Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • IHSG Anjlok Awal Perdagangan Jumat 1 November 2024

    IHSG Anjlok Awal Perdagangan Jumat 1 November 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) terjun bebas pada awal perdagangan sesi I, Jumat (1/11/2024). IHSG dibuka pada level 7.574 dan berjalan ke zona merah dengan level terendah mencapai 7.538.

    Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, hingga pukul 09.26 WIB, IHSG berkurang 48 poin atau 0,55% menjadi 7.529.

    Volume perdagangan pada sesi I mencapai 3,4 miliar lembar saham dengan transaksi mencapai Rp 1,93 triliun dan frekuensi mencapai 270.558.

    Sebanyak 165 saham terpantau menguat, 306 saham melemah,dan 154 saham stagnan.

    Mayoritas saham sektoral melemah. Konsumsi nonprimer memimpin penurunan tertinggi mencapai 2,05%, diikuti kesehatan merosot 1,73%, dan bahan baku turun 1,17%.

    Sedangkan hanya saham teknologi yang menguat 0,26% dan saham konsumsi primer stagnan.

    Indeks unggulan LQ45 ikut terperosok karena berkurang 0,55%, Jakarta Islamic Index (JII) turun 0,69%, dan Investor33 melemah 0,69%.

  • Jelang Akhir Pekan IHSG Dibuka Merosot ke Zona Merah

    Jelang Akhir Pekan IHSG Dibuka Merosot ke Zona Merah

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau merosot ke zona merah di awal pembukaan perdagangan hari ini. Sejak dibuka, IHSG langsung meluncur ke zona merah tanpa terbendung.

    Dikutip dari RTI, Jumat (1/11/2024), IHSG dibuka pada level 7.574. Kemudian saat perdagangan dibuka langsung merosot 0,32% atau sekitar 24 poin ke level 7.549,93.

    Volume transaksi di awal pembukaan perdagangan mencapai 1,2 miliar, turnover Rp 769 miliar dengan frekuensi transaksi 90.745 kali.

    Ada 172 saham yang langsung menguat saat perdagangan dibuka, 211 saham melemah, dan 187 saham tak bergerak.

    Pada Bursa Asia lainnya, Nikkei terpantau melemah 2.12%, Hang Seng Index ditutup menguat 0,96%, Shanghai Composite Index menguat 0,47%, Straits Times melemah 0,46%, sementara LQ45 turun 0,01%.

    Lihat Video: Dampak Stimulus China Terhadap Pergerakan IHSG Akhir Oktober

    (hal/rrd)

  • Hasil Pilpres AS Akan Bayangi Pergerakan IHSG November 2024

    Hasil Pilpres AS Akan Bayangi Pergerakan IHSG November 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak volatil sepanjang Oktober. Menurut data RTI Business, selama Oktober 2024, IHSG menguat 0.40% tetapi disertai net sell asing senilai Rp 6,52 triliun. Lantas bagaimana dengan pergerakannya pada November?

    Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal Hans Kwee mengatakan, pasar akan cenderung wait and see sembari menunggu hasil Pemilihan Presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024 yang akan dilaksanakan pada Selasa (5/11/2024) mendatang. Menurut Hans, setiap calon presiden AS berpeluang membawa dampak yang berbeda bagi pergerakan pasar saham Indonesia.

    “Pasar saat ini menunggu agenda cukup penting, yakni pilpres AS. Berdasarkan survei, posisi pemenangnya selalu bergeser. Tahun ini hampir tidak bisa ditebak. Ada peluang Trump menang. Kalau hal ini terjadi, kemungkinan pasar modal (Indonesia) akan koreksi. Maka, pelaku pasar itu wait and see dan berhati-hati sekali,” ucap Hans kepada wartawan di Bursa Efek Indonesia, Kamis (31/10/2024).

    Lebih lanjut, Hans mengatakan, saat ini pelaku pasar tengah mencermati peluang pemotongan suku bunga acuan AS oleh Federal Reserve. Pasar percaya diri bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada FOMC Meeting pada November dengan besaran pemotongan yang tidak setinggi pemotongan pada September lalu.

    Namun, pertanyaannya saat ini, yakni apakah pemotongan November akan dilanjutkan dengan pemotongan pada Desember atau tidak. Hal ini dapat dipengaruhi oleh hasil Pilpres AS 2024 nanti.

    Lebih lanjut, Hans mengatakan, pelaku pasar global juga tengah mencermati sentimen pemberian stimulus oleh pemerintah Tiongkok kepada masyarakatnya. Sebelumnya, pada awal Oktober Pemerintah Tiongkok akan memberikan stimulus kepada masyarakatnya untuk mendorong daya beli sebagai upaya untuk menggerakan perekonomian.

    “Ketika ada berita Tiongkok mau ngasih stimulus, investor cenderung rebalancing portfolio. Ketika pasar Tiongkok jelek, orang cenderung membeli ke emerging market. Berita terakhir, ternyata stimulus Tiongkok kurang, sehingga dananya keluar,” ucapnya.

    Ia melanjutkan, Tiongkok menambah stimulusnya. Jadi, perkiraan mereka kalau stimulus 5% dari GDP, bisa bakal efektif.

    “Namun, saat ini belum sampai. Kalau Tiongkok membaik terlalu cepat, itu jadi masalah bagi kita. Karena duit itu akan kembali lagi balik ke Tiongkok. Itu yang jadi masalah,” tambah Hans.

    Secara umum, Hans menilai pasar dapat bergerak di teritori negatif jika suku bunga acuan The Fed jadi diturunkan. Hans optimistis bahwa hal tersebut dapat kembali terjadi pada November 2024.

    “Secara umum harusnya pasar itu bisa bergerak rebound. Di era penurunan tingkat suku bunga, biasanya pasar saham itu akan rally sampai 65% naiknya setiap kali penurunan suku bunga. Nah yang biasanya sektor yang beruntung, yaitu sektor perbankan, kemudian kalau bunga memang turun, properti harusnya bergerak. Kalau properti bergerak dan industri turunannya juga bergerak semua,” pungkas Hans. 
     

  • IHSG Kamis dibuka menguat 1,75 poin

    IHSG Kamis dibuka menguat 1,75 poin

    Arsip – Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

    IHSG Kamis dibuka menguat 1,75 poin
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Kamis, 31 Oktober 2024 – 10:50 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi dibuka menguat 1,75 poin atau 0,02 persen ke posisi 7.571,60.

    Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,20 poin atau 0,02 persen ke posisi 924,42.

    Sumber : Antara

  • IHSG ditutup menguat dipimpin sektor energi 

    IHSG ditutup menguat dipimpin sektor energi 

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat dipimpin sektor energi 
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Kamis, 31 Oktober 2024 – 17:56 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (31/10) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham- saham sektor energi.

    IHSG ditutup menguat 4,16 poin atau 0,06 persen ke posisi 7.574,02. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,22 poin atau 0,35 persen ke posisi 921,41.

    “Bursa regional Asia bergerak mixed (variatif), serangkaian informasi tampaknya menjadi fokus perhatian pelaku pasar,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

    National Bureau of Statistics China melaporkan indeks manufaktur meningkat menjadi 50,1 pada Oktober 2024, dari sebelumnya sebesar 49,8 pada September 2024 dan sedikit di atas ekspektasi pasar yang sebesar 50.

    Hal tersebut menandai ekspansi pertama dalam aktivitas pabrik sejak April 2024, yang juga memberikan petunjuk bagaimana serangkai langkah-langkah stimulus oleh China untuk membalikkan perlambatan ekonomi memberikan dampak positif.

    Selanjutnya pasar kembali perhatiannya pada Kongres Rakyat Nasional yang akan datang, yang dijadwalkan pada tanggal 4-8 November, di mana pengumuman potensial mengenai utang dan inisiatif fiskal diantisipasi.

    Pelaku pasar juga bersiap untuk keputusan kebijakan Bank of Japan yang akan datang, yang diharapkan akan mempertahankan suku bunga saat ini di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik yang sedang berlangsung.

    Dari dalam negeri, investor asing semakin berinvestasi pada obligasi Indonesia, yang mana Surat berharga negara (SBN) kembali mencatatkan net inflow pada Oktober 2024, atau selama enam bulan berturut-turut, sekaligus menjadi pembelian terpanjang sejak 2017, hal ini dampak dari sinyal disiplin fiskal pada pemerintah Presiden Prabowo Subianto dan Inflasi yang terkendali, sehingga memberikan dampak minat investor asing berinvestasi di dalam negeri.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat dengan sektor energi paling tinggi yaitu 1,53 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor keuangan yang masing- masing naik sebesar 0,55 persen dan 0,52 persen.

    Sedangkan empat sektor terkoreksi dimana sektor barang baku turun paling dalam yaitu minus 0,41 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor kesehatan yang masing-masing minus sebesar 0,24 persen dan minus 0,18 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DKFT, SKLT, GPSO, DMMX, dan BKSW. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BDKR, TNCA, MPOW, PYFA dan JTPE.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.386.507 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 21,32 miliar lembar saham senilai Rp13,14 triliun. Sebanyak 294 saham naik, 285 saham menurun, dan 208 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 196,09 poin atau 0,50 persen ke 39.081,30, indeks Hang Seng melemah 63,31 poin atau 0,31 persen ke 20.317,33, indeks Shanghai menguat 13,58 poin atau 0,42 persen ke 3.279,82.

    Sementara itu, Indeks Straits Times (Singapura) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.

    Sumber : Antara

  • IHSG Ditutup Hijau, Menguat ke Level 7.574

    IHSG Ditutup Hijau, Menguat ke Level 7.574

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup menguat. Pergerakan IHSG hari ini bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan hari ini.

    Dikutip dari RTI, Kamis (31/10/2024), IHSG pada penutupan tercatat bergerak ke 4,16 poin ke level 7.574 atau menguat 0,06%. IHSG ditutup di level 7.574 dengan level tertinggi 7.617,36 dan terendah 7.558,68.

    Volume transaksi tercatat 20,93 miliar, turnover Rp 12,78 triliun dengan frekuensi transaksi 1.371 kali. Sebanyak 294 saham tercatat menguat, 285 saham melemah, dan 208 saham tidak mengalami pergerakan.

    Saham-saham di Bursa Asia bergerak bervariatif. Nikkei pada penutupan ini tercatat melemah 0,50%, Hang Seng Index ditutup melemah 0,31%, Shanghai Composite Index naik 0,42%, Straits Times stagnan, sementara LQ45 melemah 0,35%.

    Lihat Video: Apakah Sektor Perbankan Akan Terus Melemahkan IHSG?

    (rrd/rrd)

  • IHSG Kamis 31 Oktober 2024 Ditutup Menguat Tipis 4,16 Poin

    IHSG Kamis 31 Oktober 2024 Ditutup Menguat Tipis 4,16 Poin

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan Kamis (31/10/2024). IHSG menguat tipis 0,06% atau 4,16 poin mencapai 7.574.

    IHSG selama perdagangan saham hari ini menghijau dalam rentang 7.558,6-7.617,3. Sebanyak 294 saham menguat, 285 saham melemah, dan 208 saham stagnan.

    Volume perdagangan saham pada hari ini mencapai 21,3 miliar lembar saham dengan nilai perdagangan sekitar Rp 13,1 triliun dari 1,38 juta kali transaksi.

    Sementara itu, saham global pada hari ini sebagian besar turun karena investor bergulat dengan ketidakpastian menjelang pemilihan umum Amerika Serikat pada pekan depan.

    Indeks CAC 40 Prancis turun 0,7% menjadi 7.378,45 pada pembukaan perdagangan. Indeks DAX Jerman juga turun 1,1% menjadi 19.257,34. Indeks FTSE 100 Inggris turun 0,6% menjadi 8.114,02. Saham AS juga diperkirakan akan bergerak turun.

    Di Asia, indeks acuan Nikkei 225 Jepang turun 0,5% dan ditutup pada level 39.081,25. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,3% menjadi 8.160,00. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,1% menjadi 20.359,95, Kospi Korea Selatan turun 1,5% menjadi 2.556,15, sementara Shanghai Composite naik 0,4% menjadi 3.279,82.

  • Sektor Energi Topang Kenaikan IHSG ke 7.583 Siang Ini

    Sektor Energi Topang Kenaikan IHSG ke 7.583 Siang Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga akhir sesi I siang hari ini Selasa (31/10/2024) naik 14,1 poin (0,19%) ke level 7.583. Saham energi menjadi sektor yang melaju paling kencang.

    Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam indeks Investor33 naik 0,9 (1,19%) mencapai 484,4.

    Sedangkan indeks LQ45 naik 1,2 poin (1,2%) ke level 925,9. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) turun 4,2 poin (0,8%) mencapai 523,4.

    Volume perdagangan hingga sesi siang ini tercatat sebanyak 118,7 miliar saham senilai Rp 5,9 triliun. Sebanyak 282 saham naik, 231 saham melemah, dan 120 saham stagnan.

    Mayoritas pergerakan sektor saham menguat dengan kenaikan tertinggi saham sektor energi sebesar 1,09% disusul sektor industri 1,24%. Sementara sektor yang melemah, di antaranya teknologi 0,5%.

  • IHSG ditutup melemah ikuti bursa kawasan Asia

    IHSG ditutup melemah ikuti bursa kawasan Asia

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup melemah ikuti bursa kawasan Asia
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Rabu, 30 Oktober 2024 – 17:56 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (30/10) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.

    IHSG ditutup melemah 36,75 poin atau 0,48 persen ke posisi 7.569,85. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,43 poin atau 0,58 persen ke posisi 924,63.

    “IHSG dan bursa regional Asia melemah di saat pelaku pasar lebih berhati-hati jelang rilis data manufaktur China dan serangkaian rilis data ekonomi utama Amerika Serikat (AS) pekan ini, serta antisipasi pemilihan presiden AS dan keputusan suku bunga The Fed,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

    Dari China, pelaku pasar fokus terhadap penantian rilis Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur untuk menilai dampak dari langkah-langkah stimulus terkini.

    Dari mancanegara, pelaku pasar masih terbebani potensi ancaman tarif dagang apabila dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS menghasilkan kemenangan besar bagi partai Republik.

    Kekhawatiran pasar tersebut merujuk hasil survei popular vote, capres Demokrat Kamala Harris yang unggul tipis dari capres Republik Donald Trump.

    Pelaku pasar juga bersiap terhadap data indikator ekonomi penting yang dapat mempengaruhi kebijakan The Fed, yang mana Gross Domestic Product (GDP) kuartal III-2024 AS akan dirilis hari ini, diikuti oleh laporan Personal Consumption Expenditures (PCE) pada Kamis (30/10), serta data penggajian nonpertanian pada hari Jumat (01/11) waktu AS

    Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat dengan sektor transportasi & logistik paling tinggi yaitu 0,28 persen, diikuti sektor energi dan sektor barang kesehatan yang masing- masing naik sebesar 0,27 persen dan 0,10 persen.

    Sedangkan delapan sektor terkoreksi dimana sektor teknologi turun paling dalam yaitu minus 1,56 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor keuangan yang masing-masing minus sebesar 1,20 persen dan minus 0,49 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu GPSO, MPPA, SONA, INOV, dan MPOW. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BBRI, BBCA, BMRI, BRMS dan TLKM.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.267.930 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 18,49 miliar lembar saham senilai Rp11,80 triliun. Sebanyak 234 saham naik, 354 saham menurun, dan 191 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 394,30 poin atau 1,01 persen ke 39.298,00, indeks Hang Seng melemah 320,50 poin atau 1,55 persen ke 20.380,64, indeks Shanghai melemah 20,16 poin atau 0,61 persen ke 3.266,23, dan Indeks Straits Times melemah 31,48 poin atau 0,88 persen ke 3.558,87.

    Sumber : Antara

  • IHSG Naik Ditopang Saham BBRI dan BMRI yang Merilis Kinerja Moncer

    IHSG Naik Ditopang Saham BBRI dan BMRI yang Merilis Kinerja Moncer

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal perdagangan hari ini Kamis (31/10/2024) naik di tengah negatifnya bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street.

    Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, hingga pukul 09.32 WIB, IHSG naik 35,7 poin (0,45%) menjadi 7.605.

    Menguatnya IHSG pagi ini menyusul kinerja emiten perbankan yang mengumumkan kinerja bagus pada Rabu (30/10/2024). Apalagi keduanya memiliki bobot besar pada IHSG

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) hingga kuartal III 2024 mencatat laba  Rp 45,36 triliun, tumbuh 2,59% secara tahunan (yoy) dari setahun sebelumnya sebesar Rp 44,21 triliun.

    Sementara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) membukukan laba bersih Rp 42 triliun sejak awal tahun hingga akhir kuartal III-2024.

    Adapun saham BBRI hingga pukul 09.27 WIB naik Rp 120 (2,54%) mencapai Rp 4.380. Adapun BMRI pada jam yang sama naik Rp 50 menjadi Rp 6.800.

    Investor juga menanti pengumuman inflasi dari Badan Pusat Statistik (BS) dan aktivitas manufaktur Indonesia pada Jumat (1/11/2024) dari S&P Global.

    Bursa saham AS Wall Street melemah pada Rabu (30/10/2024) karena laporan pendapatan perusahaan induk usaha Google serta pertumbuhan ekonomi AS kuartal III 2024.

    Investor juga menantikan kinerja keuangan perusahaan teknologi berkapitalisasi besar.

    S&P 500 turun 0,33% menjadi 5.813, Dow Jones Industrial Average turun 91,51 poin (0,22%) ditutup pada level 42.141, dan Nasdaq Composite yang banyak dihuni saham teknologi turun 0,56% pada 18.607, setelah sebelumnya mencatat rekor tertinggi baru.