah 10,81 poin atau 0,27 persen ke 3.872,30, indeks Hang Seng melemah 79,86 poin atau 0,30 persen ke 25.778,55, dan indeks Strait Times melemah 14,15 poin atau 0,33 persen ke 4.242,00.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG ditutup menguat seiring optimisme sikap `dovish` The Fed

    IHSG ditutup menguat seiring optimisme sikap `dovish` The Fed

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat seiring optimisme sikap `dovish` The Fed
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 25 Agustus 2025 – 17:48 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup menguat seiring optimisme pelaku pasar terhadap sikap “dovish” bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.

    IHSG ditutup menguat 68,06 poin atau 0,87 persen ke posisi 7.926,92. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,70 poin atau 0,81 persen ke posisi 828,92.

    “IHSG dan bursa regional Asia bergerak menguat, dipengaruhi oleh reaksi pelaku pasar yang merespon sinyal The Fed akan memangkas suku bunga acuannya,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

    Dari mancanegara, Ketua The Fed Jerome Powell dalam pidatonya di Jackson Hole, Wyoming, Amerika Serikat (AS), mengatakan membuka peluang akan memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan September 2025.

    Dalam pidatonya, Powell menyinggung terkait melemahnya risiko inflasi dan meningkatnya kekhawatiran terhadap pasar tenaga kerja AS, sehingga memerlukan penyesuaian kebijakan moneter, yang membuka jalan untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada September 2025.

    Dengan demikian, pelaku pasar memandang penurunan suku bunga kemungkinan akan segera terjadi, yang mana merujuk CME Fedwatch memiliki probabilitas sebesar 87,2 persen penurunan suku bunga sebesar 25 bps pada September 2025.

    Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk ke pasar keuangan dalam negeri (capital inflow) sebesar Rp910 miliar pada pekan ketiga Agustus 2025.

    Capital inflow itu memberikan gambaran meningkatnya kepercayaan investor dalam iberinvestasi di pasar keuangan dalam negeri, yang tidak terlepas oleh langkah BI dalam menjaga dan mendukung ketahanan eksternal bersama pemerintah dan otoritas lainnya.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor menguat yaitu sektor properti naik sebesar 3,58 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor teknologi yang naik masing-masing naik sebesar 2,36 persen dan 1,91 persen.

    Sedangkan dua sektor terkoreksi yaitu sektor kesehatan turun paling dalam sebesar 0,05 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer yang turun sebesar 0,22 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BBKP, LPKR, BVIC, SSTM, dan JECC. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MFIN, POLU, SOSS, RELF, dan YULE.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.368.350 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 46,80 miliar lembar saham senilai Rp19,40 triliun. Sebanyak 449 saham naik, 215 saham menurun, dan 143 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 181,21 poin atau 0,43 persen ke 42.814,50, indeks Hang Seng menguat 487,36 poin atau 1,92 persen ke 25.826,50, indeks Shanghai naik 57,80 poin atau 1,51 persen ke 3.883,56, dan indeks Strait Times menguat 3,75 poin atau 0,10 persen ke 4.257,02.

    Sumber : Antara