Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • Tren Pelemahan IHSG Hari Ini Diprediksi Berlanjut

    Tren Pelemahan IHSG Hari Ini Diprediksi Berlanjut

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,95 persen atau setara dengan 67,28 poin ke level 7.046,99 pada Senin (2/12/2024). Dengan demikian, indeks saham nasional terus terkoreksi sejak awal pekan ini, sehingga IHSG hari ini diprediksi melemah.

    Melihat pergerakan IHSG kemarin, senior analyst retail research BNI Sekuritas Kevin Juido Hutabarat mengatakan, tren pelemahan IHSG masih berlanjut pada hari ini, Selasa (3/12/2024). IHSG bergerak di resistance 7.100-7.124 dan support 6.960-7.000.

    “Melihat pergerakkan IHSG kemarin, BNI Sekuritas memproyeksikan hari ini IHSG melanjutkan pelemahan,” tutur Kevin dalam analisanya di Jakarta, Selasa (2/12/2024).

    Lebih lanjut, Kevin menjelaskan indeks-indeks Wall Street mayoritas ditutup naik dengan mencatat all time high pada Senin (2/12/2024). Namun, Dow Jones melemah.

    Index S&P 500 naik 0,3% dan Nasdaq Composite menguat 1%. Sedangkan, Dow Jones turun tipis 0,1%. Saham Tesla meningkat 3% setelah Roth MKM meningkatkan rekomendasinya dari “neutral” menjadi “buy’”dengan alasan hubungan dekat Elon Musk dengan presiden terpilih AS Donald Trump.

    Sementara itu, saat IHSG hari ini diprediksi melemah, saham Super Micro Computer melesat 29% setelah penyelidikan komite khusus menemukan tidak ada bukti pelanggaran, dan laporan keuangan perusahaan dinyatakan “akurat secara material”. Saham Amazon juga naik 1% didukung oleh dimulainya musim belanja liburan pada Cyber Monday.

    Pada Senin pagi waktu AS, data terbaru menunjukkan bahwa sektor manufaktur AS membaik pada November meskipun masih dalam fase kontraksi. Data ini dirilis menjelang laporan pekerjaan November yang dijadwalkan pada Jumat (6/12/2024) mendatang.

    Sedangkan bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Senin (2/12/2024). Penguatan bursa saham Asia Pasifik ini terjadi di tengah rilis data ekonomi, seperti rilis data dari Jepang, Korea Selatan dan China, serta negara lainnya.

    Selama akhir pekan, China merilis pembacaan purchasing manager index (PMI) manufaktur mencapai 50,3. Data PMI manufaktur tersebut melebihi ekspektasi sebesar 50,2. Sementara itu, PMI nonmanufaktur China turun ke posisi 50 dari 50,2 pada bulan lalu.

    Pada Senin (2/12/2024), Australia akan mengumumkan penjualan ritel untuk Q2. Di domestik, BPS mencatat IHK mengalami inflasi pada November 2024 sebesar 0,30% MoM, dan secara tahunan sebesar 1,55% yoy.

    Indeks Kospi di Korea Selatan turun 0,06% dan Kosdaq turun 0,35%. Selama akhir pekan, Korea Selatan mengungkapkan ekspor tumbuh 1,4% YoY pada November.

    Saat IHSG hari ini  diprediksi melemah, indeks ASX 200 di Australia naik 0,14%. Indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,80%, dan Topix naik 1,27%. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,65% dan CSI 300 China menguat 0,79% pada perdagangan, Senin (2/12/2024).

  • IHSG Lesu, Penundaan PPN 12 Persen Bisa Jadi Penyelamat

    IHSG Lesu, Penundaan PPN 12 Persen Bisa Jadi Penyelamat

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) lesu pada perdagangan awal Desember hingga merosot ke level psikologis 7.000-an. Sentimen penundaan penerapan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen bisa jadi penyelamat IHSG.

    Hal ini diungkapkan founder Stocknow.id Hendra Wardana. Ia  juga mengungkapkan prediksinya bahwa IHSG berpotensi untuk terus melanjutkan koreksi hingga akhir pekan ini. Hendra mengatakan, pada saat ini pasar benar-benar lesu. IHSG hanya bertumpu pada penguatan saham ADRO yang menguat 12,50% pada perdagangan Senin (2/12/2024).

    “Harus ada kebijakan penerapan penundaan PPN 12 persen. Kita juga akan tetap melihat langkah konkret pemerintahan baru era Presiden Prabowo,” kata Hendra kepada Beritasatu.com, Senin (2/12/2024).

    Menurut Hendra, penundaan PPN 12 persen dapat menjadi angin segar bagi pasar dalam negeri, sehingga dapat menjadi pendorong agar investor asing dapat segera kembali mencatatkan net buy. Diketahui, selama bulan November aksi jual asing di IHSG tercatat sebesar Rp 16,54 triliun.

    “Jika ada sentimen terkait dengan makro ekonomi yang notabene daya beli masyarakat, katakanlah sekarang melemah, ditambah dengan adanya kenaikan PPN 12 persen, investor akan semakin wait and see,” ucapnya.

    Namun, ketika ada harapan penundaan PPN 12 persen terjadi, euforia investasi pasti kembali meningkat. Indeks sektoral secara umum akan kembali ke area yang positif.

    “Namun, kita lihat lagi perkembangan domestik, misalnya penundaan PPN 12 persen terjadi. Apalagi hal-hal positif di pasar domestik bisa menjadi katalis positif terhadap ekonomi dan IHSG,” tambah Hendra.

    Sebelumnya, Hendra menjelaskan IHSG mengawali perdagangan Desember pada fase downtrend. Hal ini tidak lain dipengaruhi oleh minimnya sentimen positif dari dalam dan luar negeri.

    “Dilihat secara teknikal, baik itu dari jangka panjang atau jangka menengah memang IHSG dalam fase yang downtrend. Kalau sentimen global pastinya kita berharap terkait dengan penurunan tingkat suku bunga yang ada di Amerika Serikat. Kita akan lihat nanti di pertengahan Desember seperti apa,” ucapnya.

    Sementara, dari sentimen domestik, ada harapan terkait dengan penundaan PPN 12% yang akan diumumkan pada Desember. Hal ini mungkin bisa menjadi katalis positif ekonomi Indonesia dan menyelamatkan IHSG.

  • IHSG ditutup melemah di tengah penguatan bursa kawasan Asia

    IHSG ditutup melemah di tengah penguatan bursa kawasan Asia

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup melemah di tengah penguatan bursa kawasan Asia
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 02 Desember 2024 – 18:07 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah di tengah penguatan bursa saham kawasan Asia.

    IHSG ditutup melemah 67,28 poin atau 0,95 persen ke posisi 7.046,99. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 12,97 poin atau 1,51 persen ke posisi 843,81.

    “Bursa Asia bergerak di jalur menguat, seiring sikap pelaku pasar yang merespon jalur ekspansi sektor manufaktur China,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin (2/12). 

    Pelaku pasar menanggapi angka PMI manufaktur China untuk November 2024, di mana data survei swasta menunjukkan bahwa aktivitas pabrik tumbuh paling tinggi dalam lima bulan di tengah produksi yang kuat dan pesanan baru yang menunjukkan sektor manufaktur naik untuk bulan kedua setelah stimulus pemerintah China sejak akhir September 2024.

    Di sisi lain, pelaku pasar juga memiliki harapan PBoC dapat meningkatkan pelonggaran moneternya, termasuk memangkas suku bunga acuannya lebih lanjut dan menyuntikkan lebih banyak stimulus ke pasar, untuk mendukung ekonomi China dan memenuhi target pertumbuhan 2024 sekitar 5 persen.

    Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan inflasi di dalam negeri pada November 2024 secara bulanan mencapai 0,30 persen, inflasi tahunan tercatat sebesar 1,55 persen dan inti inflasi secara tahunan sebesar 2,26 persen lebih tinggi dari konsensus pasar yaitu sebesar 2,20 persen.

    Meskipun inflasi tetap terkendali dalam sasaran target Bank Indonesia (BI) yaitu 2,5 plus minus 1 persen pada 2024, namun pasar berharap kebijakan moneter yang dilakukan oleh BI merupakan sebuah mitigasi dari volatilitas nilai rupiah sehingga ini diharapkan menahan terjadinya aliran modal asing capital outflow dari pasar keuangan dalam negeri.

    Di sisi lain, pasar khawatir tekanan inflasi dapat membatasi ruang gerak BI dalam mempertahankan kebijakan moneter yang lebih akomodatif demi menjaga ketahanan ekonomi dalam negeri dari tekanan eksternal.

    Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat dengan sektor energi paling tinggi yaitu 0,39 persen, diikuti oleh sektor teknologi naik sebesar 0,25 persen.

    Sedangkan, sembilan sektor terkoreksi dimana sektor barang konsumen non primer turun paling dalam yaitu minus 2,65 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor kesehatan yang masing-masing minus sebesar 1,43 persen dan minus 1,30 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DKFT, SKLT, GPSO, DMMX, dan BKSW. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BDKR, TNCA, MPOW, PYFA dan JTPE.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.439.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 18,40 miliar lembar saham senilai Rp10,66 triliun. Sebanyak 238 saham naik, 392 saham menurun, dan 315 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 304,99 poin atau 0,80 persen ke 38.513,02, indeks Shanghai menguat 37,52 poin atau 1,13 persen ke 3.363,98, indeks Kuala Lumpur menguat 1,19 poin atau 0,07 persen ke 1.595,48, indeks Shanghai menguat 12,06 poin atau 0,32 persen ke 3.751,35.

    Sumber : Antara

  • IHSG Diproyeksikan Flat Meski Ada Rilis Data Inflasi

    IHSG Diproyeksikan Flat Meski Ada Rilis Data Inflasi

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada perdagangan Senin pagi.
     
    Mengacu data RTI, Senin, 2 Desember 2024 IHSG dibuka pada level 7.114,06. Kemudian bergerak menguat hingga pukul 09.10 WIB IHSG menguat 8,01 poin atau 0,11 persen.
     
    Dalam sepuluh menit awal perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi sementara yaitu 7.153,03. Lalu, level terendahnya tercatat di 7.117,88.
    Pada awal perdagangan ini tercatat volume saham yang telah diperdagangkan sebanyak 2,08 miliar dengan nilai transaksi Rp868,78 miliar.
     
    Sebanyak 243 saham tercatat menguat, membantu pergerakan positif IHSG. Sedangkan saham yang melemah dan masih stagnan tercatat masing-masing sebanyak 164 dan 194 saham.
     

    IHSG diperkirakan bergerak mendatar
    Melansir Antara, IHSG diperkirakan bergerak mendatar menjelang rilis data inflasi domestik Indonesia periode November 2024.
     
    “IHSG berpeluang bergerak terbatas pada awal bulan ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
     
    Dari dalam negeri, fokus pelaku pasar tertuju pada dua data penting dari dalam negeri, yaitu inflasi dan aktivitas manufaktur yang akan diumumkan pada hari ini, Senin (2/12).
     
    Inflasi Indonesia diperkirakan merangkak pada November 2024 seiring naiknya sejumlah bahan pokok dan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi.
     
    Konsensus memperkirakan inflasi sebesar 0,25 persen month to month (mtm), sedangkan secara tahunan inflasi diproyeksikan akan berada di level 1,49 persen year on year (yoy), dan kinerja manufaktur Indonesia telah berada di zona kontraksi sejak Juli 2024 atau sudah empat bulan beruntun.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • IHSG Senin dibuka menguat 27,83 poin

    IHSG Senin dibuka menguat 27,83 poin

    Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan gawai di Jakarta, Rabu (6/11/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/wpa.

    IHSG Senin dibuka menguat 27,83 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 02 Desember 2024 – 11:13 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi, dibuka menguat 27,83 poin atau 0,39 persen ke posisi 7.142,10. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,42 poin atau 0,40 persen ke posisi 860,20.

    Sumber : Antara

  • IHSG Sesi I Hari Ini Jatuh ke Level 7.100

    IHSG Sesi I Hari Ini Jatuh ke Level 7.100

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan bursa sesi I hari ini, Senin (2/12/2024), jatuh ke zona merah. 

    IHSG hari ini sempat dibuka menguat, tetapi kemudian jatuh hingga 0,19% atau 13,79 poin mencapai 7.100,4 pada penutupan perdagangan sesi I. 

    IHSG selama sesi ini bergerak dalam rentang 7.092-7.253. Perdagangan IHSG sesi I hari ini mencatatkan 10,5 miliar lembar saham senilai Rp 4,9 triliun dari 891.819 kali transaksi.

    Sebanyak 242 saham yang diperdagangkan menguat, sebanyak 331 saham melemah, dan sebanyak 211 saham stagnan. 

    Mayoritas sektor saham melemah, dipimpin oleh sektor kesehatan yang jatuh 1,2%, diikuti pelemahan sektor barang konsumsi nonprimer 1,2%, keuangan 0,6%, transportasi 0,4%, dan barang baku 0,3%. Sedangkan penguatan terjadi pada sektor energi sebesar 1,1% dan teknologi 0,2%.

    Pada saat penutupan IHSG sesi I hari ini, indeks saham Asia kompas menghijau. Hang Seng (Hong Kong) naik 0,2%, Shanghai (China) menguat 1%, Straits Times (Singapura) menguat 0,4%, dan Nikkei (Jepang) naik 0,6%.

  • Sederet Saham Berpeluang Cuan Pekan Ini: Energi hingga Ritel

    Sederet Saham Berpeluang Cuan Pekan Ini: Energi hingga Ritel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.114 pada Jumat (29/11) sore. Indeks saham melemah 85,89 poin atau minus 1,19 persen dari perdagangan sebelumnya.

    Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp13,66 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 27,66 miliar saham.

    Head of Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan IHSG dalam sepekan ke depan masih akan tertekan. Namun, pelemahannya tidak sedalam pekan ini. Ia memproyeksi IHSG akan bergerak di rentan support 7.220 dan resistance 7.017.

    “Kami memperkirakan pelemahan IHSG di pekan depan sudah mulai terbatas dengan uji demand area dalam rentang level 7.060-7.106 dengan indikator RSI kembali mencoba masuk ke area oversold,” ujar Audi kepada CNNIndonesia.com.

    Menurutnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan ini. Pertama, pasar menantikan rilis data PMI Manufaktur Indonesia.

    “Yang jika masih dalam kontraksi level akan menjadi penekan pasar seiring dengan daya beli yang masih melemah,” jelasnya.

    Kedua, investor mencermati rilis data inflasi yang diperkirakan kembali tumbuh melambat menjadi 1,6 persen secara tahunan.

    “Sehingga kekhawatiran pelemahan daya beli semakin meningkat,” imbuhnya.

    Dari luar negeri, pelemahan indeks dolar AS dan kenaikan tensi geopolitik Rusia-Ukraina akan mendorong ketidakpastian pasar dan mempengaruhi pergerakan IHSG di dalam negeri.

    “Sehingga berpotensi shifting alokasi investasi ke safe havens,” terangnya.

    Namun, Audi melihat ada beberapa sektor yang masih nperlu dipertimbangkan untuk dikoleksi seperti saham pertambangan hingga ritel.

    Untuk itu, Audi merekomendasikan saham dengan teknikal analisis, yakni TAPG (speculative buy) dengan rentang harga di level support 900 dan resistance 760, MAPI (trading buy) di level support 1.760 dan resistance 1.500 serta PTRO (buy on break) dengan rentang harga 18.600-22.200.

    Senada, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksi IHSG sepekan ke depan masih melanjutkan pelemahan.

    “Untuk sepekan ke depan, kami perkirakan IHSG rawan melanjutkan koreksinya dengan area support di 6.998 dan resistance di 7.346,” jelasnya.

    Ada tiga faktor yang diperkirakan bakal mempengaruhi pergerakan IHSG. Pertama, rilis data inflasi Indonesia. Kedua, rilis data NFP dan pekerjaan AS dan ketiga pergerakan harga komoditas dunia di tengah memanasnya konflik Rusia-Ukraina.

    Meski demikian, ia melihat masih ada beberapa saham yang bisa dikoleksi di pekan depan yakni SIDO (600-630), PANI (15.950-17.575), dan TKIM (6.500-6.800).

    (pta/pta)

  • Boncos Lebih dari 1%, IHSG Enggan Beranjak di Level 7.100-an Minggu Ini

    Boncos Lebih dari 1%, IHSG Enggan Beranjak di Level 7.100-an Minggu Ini

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan ini untuk periode 25-29 November 2024 mengalami penurunan sebesar 1,13 persen menjadi pada level 7.114,266 dari 7.195,565 pada pekan lalu.
     
    “Kapitalisasi pasar Bursa juga mengalami perubahan sebesar 0,43 persen menjadi Rp12.000 triliun dari Rp12.053 triliun pada pekan sebelumnya,” ungkap Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan tertulis, Sabtu, 30 November 2024.
     
    Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami peningkatan sebesar 35,53 persen menjadi Rp13,45 triliun dari Rp9,93 triliun pada pekan sebelumnya.
    Tidak hanya itu, rata-rata volume transaksi harian Bursa selama sepekan turut mengalami peningkatan sebesar 31,23 persen menjadi 26,10 miliar lembar saham dari 19,89 miliar lembar saham pada minggu sebelumnya.
     
    “Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa turut mengalami peningkatan sebesar 3,27 persen menjadi 1,14 juta kali transaksi dari 1,10 juta kali transaksi pada pekan lalu,” jelas Kautsar.
     
    Adapun, pergerakan investor asing pada Jumat (29/11) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp1,89 triliun dan sepanjang 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp21,56 triliun.
     

     

    Catat 6 obligasi dan 1 sukuk

    BEI juga mencatat terdapat enam obligasi dan satu sukuk, yaitu (1) Obligasi Berkelanjutan I Dian Swastatika Sentosa Tahap III Tahun 2024, (2) Obligasi Berkelanjutan II Hartadinata Abadi Tahap I Tahun 2024, (3) Obligasi Berkelanjutan IV Toyota Astra Financial Services dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap IV Tahun 2024.
     
    Kemudian (4) Obligasi Berkelanjutan VII, (5) Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap IV Tahun 2024, (6) Obligasi Berkelanjutan III Bussan Auto Finance Tahap II Tahun 2024, dan (7) Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Dian Swastatika Sentosa Tahap III Tahun 2024.
     
    Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2024 adalah 131 emisi dari 70 emiten senilai Rp125,88 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 595 emisi dengan nilai outstanding sebesar Rp473,19 triliun dan USD86,0163 juta, yang diterbitkan oleh 131 emiten.
     
    “Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 190 seri dengan nilai nominal Rp6.061,51 triliun dan USD502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak delapan emisi Emisi Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp2,70 triliun,” tutup Kautsar.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • IHSG Lesu, Penundaan PPN 12 Persen Bisa Jadi Penyelamat

    IHSG Melemah 1,13 Persen dalam Sepekan

    Jakarta, Beritasatu.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa indeks harga saham gabungan (IHSG) sepekan mencatat penurunan sebesar 1,13% selama periode 25-29 November 2024. IHSG tercatat turun ke level 7.114,266 dari 7.195,565 pada pekan sebelumnya.

    Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad menjelaskan, kapitalisasi pasar bursa juga alami penurunan 0,43%, yaitu menjadi Rp 12.000 triliun dibandingkan Rp 12.053 triliun pada pekan sebelumnya.

    Di sisi lain, saat IHSG sepekan turun, tetapi rata-rata nilai transaksi harian naik signifikan sebesar 35,53%, menjadi Rp 13,45 triliun dari Rp 9,93 triliun pada pekan sebelumnya.

    “Rata-rata frekuensi transaksi harian juga naik 3,27% menjadi 1,14 juta kali transaksi dari sebelumnya 1,10 juta kali transaksi,” ungkap Kautsar dalam keterangan resmi, Sabtu (30/11/2024).

    Selain itu, rata-rata volume transaksi harian di bursa juga meningkat 31,23%, mencapai 26,10 miliar lembar saham dibandingkan 19,89 miliar lembar saham pada minggu sebelumnya.

    Saat IHSG sepekan turun, pergerakan investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 1,89 triliun. Namun, sepanjang 2024, investor asing tetap mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 21,56 triliun.

  • Tiarap! IHSG Loyo 85 Poin

    Tiarap! IHSG Loyo 85 Poin

    Jakarta: Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga sore ini tiarap hingga 85,891 poin. Pergerakan IHSG sudah melemah sejak pembukaan perdagangan.
     
    Melansir laman RTI, Jumat, 29 November 2024, gerak IHSG tertekan 1,19 persen ke posisi 7.114. Saat bel pembukaan perdagangan, IHSG bertengger di posisi 7.200.
     
    Gerak indeks sempat menyentuh level tertinggi di posisi 7.200 dan level terendah di 7.107. Adapun kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12,033 triliun.
    Sementara itu volume perdagangan saham membukukan sebanyak 27,665 miliar lembar senilai Rp13,664 triliun. Sebanyak 194 saham menguat, 391 saham melemah, 209 saham stagnan, dan terjadi 1.133.636 kali transaksi.
     

    IHSG sudah diprediksi melemah

    Senior Analyst Retail Research BNI Sekuritas Kevin Juido Hutabarat sebelumnya memproyeksikan IHSG melanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini.
     
    “Resist IHSG pada 7.245 dan 7.278, sedangkan support IHSG di kisaran 7.178 dan 7.133,” ungkap Kevin, dilansir Investing.com, Jumat, 29 November 2024.
     
    Adapun, IHSG di perdagangan kemarin (27/11) ditutup melemah 0,63 persen. Sementara itu, Wall Street melemah pada perdagangan sebelumnya menjelang libur Thanksgiving.
     
    S&P 500 turun 0,38 persen ke 5.998,74, Nasdaq Composite melemah 0,6 persen ke 19.060,48 dan Dow Jones Industrial Average melemah 0,31 persen menjadi 44.722,06.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)